Anda di halaman 1dari 7

EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 13 No.

2 Mei 2017; 54-60

PERBAIKAN MOTOR INDUKSI 2380 kW DI PT.PINDAD (PERSERO)


Nanda Tri Amalia(1), Drs. Teguh Harijono Mulud, M.T.(2), Budhi Prasetiyo, S.T., M.T.(3)
1,2,3,4)
Mahasiswa dan 5,6)Dosen Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Sudarto, S.H., Tembalang, Semarang, 50275, PO BOX 6199 / SMS
Telp. (024) 7473417, 7499585, Faks. (024) 7472396

Abstrak
Perbaikan motor induksi 2380 kW di PT.PINDAD (Persero) yaitu dilakukannya uji kinerja motor induksi sebelum
dan sesudah proses rewinding dan mencatat hasil pengujian. Proses rewinding bertujuan agar kondisi dan kinerja
motor induksi kembali seperti semula. Proses dilanjutkan pada tahap pengujian untuk menentukan kemampuan
motor induksi. Langkah Tugas Akhir yaitu melakukan pengamatan dan wawancara dengan pembimbing di
PT.PINDAD (Persero). Proses rewinding meliputi proses pembuatan coil, isolasi awal, hot press, forming coil, tes
awal (impulse), isolasi akhir, tes tegangan tinggi DC, proses inserting, proses penyambungan, boring field test,
proses Vacum Pressure Impregnating, proses pengeringan, tes tegangan tinggi AC, proses perakitan, dan final test.
Pengujian tahap akhir meliputi pengujian keadaan diam, pengujian tanpa beban, pengujian getaran, pengujian
ketahanan panas. Setelah dianalisa hasil pengujian pada U-body 2340 MΩ, V-body 6220 MΩ dan W-body 2950
MΩ sedangkan standar nilai tahanan isolasi adalah 100 MΩ, pengujian tanpa beban didapat 68A per-fasa, nilai
getaran dibawah 1 mm/s sedangkan standar nilai getaran minimum 2,8 mm/s, dan pada pengujian ketahanan panas
tidak terdapat permasalahan suhu. Pengujian dinyatakan telah berhasil karena sudah memenuhi standar.

Kata kunci : Proses rewinding, Pengujian tahap akhir, dan Analisa.


PENDAHULUAN dengan kondisi demikian maka diharuskan
Mesin-mesin listrik menempati mengganti lilitan yang baru.
peranan penting dalam sebuah industri atau Proses rewinding dilakukan agar
pabrik, karena dengan mesin-mesin listrik ini kondisi dan kinerja motor kembali pada
dapat memudahkan pelaksanaan produksi dan kondisi semula. Setelah proses rewinding
waktu yang digunakan dalam proses industri dilanjutkan pada tahap pengujian akhir motor.
menjadi lebih singkat. Adapun mesin listrik itu Dalam tahapan akhir ini, pengujian dilakukan
seperti motor induksi yang prinsip kerjanya untuk menentukan kemampuan motor tersebut
dengan cara mengubah energi listrik menjadi apakah sudah sesuai dengan tujuan yang
energi gerak (mekanik), yang mana bekerja diinginkan atau belum sesuai. Pengujian akan
secara terus menerus di dalam proses di suatu dilakukan apabila motor telah selesai dirakit
industri tentunya akan mengalami penurunan dan dipasang seluruh komponennya.
efisiensi bahkan tidak jarang mengalami
kerusakan.
KAJIAN PUSTAKA
Kerusakan pada motor induksi tersebut Mesin listrik digunakan untuk
umumnya dapat disebabkan oleh tiga faktor mengubah suatu energi ke energi yang lain.
yaitu faktor lingkungan (environmental), Misalnya mesin yang mengubah energi
mekanikal, dan elektrikal. Khusus kerusakan mekanis ke energi listrik disebut generator,
dari segi elektrikal sebagian besar terletak mesin yang mengubah energi listrik ke energi
pada lilitan (winding). Dimana pada lilitan mekanis disebut motor listrik. (Santoso Setyo
tersebut bila suatu motor yang kelebihan beban Budi, 13:2005)
(overload) dan dioperasikan terus menerus Sumber daya motor arus bolak – balik
akan menyebabkan lilitan tersebut terbakar, (AC) dibedakan menjadi dua jenis yaitu motor

