Anda di halaman 1dari 19

PERTANIAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA

AGRICULTURE AND HUMAN LIFE

Gustri Sarah Br Regar

NIM : 1706110332

AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2017
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Gustri Sarah Br Regar

NIM : 1706110332

Program Studi : Agroteknologi

Judul : PERTANIAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA

Pekanbaru, 26 Oktober 2017

Dosen Pembimbing Penulis

Ir. Gunawan Tabrani, M.Si Gustri Sarah Br Regar


NIDN. 0012035802 NIM:1706110332
ABSTRAK

Pertanian mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan manusia, selama
manusia hidup, selama itu juga pertanian tetap akan ada. Hal itu disebabkan karena
makanan merupakan kebutuhan manusia paling pokok selain udara dan air.
Makanan merupakan hasil dari pertanian yang mana setiap tahun kebutuhan akan
makanan semakin meningkat karena yang digunakan sebagai makanan pokok
manusia. Hal yang terjadi banyak kerugian yang diakibatkan karena banyaknya
penyakit tanaman yang terlambat untuk diagnosa dan sudah mencapai tahap yang
sangat parah dan menyebabkan terjadinya gagal panen. Sebenarnya setiap penyakit
tanaman tersebut sebelum mencapai tahap yang lebih parah dan meluas umumnya
menunjukkan gejala-gejala penyakit yang diderita tetapi masih dalam tahap yang
ringan dan masih sedikit. Solusi untuk mengatasinya ini aplikasi yang dibuat dengan
bantuan Tools VB.Net 2008 dan sebagai peyimpanan database menggunakan SQL
Server 2008 ini.

Kata kunci: Pertanian, kehidupan manusia, penyakit tumbuhan

ABSTRACT

Agriculture has a very important meaning for human life,as long as humans live, as
long as it is also agriculture will still exist. It is because food is the most basic human
needs other than oksygen and water. Food is the result of agriculture where every
year the chagrin for food is increasing because it is used as the staple food af man.
Things that happen a lot of losses caused by the number of plant diseases that are
late for the diagnosis and has reached a very severe stage and cause crop failure.
Actually any plant diseases before reaching a more severe and widespread stage
generally show the symptoms of the disease suffered but still in a mild and still small
stage. Solution to evercome this application created with the help of Tolls VB.Net
2008 and as database storage using SQL Server 2008 this.
Keywords: Agriculture, human life, plant diseases

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………….….1

ABSTRAK…………………………………………………………………………..…………2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..…3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..4

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………5
B. TUJUAN…………………………………………………………………….…..6

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………...7
A. SAINS-PERTANIAN DAN LINGKUNGAN…………………………..8
B. SEJARAH PERTANIAN DAN PERTANIAN USAHA……………..9
C. CUACA IKLIM DAN UNSUR UNSURNYA………………………;…10
D. IKLIM INDONESIA……………………………………………………….;..11
E. ENERGI DAN DAUR HARA KEHIDUPAN……………………….…12
F. PANGAN DAN GIZI………………………………………………………..13

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………….……14

KESIMPULAN…………………………………………………………….………15

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….…
16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Profesi petani merupakan profesi yang paling banyak digeluti oleh masyarakat
Indonesia terutama di daerah pedesaan. Profesi petani juga merupakan profesi yang
digeluti secara mudah meski tanpa mengenyam bangku sekolah mengingat profesi ini
bias dibilang sangat sederhana dan rata-rata bisa dilakukan oleh semua orang di
pedesaan, baik itu laki-laki maupun perempuan. Adapun jenis tanamannya yang
beraneka ragam dan cara pengelolaan serta penggunan pupuk dan pestisida yang
berbeda pula. Di masa dulu dimana sektor perekonomian nasional masih bertumpu
pada sektor pertanian yang menjadi andalan dalam memperoleh pendapatan nasional
bangsa Indonesia selalu mampu mencukupi kebutuhan akan pangan dalam negeri
tanpa harus mengimpor dari negara lain. Akan tetapi saat ini jika dilihat dari situasi
perekonomian Indonesia yang cenderung mempercepat industrialisasi berdampak
pula pada sektor pertanian, akibatnya sektor pertanian yang dulunya menjadi andalan
Negara seolah-olah menjadi terbengkalai.

