Anda di halaman 1dari 182

i

PENGARUH
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
DAN PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS TERHADAP
KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMA SE KOTA PALU
TAHUN 2017

Oleh :
MARWAN
NIM. 12010150052

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan


untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCA SARJANA


INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ii

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

LEMBAT PERSETUJUAN TESIS

Nama : Marwan, S.Pd.I


NIM : 12010150052
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Kosentrasi : Supervisi Pendidikan Agama Islam
Tanggal Ujian : 28 September 2017
Judul Tesis : Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pelaksanaan
Supervisi Kelas Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama
Islam di SMA se Kota Palu Tahun 2017.

Panitia Munaqosah Tesis

1. Ketua Penguji : Dr. Zakiyuddin, M.Ag ______________________

2. Sekretaris : Dr. Adang Kuswaya, M.Ag ______________________

3. Penguji I : Prof. Dr. Mansur, M.Ag ______________________

4. Penguji II : Dr. Anton Bawono, M.Si ______________________

ii
iii

PERNYATAAN KEASLIAN

“saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan sepanjang pengetahuan dan kayakinan saya tidak mencantumkan tanpa
pengakuan bahan-bahan yang dipublikasikan sebelumnya atau ditulis oleh orang
lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijazah Pada Institut
Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”

Salatiga september 2017


Yang membuat pernyataan

Marwan
iv

ABSTRAK

Judul : Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Iformasi dan Pelaksanaan Supervisi Kelas


Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Se Kota Palu
tahun 2017.

Tujuan dilakukan penelitian pada tesis ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh
pemanfaatan teknologi informasi oleh guru terhadap kinerja guru pendidikan agama
islam SMA di Kota Palu?, 2) Untuk mengetahui pengaruh supervisi kelas oleh kepala
sekolah terhadap kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota Palu?, 3) Untuk
mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi oleh guru pendidikan agama
islam dan pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru
pendidikan agama islam di Kota Palu ? 4) Untuk mengetahui perbandingan data
kuantitatif dan data kualitatif pemanfaatan teknologi informasi pada guru pendidikan
agama islam di SMA se Kota Palu? 5) Untuk mengetahui perbandingan data
kuantitatif dan data kualitatif pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja
pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu? 6)Untuk mengetahui perbandingan
data kualitatif dan data kuantitatif pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan
supervisi kelas secara bersama-sama terhadap kinerja guru pendidikan agama islam
di SMA se Kota Palu? 7) Untuk mengetahui faktor-faktor lain di luar pemanfaatan
teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi kelas yang berpengaruh terhadap
kinerja guru pendidikan agama islam ?
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field resarch) dengan metode
kombinasi kuantitatif dan kualitatif model sequetial explanatory. Hasil penelitian ini
menunjukan 1) Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan teradap
kinerja dengan nilai sig.0.006 < 0.05 dan t hitung 3.122 > t tabel 2.019, 2)
pelaksanaan supervisi kelas berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan
nilai sig.0.000<0.05 dan t hitung 3.837 > t tabel 2.019, 3) Pemanfaatan teknologi
informasi dan pelaksanaan supervisi kelas secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru dengan nilai sig.0.000<0.05 dan f hitung 14.754 > f tabel 3.22.
4) Data kaualitatif pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja guru memperkuat,
memperdalam, dan memperluas data kuantitatif. 5) Data kaualitatif pelaskasanaan
supervisi kelas dan kinerja guru memperkuat dan memperdalam data kuantitatif.
6) Data kualitatif pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan
supervisi kelas secara simultan terhadap kinerja guru pendidikan agama islam
memperkuat data kuantitatif. 7) Variabel lain di luar penelitian yang berpengaruh
terhadap kinerja guru pendidikan agama islam adalah kedisiplinan guru, kreatifitas
guru, ketersediaan fasilitas, dan penghargaan.
Besarnya pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan
supervisi kelas terhadap kinerja guru baik secara parsial atau secara simultan sebesar
40,5%, adapun sisanya 59,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Kata Kunci : Teknologi Informasi, Supervisi Kelas, dan Kinerja Guru Pendidikan
Agama Islam.

iv
v

ABSTRACT
Title : Effect of Technology Utilization Iformation and Implementation of Class
Supervision on the Performance of Islamic Religious Education Teachers
in SMA Se Palu City 2017 .
The purpose of research conducted on this thesis are : 1) To know the influence of
the utilization of information technology by teachers on the performance of Islamic
high school teachers in Palu , 2). To determine the effect of classroom supervision by
the principal on the performance of teachers of Islamic high school education in
Palu, 3) To know the influence of the use of information technology by Islamic
religious education teacher and the implementation of class supervision by the
principal on the performance of Islamic religious education teacher in Palu City 4)
To know the comparison of quantitative data and qualitative data utilization of
information technology in Islamic religious education teacher in high school as Palu
City, 5) To know the comparison of quantitative data and qualitative data
implementation of class supervision on the performance of Islamic religious
education in high school in Palu City 6) To know the comparison of qualitative data
and quantitative data utilization of information technology and the implementation of
class supervision together to the performance of Islamic religious education teacher
in high school in Palu City 7) To know other factors beyond the utilization of
information technology and the implementation of class supervision that affect the
performance of Islamic religious education teachers.
This research is field research with quantitative combination method and
qualitative sequetial explanatory model . The result of this research shows that 1)
The utilization of information technology has significant effect on performance with
the value of sig. 0.006 <0.05 and t count 3.122>t table 2.019, 2) the implementation
of class supervision has a significant effect on teacher performance with sig.0.000
<0.05 and t count 3.837 > t table 2.019, 3) Utilization of information technology and
implementation of class supervision simultaneously have a significant effect on
teacher performance with value sig.0.000 <0.05 and f count 14.754> f table 3.22,
4) The qualitative data of information technology utilization and teacher performance
strengthens , deepens , and expands quantitative data . 5) The qualitative data on
classroom supervision and teacher performance strengthens and deepens the
quantitative data, 6) Qualitative data influence the use of information technology and
the implementation of classroom supervision simultaneously on the performance of
Islamic religious education teachers strengthen quantitative data, 7) Other variables
outside the study that affect the performance of Islamic religious education teachers
are teacher discipline, teacher creativity, facility availability, and rewards.
The amount of influence of the utilization of information technology and the
implementation of class supervision on teacher performance either partially or
simultaneously 40.5%, while the remaining 59.5% influenced by other variables
outside this study.

Keywords : Information Technology , Classroom Supervision , and Performance of


Islamic Religious Education Teachers.

v
vi

PRAKATA

Penulis memulai dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah atas segenap

rahmat dan nikmat-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga

tetap teruntuk Rasulullah SAW, yang selalu penulis jadikan sebagai teladan dalam

mengarungi hidup ini.

Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan IT dan Pelaksanaan Supervisi Kelas

Terhadap Kinerja Guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu merupakan syarat

akhir memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

Konsentrasi Supervisi Pendidikan Agama Islam pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Oleh karena itu penulir menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih

kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga

3. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberi

bimbingan dalam penyelesaian tesis ini.

4. Seluruh Dosen Program Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah banyak memberi

pengalaman akademik hingga penulis dapat menulis tesis ini.

5. Seluruh Kepala Sekolah dan Guru pendidikan agama islam di Kota Palu yang turut

membantu mempermudah penulis mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian

ini.

6. Seluruh anggota keluarga yang telah dengan sabar mendukung dan mendoakan.

7. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya dalam tesis

ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini bukanlah karya sempurna tanpa cacar, yang

mungkin penulis tidak dapat melihat dengan keterbatasan yang dimiliki, oleh karenanya

v
vii

tegur dan sapa dari siapa saja yang lebih mengetahui tentang tulisan ini, sangat diharapkan

bagi perbagikan pengembangan potensi, sehingga kedepannya dapat menghadirkan karya-

karya hasanah ilmiah yang semakin baik. Akhirnya penulis berdoa semoga Allah

mengampuni dosa dan kesalahan kita semua, dan semoga kita termasuk dalam kafilah

panjang yang dirindukan dan dirindukan-Nya.

Salatiga, Septermber 2017

Marwan
NIM. 12010150052
viii

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
PERNYATAAN KEASILIAN ........................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8
C. Signifikansi Penelitian ............................................................................ 9
1. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9
2. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10
D. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 11
E. Landasan Teori ........................................................................................ 17
1. Pemanfaatan Teknologi informasi dalam Dunia Pendidikan. .......... 17
a. Pengertian .................................................................................... 17
b. Tujuan Pemanfaatan Teknologi Informasi ................................. 19
c. Indikator Pemanfaatan Teknologi Informasi ............................. 22
2. Supervisi Kelas. ................................................................................ 22
a. Pengertian ................................................................................... 22
b. Pelaksanaan Supervisi Kelas ....................................................... 24
3. Kinerja Guru ..................................................................................... 28
a. Pengertian ................................................................................... 28
b. Indikator kinerja .......................................................................... 30
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ................................... 30
d. Penilaian kinerja ........................................................................... 31

vii
ix

4. Hipotesis Penelitian........................................................................... 32
F. Metode Penelitian.................................................................................... 33
1. Rancangan Penelitian ........................................................................ 33
2. Jenis dan Populasi Penelitian ............................................................ 33
3. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................. 34
4. Variabel Penelitian ............................................................................ 35
5. Sumber Data ...................................................................................... 36
6. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 36
7. Metode Analisis Data ........................................................................ 37
G. Sistematika Penulisan ............................................................................. 42

BAB II DESKRIPSI DATA PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


1. Sejarah Kota Palu .............................................................................. 44
2. Letak Geografis ................................................................................. 44
3. Kondisi Masyarakat .......................................................................... 45
4. Lembaga Pendidikan ......................................................................... 45
B. Keadaan Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Palu ........................... 47
C. Kegiatan Guru PAI Kota Palu ................................................................. 50
D. Ujicoba instrumen ................................................................................... 51

BAB III ANALISIS DATA

A. Analisis Data Kuantitatif ......................................................................... 56


1. Uji Prasyarat ...................................................................................... 56
2. Analisi Pendahuluan.......................................................................... 60
3. Analisis Regresi ................................................................................ 70
B. Analisis Data Kualitatif ........................................................................... 76
1. Pemanfaatan Teknologi Iformasi oleh
Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Palu .................................... 76
2. Pelaksanaan Supervisi Kelas ............................................................. 79
3. Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam ............................................ 81
x

BAB IV ANALISIS DATA KUANTITATIF DAN DATA KUALITATIF

A. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Pemanfaatan Teknologi informasi .. 84


B. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Pelaksanaan Supervisi Kelas ........... 86
C. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Kinerja
Guru Pendidikan Agama Islam ............................................................... 88
D. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Hubungan Antar Variabel ................ 91

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................................. 95
B. Saran ........................................................................................................ 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tabel data SMA di Kota Palu ............................................................ 46


Tabel 2.2. Tabel data guru PAI SMA di Kota Palu ............................................ 48
Tabel 2.3. Tabel data jumlah guru PAI PNS dan GTT SMA di Kota Palu ........ 49
Tabel 2.4. Tabel hasil uji validitas variabel pemanfaatan Teknologi informasi 52
Tabel 2.5. Tabel hasil uji validitas variabel supervisi kelas................................ 53
Tabel 2.6. Tabel hasil uji validitas variabel kinerja guru .................................... 54
Tabel 2.7. Tabel hasil uji releabilitas angket....................................................... 54
Tabel 2.8. Tabel hasil uji normalitas ................................................................... 54
Tabel 3.1. Tabel hasil uji validitas variabel penggunaan Teknologi informasi . 56
Tabel 3.2. Tabel hasil uji validitas variabel penggunaan Teknologi informasi . 57
Tabel 3.3. Tabel hasil uji validitas variabel supervisi kelas................................ 58
Tabel 3.3. Tabel hasil uji validitas variabel kinerja guru .................................... 58
Tabel 3.4. Tabel hasil uji releabilitas angket....................................................... 59
Tabel 3.5. Tabel hasil uji normalitas ................................................................... 60
Tabel 3.6. Tabel interval skor pemanfaatan Teknologi informasi ..................... 61
Tabel 3.7. Tabel deskriptif variabel pemanfaatan Teknologi informasi ............ 61
Tabel 3.8. Tabel deskriptif pengoperasian komputer .......................................... 62
Tabel 3.9. Tabel deskriptif penguasaan software aplikasi .................................. 63
Tabel 3.10. Tabel deskriptif keterampilan berinternet ........................................ 63
Tabel 3.11. Tabel interval skor supervisi kelas ................................................... 64
Tabel 3.12. Tabel deskriptif variabel supervisi kelas .......................................... 64
Tabel 3.13. Tabel deskriptif persiapan supervisi kelas ....................................... 65
Tabel 3.14. Tabel deskriptif kegiatan supervisi kelas ......................................... 65
Tabel 3.15. Tabel deskriptif penutup supervisi kelas .......................................... 66
Tabel 3.16. Tabel deskriptif tindak lanjut ........................................................... 66
Tabel 3.17. Tabel variabel kinerja guru .............................................................. 67
Tabel 3.18. Tabel deskriptif variabel supervisi kelas .......................................... 67
Tabel 3.19. Tabel deskriptif kompetensi pedagogik ........................................... 68
Tabel 3.20. Tabel deskriptif kompetensi kepribadian ......................................... 69

xi
xii

Tabel 3.21. Tabel deskriptif kompetensi sosial................................................... 69


Tabel 3.22. Tabel deskriptif kompetensi profesional .......................................... 70
Tabel 3.23. Tabel uji t ......................................................................................... 71
Tabel 3.24. Tabel analisis regresi uji f ................................................................ 73
Tabel 3.25. Tabel koefisien determinan .............................................................. 74
Tabel 3.26. Tabel uji multikolonieritas ............................................................... 74
Tabel 3.27. Tabel uji heterokedastisitas .............................................................. 75
Tabel 4.1. Tabel data kuantitatif dan kualitatif
pemanfaatan teknologi informasi ....................................................................... 85
Tabel 4.2. Tabel data kuantitatif dan kualitatif supervisi kelas........................... 86
Tabel 4.3. Tabel data kuantitatif dan kualitatif kinerja guru ............................... 89
Tabel 4.4. Tabel data kuantitatif dan kualitatif hubungan antar variabel............ 91
xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Gambar Rancangan Penelitian ....................................................... 33


Gambar 3.1. Gambar grafik heterokedastisitas ................................................... 76
Gambar 4.1. gambar hasil hasil penelitian kuantitatif dan
kualitatif tentang faktor yang mempengaruhi kinerja guru ........... 94

xiii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai pilar pembentuk peradaban, pendidikan memberi kontribusi

besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan menjadi wahana membentuk generasi

yang mampu berkompetisi dan berkontribusi terhadap perkembangan global.

Tidak diragukan lagi bahwa setiap generasi dalam suatu negara membutuhkan

peran pendidikan dalam menumbuh kembangkan potensinya, sehingga tidaklah

mengherankan jika pendidikan yang baik sangat dibutuhkan bagi lahirnya

generasi unggul.

Demikian pula halnya, karena pendidikan dinilai sangat penting, maka

pendidikan harus berlangsung seperti yang menjadi tujuan pendidikan, segala

upaya harus dilakukan agar pendidikan berjalan dengan baik. Tentu saja

pendidikan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya tujuan yang matang,

jelas dan direalisasikan secara nyata, jika demkian peluang untuk melahirkan

generasi yang berkualitas akan semakin besar.

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional pasal 3 “tujuan pendidikan nasonal adalah mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

1
2

menjadi warga negara yang demokratis”.1 Tercapainya tujuan pendidikan

tersebut harus ditunjang oleh ketersediaan sumber daya yang memadai, dalam hal

ini guru menempati posisi penting dalam pelaksanaan pendidikan, oleh

karenanya regulasi yang dibuat oleh pemerintah hanya akan dapat diterjemahkan

dengan baik, apabila guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan

memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi yang baik.

Andi Prastowo menyatakan pula, kedudukan pendidikan agama sangat

penting. Pendidikan agama dikelompokkan ke dalam pendidikan yang wajib

diberikan kepada seluruh siswa sesuai dengan agama yang dianutnya. Pendidikan

agama itu tentunya dilaksanakan untuk mencapai terwujudnya tujuan pendidikan

nasional pada aspek beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta

berakhlak mulia dan lebih dipertegas lagi kedudukan pendidikan agama islam

dalam undang-undang Sisdiknas, yaitu mengenai hak peserta didik.2 Setiap

peserta didik berhak mendapatkan pendidikan agama yang sesuai dengan agama

yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.3

Selain fungsi sentral tujuan pendidikan serta pentingnya pendidikan

agama, ternyata perkembangan infromasi dan teknologi berkembang dengan

sangat pesat. Perkembangakan itu telah menyuguhkan tantangan tersendiri,

dimana akselerasi teknologi terjadi dengan sangat cepat melintasi waktu dan

kadang-kadang tidak diikuti dengan pertambahan kemampuan memanfaatkannya,

1
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, Bab
II, pasal 3, 4.
2
Andi Prastowo, Pembelajaran Konstruktivistik-Scientific Untuk Pendidikan Agama di
Sekolah/Madrasah, Cet. I Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2015, 11.
3
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional…, 3-4.
3

maka pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran menjadi salah satu kompetensi

paedagogik yang harus dimiliki guru.

Guru dituntut menjadi yang terdepan dalam penguasaan teknologi

sebagai wujud akselerasi yang mutlak harus ditransfer kepada generasi penerus.

Hal ini untuk menghindari adanya jarak yang terlalu lebar antara pengetahuan

guru dengan pengetahuan anak didik. Guru yang pada awalnya sebagai sumber

informasi ilmu sekarang bergeser kedudukannya menjadi fasilitator yang harus

mampu menjembatani antara perkembangan teknologi dengan anak didik.

Adanya pergeseran fungsi ini harus menjadi motivasi bagi guru untuk terus

belajar mengembangkan potensi dirinya, sehingga penyampaian pengetahuan

dalam proses belajar mengajar di kelas menjadi sesuatu yang tidak lagi dianggap

membosankan oleh peserta didik.

Berdasarkan prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013, guru dituntut

mengubah mindset dan kebiasaan lama mengajar di depan kelas. Salah satu

prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 yaitu penerapan teknologi informasi

secara terintegrasi yang dapat mengarahkan siswa berpikir kritis dan analitis. Hal

tersebut selaras dengan apa yang diharapkan dalam Science educators in Kenyan,

bahwa penggunaan teknologi informasi secara substansial akan dapat membantu

guru dalam mengembangkan pembelajaran yang efesien dan efektif, sebab

temuan dari negara-negara maju telah menunjukan kemampuan teknologi

informasi dapat meningkatkan pengetahuan ilmiah siswa.4

4
Florence Y. Odera, “Integrating Computer Science Education in Kenyan Secondary Schools”,
International Journal of Information and Communication Technology Research, Volume 1, Number
5, (September 2011), 216-220.
4

Nampaknya penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan

tidak selalu berjalan mulus, karena ternyata kemajuan teknologi tidak selalu

diikuti dengan kualitas sumberdaya manusia. Hal tersebut sejalan dengan apa

yang dikemukakan oleh Bonita Destiana, ia menyampaikan bawah

menselaraskan kemajuan teknologi dan kualitas guru masih sulit dilakukan

karena kebanyakan guru masih terbiasa dengan metode lama dalam proses

pembelajaran, yaitu metode ceramah yang berorentasi pada konten untuk

menyelesaikan materi, padahal sekolah-sekolah telah memiliki sarana dan

prasana pendukung pembelajaran berbasis teknologi informasi seperti

laboratorium komputer, lcd projector dan akses internet.5

Chaidar Husain mengemukakan masalah lain dalam pemanfaatan

teknologi informasi dalam dunia pendidikan, menurutnya terdapat lima masalah

yang menjadi penghambat dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia

pendidikan yaitu 1) masalah teknis, hal ini terkait dengan ketersediaan listrik

yang memadai, kestabilan jaringan internet, 2) secara psikologis guru terbebani

untuk bisa mengajar dengan memanfaatkan media pengajaran, hal ini

dikarenakan dengan media pengajaran guru dituntut harus lebih kreatif dan

dengan persiapan pengajaran lebih matang, sehingga sebelum tampil di depan

kelas, guru sudah harus mencobanya agar terbiasan dan tidak canggung, 3)

keterbatasan tenaga operasional untuk bisa memanfaatkan TIK, hal ini terkait

dengan ketersediaan tenaga khusus untuk mengelola media tersebut, karena tidak

semua guru mampu mengoperasikan media tersebut, 4) kurangnya kompetensi

5
Bonita Destiana, “Faktor Determinan Pemanfaatan TIK dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Guru pada SMK”, Jurnal Pendidikan Fokasi, Volume 4, Nomor 3 (November 2014), 287.
5

guru dalam memanfaatkan teknologi informasi yang telah disediakan oleh

sekolah yang terkadang dipengaruhi faktor usia, 5) masalah pembiayaan, yang

terkait erat dengan pemenuhan perangkat pembelajaran berbasis teknologi

informasi .6

Berbagai hambatan yang telah ditemukan peneliti sebelumnya, yang

paling dominan adalah terkait dengan kemampuan guru dalam pemamfaatan

teknologi informasi dalam pembelajaran, hambatan lain yang ditemukan berupa

masalah teknis dan pembiayaan.

Dari beberapa uraian di atas menggambarkan masalah-masalah yang

muncul dalam pemanfaatan teknologi informasi di dunia pendidikan, dan dari

observasi awal yang penulis lakukan, nampaknya masalah sumberdaya masih

menjadi masalah yang dominan pada guru-guru pendidikan agama islam di SMA

di Kota Palu, dimana terdapat perbedaan kemampuan menggunakan teknologi

informasi dalam proses belajar mengajar, hal ini terjadi terutama pada guru-guru

senior. Tentu saja dengan adanya perbedaan kemampuan guru dalam penggunaan

teknologi informasi , akan menciptakan satu fenomena tingkat kinerja yang tidak

sama antara satu guru dengan guru lainnya.

Unesco Institute for Statustics (UIS) memberi perhatian terhadap

penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan yang terkait dengan

tingkat kapasitas atau infrastruktur nasional (mislanya listrik dan internet) untuk

mengintegrasikan alat teknologi informasi baru disekolah, jenis teknologi

informasi yang saat ini diabaikan atau ditekankan yang sehubungan dengan
6
Chaidar Husain, “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran di
SMA Muhammadiyah Tarakan”, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, Volume 2,
Nomor 2 (Juli 2014), 189.
6

kegunaan dan keterjangkauan, pendistribusian alat-alat teknologi informasi di

seluruh negeri, pemerataan penggunaan teknologi informasi oleh anak laki-laki

dan perempuan, dan pelatihan bagi guru agar dapat menggunakan teknologi

informasi dalam mengajar di kelas. Unesco mengakui bahwa teknologi informasi

memiliki peran penting dalam memperluas akses, menghilangkan pengecualian

dan meningkatkan kualitas pendidikan.7

Selain itu untuk mewujudkan kinerja mengajar yang baik bagi guru,

harus ada kegiatan supervisi sebagai upaya memberi bantuan dan layanan untuk

meningkatkan kualitas guru mengajar di kelas sebagai bentuk dari

mengembangkan potensi dan kualitas guru.8 Peningkatan mutu pembelajaran dan

profesionalisme guru dalam kinerjanya sangat berkaitan erat dengan kefektifan

pelayanan supervisi.

Dari segi model, secara umum supervisi itu, terdiri dari supervisi

akademik, supervisi managerial dan supervisi kliniks dengan karakteristka

pelaksanaan yang berbeda dari teori-teori itu. Dari ketiga supervisi tersebut

penelitia memfokuskan pembahasannya pada supervisi kelas yang dilakukan oleh

kepala sekolah, supervisi kelas ini sebagai bagian dari pelaksanaan supervisi

akademik di sekolah.

Kepala sekolah menjadi pucuk pimpinan instruksional untuk menjaga

dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang efektif dan efesien sebagaimana

yang dikatakan oleh Eben Egwu “The principal as an instructional leader is

7
UNESCO, “Institus for Statistics (UIS), Information and Communication Technology (ICT)
In Education in Asia”, Information Papars, Vol. 6 No. 22, (2014), 6.
8
Abd. Kadir Masaong, Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapastas Guru;
Memberdayakan Pengawas Sebagai Gurunya Guru, Bandung: Alfabeta, 2012, 5.
7

responsible for maintaining and improving the quality of instructional

programmes for the effective and efficient attainment of the set educational

objectives of the school”.9 Salah satu wewenang kepala sekolah adalah

melakukan kegiatan supervisi kelas. Salah satu teknik supervisi yang dapat

dilakukan oleh kepala sekolah adalah teknik observasi kelas, yang selanjutnya

dalam tesis ini akan disebut sebagai supervisi kelas.

Dalam hal pelaksanaannya sendiri, terdapat kendala-kendala yang

dihadapi dalam kegaitan supervisi kelas. kendala-kendala itu bisa datang dari

dalam diri kepala sekolah berupa kompleksitas tugas menagerial kepala sekolah,

yang mana tugas supervisi tidak dapat dilakukan sendiri oleh kepala sekolah,

tugas yang tidak dapat dilakukan sendiri itu dapat diatasi dengan melakukan

pendelegasian wewenang oleh kepala sekolah kepada wakasek-wakasek atau

guru-guru senior.

Selain itu masalah supervisi juga terjadi pada guru-guru sendiri berupa

kurang siapnya guru-guru yang disupervisi, yang berarti bahwa motivasi bagi

guru untuk disupervisi masih kurang. Hal tersebut dikarenakan masih melekatnya

anggapan dari para guru bahwa supervisi semata-mata hanyalah kegiatan untuk

mencari-cari kesalahan.

9
Sarah Eben Egwu, “Principals’ Performance in Supervision of Classroom Instruct ion in
Ebonyi State Secondary Schools”, Journal Of Education and Practice, Vol. 6, Number 15, (2015), 99.
8

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa masalah

yang teridentifikasi untuk dijadikan sebagai rumusan masalah dalam penelitian

tesis ini sebagai berikut :

a) Bagaimanakah pengaruh pemanfaatan teknologi informasi oleh guru

terhadap kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota Palu?

b) Bagaimanakah pengaruh supervisi kelas oleh kepala sekolah terhadap kinerja

guru PAI SMA di Kota Palu?

c) Bagaimanakah pengaruh pemanfaatan teknologi informasi oleh guru

pendidikan agama islam dan pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala sekolah

terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di Kota Palu ?

d) Bagaimanakah perbandingan data kuantitatif dan data kualitatif pemanfaatan

teknologi informasi pada guru pendidikan agama islam di SMA se Kota

Palu?

e) Bagaimanakah perbandingan data kuantitatif dan data kualitatif pelaksanaan

supervisi kelas pada guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu?

f) Bagaimanakah perbandingan data kualitatif dan data kuantitatif pemanfaatan

teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi kelas secara bersama-sama

terhadap kinerja guru pedidikan agama islam di SMA se Kota Palu?

g) Adakah faktor-faktor lain di luar pemanfaatan teknologi informasi dan

pelaksanaan supervisi kelas yang berpengaruh terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam ?