54
Perbaikan Motor Induksi 2380 Kw Di Pt.Pindad ……………………………..…………….Teguh H.M, Budhi P, Nanda

sinkron dan motor induksi. Motor induksi induksi tiga fasa akan memiliki kecepatan kira
merupakan motor listrik AC yang bekerja – kira 2% sampai 7% di bawah kecepatan
berdasarkan induksi medan magnet. Motor sinkron. (Abdul Kadir 10-11:1999)
induksi dapat dikualifikasikan menjadi dua Motor listrik berfungsi untuk
kelompok utama sebagai berikut : mengubah energi listrik menjadi energi
 Motor induksi satu fasa. Motor tersebut mekanik yang berupa tenaga putar. Motor
hanya memiliki satu gulungan stator yang listrik terdiri dari dua bagian yang sangat
beroperasi dengan pasokan daya satu fasa. penting yaitu stator (bagian yang diam) dan
Memiliki gulungan rotor dan memerlukan rotor (bagian yang berputar). Motor AC
sebuah alat untuk menghidupkan dikenal dengan motor induksi karena arus
motornya. Motor ini biasanya digunakan rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber
pada peralatan rumah tangga, seperti tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi
halnya mesin cuci, kipas angin dan sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara
pengering pakaian. putaran rotor dengan medan putar (rotating
 Motor induksi tiga fasa. Medan magnet magnetic field) yang dihasilkan oleh arus
yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga stator. Dilihat dari kesederhanaanya,
fasa yang seimbang. Motor tersebut konstruksinya yang kuat dan kokoh serta
memiliki kemampuan daya yang tinggi, mempunyai karakteristik kerja yang baik,
memiliki gulungan rotor dan penyalaan motor induksi tiga fasa yang cocok dan paling
sendiri. Sekitar 70% industri menggunakan banyak digunakan dalam bidang industri.
motor tersebut. (elektronika-dasar.web.id) Inti besi stator terbuat dari lapisan
Motor induksi tiga fasa adalah jenis (email) baja silikon yang tebalnya 0,35 – 0,5
motor yang paling umum dijumpai dan mm, tersusun rapi, masing-masing terisolasi
digunakan di industri. Karena motor ini secara elektrik dan diikat pada ujung-
mempunyai konstruksi sederhana, kuat, ujungnya. Celah udara antara stator dan rotor
harganya relatif murah dan mudah pada motor yang kecil adalah 0,25 – 0,75 mm
pemeliharaannya. (Wildi, 2002). sedangkan pada motor yang besar sampai 10
Motor induksi adalah salah satu jenis mm, tergantung pada daya motor
dari motor - motor listrik yang bekerja bersangkutan. (Hubert, 2005).
berdasarkan induksi elektromagnetik. Motor Faraday menyatakan karena adanya lilitan
induksi memiliki sebuah sumber energi listrik pada rotor, maka dapat menyebabkan
yaitu disisi stator, sedangkan sistem kelistrikan
timbulnya GGL induksi pada percobaan
disisi rotornya yangdiinduksikan melalui celah
udara dari stator dengan media Faraday. Percobaan tersebut dikenal Hukum
elektromagnetik. Motor induksi pada Faraday, berikut adalah bunyi Hukum
umumnya beroperasi di bawah kecepatan
Faraday:
motor sinkron, karenanya sering juga disebut
motor asinkron atau motor tak serempak. 1. Jika sebuah penghantar memotong garis –
Kecepatannya akan berkurang dengan garis gaya dari suatu medan magnetik (fluks)
penambahan beban. Kebanyakan motor

55
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 2 Mei 2017; 54-60

yang konstan, maka pada penghantar tersebut Persamaan fluks magnetik (∅) adalah:
akan timbul tegangan induksi. ∅ = B.A Cos Ɵ ………. Persamaan (2.2.)
Keterangan :
2. Perubahan fluksmedan magnetik di dalam
∅ : Fluks magnetik
suatu rangkaian bahan penghantar, akan B : Medan magnetik
menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian A : Luas penampang (Meter persegi)
θ : Sudut antara arah medan magnetik (B)
tersebut.
dengan arah normal bidang (n)
Berikut adalah langkah – langkah percobaan Lilitan rotor motor induksi biasanya dihubung
Faraday: singkat untuk rotor sangkar, maka pada rotor
 Ketika magnet digerakkan (keluar – tersebut akan mengalir arus yang cukup tinggi
masuk) dalam kumparan, jarum pada yaitu arus starting. Putaran rotor selalu
galvanometer akan menyimpang.Ketika mempunyai arus yang sama dengan arah
magnet tidak digerakkan (berhenti) dalam putaran medan magnet stator.
kumparan, jarum pada galvanometer tidak Putaran rotor lebih rendah dari putaran
menyimpang (menunjukkan angka nol).
medan statornya. Selisih antara putaran rotor
 Penyimpangan jarum galvanometer ini
menunjukkan bahwa di dalam kumparan dengan jumlah medan statornya disebut slip
mengalir arus listrik yang biasa disebut (S). Apabila dua belitan pada masing-masing
arus induksi. fasa dililitkan dalam arah yang sama sepanjang
 Arus listrik timbul karena adanya
waktu, medan magnet yang dihasilkan oleh
perubahan jumlah garis gaya magnet, yang
mengakibatkan pada ujung – ujung setiap fasa akan tergantung pada arus yang
kumparan timbul beda potensial. Beda mengalir melalui fasa tersebut. Jika arus listrik
potensial ini disebut gaya gerak listrik
yang melalui fasa tersebut nol, maka medan
induksi (GGL induksi).
Hal tersebut dibuktikan dengan persamaan magnet yang dihasilkan akan nol pula. Jika
GGL induksi (εind) yang memenuhi syarat arus listrik yang mengalir dengan harga
Hukum Faraday:
maksimum, maka medan magnet berada pada
∆∅
εind = - N ……….…. Persamaan (2.1.)
∆t harga maksimum pula. Karena arus yang
Keterangan :
mengalir pada sistem tiga fasa mempunyai
N :Jumlah lilitan (Buah)
∆∅/∆𝑡 : Laju perubahan fluks magnetik perbedaan 120o, maka medan magnet yang
(Wb/s) dihasilkan juga akan mempunyai perbedaan
Tanda negatif pada rumus sesuai dengan
sudut sebesar 120o pula. Kecepatan medan
Hukum Lenz, yaitu “GGL induksi selalu
membangkitkan arus yang medan magnetiknya putar dari suatu SLIP={(ns–nr)/ns}x100%
berlawanan dengan sumber perubahan fluks ..Persamaan (2.3.)
magnetik”.Weber = volt .detik atau (∅) = 1 Keterangan :
voltdetik = 1 Wb

56
Perbaikan Motor Induksi 2380 Kw Di Pt.Pindad ……………………………..…………….Teguh H.M, Budhi P, Nanda

ns : Kecepatan sinkron (rpm) bagian rotor. Sehingga terinduksi arus dan


nr : Kecepatan rotor (rpm) sesuai dengan Hukum Lentz, sehingga
rotor akan berputar mengikuti putaran
Atau menggunakan persamaan:
medan stator. Perbedaan kecepatan medan
120.f putar stator dengan putaran rotor biasa
ns= ………….……. Persamaan (2.4.)
p
disebut slip. Apabila terjadi penambahan
Keterangan : beban, maka akan mengakibatkan naiknya
f : Frekuensi motor (Hz) kopel motor dan selanjutnya akan
p : Jumlah kutub (Buah) memperbesar arus induksi pada bagian
Prinsip kerja motor induksi atau terjadinya rotor. Frekuensi rotor saat motor belum
putaran pada motor, bisa dijelaskan sebagai berputar nilainya akan sama dengan
berikut: frekuensi yang terjadi pada belitan stator,
 Bila kumparan stator diberi suplai dan apabila sudah beputar frekuensi
tegangan tiga fasa, maka akan terjadi rotornya akan sebanding dengan perubahan
120.f
medan putar dengan kecepatan ns = slip yang terjadi pada motor tersebut.
p
 Medan putar stator tersebut akan
METODE PELAKSANAAN
mengimbas penghantar yang ada pada Proses rewinding yaitu dilakukannya
rotor, sehingga pada rotor timbul tegangan penggantian lilitan dan penggantian bantalan
induksi. (bearing), prosesnya dimulai dari incoming
 Tegangan yang terjadi pada rotor test lanjut ke tahap pembongkaran dan
menyebabkan timbulnya arus pada penggantian belitan motor. Setelah proses
penghantar rotor. rewinding dilanjutkan pada tahap pengujian
 Selanjutnya arus didalam medan magnet akhir motor sebelum dikembalikan kepada
menimbulkan gaya (F) pada rotor. konsumen untuk meyakinkan bahwa motor
 Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya sudah layak beroperasi. Pengujian akhir ini
(F) pada rotor cukup besar untuk adalah tahapan terakhir dari proses setelah
menanggung kopel beban, maka rotor akan motor induksi 3 fasa di rewinding. Dalam
berputar searah dengan medan putar stator. tahapan akhir ini, pengujian dilakukan untuk
 Supaya timbul tegangan induksi pada menentukan kemampuan motor tersebut
rotor, maka harus ada perbedaan relatip apakah sudah sesuai dengan tujuan akan
antara kecepatan medan putar stator (ns) dilakukan apabila motor telah selesai dirakit
dengan kecepatan putar rotor (nr). dan dipasang seluruh komponennya.
Perbedaan kecepatan antara nr dengan ns Tahap pengujian ini, motor yang telah diuji
disebut Slip (S), dan dinyatakan Tidak sesuai dengan tahapan pengujian dan telah
terjadi kopel apabila nr = ns tegangan tidak memenuhi syarat dari seluruh tahapan
akan terinduksi dan arus tidak mengalir pengujian maka motor tersebut dinyatakan
pada kumparan jangkar rotor. Kopel pada lulus tes dan motor siap untuk dipacking dan
motor akan terjadi bila nr lebih kecil dari segera dikirim kepada konsumen. Akan tetapi
ns. Medan putar yang terjadi pada stator ini apabila motor gagal dalam tes akhir ini, dalam
akan memotong penghantar yang ada pada artian terdapat kegagalan atau kerusakan salah

57
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 2 Mei 2017; 54-60

satu fungsi dan tidak memenuhi standar maka HASIL DAN PEMBAHASAN
akan dianalisa kembali dari kerusakan yang Hasil inspeksi dari perbaikan yang
terjadi dan motor akan dikembalikan untuk telah dilakukan pada motor induksi 2380 kW
diperbaiki apabila tidak motor akan di reject. di PT.PINDAD (Persero), maka didapatkan
Sebelum dilakukan pengujian mekanis dan beberapa permasalahan yang terjadi akibat
elektrik, terdapat berbagai macam tahapan adanya beberapa faktor. Hal tersebut dapat
dalam melakukan pengujiannya. Saat proses mengakibatkan kerusakan pada komponen -
pengujian diperlukan ketelitian dan harus komponen motor induksi baik jangka pendek
dilakukan secara urut. maupun jangka panjang, bahkan dapat
Berikut merupakan kriteria yang dilakukan mengakibatkan kecelakaan kerja apabila tidak
pada perbaikan motor induksi 2380 kW: segera dilakukan perbaikan.
 Membongkar bantalan jalan (journal Kerusakan tersebut umumnya dapat
bearing). disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor
 Membongkar kerangka (chasing). lingkungan (environmental), mekanikal, dan
elektrikal. Maka dari itu perlu untuk
 Mencuci kerangka menggunakan steam
dilakukannya perbaikan pada motor induksi
cleaning.
agar performa tetap terjaga dan dapat
 Membongkar lilitan stator yang akan di
memperbaiki kinerja motor tersebut seperti
rewinding.
semula. Berikut merupakan langkah yang
 Melakukan balancing pada rotor.
dilakukan pada perbaikan motor induksi 2380
 Melakukan pengecatan pada kerangka
kW:
(chasing/body).
1. Membongkar bantalan jalan (journal
 Kemudian merakit kembali motor induksi
bearing).
apabila semua tahapan sudah selesai.
2. Membongkar kerangka (chasing).
Proses ini merupakan pengujian
3. Mencuci kerangka menggunakan steam
kelistrikan pada motor induksi setelah di
cleaning.
rewinding. Sebelum melakukan pengujian
4. Melakukan balancing pada rotor.
terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
5. Melakukan pengecatan pada kerangka
(chasing/body).
1. Memeriksa kembali kelengkapan motor. 6. Kemudian merakit kembali motor induksi
2. Memeriksa name plate yang akan ditest. apabila semua tahapan sudah selesai.
3. Kondisi dari dudukan motor lengkap. Hasil dari perbaikan yang telah dilakukan pada
4. Kondisi sistem sambungan terminal. motor induksi terdapat beberapa
5. Tegangan sumber harus sesuai dengan permasalahan, seperti:
tegangan motor yang akan diuji dan  Kerusakan pada coil winding stator. Hal
pastikan sumber untuk pengujian benar- tersebut merupakan kerusakan dari segi
benar tiga fasa. elektrikal yang sebagian besar terletak
6. Periksa kembali alat ukur agar dapat pada lilitan (winding). Karena motor yang
berfungsi dengan baik ketika melakukan kelebihan beban (over load) dan
pengujian dan tentunya sudah dikalibrasi. dioperasikan secara terus menerus dapat
menyebabkan lilitan tersebut terbakar,

58
Perbaikan Motor Induksi 2380 Kw Di Pt.Pindad ……………………………..…………….Teguh H.M, Budhi P, Nanda

dengan kondisi demikian maka diharuskan 2. Pengujian Tanpa Beban (No Load Test)
mengganti lilitan yang baru yaitu dengan Dari data pengujian diatas dapat dilihat
dilakukannya proses rewinding pada stator besarnya frekuensi sebesar 50 Hz, besarnya
motor induksi 2380 kW. tegangan line to line 3300 V dan arus per-
 Terdapat cacat pada bantalan jalan fasa 68 A menandakan bahwa semua yang
(journalbearing). Hal tersebut terjadi tertera pada name plate sudah sesuai
karena jika pada awal mesin dihidupkan dengan hasil pengujian.
langsung berputaran tinggi dan poros 3. Pengujian Getaran (Vibration Test)
masih bertumpu pada bantalan, maka poros Dari data hasil pengujian diatas besarnya
akan bergesekkan langsung dengan getaran pada kondisi horizontal, vertikal,
 bantalan. Maka solusi dari permasalahan dan axial berada pada nilai dibawah 1
pada bantalantersebut yaitu dengan mm/s, berdasarkan ISO 10861-3-1989
dilakukannya rebabbit pada bantalan. penjelasan terdapat pada sub bab (3.4.2.3)
Rebabbit merupakan proses pelapisan bahwa minimum nilai getaran pada motor
ulang pada dinding bagian dalam dengan rating daya 300 kW < p < 50 MW
bantalandengan menggunakan paduan adalah 2,8 mm/s. Maka dengan ini
timah hitam (Pb-base) atau paduan timah menandakan bahwa uji getaran telah
putih (Sn-base) yang disebut sebagai berhasil karena nilai vibrasi pada motor
logam “babbit”. Logam babbit tersebut sebesar rata-rata dibawah 1 mm/s.
harus melekat dengan kuat pada rangka . Pengujian Ketahanan Panas (Heat Run Test)
bantalan. Dari data hasil pengujian ketahanan panas
Data hasil pengujian tahap akhir motor induksi selama 60 menit dapat kita ketahui
3 fasa setelah proses rewinding adalah sebagai temperatur bantalan disetiap interval waktu
berikut: tidak terdapat permasalahan suhu yang
1. Pengujian Keadaan Diam (Static Test) sangat ekstrim baik pada sisi bantalan
Dari data yang sudah didapat pada hasi; maupun dari temperatur winding.
static test yaitu besarnya nilai tahanan Berikut merupakan grafik perbandingan dari
isolasi pada fasa U-body 2340 MΩ, V- nilai tahanan isolasi (insulation resistance)
body 6220 MΩ dan W-body 2950 MΩ baik sebelum dan setelah dilakukannya proses
pada tegangan uji 2500 VDC. Besarnya rewinding.
polarization index (IP) adalah 2,3. Karena 1. Grafik U – Body
berdasarkan ketentuan IEEE 43-2000 nilai
tahanan isolasi minimum 100 MΩ begitu
Tahanan Isolasi (GΩ)
pula dengan nilai polarization index-nya 3

yang sudah memenuhi standar IEEE 43- 2


2.34
2000 minimum sebesar 2,0. Dapat 1 1.5
disimpulkan bahwa nilai tahanan isolasinya 0
U - Body
sudah memenuhi standar.
Sebelum Sesudah

59
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 13 No. 2 Mei 2017; 54-60

2. Grafik V – Body isolasi pada U-body 2340 MΩ, V-body


6220 MΩ dan W-body 2950MΩ.
Tahanan Isolasi (GΩ) b. Pengujian Tanpa Beban
Dari hasil pengukuran didapatkan nilai
10 1.486.22 arus per-fasa 68 A, menandakanbahwa
0
V - Body
nilai tersebut sudah sesuai pada name
plate.
Sebelum Sesudah
c. Pengujian Getaran
3. Grafik W – Body Standar untuk nilai getaran pada motor
yaitu 2,8 mm/s sedangkan hasil dari
Tahanan Isolasi (GΩ) nilai getaran pada motor bernilai
5 2.95 dibawah 1 mm/s.
0.00001 d. Pengujian Ketahanan Panas
0
W - Body Pada pengujian ketahanan panas selama
60 menit tidak terdapat permasalahan
Sebelum Sesudah Column1
suhu yang sangat ekstrim.
Hasil dari proses perbaikan tersebut
KESIMPULAN
Hasil perbaikan pada motor induksi 2380 kW dinyatakan sudah berhasil dan barang siap
yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan untuk dikirim kembali pada konsumen.
beberapa hal sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
1. Ada kerusakan pada coil winding stator
Achyanto, Ir. Djoko. 1997. Mesin – mesin
dikarenakan motor mengalami kelebihan
Listrik. Jakarta : Erlangga.
beban (over load) dan dioperasikan secara
Charles, Hubert I. 2005. Electrical
terus menerus hingga menyebabkan lilitan
Machines, Theory, Operations,
tersebut terbakar. Maka solusi dari
Applications, Adjustment and Control.
permasalahan tersebut yaitu dengan
New Jersey : Uper Saddle River
melakukan proses rewinding.
IEEE standar 43-2000. 2000.
2. Ada cacat pada bantalan jalan karena poros
Recommended minimum insulation
bergesekkan langsung dengan bantalan.
resistance values at 40oC. 05 Juni
Hal tersebut dikarenakan pada saat
2017 (jurnal)
starting, mesin langsung berputaran tinggi
Kadir, Abdul. 1999. Mesin Sinkron. Jakarta :
dan poros masih bertumpu pada bantalan.
Djambatan.
Maka solusinya yaitu dengan melakukan
Santoso, Setyo Budi. 2005. Motor Listrik.
rebabbit.
Jakarta : Gramedia.
3. Kemudian hasil dari pengujian tahap akhir
Tim elektronika dasar. 2012. Motor Induksi.
motor induksi sudah sesuai dengan standar
http://elektronikadasar.web.id.
yang ditentukan.
02 Mei2017 (internet)
a. Pengujian Keadaan Diam
Vonroll. 2014. Elektrische
Standar tahanan isolasi minimum yaitu
Hochspannungsantriebe.
100 MΩ sedangkan hasil tahanan
www.vonroll.com/de/produkte.

60

Anda mungkin juga menyukai