Proposal Apot Yang BAru
Proposal Apot Yang BAru
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sedang dihadapi dalam bidang pertanian di Indonesia. Luas lahan pertanian kakao
di Indonesia saat ini hanya tinggal 8,1 juta Ha salah satu penyebabnya adalah
Indonesia yang notabene sebagai negara agraris masih mengalami kesulitan dalam
yang berdampak pada semakin tingginya alih fungsi lahan pertanian. Apabila alih
perekonomian Indonesia, peran tersebut antara lain adalah bahwa sektor pertanian
masih menyumbang sekitar 14,44 % dari Produk Domestik Bruto (PDB) serta
sektor pertanian masih mampu menyediakan sekitar 52,28 % dari angkatan kerja
yang ada, dan bahkan di provinsi tertentu kontribusinya melebihi angka tersebut
(Anonimus, 2013).
2
industri, baik industri hulu maupun hilir, dan c) ekspor hasil pertanian yang
sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang. Hal tersebut dapat dilihat
dengan jelas dari peranan sektor pertanian di dalam menampung penduduk serta
menunjukkan bahwa di beberapa negara yang sedang berkembang lebih 75% dari
dengan sektor non-migas lainnya disebabkan antara lain oleh adanya lahan yang
belum dimanfaatkan secara optimal dan berada di kawasan dengan iklim yang
menunjang serta adanya tenaga kerja yang cukup tersedia dan melimpah sehingga
bisa secara kompetitif dimanfaatkan. Kondisi tersebut merupakan suatu hal yang
saat ini adalah tanaman nilam karena nilam memberikan keuntungan besar bagi
para pelaku usahanya dengan nilai ekspor yang tinggi. Selain itu, perkebunan
nilam memberikan lapangan kerja yang luas sehingga dapat mengurangi jumlah
tahun memasuk sekitar 75% kebutuhan dunia. Jumlah minyak atsiri tersebut, 60%
Utara, Sumatera Barat, dan Jawa Tengah. Negara -negara lain yang memproduksi
minyak nilam adalah Brazil, Malaysia, India, dan Taiwan. Hampir seluruh
secara signifikan yaitu tahun 2013 (3500 kg), tahun 2014 (6000 kg), tahun
2015(7000 kg) dan tahun 2016 (9000 kg). Dalam 10 tahun terakhir, industri nilam
4
devisa Negara dan pajak. Akibat ekspansi perkebunan nilam di Indonesia yang
banyak yang beralih fungsi ke lahan perkebunan nilam karena keuntungan yang
didapat lebih besar dan nilai ekonomi yang tinggi (Pahan, 2008).
pertanian, c) nilai land rent yang lebih tinggi pada aktivitas pertanian non pangan,
penegakan hukum dari peraturan yang ada. Namun pada tanaman Kakao terjadi
sebaliknya dalam kurun waktu lima tahun terahir terjadi penurunan luas lahan dan
produksi Kakao rakyat di Kabupaten Muna Barat hal ini disebabkan para petani
luas lahan dan produksi tanaman Kakao rakyat di Kabupaten Muna Barat seperti
buah Kakao muda yang panjangnya sudah lebih dari 12 cm dengan kantong
plastik transparan untuk mengatasi serangan PBK ini, namun hasilnya belum
seperti Pantai Gading dan Ghana serta karena adanya penerapan pajak ekspor
konversi lahan Kakao ke nilam adalah penurunan kualitas dan kuantitas produksi
kakao dikarenakan penuaan pohon, serangan hama dan penyakit yang telah
Sulawesi Tenggara. Salah satu wilayah pengelolaan usahatani nilam yaitu Desa
masyarakat Kembar Maminasa dengan luas lahan 750 ha. Sedangkan luas lahan
tanaman kakao 755 ha. Produksi kakao pada tahun 2016 sebesar 1.490 ton dan
pada tahun 2017 sebesar 1.200 ton pertahun sedangkan Produksi nilam pada
Tahun 2016 sebesar 3.237 ton sedangkan Tahun 2017 sebesar 3.875 ton ini berarti
sebesar 638 ton (Kantor Desa Kembar Maminasa, 2016). Jumlah petani kakao
tahun 2013 yang semula sebanyak 337 kk, akibat adanya yang beralih usahatani
ke tanaman nilam sebanyak 237 kk sehingga jumlah petani kakao tinggal 100 kk.
