Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3


2.1 Pengertian Metabolisme .........................................................................3
2.2 Hati sebagai Pusat Proses Metabolisme .................................................4
2.3 Metabolisme Karbohidrat di Hati ...........................................................5
2.4 Metabolisme Protein di Hati ...................................................................6
2.5 Metabolisme Lemak di Hati ...................................................................7
2.6 Makanan yang Baik untuk Hati ...............................................................9

BAB III PENUTUP ...............................................................................................13


5.1 Kesimpulan ............................................................................................13
5.2 Saran ......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14

i
BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, dan (3) tujuan. Berikut
ini diuraikan keduanya sebagai berikut.

1.1 Latar Belakang


Organ hati atau liver bekerja sehari penuh. Makanan dan minuman membuat
hati bekerja, menjaga, dan melindungi tubuh terhadap paparan zat kimiawi. Hati
sangat penting dalam proses metabolisme. Hati menyimpan dan mendistribusikan zat
nutrisi di dalam tubuh. Bila tubuh membutuhkan energi, hati akan melepaskan zat
gula ke dalam sirkulasi darah. Organ hati juga berfungsi menyimpan dan
memetabolisme vitamin dan mineral, membentuk asam empedu untuk membantu
pencernaan, memproduksi antibodi, dan membuang sisa metabolisme terutama
bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh (Sugung, 2017).
Jaringan fungsi hati terdiri dari banyak unit sel hati, itu dinamakan lobulus.
Lalu, ada banyak kapiler (pembuluh darah terkecil) pengangkut darah dan empedu
yang membentang di antara sel-sel hati ini. Darah yang berasal dari organ pencernaan
mengalir ke pembuluh utama hati dengan mengangkut nutrisi, obat, dan juga zat
beracun.
Begitu mencapai hati, zat-zat ini diproses, disimpan, diubah, dimurnikan, dan
disalurkan kembali ke dalam darah atau dilepaskan ke usus untuk digunakan dalam
proses pencernaan. Dengan cara ini, hati ini bisa memurnikan darah dari alkohol dan
terhindar dari produk sampingan hasil pemecahan obat. Hati juga memecah sel-sel
darah merah yang berusia tua atau rusak. Bersama vitamin K, hati memproduksi
protein yang penting dalam pembekuan darah.
Disusunlah makalah ini guna memenuhi tugas matakuliah dari proses
pembelajaran yang dibimbing oleh Ibu Ir. Endang Sutjiati, M. Kes. serta untuk
menambah ilmu pengetahuan atau wawasan penulis dan pembaca.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang, berikut rumusan masalah pada makalah
ini.
1. Apakah pengertian metabolisme?
2. Bagaimana hati sebagai pusat proses metabolisme tubuh?
3. Bagaimana proses metabolisme karbohidrat dalam hati?
4. Bagaimana proses metabolisme protein dalam hati?
5. Bagaimana proses metabolisme lemak dalam hati?
6. Makanan apa saja yang baik untuk kesehatan organ hati?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, berikut ini tujuan penulisan makalah, yaitu
untuk mengetahui dan memahami:
1. Pengertian metabolisme,
2. Hati sebagai pusat proses metabolisme tubuh,
3. Proses metabolisme karbohidrat dalam hati,
4. Proses metabolisme protein dalam hati,
5. Proses metabolisme lemak dalam hati, dan
6. Makanan yang baik untuk kesehatan organ hati.
BAB II
PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan (1) pengertian metabolisme, (2) hati sebagai pusat proses
metabolisme, (3) metabolisme karbohidrat di hati, (4) metabolisme protein di hati,
(5) metabolisme lemak di hati, dan (6) makanan yang baik untuk hati. Berikut ini
diuraikan sebagai berikut.

2.1 Pengertian Metabolisme

Metabolisme diadopsi dari bahasa yunani μεταβολισμος atau


dibaca metabolismeos atau perubahan. Metabolisme merupakan seluruh
reaksi kimia yang ada atau terjadi pada suatu organisme hingga tingkat
yang paling kecil atau seluler. Metabolisme juga merupakan suatu proses
pembuatan atau pembentukan energi yang diperlukan oleh tubuh pada
makhluk hidup.
Dengan kata lain, metabolisme adalah suatu proses dalam tubuh
yang mana pada proses ini zat gizi diubah menjadi energi. Energi yang
dihasilkan dari proses metabolisme selanjutnya akan digunakan untuk
segala macam kegiatan seperti berpikir dan bernapas serta berbicara. Oleh
karena itu, suatu makhluk hidup yang memiliki metabolisme tubuh kurang
baik akan kesulitan melakukan aktivitasnya.
Metabolisme juga kerap disamakan dengan makna proses
mencerna padahal keduanya memiliki beda yang mencolok yang belum
banyak diketahui. Proses mencerna adalah proses yang ada di dalam tubuh
dengan ciri mengolah dan memecah makanan yang masuk menjadi zat
gizi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi proses mencerna
dahulu sebelum metabolisme itu sendiri terjadi.

3
Proses mencerna dimulai ketika makanan masuk ke dalam mulut
kemudian akan dipecah dengan bantuan enzim yang ada di dalam mulut.
Lalu

4
5

makanan yang telah berubah bentuk atau telah dilumatkan akan diambil zat
gizinya kemudian akan diubah menjadi energi yang diperlukan. Sedangkan pada
metabolisme, zat gizi seperti karbohidrat akan menjadi energi untuk melakukan
kegiatan sehari-hari.
Tak hanya diartikan sebagai perubahan saja, metabolisme juga diartikan
sebagai suatu proses kimiawi yang dilakukan oleh tubuh. Proses kimiawi yang
terjadi diantaranya mengubah senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang
lebih sederhana begitu juga sebaliknya. Metabolisme memiliki fungsi atau guna
untuk mempertahankan kehidupan seorang makhluk hidup menurut buku yang
ditulis oleh Briggs 1973.

2.2 Hati sebagai Pusat Proses Metabolisme

Hati terletak di perut kanan atas, di bawah diafragma, dan memenuhi


sebagian besar ruang di bawah tulang rusuk dan juga sebagian kecil ruang di perut
kiri atas. Jika dilihat dari luar, tampak perbedaan dari lobus kanan yang lebih
besar dan lobus kiri yang lebih kecil. Kedua lobus ini dipisahkan oleh pita
jaringan ikat yang melekatkan hati pada rongga perut. Kandung empedu, di mana
cairan empedu disimpan, terletak di cekungan kecil di bagian bawah hati.

Metabolisme hati adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi dalam hati
organisme. Ini adalah bagian dari biokimia dari semua spesies vertebrata,
6

termasuk manusia, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka. Hati
adalah tempat banyak proses metabolisme penting, termasuk sintesis protein,
detoksifikasi, dan produksi bahan kimia pencernaan. Metabolisme hati adalah
sumber dari banyak zat penting untuk kesehatan lanjutan dan kelangsungan hidup.

Hati atau liver merupakan pusat dari proses metabolisme yang paling aktif
di dalam tubuh. Ketika nutrisi masuk ke dalam tubuh, yang paling pertama
menerimanya adalah hati, untuk kemudian memasuki proses metabolisme, mem-
packing, menyimpan, dan mendistribusikannya ke berbagai organ tubuh lainnya.

Gaya hidup modern bisa memaksa hati untuk bekerja lebih keras.
Konsumsi alkohol, tembakau, zat pencemar dari lingkungan, zat aditif pada
makanan, pestisida dari produk pertanian, kandungan kimia bahan kosmetik,
produk-produk rumah tangga, stres, produk farmasi dan obat yang dijual bebas di
pasaran termasuk kontrasepsi oral dan kafein, serta berbagai material lainnya bisa
membunuh sel-sel liver. Ketika alkohol, obat-obatan, atau racun memasuki tubuh,
mereka juga dikirim langsung ke hati, di sini akan dilakukan proses detoksifikasi
dan mengekskresikannya ke luar tubuh.