9

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah sebagaimana di atas, maka tujuan yang

akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis :

a) Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap

kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota Palu.

b) Untuk mengetahui pengaruh supervisi kelas oleh kepala sekolah terhadap

kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota Palu.

c) Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi oleh guru

pendidikan agama islam dan pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala sekolah

terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di Kota Palu.

d) Untuk mengetahui perbandingan data kuantitatif dan data kualitatif

pemanfaatan teknologi informasi pada guru pendidikan agama islam di SMA

se Kota Palu.

e) Untuk mengetahui perbandingan data kuantitatif dan data kualitatif

pelaksanaan supervisi kelas terhadap pendidikan agama islam di SMA se

Kota Palu.

f) Untuk mengetahui perbandingan data kualitatif dan data kuantitatif

pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi kelas secara

bersama-sama terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di SMA se Kota

Palu.
10

g) Untuk mengetahui faktor-faktor lain di luar pemanfaatan teknologi informasi

dan pelaksanaan supervisi kelas yang berpengaruh terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan bermanfaat secara teoritis maupun praktis yaitu sebagai

berikut :

a. Manfaat teoritis

1) Manfaat teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan

tesis mengenai pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan

pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru.

2) Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pengetahuan

bagi penelitian sendiri dan bagi pembaca, khususnya terkait masalah

hubungan penggunaan teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi

kelas oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru.

3) Sebagai bahan masukan bagi akademisi yang ingin melakukan

penelitian lebih lanjut, berkaitan dengan penggunaan teknologi

informasi dan pelaksanaan supervisi kelas serta pengaruhnya terhadap

kinerja guru.

b. Manfaat praktis

1) Bagi Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah dan Kota Palu, khususnya bagi

Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Provinsi, agar dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait dengan


11

penggunaan teknologi informasi di sekolah dan pelaksanaan supervisi

kelas sebagai upaya meningkatkan kinerja guru.

2) Bagi kepala sekolah, sebagai masukan tentang petingnya peran kepala

sekolah dalam melaksanakan fungsi supervisi.

3) Bagi guru, sebagai bahan masukan kepada guru akan nilai petingnya

penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran dan bahwa

inplementasi supervisi kelas berada di tangan guru, bagaimana ia

mengemas, mengelola, dan melaksanakan sehingga tercipta kinerja guru

yang maksimal.

D. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah ada, menggambarkan bahwa

kinerja guru menjadi suatu yang penting untuk diperhatikan, oleh karenannya

guru harus selalu meningkatkan kinerjanya. Pemanfaatan teknologi informasi

oleh guru menjadi bagian dari kompetensi guru untuk mengkatkan pengetahuan,

mengembangkan kreativitas, dan pada akhirnya meningkatkan kinerja guru.

Adapun penelitian relevan yang pernah dilakukan sebelum penelitian ini

yaitu sebagai berikut :

Sapto Wimartono, penelitian jurnal dengan judul analisis pengaruh

teknologi informasi terhadap profersi guru. Penelitian ini bertujuan mengetahui

pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap profesi guru di Kabupaten

Kebumen. Melalui perhitungan regresi linier, penelitian ini mengungkap bahwa

faktor-faktor yang ditetapkan ternyata mempengaruhi guru dalam menggunakan


12

IT dalam tugas profesinya sebagai guru.10 Penelitian ini menganalisis pengaruh

pemanfaatan teknologi informasi terhadap profesi guru. Dengan demikian letak

perbedaannya dengan penelitian saya adalah terletak pada variabel yang

dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi informasi yaitu kinerja guru, sedangkan

penelitian sebelumnya adalah profesi guru.

Rini Rusnawita S, penelitian jurnal, dengan judul hubungan proses belajar

mengajar berbasis teknologi dengan hasil belajar. Penelitian ini adalah studi

metanalisis, hasilnya mendukung teori yang diajukan bahwa perkembangan

teknologi mampunyai dampak yang sangat jelas dirasakan dalam aktivitas

pembelajaran, khususnya pada hasil belajar siswa.11

Bonita Destiana, penelitian jurnal, dengan judul faktor determinan

pemanfaatan TIK dan pengaruhnya terhadap kinerja guru SMK di Kabupaten

Gunung Kidul, salah satu tujuan penelitian ini adalah mencari pengaruh

pemamfaatan TIK terhadap kinerja guru. Penelitian ini menetapkan sampel

penelitian dengan proportionale random sampling dengan hasil penelitian bahwa

pemanfaatan TIK berpengaruh terhadap kinerja guru.12

Penelitian tentang teknologi informasi selanjutnya adalah penelitian yang

telah dilakukan oleh Ihsanuddin, penelitian tesis, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, judul pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi

10
Sapto Wimartono, “Analisis Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Profesi
Guru (Studi Kasus: Kabupaten Kebumen)”, Teknik Informatika STMIK AMIKOM, Vol 3, No. 1
(November 2015-Januari 2016), 74-88.
11
Rini Risnawati S, “Hubungan Proses Belajar Mengajar Berbasis Teknologi Dengan Hasil
Belajar: Studi Metanalisis”, Jurnal Psikologi, Volume 36, Nomor 2 (Desember 2009), 164-176.
12
Bonita Destiana, “Faktor determinan pemanfaatan TIK dan pengaruhnya terhadap kinerja
guru SMK di Kabupaten Gunung Kidul”, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol. 4, Nomor 3 (November
2014), 285-299.
13

informasi dan kemampuan awal terhadap pelacakan materi biologi di luar kelas.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan

media pembelajaran berbasis teknologi informasi terhadap pelacakan materi

biologi diluar kelas dengan P<atau 0,000<0,05.13

Penelitian lain adalah penelitian jurnal yang dilakukan oleh Ali Idrus

dengan judul pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan

administrasi akademik terhadap peningkatan kinerja di SMA Negeri Kota Jambi,

hasil dari penelitian ini adalah bahwa secara umum para pengelola sekolah yang

diteliti telah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media

pembelajaran dan dalam pelayanan administrasi.

Fetrianis, penelitian jurnal, Bahana Manajemen Pendidikan, dengan judul

Persepsi Guru Tentang Pelaksanan Supervisi Pembelajaran oleh Kepala Sekolah

di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Lareh Sago, penelitian

disimpulkan bahwa persepsi guru terhadap pelaksanaan supervisi oleh kepala

sekolah positif. Fokus penelitian ini mencakup pelaksanaan supervisi kepala

sekolah secara keseluruhan, sedangkan penelitian yang saya lakukan hanya

memfokuskan kajiannya pada pelaksanaan supervisi kelas.14

Penelitian oleh Edi Wahjanta, penelitian tesis di SMA Negeri Sekota

Magelang, bertujuan mengungkap pengaruh kunjungan kelas dan kompetensi

terhadap kinerja guru dan prestasi belajar. Hasil dari penelitian ini menunjukan

13
Ihsanuddin, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Kemampuan Awal Terhadap Pelacakan Materi Biologi di Luar Kelas”, Tesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 201, 177.
14
Betrianis, “Persepsi Guru Tentang Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran oleh Kepala Sekolah
di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Lare Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota”,
Bahana Manajemen Pendidikan,Volume I (Nomor 1 Oktober 2013), 65-72.
14

bawa prestasi belajar dipengaruhi secara bersama-sama oleh supervisi kunjungan

kelas, kompetensi guru dan kinerja guru, tesis ini memusatkan kajiannya pada

kunjungan kelas, sedangkan tesisi yang akan saya teliti memusatkan kajiannya

pada onservasi kelas. Selain itu yang menjadi pembeda adalah variabel

independen.15

Terkait dengan kinerja guru, Rushanda melakukan penelitian tentang

strategi dan kontribusi pengawas terhadap kinerja guru Pendidikan Agama Islam.

Studi ini dilakukan di Kabupaten Bangka. Penelitian ini menggunakan analisis

data kualitatif dengan pendekatan collaborative social research approach. Tesis

ini memaparkan temuan, bahwa kontribusi supervisi kolaboratif yang dijalankan

pengawas pendidikan agama islam terhadap peningkatan kinerja guru pendidikan

agama islam SD di Kabupaten Bangka berupa pengembangan profesionalitas

guru, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Fokus penelitian ini

pada strategi dan kontribusi pengawas terhadap kinerja guru, tanpa memeparkan

tentang pangaruh apa yang dihasilkan dari variabel sebelumnya terhadap kinerja

guru, sedangkan penelitian saya mencari hubungan variabel sebelumnya dengan

variabel kinerja guru. Selain itu penelitian Rushanda merupakan penelitian

kualitatif, sedangkan penelitian saya termasuk penelitian kuantitatif.

Penelitian Joko Purwanto, judul, pengaruh supervisi kepala sekolah,

keterbukaan manajemen kepala sekolah, dan motivasi kerja guru terhadap kinerja

guru. Penelitian ini adalah studi kasus guru bantu dan guru tidak tetap di SMP

Negeri Pracimantoro, Wonogiri. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa terdapat


15
Edi wihanta, “Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah dan Kompetensi
Guru terhadap Kinerja Guru dan Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri se Kota Malang”, Tesis,
Universitas Negeri Semarang, 2007, 50-55.
15

pengaruh positif variabel X terhadap variabel Y secara parsial ataupun

simultan.16

Penelitian Da’i Wibowo dengan judul, pengaruh supervisi kepala sekolah

dan kompetensi paedagogik guru terhadap kinerja guru. Penelitian ini dilakukan

pada Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Brebes. Dari hasil analisis regresi

penelitian ini mengungkap supervisi kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja

guru. Selain itu penelitian ini juga mengugkap supervisi kepala sekolah dan

kopetensi paedagogik guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja

guru.17 Berbedaan penelitian saya dengan penelitian terdahulu terletak pada fokus

kajian, dimana penelitian terdahulu meneliti tentang pengaruh kunjungan kelas

yang merupakan bagian dari supervisi individu, sedangkan penelitian saya

memfokuskan kajiannya pada kegiatan observasi kelas.

Dari paparan beberapa penelitian terhadaulu di atas, telah mengungkap

beberapa aktifitas supervisi, berupa supervisi kelas yang dilakukan oleh kepala

sekolah terhadap kinerja guru. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang hanya

membahas secara terpisah dari beberapa variabel yang coba saya angkat. Untuk

memudahkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu akan

diuraikan dalam tabel sebagai berikut :

16
Joko Purwanto, “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah, Keterbukaan Manajemen Kepala
Sekolah, dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru”, Tesis, Universitar Muhammadiyah
Surakarta, 2005, 75.
17
Da’i Wibowo, “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Dan Kompetensi Pedagogik Guru
Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Kec. Kersana Kab. Brebes”, Tesis, Universitas Negeri Semarang,
2009, 52-55.
16

Tabel 1.1. Tabel Perbedaan Penelitian Terdahulu


dan Penelitian Sekarang

PERBEDAAN
NO NAMA/JUDUL PENELITIAN
PENELITIAN SAYA
TERDAHULU
Analisis pengaruh Variabel terikat berupa Variabel terikat berupa
1 teknologi informasi profesi guru. kinerja guru.
terhadap profersi guru
Hubungan proses belajar - Mencari hubungan - Mencari pengaruh
mengajar berbasis - Varibel terikat hasil - Varibel terikat kinerja
2
teknologi dengan hasil belajar siswa guru
belajar
Faktor determinan Meneliti pemanfaatan Meneliti pemanfaatan
pemanfaatan TIK dan teknologi informasi dan IT dan kinerja guru di
pengaruhnya terhadap kinerja guru di SMK SMA
3
kinerja guru SMK di
Kabupaten Gunung
Kidul
Pengaruh Penggunaan - Sampel guru biologi di - Sampel guru PAI di
Media Pembelajaran SMP SMP
Berbasis Teknologi
Informasi dan
4
Kemampuan Awal
Terhadap Pelacakan
Materi Biologi di Luar
Kelas
Pemanfaatan Teknologi Responden dalam Yang menjadi
Informasi dan penelitian ini terdiri dari Responden dalam
Komunikasi dalam pengelola sekolah, mulai penelitian ini
Layanan Administrasi dari kepala sekolah, difokuskan pada guru
5
Akademik terhadap pelaksana, guru dan
Peningkatan Kinerja di siswa
SMA Negeri Kota
Jambi
Persepsi Guru Tentang - Mencakup pelaksanaan - Mencakup
Pelaksanan Supervisi supervisi kepala pelaksanaan supervisi
Pembelajaran oleh sekolah secara observasi kelas oleh
6 Kepala Sekolah di keseluruhan kepala sekolah
Sekolah Menengah - Objek penelitian guru - Objek penelitian guru
Pertama Negeri SMP SMA
Kecamatan Lareh Sago
Pengaruh Kunjungan Cakupan penelitiannya Penelitian lebih
Kelas dan Kompetensi supervisi kelas secara difokuskan pada
7
Terhadap Kinerja Guru umum, yaitu supervisi supervisi observasi
dan Prestasi Belajar kunjungan kelas kelas
17

Strategi dan kontribusi - Penelitian ini tidak - Fokus penelitian pada


Pengawas Terhadap mengungkap pengaruh IT dan Observasi
Kinerja Guru yang ditimbulkan oleh kelas serta pengaruh
Pendidikan Agama variabel sebab terhadap yang dihasilkan oleh
8 Islam variabel kinerja guru kedua variabel
- Membahas kegiatan terhadap kinerja guru
supervisi dilakukan - Membahas kegiatan
oleh pengawas supervisi dilakukan
oleh Kepala Sekolah
Pengaruh Supervisi - Mencakup guru bantu - Khusus guru PAI di
Kepala Sekolah, dan guru tidak tetap di SMA
Keterbukaan SMP
9 Manajemen Kepala
Sekolah, dan Motivasi
Kerja Guru Terhadap
Kinerja Guru
Pengaruh Supervisi Cakupan penelitiannya Penelitian lebih
Kepala Sekolah dan supervisi kelas secara difokuskan pada
10 Kompetensi Paedagogik umum, yaitu supervisi supervisi observasi
Guru Terhadap Kinerja kunjungan kelas kelas
Guru

Dari tabel di atas, maka penelitian yang saya lakukan memfokuskan pada

variabel pemanfaatan teknologi informasi dan supervisi kelas yang memfokuskan

kajiannya pada observasi kelas sebagai variabel yang berpengaruh terhadap

variabel kinerja guru pendidikan agama islam.

E. Landasan Teori

1. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan.

a) Pengetian

Iskandar Alisyahbana sebagaimana dikutip oleh Yusufhadi Miarso

mengatakan bahwa teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu,

yang berawal dari adanya dorongan untuk lebih nyaman, lebih makmur dan lebih

sejahtera. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa istilah teknologi berasal dari kata
18

techne yang berarti cara, dan logos yang berarti pengetahuan. Jadi secara harfiah

teknologi dapat diartikan dengan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi

sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan

manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan memperpanjang,

memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra, dan otak

manusia.18

Dalam undang-undang ITE Nomor 19 tahun 2016 pasal 1 ayat 3

mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan,

menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan atau

menyebarkan informasi.19 Dari pengertian teknologi informasi menurut undang

di atas maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi terkait dengan

kegiatan mengumpulkan, menyimpan dan mempublikasikan informasi.

Molenda dan Russel di kutip oleh Hamzah memandang bahwa teknologi

pembelajara sebagai penerapan pengetahuan ilmiah dalam tugas praktis belajar

dan mengajar.20 Lebih lanjut Hamzah mengartikan teknologi sebagai satu

kesatuan antara manusia, mesin, ide, prosedur dan manajemen, atau dengan kata

lain teknologi merupakan satu kesatuan antara hardware, software, dan

brainware.21 Dari definisi ini, ada tiga komponen teknologi informasi adalah

18
Yusufhadi Miarso, Menemai Benih Teknologi Pendidikan, Cet. 4, Jakarta: Prenada Media
Group, 2009, 131.
19
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016, tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pasal 1 ayat 3,
2.
20
H. Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi Kominikasi dan Informasi dalam Dunia
Pembelajaran, Cet. II, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, 21.
21
H. Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi Kominikasi dan …, 29.
19

perangkat keras (komputer, HP, televisi, dll), prangkat lunak, serta orang yang

menggunakannya.

Menurut Wiliam dan Sawyer sebagaimana dikutip oleh Abdul Kadir,

teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputer dengan

jalur komunikasi kecepatan tinggi, yang membawa data suara, dan video.22

Definisi ini sekaligus memperlihatkan bahwa terdapat dua komponen utama

dalam teknologi informasi yaitu komputer dan komunikasi.

Dari devinisi yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa teknologi adalah penerapan ilmu atau pengetahuan secara

sistematis untuk menyelesaikan tugas-tugas secara praktis dan mudah, dan kalau

ditarik dalam dunia pendidikan tentu saja teknologi berguna untuk memudahkan

pekerjaan guru dalam melaksanakan tugas mengajar.

b) Tujuan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Darmawan mengatakan bahwa pemanfaatan adalah menggunakan proses

dan sumber untuk belajar, fungsi pemanfaatan ini membahas keterkaitan

pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran.23 Sedangkan dalam kegiatan

pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi informasi dapat memacu

(merangsang) memicu (menumbuhkan) belajar.24

Secara umum manfaat teknologi informasi akan dapat dirasakan, apabila

kehadirannya dapat menjadi solusi atas berbagai kesulitan yang dihadapi oleh

22
Abdul Kadir & Terra CH, Pengenalan Teknologi Informasi, Yogyakarta: Andi Offset, 2003,
25.
23
Deni Darmawan, Inovasi Pendidikan; Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan
Pembelajaran Online, Bandung: Rosdakarya, 2014, 22.
24
H. Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi Kominikasi dan … , 27.
20

guru dalam kelas. Karenanya menurut Habibie sebagaimana dikutip oleh Ishak

Abdullah, mengemukakan bagian kriteria agar teknologi informasi dapat

menghasilkan nilai tambah adalah harus, mengandung cara khusus, dan dapat

digunakan untuk mengatasi problem konkrit.25

Dari segi pemanfaatan di dunia pedidikan, terdapat beberapa kemunkinan

pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran antara lain untuk

menginformasikan tentang: 1) rancangan proses belajar mengajar. 2) kemudahan

akses ke sumber referensi, 3) untuk komunikasi yang meliputi forum diskusi

online, dan penyediaan informasi. 4) sebagai sarana untuk melakukan kerja

kelompok.26 Penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan dalam

bentuk materi diskusi dapat meningkatkan intlektualitas, serta komunikasi dalam

diskusi bersifat intracommunication dan intercommunication.27

Tim gabungan Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama mengidentifikasi

beberapa peranan stategis teknologi informasi dalam sistem pendidikan dasar dan

menengah adalah sebagai 1) gudang ilmu pengetahuan, 2) alat bantu

pembelajaran, 3) fasilitas pendidikan, 4) standar kompetensi, 5) penunjang

administrasi pendidikan, 6) alat bantu manajemen sekolah/madrasah, dan

7) infrastruktur pendidikan.28

25
Ishak Abdullah, Darmawan, Teknologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013,
107.
26
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Dunia Pendidikan, Jogjakarta: Diva Press, 2011, 135-138.
27
Anong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek, cet. 11, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 102, 1998.
28
R. Eko Indrajit & R. Djokopranoto, Manajemen Perguruan Tinggi Modern, yogyakarta:
Andi Offset, 2007, 375.
21

Dari sisi pemanfaatan teknologi informasi sebagai suatu keterampilan dan

kompetensi dapat diperoleh penjelasan bahwa : 1) setiap pemangku kepentingan

harus memiliki kopentesni dan keahliah menggunakan teknologi dan informasi

untuk pendidikan. 2) informasi merupakan bahan mentah dari pengetahuan yang

harus diolah melalui proses pembelajaran, 3) membagi pengetahuan antar siswa

lainya bersifat mutlak dan tidak berkesudahan, 4) belajar mengenai bagaimana

cara belajar yang efektif dan efisien bagi pengajar, siswa, dan stakeholder.29

Menurut sadiman terdapat pola pemanfaatan teknologi informasi dalam

dunia pendidikan yaitu 1) pemanfaatan media dalam siatuasi kelas,

pemanfaatannya bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar dalam

siatusi kelas. 2) pemanfaatan media di luar situasi kelas, mencakup pemanfaatan

secara bebas atau terkontrol yang dimanfaatkan secara sistematis untuk tujuan

tertentu.30

Untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi tersebut di atas, harus

ditunjang oleh kompetensi seorang guru dalam hal kemampuan membaca dan

mengetik. Hal terserbut menunjukan bahwa komunikasi melalui media komputer

menurut keterampilan menggunakan media komunikasi komputer dari individu,

baik yang bertindak sebagai pengirim maupun penerima pesan.31 Berdasarkan

pernyataan dari SIBIS (Statistical Indicators Benchmarking the Information

29
Abdul Haris Subarjo, Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Pendidikan, Yogyakarta:
Jurnal Angkasa, 2007, 51.
30
Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
Jakarta: Raja Grafindo, 1993, 189.
31
Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2012, 24
22

Society) Kurangnya kemampuan menggunakan komputer dan berinternet dapat

menjadi penghalang bagi penggunaan teknologi internet pada tingkat individu.32

c) Indikator Pemanfaatan Teknologi Informasi

Menurut Thompson dalam Rahmawati pengukuran pemanfaatan teknologi

informasi mencakup tiga hal yaitu : 1) intensitas pemanfaatan, 2) frequensi

pemanfaatan, 3) jumlah aplikasi/software yang digunakan.33

SIBIS membagi indikator dalam beberapa bagian, readiness for e-science,

Use of e-science, Inpact of e-sciece, yaitu kesiapan, penggunaan dan dampak,

dan terkait dengan kemampuan menggunakan teknologi informasi SIBIS juga

menetapkan indikator computer skills, dan internet skills, yaitu terkait dengan

kemampuan menggunakan komputer dan kemampuan berinternet.34

Dari beberapa indikator di atas maka peneliti menyesuaikan indikator-

indikator tersebut dengan kebutuhan penelitian yaitu 1) pengoperasian komputer,

2) sotware aplikasi, 3) keterampilan berinternet.

2. Supervisi Kelas.

a) Pengertian

Menurut Purwanto sebagaimana dikutip oleh Juni Priansa, Supervisi ialah

suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan

pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Sedangkan

misi utama supervisi pendidikan menurut Doni adalah memberi pelayanan

32
SIBIS, “New Indicator Handbook”, Information Society Technologies, vol. 6 (November
2003), 6.
33
Diana Rahmawati, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terhadap Pemanfaatan
Teknologi Informasi, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, vol. 5, No. 1 (April 2008), 109.
34
SIBIS, New Eropan Indicator …, 20.
23

kepada guru untuk mengembangkan mutu pembelajaran, memfasilitasi guru agar

dapat mengajar dengan efektif.35 Senada itu Carl Glickman sebagaimana yang

dikutip Glathorn mengungkapkan “supervision is the function in scholls that

draws together the discrete elements of instruction effectiveness into whole-

school action”.36

Supervisi dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan proses belajar

mengajar, seperti yang dikemukakan oleh Carl Glickman sebagaimana dikutip

oleh Wayne Hoy “Supervision of instruction is the set of activities designed to

improve the teaching-learning process”.37

Sebagaimana pengertian supervisi di atas, maka pelaksanaan supervisi kelas

menjadi sangat penting untuk dilakukan, karena terkait dengan peningkatan

kualitas mengajar guru di kelas. Pelaksanaan supervisi kelas menjadi bagian yang

perlu mendapat perhatian dari kepala sekolah, oleh karenanya melaksanakan

kegiatan supervisi akademik menjadi salah satu tugas kepala sekolah. Hal

tersebut diamanatkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas) nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah, Salah satu

tujuan kegiatan supervisi kepala sekolah dilakukan untuk penilaian kinerja

guru.38

Fungsi supervisi adalah membantu sekolah menciptakan lulusan yang baik

dalam kuantitas dan kualitas, serta membantu para guru agar bisa dan dapat

35
Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah, cet I, Bandung: Alfabeta , 2014, 84.
36
Allan A. Glatthorn, Supervisory Leadership; introduction to intructional supervision, New
York: Hiper Colins Publisher, 1990, 83.
37
Allan A. Glatthorn, Supervisory Leadership…, 83.
38
Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi…, 84.
24

bekerja secara profesional sesuai dengan kondisi masyarakat tempat sekolah itu

berada. Lebih spesifik lagi, tujuan supervisi membantu guru mengembangkan

profesi, pribadinya, sosialnya, membantu kepala seolah menyesuaikan program

pendidikan dengan kondisi masyarakat setempat, dan ikut berjuang

meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan.39 Hal tersebut juga diugkapkan oleh

Cartro Trigo “Supervision represents an organizational duty that promotes

professional development, perfecting teaching practice and more learning and

success for the student”.40

Menurut Lantip dan Sudiyono teknik supervisi individual, terdiridari;

1) kunjungan kelas, 2) obsevasi kelas, 3) pertemuan individual, 4) kunjungan

antar kelas, dan 5) menilai diri sendiri.41

b) Pelaksanaan Supervisi Kelas

Kegiatan supervisi yang mempunyai kemiripan adalah kunjungan kelas

dan observasi kelas. Menurut Arikunto, dikutip oleh Mufidah, kunjungan

kelas adalah kunjungan yang dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah ke

sebuah kelas, baik ketika kegiatan sedang berlangsung untuk melihat atau

mengamati guru yang sedang mengajar, baik ketika kelas sedang tidak aktif

atau sedang berisi siswa tetapi tidak mengajar.42

39
Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Cet. I, Jakarta: Rineka Cipta, 2009,3.
40
Maria de Nazaré Castro Trigo Coimbra, Supervision and Evaluation: Teachers’ Perspectives,
International Journal of Humanities and Social Science, Vol. 3, Number 5 (march, 2013),
65.
41
Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan, cet. I, Yogyakarta: Gava Media,
2011, 102-107.
42
Luk-luk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Teras, 2009, 87.
25

Sedangkan observasi kelas (classroom observation), ialah kunjungan

yang dilakukan oleh supervisor ke sebuah kelas untuk mencermati situasi

atau peristiwa yang sedang berlangsung di kelas.43 Observasi kelas adalah

kegiatan supervisi dengan mengamati proses pembelajaran secara teliti di

kelas,44 oleh karenanya melalui observasi kelas seorang pengawas dapat

mengamati secara langsung, lengkap, dan akurat berbagai kesulitan,

kelemahan, kebutuhan dan bahkan kemampuan khusus yang dimiliki oleh

guru dalam mengelola proses belajar mengajar di kelas.45

Di dalam melakukan kegiatan supervisi observasi kelas, secara umum

aspek-aspek yang di observasi adalah sebagai berikut :

a) Usaha-usaha dan aktivitas guru dan peserta didik dalam proses

pembelajaran

b) Cara menggunakan media pengajaran

c) Variasi metode

d) Ketepatan penggunaan media dengan materi

e) Ketepatan penggunaan metode dengan materi

f) Reaksi mental para peserta didik dalam proses belajar mengajar.46

Pelaksanaan observasi kelas sebagai kegiatan supervisi dengan tujuan

mendapatkan data objektif di dalam kelas, maka tentunya kegiatan ini harus

melalui tahap-tahap sebagai berikut :

a) Persiapan

43
Luk-luk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan…, 88.
44
Pupuh Fathurrohman & AA Suryana, Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Proses
Pengajaran, Bandung: PT. RefikaAditama, 2011, 22.
45
Pupuh Fathurrohman & AA Suryana, Supervisi Pendidikan dalam ..., 22.
46
Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan…,104.
26

b) Pelaksanaan

c) Penutupan

d) Penilaian hasil observasi

e) Tindak lanjut supervisor sudah siap dengan instrumen observasi

menguasai masalah dan tujuan supervisi dan observasi tidak mengganggu

proses pembelajaran.47

Teknik supervisi kelas berwujud mengamati guru yang sedang mangajar

dalam waktu satu sesi, mulai guru menangani kelas sampai dengan kelas usai

belajar.48 Oleh karenanya pelaksanaan supervisi kelas dilakukan dengan

tujuan yang jelas, adapun tujuan Pelaksanaan supervisi kelas sebagai berikut :

a) Untuk mengetahui secara keseluruhan cara-cara guru mendidik dan

mengajar, termasuk pribadi dan gaya mengajarnya.

b) Untuk mengetahui respons kelas atau para siswa.

Ada beberapa kriteria kunjungan dan observasi kelas yang baik, antara

lain sebagai berikut :

1. Memiliki tujuan-tujuan tertentu.


2. Mengungkapkan aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan guru.
3. Menggunakan instrumen observasi tertentu untuk mendapatkan data yang
objektif.
4. Terjadinya interaksi antara pembina ( supervisor) dengan yang dibina (
guru) sehingga menimbulkan sikap saling pengertian.
5. Pelaksanaan kunjungan dan observasi kelas seharusnya tidak
mengganggu proses belajar mengajar pelaksanaannya diikuti dengan
program tindak lanjut.49

47
Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan…,104.
48
Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, 88.
49
Jasmani Asf dan Syaful Mustofa, Supervisi Pendidikan Terobosan Baru dalam Peningkatan
Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru,cet. I, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013, 72.
27

Obsevasi kelas dapat dilakukan dengan tiga pola, yaitu : 1) kunjungan

dan observasi kelas tanpa memberitahu guru yang akan konservasi

2) kunjungan dan observasi dengan memberitahu terlebih dahulu, dan

3) kunjungan dan observasi kelas atas undangan guru.50

Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa supervisi observasi kelas

sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja guru. Adapun

pelaksanaannya dengan cara memberi tahu terlebih dahulu atau tidak

memberi tahu terlebih dahulu sebelum dilakukan supervisi adalah masalah

teknis di lapangan saja, di sesuaikan dengan kondisi lapangan tempat

diadakannya kegiatan supervisi tersebut.

Dari paparan di atas juga dapat disimpulkan bahwa tujuan supervisi

observasi kelas adalah membantu dan melayani guru melalui penciptaan

lingkungan yang kondusif bagi peningkatan kualitas pengetahuan,

keterampilan, sikap, kedisiplinan, serta pemenuhan kebutuhan meliputi : 1)

perencanaan kegiatan obeservasi kelas, 2) permurusan tujuan diadakan

observasi kelas, 3) merumuskan prosedur observasi, 4) menyusun format

observasi, 5) berkomunikasi dan bekerja sama dengan guru, 6) mengamati

guru mengajar, 7) menyimpulkan hasil observasi, 8) menkonfirmasi hasil

observasi untuk langkah-langkah tindak lanjut.51 Dari kesimpulan tersebut

dapat dikelompokkan dalam tahap-tahap; 1) membuat persiapan kegiatan

supervisi, 2) melaksanakan kegiatan supervisi, 3) akhir atau penutup dari

kegiatan supervisi, dan 5) melakukan tindak lanjut.


50
Syaful Mustofa, Supervisi Pendidikan Terobosan Baru…, 73.
51
Da’i Wibowo, pengaruh supervisi kepala sekolah dan kompetensi pedagogik guru terhadap
kinerja guru, Tesis, UNNES, 2009, 24.
28

3. Kinerja Guru

a. Pengertian

Kata performance mengandung arti prestasi, pertunjukan, dan

pelaksanaan tugas, atau dengan kata lain kinerja mengadung makna, hasil

kerja, kemampuan, prestasi, atau dorongan untuk melaksanaan suatu

pekerjaan.52 Sedangkan Lembaga Administrasi Negara merumuskan kinerja

berdasar terjemahan bebas dari istilah performance yang artinya adalah

prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau pencapaian kerja atau hasil kerja.53

Mengacu pada teori tersebut, penelitian merumuskan kinerja sebagai hasil

kerja yang telah dicapai guru PAI.

Standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari empat

kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan

profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.54

Pengukuran kinerja tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian. Perencanaan mencakup administrasi yang harus dipersiapkan

sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, seperti RPP, Silabus,

Program Semester, Program Tahunan. Kegiatan pelaksanaan sejak proses

pembelajaran dimulai hingga selesai.

Kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan oleh setiap orang sebagai

prestasi kerja yang dihasilkan karyawan sesuai dengan perannya dalam

perusahaan, dimana kinerja tersebut sangat penting dalam upaya perusahaan

52
Supardi, Kinerja Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014, 45-46.
53
LembagaAdministrasi Negara, Kinerja Aparat Pemerintah, Jakarta: LAN, 1992, 12.
54
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, 16-21.
29

untuk mencapai tujuan.55 Definisi yang lain diungkap oleh Jhon Soepriyanto

seperti dikutip Husain Umar bahwa kinerja adalah hasil kerja seseorang atau

kelompok selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai

kemungkinan, misalnya standar, target atau kriteria yang telah ditentukan

terlebih dahulu dan disepakati bersama.56

Supervisor memiliki peranan yang lebih ditekankan untuk memberikan

peluang pengembangan profesional bagi para guru dan menyediakan peluang

sumber daya seperti materi pelajaran, media, buku dan sebagainya yang

dibutuhkan oleh guru.57

Dengan demikian, kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan

seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan

tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan (standar hasil kerja, target

atau sasaran atau kriteria yang ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati

bersama). Kinerja ini berkaitan dengan kesediaan seseorang atau kelompok

orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai

tanggungjawabnya dengan hasil yang diharapkan, dalam mencapai tujuan

organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan

dengan moral atau etika.

55
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: Radja Grafindo Persada,
2004, 309.
56
Husain Umar, Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma Positivistik dan
Berbasis Pemecahan Masalah, Jakarta: Radja Grafindo Persada, 2008, 209.
57
Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan Tinjauan ..., 359.
30

b. Indikator kinerja

Indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam

menilai kinerja. Menurut supardi indikator kinerja guru dapat dipantau dari

jumlah dan mutu kerja yang dihasilkan guru meliputi: pengetahuan,

keterampilan, sistem penempatan, dan unit variasi pengalaman, kemampuan

praktis, kualifikasi, hasil pekerjaan, dan pengembangan.58

Tolok ukur yang dapat dijadikan sebagai indikator dalam menilai kinerja

mencakup kualitas, kuantitas, penggunaan waktu dalam kerja, dan kerjasama

dengan orang lain dalam bekerja.59 Muyasa mengemukakan kinerja guru

terkait dengan kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan

menilai pembelajaran.60 Sementara untuk melakukan penilaian terhadap

kinerja guru Permendiknas Nomor 16 tahun 2007, mengelompokkan bagian-

bagian indikator itu kedalam empat kompetensi yaitu, kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial dan profesional.61

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Ghiselli dan Brown menulis seperti dikutip Moch Asad, bahwa kinerja

ditentukan oleh pengalaman dengan pekerjaan yang bersangkutan, umur dan

58
Supardi, Kinerja Guru…, 49.
59
Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran,
dan Implementasi dalam Organisasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, 11-19.
60
H.E. Mulyasa, Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013, 103-129.
61
Lampiran Permendiknas Nomor 16 tahun 2007, Tentang Standar Akademik Dan Kompetensi
Guru, 16-21.
31

jenis kelamin.62 Sedangkan Gibson, Ivanevich dan Donelly mengungkapkan

terdapat tiga variabel yang mempengaruhi perilaku dan kinerja, yaitu:

a. Variabel individu meliputi kemampuan, keterampilan, mental dan fisik,

latar belakang terdiri dari keluarga dekat, tingkat sosial dan

pengalaman, demografis meliputi umur, asal usul dan jenis kelamin.

b. Variabel organisasi meliputi sumber daya, kepemimpinan, imbalan,

struktur organisasi, dan desain pekerjaan.

c. Variabel psikologis meliputi persepsi, sikap, kepribadian dan perilaku

motivasi.63

d. Penilaian kinerja

Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah suatu sistem yang

digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah

melaksanakan pekerjaan masing-masing secara keseluruhan.64 Adapun

kaitannya dengan guru, penilaian kinerja adalah penilaian yang dilakukan

terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan

karir, kepangkatan, dan jabatannya.65 Adapun fungsinya menurut Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 16 Tahun 2009 sebagai berikut :

62
Moch. Asad, Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri, Jakarta: Liberty, 2001, 97.
63
Gibson, Ivanevich dan Donelly, Organisation Behaviour Struktur Proses, Penerjemah
Djarkasih, Jakarta: Erlangga, 1996, 52.
64
John Soeprihanto, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Yogyakarta: BPFE,
2000, 9.
65
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009, Bab I pasal 1 ayat 8, 5.
32

a. Menilai unjuk kerja (kinerja) guru dalam menerapkan semua kompetensi

yang diwujudkan dalam pelaksanaan tugas utamanya pada proses

pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang

relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian, hasil

penilaian kinerja menjadi profil kinerja guru yang dapat memberikan

gambaran kekuatan dan kelemahan guru. Profil kinerja guru juga dapat

dimaknai sebagai suatu analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk

setiap guru yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan

pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru.

b. Menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,

pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan

fungsi sekolah/madrasah pada tahun penilaian kinerja guru dilaksanakan.

Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari

proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan

jabatan fungsionalnya.

4. Hipotesis Penelitian

Dari latar belakang masalah dan landasan teori di atas maka dapatlah

ditetapkan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1) Ada pengaruh positif yang signifikan antara pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di SMA se Kota

Palu.

2) Ada pengaruh positif yang signifikan antara pelaksanaan supervisi kelas

terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu.


33

3) Ada pengaruh secara simultan antara pemanfaatan teknologi informasi

dan pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru pendidikan agama

islam di SMA se Kota Palu.

F. METODE PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu menguji pengaruh antara

pemanfaatan teknologi informasi dan antara supervisi kelas terhadap kinerja

guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu, baik secara parsial maupun

secara simultan. Penelitian ini menempatkan pemanfaatan teknologi informasi

dan supervisi kelas sebagai variabel independen serta kinerja guru sebagai

variabel dependen.

Rancangan penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai

berikut :

Pemanfaatan IT H1
(X1)
Kinerja guru
Pelaksanaan H2 (Y)
supervisi Kelas
(X2)
H3
Gambar 1.1 Rancangan Penelitian

2. Jenis dan Populasi Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Model yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model sequetial explanatory, dimana pada
34

tahap pertama penelitian menggunakan metode kuantitatif dan pada tahap kedua

menggunakan metode kualitatif.66 Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

menekankan pada data-data statistika.67 Sedangkan penelitian kualitatif adalah

suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi atau memahami suatu

gejala sentral.68 Adapun tujuan pengumpulan data kualitatif dalam penelitian ini

adalah untuk membuktikan, memperkuat, memperdalam, memperluas,

memperlemah dan menggugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh

sebelumnya.69 Sedangkan Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.70

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru pendidikan

agama islam SMA se Kota Palu. Populasi ini berjumlah 44 orang guru yang

tersebar di berbagai SMA di Kota Palu.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebahagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.71 Karena populasi dalam penelitian kurang dari seratus

maka, menurut Suharsimi Arikunto, lebih baik diambil semua menjadi

penelitian populasi.72 Maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu yaitu berjumlah

44 orang guru yang tersebar di SMA se Kota Palu.

66
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta, 2016, 415.
67
Emzir, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers, 2013, 3.
68
J.R. Raco, Metode Penelitian Kuantitatif, Jenis, Karakteristik dan Keunggulan, Bandung:
Grasindo, 2010, 7.
69
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method), Bandung: Alfabeta, 2016, 420.
70
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1992,
108.
71
Sugiyono, Penelitian Bisnis, Bandung: Puasat Bahasa Depdiknas, 2003, 116.
72
Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, 12-14.
35

4. Variabel Penelitian

Untuk menghindari terjadinya kesalahan menginterpretasi dalm

penelitian ini, maka perlu kiranya memperjelas variabel penelitian, yakni

dengan memberikan indikator pada masing-masing variabel penelitian.

Adapun variabel dan indikator dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel independen (variabel bebas)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

dependen (terikat).73 Variabel independen yang terdiri pemanfaatan

teknologi informasi (X1) dan supervisi kelas oleh kepala sekolah (X2).

Adapun indikator dari masing-masing variabel sebagai berikut :

1) Pemanfaatan teknologi informasi sebagai berikut:

a) Pengoperasian komputer

b) Software aplikasi

c) Keterampilan internet

2) Pelaksanaan Supervisi Kelas dengan indikator sebagai berikut:

a) Membuat persiapan kegiatan supervisi,

b) Melaksanakan kegiatan supervisi,

c) Akhir atau penutup dari kegiatan supervisi, dan

d) Melakukan tindak lanjut.

3) Variabel Dependen (Variabel Terikat )

73
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian , Bandung: Alfabeta, 2002, 3.
36

Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent,74

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen/variabel (Y) adalah

“kinerja guru” dengan indikator yang terdiri dari kompetensi :

1) Pedagogik, 2) Kepribadian, 3) Sosial, dan 4) Profesional.

5. Sumber Data

Karena penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research),

yaitu research yang dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala.75 Sumber

data yang digunakan berupa data primer yaitu data yang didapat dari angket

yang dibagikan dan diisi oleh guru-guru pendidikan agama islam, dan data

sekunder berupa kondisi objektif guru pendidikan agama islam di SMA se

Kota Palu.

6. Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi untuk

mendapatkan data mengenai pelaksanaan supervsi kelas kepala sekolah

terhadap guru pendidikan agama islam di Kota Palu. Metode.76 Metode

angket untuk memperoleh data dari responden,77 yaitu data menganai

pemanfaatan teknologi informasi di kalangan guru pendidikan agama islam

dan pelaksanaan supervisi kelas, serta kinerja guru di SMA se Kota Palu. Dan

dokumentasi yang berarti barang tertulis,78 yaitu untuk mendapatkan data

penggunaan teknologi informasi, dan pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala

74
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian…,3.
75
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000, 9.
76
Margono, Metedologi Penelitian Pendidikan , Jakarta: Rineka Cipta, 2003, 158.
77
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,..., 257.
78
Suharsimi Arikunto , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek ..., 129.
37

sekolah serta hubungannya dengan kinerja guru guru pendidikan agama islam

SMA di Kota Palu. Dalam penelitian ini juga digunakan teknik wawancara

atau interview, yaitu bentuk komunikasi verbal yang betujuan untuk

memperoleh informasi.79 Penelitian ini menggunakan teknik wawancara

terstruktur.

7. Metode Analisis Data

Adapun dalam analisis data ini, akan di bagi tiga tahapan, yaitu :

a. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan dilakukan dengan cara memasukkan hasil

pengolahan data angket responden ke dalam data tabel distribusi frekuensi,

untuk menilai angket yang telah dijawab oleh responden dengan ketentuan

sebagai berikut :

Pilihan jawaban SS STS


Skor 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

Model angket di atas menggunakan skala likert dari angkat 0 sampai

angka 10. Ketentuannya adalah skor 0 sampai dengan 10 di atas

merupakan pilihan yang menggambarkan sikap responden terhadap

pernyataan dalam koesioner.80 bahwa pilihan yang semakin mendekati

angkat 10 responden semakin sangat setuju dengan pernyataan, dan

semakin mendekati angka 0 maka jawaban responden semakin mendekati

sangat tidak setuju terhadap pernyataan dalam angket tersebut.

79
Nasution, Metode Research…, 113.
80
Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1995, 105.
38

b. Analisis Uji Hopotesis

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi linier berganda, menggunakan persamaan sebagai berikut :

Y = a + b 1 x 1 + b2 x 2 + e

Keterangan:
a : Konstanta
b1 : Koefisien regresi untuk variabel X1
b2 : Koefisien regresi untuk variabel X2
X1 : Pemanfaatan IT
X2 : Pelaksanaan supervisi kelas
Y : Kinerja guru
e : Error81

Urutan analisis data dilakukan sebagai berikut :

1) Validasi Instrumen

Agar diperoleh instrumen yang valid, maka perlu dilakukan

validasi instrumen, uji validitas dan releabilitas serta uji normalitas data.

Expart judgement merupakan teknik pemeriksaan data yang dilakukan

oleh ahli yang membidanginya.82 Validasi instrumen dalam penelitian ini

menggunakan expart judgement, yang akan dilakukan oleh dosen

pembimbing.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan

jumlah tiap skor butir.83 Validitas ini digunakan teknik analisis koralasi

81
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008, 192.
82
Nasution, Metode Research, Jakarta, Bumi Aksara, 20017, 113.
83
Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Cet. 6, Bandung: Alfabeta, 2015,
73.
39

product moment dengan bantuan SPSS. Angket dinyatakan valid apabila

memiliki nilai r hitung positif dan nilai signifikan < 0,05 (𝛼 5%).

Releabiltas adalah tingkat keajekan instrumen saat digunakan

kapan oleh siapa saja sehingga akan cenderung menghasilkan data yang

sama atau hampir sama dengan sebelumnya.84 Releabilitas instrumen

penelitian ini diukur dengan menggunakan teknik cronbach’s alpha.

Variabel dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha> 0,6,85 dan

untuk mengkur releabilitas ini menggunakan bantunan SPSS.

Uji normalitas data dilakukan dengan kolmogorov smirnov, dengan

kaidah pengambilan kuputusan jika jika nilai signifikansi lebih besar dari

alpha (sig > 0,05) maka data dinyatakan berdistribusi normal.

2) Uji Statistik

Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari

variabel bebas lainnya. Pengujian ini dilakukan dengan cara

membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel, dengan ketentuan

sebagai berikut :

a) Jika t hitung > t tabel / = t hitung ≤ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

b) Jika t hitung < t tabel /-t hitung >- t tabel, maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

84
Imam Gozali, Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Universtas
Diponegoro, 2009, 46.
85
Imam Gozali, Aplikasi Multivariate Dengan…,56.
40

a) Taraf signifikansi : 0,95 ( : 5 %)

b) Derajat kebebasan (degree of freedom) df : n-k.

c) t -tabel yang nilainya dari daftar tabel distribusi t.

Uji f digunakan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan

teknologi informasi dan pekasanaan supervisi kelas oleh kepala

sekolah terhadap kinerja guru pendidikan agama islam SMA di Kota

Palu.

Untuk mengetahui ada atau tidak korelasi menggunakan

ketentuan, jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima,

dan jika f hitung < f tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) Taraf signifikansi : 0,05 ( : 5 %)

b) Derajat kebebasan (degree of random) df : n-k.

c) f tabel yang nilainya dari daftar tabel distribusi f.

3) Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Pada penelitian ini juga dilakukan beberapa uji klasik terhadap

model analisis diskriminan yang telah diolah menggunakan program

SPSS yang meliputi :

Uji klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji multikolonieritas, uji

heterokedastisitas, uji koefisien determinan persamaan diskriminan, dari

ketiga uji klasik tersebut akan olah menggunakan program SPSS.


41

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).

Ukuran yang digunakan dalam multikolonieritas adalah dalam uji

multikolietiras ini akan digunakan regresi auxeliary dengan kriteria jika

R2regresi persamaan utama lebih besar dari R2 regresi auxiliary, maka

tidak terdapat multikolonieritas.86

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari observasi residual ke

observasi lainnya.87 Cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heterokedastisitas dilakukan dengan cara uji glejser dan dengan melihat

grafik. Dasar pengembilan uji glejser adalah apabila nilai signifikansi

lebih besar dari nilai 0.05 (Sig.>0.05) maka tidak terjadi

heterokedastisitas dan apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05

(sig.<0.05) maka telah terjadi heterokedastisitas.

Koefisien determinan R digunakan untuk mengetahui seberapa

baik sample menggunakan data. Variabel bebas R mempunyai nilai

antara -1 sampai 1, dengan R yang tinggi berkisar antara 0,9 sampai 1.

Adjusted r merupakan indikator untuk mengetahui pengaruh

penambahan suatu variabel independent ke dalam persamaan.

Selanjutnya, hasil analisis regresi linier tersebut digunakan untuk

melakukan pengujian hipotesis penelitian :

86
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate, ..., 91.
87
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate, ..., 105.
42

a) Pengujian Hipotesis Pertama

H1 : Penggunan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja

guru pendidikan agama islam di kota Palu.

b) Pengujian Hipotesis Kedua

H2 : Pelaksanaan supervisi kelas oleh kepala sekolah dan

pengaruhnya terhadap kinerja guru pendidikan agama islam

di Kota Palu

c) Pengujian Hipotesis Ketiga

H3 : Penerapan bersama-sama pemanfaatan teknologi informasi

dan pelaksanaan supervisi kelas berpengaruh terhadap kinerja

guru pendidikan agama islam di kota Palu.

c. Analisis Lanjut

Analisis lanjut ini dilakukan dengan membandingkan harga r

hitung yang telah diketahui harga r tabel, dengan ketentuan, 1). Jika r

hitung lebih besar dari r tabel 5 %, maka hasilnya bisa dikatakan

signifikan (hipotesis diterima) 2). Jika r hitung lebih kecil dari tabel 5 %,

maka hasilnya bisa dikatakan non signifikan (hipotesis ditolak).

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini, maka akan disusun

dalam beberapa bab, Bab I, Pendahuluan, yang meliputi: Latar Belakang Masalah

yaitu uraian singkat apa yang melatar belakangi masalah dalam penelitian ini,

Rumusan Masalah akan diketengahkan beberapa pertanyaan yang dijadikan

sebagai bahan untuk dicari jawabannya. Signifikansi Penelitian, yang terdiri dari
43

tujuan yang hendak dicapai dan beberapa manfaatan dari hasil penelitian.

Selanjutnya Tinjauan Pustaka, yang terdiri dari; pada sub bab ini akan diuraikan

secara teoritis tentang penggunaan teknologi informasi yang terdiri dari

pengertian, manfaat penggunaan teknologi informasi, dan untuk menjadi ukuran

penggunaan teknologi informasi oleh guru, maka akan dibahas indikator

penggunaan teknologi informasi. Pada bab ini juga, akan dibahas pelaksanaan

supervisi kelas oleh kepala sekolah, serta kinerja guru. Bab ini akan ditutup

dengan sistematikan penulisan.

Bab II deskripsi data penelitian, berisi lokasi dan waktu penelitian, paparan

subjek penelitian.

Bab III. Pada bab ini data kuantitatif di analisa tiap variabel secara terpisah

dan secara bersama-sama, selanjutanya analisis data kualitatif

Bab VI. Pada bab ini akan dilakukan perbandingan data kualitatif dan data

kuantitatif masing variabel, dan juga akan dilakukan analisis kuantitatif dan

kualitatif hubungan antar variabel.

Bab IV. Penutup, pada bab ini tediri dari dua sub bab, yaitu sub bab

pertama simpulan yang akan menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan

rumusan masalah dan sub bab dua yang berisi saran-saran.


44

BAB II

DESKRIPSI DATA PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Kota Palu

Kota palu adalah ibukota Provinsi Ulawesi Tengah. Kota ini dikenal juga

dengan sebutan kota lima dimensi karena lansekap alamnya yang lengkap

meliputi lembah, lautan, sungai, pengunungan, dan teluk.

Kota Palu pada saat ini telah menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) di

Indonesia bagian timur. Dilihat dari segi sejarahnya, Kota Palu yang sekarang ini

bermula dari kerjaan yang terdiri dari empat wilayah yaitu Besusu,

Tanggabanggo, Panggovia, dan Boyantongo. Belanda pertama kali masuk ke

Palu pada tahun pada masa kepemimpinan raja Maili (Mangge Risa) setelah

mendapatkan perlawanan dari Manado pada tahun 1868. Pada tahun 1888,

Gubernur belanda bersama dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di tiba di

Palu. Belanda melakukan penyerangan terhadap Kayumalue, dan Raja Maili

terbunuh oleh pihak Belanda. Raja yang terbunuh digantikan oleh raja Jodjokodi,

pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi menandatangi perjanjian dengan

Pemerintah Belanda.

2. Letak Geografis

Bentang alam Kota Palu membentang memanjang dari timur ke barat

dengan luas wilayah 385.06 Km2. Kota palu terletak pada posisi 119,45 – 121,15

42
45

dan 0.36 – 0,56 LS. Secara geografis Kota Palu berbatasan dengan daerah

sebagai berikut :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala

2. Sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Parigi Moutong

3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sigi

4. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Donggala

Dataran Kota Palu dikelilingi oleh pegunungan dan pantai. Peta

ketinggian mencatat, 376,68 Km2 (95,34%) wilayah Kota Palu berada pada

ketinggian 100-500 mdpl dan hanya 18,38 Km2 (46,66%) terletak di dataran yang

lebih rendah. Kota Palu terletak pada bagian utara katulistiwa menjadikannya

sebagai kota tropis terkering di Indonesia dengan curah hujan kurang dari 1.000

mm per tahun.88

3. Kondisi Masyarakat

Masyarakat Palu termasuk heterogen. Penduduk yang menetap di kota ini

berasal dari berbagai suku bangsa seperti suku Bugis, Toraja, Mandar, Gorontalo,

Manado, Jawa, Arab, Tionghoa, dan suku kaili sebagai suku terbesar di Kota

Palu dan Sulawesi Tengah pada umumnya.89

4. Lembaga Pendidikan

Sebagai ibu kota propinsi, Kota Palu menyediakan akses pendidikan bagi

warga Sulawesi Tengah secara keseluruhan. Hal ini terbukti banyaknya berdiri

lembanga pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.

Begitu pula dengan pendidikan menengah. Di Kota Palu terdapat sekolah

88
Melalui laman resmi kota palu, http://palukota.go.id/v2/, diambil tanggal 21 Juli 2017.
89
Melalui laman resmi kota palu, http://palukota.go.id/v2/, diambil tanggal 21 Juli 2017.
46

menengah yang tentunya lebih memadai dibanding kota-kota lain di Sulawesi

Tengah.

Secara umum jumlah SMA yang ada di Kota Palu berjumlah 25 sekolah,

yang terdiri dari 10 sekolah yang berstatus negeri dan 14 sekolah berstatus

swasta. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di beragai kecamatan di Kota Palu,

yaitu 9 sekolah di Palu Barat terdiri dari 3 sekolah Negeri dan 6 sekolah swasta, 7

sekolah di Kecamatan Palu Selatan, terdiri dari 2 sekolah negeri dan 5 sekolah

swasta, 6 sekolah di Kecamatan Palu Timur terdiri dari 3 sekolah negeri dan 2

sekolah swasta, dan 3 sekolah di Kecamatan Palu Utara yang terdiri dari 3

sekolah negeri dan 1 sekolah swasta. Persebaran sekolah tersebut dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1. Tabel Data Sekolah SMA di Kota Palu

Status
No Nama Sekolah Kecamatan
Sekolah
1 SMA Karya Palu Swasta Palu Barat
2 SMA Alkhairaat Palu Swasta Palu Barat
3 SMA Karunadipa Swasta Palu Barat
4 SMA Katolik Santos Andreas Swasta Palu Barat
5 SMA PGRI 1 Palu Swasta Palu Barat
6 SMA PGRI 2 Palu Swasta Palu Barat
7 SMAN 4 Palu Negeri Palu Barat
8 SMAN 6 Palu Negeri Palu Barat
9 SMAN 8 Palu Negeri Palu Barat
10 SMA Advent Palu Swasta Palu Selatan
11 SMA Kristen Bala Keselamatan Palu Swasta Palu Selatan
12 SMA Kristen GKST Palu Swasta Palu Selatan
13 SMA Kristen GPID Palu Swasta Palu Selatan
47

14 SMA Swadaya Palu Swasta Palu Selatan


15 SMAN 2 Palu Negeri Palu Selatan
16 SMAN 3 Palu Negeri Palu Selatan
17 SMA Berdikari Palu Swasta Palu Timur
18 SMA Muhammadiyah Palu Swasta Palu Timur
19 SMAN 1 Palu Negeri Palu Timur
20 SMAN 5 Palu Negeri Palu Timur
21 SMA Model terpadu Madani Palu Negeri Palu Timur
22 SMA Labschool Swasta Palu Timur
23 SMA Karya Bhakti Mamboro Swasta Palu Utara
24 SMAN 7 Palu Negeri Palu Utara
25 SMAN 9 Palu Negeri Palu Utara
Sumber : Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah

Ada beberapa sekolah yang tidak terdapat Guru Pendidikan Agama Islam

yang mengaja r di dalamnya, yaitu SMA Katolik Santos Andreas, SMA Advent

Palu, SMA Kristen Bala Keselamatan Palu, SMA Kristen GKST Palu, SMA

Kristen GPID Palu. hal itu dikarenakan tidak adanya murid yang beragama islam

yang bersekolah pada sekolah-sekolah tersebut.

B. Keadaan Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Palu

Jumlah guru pendidikan agama islam di Kota Palu adalah berjumlah 44

orang yang tersebar di sejumlah sekolah negeri dan swasta di Kota Palu. 90 Data

guru-guru agama islam tersebut adalah sebagai berikut :

90
Data MGMP Pendidikan Agama Islam Kota Palu, Juni 2017.
48

Tabel 2.2. Tabel Guru Pendidikan Agama Islam SMA di Kota Palu

No Nama L/P Tempat Tugas Status


1 Dra. Munifa Y. Balos P SMAN 1 Palu PNS
2 Dra. Nikmah Naukoko P SMAN 1 Palu PNS
3 Muh. Ridho, S.Pd.I L SMAN 1 Palu PNS
4 Nikmah Dollah, BA P SMAN 1 Palu PNS
5 Muhammad Naufal L SMAN 1 Palu GTT
6 Dra. Hj. Zunaezah P SMAN 2 Palu PNS
7 Hadijah Al-Hasni, M.Ag., M.Si P SMAN 2 Palu PNS
8 Hapsah. J, S.Ag P SMAN 2 Palu PNS
9 Samsidar, S.Ag P SMAN 2 Palu PNS
10 Mufrida, S.Pd.I P SMAN 2 Palu PNS
11 Dra. Hj. Wati P SMAN 3 Palu PNS
12 Minarni, S.Ag P SMAN 3 Palu PNS
13 Nur Kholis L SMAN 3 Palu GTT
14 Dra. Aswati P SMAN 4 Palu PNS
15 Dra. Rand Saleh P SMAN 4 Palu PNS
16 Syarifah, S.Pd.I P SMAN 4 Palu PNS
17 Abd. Rasyid, S.Ag,.M.Pd.I L SMAN 4 Palu PNS
18 Asmawaty, S.Ag.,M.Pd.I P SMAN 4 Palu PNS
20 Kahar, S.Ag L SMAN 5 Palu PNS
21 Fatimah, S.Ag P SMAN 5 Palu PNS
22 Nurmi, S.Ag P SMAN 5 Palu GTT
23 Drs. Amiruddin L SMAN 6 Palu PNS
24 Nurahmi, S.Pd.I P SMAN 6 Palu GTT
25 Afif, S.Ag L SMAN 7 Palu PNS
26 Kastam L SMAN 7 Palu PNS
27 Nurnoven, S.Ag P SMAN 7 Palu PNS
28 Drs. Shodikin L SMAN 8 Palu PNS
29 Ridwan, AT, S.Pd.I L SMAN 8 Palu PNS
49

30 Ratna Batangale, S.Ag P SMAN 8 Palu PNS


31 Risni, S.Pd.I P SMAN 9 Palu PNS
32 Jamila, S.Ag P SMAN 9 Palu GTT
33 Dra. Kartini P SMAN Madani PNS
34 Ramdani, M.Pd P SMAN Madani GTT
35 Syukur, S.Pd.I L SMAN Madani GTT
36 Nur Rahmi, S.Pd.I P SMAN Madani GTT
37 SMA PNS
Dra. Siti Alfiah, MM P
Muhammaiyah
38 SMA PNS
Syamsiar Nur, S.Pd.I P
Muhammaiyah
39 Dra. Tirsa Manika P SMA PGRI 1 PNS
40 Dra. Hayati P SMA PGRI 2 PNS
41 SMA AL- PNS
Drs. Dahyar P ALKHAIRAAT
42 Nafiah, S.Ag P SMA Karunadipa PNS
43 Mardiah M. Lusu, S.Pd.I SMA KB PNS
P Mamboro
44 Andri Satria Saleh, SHi.,M.HI P SMA Al-Azhar GTT
Syamsuddin, S.Pd.I L SMA Labschool GTT
Sumber : MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu.

Dari data tersebut di atas, menunjukan jumlah guru yang Pegawai Negeri

Sipil (PNS) dan Guru Tidak Tetap (GTT). Guru PNS berjumlah 35 sedangkan

GTT berjumlah 9 orang. Data guru per sekolah sebagai berikut :

Tabel 2.3. Tabel Guru Pendidikan Agama Islam


PNS dan Guru Tidak Tetap SMA di Kota Palu
Jumlah Guru
No Sekolah
PNS GTT
1 SMAN 1 Palu 4 1
2 SMAN 2 Palu 5 -
50

3 SMAN 3 Palu 3 1
4 SMAN 4 Palu 5 -
5 SMAN 5 Palu 3 1
6 SMAN 6 Palu 1 1
7 SMAN 7 Palu 3 -
8 SMAN 8 Palu 3 -
9 SMAN 9 Palu 1 1
10 SMAN Madani Palu 1 3
11 SMA Muhammadiyah 2 -
12 SMA PGRI 1 Palu 1 -
13 SMA PGRI 2 Palu 1 -
14 SMA Al-Khairaat Palu 1 -
15 SMA Karunadipa 1 -
16 SMA KB Mamboro 1 -
-
17 SMA Al Azhar 1
JUMLAH 35 9
Sumber : MGMP Pendidikan Agama Islam Kota Palu.

C. Kegiatan Guru PAI Kota Palu

Peran dan tanggung jawab guru memang tidak ringan, karena ia haru

melaksanakan tugas membangun manusia indonesia dengan mencerdaskan

kehidupan anak-anak bangsa seperti yang diamanatkan undang-undang. Tugas

yang besar ini menuntut guru selalu meningkatkan kinerjanya. MGMP guru

pendidikan agama islam Kota Palu melakukan berbagai kegiatan pertemuan

MGMP sebagai usaha pengembangan dan peningkatan kinerja guru pendidikan


51

agama islam. Pengembangan dan peningkatan itu dilakukan dalam perencanaan

yang telah disusun diawal semester ganjil dan dilaksanakan selama satu tahun.91

Untuk tahun 2017 ini, pertemuan MGMP dilakukan satu kali setiap

bulannya, yaitu pada minggu pertama setiap hari sabtu. Pertemuan MGMP

tersebut dilakukan secara bergantian pada tiap sekolah yang ada di Kota Palu.92

D. Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas terhadap angket dalam penelitian ini telah ditempuh dengan cara

mengembangkan instrumen melalui kisi-kisi yang disusun berdasarkan kajian

teoritis. Kajian teoritis dilakukan penelaahan secara cermat oleh peneliti dengan

mengarahan dosen pembimbing. Setelah mendapatkan persetujuan dari dosen

pembimbing angket diujicoba di lapangan.

Validitas angket dilakukan pada masing-masing variabel, yaitu variabel

penggunaan teknologi informasi (X1), pelaksanaan supervisi kelas (X2), dan

variabel kinerja (Y), masing-masing variabel terdiri dari 18 butir angket dan

disebar ke 30 orang responden. Hasil dari masing-masing variabel tersebut

sebagai berikut :

1) Variabel Pemanfaantan Teknologi Informasi (X1)

Untu mengetahui valid atau tidaknya tiap butir angket pemanfaatan teknologi

informasi yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan uji validitas.

Adapun hasil dari uji valitas adalah sebagai berikut :

91
Data MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu, diambil tanggal 19 Mei 2017 tahun
2017.
92
Data MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu, diambil tanggal 19 Mei 2017 tahun
2017.
52

Tabel. 2.4 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Pemanfaatan Teknologi


Informasi
NO R hitung R tabel No R hitung R tabel
1 0,330 0,374 11 0,890** 0,374
2 0,670** 0,374 12 0,787** 0,374
3 0,788** 0,374 13 0,871** 0,374
4 0,852** 0,374 14 0,876** 0,374
5 0,856** 0,374 15 0,798** 0,374
6 0,708** 0,374 16 0,896** 0,374
7 0,902** 0,374 17 0,706** 0,374
8 0,747** 0,374 18 0,575** 0,374
9 0,879** 0,374
10 0,816** 0,374

Variabel pemanfaatan teknologi informasi terdiri dari 18 butir angket

menunjukan korelasi item total diatas 0.374 sehingga dinyatakan valid,

kecuali untuk item angket nomor 1 yaitu dengan nilai 0,330, butir angket

yang tidak valid diseleksi oleh peneliti dengan cara menghapus butir tersebut,

bersama dengan satu butir angket yang memiliki hasil nilai hitung yang

paling rendah yaitu angket nomor 18 dengan nilai hitung 0,575. Dengan

demikian jumlah item angket yang tersisa adalah 16 butir angket.

2) Variabel Pelaksanaan Supervisi Kelas (X2)

Variabel pelaksanaan supervisi kelas terdiri dari 18 butir angket menunjukan

korelasi item total diatas 0.30 sehingga semua item dapat digunakan sebagai

alat untuk melakukan penelitian. Rangkuman hasil estimasi validitas butir

dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel. 2.5 Hasil Uji Coba Validitas Variabel Supervisi Kelas

NO R hitung R tabel No R hitung R tabel


1 0,840** 0,374 11 0,760** 0,374
2 0,822** 0,374 12 0,773** 0,374
53

3 0,865** 0,374 13 0,773** 0,374


4 0,874** 0,374 14 0,876** 0,374
5 0,713** 0,374 15 0,842** 0,374
6 0,700** 0,374 16 0,846** 0,374
7 0,809** 0,374 17 0,756** 0,374
8 0,825** 0,374 18 0,835** 0,374
9 0,670** 0,374
10 0,648** 0,374

Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel di atas, dapat diketahui

bahwa dari semua butir angket didapat nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel

(rhitung > rtabel). Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh butir angket pada

variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah valid. Akan tetapi untuk

menyeimbangkan jumlah pertanyaan dengan Variabel X1, maka angket

nomor 9 dan 10 dihapus. Dipilihnya kedua nomor angket tersebut sebagai

butir yang dihapus, karena kedua butir angket tersebut termasuk butir yang

mendapatkan nilai yang lebih rendah dari butir angket yang lainnya.

3) Variabel Kinerja Guru (Y)

Variabel kinerja guru, terdiri dari 18 butir angket menunjukan korelasi item

total diatas 0.374, sehingga semua item dapat digunakan sebagai alat untuk

melakukan penelitian. Rangkuman hasil estimasi validitas butir dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel. 2.6. Tabel Hasil Uji Coba Validitas


Variabel Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam

NO R hitung R tabel No R hitung R tabel


1 0,571** 0,374 11 0,947** 0,374
2 0,752** 0,374 12 0,900** 0,374
3 0,713** 0,374 13 0,739** 0,374
4 0,729** 0,374 14 0,731** 0,374
5 0,750** 0,374 15 0,921** 0,374
54

6 0,845** 0,374 16 0,849** 0,374


7 0,872** 0,374 17 0,823** 0,374
8 0,812** 0,374 18 0,735** 0,374
9 0,832** 0,374
10 0,907** 0,374

Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel di atas, dapat diketahui

bahwa dari semua butir angket didapat nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel

(rhitung > rtabel). Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh butir angket pada

variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah valid, dan untuk

menyeimbangkan jumlah pertanyaan dengan Variabel X1, maka angket

nomor 1 dan 3 dihapus. Dipilihnya kedua nomor angket tersebut sebagai butir

yang dihapus, karena kedua butir angket tersebut termasuk butir yang

mendapatkan nilai yang lebih rendah dari butir angket yang lainnya.

b. Uji Releabilitas

Estimasi releabilitas dalam penelitian evaluasi ini dilakukan per bagian.

Hasil perhitungan estimasi reliabilitas instrumen yang telah dilakukan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan hasil analisis, semua variabel memiliki indeks reliabilitas

lebih dari 0,6. Dengan demikian, instrumen ini dapat dikatakan memiliki

keterandalan dan dapat digunakan untk mengumpulkan data. Rangkauman hasil

estimasi reliabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel. 2.7. Tabel Hasil Uji Coba Releabilitas Angket

Koefisien
No Variabel Perbandingan Kesimpulan
Alpha
Penggunaan Teknologi
1 0,967 0,967 > 0,6 Reliabel
Informasi
55

2 Pelaksanaan Supervisi Kelas 0,957 0,957 > 0,6 Reliabel


3 Kinerja Guru 0,975 0,975 > 0,6 Reliabel

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi

data masing-masing variabel penelitian, yaitu variabel Penggunaan teknologi

informasi (X1), variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2), dan variabel kinerja

guru PAI (Y). uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan Kolmogorov-

Smirnov dengan menggunakan program SPSS versi 24. Setelah dilakukan uji

normalitas didapat hasil sebagai berikut :

Tabel. 3.5. Tabel Hasil Analisis Uji Coba Normalitas Data

Asymp. Sig.
Variabel Dhitung Dtabel Keterangan Keputusan
(probabilitas)
Pemanfaatan
teknologi 0,44 0,163 0,05 0,163>0,05 Normal
informasi
Supervisi
0,185 0,133 0,05 0,133>0,05 Normal
Kelas
Kinerja Guru 0,200 0,122 0,05 0,122>0,05 Normal

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas > 0,05,

maka data penelitian berdistribusi normal. Sedangkan nilai probabilitas ketiga

variabel tersebut semuanya lebih besar dari 0,05 (Dhitung > Dtabel) yaitu . Dengan

variabel pemanfaatan teknologi informasi D hitung 0,163 > D tabel 0,05, variabel

supervisi kelas D hitung 0,133 > d tabel 0,05, dan variabel kinerja D hitung 0,122

> D tabel 0,05. Demikian data penelitian dari ketiga variabel penelitian ini adalah

normal.
56

BAB III

ANALISIS DATA

A. Analisis Data Kuantitatif

1. Uji Prasyarat

a. Uji Validitas

Validitas angket dilakukan pada masing-masing variabel, yaitu variabel

pemanfaatan teknologi informasi (X1), pelaksanaan supervisi kelas (X2), dan

variabel kinerja (Y), masing-masing variabel terdiri dari 16 butir angket dan

bagikan pada 44 orang responden. Hasil dari masing-masing variabel tersebut

sebagai berikut :

1) Variabel Pemanfaantan Teknologi Informasi (X1)

Untu mengetahui valid atau tidaknya tiap butir angket pemanfaatan teknologi

informasi yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan uji validitas.

Adapun hasil dari uji valitas adalah sebagai berikut :

Tabel. 3.1. Tabel Hasil Uji Validitas


Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi
NO R hitung R tabel No R hitung R tabel
1 0,284 0,374 9 0,871** 0,374
2 0,734** 0,374 10 0,896** 0,374
3 0,963** 0,374 11 0,892** 0,374
4 0,815** 0,374 12 0,684** 0,374
5 0,277 0,374 13 0,875** 0,374
6 0,758** 0,374 14 0,748** 0,374
7 0,403 0,374 15 0,584* 0,374
8 0,909** 0,374 16 0,700** 0,374
57

Variabel pemanfaatan teknologi informasi terdiri dari 16 butir angket

menunjukan korelasi item total diatas 0.374 sehingga dinyatakan valid,

kecuali untuk item angket nomor 1 yaitu dengan nilai 0,284, nomor 5 dengan

nilai 0,277 dan angket butir nomor 7 dengan nilai 0,403. Butir angket yang

tidak valid diseleksi oleh peneliti dengan cara menghapus butir tersebut,

hingga tersisa 13 butir angket saja.

Setelah menghapus butir angket yang tidak valid tadi, maka butir angket yang

valid dilakukan uji validasi kembali, sebagai berikut :

Tabel. 3.2 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel


Pemanfaatan Teknologi Informasi

NO R hitung R tabel No R hitung R tabel


1 0,781** 0,374 8 0,704** 0,374
2 0,742** 0,374 9 0,750** 0,374
3 0,811** 0,374 10 0,778** 0,374
4 0,673** 0,374 11 0,774** 0,374
5 0,871** 0,374 12 0,789** 0,374
6 0,667** 0,374 13 0,692** 0,374
7 0,806** 0,374

Tabel 3.2 di atas menunjukan semua butir angket sebanyak 13 butir

dinyatakan valid.

2) Variabel Pelaksanaan Supervisi Kelas (X2)

Variabel pelaksanaan supervisi kelas terdiri dari 18 butir angket menunjukan

korelasi item total diatas 0.30 sehingga semua item dapat digunakan sebagai

alat untuk melakukan penelitian. Rangkuman hasil estimasi validitas butir

dapat dilihat sebagai berikut :


58

Tabel. 3.3. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Supervisi Kelas

NO R hitung R tabel No R hitung R tabel


1 0,813** 0,374 9 0,682** 0,374
2 0,826** 0,374 10 0,670** 0,374
3 0,834** 0,374 11 0,701** 0,374
4 0,857** 0,374 12 0,516** 0,374
5 0,817** 0,374 13 0,508** 0,374
6 0,726** 0,374 14 0,785** 0,374
7 0,769** 0,374 15 0,686** 0,374
8 0,727** 0,374 16 0,868** 0,374

Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel di atas, dapat diketahui

bahwa dari semua butir angket didapat nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel

(rhitung > rtabel). Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh butir angket yang

pada variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah valid.

3) Variabel Kinerja Guru (Y)

Variabel kinerja guru, terdiri dari 18 butir angket menunjukan korelasi item

total diatas 0.374, sehingga semua item dapat digunakan sebagai alat untuk

melakukan penelitian. Rangkuman hasil estimasi validitas butir dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel. 3.4. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel


Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam

NO R hitung R tabel No R hitung R tabel


1 0,667** 0,374 9 0,829** 0,374
2 0,404** 0,374 10 0,914** 0,374
3 0,839** 0,374 11 0,635** 0,374
4 0,765** 0,374 12 0,606** 0,374
5 0,826** 0,374 13 0,760** 0,374
6 0,639** 0,374 14 0,682** 0,374
7 0,677** 0,374 15 0,768** 0,374
8 0,843** 0,374 16 0,678** 0,374
59

Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel di atas, dapat diketahui

bahwa dari semua butir angket didapat nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel

(rhitung > rtabel). Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh butir angket pada

variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah valid.

b. Uji Releabilitas

Estimasi releabilitas dalam penelitian evaluasi ini dilakukan per bagian.

Hasil perhitungan estimasi reliabilitas instrumen yang telah dilakukan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan hasil analisis, semua variabel memiliki indeks reliabilitas

lebih dari 0,6. Dengan demikian, instrumen ini dapat dikatakan memiliki

keterandalan dan dapat digunakan untk mengumpulkan data. Rangkauman hasil

estimasi reliabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel. 3.5. Tabel Hasil Uji Releabilitas Angket

Koefisien
No Variabel Perbandingan Kesimpulan
Alpha
Penggunaan Teknologi
1 0,949 0,949 > 0,6 Reliabel
Informasi
Pelaksanaan Supervisi
2 0,956 0,956 > 0,6 Reliabel
Kelas
3 Kinerja Guru 0,948 0,948 > 0,6 Reliabel

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi

data masing-masing variabel penelitian, yaitu variabel Penggunaan teknologi

informasi (X1), variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2), dan variabel kinerja

guru PAI (Y). uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan Kolmogorov-
60

Smirnov dengan menggunakan program SPSS versi 24. Setelah dilakukan uji

normalitas didapat hasil sebagai berikut :

Tabel. 3.6. Tabel Hasil Analisis Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 44
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 8,58719842
Most Extreme Absolute ,123
Differences Positive ,115
Negative -,123
Test Statistic ,123
Asymp. Sig. (2-tailed) ,093c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi > 0,05, maka

data berdistribusi normal. Dari tabel kolmogorov smirnov di atas dapat diketahui

nilai signifikansi sebesar 0,093, dengan demikian dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi 0,093 > 0,05. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan data

berdistribusi normal.

2. Analisi Pendahuluan

Analisis pendahuluan ini dilakukan dengan cara memasukkan hasil

jawaban angket yang telah diisi responden ke dalam tabel distribusi frekuensi

seperti yang termuat dalam lampiran pada tesis ini. Data pendahuluan ini akan

disajikan perindikator tiap variabel penelitian, yaitu sebagai berikut :


61

1) Variabel pemanfaatan teknologi informasi (X1)

Variabel pemanfaatan teknologi informasi ini terdiri dari indikator

pengoperasian komputer, penguasaan software aplikasi, dan keterampilan

berinternet. Adapun hasil jawaban angket tentang pemanfaatan teknologi

informasi dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan jumlah interval sebanyak 4

yaitu sangat baik, cukup baik, baik, dan kurang baik. Penentuan skor variabel

Pemanfaatan teknologi informasi dan variabel perindikator sebagai berikut :

Tabel. 3.7. Tabel Interval Skor


Variebale Pemanfaatan Teknologi Informasi

Variabel Keriteria Skor


Range Interval
Tertinggi Terendah
Pemanfaatan IT 100 36 64 16
INDIKATOR
Mengoperasikan
1 80 27 53 13,25
komputer
Penguasaan
2 20 2 18 5
software aplikasi
Keterampilan
3 60 18 42 11
berinternet

Untuk variabel pemanfaatan teknologi informasi oleh guru pendidikan

agama islam di Kota Palu adalah seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.8. Tabel Deskriptif


Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi

Rata-Rata
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
Porsentase
1 84-100 Sangat baik 18 41 %
2 68-83 Cukup Baik 16 36,36 %
3 52-67 Baik 5 11,36 % 77,24
4 36-51 Kurang 5 11,36 %
Jumlah 44 100 %
62

Dari tabel 3.6 di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan teknologi

informasi guru pendidikan agama islam adalah sangat baik 41%, cukup baik

36,36%, baik 5 11,36, dan kurang 11,36, secara keseluruhan persentase

pemanfaatan teknologi informasi guru pendidikan agama islam di Kota Palu

adalah sebesar 77,24% yang berada pada interval 68-83 dalam kategori cukup

baik.

Sementara untuk data tiap indiator adalah sebagai berikut :

a) Data indikator pengoperasian komputer.

Data indikator pengoperasian komputer guru pendidikan agama islam di Kota

Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.9. Tabel Deskriptif Pengoperasian Komputer

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase


1 42-50 Sangat baik 19 42 %
2 34-41 Baik 16 36 %
3 26-33 Cukup 4 13,64 %
4 18-25 Kurang 5 9%
Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.9 di atas dapat diketahui kemampuan pengoperasian

komputer guru PAI sangat baik 42%, baik 36,64%, cukup 13,64% dan kurang

9 %. Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 40 yang berada pada interval 34-

41 dalam kategori baik.

b) Data indikator penguasaan software aplikasi.

Data indikator penguasaan software aplikasi berdasarkan skor sebagai

berikut:
63

Tabel 3.10. Tabel Deskriptif penguasaan software aplikasi

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase


1 17-20 Sangat baik 16 36,36 %
2 12-16 Baik 18 40,91 %
3 7-11 Cukup 8 18,18 %
4 2-6 Kurang 2 4,55 %
Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.10 di atas dapat diketahui penguasaan software aplikasi

sangat baik 36,36%, baik 40,91%, cukup 18,18% dan kurang 4,55%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 14 yang berada pada interval 12-16

dalam kategori baik.

c) Data indikator keterampilan berinternet.

Data indikator keterampilan berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.11. Tabel Deskriptif ketermpilan berinternet

No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase


1 51-60 Sangat Baik 14 31,82 %
2 40-50 Cukup Baik 21 47,73 %
3 29-39 Baik 3 6,82 %
4 18-28 Kurang 6 13,64 %
Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.11 di atas dapat diketahui keterampilan berinternet

sangat baik 31,82%, cukup baik 47,73%, baik 6,82% dan kurang 13,64%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 45 yang berada pada interval 40-50

dalam kategori cukup baik.

2) Variabel Supervisi Kelas (X2)

Variabel supervisi kelas ini terdiri dari 4 indikator yaitu indikator

persiapan supervisi , kegiatan supervisi, penutup atau akhir kegiatan supervisi

dan tindak lanjut. Adapun hasil jawaban angket tentang pemanfaatan teknologi
64

informasi dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan jumlah interval sebanyak 4

yaitu sangat baik, cukup baik, baik, dan kurang baik. Penentuan skor variabel dan

perindikator sebagai berikut :

Tabel. 3.12. Tabel Tabel Interval Skor Supervisi Kelas

Keriteria Skor
Variabel Range Interval
Tertinggi Terendah
Supervisi Kelas 100 43 57 14
INDIKATOR
Persiapan supervisi 40 13 27 7
Kegiatan supervisi 30 8 22 6
Penutup 60 27 33 8
Tindak lanjut 30 12 18 5

Untuk variabel pelaksanaan supervisi kelas pada guru pendidikan agama

islam di Kota Palu adalah seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.13. Tabel Deskriptif Variabel Supervisi Kelas

Rata-Rata
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
Porsentase
1 86-100 Sangat Baik 20 45,45%
2 71-85 Cukup Baik 21 47,72%
3 57-70 Baik 2 4,54% 84,69 %
4 43-56 Kurang 1 2,27%
Jumlah 44 100 %

Dari tabel 3.13 di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan supervsi kelas

terhadap guru PAI adalah sangat baik 45,45%, cukup baik 47,72%, baik 4,54,

dan kurang 2,27, secara keseluruhan persentase variabel supervisi kelas sebesar

84,69% yang berada pada interval 71-85 dalam kategori cukup baik.

Sementara untuk data tiap indiator adalah sebagai berikut :


65

a) Data indikator persiapan supervisi kelas.

Data indikator pengoperasian komputer oleh guru pendidikan agama islam di

Kota Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.14. Tabel Deskriptif persiapan supervisi kelas

Rata-Rata
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
Persentase
1 34-40 Sangat Baik 31 70,45 %
2 27-33 Cukup Baik 10 22,73 %
3 20-26 Baik 2 4,55 % 87,44%
4 13-19 Kurang 1 2,27 %
Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 1.14 di atas dapat diketahui persiapan supervsi kelas sangat

baik 70,45%, cukup baik 22,55%, baik 4,55% dan kurang 2,27%. Sedangkan

rata-rata atau mean sebesar 34 yang berada pada interval 34-40 dalam

kategori sangat baik.

b) Data indikator kegiatan supervisi kelas.

Data indikator pengoperasian komputer guru pendidikan agama islam di Kota

Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.15. Tabel Deskriptif kegiatan supervisi kelas

Rata-Rata
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
Persentase
1 26-30 Sangat Baik 24 54,55%
2 20-25 Cukup Baik 17 38,64%
3 14-19 Baik 1 2,27 % 85,45%
4 8-13 Kurang 2 4,55%
Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.15 di atas dapat diketahui kegiatan supervisi kelas sangat

baik 54,55%, cukup baik 38,64%, baik 2,27% dan kurang 4,55%. Sedangkan
66

rata-rata atau mean sebesar 25 yang berada pada interval 20-25 dalam

kategori baik.

c) Data indikator penutup supervisi kelas.

Data indikator pengoperasian komputer guru pendidikan agama islam di Kota

Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.16. Tabel Deskriptif penutup supervisi kelas

Rata-Rata
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
Persentase
1 51-60 Sangat Baik 19 43,18%
2 43-50 Cukup Baik 20 45,45%
3 35-42 Baik 4 9,09 % 83,18%
4 27-34 Kurang 1 2,27%
Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.16 di atas dapat diketahui penutup supervisi kelas sangat

baik 43,18%, cukup baik 45,45%, baik 9,09% dan kurang 2,27%. Sedangkan

rata-rata atau mean sebesar 49 yang berada pada interval 43-50 dalam

kategori baik.

d) Data indikator tindak lanjut.

Data indikator pengoperasian komputer guru pendidikan agama islam di Kota

Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.17. Tabel Deskriptif tidak lanjut

Rata-Rata
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
Persentase
1 27-30 Sangat Baik 17 38,64%
2 22-26 Cukup Baik 21 47,33%
3 17-21 Baik 3 4,55% 83,56%
4 12-16 Kurang 3 4,55%
Jumlah 44 100 %
67

Berdasarkan tabel 3.17 di atas dapat diketahui tindak lanjut supervisi kelas

sangat baik 38,64%, cukup baik 47,33%, baik 4,55% dan kurang 4,55%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 24 yang berada pada interval 22-26

dalam kategori baik.

3) Variabel Kinerja Guru (Y)

Variabel supervisi kelas ini terdiri dari 4 indikator yaitu indikator

persiapan supervisi , kegiatan supervisi, penutup atau akhir kegiatan supervisi

dan tindak lanjut. Adapun hasil jawaban angket tentang pemanfaatan teknologi

informasi dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan jumlah interval sebanyak 4

yaitu sangat baik, baik, dan kurang baik. Penentuan skor variabel perindikator

sebagai berikut :

Tabel 3.18. Tabel Skor Variabel Perindikator

Vaiabel Keriteria Skor


Range Interval
Tertinggi Terendah
Kinerja Guru PAI 100 74 26 6,56
INDIKATOR
Kompetensi
1 60 49
Pedagogik 14 4
Kompetensi
2 20 16
Kepribadian 4 1
3 Kompetensi Sosial 40 27 13 3
Kompetensi
4 40 23
Profesional 17 4

Untuk variabel pelaksanaan supervisi kelas pada guru pendidikan agama

islam di Kota Palu adalah seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.19. Tabel Deskriptif Variabel Supervisi Kelas

Rata-Rata
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
Porsentase
1 94-100 Sangat Baik 12 27,27%
87,78%
2 87-93 Cukup Baik 14 31,81%
68

3 81-86 Baik 12 27,27%


4 74-80 Kurang 6 13,63%
Jumlah 44 100 %

Dari tabel 3.19 di atas dapat diketahui bahwa kinerja guru pendidikan

agama islam adalah sangat baik 27,27%, cukup baik 31,81%, baik 27,27, dan

kurang 13,63, secara keseluruhan persentase variabel kinerja guru sebesar

87,78% yang berada pada interval 87-93 dalam kategori cukup baik.

Sementara untuk data tiap indiator adalah sebagai berikut :

a) Data indikator kompetensi pedagogik.

Data indikator kompetensi pedagogik guru pendidikan agama islam di

Kota Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.20. Tabel Deskriptif Kompetensi Pedagogik

Rata-Rata
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
Persentase
1 58-60 Sangat Baik 6 13,64%
2 54-57 Cukup Baik 19 43,18%
3 50-53 Baik 9 20,45% 88,75%
4 46-49 Kurang 10 22,73%
Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.20 di atas dapat diketahui kompetensi pedagogik

sangat baik 13,64%, cuku baik 43,18%, baik 20,45% dan kurang 22,73%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 52 yang berada pada interval 50-

53 dalam kategori cukup.

b) Kompetensi kepribadian

Data indikator kompetensi kepribadian guru pendidikan agama islam di

Kota Palu berdasarkan skor sebagai berikut :


69

Tabel 3.21. Tabel Deskriptif Kompetensi Kepribadian

Rata-Rata
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
Persentase
1 20 Sangat Baik 18 40,91%
2 19 Cukup Baik 3 6,82%
3 18 Baik 12 27,27% 92,27%
4 16-17 Kurang 12 27,27%
Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.21 di atas dapat diketahui kompetensi kepribadian

sangat baik 40,91%, cukup baik 6,82%, baik 27,27% dan kurang 27,27%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 18 yang berada pada interval 18

dalam kategori cukup.

c) Data indikator Kompetensi Sosial.

Data indikator kompetensi sosial guru pendidikan agama islam di Kota

Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.22. Tabel Deskriptif Kompetensi Sosial

Rata-Rata
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
Persentase
1 36-40 Sangat Baik 18 40,91%
2 34-35 Cukup Baik 4 9,09%
3 31-33 Baik 16 36,36% 85,80%
4 27-30 Kurang 6 13,64%
Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.22 di atas dapat diketahui kompetensi sosial sangat

baik 40,91%, cukup baik 9,09%, baik 36,36% dan kurang 13,64%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 34 yang berada pada interval 34-

35 dalam kategori baik.


70

d) Data indikator Kompetensi Profesional.

Data indikator kompetensi profesional guru pendidikan agama islam di

Kota Palu berdasarkan skor sebagai berikut :

Tabel 3.23. Tabel Deskriptif Kompetensi profesional

Rata-Rata
No Interval Kriteria Frekuensi Prosentase
Persentase
1 36-40 Sangat Baik 17 38,64 %
2 32-35 Cukup Baik 20 45,45 %
3 28-31 Baik 6 13,64 % 86,08%
4 23-27 Kurang 1 2,27 %
Jumlah 44 100 %

Berdasarkan tabel 3.23 di atas dapat diketahui kompetensi profesional

sangat baik 38,64%, cukup baik 45,45%, baik 13,64% dan kurang 2,27%.

Sedangkan rata-rata atau mean sebesar 34 yang berada pada interval 32-

35 dalam kategori baik.

3. Analisis Regresi

Setelah uji coba angket dilakukan, maka selanjutnya angket yang telah

diuji dibagikan pada guru pendidikan agama islam, baik yang Pegawai Negeri

Sipil (PNS) maupun Guru Tidak Tetap (GTT). Angket tersebut dibagikan

kepada sejumlah 44 guru pendidikan agama islam se Kota Palu.

Selanjutnya hasil angket tersebut dianalisis. Analisis berganda berfungsi

untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Variabel independen X1 berupa pemanfaatan teknologi informasi dan

variabel independen X2 berupa pelaksanaan supervisi kelas, dapat dirumuskan

hipotesisnya sebagai berikut ini :


71

H1 : Terdapat pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja

guru pendidikan agama islam se Kota Palu

H2 : Terdapat pengaruh pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam se Kota Palu

a. Uji t

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel indenpenden terhadap

variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan dapat dilakukan

uji t. Dari data kuantitatif yang diperoleh diadakan pengolahan data dengan

menggunakan program SPSS versi 24, menghasilkan analisis regresi seperti pada

tabel di bawah ini :

Tabel. 3.24 Tabel Analisis Regresi Uji T


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000
1 Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003
Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru

1) Pengujian hipotesis Pertama (H1)

Pengujian pengaruh pemanfaatan teknologi informasi (X1) terhadap

kinerja guru pendidikan agama islam, dimana Ha menyatakan bahwa variabel

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap variabel kinerja guru (Y),

dan H0 menyatakan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi tidak

berpengaruh terhadap variabel kinerja guru (Y). Dasar pengambilan

keputusannya adalah apabila nilai sig. < 0.05, atau t hitung > t tabel, maka
72

terdapat pengaruh variabel X terhadap Variabel Y. Dan jika nilai sig > 0.05, atau

t hitung < t tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.

Nilai T tabel ditentukan dengan t tabel = t (∝/2; n-k-1) = t (0.025 ; 41) = 2.019

Dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS seperti yang tampak

pada tabel 3.5 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi. Untuk pengaruh

X1 terhadap Y adalah sebesar 0.006 dan nilai t hitung sebesar 3,122, maka nilai

sig. 0.006 < 0.05 dan nilai t hitung 3.122 > t tabel 2,019 dengan demikian

hipotesis H1 diterima, yang berarti terdapat pengaruh signifikan pemanfaatan

teknologi informasi terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di Kota Palu.

2) Pengujian hipotesis Kedua (H2)

Dari uji T yang tanpak pada tabel 3.5 di atas dapat urai, bahwa nilai

signifikansi untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0.000 dan nilai t hitung

sebesar 3,837, sedangkan nilai t tabel sebesar 2.019, sehingga dapat diketahui

nilai sig.0.000 < 0.05 dan nilai t hitung 3,837 > t tabel 2.019, dengan demikian

hipotesis H2 diterima, yang berarti terdapat pengaruh signifikan pelaksanaan

supervisi kelas terhadap kinerja guru pendidikan agama islam di Kota Palu.

b. Uji f

uji f dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel pemanfaatan teknologi

informasi (X1) dan variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) secara simultan atau

bersama-sama terhadap variabel kinerja guru pendidikan agama islam (Y).

Penentuan F tabel dilakukan dengan ketentuan F tabel = F (k ; n-k) = F (2 ; 42) =

3.22.
73

Dari data kuantitatif yang diperoleh diadakan pengolahan data dengan

menggunakan program SPSS versi 24 menghasilkan analisis regresi seperti pada

tabel di bawah ini :

Tabel. 3.25. Tabel Analisis Regresi Uji F


ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000b
Residual 3170,819 41 77,337
Total 5452,909 43
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan teknologi
informasi

Berdasarkan output di atas diketahui signifikansi untuk pengaruh X1 dan

X2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0.000 dengan nilai F hitung sebesar

14,754. maka sig. 0.000 < 0.05 dan nilai F hitung 14,754 > F tabel 3.22, sehingga

dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, yang berarti terdapat pengaruh variabel X1

dan variabel X2 secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel Y. Dengan

demikian terdapat pengaruh signifikan pemanfaatan teknologi informasi dan

pelaksanaan supervisi kelas secara simultan atau bersama-sama terhadap kinerja

guru pendidikan agama islam di SMA se Kota Palu.

c. Koefisien Determinan

Perhitungan koefisien determinan dimaksudkan untuk mengetahui

besarnya pengaruh pemanfaatan teknologi informasi (X1) dan pelaksanaan

supervisi kelas (X2) terhadap kinerja guru pendidikan agama islam. Untuk

mengetahui besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
74

Tabel 3.26. Tabel Koefisien Determinan


Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 ,636 ,405 ,376 8,897
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Penggunaan Teknologi Informasi

Dari tabel 3.26 di atas telah tersedia nilai R Square dan nilai Adjusted R

Square. Karena variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel,

maka nilai yang akan digunakan adalah R Squar, yaitu sebesar 0,405 atau 40,5.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel pemanfaatan

teknologi informasi (X1) dan variabel pelaksanaan supervisi kelas (X2) terhadap

variabel kinerja guru pendidikan agama islam adalah 40,5% sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

d. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

1. Uji Multikolonieritas

Data uji multikolonieritas seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel. 3.27. Tabel Uji Multikolonieritas


Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,173 ,030 ,007 21,320
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas

Pada tabel 3.27 di atas menujukan hasil analisis interkorelasi antara variabel

bebas yang ditandai dengan koefisien korelasi pearson, dimana hasil korelasi

antar variabel bebas pemanfaatan teknologi informasi (X1) dengan

pelaksanaan supervisi kelas (X2) adalah sebesar r=0,030, dan nilai R Squar
75

yang ditunjukan pada tabel 3.25 di atas sebesar 0,405. Dari hasil itu dapat

disimpulkan bahwa nilai R Squar 0,405 > regresi auxiliary 0,030, sehingga

tidak terdapat multikolonieritas.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokadastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila nilai

signifikansi lebih besar dari 0.05 (sig.>0.05) tidak terjadi heterokedastisitas dan

apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (sig. < 0.05) maka telah terjadi

heterokedastitas. Adapun data yang diperoleh setelah dilakukan proses

perhitungan dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :

Tabel 3.28. Tabel Heterokedastisitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14,975 5,106 2,933 ,005
Pemanfaatan -,011 ,030 -,055 -,358 ,722
Teknologi Informasi
Supervisi Kelas -,048 ,034 -,215 -1,396 ,170
a. Dependent Variable: RES2

Berdasarkan uji glejser seperti ditunjukan dalam tabel 3.28, diketahui

bahwa nilai signifikansi pemanfaatan teknologi informasi (X1) sebesar 0.722 dan

nilai signifikansi pelaksanaan supervisi kelas (X2) sebesar 0.170. Nilai-nilai

tersebut menunjukan angka lebih besar dari pada 0.05. Dengan demikian variabel

pemanfaatan teknologi informasi sig. 0.722 > 0.05, dan variabel pelaksanaan
76

supervisi kelas sig. 0.170 > 0.05 sehingga kedua variabel tersebut tidak terjadi

heterokedastisitas. Keputusan tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Gambar 3.1. Grafik Scatterplot

Grafik scaterplot di atas menunjukan persebaran titik-titik tidak

membentuk pola tertentu yang teratur, sehingga denga dengan demikian data

tidak terjadi heterokedastisitas.

B. Analisis Data Kualitatif

1. Pemanfaatan Teknologi Informasi oleh Guru Pendidikan Agama Islam

di Kota Palu

Mayoritas responden yang diwawancara mengatakan, terdapat hubungan

antara pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja guru pendidikan agama

islam. Meskipun demikian dalam hal kemampuan menggunakannya guru

pendidikan agama islam memiliki kemampuan yang beragam. Menurut ketua

MGMP pendidikan agama islam Kota Palu, keberagaman kemampuan itu terjadi

karena adanya tingkat penguasaan yang berbeda dari guru senior dan guru
77

junior.93 Akan tetapi menurut kepala SMA Negeri 5 Palu guru pendidikan agama

islam di sekolah tersebut mayoritas memiliki kemampuan dalam memanfaatkan

teknologi informasi yang ada.94

Terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi pada guru pendidikan

agama islam, dari data wawancara yang peneliti lakukan. Dapat diklasifikasikan

pemanfaatan teknologi informasi ke dalam pemanfaatan di luar kelas dan di

dalam kelas. Bentuk pemanfaatan teknologi informasi di luar kelas menurut

Ambo Dalle Labennu (wakil kepala sekolah bagian kurikulum SMA Negeri 5

Palu) seperti pengisian e rapor dan pembuatan perangkat dan media

pembelajaran, Ambodalle yang juga didelegasikan oleh kepala sekolah untuk

melakukan supervisi kelas kepada guru pendidikan agama islam lebih lanjut

mengatakan, guru pendidikan agama islam memiliki kemampuan mengisi e rapor

sesuai dengan apa yang minta dalam format e rapor. Sementara aktivitas

pemamfaatan teknologi informasi di dalam kelas guru menyesuaikannya dengan

bahan atau materi ajar yang akan diajarkan pada siswa siswi, dalam hal

pemanfaatan teknologi informasi dalam kelas ini, biasanya guru membuat media

pembelajaran menggunakan power point dan disajikan menggunakan komputer

yang dikombinasi dengan infocus.95

Pemanfaatan teknologi informasi oleh guru pendidikan agama islam dirasa

memberikan keunggulan dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam

sebagaimana yang diungkapkan oleh Abd. Rasyid, sekretaris MGMP pendidikan

93
Hasil wawancara 27 Juli 2017, bersama Drs. Amiruddin, M.Pd, ketua MGMP PAI Kota
Palu.
94
Hasil wawancara 19 Juli 2017, bersama Idris Ade, S.Pd.,M.Si, Kepala SMA Negeri 5 Palu.
95
Hasil wawancara tanggal 25 Juli 2017, bersama Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd, Wakasek
Kurikulum sekaligus delegasi kepala sekolah dalam melakukan kegiatan supervisi kelas.
78

agama islam Kota Palu mengemukakan bahwa dengan pemanfaatan teknologi

informasi dapat memacu daya kreatifitas anak, selain itu pemanfaatan itu juga

dinilai sangat membantu untuk terjadi audiensi antara guru dengan siswa, terlebih

lagi guru menerapkan pembelajaran dengan lebih banyak menggunakan

pendekatan games atau permainan dalam mengajar ketimbang metode ceramah.96

Diakui oleh Nurnoven, S.Ag guru pendidikan agama islam SMA Negeri 7

Palu, mengajar dengan menggunakan infocus memberi dampak berupa lebih

aktifnya siswa dalam proses belajar mengajar di kelas, dibandingkan dengan

tidak menggunakan teknologi informasi, siswa lebih antusias dalam menerima

materi ketika materi ajar itu disajikan dan dengan memanfaatkan media teknologi

informasi dialog antara guru dengan siswa terbangun dengan baik.97 Dengan

demikian diharapkan pada para guru Pendidikan Agama Islam, agar lebih kreatif

lagi dalam membuat media pembelajaran sehingga pemanfaatan teknologi

informasi dapat lebih sering digunakan dalam kelas.

Dalam hal kemampuan membuat aplikasi untuk memeriksa dan

menentukan hasil evaluasi belajar, telah disediakan oleh sekolah masing-masing,

guru tinggal mengoperasikan saja. Mayoritas responden yang diwawancarai

mengakui tidak memiliki kemampuan dalam membuat sendiri software

aplikasi.98

96
Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Abd. Rasyid, S.Ag.,M.Pd.I, sekretaris
MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu.
97
Hasil wawancara tanggal 09 Juni 2017, bersama Nur Noven, S.Ag. salah satu guru
Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 7 Palu, tentang pengoperasian komputer.
98
Hasil wawancara tanggal 25 Juli 2017, bersama Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd, Wakasek
Kurikulum sekaligus didelegasi kepala sekolah untuk melakukan kegiatan supervisi kelas.
79

Ambodalle menilai bahwa guru pendidikan agama islam memiliki

kemampuan dalam hal berinternet, hal ini dapat dilihat dengan pemanfaatan

teknologi informasi dalam proses pembelajaran jarak jauh dengan siswa-

siswanya yang disajikan secara online. Selain guru sendiri juga mencari bahan

ajar penunjang lewat internet, guru-guru juga memberi tugas kepada siswanya

untuk mencari materi-materi tertentu lewat internet. Kendala yang dihadapi oleh

guru-guru pendidikan agama islam pada beberapa sekolah adalah berupa

ketersediaan jaringan wifi sekolah yang tidak sebanding dengan jumlah warga

sekolah sebagai pemakai jaringan itu, oleh karenanya Dra. Aswati menyarankan

ketersediaan akses internet berupa wifi sekolah yang lebih kuat, sehingga guru

yang sudah mulai antusias memanfaatkan teknologi informasi tidak terhalang

oleh ketersediaan fasilitas jaringan internet.99

2. Pelaksanaan Supervisi Kelas

Terkait dengan pelaksanaan supervisi kelas, mayoritas responden

menyatakan bahwa terdapat hubungan antara intensifnya pelaksanaan supervisi

dengan kinerja guru pendidikan agama islam. Dakui oleh Abd. Rasyid,

S.Ag.,M.Pd.I dengan pelaksanaan supervisi kelas membuat kualitas pembelajaran

menjadi baik, termasuk dalam masalah variasi metode mengajar guru di dalam

kelas.100 Dalam melakukan supervisi kelas, kepala sekolah tidak melakukannya

sendiri, melainkan tugas itu didelegasikan kepada para wakasek dan guru senior,

untuk melakukan tugas supervisi.

99
Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Dra. Aswati sala satu guru Pendidikan
Agama Islam di SMA Negeri 4 Palu.
100
Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Abd. Rasyid, S.Ag.,M.Pd.I, sekretaris
MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu, tentang persiapan pelaksanaan supervisi kelas.
80

Persiapan sebelum dilakukannya supervisi kelas, kepala sekolah

menggunakan beberapa pola, ada yang menggunakan cara announced visition

yaitu pola supervisi dengan cara memberi tahu terlebih dahulu waktunya mulai

dari bulan, tanggal dan hari dilaksanakannya kegiatan supervisi, dan dan

dibeberapa sekolah pelaksanaannya dilakukan dengan pola kombinasi antara

announced visition dan anannounced visitation yaitu dengan cara memberi tahu

akan dilakukannya supervisi pada bulan itu, akan tetapi tidak diberi tahu secara

pasti tentang ketetapan tanggalnya dan harinya pelaksanaannya. Pola terkahir ini

ditempuh agar para guru sudah harus mempersiapkan diri dalam

mengahadapinya.101

Dalam pelaksanaan supervisi kelas, kepala sekolah atau yang ditunjuk

untuk melakukan tugas itu, melakukan supervisi dalam satu sesi pelajaran

berlangsung, yaitu mulai dari sejak awal pelajaran dibuka sampai pelajaran

ditutup. Selain itu, dalam melakukan kegiatan supervisi kelas kepala sekolah juga

menggunakan instrumen yang sebelumnya telah dipersiapkan.102 Instrumen itu

digunakan sebagai dasar dalam melakukan penilaian terhadap aktifitas mengajar

guru, menurut wakasek kesiswaan SMA negeri 6 Palu, penilaian yang diberikan

dapat memacu guru lebih giat lagi dalam melaksanakan tugasnya.103

Mayoritas guru mejawab bahwa usai melakukan supervisi, pengawas

menunjukan kelebihan dan kekurangan guru dalam pelaksanaan peroses belajar

101
Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Dra. Aswati sala satu guru Pendidikan
Agama Islam di SMA Negeri 4 Palu.
102
Hasil wawancara tanggal sabtu, 29 Juli 2017, bersama guru-guru Pendidikan Agama Islam
di SMA ketika pertamuan MGMP bulanan Kota Palu.
103
Hasil wawancara 27 Juli 2017, bersama Drs. Amiruddin, M.Pd, Wakasek kesiswaan SMA
Negeri 6 Palu.
81

mengajar. setelah diberitahkan kelebihan dan kekurangannya pengawas

penyampaikan bagian-bagian yang perlu dilakukan perbaikan. Selain itu kepala

sekolah juga menanyakan tentang penilaian guru terhadap dirinya serta, kepala

sekolah dan guru membuat penilain bersama tentang penampilan guru dalam

kelas. Dan yang terakhir kepala sekolah juga memberitahukan hasil yang telah

dicapai guru dalam proses kepengawasan yang telah dilakukan. Dampak yang

ditimbulkan dengan diberitahukannya nilai hasil kegiatan supervisi kepada guru

adalah merasa dihargai usahanya dengan adanya penilaian itu.104

Kegiatan supervisi setelah akhir atau penutup dari kegiatan supervisi,

adalah langkah tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut dilakukan dengan cara

melakukan pembinaan, terus melakukan pemantauan terhadap kegiatan

pengajaran.

3. Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam

Para responden diwawancara menyatakan bahwa, kinerja guru

pendidikanagama islam di sekolah mereka baik. Selain itu hasil wawancara juga

mengatakan bahwa guru guru pendidikanagama islam juga memiliki kemampuan

dalam mehamami potensi-potensi anak didik, hanya saja masih perlu peningkatan

menerapkan teknologi informasi dalam kegiatan proses belajar mengajar. Dalam

hal mempersiapkan proses belajar mengajar yang baik, guru-guru pendidikan

agama islam juga mampu merancang perencanaan dalam penunjang proses

belajar mengajar yang konprehensif, serta dapat menilai kemajuan peserta didik

104
Hasil wawancara tanggal 25 Juli 2017, bersama Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd, Wakasek
Kurikulum sekaligus delegasi kepala sekolah dalam melakukan kegiatan supervisi kelas.
82

secara total. Abd. Rasyid memberi komentar tentang perlunya pembinaan lagi

terhadap komptensi pedagogik guru, ia menilai bahwa dari keempat komptensi

guru, kompetensi pedagogiklah yang dipandang bersentuhan langsung dengan

perkembangan global, sehingga perlu selalu adanya pembaharuan setiap saat.105

Dari segi kompetensi kepribadian guru pendidikan agama islam memiliki

komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas secara profesional. Selain itu

guru pendidikan agama islam juga memiliki rasa tanggungjawab yang kokoh

dalam melaksanakan fungsinya sebagai guru. Kompetensi kepribadian

merupakan kompetensi yang paling menonjol pada guru pendidikan agama

islam.106

Dalam hal kompetensi sosial, guru pendidikan agama islam memahami

berbagai faktor yang berpengaruh dalam menciptakan lingkungan belajar yang

mendukung proses belajar mengajar dan faktor-faktor sosial kultural dan

ekonomi yang berpengaruh terhadap proses pendidikan anak di sekolah. Selain

itu guru juga memahami akan pentingnya hubungan antara sekolah dengan orang

tua berpengaruh terhadap proses pendidikan anak di sekolah, serta menguasai dan

memahami perubahan-perubahan akibat dampak globalisasi.

Kompetensi profesional, guru tidak hanya menguasai substansi atau materi

atau isi teaching resources yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, tapi

juga menguasai bagaimana mengolah learning equipment (sarana belajar) dan

learning resources (sumber belajar) yang diperlukan dalam proses belajar

105
Hasil wawancara tanggal 25 Juni 2017, bersama Abd. Rasyid, S.Ag.,M.Pd.I, sekretaris
MGMP Guru Pendidikan Agama Islam Kota Palu.
106
Hasil wawancara tanggal 25 Juli 2017, bersama Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd, 19 Juli
2017 bersama Idris Ade, S.Pd.,M.Si, 25 Juni bersama bersama Abd. Rasyid, S.Ag.,M.Pd.I.
83

mengajar. Dalam hal penerapan teknologi guru pendidikan agama islam masih

beragam, sebab ada yang mampu menerapkan, dan ada yang masih perlu

mendapatkan pembinaan, meskipun demikian menurut Amiruddin mayoritas

guru pendidikan agama islam telah mampu menafaatkan teknologi informasi

dalam proses belajar mengajar.


84

BAB IV

ANALISIS DATA KUANTITATIF DAN

DATA KUALITATIF

A. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Pemanfaatan Teknologi Informasi

Selanjutnya analisis data kuantitatif dan data kuantitatif. Analisis ini

dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan data kualitatif

pemanfaatan teknologi informasi guru pendidikan agama islam. Perbandingan

data tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.1. Tabel Data Kuantitatif dan Kualitatif


Pemanfaatan Teknologi Informasi

Data
Indikator
No kuantitatif Data Kualitatif kesimpulan
Instrumen
(%)
1 Pengoperasian Guru pendidikan agama Memperkuat,
islam memiliki memperdalam
Komputer
kemampuan dalam dan
mengoperasikan memperluas
komputer, terutama pada data
kemampuan dalam kuantitatif
80,26
menggunakan microsoft
office. Kreatifitas guru
membuat media dan
menggunakan metode
mengajar guru ikut
menunjang pembelajaran
2 Sofware Guru pendidikan agama Memperkuat
islam tidak mampu dan
Aplikasi
membuat sendiri aplikasi Memperdalam
73,18 penilaian, akan tetapi data
guru mampu kuantitatif
memanfaatkan atau
mengoperasikan aplikasi
85

yang telah tersedia di


sekolah masing-masing.
3 Keterampilan Guru memiliki Membuktikan,
kemampuan berinternet, memperluas,
Berinternet
bahkan guru memberi dan
tugas secara online pada memperdalam
76,29
anak didiknya, namun data
ketersediaan jaringan kuantitatif
internet yang lebih kuat
dirasa perlu.

Berdasarkan analisis data seperti yang ditunjukan pada tabel 4.1 di atas

terlihat bahwa penelitian kualitatif yang dilakukan menghasilkan data kualitatif

yang dapat memperkuat, memperdalam, dan memperluas data kuantitatif variabel

pemanfaatan teknologi informasi, misalnya pemanfaatan teknologi informasi pada

aspek pengoperasian komputer mendapat nilai 80,26. Data kuantitatif tersebut

diperkuat dan diperdalam dengan data kualitatif, dimana aspek kemampuan

pengoperasian komputer di sini menjelaskan tentang kemampuan guru pendidikan

agama islam dalam pengoperasikan komputer pada program dasar yang

diperlukan guru dalam penyiapan perangkat, dan penyajian materi di dalam kelas,

yang kesemuanya tersedia pada program microsoft office. Lebih lanjut dijelaskan

tentang kemampuan yang berbeda antara guru junior dan guru senior.

Secara keseluruhan nilai variabel pemanfaatan teknologi informasi sebesar

77,88 (kategori cukup baik) dan secara kualitatif pemanfaatan teknologi

informasi oleh guru pendidikan agama islam dinyatakan cukup baik. Dengan

demikian data kualitatif ini mendukung data kuantitatif, karena tidak ada

perbedaan antara data kuantitatif dan data kualitatif.


86

Berdasarkan data hasil penelitian tentang pemanfaatan teknologi informasi

tersebut, dapat dikemukakan di sini bahwa, pemanfaatan teknologi informasi oleh

guru pendidikan agama islam di Kota Palu berada dalam kategori cukup baik.

Para guru menggunakan teknologi informasi untuk penyiapan perangkat

pembelajaran, pembuatan media pembelajaran, pengolahan nilai, dan dalam

penyajian materi di dalam kelas.

B. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Pelaksanaan Supervisi Kelas

Selanjutnya analisis data kuantitatif dan data kuantitatif. Analisis ini

dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan data kualitatif

pelaksanaan supervisi kelas. Perbandingan data tersebut disajikan dalam tabel di

bawah ini :

Tabel 4.2. Tabel Data Kuantitatif dan Kualitatif


Pelaksanaan Supervisi Kelas
Data
Indikator
No Kuantitatif Data Kualitatif Kesimpulan
Instrumen
(%)
1 Persiapan Pelaksanaan supervisi Membuaktikan,
Supervisi menggunakan pola dan
announced visition, dan memperdalam
kombinasikan dengan data kuantitatif
87 announced visition dan
ananouced visitation,
dimana kepala sekolah
memberitahu bulan akan
dilakukannya supervisi
87

akan tetapi tidak


disampaikan hari
pelaksanaannya.
2 Pelaksanaan Pelaksanaan supervisi Membuktikan
Supervisi kelas dilakukan dalam data kuantitatif
85 satu sesi pelajaran
menggunakan instrumen
yang telah disiapkan.
3 Penutup Kepala sekolah Membuktikan
Supervisi memberitahukan data kuantitatif
kelebihan dan
kekurangan guru,
83 memberi masukan,
membuat penilaian
bersama, serta
memberitahukan hasil
yang telah dicapai guru
4 Tindak Lanjut Kepala sekolah Data kualitatif
mengundang guru untuk Membuktikan
berkomunikasi, serta data kuantitatif
84 melakukan pembinan
pada sisi kurang dari
penampilan guru dalam
kelas

Berdasarkan analisis data seperti yang ditunjukan pada tabel 4.2 di atas

terlihat bahwa penelitian kualitatif yang dilakukan dapat menghasilkan data

kualitatif yang dapat membuktikan, memperkuat dan memperdalam data


88

kuantitatif variabel supervisi kelas, misalnya pelaksanaan supervisi kelas pada

aspek persiapan pelaksanaan supervisi kelas mendapat nilai 87%. Data kuantitatif

tersebut dibuktikan, diperkuat dan diperdalam dengan data kualitatif, dimana

aspek perispan supervisi dilakukan dengan memadukan dua cara yaitu memberi

tahu waktunya secara spesifik, dan meberi tahu bulan akan lakukannya kegiatan

supervisi kelas akan tetapi tidak diberitahu kepastiannya hari pelaksanaannya.

Secara keseluruhan nilai variabel pelaksanaan supervisi kelas sebesar

84,69% , dimana berada pada interval 71-85 dalam kategori cukup baik dan

secara kualitatif pelaksanaan supervisi kelas dinyatakan cukup baik. Dengan

demikian data kualitatif ini mendukung data kuantitatif, karena tidak ada

perbedaan antara data kuantitatif dan data kualitatif.

Berdasarkan data hasil penelitian tentang pelaksanaan supervisi kelas

tersebut, dapat dikemukakan bahwa, pelaksanaan supervis kelas di Kota Palu

sangat baik. Para pelaksana tugas kegiatan supervisi kelas melaksanakan kegiatan

itu dengan benar mulai dari persiapan, pelaksanaan, penutup dan tindak lanjut.

C. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya analisis data kuantitatif dan data kualitatif. Analisis ini

dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan data kualitatif kinerja

guru pendidikan agama islam, untuk kemudian diambil kesimpulan tentang

kedudukan data kualitatif terhadap data kuantitatif. Perbandingan data tersebut

disajikan dalam tabel di bawah ini :


89

Tabel 4.3. Tabel Data Kuantitatif dan Kualitatif Kinerja Guru.

Data
Indikator
No kuantitatif Data Kualitatif kesimpulan
Instrumen
(%)
1 Kompetensi guru dapat memahami Data
potensi anak didik, memiliki kualitatif
Pedagogik
kemampuan dalam membuktikan
menerapkan teknologi data
informasi, dapat merancang kuantitatif
88,75 perangkat yang
komprehensif dapat menilai
kemajuan peserta didik,
serta dapat melakukan
bimbingan pada anak yang
sedang menghadapi
persoalan.
2 Kompetensi Guru agama memiliki Data
komitmen yang tinggi, dan kualitatif
Kepribadian 92,27 tanggung jawab dalam membuktikan
leksanakan tugas. data
kuantitatif
3 Kompetensi Memahami berbagai faktor Data
yang berpengaruh bagi kualitatif
Sosial
lingkungan belajar, membuktikan
mengerti berbagai faktor dan
sosial-kultural dan ekonomi memperdalam
berpengaruh bagi perseta data
didik, guru pendidikan kuantitatif
85,80 agama islam menilai
pentingnya hubungan antara
sekolah dengan orang tua,
serta memahami perubahan-
perubahan globalisasi yang
lebih banyak membarikan
pengaruh positif dari pada
pengaruh negatif.
4 Kompetensi Guru menguasai sumber Data
belajar, mampu mengolah kualitatif
Profesional 86,08 sarana belajar dan sumber membuktikan
belajar, dapat menerapkan data
teknologi, dan menguasai kuantitatif
90

bagaiman menyusun
rencana pelajaran yang
mengemas isi, media
teknologi dan values dalam
setuap proses pembelajaran

Berdasarkan analisis data seperti yang ditunjukan pada tabel 5.2 di atas

terlihat bahwa penelitian kualitatif yang dilakukan dapat menghasilkan data

kualitatif yang dapat membuktikan dan memperdalam data kuantitatif variabel

kinjer guru, misalnya pelaksanaan kinerja pada aspek kompetensi sosial mendapat

nilai 85,80%. Data kuantitatif tersebut dibuktikan dan diperdalam dengan data

kualitatif, dimana dampak globalisasi memperi pengaruh positif dengan porsi

yang lebih banyak dibanding pengaruh yang bersifat negatif.

Kompetensi yang paling menonjol pada guru pendidikan agama islam

adalah kompetensi kepribadian, dimana data kualitatif membuktikan data

kuantitatif yang secara bersentase menunjukan angka 92,27%. Hendaknya

keunggulan dari aspek kepribadian ini dapat terus dipertahankan oleh guru

pendidikan agama islam.

Secara keseluruhan nilai variabel pelaksanaan supervisi kelas sebesar

87,78% beada pada interval 81-87 dalam kategori baik dan secara kualitatif

kinerja guru pendidikan agama islam dinyatakan berkategori baik. Dengan

demikian data kualitatif ini mendukung data kuantitatif, karena tidak ada

perbedalam antara data kuantitatif dan data kualitatif. Berdasarkan data hasil
91

penelitian tentang kinerja guru tersebut, dapat dikemukakan bahwa, kinerjaguru

pendidikan agama islam di Kota Palu kategori baik.

D. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Hubungan Antar Variabel

Analisis dilakukan dengan cara membandingkan data kuantitatif dan data

kualitatif hubungan antar variabel pemanfaatan teknologi informasi dan

pelaksanaan supervisi kelas secara bersama-sama terhadap kinerja guru. Data

kuantitatif di dasarkan pada data pengaruh variabel pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja guru, pengaruh variabel pelaksanaan supervisi kelas

terhadap kinerja guru, serta pengaruh kedua variabel secara simultan atau

bersama-sama terhadap kinerja guru. Data hubungan itu sebagaimana yang tersaji

dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.4. Tabel Data Kuantitatif dan Kualitatif Hubungan Antar Variabel.

Data
Hubungan
kuantitatif Data Kualitatif Keterangan
Antar Variabel
koralasi
Hubungan Pemanfaatan teknologi Data kualitatif
pemanfaatan IT informasi berpengaruh memperkuat,
terhadap kinerja terhadap kinerja guru. memperdalam dan
guru Para guru memiliki memperluas data
kemampuan kuantitatif
mengoperasikan
3.122 komputer dan berinternet
dan rata-rata guru tidak
memiliki kemampuan
membuat software
aplikasi, akan tetapi
mampu mengoperasikan
software yang telah
92

sekolah siapkan.
Terdapat hubungaan
reciprocal/interaktif antar
variabel.
Hubungan Pelaksanaan supervisi Data kualitatif
pelaksanaan kelas berpengaruh Memperkuat dan
supervisi kelas terhadap kinerja guru memperdalam data
terhadap kinerja pendidikan agama islam. kuantitatif
guru Kegiatan supervisi kelas
yang paling tinggi ada
pada persiapan supervisi
3.837
kelas. kegiatan supervisi
kelas dilakukan sesuai
urutan pelaksanaan yang
benar. Terdapat
hubungan
reciprocal/interaktif antar
variabel.
Hubungan Pemanfaatan teknologi Data kualitatif
pemanfaatan IT informasi dan Memperkuat data
dan pelaksanaan pelaksanaan supervisi kuantitatif
supervisi kelas kelas bila dihubungkan
secara simultan akan lebih berpengaruh
14.754
terhadap kinerja terhadap kinerja guru
guru pendidikan agama islam,
bila dibandingkan
hubungan variabel secara
sendiri-sendiri.
Faktor-faktor Faktor di luar Data kualitatif
yang pemanfaatan teknologi Memperluas data
mempengaruhi informasi dan kuantitatif
kinerja guru pelaksanaan supervisi
kelas terhadap kinerja
guru variabel tersebut
adalah: kedisiplinan guru,
kreatifitas, ketersediaan
fasilitas, dan kedisiplinan
guru.
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut terlihat bahwa, data kualitatif pengaruh

pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja


93

guru pendidikan agama islam memperkuat, memperdalam, dan memperluas data

kuantitatif tentang korelasi antra pemafaatan teknologi informasi dengan kinerja

guru pendidikan agama islam yang besarnya 3.122. Data kualitatif yang

memperdalam adalah tengan ketidak mampuan rata-rata guru membuat sendiri

aplikasi tetap dapat mengoperasikan software aplikasi yang telah disiapkan

sekolah.

Data kualitatif pengaruh pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja

guru memperkuat dan memperdalam data kuantitatif yang korelasinya sebesar

3.837. Data kualitatif menunjukan dilaksanakannya supervisi kelas sesuai dengan

urutan tata pelaksanaan supervisi kelas sehingga data kualitatif memperkuat data

kuantitatif yang telah diperoleh sebelumnya.

Secara kualitatif bila pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan

supervisi kelas dilaksanakan dengan baik akan lebih baik akan berpengaruh

terhadap kinerja guru pendidikan agama islam, bila dibandingkan dengan variabel

tersebut secara sendiri-sendiri. Data kualitatif ini memperkuat data kuantitatif

dimana korelasi ganda antara pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan

supervisi kelas secara bersama-sama nilainya lebih besar (14.754 > 3.122 dan >

3.837) dibandingkan bila korelasinya secara sendiri-sendiri.

Hasil penelitian kualitatif dapat memperluas hasil penelitian kuantitatif,

dimana selain variabel pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan

supervisi kelas ada variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam. Variabel tersebut adalah: kedisiplinan guru, kreatifitas


94

guru, ketersediaan fasilitas dan penghargaan. Perluasan hasil penelitian kualitatif

ini ditunjukan pada gambar 4.4.

Gambar 4.1. hasil penelitian kuantitatif dan kualitatif tentang faktor-faktor


yang mempengaruhi kinerja guru pendidikan agama islam

X1

X2

X3
Y

X4

X5

X4
Perluasan hasil penelitian kualitatif terhadap
penelitian Kuantitatif (dapat menjadi variabel
yang dapat diteliti untuk peneliti selanjutnya)

Hasil pembuktian penelitian kuantitatif

Ketarangan gambar
X1 : Kedisiplinan guru
X2 : Kreatifitas guru
X3 : Pemanfaatan teknologi informasi
X4 : Pelaksanaan supervisi kelas
X5 : Ketersediaan fasilitas
X6 : Penghargaan
95

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan pada analisis data kuantitatif dan data kualitatif seperti yang

telah disajikan pada hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a) Berdasarkan analisis uji regresi dengan menggunakan spss 24 maka dapat

diketahui bahwa nilai sinifikansi 0.003 < 0.05 dan t hitung 3.122 > t tabel

2.019, dengan demikian H1 diterima, yang berarti terdapat pengaruh

signifikan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja guru pendidikan

agama islam di Kota Palu.

b) Berdasarkan analisis uji regresi dengan menggunakan spss 24 maka dapat

diketahui bahwa nilai sinifikansi 0.000 < 0.05 dan t hitung 3.837 > t tabel

2.019, dengan demikian H2 diterima, sehingga dapat disimpulkan terdapat

pengaruh signifikan pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam di Kota Palu.

c) Setelah dilakukan uji f maka dapat diketahui pengaruh pemanfaatan teknologi

informasi dan pelaksanaan supervisi kelas secara simultan terhadap kinerja

guru pendidikan agama islam di Kota Palu, dengan hasil nilai signifikansi

sebesar 0.000 dan nilai f hitung sebesar 14.754, dengan demikian dapat

diketahui sinifikansi 0.000<0.05 dan f hitung 14.754 > f tabel 3.22, sehinga

dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, yang berarti terdapat pengaruh

signifikan antara pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan supervisi

95
96

kelas secara simultan atau bersama-sama terhadap kinerja guru pendidikan

agama islam di SMA se Kota Palu.

d) Data kualitatif pemanfaatan teknologi informasi dengan kinerja guru

memperkuat, memperdalam dan memperluas data kuantitatif tentang

pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja guru pendidikan

agama islam yang besarnya 2.929. Data kualitatif yang memperdalam adalah

data tentang softwre aplikasi dimana guru pendidikan agama islam rata-rata

tidak dapat membuat sendiri aplikasi penilaian akan tetapi mampu

mengoperasikan software aplikasi yang disiapkan oleh sekolah. Data yang

memperluas adalah adanya kreatifitas guru dalam mengajar, dan ketersediaan

fasilitas internet sekolah yang memadai.

e) Data kualitatif pelaksanaan supervisi kelas terhadap kinerja guru memperkuat,

memperdalam data kuantitatif tentang pengaruh pemanfaatan teknologi

informasi terhadap kinerja guru pendidikan agama islam yang besarnya 2.929.

Data kualitatif yang memperdalam data kuantitatif adalah pada pelaksanaan

supervisi, dimana pelaksanaanya dilakukan dengan pola kombinasi antara

announced visition dan anannounced visitation.

f) Secara kualitatif bila pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan

supervisi kelas bisa dilakukan dengan baik akan lebih akan lebih berpengaruh

terhadap kinerja guru pendidikan agama islam, bila dibandingan kedua

variabel itu secara sendiri-sendiri. Data kualitatif ini memperkuat data

kantitatif, dimana korelasi ganda antara pemanfaatan teknologi informasi dan

pelaksanaan supervisi kelas secara bersama-sama nilainya lebih besar

(13,941>2,929>3,919) dibandingkan bila korelasinya secara sendiri-sendiri.


97

g) Selain variabel pemanfaatan teknologi informasi dan pelaksanaan supevisi

kelas, ada variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja guru pendidikan

agama islam. Variabel tersebut adalah kedisiplinan guru, kretifitas guru,

ketersediaan fasilitas, dan penghargaan. Data kualitatif ini memperluas data

kuantitatif tentang variabel yang berpengaruh terhadap kinerja guru

pendidikan agama islam.

B. SARAN

Dari simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka adapun saran-saran

dari penulis adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan kinerja guru pendidikan agama islam, tidak hanya

dilakukan dengan memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi

dan melakukan kegiatan supervisi kelas, akan tetapi juga perlu peningkatan

kedisiplinan guru, kreatifitas, ketersediaan fasilitas serta diberi penghargaan

terhadap tiap prestasi.

2. Kiranya pihak-pihak yang terkait dengan dunia pendidikan, lebih giat

megadakan pelatihan pemanfaatan teknologi informasi bagi guru, sehingga

fasilitas yang telah tersedia di sekolah dapat sercara optimal dimanfaatkan

bagi peningkatan kualitas pembelajaran.

3. Intensitas pelaksanaan supervisi kelas yang telah dilakukan tetap

dipertahankan, bahkan ditingkatkan sehingga kinerja guru dapat lebih baik

lagi.
98

DAFTAR PUSTAKA

A. Glatthorn, Allan. Supervisory Leadership; Introduction To Intructional


Supervision. New York: Hiper Colins Publisher, 1990.

Asmani, Ma’mur Jamal. Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan


Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press, 2011.

Asf, Jasmani & Mustofa, Syaful. Supervisi Pendidikan Terobosan Baru dalam
Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru,cet. I, Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2013.

Asad, Moch. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri. Jakarta: Liberty,
2001.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,


1992.

Arikunto, Suharsimi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Azwar, Saifuddin, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 1995.

B. Uno, H. Hamzah & Lamatenggo, Nina. Teknologi Kominikasi dan Informasi


dalam Dunia Pembelajaran. Cet. II, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Betrianis., “Persepsi Guru Tentang Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran oleh Kepala
Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Lare Sago
Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota” Bahana Manajemen Pendidikan
(2013): 65-72.

Darmawan, Deni. Inovasi Pendidikan; Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia dan


Pembelajaran Online. Bandung: Rosdakarya, 2014.

Destiana, Bonita., “Faktor determinan pemanfaatan TIK dan pengaruhnya terhadap


kinerja guru SMK di Kabupaten Gunung Kidul”, Jurnal Pendidikan
Vokasi (2014): 285-299.

Effendi, Uchjana Anong. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. cet. 11, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1998.
99

Egwu, Sarah Eben., “Principal’s Performance in Supervision of Classroom


Instruction in Ebonyi State Secondary Schools”, Journal Of Education
and Practice (2015): 99.

Florence Y. Odera., “Integrating Computer Science Education in Kenyan Secondary


Schools”, International Journal of Information and Communication
Technology Research (2011): 216-220.
Fathurrohman, Pupuh & Suryana AA. Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan
Proses Pengajaran. Bandung: PT. RefikaAditama, 2011.

Gibson, Ivanevich & Donelly, Organisation Behaviour Struktur Proses. Penerjemah


Djarkasih, Jakarta: Erlangga, 1996.

Gozali, Imam. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Universtas


Diponegoro, 2009.

Ishak Abdullah, Darmawan. Teknologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,


2013.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000.

Indrajit, R. Eko & R Djokopranoto. Manajemen Perguruan Tinggi Modern.


yogyakarta: Andi Offset, 2007.

Juni Priansa, Donni & Somad, Rismi. Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan
Kepala Sekolah. cet I, Bandung, Alfabeta , 2014.

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16


Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Margono. Metedologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Nasution. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara, 20017.

Nur Mufidah, Luk-luk. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Teras, 2009.

Pidarta, Made. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Cet. I, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Prasojo, Lantip Diat & Sudiyono. Supervisi Pendidikan. cet. I, Yogyakarta: Gava
Media, 2011.
100

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Nomor 16 Tahun 2009.

Riduan. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Cet. 6, Bandung:


Alfabeta, 2015.

Rahmawati, Diana. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terhadap


Pemanfaatan Teknologi Informasi”, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan
(2008): 109 .

Subarjo, Abdul Haris, Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Pendidikan. Jurnal


Angkasa, Yogyakarta: 2007.

SIBIS., “New Indicator Handbook”, Information Society Technologies (2003): 6.

Sadiman, Arif S. dkk, media pendidikan, pengertian, pengembangan dan


pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo, 1993.

Soeprihanto, John. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta:


BPFE, 2000.

Siegel, Sidnei. Statistik Nonparametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama, 1992.

Supardi. Kinerja Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014.

Sudarmanto. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi


Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2002.

Sutrisno Hadi. Metodologi Research. Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,


2008.

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta, 2011.

Rivai, Veithzal. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Radja Grafindo


Persada, 2004.
101

Risnawati, Rini S., “Hubungan Proses Belajar Mengajar Berbasis Teknologi Dengan
Hasil Belajar: Studi Metanalisis”, Jurnal Psikologi (2009): 164-176

Trigo Coimbra, Maria de Nazaré Castro., “Supervision and Evaluation: Teachers’


Perspectives”, International Journal of Humanities and Social Science
(2013): 65.
UNESCO “Institus for Statistics (UIS), Information and Communication Technology
(ICT) In Education in Asia’, Information Papars (2014): 6.

Umar, Husain. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan Paradigma


Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta: Radja Grafindo
Persada, 2008.

Wihanta, Edi, “Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas oleh Kepala Sekolah dan
Kompetensi Guru terhadap Kinerja Guru dan Prestasi Belajar Siswa SMA
Negeri se Kota Malang”, Tesis, Universitas Negeri Semarang, 2007.

Wimartono, Sapto., “Analisis Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap


Profesi Guru (Studi Kasus: Kabupaten Kebumen)”, Teknik Informatika
STMIK Amikom (2016): 74-88
Lampiran 1

ANGKET PENELITIAN
PENGARUH PEMANFAATAN IT DAN PELAKSANAAN SUPERVISI
KELAS TERHADAP KINERJA GURU PAI DI SMA SE KOTA PALU

1. INDENTITAS RESPONDEN
Nama : .........................................................
Sekolah : .........................................................

2. PETUNJUK PENGISIAN

a. Berilah tanda cek lis (√) pada salah satu kotak di bawah ini, angka yang
tersedia 0 s/d 10 sesuai dengan pilihan anda.
b. Apabila saudara Setuju dengan pernyataan kuesioner, maka tandailah angka
yang semakin tinggi sebelah kiri. Semakin mendekati angka 10 berarti
semakin setuju atau sangat setuju terhadap pernyataan kuesioner.
c. Apabila saudara Tidak Setuju dengan pernyataan kuesioner, maka tandailah
angka yang rendah sebelah kanan, semakin mendekati angka 0 berarti
semakin tidak setuju atau sangat tidak setuju terhadap pernyataan kuesioner.
d. Jawalah pernyataan ini sejujur-jujurnya, karena tidak mempengaruhi hasil
kinerja anda.
e. Hasil kuesioner ini dijaga kerahasiaannya dan terima kasih atas
kerjasamanya.

3. DAFTAR PERTANYAAN

PENGGUNAAN IT OLEH GURU PAI

1. Saya dapat mengoperasikan MS. Word dalam mengetik perangkat


pembelajaran.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
2. Saya dapat membuat tabel pada MS. Word dan MS. Excel.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

3. Saya dapat memasukan rumus pada MS. Excel untuk melakukan perhitungan
terhadap hasil evaluasi belajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
4. Saya dapat mengoperasikan program presentasi dalam membuat media
pembelajaran.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

5. Saya dapat melakukan print out file yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

6. Saya dapat menghubungkan atara PC/Laptop dengan komponen teknologi


informasi lainnya.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

7. Saya dapat menghubungkan atara satu komputer dengan dengan komputer


lain dalam satu jaringan meggunakan kabel LAN.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

8. Saya mampu membuat bahan ajar dengan aplikasi presentasi


Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

9. Saya mampu membuat aplikasi untuk memeriksa dan menentukan hasil


evaluasi.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

10. Saya biasa menggunakan e-book sebagai referensi bahan ajar.


Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
11. Saya dapat melakukan searching literatur/bahan ajar/informasi dengan
menggunakan mesin pencari.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

12. Saya mampu mendokumentasi atau menyimpan hasil pencarian ke dalam


folder di pc/laptop.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

13. Saya mampu membuat, mengirim dan menerima email serta mailing list.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

14. Saya mampu membuat blog atau website.


Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

15. Saya mampu mendownload video/data yang diperlaukan.


Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

16. Saya biasa berdiskusi secara online dengan siswa-siswa yang saya ajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS

1. Sebelum melakukan supervisi kelas, kepala sekolah terlebih dahulu diberitahu


saya tentang tujuan dilakukannya supervisi.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

2. Dalam melakukan supervisi kelas, kepala sekolah memberitahukan kapan


waktu kegiatan supervisi dilakukan.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

3. Sebelum melakukan supervisi kelas kepala sekolah, merencanakan terlebih


dahulu pelaksanaan supervisi kelas.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
4. Kepala sekolah mensupervisi saya sesuai dengan prosedur yang terlebih
dahulu telah dirumuskan.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

5. Pengawas melakukan observasi kelas ketika saya mengajar di kelas.


Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

6. Pengawas mengamati mengajar saya selama satu sesi pelajaran berlangsung.


Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

7. Pengawas berada dalam kelas sejak saya membuka pelajaran sampai dengan
menutupnya.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

8. Kepala sekolah mengamati cara mengajar saya menggukana instrumen yang


sebelumnya telah disediakan.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

9. Usai melakukan observasi kelas, pengawas menunjukan kekurangan saya


dalam mengajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

10. Usai melakukan observasi kelas, pengawas memberi masukan untuk


memperbaiki cara mengajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

11. Usai melakukan supervisi kepala sekolah menyampaikan bagian yang perlu
diperbaiki dalam proses belajar mengajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

12. Kepala sekolah menanyakan pendapat saya tentang penilaian diri saya sendiri.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
13. Kepala sekolah dan saya membuat penilaian bersama tentang penampilan saya
mengajar di kelas.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

14. Kepala sekolah dan saya berdiskusi tentang solusi dari permasalahan yang
ditemukan dalam proses pembelajaran.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

15. Kepala sekolah memberitahukan pada saya hasil supervisi yang telah
dilakukan.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
16. Kepala sekolah memberi pembinaan kepada saya terhadap masalah yang
ditermukan dalam pelaksanaan supervisi kelas.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

KINERJA GURU PAI

1. Saya dapat memahami potensi-potensi anak didik yang saya ajar.


Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

2. Guru dapat menguasai cara menerapkan IT dalam KBM.


Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

3. Saya dapat merancang PBM yang komprehensif.


Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

4. Saya dapat menilai kemajuan belajar peserta didik secara total.


Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

5. Saya dapat membimbing anak bila menghadapi persoalan dalam


pembelajaran.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
6. Saya memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan tugas saya
profesional.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

7. Saya dapat memiliki rasa kasih sayang kepada peserta didik tanpa membeda
bedakan.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
8. Saya dapat memiliki rasa tanggung jawab yang kokoh dalam melaksanakan
fungsinya sebagai guru.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

9. Saya dapat menguasai substansi atau materi atau isi teaching resources yang
diperlukan dalam proses belajar mengajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

10. Saya mampu menguasai bagaimana mengolah learning equipment (sarana


belajar) dan learning resources (sumber belajar) yang diperlukan dalam
proses belajar mengajar.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

11. Saya mampu menguasai bagaimana menerapkan teknologi informasi dalam


upaya meningkatkan efektivitas belajar peserta didik.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

12. Saya mampu menguasai bagaiman menyusun rencana pelajaran yang


mengemas isi, media teknologi dan values dalam setuap proses pembelajaran.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

13. Saya mampu memahami berbagai faktor yang berpengaruh dalam


menciptakan lingkungan belajar yang mendukung PBM.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
14. Saya dapat mengerti berbagai faktor sosial-kultural dan ekonomi yang
berpengaruh terhadap proses pendidikan peserta didik.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

15. Saya memahami pentingnya hubungan antara sekolah dengan orang tua
berpengaruh terhadap proses pendidikan anak di sekolah.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju

16. Saya mampu menguasai dan memahami perubahan-perubahan akibat dampak


globalisasi.
Sangat setuju 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sangat tidak setuju
Lampiran 2

INSTRUMEN WAWANCARA INFORMAN YANG DIANGGAP TAHU


TENTANG VARIABEL YANG DITELITI
(Kepada Kepala Sekolah/Delegasi Tugas dll)

A. Pertanyaan Pemanfaatan IT

1. Menurut anda apakah pemanfaatan IT berpengaruh terhadap kinerja guru PAI


di sekolah ini?
2. Bagaimana kemampuan guru PAI dalam mengoperasikan komputer ?
3. Bagaimana kemampuan guru PAI di sekolah ini dalam memanfaatkan dan
membuat aplikasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran ?
4. Bagaimanakah kemampuan berinternet guru PAI di sekolah ini ?
5. Apakah guru-guru PAI di sekolah ini memiliki kemampuan dalam
menerapkan pembelajaran secara online ?

B. Pertanyaan Supervisi Kelas


1. Menurut anda apakah kegiatan supervisi kelas berpengaruh terhadap kinerja
guru di sekolah ini ?
2. Persiapa apa saja yang dilakukan sebelum dilakukan supervisi kelas ?
3. Bagaimanakah kegiatan supervisi kelas dilakukan di sekolah ini ?
4. Apakah kegiatan supervisi kelas dilakukan dalam satu sesi pelajaran
berlangsung ?
5. Bagaimana caranya mengkomunikasikan hasil dari pelaksanaan supervisi
kepada guru PAI yang telah disepuervisi ?
6. Langkah tindak lanjut apa yang dibuat setelah dilakukan supervisi ?

C. KINERJA GURU PAI


1. Manurut pengamatan anda bagaimana dengan kinerja guru PAI di sekolah ini?
2. Apakah guru PAI di sekolah ini memahami potensi-potensi anak didik ?
3. Apakah guru PAI di sekolah ini menguasai cara menerapkan IT dalam KBM ?
4. Apakah guru PAI di sekolah ini mampu merancang PBM yang komprehensif
5. Bagaimana dengan komitmen dan tanggung jawab guru PAI di sekolah ini?
6. Menguasai bagaimana mengolah learning equipment (sarana belajar) dan
learning resources (sumber belajar) yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar ?
7. Apakah guru PAI di sekolah ini menguasai bagaimana menerapkan teknologi
informasi dalam upaya meningkatkan efektivitas belajar peserta didik
8. Apakah guru PAI di sekolah ini menguasai bagaiman menyusun rencana
pelajaran yang mengemas isi, media teknologi dan values dalam setuap proses
pembelajaran ?
9. Kompetensi mana yang paling menonjol pada guru PAI di sekolah ini ?
10. Kompetensi mana yang perlu mendapat perhatian pada guru PAI di sekolah
ini ?
HASIL ANGKET PENELITIAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INORMASI

TOTAL
RESPONDEN %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 X1
R1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 130 100
R2 9 7 10 7 10 6 5 10 10 10 7 10 7 108 83
R3 8 9 8 8 8 8 7 7 8 8 8 9 8 104 80
R4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 130 100
R5 10 10 10 5 10 10 10 10 10 5 10 10 5 115 88
R6 4 5 4 2 3 5 5 7 5 3 0 3 3 49 38
R7 10 9 10 10 10 9 10 10 10 10 8 10 5 121 93
R8 8 7 8 7 7 8 7 7 8 8 9 8 7 99 76
R9 6 6 8 6 7 9 8 6 7 6 5 8 7 89 68
R10 10 0 10 10 10 10 7 0 10 10 0 10 0 87 67
R11 10 9 9 9 9 2 6 9 4 4 9 10 10 100 77
R12 8 5 7 8 8 8 8 6 7 8 8 7 6 94 72
R13 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 125 96
R14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 50
R15 7 2 4 8 4 7 9 9 9 9 7 4 4 83 64
R16 9 8 8 8 8 8 8 10 10 10 7 9 7 110 85
R17 10 10 10 8 10 10 7 10 10 10 10 10 10 125 96
R18 10 0 8 7 8 0 3 7 8 8 10 8 8 85 65
R19 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 130 100
R20 9 6 9 9 7 8 6 8 8 7 8 7 8 100 77
R21 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 7 102 78
R22 7 8 7 8 5 7 0 4 4 5 0 3 2 60 46
R23 10 9 9 9 9 9 8 9 9 9 8 10 8 116 89
R24 10 9 8 9 8 7 8 7 8 9 7 8 6 104 80
R25 7 8 7 8 6 7 2 3 5 4 5 5 2 69 53
R26 7 6 6 7 5 7 4 9 9 7 7 8 3 85 65
R27 9 5 9 7 8 6 7 5 8 8 8 9 6 95 73
R28 6 2 5 5 7 5 5 6 6 5 5 6 5 68 52
R29 10 9 9 10 9 8 8 7 10 7 7 9 7 110 85
R30 6 5 7 8 7 8 7 7 7 7 6 7 6 88 68
R31 8 8 8 7 8 8 7 7 9 9 9 8 8 104 80
R32 8 8 7 8 8 7 7 7 8 7 8 7 7 97 75
R33 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 117 90
R34 9 10 10 9 10 9 9 9 10 10 9 9 10 123 95
R35 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 125 96
R36 10 9 10 8 10 10 10 10 10 10 5 10 5 117 90
R37 7 4 8 8 8 7 5 7 7 5 3 8 5 82 63
R38 7 7 6 7 8 6 6 8 10 3 9 9 9 95 73
R39 9 8 9 9 9 7 9 9 9 9 8 9 7 111 85
R40 10 10 10 10 10 10 7 10 10 10 9 10 10 126 97
R41 10 10 10 10 10 8 9 10 10 10 7 8 9 121 93
R42 8 0 7 7 1 1 1 6 8 3 0 8 0 50 38
R43 8 8 8 8 8 7 8 7 7 8 8 7 7 99 76
R44 8 8 9 8 7 7 8 8 8 9 8 8 9 105 81
JUMLAH 374 316 364 354 352 331 313 343 368 342 313 361 287 4418 77,24
Jumlah
1760 644 2014
Perindikator
Jumlah
2200 880 2640 5720
Maksimal
NILAI RATA-
40 15 46 100
RATA
PERSENTASE
80,00 73,18 76,29 77,24
(%) 77,24

INTERVAL PERSENTASE VARIABEL X1


86-100 SANGAT BAIK
70-85 CUKUP BAIK
54-69 BAIK
38-53 KURANG
HASIL ANGKET PENELITIAN
PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS

NILAI TOTAL
RESPONDEN %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 X2
R1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R2 7 7 5 7 7 0 1 0 10 10 9 10 7 6 5 4 95 59
R3 9 8 9 9 9 8 8 7 8 8 8 8 9 9 8 8 133 83
R4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 5 5 5 5 5 130 81
R6 9 9 10 10 9 9 9 9 9 9 9 2 2 9 9 9 132 83
R7 8 9 9 9 9 8 7 8 6 8 8 6 1 6 8 8 118 74
R8 9 9 9 9 9 8 9 9 9 9 9 1 1 9 9 8 126 79
R9 7 8 8 8 8 7 7 8 8 8 8 8 8 8 7 8 124 78
R10 6 6 7 5 6 2 0 8 4 7 6 8 10 8 9 7 99 62
R11 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 159 99
R12 7 7 7 7 9 9 9 8 9 9 9 8 8 8 8 8 130 81
R13 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 8 10 10 10 152 95
R14 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 159 99
R15 10 10 9 9 10 10 10 9 10 9 9 10 9 10 10 9 153 96
R16 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 8 9 9 154 96
R17 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 7 10 10 10 157 98
R18 7 9 10 10 10 10 8 10 9 10 8 6 8 7 9 10 141 88
R19 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R20 8 9 8 9 9 9 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 131 82
R21 10 10 10 9 8 8 6 9 9 9 9 9 8 9 9 9 141 88
R22 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 127 79
R23 8 9 10 10 10 10 10 10 9 10 10 9 9 9 10 10 153 96
R24 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 127 79
R25 10 10 10 8 9 10 8 10 10 10 8 7 1 8 10 125 78
R26 9 9 9 9 9 9 9 9 8 9 9 9 9 9 9 10 144 90
R27 9 9 9 9 8 8 8 8 8 9 9 2 3 8 9 9 125 78
R28 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 138 86
R29 9 9 9 9 8 9 8 8 8 8 8 7 7 7 7 7 128 80
R30 9 8 9 9 8 9 9 8 8 8 9 8 8 8 9 9 136 85
R31 9 8 7 7 8 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 128 80
R32 8 8 8 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 7 7 7 122 76
R33 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 128 80
R34 3 4 3 3 5 7 5 5 6 6 6 2 2 2 6 4 69 43
R35 9 10 9 9 10 9 9 9 9 9 9 8 5 5 9 9 137 86
R36 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R37 9 10 10 10 9 9 9 8 8 9 10 9 8 9 9 9 145 91
R38 9 10 10 9 10 9 10 10 10 10 10 4 3 10 5 8 137 86
R39 9 9 9 9 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 142 89
R40 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 159 99
R41 7 9 9 9 9 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 9 133 83
R42 7 8 8 6 5 8 9 8 7 10 10 5 6 7 7 7 118 74
R43 8 8 9 9 8 8 9 9 8 8 8 9 8 9 8 8 134 84
R44 8 8 8 9 8 9 8 8 7 8 9 8 9 9 8 9 133 83
379 388 388 384 384 375 369 378 381 396 386 336 319 364 374 365 5962
JUMLAH 1539 1128 2196 1103 84,69
INDIKATOR
JUMLAH
1760 1320 2640 1320 7040
MAKSIMAL
NILAI RATA-RATA 35 26 50 25 136
PERSENTA
87,44 85,45 83,18 83,56
SE (%) 84,69

INTERVAL PERSENTASE VARIABEL


X2
86-100 SANGAT BAIK
71-85 CUKUP BAIK
57-70 BAIK
43-56 KURANG
HASIL ANGKET PENELITIAN
KINERJA GURU PAI

NILAI TOTAL
RESPONDEN %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Y
R1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R2 10 9 9 9 8 9 10 9 8 8 6 5 8 7 9 7 131 82
R3 9 8 8 9 9 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8 9 133 83
R4 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 9 10 9 157 98
R5 10 9 9 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 10 10 157 98
R6 9 9 8 9 9 9 10 10 10 8 9 5 5 7 7 9 133 83
R7 8 10 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 7 7 9 7 127 79
R8 9 9 9 9 9 9 10 10 10 9 8 8 8 9 9 9 144 90
R9 7 8 8 7 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 8 125 78
R10 10 9 9 9 9 10 10 8 8 7 9 7 6 6 9 7 133 83
R11 10 9 9 9 9 9 10 10 8 9 9 8 9 8 10 8 144 90
R12 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 128 80
R13 10 6 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 156 98
R14 10 8 10 10 9 10 10 10 10 10 5 5 10 10 10 10 147 92
R15 10 7 9 10 9 9 10 10 9 9 7 8 9 8 10 9 143 89
R16 9 10 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 8 8 8 9 142 89
R17 7 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8 10 8 10 8 151 94
R18 9 9 9 9 10 10 10 10 9 9 8 8 8 7 10 10 145 91
R19 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R20 9 9 8 9 9 9 9 9 9 9 8 9 9 8 9 9 141 88
R21 9 7 7 8 8 9 9 9 8 8 9 8 9 8 10 7 133 83
R22 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 144 90
R23 9 9 9 10 9 8 10 9 9 8 8 8 8 8 8 8 138 86
R24 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 127 79
R25 10 8 8 9 10 9 10 9 10 9 7 7 8 9 10 9 142 89
R26 9 8 9 9 9 9 10 10 10 9 9 9 9 9 9 9 146 91
R27 9 9 9 8 9 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 8 141 88
R28 8 8 8 8 7 7 8 8 8 8 7 7 8 8 8 8 124 78
R29 9 9 8 8 9 9 9 9 8 9 9 7 9 9 9 8 138 86
R30 9 7 8 9 8 9 9 9 8 8 7 7 8 9 9 7 131 82
R31 8 8 7 8 7 8 8 8 8 7 7 7 7 8 8 8 122 76
R32 8 9 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 130 81
R33 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 144 90
R34 9 9 8 9 9 10 9 9 9 9 9 9 8 9 8 8 141 88
R35 10 10 9 9 9 10 10 10 10 10 10 9 9 9 10 9 153 96
R36 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 160 100
R37 9 10 9 8 9 9 10 10 9 9 9 9 10 10 10 10 150 94
R38 10 7 10 10 10 10 10 10 10 10 8 8 10 8 10 7 148 93
R39 9 8 8 8 8 8 8 9 9 8 8 8 8 8 8 8 131 82
R40 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 10 8 10 10 157 98
R41 8 10 9 9 9 7 9 9 9 9 10 9 9 9 9 9 143 89
R42 7 8 7 8 9 10 10 8 8 7 6 7 7 7 8 1 118 74
R43 7 7 8 8 9 9 8 9 8 8 8 8 9 8 8 8 130 81
R44 8 9 9 8 8 8 9 8 8 8 9 8 8 8 8 8 132 83
JUMLAH 395 383 384 392 393 396 409 403 394 385 371 360 378 370 397 370 6180
Jumlah
2343 812 1510 1515
Perindikator
Jumlah
2640 880 1760 1760 7040
Maksimal
NILAI RATA-
53,25 18,45 34,32 86,08
RATA
PERSENTASE
88,75 92,27 85,80 86,08
(%) 87,78

INTERVAL PERSENTASE
VARIABEL X2
SANGAT
95-100
BAIK
88-94 CUKUP BAIK
81-87 BAIK
74-80 KURANG
HASIL UJI VALIDITAS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
Correlations
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 TOTAL
B1 Pearson ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** * **
Correlation 1 ,444 ,857 ,735 ,747 ,339 ,490 ,440 ,654 ,649 ,530 ,788 ,383 ,781
Sig. (2-
tailed) 0,003 0,000 0,000 0,000 0,024 0,001 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,010 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B2 Pearson ** ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** **
Correlation ,444 1 ,557 ,424 ,593 ,605 ,539 ,600 ,322 ,389 ,562 ,417 ,568 ,742
Sig. (2-
tailed) 0,003 0,000 0,004 0,000 0,000 0,000 0,000 0,033 0,009 0,000 0,005 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B3 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation ,857 ,557 1 ,669 ,823 ,515 ,516 ,401 ,603 ,642 ,448 ,823 ,428 ,811
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,007 0,000 0,000 0,002 0,000 0,004 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B4 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** * ** * **
Correlation ,735 ,424 ,669 1 ,594 ,451 ,433 0,267 ,491 ,635 ,376 ,542 ,325 ,673
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,004 0,000 0,000 0,002 0,003 0,080 0,001 0,000 0,012 0,000 0,032 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B5 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation ,747 ,593 ,823 ,594 1 ,588 ,671 ,436 ,600 ,661 ,615 ,773 ,574 ,871
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B6 Pearson * ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation ,339 ,605 ,515 ,451 ,588 1 ,682 0,295 ,554 ,595 0,295 ,386 0,216 ,667
Sig. (2-
tailed) 0,024 0,000 0,000 0,002 0,000 0,000 0,052 0,000 0,000 0,052 0,010 0,159 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B7 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation ,490 ,539 ,516 ,433 ,671 ,682 1 ,571 ,630 ,661 ,593 ,554 ,476 ,806
Sig. (2-
tailed) 0,001 0,000 0,000 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B8 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation ,440 ,600 ,401 0,267 ,436 0,295 ,571 1 ,555 ,443 ,646 ,490 ,589 ,704
Sig. (2-
tailed) 0,003 0,000 0,007 0,080 0,003 0,052 0,000 0,000 0,003 0,000 0,001 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B9 Pearson ** * ** ** ** ** ** ** ** ** ** * **
Correlation ,654 ,322 ,603 ,491 ,600 ,554 ,630 ,555 1 ,700 ,482 ,720 ,315 ,750
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,033 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,037 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B10 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation ,649 ,389 ,642 ,635 ,661 ,595 ,661 ,443 ,700 1 ,490 ,539 ,401 ,778
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,009 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,003 0,000 0,001 0,000 0,007 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B11 Pearson ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation ,530 ,562 ,448 ,376 ,615 0,295 ,593 ,646 ,482 ,490 1 ,551 ,764 ,774
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,002 0,012 0,000 0,052 0,000 0,000 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B12 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation ,788 ,417 ,823 ,542 ,773 ,386 ,554 ,490 ,720 ,539 ,551 1 ,456 ,789
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,005 0,000 0,000 0,000 0,010 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,002 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B13 Pearson * ** ** * ** ** ** * ** ** ** **
Correlation ,383 ,568 ,428 ,325 ,574 0,216 ,476 ,589 ,315 ,401 ,764 ,456 1 ,692
Sig. (2-
tailed) 0,010 0,000 0,004 0,032 0,000 0,159 0,001 0,000 0,037 0,007 0,000 0,002 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
TOTAL Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation ,781 ,742 ,811 ,673 ,871 ,667 ,806 ,704 ,750 ,778 ,774 ,789 ,692 1
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS

Correlations
TOT
b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16
AL
b1 Pearson
Correlati 1 ,882** ,815** ,800** ,726** ,576** ,623** ,588** ,706** ,647** ,531** ,324* 0,193 ,658** ,519** ,612** ,813**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,032 0,210 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b2 Pearson
Correlati ,882** 1 ,898** ,866** ,808** ,649** ,661** ,657** ,697** ,727** ,550** 0,282 0,097 ,567** ,472** ,657** ,826**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,064 0,531 0,000 0,001 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b3 Pearson
Correlati ,815** ,898** 1 ,885** ,767** ,682** ,667** ,789** ,552** ,642** ,500** 0,184 0,137 ,641** ,552** ,747** ,834**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,232 0,375 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b4 Pearson
Correlati ,800** ,866** ,885** 1 ,864** ,642** ,671** ,590** ,648** ,618** ,535** 0,269 0,218 ,615** ,490** ,713** ,857**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,077 0,155 0,000 0,001 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b5 Pearson
Correlati ,726** ,808** ,767** ,864** 1 ,677** ,663** ,623** ,729** ,643** ,453** 0,281 0,166 ,534** ,489** ,664** ,817**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 0,064 0,282 0,000 0,001 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b6 Pearson
Correlati ,576** ,649** ,682** ,642** ,677** 1 ,914** ,808** ,496** ,413** ,390** 0,056 0,060 ,381* ,492** ,658** ,726**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,005 0,009 0,716 0,699 0,011 0,001 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b7 Pearson
Correlati ,623** ,661** ,667** ,671** ,663** ,914** 1 ,731** ,600** ,506** ,527** 0,088 0,108 ,470** ,399** ,619** ,769**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,570 0,487 0,001 0,007 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b8 Pearson
Correlati ,588** ,657** ,789** ,590** ,623** ,808** ,731** 1 ,358* ,415** ,300* 0,076 0,136 ,525** ,583** ,726** ,727**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,017 0,005 0,048 0,624 0,378 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b9 Pearson
Correlati ,706** ,697** ,552** ,648** ,729** ,496** ,600** ,358* 1 ,815** ,558** 0,279 0,143 ,465** 0,293 ,404** ,682**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,017 0,000 0,000 0,067 0,354 0,001 0,054 0,007 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b10 Pearson
Correlati ,647** ,727** ,642** ,618** ,643** ,413** ,506** ,415** ,815** 1 ,639** 0,233 0,142 ,481** ,335* ,473** ,670**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,005 0,000 0,005 0,000 0,000 0,128 0,359 0,001 0,026 0,001 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b11 Pearson
Correlati ,531** ,550** ,500** ,535** ,453** ,390** ,527** ,300* ,558** ,639** 1 ,329* 0,278 ,686** ,533** ,687** ,701**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,001 0,000 0,002 0,009 0,000 0,048 0,000 0,000 0,029 0,067 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b12 Pearson
Correlati ,324* 0,282 0,184 0,269 0,281 0,056 0,088 0,076 0,279 0,233 ,329* 1 ,805** ,412** ,369* ,371* ,516**
on
Sig. (2-
tailed) 0,032 0,064 0,232 0,077 0,064 0,716 0,570 0,624 0,067 0,128 0,029 0,000 0,005 0,014 0,014 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b13 Pearson
Correlati 0,193 0,097 0,137 0,218 0,166 0,060 0,108 0,136 0,143 0,142 0,278 ,805** 1 ,468** ,345* ,428** ,508**
on
Sig. (2-
tailed) 0,210 0,531 0,375 0,155 0,282 0,699 0,487 0,378 0,354 0,359 0,067 0,000 0,001 0,022 0,004 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b14 Pearson
Correlati ,658** ,567** ,641** ,615** ,534** ,381* ,470** ,525** ,465** ,481** ,686** ,412** ,468** 1 ,627** ,765** ,785**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,011 0,001 0,000 0,001 0,001 0,000 0,005 0,001 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b15 Pearson
Correlati ,519** ,472** ,552** ,490** ,489** ,492** ,399** ,583** 0,293 ,335* ,533** ,369* ,345* ,627** 1 ,861** ,686**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,001 0,000 0,001 0,001 0,001 0,007 0,000 0,054 0,026 0,000 0,014 0,022 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
b16 Pearson
Correlati ,612** ,657** ,747** ,713** ,664** ,658** ,619** ,726** ,404** ,473** ,687** ,371* ,428** ,765** ,861** 1 ,868**
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,007 0,001 0,000 0,014 0,004 0,000 0,000 0,000
N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43
TOTA Pearson
L Correlati ,813** ,826** ,834** ,857** ,817** ,726** ,769** ,727** ,682** ,670** ,701** ,516** ,508** ,785** ,686** ,868** 1
on
Sig. (2-
tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 43 44
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS KINERJA GURU

Correlations
b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 TOTAL
b1 Pearson 1 0,110 ,552** ,652** ,505* ,522* ,632* ,611** ,537** ,541** 0,227 0,178 ,353* ,378* ,624* ,479** ,667**
Correlati * * * *

on
Sig. (2- 0,478 0,000 0,000 0,00 0,00 0,00 0,000 0,000 0,000 0,138 0,249 0,01 0,01 0,00 0,001 0,000
tailed) 0 0 0 9 1 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b2 Pearson 0,110 1 ,368* 0,151 0,27 0,12 0,23 0,195 0,268 0,292 ,500** 0,288 0,11 0,11 0,15 0,271 ,404**
Correlati 4 5 8 0 9 5
on
Sig. (2- 0,478 0,014 0,329 0,07 0,41 0,11 0,205 0,078 0,054 0,001 0,058 0,47 0,44 0,31 0,075 0,007
tailed) 1 9 9 7 3 5
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b3 Pearson ,552** ,368* 1 ,743** ,690* ,510* ,633* ,692** ,695** ,777** ,460** ,384* ,652* ,453* ,629* ,550** ,839**
Correlati * * * * * *

on
Sig. (2- 0,000 0,014 0,000 0,00 0,00 0,00 0,000 0,000 0,000 0,002 0,010 0,00 0,00 0,00 0,000 0,000
tailed) 0 0 0 0 2 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b4 Pearson ,652** 0,151 ,743** 1 ,720* ,610* ,697* ,695** ,718** ,668** ,303* 0,273 ,505* ,399* ,544* ,446** ,765**
Correlati * * * * * *

on
Sig. (2- 0,000 0,329 0,000 0,00 0,00 0,00 0,000 0,000 0,000 0,045 0,073 0,00 0,00 0,00 0,002 0,000
tailed) 0 0 0 0 7 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b5 Pearson ,505** 0,274 ,690** ,720** 1 ,735* ,721* ,723** ,754** ,740** ,493** ,462** ,539* ,406* ,632* ,383* ,826**
Correlati * * * * *

on
Sig. (2- 0,000 0,071 0,000 0,000 0,00 0,00 0,000 0,000 0,000 0,001 0,002 0,00 0,00 0,00 0,010 0,000
tailed) 0 0 0 6 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b6 Pearson ,522** 0,125 ,510** ,610** ,735* 1 ,730* ,650** ,577** ,557** 0,256 0,186 ,387* 0,26 ,609* 0,122 ,639**
Correlati * * * 3 *

on
Sig. (2- 0,000 0,419 0,000 0,000 0,00 0,00 0,000 0,000 0,000 0,094 0,226 0,00 0,08 0,00 0,430 0,000
tailed) 0 0 9 5 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b7 Pearson ,632** 0,238 ,633** ,697** ,721* ,730* 1 ,769** ,675** ,546** 0,239 0,059 ,328* 0,27 ,648* 0,182 ,677**
Correlati * * 5 *

on
Sig. (2- 0,000 0,119 0,000 0,000 0,00 0,00 0,000 0,000 0,000 0,118 0,704 0,03 0,07 0,00 0,236 0,000
tailed) 0 0 0 1 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b8 Pearson ,611** 0,195 ,692** ,695** ,723* ,650* ,769* 1 ,815** ,801** ,399** 0,268 ,600* ,526* ,699* ,542** ,843**
Correlati * * * * * *

on
Sig. (2- 0,000 0,205 0,000 0,000 0,00 0,00 0,00 0,000 0,000 0,007 0,078 0,00 0,00 0,00 0,000 0,000
tailed) 0 0 0 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b9 Pearson ,537** 0,268 ,695** ,718** ,754* ,577* ,675* ,815** 1 ,802** ,415** ,350* ,498* ,564* ,540* ,555** ,829**
Correlati * * * * * *

on
Sig. (2- 0,000 0,078 0,000 0,000 0,00 0,00 0,00 0,000 0,000 0,005 0,020 0,00 0,00 0,00 0,000 0,000
tailed) 0 0 0 1 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b10 Pearson ,541** 0,292 ,777** ,668** ,740* ,557* ,546* ,801** ,802** 1 ,483** ,495** ,806* ,720* ,730* ,617** ,914**
Correlati * * * * * *

on
Sig. (2- 0,000 0,054 0,000 0,000 0,00 0,00 0,00 0,000 0,000 0,001 0,001 0,00 0,00 0,00 0,000 0,000
tailed) 0 0 0 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b11 Pearson 0,227 ,500** ,460** ,303* ,493* 0,25 0,23 ,399** ,415** ,483** 1 ,713** ,376* ,328* ,306* ,433** ,635**
Correlati * 6 9
on
Sig. (2- 0,138 0,001 0,002 0,045 0,00 0,09 0,11 0,007 0,005 0,001 0,000 0,01 0,03 0,04 0,003 0,000
tailed) 1 4 8 2 0 3
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b12 Pearson 0,178 0,288 ,384* 0,273 ,462* 0,18 0,05 0,268 ,350* ,495** ,713** 1 ,582* ,494* ,343* ,414** ,606**
Correlati * 6 9 * *

on
Sig. (2- 0,249 0,058 0,010 0,073 0,00 0,22 0,70 0,078 0,020 0,001 0,000 0,00 0,00 0,02 0,005 0,000
tailed) 2 6 4 0 1 2
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b13 Pearson ,353* 0,110 ,652** ,505** ,539* ,387* ,328* ,600** ,498** ,806** ,376* ,582** 1 ,720* ,728* ,464** ,760**
Correlati * * * *

on
Sig. (2- 0,019 0,477 0,000 0,000 0,00 0,00 0,03 0,000 0,001 0,000 0,012 0,000 0,00 0,00 0,001 0,000
tailed) 0 9 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b14 Pearson ,378* 0,119 ,453** ,399** ,406* 0,26 0,27 ,526** ,564** ,720** ,328* ,494** ,720* 1 ,481* ,555** ,682**
Correlati * 3 5 * *

on
Sig. (2- 0,011 0,443 0,002 0,007 0,00 0,08 0,07 0,000 0,000 0,000 0,030 0,001 0,00 0,00 0,000 0,000
tailed) 6 5 1 0 1
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b15 Pearson ,624** 0,155 ,629** ,544** ,632* ,609* ,648* ,699** ,540** ,730** ,306* ,343* ,728* ,481* 1 ,389** ,768**
Correlati * * * * *

on
Sig. (2- 0,000 0,315 0,000 0,000 0,00 0,00 0,00 0,000 0,000 0,000 0,043 0,022 0,00 0,00 0,009 0,000
tailed) 0 0 0 0 1
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
b16 Pearson ,479** 0,271 ,550** ,446** ,383* 0,12 0,18 ,542** ,555** ,617** ,433** ,414** ,464* ,555* ,389* 1 ,678**
Correlati 2 2 * * *

on
Sig. (2- 0,001 0,075 0,000 0,002 0,01 0,43 0,23 0,000 0,000 0,000 0,003 0,005 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 0 0 6 1 0 9
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Pearson ,667** ,404** ,839** ,765** ,826* ,639* ,677* ,843** ,829** ,914** ,635** ,606** ,760* ,682* ,768* ,678** 1
Correlati * * * * * *

on
TOTAL

Sig. (2- 0,000 0,007 0,000 0,000 0,00 0,00 0,00 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,00 0,00 0,00 0,000
tailed) 0 0 0 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI RELEABILITAS PELAKSANAAN SUPERVISI KELAS (X2)

Reliability
Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately
zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and
they are displayed as system missing values.

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 43 97,7
a
Excluded 1 2,3
Total 44 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,764 ,956 17

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
b1 8,58 1,418 43
b2 8,79 1,264 43
b3 8,79 1,473 43
b4 8,74 1,498 43
b5 8,72 1,333 43
b6 8,49 1,944 43
b7 8,40 2,117 43
b8 8,56 1,709 43
b9 8,63 1,328 43
b10 8,98 ,988 43
b11 8,79 1,186 43
b12 7,65 2,448 43
b13 7,40 2,508 43
b14 8,28 1,681 43
b15 8,47 1,403 43
b16 8,49 1,502 43
TOTAL 135,74 18,879 43

Inter-Item Correlation Matrix


b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 TOTAL

b1 1,00 ,880 ,812 ,823 ,730 ,568 ,635 ,580 ,699 ,639 ,555 ,334 ,269 ,670 ,507 ,612 ,839
0

b2 ,880 1,000 ,897 ,889 ,812 ,643 ,672 ,651 ,690 ,721 ,573 ,291 ,162 ,577 ,459 ,657 ,851

b3 ,812 ,897 1,000 ,903 ,770 ,677 ,676 ,786 ,544 ,635 ,519 ,191 ,197 ,649 ,544 ,747 ,854

b4 ,823 ,889 ,903 1,00 ,870 ,657 ,671 ,606 ,669 ,640 ,532 ,267 ,205 ,616 ,511 ,713 ,856
0

b5 ,730 ,812 ,770 ,870 1,000 ,678 ,664 ,624 ,734 ,646 ,459 ,283 ,190 ,535 ,491 ,664 ,823

b6 ,568 ,643 ,677 ,657 ,678 1,000 ,924 ,805 ,487 ,403 ,407 ,062 ,111 ,387 ,482 ,658 ,744

b7 ,635 ,672 ,676 ,671 ,664 ,924 1,00 ,741 ,613 ,517 ,527 ,087 ,104 ,470 ,409 ,619 ,770
0

b8 ,580 ,651 ,786 ,606 ,624 ,805 ,741 1,000 ,346 ,403 ,317 ,082 ,197 ,533 ,574 ,726 ,747

b9 ,699 ,690 ,544 ,669 ,734 ,487 ,613 ,346 1,000 ,810 ,584 ,289 ,217 ,474 ,274 ,404 ,707

b10 ,639 ,721 ,635 ,640 ,646 ,403 ,517 ,403 ,810 1,000 ,666 ,243 ,215 ,492 ,317 ,473 ,694

b11 ,555 ,573 ,519 ,532 ,459 ,407 ,527 ,317 ,584 ,666 1,000 ,327 ,260 ,687 ,560 ,687 ,698

b12 ,334 ,291 ,191 ,267 ,283 ,062 ,087 ,082 ,289 ,243 ,327 1,000 ,849 ,412 ,381 ,371 ,515

b13 ,269 ,162 ,197 ,205 ,190 ,111 ,104 ,197 ,217 ,215 ,260 ,849 1,000 ,493 ,440 ,428 ,513

b14 ,670 ,577 ,649 ,616 ,535 ,387 ,470 ,533 ,474 ,492 ,687 ,412 ,493 1,000 ,640 ,765 ,786

b15 ,507 ,459 ,544 ,511 ,491 ,482 ,409 ,574 ,274 ,317 ,560 ,381 ,440 ,640 1,000 ,861 ,713

b16 ,612 ,657 ,747 ,713 ,664 ,658 ,619 ,726 ,404 ,473 ,687 ,371 ,428 ,765 ,861 1,000 ,868

TOTAL ,839 ,851 ,854 ,856 ,823 ,744 ,770 ,747 ,707 ,694 ,698 ,515 ,513 ,786 ,713 ,868 1,000
Item-Total Statistics
Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
b1 262,91 1337,896 ,827 . ,749
b2 262,70 1346,121 ,841 . ,750
b3 262,70 1332,883 ,843 . ,748
b4 262,74 1331,195 ,845 . ,747
b5 262,77 1344,659 ,811 . ,750
b6 263,00 1320,238 ,720 . ,746
b7 263,09 1307,134 ,745 . ,743
b8 262,93 1332,257 ,726 . ,748
b9 262,86 1356,647 ,688 . ,753
b10 262,51 1374,922 ,680 . ,756
b11 262,70 1364,597 ,681 . ,754
b12 263,84 1336,568 ,465 . ,752
b13 264,09 1334,753 ,462 . ,751
b14 263,21 1328,836 ,768 . ,747
b15 263,02 1352,166 ,694 . ,752
b16 263,00 1329,571 ,857 . ,747
TOTAL 135,74 356,433 1,000 . ,934

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
271,49 1425,732 37,759 17
HASIL UJI RELEABILITAS
KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Y)

NEW FILE.
DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT.
DATASET ACTIVATE DataSet2.
DATASET CLOSE DataSet1.
RELIABILITY
/VARIABLES=b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16
TOTAL
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately
zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and
they are displayed as system missing values.

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 44 100,0
a
Excluded 0 ,0
Total 44 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,763 ,948 17
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
b1 8,98 ,952 44
b2 8,70 1,047 44
b3 8,73 ,872 44
b4 8,91 ,858 44
b5 8,93 ,818 44
b6 9,00 ,889 44
b7 9,30 ,823 44
b8 9,16 ,805 44
b9 8,95 ,861 44
b10 8,75 ,892 44
b11 8,43 1,228 44
b12 8,18 1,263 44
b13 8,59 1,148 44
b14 8,41 ,996 44
b15 9,02 ,902 44
b16 8,41 1,499 44
TOTAL 140,45 11,261 44

Inter-Item Correlation Matrix


b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12 b13 b14 b15 b16 TOTAL

b1 1,000 ,110 ,552 ,652 ,505 ,522 ,632 ,611 ,537 ,541 ,227 ,178 ,353 ,378 ,624 ,479 ,667

b2 ,110 1,000 ,368 ,151 ,274 ,125 ,238 ,195 ,268 ,292 ,500 ,288 ,110 ,119 ,155 ,271 ,404

b3 ,552 ,368 1,000 ,743 ,690 ,510 ,633 ,692 ,695 ,777 ,460 ,384 ,652 ,453 ,629 ,550 ,839

b4 ,652 ,151 ,743 1,000 ,720 ,610 ,697 ,695 ,718 ,668 ,303 ,273 ,505 ,399 ,544 ,446 ,765

b5 ,505 ,274 ,690 ,720 1,000 ,735 ,721 ,723 ,754 ,740 ,493 ,462 ,539 ,406 ,632 ,383 ,826

b6 ,522 ,125 ,510 ,610 ,735 1,000 ,730 ,650 ,577 ,557 ,256 ,186 ,387 ,263 ,609 ,122 ,639

b7 ,632 ,238 ,633 ,697 ,721 ,730 1,000 ,769 ,675 ,546 ,239 ,059 ,328 ,275 ,648 ,182 ,677

b8 ,611 ,195 ,692 ,695 ,723 ,650 ,769 1,000 ,815 ,801 ,399 ,268 ,600 ,526 ,699 ,542 ,843

b9 ,537 ,268 ,695 ,718 ,754 ,577 ,675 ,815 1,000 ,802 ,415 ,350 ,498 ,564 ,540 ,555 ,829

b10 ,541 ,292 ,777 ,668 ,740 ,557 ,546 ,801 ,802 1,000 ,483 ,495 ,806 ,720 ,730 ,617 ,914

b11 ,227 ,500 ,460 ,303 ,493 ,256 ,239 ,399 ,415 ,483 1,000 ,713 ,376 ,328 ,306 ,433 ,635

b12 ,178 ,288 ,384 ,273 ,462 ,186 ,059 ,268 ,350 ,495 ,713 1,000 ,582 ,494 ,343 ,414 ,606
b13 ,353 ,110 ,652 ,505 ,539 ,387 ,328 ,600 ,498 ,806 ,376 ,582 1,000 ,720 ,728 ,464 ,760

b14 ,378 ,119 ,453 ,399 ,406 ,263 ,275 ,526 ,564 ,720 ,328 ,494 ,720 1,000 ,481 ,555 ,682

b15 ,624 ,155 ,629 ,544 ,632 ,609 ,648 ,699 ,540 ,730 ,306 ,343 ,728 ,481 1,000 ,389 ,768

b16 ,479 ,271 ,550 ,446 ,383 ,122 ,182 ,542 ,555 ,617 ,433 ,414 ,464 ,555 ,389 1,000 ,678

TOTAL ,667 ,404 ,839 ,765 ,826 ,639 ,677 ,843 ,829 ,914 ,635 ,606 ,760 ,682 ,768 ,678 1,000

Item-Total Statistics
Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
b1 271,93 479,553 ,642 . ,750
b2 272,20 489,283 ,364 . ,757
b3 272,18 475,036 ,827 . ,747
b4 272,00 478,419 ,749 . ,749
b5 271,98 477,465 ,814 . ,748
b6 271,91 482,457 ,614 . ,752
b7 271,61 482,801 ,657 . ,752
b8 271,75 477,308 ,832 . ,748
b9 271,95 475,812 ,817 . ,748
b10 272,16 471,300 ,907 . ,745
b11 272,48 473,651 ,601 . ,748
b12 272,73 474,389 ,568 . ,748
b13 272,32 469,292 ,737 . ,744
b14 272,50 477,651 ,657 . ,749
b15 271,89 476,847 ,751 . ,748
b16 272,50 463,744 ,639 . ,743
TOTAL 140,45 126,812 1,000 . ,930

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
280,91 507,247 22,522 17
UJI NORMALITAS DATA (Kolmogorov Smirnov)

Warning # 849 in column 23. Text: in_ID


The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter.
It could
not be mapped to a valid backend locale.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2
/SAVE RESID.

Regression
[DataSet0]

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Supervisi Kelas, . Enter
Pemanfaatan
b
IT
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,647 ,419 ,390 8,794
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT
b. Dependent Variable: Kinerja Guru
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000
Residual 3170,819 41 77,337
Total 5452,909 43
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000
Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003
Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 125,55 153,17 140,45 7,285 44
Residual -17,076 15,180 ,000 8,587 44
Std. Predicted Value -2,045 1,745 ,000 1,000 44
Std. Residual -1,942 1,726 ,000 ,976 44
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 44
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 8,58719842
Most Extreme Differences Absolute ,123
Positive ,115
Negative -,123
Test Statistic ,123
c
Asymp. Sig. (2-tailed) ,093
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
HASIL UJI T DAN UJI F
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2.

Regression

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Supervisi Kelas, . Enter
Pemanfaatan
b
IT
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,647 ,419 ,390 8,794
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000
Residual 3170,819 41 77,337
Total 5452,909 43
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000
Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003
Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
KOEFISIEN DETERMINAN (R2)

Warning # 849 in column 23. Text: in_ID


The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter.
It could
not be mapped to a valid backend locale.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2.

Regression
[DataSet0]

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Supervisi Kelas, . Enter
b
Penggunaan IT
a. Dependent Variable: Kinerja Guru PAI
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,636 ,405 ,376 8,897
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Penggunaan IT

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 2207,194 2 1103,597 13,941 ,000
Residual 3245,715 41 79,164
Total 5452,909 43
a. Dependent Variable: Kinerja Guru PAI
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Penggunaan IT
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 81,680 11,256 7,257 ,000
Penggunaan IT ,160 ,054 ,357 2,929 ,006
Supervisi Kelas ,287 ,073 ,477 3,919 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru PAI
UJI MULTIKOLONIERITAS AUXILIARY
NEW FILE.
DATASET NAME DataSet7 WINDOW=FRONT.
DATASET ACTIVATE DataSet7.
DATASET CLOSE DataSet6.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X2 X1.

Regression

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Pemanfaatan IT, . Enter
b
Supervisi Kelas
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,647 ,419 ,390 8,794
a. Predictors: (Constant), Pemanfaatan IT, Supervisi Kelas

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000
Residual 3170,819 41 77,337
Total 5452,909 43
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Pemanfaatan IT, Supervisi Kelas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000
Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000
Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003
a. Dependent Variable: Kinerja Guru

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT X1
/METHOD=ENTER X2.

Regression

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
b
1 Supervisi Kelas . Enter
a. Dependent Variable: Pemanfaatan IT
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,173 ,030 ,007 21,320
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 590,746 1 590,746 1,300 ,261
Residual 19089,890 42 454,521
Total 19680,636 43
a. Dependent Variable: Pemanfaatan IT
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 73,593 23,740 3,100 ,003
Supervisi Kelas ,198 ,174 ,173 1,140 ,261
a. Dependent Variable: Pemanfaatan IT
UJI HETEROKEDASTISITAS

Warning # 849 in column 23. Text: in_ID


The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter.
It could
not be mapped to a valid backend locale.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)
/SAVE RESID.

Regression
[DataSet0]

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Supervisi Kelas, . Enter
Pemanfaatan
b
IT
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,647 ,419 ,390 8,794
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT
b. Dependent Variable: Kinerja Guru

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 2282,090 2 1141,045 14,754 ,000
Residual 3170,819 41 77,337
Total 5452,909 43
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 82,699 10,855 7,618 ,000
Pemanfaatan IT ,199 ,064 ,378 3,122 ,003
Supervisi Kelas ,279 ,073 ,464 3,837 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 125,55 153,17 140,45 7,285 44
Std. Predicted Value -2,045 1,745 ,000 1,000 44
Standard Error of Predicted 1,332 5,442 2,153 ,808 44
Value
Adjusted Predicted Value 117,33 152,77 140,16 7,760 44
Residual -17,076 15,180 ,000 8,587 44
Std. Residual -1,942 1,726 ,000 ,976 44
Stud. Residual -1,969 2,115 ,015 1,022 44
Deleted Residual -17,564 23,671 ,290 9,488 44
Stud. Deleted Residual -2,044 2,213 ,015 1,036 44
Mahal. Distance ,009 15,486 1,955 2,651 44
Cook's Distance ,000 ,925 ,039 ,138 44
Centered Leverage Value ,000 ,360 ,045 ,062 44
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Charts

COMPUTE ABRES=ABS(RES_1).
EXECUTE.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT ABRES
/METHOD=ENTER X1 X2
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)
/SAVE RESID.

Regression

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Supervisi Kelas, . Enter
Pemanfaatan
b
IT
a. Dependent Variable: ABRES
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,231 ,054 ,007 4,13614
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT
b. Dependent Variable: ABRES

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 39,675 2 19,837 1,160 ,324
Residual 701,413 41 17,108
Total 741,087 43
a. Dependent Variable: ABRES
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kelas, Pemanfaatan IT

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14,975 5,106 2,933 ,005
Pemanfaatan IT -,011 ,030 -,055 -,358 ,722
Supervisi Kelas -,048 ,034 -,215 -1,396 ,170
a. Dependent Variable: ABRES

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 5,9444 10,3624 7,4311 ,96056 44
Std. Predicted Value -1,548 3,052 ,000 1,000 44
Standard Error of Predicted ,626 2,559 1,012 ,380 44
Value
Adjusted Predicted Value 5,8342 10,7904 7,4216 ,99078 44
Residual -8,94699 9,32534 ,00000 4,03880 44
Std. Residual -2,163 2,255 ,000 ,976 44
Stud. Residual -2,338 2,287 ,001 1,017 44
Deleted Residual -10,45494 9,59205 ,00952 4,39767 44
Stud. Deleted Residual -2,481 2,418 ,000 1,039 44
Mahal. Distance ,009 15,486 1,955 2,651 44
Cook's Distance ,000 ,353 ,031 ,070 44
Centered Leverage Value ,000 ,360 ,045 ,062 44
a. Dependent Variable: ABRES
DOKUMENTASI

Pertemuan rutin bulanan MGMP PAI Kota Palu, Sabtu 29 Juli 2017, bertempat di
SMA Negeri 4 Palu.

Pengumpulan data responden guru PAI SMAN 1 Palu Dra. Nikmah Naukoko dan
Nurnovan, S.Pd.I
Wawancara dengan guru PAI SMA Negeri 4 Palu Dra. Aswati dan Abd Rasyid,
S.Ag.M.Pd.

Wawancara dengan Kepala Sekolah dan wakasek SMA Negeri 5 Palu Drs. Asri djalil,
M.Pd, dan Drs. Ambodalle Labennu, M.Pd.

Pengumpulan data bersama guru PAI di SMA Negeri 8 Palu


Wawancara dengan ketua MGMP Kota Palu Drs. Amiruddin, M.Pd

Wawancara dan pengumpulan data dengan guru PAI SMA Negeri 7 Palu, Jum’at 9
juni 2017.
BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : MARWAN, S.Pd.I


NIM : 12010150052
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Laju, 23 Agustus 1981
Alamat Rumah : BTN Bukit Tadulako Blok. L No. 13
Palu
Telp/HP : 082277177141
E-mail : marwanbimambojo@gmail.com

Riwayat Pendidikan penulis, dimulai di desa laju, yaitu di sebuah desa kecil
yang teletak di Kabupaten Bima, penulis tamat sekolah dasar di SDN Laju pada tahun
1994, setelah tamat, penulis melajutkan pendidikan di SMP Negeri 3 Dompu yang
terletak di Kabupaten Dompu, tamat tahun 1997. Di tahun yang sama penulis
melanjutkan di SMA Negeri 2 Dompu dan tamat pada tahun 2000. Pada tahun 2000,
penulis melanjutkan studi di sebuah perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Tengah
yaitu STAIN Datokarama Palu, penulis menyelesaikan studi tahun 2005.
Dua tahun setelah penulis menamatkan kuliah, penulis memulai karir dengan
mengajar di salah satu SMA Negeri di Kota Palu. Tahun 2007 s/d tahun 2011 penulis
mengajar mata pelajaran pendidikan agama islam di SMA Negeri 4 Palu, tahun 2009
s/d tahun 2011 penulis mengajar mata pelajaran Teknik Informatika dan Komputer
(TIK) di SMP Negeri 10 Palu. Pada tahun 2011 mengajar pendidikan agama silam di
SMA Negeri 5 Palu hingga sekarang.
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MARWAN
Nim : 12010150052
Jurusan : Tarbiyah / Pascasarjana Superisi

Bersedia tesis saya yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi


dan Pelaksanaan Supervisi Kelas terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama
Islam di SMA se Kota Palu Tahun 2017.” Dipublikasikan.

Demikian surat perntayaan ini saya buat, untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, Oktober 2017


Yang Membuat Pernyataan

MARWAN

Anda mungkin juga menyukai