Melihat situasi yang demikian tentunya akan berdampak pula pada ekonomi
petani itu sendiri. Terabaikannya sektor pertanian yang terbukti dengan makin
gencarnya bangsa Indonesia melakukan impor beras dan bahan pangan lainnya dari
Negara tetangga seperti dari Thailand, Vietnam, Myanmar dan India yang berakibat
pada menurunnya harga produk pertanian dari petani domestik. Melihat kondisi yang
demikian memprihatinkan mengingat bahwa Negara Indonesia merupakan Negara
agraris dengan lahan pertanian yang sangat luas yang seharusnya tidak perlu
melakukan impor beras dan seharusnya bisa mensejahterakan masyarakatnya
khususnya masyarakat petani. Kondisi ini makin diperparah dengan makin mahalnya
harga pupuk dan pestisida.

Mengatasi situasi yang demikian pelik bagi petani, seharusnya pemerintah


sadar akan kewajibannya untuk mensejahterahkan masyarakat sebagimana yang
diamanatkan dalam pancasila dan UUD 1945. Selain itu strategi dan kreatifitas dari
petani mutlak diperlukan guna menghadapi persaingan dalam era global ini dimana
pintu persaingan makin terbuka lebar termasuk persaingan dalam hal penyediaan
pangan dengan Negara lain. Jika kualitas dan kuantitas produk pertanian kita kurang
maka janganlah heran apabila kita kaah bersaing dengan Negara lain.

B. TUJUAN
1. Bagi Mahasiswa
Laporan ini kami susun untuk memberikan gambarn agar mahasiswa tahu akan
kegiatan pertanian dalam masyarakat baik itu dari segi pengeloaan, jenis tanaman
yang ditanam, modal awal yang diperlukan dan hasil yang didapat saat musim panen.

2. Bagi Masyarakat

untuk memberikan gambaran dan masukan kepada masyarakat agar mereka tahu
tentang perbandingan penghasilannya dan memberikan motivasi agar bisa bertani
dengan baik sehingga dapat menghasilkan produk pertanian dengan kualitas dan
kuantitas yang baik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sains-Pertanian dan Lingkungan

Sains merupakan salah satu kajian ilmu yang mempelajari gejala-gejala kealaman.
Sebagai proses, Sains merupakan cara kerja yang sistematis dan komprehensif dengan
menggunakan metode ilmiah yang yang meliputi pengamatan, membuat hipotesis,
merancang dan melakukan percobaan, mengukur dan proses-proses pemahaman kealaman
lainnya. Sebagai produk kajian sains menghasilkan teori, hukum, potsulat, kaidah-kaidah,
dan sebagainya. Sebagai sikap kajian sains menghasilkan sikap menghargai, menghormati,
merasakan, menimbulkan keingintahuan, dan sebagainya.
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang
melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia)
untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai
kegiatbudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim. Dan untuk
menigkatkan budidaya pertanian haruslah peduli juga terhadap lingkungan sekitar
kita, karena untuk menghasilkan hasil yang bagus dalam budidaya tanaman haruslah
dengan lingkungan yang baik untuk menghasilkan buah yang bagus demi kehidupan
manusia agar tetap terkendali dalam kebutuhan sehari-hari.

B. Sejarah Pertanian dan Pertanian Usaha


Asal-mula pertanian

Berakhirnya sekitar 11.000 tahun sebelum Masehi (SM) menjadikan bumi lebih
hangat dan mengalami musim kering yang lebih panjang. Kondisi ini menguntungkan
bagi perkembangan tanaman semusim, yang dalam waktu relatif singkat memberikan
hasil dan biji atau umbinya dapat disimpan. Ketersediaan biji-bijian dan polong-
polongan dalam jumlah memadai memunculkan perkampungan untuk pertama
kalinya, karena kegiatan perburuan dan peramuan tidak perlu dilakukan setiap saat.

Berbagai teori dan hipotesis mengemuka mengenai bagaimana manusia berpindah


dari budaya berburu ke budaya bercocok tanam.

Hipotesis Oasis dikemukakan oleh Raphael Pumpelly pada tahun 1908 dan
dipopulerkan oleh Vere Gordon Childe yang merangkum hipotesis tersebut ke dalam
buku Man Makes Himself. Hipotesis ini menyatakan bahwa ketika iklim menjadi
lebih kering, komunitas populasi manusia mengerucut ke oasis dan sumber air lainnya
bersama dengan hewan lain. Domestika tanaman berlangsung bersamaan dengan
penanaman benih tanaman.

Perkembangan

Penggambaran pertanian pada zaman Mesir Kuno


Berdasarkan bukti-bukti peninggalan artefak, para ahli prasejarah saat ini bersepakat
bahwa praktik pertanian pertama kali berawal di daerah " bulan sabit yang subur" di
Mesopotania sekitar 8000 SM. Pada waktu itu daerah ini masih lebih hijau daripada
keadaan sekarang. Berdasarkan suatu kajian, 32 dari 56 spesies biji-bijian budidaya
berasal dari daerah ini. Daerah ini juga menjadi satu dari pusat keanekaragaman
tanaman budidaya (center of origin) menurut Nikolai Vavilov. Jenis-jenis tanaman
yang pertama kali dibudidayakan di sini adalah gandum,jelai (barley), buncis (pea),
kacang arab (chickpea), dan flax (Linum usitatissimum).

Di daerah lain yang berjauhan lokasinya dikembangkan jenis tanaman lain sesuai
keadaan topografi dan iklim. Di Tiongkok, padi (Oryza sativa) dan jewawut (dalam
pengertian umum sebagai padanan millet) mulai didomestikasi sejak 7500 SM dan
diikuti dengan kedelai,kacang hijau, dan kacang azuki. Padi (Oryza glaberrima) dan
sorgum dikembangkan di daerah Sahel, Afrika 5000 SM. Tanaman lokal yang berbeda
mungkin telah dibudidayakan juga secara tersendiri di Afrika Barat, Ethiopia, dan
Papua. Tiga daerah yang terpisah di Amerika (yaitu Amerika Tengah, daerah Peru-
Bolivia, dan hulu Amazon) secara terpisah mulai membudidayakan
jagung,labu,kentang, dan bunga matahari.

Kondisi tropika di Afrika dan Asia Tropik, termasuk Indonesia, cenderung


mengembangkan masyarakat yang tetap mempertahankan perburuan dan peramuan
karena relatif mudahnya memperoleh bahan pangan. Migrasi masyarakat Austronesia
yang telah mengenal pertanian ke wilayah kepulauan Indonesia membawa serta
teknologi budi daya padi sawah serta perladangan.

Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu.
Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan
diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar ( hutan). Peternakan menggunakan
subjek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia) atau
serangga (misalnya lebah). Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk
amfibia dan semua non-vertebrata air). Suatu usaha pertanian dapat melibatkan
berbagai subjek ini bersama-sama dengan alasan efisiensi dan peningkatan
keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek
konservasi sumber daya alam juga menjadi bagian dalam usaha pertanian.

Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatan ekonomi sehingga


memerlukan dasar-dasar pengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha,
pemilihanbenih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk,
pengolahan dan pengemasan produk, dan pemasaran. Apabila seorang petani
memandang semua aspek ini dengan pertimbangan efisiensi untuk mencapai
keuntungan maksimal maka ia melakukan pertanian intensif (intensive farming).
Usaha pertanian yang dipandang dengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program
dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian ke cara pandang demikian dikenal
sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkan pertanian intensif,
keduanya sering kali disamakan.

Sisi pertanian industrial yang memperhatikan lingkungannya adalah pertanian


berkelanjutan (sustainable agriculture). Pertanian berkelanjutan, dikenal juga dengan
variasinya seperti pertanian organik atau permakultur, memasukkan aspek kelestarian
daya dukung lahan maupun lingkungan dan pengetahuan lokal sebagai faktor penting
dalam perhitungan efisiensinya. Akibatnya, pertanian berkelanjutan biasanya
memberikan hasil yang lebih rendah daripada pertanian industrial.

Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalu melibatkan
barang dalam volume besar dan proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi.
Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau
beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu
tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya
budidaya alga,hidroponika) telah dapat mengurangi ciri-ciri ini tetapi sebagian besar
usaha pertanian dunia masih tetap demikian

C. Cuaca, Iklim dan Unsur-Unsurnya


Pengertian cuaca dan iklim
Cuaca adalah keadaan udara di tempat tertentu yang relatif sempit dan waktu tertentu
yang singkat juga. Dikatangan singkat karena cuaca bisa berubah dengan sangat cepat
dalam hitungan jam bahkan menit. Ilmu untuk mengkaji tentang cuaca disebut
meteorologi.
Iklim adalah keadaan rata-rata dari pergantian cuaca dalam waktu yang relatif lama
(sekitar 30 -100 tahun) pada wilayah yang relatif luas. Ilmu yang mempelajari tentang
iklim disebut klimatologi.
Unsur-unsur cuaca dan iklim
Cuaca dan iklim memiliki unsur-unsur yang sama yaitu terdiri atas unsur suhu udara,
hujan, kelembapan, tekanan udara dan angin. Dalam pelestarian budidaya tanaman di
pertanian ini haruslah melihat kondisi iklim dan cuaca nya juga, karena ini sangat
berpengaruh besar pada tanaman. Kehidupan manusia juga berpengaruh terhadap
pada cuaca dan iklim juga,kalau cuaca dan uklim nya tidak mendukung pada proses
pertumbuhan tanaman, maka tanaman tidak berkembang dengan baik,dan hasil
produksi pun menurun untuk kebutuhan manusia sehari-hari.

D. Iklim Indonesia
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Di Indonesia
Fator-faktornya dapat diperinci sebagai berikut :
1. Faktor alami
a. Pada skala global ( bumi secara keseluruhan )
Kepulauan Indonesia dikelilingi oleh dua samudra yaitu samudera hindia
dan samudera pasifik dan berbatasan dengan dua benua yaitu benua
austalia dan benua asia.
b. Pada skala regional
Kepulauan Indonesia terdiri atas lima pulau besar dan ribuan pulau kecil ,
dikelilingi dan diantarai oleh laut – laut dan selat – selat.
c. Pada Skala Lokal
Gunung-gunung yang menjulang tinggi besar pengaruhnya atas
penyebaran curah hujan dan suhu. Iklim dapat dipengaruhi oleh
pegunungan. Pegunungan menerima curah hujan lebih dari daerah dataran
rendah karena suhu di atas gunung lebih rendah daripada suhu di
permukaan laut.
2. Faktor buatan
• Pengaruh Manusia
Faktor di atas mempengaruhi iklim secara alami, namun kita tidak bisa
melupakan pengaruh manusia di iklim kita miliki. Ini telah mempengaruhi
iklim sejak kita muncul di bumi ini jutaan tahun lalu. Pada waktu itu.

2. Hubungan Iklim Bagi Pertanian di Indonesia


Indonesia merupakan negara agraris, tentu ada keterkaitannya dengan
bidang pertanian di Indonesia. Selain itu, sekitar 70% penduduk Indonesia
bekerja di sektor pertanian. Begitu halnya iklim sangat berpengaruh pada
pertanian. Pertanian sangat penting memgingat setiap jenis tanaman pada
berbagai tingkat pertumbuhan yang memerlukan kondisi iklim yang
berbeda-beda. Dengan memperhatikan unsur-unsur iklim kita dapat
memperkirakan tanaman yang cocok dengan keadaan iklim ditempat
tersebut karena tanaman sebagai makhluk hidup tentunya ada interaksi
dengan iklim. Oleh sebab itu, iklim sangat berpengaruh khususnya bagi
pertanian di Indonesia. Untuk itu perhatian dan kerjasama antara para ahli
klimatologi atau ahli meterologi dengan ahli pertanian semakin meningkat
terutaman dalam rangka menunjang produksi tanaman pangan di
Indonesia
D. Energi dan Daur Hara Kehidupan

Pengertian, Unsur-unsur Siklus Materi dan Aliran Energi. Dalam pembahasan


terdahulu, kita telah membahas mengenai komponen-komponen ekosistem.
Komponen-komponen ekosistem tersebut bekerja secara teratur sebagai satu
kesatuan. Keteraturan itu tidak lepas dari adanya siklus materi dan aliran energi.