Jika hati atau liver rusak, maka fungsinya untuk mengeluarkan racun
menjadi tidak berfungsi. Akibatnya racun akan menumpuk dalam darah dan
akhirnya ke otak. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya menjalani gaya hidup
sehat. Gaya hidup sehat akan menjaga fungsi hati agar tetap optimal (Joseph,
2017).

2.3 Metabolisme Karbohidrat di Hati

Hati adalah penting untuk metabolisme karbohidrat. Sebuah proses yang


disebut glikogenesis memetabolisme gula glukosa umum dan mengubahnya
menjadi glikogen, yang disimpan sebagai cadangan energi kompak. Ketika energi
yang dibutuhkan secara cepat karena meningkatnya aktivitas fisik atau gula darah
rendah, hati mengubah glikogen menjadi glukosa kembali dalam proses yang
7

disebut glikogenolisis. Yang lain jalur metabolisme, glukoneogenesis,


memungkinkan hati untuk mensintesis glukosa dari zat lain seperti asam laktat
dan asam amino glukogenik seperti glisin dan alanin.

Metabolisme karbohidrat pada hati :

• Mengubah fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa.


• Membuat dan menyimpan glikogen.
• Memecah glikogen dan menghasilkan glukosa.
• Memecah glukosa menjadi energi bila diperlukan.
• Membuat glukosa dari beberapa asam amino dan gliserol bila diperlukan.
• Mengkonversi kelebihan glukosa menjadi asam lemak.

Dalam proses metabolisme karbohidrat, hati melakukan fungsi spesifik


berikut ini:

• Menyimpan glikogen
• Mengubah galaktosa dan fluktosa menjadi glukosa
• Glukoneogenesis
• Membentuk banyak senyawa kimia penting dari hasil perantara metabolisme
karbohidrat.

2.4 Metabolisme Protein di Hati

Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi


(mengubah gugus amino, NH2) asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai
energi atau diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Mengubah amoniak (NH3)
yang merupakan substansi beracun menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin
(ammonia dihasilkan saat deaminase dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis
dari hampir seluruh protein plasma, seperti alfa dan beta globulin, albumin,
fibrinogen, dan protombin (bersama-sama dengan sel tiang, hati juga membentuk
heparin) dan transaminasi transfer kelompok amino dari asam amino ke substansi
(alfa-keto acid) dan senyawa lain.
8

Protein yang dikonsumsi oleh manusia pada umumnya berasal dari lauk
pauk dan kacang-kacangan. Protein ini masuk ke dalam tubuh akan menglami
sebuah proses pencernaan dan berubah menjadi asam amino. Pada proses
pencernaan ini dihasilkan zat sisa yang berupa feses. Yang selanjutnya
didefekasikan yang melalui anus.

Asam amino hasil dari pencernaan selanjutnya akan ditransportasikan oleh


plasma darah yang melalui sistem sirkulasi yang menuju ke sel/jaringan. Di dalam
sel/jaringan asam amino akan dipergunakan sel untuk pertumbuhan,
perkembanngan, restitusi sel dan mensintesis enzim dan hormon. Apabila jumlah
pada asam amino berlebih, maka sisanya akan dioksidasi melalui peristiwa
respirasi untuk menghasilkan energi. Respirasi dengan menggunakan substrat
asam amino akan menghasilkan zat sisa yang berupa senyawa CO2, H2O dan
NH4OH.

CO2 dan H2O dalam bentuk gas dari set diangkut, oleh plasma darah
dalam pembuluh darah yang menuju ke paru-paru untuk diekskresikan keluar
tubuh, sedangkan H2O dalam bentuk cair akan diangkut menuju ke kulit dan
ginjal. H2O setelah sampai di kulit akan diekskresikan dalam bentuk keringat dan
H2O setelah sampai di ginjal akan diekskresikan dalam bentuk urine.

Senyawa NH3 dan NH4OH merupakan senyawa yang bersifat racun yang
sangat membahayakan sel, Oleh sebab itu sebelum dikeluarkan harus diubah
dahulu menjadi urea di dalam hati, yang sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.
Dalam bentuk urea, sisa metabolisme ini dipindahkan ke ginjal untuk
dieskskresikan dalam bentuk urine.

2.5 Metabolisme Lemak di Hati

Metabolisme lemak merupakan proses yang dimana asam lemak dicerna,


dipecah untuk energi, atau disimpan dalam tubuh manusia untuk penggunaan
energi di masa depan. Asam lemak ini merupakan sebuah komponen trigliserida
9

yang membentuk sebagian besar lemak makan dalam makanan seperti minyak
nabati dan produk hewani.

Trigliserida dapat ditemukan di dalam pembuluh darah serta disimpan


untuk kebutuhan energi masa depan dalam sel-sel jaringan adiposa, yang lebih
dikenal sebagai lemak tubuh dan sel-sel hati. Meskipun sumber utama energi
tubuh ialah karbohidrat, yang ketika sumber ini habis, asam lemak trigliserida
kemudian akan dipecah sebagai sumber energi cadangan. Contohnya tubuh
dengan menggunakan energi dari matabolisme lipid “lemak” selama berolahraga,
ketika pasokan glikogen atau bentuk yang tersimpan dari glukosa karbohidrat,
habis atau ketika ada karbohidrat cukup dalam makanan untuk memenuhi
kebutuhan energi tubuh.

Trigliserida, juga dikenal sebagai lipid atau lemak, yang sangat cocok
untuk peran mereka sebagai bentuk energi yang tersimpan karena setiap gram
memasok 9 kalori (37 kilojoule), sedangkan karbohidrat hanya memasok 4 kalori
(17 kilojoule) per gram. Kalori ialah unit energi, lemak dianggap nutrisi padat
energi. Trigliserida yang terdiri dari tiga rantai asam lemak terikat pada senyawa
yang mengandung hidrogen disebut gliserol, asam lemak yang dapat dibebaskan
selam metabolisme lipid ketika tubuh membutuhkan kalori tersebut untuk energi.

Hati mempunyai beberapa fungsi utama dalam metabolisme lipid, yaitu :

1. Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi empedu


yang mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang disintesis didalam
hati secara de novo atau ambilan kolesterol lipid.

2. Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam
lemak dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid.

3. Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (ketogenesis)

4. Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolism lipoprotein


plasma.
10

Secara garis besar, Hati (liver) berperan dalam sintesa, menyimpan dan
mengeluarkan lemak untuk didistribusikan ke seluruh tubuh. Hati (liver) juga
memproduksi empedu yang memungkinkan makanan berlemak dan mengandung
vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K) dapat diserap oleh usus
halus.

Untuk langkah pertama dalam metabolisme lemak ialah konsumsi dan


pencernaan trigliserida yang ditemukan baik dalam sebuah makanan nabati seperti
buah zaitun, kacang-kacangan dan alpukat dan makanan hewani seperti daging,
telur dan produk susu. Lemak ini berjalan melalui saluran pencernaan ke usus
dimana mereka tidak dapat diserap dalam bentuk trigliserida.

Sebaliknya, mereka dibagi melalui enzim yang disebut lipase menjadi


asam lemak, dan yang paling sering, monogliserida yang merupakan asam lemak
rantai tunggal yang melekat pada gliserol. Trigliserida yang bercabang kemudian
dapat diserap melalui usus dan disusun kembali menjadi bentuk aslinya sebelum
diangkut oleh kilomikron, jenis zat yang mirip dengan kolesterol yang dikenal
sebagai lipoprotein ke dalam sistem getah bening.

Dari sistem getah being trigliserida masuk ke dalam aliran darah, dimana
proses metabolisme lipid atau lemak diselesaikan dalam satu dari tiga cara, karena
mereka juga diangkut ke hati, sel-sel otot atau sel-sel lemak, yang dimana mereka
disimpan atau digunakan untuk energi. Jika mereka berakhir di sel-sel hati,
mereka diubah menjadi jenis kolestrol “jahat” yang dikenal sebagai very-low-
density lipoprotein (VLDL) dan dilepaskan ke dalam aliran darah dimana mereka
bekerja untuk mengangkut lipid lain.

Trigliserida dikirim ke sel-sel otot dapat dioksidasi dalam mitokondria sel-


sel untuk energi, sedangkan yang dikirim ke sel-sel lemak akan disimpan sampai
mereka dibutuhkan untuk energi di lain waktu. Hal ini menyebabkan peningkatan
ukuran sel-sel lemak, terlihat pada seseorang sebagai peningkatab lemak tubuh.
11

2.6 Makanan yang Baik untuk Hati

1. Air

Hingga 60% dari tubuh manusia adalah air. Namun tidak seperti unta,
manusia tidak menyimpan air di kantung pada punggung. Kadar air pada
tubuh manusia adalah kadar air dalam sirkulasi, tersimpan di sel tubuh. Jika
Anda tidak memiliki air yang cukup, hati Anda tidak dapat menjadi sehat.
Racun meninggalkan tubuh Anda melalui air, seperti air seni dan keringat.
Direkomendasikan untuk meminum 3 liter air setiap hari. Namun jangan
minum air dengan berlebihan, karena tidak baik juga.

2. Sayur-sayuran cruciferous

Sayur-sayuran cruciferous adalah jenis sayuran yang meliputi :

1. brokoli,

2. kol,

3. kembang kol,

4. choy

5 daikon.
12

Nama kelompok sayuran tersebut berasal dari bentuk daun yang


menyerupai salib. Sayur-sayuran ini memiliki phytonutrients – flavonoid,
carotenoid, sulforaphane dan indoles. Zat kimia alami ini dapat membantu
hati menetralkan zat kimia, pestisida, obat-obatan dan karsinogen.

3. Sayur-sayuran hijau

Sayur-sayuran hijau seperti

1. kale,

2. Brussels sprouts, dan

3. kol kaya akan sulfur.

Zat kimia ini terkenal untuk kemampuan mendetoksifikasi hati dan


dapat dimasak dengan berbagai cara. Dandelion, salah satu dari kelompok
sayur-sayuran ini, adalah tumbuhan yang paling efektif dan
direkomendasikan untuk hati. Tidak hanya mendetoksifikasi hati, dandelion
juga menstimulasi produksi empedu hati dan kandung empedu untuk
mendukung pencernaan dan penyerapan lemak.

4. Tanaman laut

Dikenal juga sebagai algea dan memiliki banyak jenis algea. Beberapa
contohnya adalah

1. arame,

2. nori,

3. kombu,

4. wakame,

5 hijiki,
13

6. dulse,

7. agar, dan

8. kelp.

Warga Jepang memiliki angka kematian yang terkait dengan penyakit


hati terendah karena tanaman laut adalah salah satu makanan utama dalam
pola makan mereka. Tanaman laut ini membantu hati dalam mencegah logam
dari terserap oleh tubuh.

5. Biji-bijian berkecambah, kacang-kacangan, dan padi-padian

Protein dan enzim dari kecambah membantu meningkatkan


pertahanan hati terhadap racun. Selain itu, mereka juga memiliki zat kimia
yang mencegah kanker.

6. Makanan yang kaya sulfur

Hati Anda memerlukan sulfur untuk melakukan detoksifikasi dengan


mengeluarkan merkuri atau zat tambahan makanan tertentu. Sulfur memiliki
efek anti peradangan dan baik untuk seluruh tubuh Anda. Namun,
kebanyakan orang tidak mendapat cukup sulfur. Anda dapat mendapatkan
sulfur di makanan seperti:

1. bawang putih

2 bawang bombay, bawang merah, bawang perai

3 telur

4 artichoke

5 jamur kesehatan: maitake, shiitake, reishi


14

7. Buah-buahan

Buah-buahan pada umumnya, terutama buah-buahan ceri seperti

1. stroberi,

2. raspberi dan

3. cranberi sering disebut sebagai buah-buahan super karena sangat sehat.

Buah-buahan tersebut mengandung anthocyanin dan polyphenols,


yang telah terbukti menghambat perkembangan sel kanker di hati. Selain itu,
mereka juga kaya antioksidan dan dapat mengurangi jerawat, rasa sakit dan
penuaan.

7. Makanan berserat prebiotik

Serat prebiotik adalah kelompok karbohidrat yang tidak tercerna


namun membantu pencernaan. Tugas mereka adalah menghasilkan lemak
terserap dan mengurangi risiko hati berlemak.

8. Makanan fermentasi

Makanan fermentasi seperti kimchi, acar, sup miso dan tofu dapat
menambahkan mikroorganisme di perut dan membantu pencernaan. Selain
itu, senyawa kimia di makanan berfermentasi sudah dipecah, sehingga mudah
dicerna orang dengan penyakit hati.

9. Lemak sehat

Lemak memberikan tubuh tenaga untuk berkerja dan bermain. Lemak


yang sehat dapat ditemukan di produk alami seperti:

1. flax seeds

2. hemp seeds
15

3. minyak kelapa

4. olive oil

5. alpukat

Makanan tersebut mengandung lemak yang sehat seperti lemak tak


jenuh dan monosaturated fat. Sumber yang paling kaya akan asam lemak
omega-3 adalah dari makanan hasil laut.

10. Rempah-rempah

Rempah-rempah adalah cara yang paling murah untuk mendapatkan


hati yang sehat. Rempah serba guna – dapat dibuat menjadi teh atau sebagai
bumbu – dan kaya akan zat-zat pendetoksifikasi anti peradangan, antiviral
dan antimikrobial.

11. Protein hewan

Pecinta daging dapat bersuka cita karena tidak perlu berhenti


mengonsumsi daging. Walau terdapat risiko keracunan amonia apabila Anda
mengonsumsi daging dari asal yang tidak terjamin atau daging tidak dimasak
sesuai dengan standard, Anda dapat menghindari risiko-risiko tersebut degan
membeli bahan makanan dari merek organik dan memasak dengan benar.
Pilihlah potongan daging yang memiliki sedikit lemak dan hindari
menggorengnya.
BAB III
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hati merupakan salah satu organ ekskresi karema mengeluarkan empedu.


Sedangkan hati merupakan organ sekresi karena empedu yang dikeluarkan
mengandung zat-zat sisa. Apabila hati tidak dapat berfungsi dengan baik akan
menyebabkan penyakit. Gaya hidup yang sehat adalah salah dsatu cara untuk
menjaga hati.

5.2 Saran

Kita harus menjaga organ tubuh kita dengan baik dengan cara mengatur gaya
hidup kita. Sebaiknya kita mengkonsumsi makanan yang menyehatkan tubuh kita,
khususnya hati kita. Karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
Dan apabila hati kita sudah terkena penyakit maka lebih baik segera periksakan ke
dokter. Agar tidak sampai parah. Untuk itu, kepada penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya pandai pandailah dalam menjaga tubuh kita. Karena
kesehatan sangat penting bagi kita.

16
DAFTAR PUSTAKA

Joseph, N. (2017). Memahami Fungsi Hati (Liver) untuk Menjaga Kesehatan

Tubuh. Diambil dari https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hepatitis/cara-

kerja-fungsi-hati-adalah/

Sugung, I. (2017). Hidup Sehat dengan Detoks. Yogyakarta: Khitah Publishing.

http://www.smallcrab.com/kesehatan/1147-hati-sebagai-pusat-proses-
metabolisme-.html
https://thegorbalsla.com/metabolisme/
https://hellosehat-com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/pusat-
kesehatan/penyakit-hati-penyakit-liver/12-makanan-yang-baik-untuk-hati/amp/?
usqp=mq331AQOKAGYAbn0p9eK9q2K9AE
%3D&amp_js_v=a2&amp_gsa=1#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fhellosehat.com%2Fpusat-
kesehatan%2Fpenyakit-hati-penyakit-liver%2F12-makanan-yang-baik-untuk-hati
https://www.gurupendidikan.co.id/penjelasan-proses-metabolisme-lemak-dalam-
tubuh/

17

Anda mungkin juga menyukai