Dari 100 kk sebagian petani tidak menebang habis tanaman kakao tapi petani
pendapatan petani nilam, dimana pendapatan yang diterima masih relatif besar
dan biaya dibutuhkan setiap saat tercukupi, sedangkan dari sisi lain tidak semua
petani terutama petani kecil yang mempunyai lahan sempit dapat menyediakan
7
biaya secara tepat waktu dan tepat jumlahnya. Masalah ini sering dihadapi oleh
petani, apabila biaya pembelian faktor produksi tidak dapat dipenuhi secara tepat
waktu, maka jumlah produksi tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh petani
(Daniel, 2004).
Muna Barat”.
B. Rumusan Masalah
adalah :
C. Tujuan Penelitian
Muna Barat.
D. Manfaat Penelitian
8
2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya terutama dalam
A. Deskripsi Teori
pertanian dan sebagian besar penghasilannya berasal dari sektor pertanian. Dalam
batasan statistik, orang yang bekerja di sektor pertanian minimal satu jam
seminggu, dapat disebut sebagai petani. Selain itu, orang yang tinggal di pedesaan
dan secara psikologis menjadi petani, sering pula disebut sebagai petani.
Akibatnya jumlah petani menjadi sangat banyak. Hal ini merupakan salah satu
pertanian dalam arti sempit, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Semua itu
merupakan hal penting. Secara garis besar, pengertian pertanian dapat diringkas
Menurut Wahyudi (2006), ada tiga macam kebiasaan mental petani yang
kebiasaan itu jangan puas dengan menyatakan panen baik atau hasil cukup,
tanaman ini lebih baik dari tanaman itu?” kenapa hasil di sini lebih buruk dari
3. Kebiasaan melihat atau mencari alternatif. Melihat dan mencari alternatif dari
cara yang sudah dikenal dan dilakukan terhadap cara baru yang lebih baik.
pokoknya juga sama sehingga akan terjalin hubungan kerja sama (gotong-
royong).
kecil, ciri-ciri petani kecil antara lain: memiliki lahan kurang dari 0,5 ha,
baru.
bercocok tanam hasil bumi atau memelihara ternak dengan tujuan untuk
tanam dari lahan pertaniannya atau memelihara ternak dengan tujuan untuk
bahwa : “Petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi
sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya dibidang pertanian dalam arti luas
lingkungan tropika yang penuh resiko misalnya, banyak hama, tidak menentunya
curah hujan, para petani harus lebih berhati-hati dalam menerima inovasi karena
12
petani dalam posisi yang dilematis dimana untuk dapat survive petani harus berani
mengambil resiko dalam berinovasi, namun jika inovasi ini gagal mereka harus
Petani menurut Slamet (2000), disebut petani ‘asli’ apabila memiliki tanah
secara konsep, tanah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
petani sebagai orang desa yang bercocok tanam, artinya mereka bercocok tanam
di daerah pedesaan, tidak dalam ruangan tertutup di tengah kota. Petani tidak
melakukan usaha tani dalam arti ekonomi, ia mengelolah sebuah rumah tangga,
tanam dari lahan pertaniannya atau memelihara ternak dengan tujuan untuk
adalah masyarakat dalam artian luas atau orang dalam artian sempit yang
memperoleh hasil.
1. Petani Gurem Adalah petani kecil yang memiliki luas lahan 0,25 ha.Petani ini
3. Petani Primitif Adalah petani-petani dahulu yang bergantung pada sumber daya
1. Petani Kaya : yakni petani yang memiliki luas lahan pertanian 2,5 ha lebih.
2. Petani Sedang : petani yang memiliki luas lahan pertanian 1 sampai 2,5 ha.
3. Petani Miskin : petani yang memiliki luas lahan pertanian kurang dari 1 ha.
sebagai petani maka memiliki beberapa bentuk pertanian diantaranya:
1. Sawah: sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah
dan memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah
hujanmaupun sawah pasang surut.
14
2. Tegalan: Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung
pada pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan
terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit
dilakukan di banyak lahan hasil pembukaan hutan atau semak di mana setelah
beberapa kali panen / ditanami, maka tanah sudah tidak subur sehingga perlu
dan coklat.
hasilnya yang berfaedah.
seorang manusia biasa. Petani adalah manusia yang menjadi anggota dalam
masyarakat sekitarnya.