1. Siklus Materi

Tubuh kita, hewan, tumbuhan, dan batu, tersusun oleh materi. Materi ini terdiri atas
unsur kimia, seperti karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan fosfor
(P).

Materi tidak ada habis-habisnya, materi mengalir dari tubuh makhluk hidup yang satu
ke tubuh makhluk yang lain dan dari dunia hidup ke dunia tak hidup, serta kembali
lagi ke dunia hidup. Daur materi di atas disebut daur biogeokimia, yaitu daur yang
melibatkan proses biologi, geologi, dan kimia. Mata rantai makhluk hidup dalam daur
biogeokimia merupakan jaring-jaring kehidupan. Aliran materi merupakan suatu
daur, sedangkan aliran energi bukan suatu daur, melainkan aliran yang searah.
Setelah melewati beberapa transformasi yang menjaga semua makhluk hidup tetap
hidup, energi tersebut kembali ke angkasa luar sebagai panas. Dengan demikian,
tidak ada daur energi. Berikut ini, kita akan membahas daur beberapa unsur yang
penting saja, yaitu daur air, daur nitrogen, daur karbon, daur fosfor, dan daur sulfur.

a. Daur Air

Meskipun hanya sebagian kecil air di bumi yang terdapat pada materi hidup, air
sangat penting bagi makhluk hidup. Siklus air atau daur air digerakkan oleh energi
matahari dan sebagian besar terjadi di antara lautan dan atmosfer melalui penguapan
dan curah hujan.

b. Daur Nitrogen
Di alam, nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik, seperti urea, protein, dan
asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik, seperti amonia, nitrit, dan nitrat.
Tumbuhan dan hewan membutuhkan nitrogen untuk membuat protein. Udara
(atmosfer) terdiri atas berbagai gas, dan gas nitrogen terdapat kurang lebih sebanyak
80%. Namun, nitrogen tidak digunakan oleh makhluk hidup dalam bentuk gas.
Tumbuhan dapat menyerap nitrogen dalam bentuk senyawa nitrit atau nitrat.

c. Daur Karbon dan Oksigen

Reservoir utama karbon adalah dalam bentuk karbon dioksida yang terdapat di
atmosfer. Bumi juga memiliki karbon organik dalam bentuk batu bara, minyak bumi,
tumbuhan, dan binatang. Selain itu, terdapat sejumlah kecil karbon yang masuk ke
dalam tanah dalam bentuk gula, asam amino, dan senyawa lain yang disekresikan
langsung oleh akar tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan dan berbagai jenis bakteri mampu
menyintesis senyawa organik dari CO2 atmosfer. CO2 dan air yang diserap oleh
tumbuhan kemudian diubah menjadi glukosa dalam proses fotosintesis. Dari proses
ini dihasilkan gas oksigen.

d. Daur Sulfur

Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi
sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen
sulfida. Hidrogen sulfida ini sering kali bersifat mematikan makhluk hidup di
perairan, pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati. Ion
sulfat kemudian diserap tumbuhan dan diubah menjadi protein.

e. Daur Fosfor

Fungsi fosfor bagi makhluk hidup, antara lain fosfor dalam bentuk adenosin trifosfat
(ATP) merupakan bahan bakar (energi) bagi makhluk hidup. Cadangan fosfat yang
dapat larut, dapat digunakan langsung sebagai zat hara primer dalam sintesis protein
oleh tumbuhan. Melalui rantai makanan, fosfat dapat beralih ke tingkat tropik yang
lebih tinggi. Jika organisme mati, fosfor dikembalikan ke tanah melalui proses
penguraian. Kelebihan fosfat yang diekskresikan burung dan ikan dalam tinjanya juga
mengembalikan fosfor ke lingkungan. Guano (deposit kotoran burung) juga
merupakan akumulasi fosfor yang dikembalikan ke daratan.

E. Pangan dan Gizi

Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah segala sesuatu
yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah,
yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia,
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau
minuman.
Pangan dibedakan atas pangan segar dan pangan olahan :
a. Pangan segar
Pangan segar adalah pangan yang belu mengalami pengolahan, yang dapat
dikonsumsi langsung atau dijadikan bahan baku pengolahan pangan. Misalnya beras,
gandum, segala macam buah, ikan, air segar.
b. Pangan olahan tertentu
Makanan / pangan olahan tertentu adalah pangan olahan yang diperuntukkan bagi
kelompok tertentu dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan
kelompok tersebut.
c. Pangan siap saji
Pangan siap saji adalah makanan atau minuman yang sudah diolah dan bisa langsung
disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar pesanan.
Sedangkan Gizi adalah :  elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada
balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang
berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang
tepat dan seimbang.
Maka pangan dan gizi adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air
yang memiliki elemen dalam makanan dan dapat dimanfaatkan langsung oleh tubuh.
Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk dapat mengetahui jumlah kebutuhan
yang harus dipenuhi untuk tubuh kita, karena jumlah kebutuhan setiap orangnya akan
berbeda.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas, penyusun menyimpulkan bahwa Pertanian ini sangatlah


penting bagi kehidupan manusia,terutama di Indonesia. “Tidak Ada Petani Tidak Ada
Kehidupan” itu simbolis yang sering kita dengar dan sering orang mengucapkannya,kata-
kata itu sangatlan benar, karena semua kebutuhan sandang dan pangan masyarakat
bergantung pada hasil olahan pertanian itu sendiri. Bila kita dapat mengetahui bagaimana
cara penanaman yang baik pasti dapat menghasilkan buah yang optimal dan kita pun dapat
meningkatkan produksi buah dalam negeri,kita juga harus melihat kondisi cuaca,iklim,energi
dan daur hara terlebih dahulu untuk penanaman yang baik. Ditempat mana yang sesuai
untuk bercocok tanam, demi meningkatkan hasil produksi panen yang bagus dan
berkualitas. Dan demi menjafa kualitas hasil pokok agar tetap terjaga dan tingkat gizinya
tidak berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Sauer, Carl, O (1952). Agricultural origins and dispersals. Cambridge, MA:


MIT Press.

Binford, Lewis R. (1968). "Post-Pleistocene Adaptations". Di Sally R.


Binford and Lewis R. Binford. New Perspectives in Archaeology. Chicago:
Aldine Publishing Company. pp. 313–342.

Rindos, David (December 1987). The Origins of Agriculture: An


Evolutionary Perspective. Academic Press.

Needham, Joseph (1986). Science and Civilization in China: Volume 4,


Physics and Physical Technology, Part 2, Mechanical Engineering. Taipei:
Caves Books, Ltd. p184

Gupta, Anil K. in Origin of agriculture and domestication of plants and


animals linked to early Holocene climate amelioration, Current Science, Vol.
87, No. 1, 10 July 2004 59. Indian Academy of Sciences.

Harris, David R. and Gosden, C. (1996). The Origins and Spread of


Agriculture and Pastoralism in Eurasia: Crops, Fields, Flocks And Herds.
Routledge. p.385.

Wardiyatmoko. 2006. Geografi. Erlangga. Jakarta

Tjasyono, Bayong HK. 2004. Klimatologi. ITB. Bandung

Anonim. 2012. Pengertian Iklim. http://google.co.id/. Diakses pada tanggal 10


Oktober 2012.
Diantoro, Fefia. Iklim Di Indonesia. http://blog.ub.ac.id/. Diakses pada
tanggal 11 Oktober 2012.

Adiyoga Witono.2003.Prospek Pengembangan Pertanian


Usaban(Perkotaan).Makalah Disampaikanpada Diseminasi Prospek
Pengembangan Sayuran di Perkotaan.11-13 Agustus 2003.Balai Penelitan
Tanaman Sayuran,Lembang,Bandung.

Anny Mulyani.2011.Penguatan Ketahanan Pangan untuk Menekan


Jumlah Penduduk Miskin dan Rentan Pangan di Tingkat Nasional dan
Regional.Makalah disampaikan pada Konferensi Nasional.11-12 Juli
2011.IPB CC, Bogor.

Wariyono, Sukis, dkk. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3: Panduan
Belajar IPA Terpadu/untuk kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai