Anda di halaman 1dari 9

RESUME

LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL

Rerangka tekanan yang dihadapi oleh perusahaan ?


1. Lingkungan Eksternal : Berpikir strategi yang digunakan dalam lingkungan eksternal
2. Lingkungan Internal : Kekuatan perusahaan
3. VisiStrategi : Tujuan yang dapatdicapai
4. Mengidentifikasi Strategi
5. Memilih Strategi

Makro Environtmen
Makro environtment : situasi yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan namun
mempengaruhi kesuksesan perusahaan. Lingkungan in berada di luar perusahaan.
Contoh : regulasi-regulasi yang berkaitan dengan usaha perusahaan seperti aturan cukai rokok.
PESTEL analisis berfokus pada 6 komponen inti dari strategi besar di dalam lingkungan makro
 Political : factor ini terdiri dari kebijakan politik dan proses, yang dapat mempengaruhi
ekonomi (intervensi ekonomi). Contoh : kebijakan tentang pajak, kebijakan fiscal, tarif,
keadaan politik.
 Economic: Kondisi ekonomi termasuk kondisi ekonomi umumnya dan factor spesifik
seperti interst rates, pertumbuhan ekonomi, neraca perdagangan positif atau negative.
 Socialcultural forces (Tekanan Budaya Sosial) : nilai-nilai social, sikap, factor budaya
dan gaya hidup. Seperti : ada makanan halal dan haram, konsep syariah.
 Teknologi : teknologi mempengaruhi proses bisnis yang membantu perusahaan.
 Environtment : Lingkungan ini berisi tentang ecological dan tekanan lain lingkungan
seperti iklim cuaca, dan factor seperti kebutuhan air. Factor ini berdampak langsung
seperti asuransi, perkebunan, produksi energy, danturis.
 Legal and Regulatory factor : berkaitan dengan hukum dan peraturan yang berkaitan
dengan perusahaan. Seperti peraturan tenagakerja, dll.

Five Forces (Porter’s)


Industri  adalah  suatu  kelompok  perusahaan yang  menghasilkan  produk- produk yang dapat
saling menggantikan. Definisi ini mengidikasikan pentingnya lingkungan persaingan
(competitive environment) dalam suatu industry untuk ditelaah sebagai salah satu basis penting
dalam penyusunan strategi perusahaan. Lingkungan persaingan terdiri dari banyak factor yang
relevan dengan strategi perusahaan. Untuk itu menjadi sangat penting mengetahui struktur dan
intensitas persaingan dalam suatu industry. Daya tarik/attractiveness industry tertentu atau pasar
suatu produk tergantung dari bagaimana nilai ekonomi yang diciptakan untuk customer melalui
rantai nilainya/value chain. Rantai aktivitas yang mentransformasikan input untuk
kemudian dijual, didistribusikan dan digunakan oleh customer akhir. Setiap aktivitas  pada 
rantai  ini  memberikan  nilai  tambah  kepada  produk  atau  jasa tersebut. Akumulasi nilai yang
berasal dari aktivitas-aktivitas tersebut telah menciptakan benefit.
Karakter  dan  persaingan  di  dalam  dunia industri  tidak  akan  pernah  sama
antara bidang industri yang satu dengan yang lainnya. Alat yang paling sering dan
lazim  digunakan  untuk  menganalisa  peta  persaingan  di  dunia  industri  dan memberikan
gambaran mengenai kekuatan masing-masing faktor serta kepentingannya, adalah five forces
model of competition.
1. Persaingan di dalam dunia industri (Competitive Rivalry
Faktor yang paling dominan di dalam five forces model of competition adalah persaingan antar 
perusahaan yang bergerak dibidang yang sama (rivalry among others). Hal ini disebabkan oleh,
kenyataan bahwa pangsa pasar adalah sebuah arena pertempuran yang tidak akan pernah
berhenti. Dimana pesaing berhak untuk mempersenjatai diri untuk meningkatkan posisi di dalam
pangsa pasar, memperkokoh posisi dalam pangsa pasar dengan pelanggan, dan meningkatkan
profit. Tantangannya adalah untuk membangun sebuah kompetitif strategi yang pada akhirnya
akan menghasilkan sebuah keunggulan kompetitif terhadap para pesaing.
2. Bargain Power dari Supplier (Supplier Power)
Di dalam  banyak industri, perusahaan menciptakan strategic partnership antara perusahaan
dengan supplier dalam upaya untuk :
• Mengurangi logistik dan inventory cost (melalui strategi just- in-time)
• Mempercepat ketersediaan dari fast moving goods
• Meningkatkan kualitas dari suku cadang & komponen yang disupply dan mengurangi rasio
defect
• Mengurangi cost yang tidak terlalu penting bagi perusahaan dan supplier
3. Bargain power dari Pelanggan (Buyer Power)
Seperti pada supplier, tipe dari pelanggan akan berperan dalam menempatkan posisi
pelanggan dalam tingkatan antara moderate hingga high.“pelanggan atau asosiasi
dari  pelanggan  memiliki  posisi  yang  penting, apabila salah satu faktor dibawah ini
terpenuhi :
• Pelanggan  memiliki  porsi  terbesar  dalam  revenue sebuah perusahaan Buyer memiliki
kemampuan untuk menghasilkan produk/jasa itu sendiri
• Terdapat banyak supplier lain akibat dari barang yang standard dan tidak
terdifferensiansi
• Biaya untuk mengganti supplier kecil
• Buyer  memiliki  margain  keuntungan  yang  kecil,  sehingga angat sensitif terhadap
harga dan differensiasi layanan
• Barang/jasa yang diberikan oleh supplier, tidak  akan mempengaruhi kualitas dari
barang/jasa yang dijual oleh pelanggan sehingga dapat diganti tanpa merusak kualitas.
Tekanan Kompetitif dari Calon Peserta
Ancaman masuk adalah kekuatan yang lebih kuat ketika petahana tidak mungkin
melakukan tindakan pembalasan terhadap pendatang baru dan hambatan masuk rendah.
Hambatan masuk tinggi (dan ancaman masuk rendah) ketika:
 Pertahanan memiliki keunggulan biaya yang besar atas calon yang masuk karena:
a) Skala ekonomi yang tinggi.
b) Keuntungan biaya berbasis pengalaman yang signifikan atau efek
kurva pembelajaran.
c) Keunggulan biaya lainnya (misalnya, menguntungkan akses ke
input, teknologi, lokasi, atau biaya tetap rendah.
 Pelanggan memiliki preferensi merek yang kuat dan / atau loyalitas kepada
penjual yang berkuasa.
 Ada paten dan bentuk perlindungan kekayaan intelektual lainnya.
 Ada efek jaringan yang kuat.
 Persyaratan modal tinggi.
 Ada keterbatasan akses baru ke saluran distribusi dan ruang rak.
 Kebijakan pemerintah bersifat membatasi.
 Ada kebijakan perdagangan yang membatasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persaingan dari Produk Pengganti
Perusahaan di Industri Lain yang Menawarkan Produk Pengganti

Tekanan kompetitif dari pemain pengganti semakin kuat ketika:


 Pengganti yang baik sudah tersedia dan harganya menarik.
 Pengganti memiliki fitur kinerja yang sebanding atau lebih baik.
 Pembeli memiliki biaya rendah dalam beralih ke pengganti.
Tekanan kompetitif dari pemain pengganti lebih lemah di bawah kondisi yang
berlawanan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok

Pemasok
Daya tawar pemasok lebih kuat ketika:

 Produk dan / atau layanan Pemasok terbatas.


 Produk dan / atau layanan Pemasok dibedakan.
 Anggota industri mengeluarkan biaya tinggi dalam mengalihkan pembelian
mereka ke pemasok alternatif.
 Industri pemasok lebih terkonsentrasi daripada industri yang dijualnya dan
didominasi oleh beberapa perusahaan besar.
 Anggota industri tidak memiliki potensi untuk berintegrasi ke belakang untuk
memproduksi sendiri input mereka.
 Produk Pemasok tidak mencakup lebih dari sebagian kecil dari total biaya produk
industri.
 Tidak ada pengganti yang baik untuk apa yang disediakan pemasok.
 Anggota industri tidak memperhitungkan sebagian besar dari penjualan pemasok.
Daya tawar pemasok lebih lemah di bawah kondisi yang berlawanan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Tawar-Menawar
Pembeli
Pembeli Tekanan kompetitif dari pembeli meningkat ketika mereka memiliki daya tawar
yang kuat dan sensitif terhadap harga. Daya tawar pembeli lebih kuat ketika:
 Permintaan pembeli lemah dalam kaitannya dengan pasokan industri.
 Produk industri terstandarisasi atau tidak terdiferensiasi.
 Biaya pembeli untuk beralih ke produk pesaing rendah.
 Pembeli besar dan sedikit jumlahnya relatif terhadap jumlah penjual industri.
 Pembeli menimbulkan ancaman yang kredibel untuk mengintegrasikan mundur ke
dalam bisnis penjual.
 Pembeli mendapat informasi tentang kualitas, harga, dan biaya penjual.
 Pembeli memiliki kemampuan untuk menunda pembelian.

Menyesuaikan Strategi Perusahaan dengan Kondisi Kompetitif

Menyesuaikan secara efektif strategi bisnis perusahaan dengan kondisi persaingan yang
ada memiliki dua aspek:
1. Mengejar jalan yang melindungi perusahaan dari sebanyak mungkin tekanan
kompetitif yang berbeda.
2. Memulai tindakan yang diperhitungkan untuk menggeser kekuatan kompetitif
yang menguntungkan perusahaan dengan mengubah faktor-faktor mendasar yang
mendorong kelima kekuatan tersebut.

Penggerak Perubahan Industri yang Paling Umum


o Perubahan tingkat pertumbuhan industri jangka panjang
o Meningkatkan globalisasi
o Muncul kemampuan dan aplikasi Internet baru
o Pergeseran demografi pembeli
o Perubahan teknologi dan inovasi proses manufaktur
o Inovasi produk dan pemasaran
o Masuk atau keluar dari perusahaan besar
o Difusi pengetahuan teknis lintas perusahaan dan negara
o Perubahan biaya dan efisiensi

PROSPEK INDUSTRI UNTUK KEUNTUNGAN

PESTEL, analisis lima kekuatan, pasukan pendorong, kelompok strategi, analisis


pesaing,dan faktor-faktor kunci keberhasilan.Dengan demikian, langkah terakhir dalam
mengevaluasi industri dan lingkungan kompetitif adalah menggunakan hasil dari masing-
masing analisis yang dilakukan untuk menentukan apakah industri menyajikan prospek
kuat bagi perusahaan untuk keberhasilan kompetitif dan keuntungan yang menarik.
Faktor-faktor penting yang menjadi dasar kesimpulan meliputi:
- Bagaimana perusahaan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan makro.
- Apakah kekuatan kompetitif yang kuat menekan profitabilitas industri ke tingkat
di bawah standar.
- Apakah kehadiran pelengkap dan kemungkinan tindakan kerja sama
meningkatkan prospek perusahaan
- Apakah profitabilitas industri akan dipengaruhi secara menguntungkan atau tidak
menguntungkan oleh kekuatan pendorong yang berlaku.
- Apakah perusahaan menempati posisi pasar yang lebih kuat daripada pesaing.
- Apakah ini cenderung berubah selama interaksi kompetitif.
- Seberapa baik strategi perusahaan memberikan faktor kunci keberhasilan industri.
Mengidentifikasi Kekuatan Internal Perusahaan Kekuatan
Yaitu sesuatu yang dilakukan oleh perusahaan dengan baik atau atribut yang
meningkatkan daya saingnya di pasar. Kekuatan perusahaan bergantung pada kualitas
sumber daya dan kemampuannya. Analisis sumber daya dan kemampuan menyediakan
cara bagi manajer untuk menilai kualitas secara objektif.

Yang Harus Diperhatikan dalam Mengidentifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang,


dan Ancaman Perusahaan

Potensi Kekuatan dan Aset Kompetitif Potensi


- Kompetensi yang cocok dengan faktor-faktor kunci keberhasilan industri
- Sumber daya keuangan yang cukup untuk menumbuhkan bisnis
- Citra merek-nama yang kuat dan / atau reputasi perusahaan

Potensi Kelemahan dan Defisiensi kompetitif


 Tidak ada visi strategis yang jelas
 Tidak ada kompetensi inti yang dikembangkan dengan baik atau terbukti
 Tidak ada kompetensi yang berbeda atau sumber daya yang unggul secara
kompetitif

Sistem Rantai Nilai


Rantai nilai perusahaan tertanam dalam sistem kegiatan yang lebih besar yang mencakup
rantai nilai pemasok dan rantai nilai dari distributor dan pengecer grosir apa pun yang
digunakannya dalam memberikan produk atau layanannya kepada pengguna akhir.
Sistem rantai nilai ini memiliki implikasi yang jauh melampaui biaya perusahaan. Ini
dapat mempengaruhi atribut seperti kualitas produk yang meningkatkan diferensiasi dan
memiliki kepentingan bagi proposisi nilai pelanggan perusahaan, serta profitabilitasnya.

Meningkatkan Aktivitas Rantai Nilai yang Dilakukan Secara Internal


Manager dapat mengejar salah satu dari beberapa pendekatan strategis untuk mengurangi
biaya kegiatan rantai nilai yang dilakukan secara internal dan meningkatkan daya saing
biaya perusahaan. Mereka dapat menerapkan praktik terbaik di seluruh perusahaan,
terutama untuk kegiatan berbiaya tinggi. Mereka dapat mendesain ulang produk dan /
atau beberapa komponennya untuk menghilangkan komponen berbiaya tinggi atau
memfasilitasi pembuatan atau perakitan yang lebih cepat dan lebih ekonomis
SOAL
Jelaskan pula bagaimana cara melakukan analisis lingkungan ?
Jawaban :

1. Agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu


mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan
yang dianggap mengancam tujuan perusahaan (early warning systems).
2. Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan
analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif.
3. Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan bisnis terhadap
perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan
memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.
Bagaimanakah Analisis Lingkungan Bisnis Itu Dilakukan ?
Proses analisis lingkungan dilakukan oleh perencanaan strategi dengan urutan sebagai
berikut :
Pertama : menganalisis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap
lingkungan, yang dapat dipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi yang
sedang berjalan dengan strategi yang potensial yang akan datang.
Kedua : menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang diperkirakan
mempunyai dampak penting terhadap perumusan strategi.
Ketiga : mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan
datang terhadap lingkungan bisnis.

Komponen Analisis Lingkungan Bisnis


a. Scanning : mengidentifikasi petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan
lingkungan bisnis.
b. Monitoring : mendeteksi arti melalui observasi terus-menerus atas perubahan dan
kecenderungan lingkungan bisnis.
c. Forcasting : Mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisispasi berdasarkan
perubahan dan kecenderungan yang dimonitor.
d. Assesing : Menentukan waktu dan pentingnya perubahan dan kecenderungan
lingkungan bisnis untuk strategi perusahaan dan manajemennya.

Faktor Lingkungan Bisnis


Lingkungan Mikro ( Lingkungan industri )
Lingkungan mikro adalah para pelaku yang secara langsung berkaitan dengan
lingkungan, yang mempengaruhi perusahaan.
Lingkungan mikro ini terdiri dari :
a. Pelanggan
Para manajer harus dapat mengantisipasi perubahan perilaku konsumen, karena
konsumen ( pembeli ) mempunyai kekuatan tawar menawar, terutama pembeli yang
melakukan pembelian dalam jumlah yang besar. Pembeli cenderung melakukan
pembelian secara selektif, apalagi pembeli mempunyai informasi yang lengkap tentang
permintaan, harga pasr dan harga pemasok, sehingga posisi tawar menawar pembeli
semakin kuat. Oleh karena itu perusahan harus mampu memperbaiki posisi strateginya.
Disamping itu ada pula pembeli yang tidak begitu sensitif terhadap harga, karena yang
lebih penting bagi mereka adanya atribut dari produk yang diinginkan.
b. Pemasok
Pemasok juga mempunyai kekuatan tawar menawar terhadap peserta industri, karena
pemasok merupakan ancamnan serius yang perlu diperhitungkan. Untuk itu perusahaan
perlu membina hubungan yang erat. Pemasok yang kuat dapat menekan laba industri
yang dapat mengimbangi dengan kenaikan harganya. Pem,asok ini akan bartambah kuat
apabila para pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan , tidak menghadapi produk
pengganti, produk pemasok merupakan input yang penting bagi hasil produksi industri,
hal ini merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok dan pemasok menghadapi
integrasi ke depan dari pemakai. Kekuatan pemasok dapat dikendalikan oleh suatu
perusahaan besar (misalnya perusahaan kelompok konglomerat sehingga semuanya
persediaan pemasok dicaplok oleh perusahaan tersebut.
c. Pesaing
Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat
adanya peluang untuk memperbaiki posisi. Strategi bersaing yang efektif meliputi
tindakan – tindakan ofensif atau defensif guna menciptakan posisi yang aman
( defendable position ) terhadap kekuatan- kekuatan pesaing. Ada tiga faktor penting
yang perlu diperhatikan mengenai persaingan, yaitu:
1. Masuk dan keluarnya pesaing
2. Ancaman produk atau jasa pengganti
3. Kemungkinan terjadinya perubahan dalam strategi pesaing
d. Publik (masyarakat )
Publik (masyarakat ) sering mengisukan sesuatu produk atau suatu perusahaan atau suatu
merk, sehingga amat mempengaruhi permintaan barang tersebut. Isu publik ini kadang-
kadang tajam dibandingkan dengan ancaman lainnya. Isu ini bisa saja dilansir secara
sengaja oleh kelompok tertentu yang memang menginginkan kehancuran atau bisa saja
secara tidak sengaja. Oleh karena itu perusahaan harus waspada terhadap isu-isu
masyarakat ini.

Lingkungan Makro ( Lingkungan Umum )


Lingkungan makro adalah kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada diluar jangkauan
serta biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan.
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang perlu dianalisis adalah :
1. Siklus ekonomi : depresi, resesi, kebangkitan ( recovery ) dan kemakmuran
(prosperity).
2. Gejala inflansi dan deflasi : jika inflasi sangat tinggi maka pengendalian gaji dan harga
semakin berat.
3. Kebijaksanaan moneter : perubahan tingkat suku bunga, devaluasi dan sebagainya.
4. Neraca pembayaran : surplus atau defisit dalam hubungannya terhadap perdagangan
luar negeri. Hal ini mengganggu atau memberikan peluang.
b. Faktor Demografi
Faktor demografi terdiri dari :
1. Perubahan jumlah penduduk akan mempengaruhi permintaan misalnya, pada daerah
yang jumlah penduduknya menurun, tentu akan memindahkan usahanya ke daerah yang
penduduknya tumbuh.
2. Perubahan struktur usia penduduk akan mempengaruhi pemindahan jenis produk
sesuai dengan perubahan umurnya.
3. Distribusi pendapatan.
4. Tingkat pengangguran.
c. Faktor Geografi
Faktor geografi juga penting diamati oleh perencana strategi, untuk menentukan peluang
dan ancaman perusahaan, terutama dalam menentukan penambahan lokasi baru bagi
perluasan perusahaan.
d. Faktor Teknologi
Perubahan teknologi membawa pengaruh terhadap perkembangan perusahaan, karena
perubahan teknologi dapat memberi peluang besar ( meningkatkan hasil / tujuan )atau
bisa mengancam kedudukan perusahaan. Bahkan perubahan teknologi dapat merupakan
malapetaka tenaga kerja, karena akan menggeser mereka dan bertambah banyaklah
pengangguran. Dan juga perubahan teknologi akan mempengaruhi daur hidup produk,
misalnya dengan munculnya mesin foto copy maka pasar kertas stensil mengalami
penurunan drastis.
e. Faktor Pemerintah
Perubahan-perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai bentuk peraturan, dapat
merupakan peluang bagi perusahaan dan dapat pula hambatan / ancaman bagi
perusahaan.
f. Faktor Sosial
Sosial adalah kebiasaan dan nilai-nilai sosial lingkungan masyarakat, khususnya
langganan dan karyawan.
g. Faktor Politik
1. Kekuatan politik
2. Perbedaan ideologi.