15
dengan metode yang efisien sesuai dengan situasi (Salusu, 1996). Proses ini untuk
manajemen proses atau seri tindakan itu lebih banyak tampak dalam kegiatan
kali ia merasa hampa apabila dalam satu hari tidak mengmbil suatu keputusan.
Tidak menjadi soal apakah keputusan itu benar atau mengandung kelemahan.
Oleh sebab itu banyak manajer yang berpendapat bahwa lebih baik membuat
enam kesalahan dari sepuluh keputusan yang ia buat daripada sama sekali tidak
membuat keputusan. Bagi pejabat tersebut yang paling penting timbul rasa
kepuasan karena dapat mengmbil keputusan hari itu. Ilustrasi itu menggambarkan
bahwa pengambilan keputusan adalah aspek yang paling penting dalam aspek
1978), suatu saat kritis bagi tindakan administrasi (Robins, 1978). Bahkan
paling penting dari semua kegiatan karena di dalamnya manajer terlibat. Pada
banyak disiplin yang berusaha menganalisis dan membuat sistematika dari seluruh
mundurnya suatu organisasi, terutama karena masa depan suatu organisasi banyak
keputusan dilihat dari segi kekuasaan untuk membuat keputusan, yaitu mengikuti
pola desentralisasi atau pola sentralisasi. Berbeda dengan hal tersebut, beberapa
manajemen.
alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih, tindakan untuk memecahkan
memungkinkan. Hal ini didukung oleh pernyataan Siagian (dalam Syamsi, 1995)
merupakan tindakan yang paling tepat. Shull, Delbecq & Cummings (dalam
hal-hal yang fakta dan aktual yang menghasilkan pilihan dari satu aktivitas
perilaku yang berasal dari satu atau lebih pilihan. Definisi di atas senada dengan
jalan dari penyelesaian masalah dimana kita dihadapkan dengan berbagai pilihan
yang harus kita pilih. Menurut Baron & Byrne (2005) pengambilan keputusan
mulai merasa tidak nyaman berada dalam kondisi tertentu dan ia menyadari
tantangan serta apa manfaat tantangan tersebur bagi dirinya. Pemahaman yang
18
baik akan tantangan yang dihadapi penting, agar pengambil keputusan terhindar
dari asumsi-asumsi yang salah atau sikap terlalu memandang remeh masalah yang
kompleks.
2. Surveying Alternatives
yang dipilih, maka individu akan mulai memfokuskan perhatian pada satu atau
tindakan yang akan dilakukan di dalam memorinya, mencari saran dan informasi
dari orang lain mengenai bagaimana cara untuk mengatasi ancaman tersebut.
Individu biasanya mencari saran dari apa yang diketahui orang yang ia kenal baik
dan menjadi lebih perhatian pada informasi yang berkaitan pada media massa.
3. Weighing Alternatives
pencarian dan evaluasi dengan teliti, berfokus pada mendukung atau tidaknya
hingga individu tersebut merasakan percaya diri dan yakin dalam memilih satu
yang dinilai objektif. Individu berusaha memilih alternatif yang terbaik di antara
kerugian serta kepraktisan dari tiap-tiap alternatif hingga ia merasa cukup yakin
19
untuk memilih satu alternatif yang menurutnya paling baik dalam upayanya
alternatif secara bergantian, ia merasa tidak puas dengan semua alternatif yang
menyadari bahwa cepat atau lambat orang-orang pada jaringan sosialnya yang
tidak secara langsung terkena dampak seperti; keluarga, teman, akan mengetahui
tanpa rasa cemas. Tahapan kelima ini menjadi setara dengan tahapan pertama,
potensial untuk mengambil kebijakan yang baru. Tahap kelima menjadi berbeda
dengan tahap pertama dalam kejadian ketika sebuah masalah sangat berpengaruh
atau sangat kuat dan memberikan respon postitif pada pertanyaan pertama, fokus
20
pada resiko serius ketika tidak dibuat perubahan, pengambil keputusan hanya
keputusan sebelumnya.
1. Pertimbangan-pertimbangan Utilitarian
suatu keputusan.
pengambilan keputusan.
others.
Penerimaan dan penolakan dari diri sendiri. Emosi/perasaan dan harga diri
termasuk di dalamnya.
Kritik atau penghargaan yang akan diberikan oleh orang lain sehubungan dengan
proses pengambilan keputusan yan dilakukan serta aternatif yang akan dipilih oleh
tidak hanya menuntut kerja dari aspek kognitif semata, namun berkaitan juga
dianggap penting yang membutuhkan pemikiran yang aktif untuk mencapai hasil
karena berbagai alasan, diantaranya adanya biaya tinggi atau konsekuensi dari
dianggap penting jika keputusan tersebut berhubungan dengan opini tertentu atau
dengan motivasi yang dimiliki seseorang yang juga mempengaruhi usaha kognitif
Alih fungsi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan
lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang
menjadi dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu
sendiri (Utomo, dkk, 1992). Pasandaran (2006) menjelaskan bahwa paling tidak
tanaman kakao ke tanaman nilam meliputi luas lahan yang dimiliki petani di
tiga faktor penyebab terjadinya konversi lahan sawah yaitu faktor eksternal
ekonomi, faktor internal disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi rumah tangga
pertanian pengguna lahan, dan faktor kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
pusat maupun daerah yang berkaitan dengan perubahan fungsi lahan pertanian
(Lestari, 2005).
Alih fungsi lahan juga biasa disebut dengan konversi lahan. Alih fungsi
lahan atau konversi lahan merupakan kegiatan yang berkaitan tentang kegiatan di
dalam sektor pertanian. Alih fungsi lahan adalah dirubahnya fungsi lahan yang
telah di rencanakan baik itu sebagian maupun seluruh kawasan lahan dari fungsi
23
semula menjadi fungsi yang lain dan biasanya di alih fungsikan ke sektor
pembangunan. Alih fungsi lahan juga dapat diartikan sebagai berubahnya guna
lahan awal yang telah dialih fungsikan ke guna lahan lain yang telah di
negatif) di dalam sektor pertanian, akan tetapi masih banyak lahan pertanian yang
di alih fungsikan karena tekanan ekonomi pada masa-masa krisis ekonomi atau
menjual aset lahannya yang berupa perkebunan atau persawahan untuk memenuhi
pangan,
dan
tinggi.
petani maka diharapkan tanah tersedia bagi petani bukan hanya untuk menjamin
ketersediaan produksi pangan, namun lebih jauh menjamin akses petani atas lahan
pendukungnya. Sekarang sudah terbit PP No. 1/2011 tentang Penetapan dan alih
Teknis Kriteria dan Persyaratan Kawasan, Lahan dan Lahan Cadangan Pertanian
pelaksanaan Rencana Tata Ruang dan Wilayah baik Nasional, Propinsi maupun
Kabupaten/Kota.
A.5 Usahatani
tanahnya denga maksud untuk memperoleh hasil tanaman atau hewan tanpa
memperoleh hasil selanjutnya. Usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja, dan
berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang apa, kapan, dimana, dan berapa
2. Adanya bangunan yang berupa rumah petani, gedung, kandang, lantai jemur
dan sebagainya,
3. Adanya alat -alat pertanian seperti cangkul, parang, garpu, linggis, spayer,
dan sebagainya,
usahatani. Dalam usahatani terdapat konsep dasar yang biasa disebut sebagai
tiga fondasi atau modal dasar dari kegiatan usahatani. Tigamodal dasar tersebut
adalah petani,lahan dan tanaman atau ternak. Petani memiliki suatu kedudukan
lahan pertanian sebagai mata pencaharian utamanya. Secara garis besar terdapat
tiga jenis petani, yaitu petani pemilik lahan, petani pemilik yang sekaligus
juga menggarap lahan, dan buruh tani. Lahan diperlukan sebagai tempat
selain bercocok tanam mereka juga memiliki ternak atau ikan yang dipelihara
adalah adalah kegiatan usaha petani dalam memaksimalkan lahan dengan modal
B. Tanaman Kakao
Kakao merupakan tanaman yang berasal dari daerah hutan hujan tropis di
Amerika Selatan yang berukuran kecil dan tumbuh terlindung pohon-pohon yang
besar (Widya, 2008). Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang mampu
devisa negara (Suryani dan Zulfebriansyah, 2007). Menurut Evans (1998), biji
kakao diproduksi di Amerika Selatan, Amerika Tengah, India Barat, Afrika Barat,
Sri Lanka dan Indonesia. Biji kakao mengandung 35-50% minyak/lemak, 15%
pati, 15% protein, 1-4% theobromin, 0,07-0,36% kafein, dan 0,05-0,36% senyawa
kafein dan lemak kakao yang berasal dari nib kakao sebanyak 43-53%. Kernel
biji kakao yang pertama kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno.
Coklat merupakan produk pangan olahan yang bahan komposisinya terdiri dari
pasta coklat, gula, lemak kakao dan beberapa jenis tambahan citarasa (Kelishadi,
2005). Terdapat beberapa jenis produk coklat. Yang pertama coklat hitam (dark
27
chocolate) yang terbuat dari pasta kakao dengan penambahan sedikit gula, yang
kedua coklat susu (milk chocolate) yang terbuat dari pasta kakao, lemak kakao,
gula dan susu bubuk, dan yang ketiga coklat putih (white chocolate) yang terbuat
dari lemak kakao, gula dan susu bubuk (Rizza et. al., 2000).
Coklat memiliki kandungan gizi yang beraneka ragam antara lain energi,
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1,
tubuh antara lain: 1. Coklat terdiri dari antibakteri yang dapat mencegah
Hal ini dapat menimbulkan perasaan senang dan kewaspadaan serta dapat
(dark chocolate) dapat membuat tekanan darah yang normal. 4. Coklat dapat
dan teobromin, serta perangsang otot polos. Otot polos termasuk pembuluh darah,
buang air besar. 5. Dapat mengurangi berat badan karena dark chocolate memiliki
coklat secara rutin dapat mengurangi resiko stroke sebesar 22%. 7. Mengurangi
berfungsi melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
28
C. Tanaman Nilam
Tanaman ini tumbuh di alam bebas secara tidak teratur dan cenderung mengarah
atas atau merumpun pendek bila diberi penegak bambu (B. S. Hieronymus 1990).
Tanaman nilam terdiri beberapa jenis dan setiap jenis nilam memiliki
kadar dan mutu minyak yang berbeda-beda. Jenis nilam tersebut antara lain
Aceh) Nilam ini memiliki ciri daunnya agak membulat seperti jantung, dibagian
bawah daun terdapat bulu-bulu rambut sehingga warnanya tampak pucat, dan
tidak atau jarang berbunga. Kadar minyaknya antara 2,5-5 persen dan komposisi
minyaknya bagus. Menurut para ahli, minyak jenis ini terdapat di Filipina,
heyneatus Benth (Nilam Jawa) Nilam jenis ini sering tumbuh secara liar di
pekarangan rumah atau ditempat yang jarang dijamah oleh manusia, oleh karena
Daunnya lebih tipis dibandingkan daun nilam jenis Pogostemon cablin dan
ujung daunnya agak runcing. Spesifikasi nilam ini adalah berbunga. Kadar
minyaknya rendah sekitar 0.5-1.5 persen dari berat daun kering. Komposisi
minyaknya jelek. c) Pogostemon hortensis Backer (Nilam Sabun) Nilam jenis ini
hampir sama dengan Pagostemon heyneatus. Daunnya tipis, ujung daun agak
runcing dan tidak berbunga. Kadar minyaknya rendah 0.5-1,5 persen dan
komposisi minyaknya pun jelek. Berdasarkan ketiga jenis tanaman nilam tersebut,
yang layak untuk dikembangkan dan dibudidayakan untuk dijadikan bahan baku
penyulingan minyak nilam adalah pogostemon cablin sebab kadar dan komposisi
unggulan yang dinamakan berdasarkan nama daerah asalnya yaitu Tapak Tuan,
diperoleh dengan cara penyulingan uap dan air terhadap herba kering tanaman
inilah yang menyebabkan minyak nilam memiliki bau yang harum. Minyak nilam
dapat digunakan secara langsung tanpa diproses lebih lanjut. Namun patculi dapat
diubah menjadi ester, patchouli asetat. Senyawa ester mempunyai bau yang harum
dan dapat digunakan sebagai bahan pewangi. Patculi alcohol dapat direaksikan
dengan asam fosfat mengalami hidrasi dan diperoleh patculena. Minyak nilam
merupakan bahan baku parfum yang terpenting dan sebagai bahan fiksatif yang
paling baik pada parfum berkualitas baik. Minyak ini digunakan juga dalam
pembuatan sabun dan kosmetik, karena dapat diblending secara baik dengan
minyak atsiri lainnya seperti minyak cengkeh, geranium, akar wangi dan minyak
cassia. Aroma minyak nilam sangat kaya, terkesan rasa manis, hangat dan
merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kemampuan kerja petani
produktifakan lebih baik dan maksimal dibandingkan usia non produktif. Selain
itu, umur juga dapat dijadikan tolak ukur untuk melihat aktivas petani dalam
Patong, 1999). Petani yang memiliki tingkat pendidikan tinggi maka akan
relatif lebih cepat dalam melaksanakan adopsi teknologi dan inovasi. Petani
dibagi menjadi tiga kategori yaitu kurang berpengalaman (<5 tahun), cukup
Usahatani mencakup pengertian yang lebih luas yaitu mulai dari bentuk
yang paling bersahaja sampai kepada bentuk yang modern. Usahatani menurut
dibagi atas: (1) usahatani perorangan (individual farm) yaitu usahatani yang
usahatani kolektif (collective farm) adalah suatu bentuk usahatani yang semua
kerja. Tanah merupakan faktor kunci dalam usaha pertanian. Tanpa tanah rasanya
mustahil usahatani dapat dilakukan. Dalam tanah dan sekitar tanah banyak lagi
32
dengan baik (Daniel, 2002). Sebagai faktor produksi, tentu modal mutlak
diperlukan dalam usaha pertanian. Tanpa modal, sudah pasti usaha tidak bisa
dilakukan, paling tidak modal dibutuhkan untuk pengadaan bibit dan upah tenaga
penting dalam usahtani swasembada, khususnya faktor tenaga kerja petani dan
faktor tenaga kerja keluarga petani merupakan unsur penentu (Tohir, 1991).
keluarga dan kepemilikan lahan, dan factor yang mempengaruhi produksi usaha
penelitian ini penulis juga ingin mengankat faktor yang menyebabkan kegagalan
dalam usaha tani. Dan Salah satu penyebab kegagalan petani dalam melaksanakan
usahatani skala kecil disebabkan karena petani sebagai manajer utamanya belum
menerapkan teknologi spesifik lokasi akibat dari : (1) tingkat pendidikan petani
rendah, (2) modal dan informasi teknologi baru masih kurang, serta (3) usahatani
yang belum berorientasi pasar. Kurang efisiennya usahatani ini juga disebabkan
harganya relatif mahal dan penggunaan per satuan luas relatif lebih banyak, (2)
kurang efisiennya penggunaan tenaga kerja karena sempitnya lahan yang dikelola,
pendidikan petani rendah, (2) modal dan informasi teknologi baru masih kurang,
F. Penelitian Terdahulu
menghasilkan keuntungan dan relatif tahan terhadap krisis sehingga banyak hutan
Konversi lahan tanaman kakao menjadi tanaman kelapa sawit yang terjadi di
konversi lahannya menjadi kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui tingkat konversi lahan dari setiap faktor yang menjadi alasan petani
34
kakao mengkonversi lahannya menjadi kebun kelapa sawit dan mengetahui faktor
kebun kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah motode pendekatan
study kasus. data dalam penelitian ini mengunakan data sekunder dan data primer,
alasan yang menyebabkan petani melakukan konversi lahan mereka dari tanaman
kakao menjadi kelapa sawit yaitu faktor pendapatan, faktor serangan hama dan
panen, Dari ke 4 faktor tersebut terdapat 2 faktor alasan penyebab yang paling
dominan yaitu Faktor serangan hama dan penyakit serta faktor pendapatan
Penelitian yang dilakuakan oleh Astuti, Wibawa dan Ishak dengan judul
“Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pangan Menjadi Kelapa Sawit di
pertimbangan. Oleh karena itu, tidak jarang petani melakukan alih fungsi dari satu
jenis tanaman ke jenis tanaman lainnya pada lahan pertaniannya. Masalah yang
pangan seperti padi dan jagung yang dapat mengancam ketahanan pangan baik
secara lokal, regional, maupun nasional. Saat ini di Bengkulu cukup luas alih
35
saja yang mendorong petani melakukan alih fungsi lahan perlu diketahui agar
sumber permasalahan dapat diketahui. Tulisan ini membahas keragaan dan faktor
yang mendorong petani beralih penggunaan lahan jagung dan padi menjadi
tanaman kelapa sawit. Data primer diambil dari petani yang pada tahun 1990-an
dahulu menanam jagung dan padi namun sekarang telah beralih ke tanaman
kelapa sawit di Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma.
memutuskan untuk melakukan alih fungsi lahan dari komoditas tanaman pangan
menjadi kelapa sawit dengan nilai AHP 85,1%. Faktor yang mempengaruhi petani
faktor yang mempengaruhi peralihan usahatani padi ke usahatani jeruk manis dan
manis di Kampung Wadio Distrik Nabire Barat. Penelitian ini merupakan studi
kasus yang dilakukan pada komunitas petani jeruk manis yang mana sebelumnya
merupakan petani padi. Penelitian ini didesain berdasarkan tujuan yang ingin
petani dari usahatani padi dan jeruk manis, maka metode penelitian yang dipakai
adalah survei, dengan jumlah sampel sampel sebanyak 22 responden petani jeruk
36
dan 19 responden petani padi. Diambil secara acak sederhana. Data yang
dihimpun ditabulasikan dan diolah serta dianalisis untuk melihat pendapatan dan
jeruk manis jauh lebih menguntungkan dari pendapatan usahatani padi dalam
G. Kerangka pikir
Petani akan selalu berusaha dalam mendapatkan manfaat yang lebih besar
dari kegiatan usahataninya, salah satu usaha yang dilakukan dengan mengganti
komoditas yang baru apabila usahatani yang lama tidak lagi memberikan manfaat
ekonomi bagi keluarganya. Salah satunya yang terjadi di Desa Kembar Maminasa
(a) Umur Petani, (b) Tingkat Pendidikan, (c) Pengalaman Usahatani, (d) Jumlah
lain: (a) Tingkat pendidikan petani rendah, (b) Modal dan informasi teknologi
baru masih kurang, (c) Usaha tani yang belum berorientasi pasar.
37
Dilihat dari faktor tersebut diduga memiliki pengaruh yang erat dengan
alih fungsi tanaman kakao menjadi tanaman nilam, di Desa Kembar Maminasa
KEPUTUSAN PETANI
Peralihan Usahatani
5. Kepemilikan Lahan
III.METODE PENELITIAN
Desa Kembar Maminasa Kecamatan Maginti Kabupaten Muna Barat . Lokasi ini
dipilih karena daerah tersebut dengan pertimbangan Desa Kembar Maminasa ini
mempunyai potensi yang besar dalam sektor pertanian baik dalam sektor
fenomena peralihan usaha tani dari tanaman kakao ke tanaman nilam. Sedangkan
waktu dilaksanakannya penelitian ini adalah mulai bulan Januari sampai Maret
2018.
B. Informan Penelitian
tidak digunakan istilah populasi. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti
mempengaruhi peralihan usaha tani dari tanaman kakao ke tanaman nilam. Dalam
penelitian ini informan penelitian terbagi dalam dua kategori, yaitu informan
kunci dan informan pendukung. Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 5
memahami permasalahan yang diteliti terkait dengan penyebab petani kakao yang
beralih ke usatani nilam sebagai informan kunci, dan selain itu informan lain
jawabkan.
pengumpulan data yang tersedia dan ada kaitannya dengan penelitian ini
dengan jalan pengamatan langsung secara cermat dan sistematik baik secara
40
yang terarah dan sesuai (Soeratno dan Arsyad, 1999 dalam Sianipar dkk, 2012).
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
data yang telah terkumpul untuk digunakan dalam pemecahan masalah penelitian,
DAFTAR PUSTAKA
Adiwilaga, Anwas. 1992. Ilmu Usaha Tani: Cetakan II. Bandung Alumni.
Cakrawati dan Mustika NH, Dewi. 2012. Bahan Pangan, Gizi, dan
Kesehatan.Bandung: Alfabeta.
Habibah. T. 2013. Identifikasi Penggunaan Formalin Pada Ikan Asin Dan Faktor.
Perilaku Penjual Di Pasar Tradisional Kota Semarang.
Wolf, Erick. R, 1985 Petani Suatu Tinjauan Antropologis, Jakarta: CV. Rajawali.