CONTOH ADAPTASI STRATEGI BISNIS “STARBUKS” :

1. Analisis strategi bisnis Starbuks mengunakan model daya kompetitif:


A. Diferensiasi Produk Dalam strategi bisnisnya, Starbucks lebih menekankan
pada kualitas yang tinggi dari minuman yang mereka produksi dibandingkan
memberikan harga yang lebih murah (mengurangi profit margin) seperti yang
dilakukan oleh para kompetitornya.
B. Berfokus pada Peluang Pasar. Starbucks mengetahui bahwa sepertiga dari
pelanggannya adalah pengguna smartphone yang aktif. Oleh karena itu,
Starbucks menyiapkan sebuah aplikasi yang terintegrasi dengan Starbucks
Card System. Penggunaan aplikasi ini terbukti dengan adanya laporan dari
banyak pelanggan yang mengatakan bahwa metode ini memberikan pelayanan
yang lebih cepat jika dibandingkan dengan pelayanan tradisional.
C. Menguatkan Keakraban Pelanggan dan Pemasok Mengetahui bahwa sebagian
besar pelanggan setianya menggunakan jasa Wi-Fi gratis yang disediakan di
setiap kedai kopi. Starbucks mengembangan suatu teknologi yang disebut
dengan Starbucks Digital Networks. Walaupun penerapan teknologi ini tidak
secara langsung memberikan keuntungan yang signifikan bagi starbucks,
namun teknologi ini terbukti dapat meningkatkan hubungan antara pelanggan
dengan perusahaan dan meningkatkan kepuasan dari pelanggan yang datang.
2. Strategi bisnis yang dilakukan oleh Starbucks adalah menemukan cara baru untuk
beroperasi dan melakukan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Dikatakan bahwa Starbucks telah memberikan perhatian yang serius pada
efisiensi, pengurangan limbah, menggunakan waktu luang untuk melakukan
pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Hasilnya Starbucks dapat
mempersingkat proses pembuatan kopi di semua kedai kopi miliknya. Starbucks
juga menggunakan teknologi jaringan yang terhubung dengan sistem internal
persuhaan untuk membantu manager untuk melakukan pengawasan dan
pembuatan laporan atas kinerja kedai kopi dan karyawan di wilayahnya. Selain
menggunakan teknologi jaringan untuk karyawannya, Starbucks juga
memanjakan pelanggan dengan fasilitas aplikasi pada platform smartphone dan
Starbucks Digital Network. Teknologi informasi memegang peranan inti pada
strategi bisnis yang diambil oleh Starbucks. Teknologi informasi membatu
starbucks untuk menyediakan jaringan, menyediakan aplikasi di smartphone yang
terintegrasi dengan sistem perusahaan, menganalisis kebutuhan pelanggan,
membantu melakukan pengolahan data penjualan, membantu dalam pembuatan
laporan dll.
3. Teknologi tidak membuat Starbucks dapat menghasilkan kopi yang lebih nikmat.
Teknologi juga tidak menambahkan keahlian-keahlian dari barista yang dimiliki
oleh Starbucks. Namun, teknologi memberikan pelanggan starbucks kenyamanan
yang membuat mereka menjadi loyal terhadap Starbucks. Beberapa diantaranya,
yaitu:
A. Membayar dengan menggunakan aplikasi smartphone
B. Starbucks Digital Network Site
C. Foursquare Check in d. Akses Wi-Fi gratis Selain itu, teknologi juga
mempermudah manajer untuk melakukan pengawasan dan pelaporan ke
kantor pusat serta memberikan waktu luang kepada manajer untuk
memikirkan strategi-strategi untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai