Anda di halaman 1dari 3

Nama : FITRI DYAH EGITA

Nim : 042001s17005

1. Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat diZal Bedah dengan masalah utama
nyeri akut dengan diagnose medis hemoroid ,pasien mengeluh nyeri saat bab
seperti ditusuk-tusuk pada anus dengan skala nyeri 7, nyeri hilang timbul dalam
waktu 2 menit. Keluhan umum baik, Tekanan darah 110/90 mmHg, Nadi 90 x/menit,
Respirasi 23x/menit, pasien meringis kesakitan, pasien tidak dapat mengontrol
nyeri, skala nyeri 7, pasien mengalami nyeri yang disebabkan adanya hemoroid ,
pasien tampak tidak nyaman terapi yang dilakukan, pemasangan infus asering ,
pemberiam obat cefoperazole 2x1 gram, ketololax 30 mg , ondansentron 1x4 mg,
kemudian pasien dilakukan tindakan pembedahan pada tanggal 22-11-2019.
Tindakan keperawatan
1) observasi tand-tanda vital,
2)identifikasi lokasi nyeri, karakteristik nyeri,kualitas intensitas nyeri,
3) identifikasi skala nyeri,
4) identifikasi factor yang memperberat nyeri,
5) ajarkan teknik relaksasi ( Tarik nafas dalam ),
6) kalaborasi pemberian analgesic.

2. Seorang bayi perempuan berusia 1 hari dirawat diruang NICU dengan diagnose
medis asfeksia berat masalah utama ketidak efektifan pola nafas dengan keluhan
sesak nafas. Keadaan umum sedang, pasien tampak sesak , terdapat reteraksi
dinding dada, Tanda-tanda Vital: Nadi 120x/menit , Respirasi 60 x/menit , suhu
38,8℃ kemudian Tindakan yang dilakukan pemasangan O2 nasal canul 2 lpm,
pemasangan infus pam D10, pemasangan OGT, pemberian pracetamol oral 0,3 cc,
pracetamol injeksi intra vena ( IV) 3x30 mg, vitamin zamel oral 0,3 cc dan diit susu
atau Asi. Tindakan keperawatan
1) monitor frekuensi irama dan kedalaman nafas,
2) monitor pola nafas,
3) auskultasi bunyi nafas,
4) berikan ksigen sesuai indikasi,
5) palpasi kesimetrisan akspensi paru.

3. Seorang wanita berusia 45 tahun diobservasi di IGD selama 2 jam dengan masalah
utama stroke dengan diagnose medis stroke non hemoragic. Pasien mengeluh tidak
dapat menggerakkan badannya sebelah kiri . keadaan umum sedang, pasien
mengeluh badannya panas, pasien tampak lemah dan pucat, Tanda-tanda vitaL:
Tekanan darah 100/80 mmHg, Nadi 89 x/menit, Respirasi 25x/menit, Suhu 38 ℃,
kemudian di IGD Pasien diberikan tindakan keperawatan , pemasangan infus nacl 22
tetes permenit, dan pemberian pracetamol. Tindakan keperawatan
1) kaji suhu tubuh setiap 2 jam sekali,
2) lakukan tindakan room pasif, 3) observasi tanda-tanda vital,
4) ajarkan keluarga untuk miring kanan dan kiri pasien ,
5 ) kalaborasi dengan dokter tentang pemberian analgesic.

4. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruang zal bedah dengan Diagnosa
fraktur sinistra , kemudian pasien dibawah keruang OK untuk dilakukan operasi
pemasangan pen dengan masalah utama cemas dengan keluhan pasien
mengatakan takut akan operasinya bisa berjalan dengan lancara atau tidak.
Keadaan umum sedang , mukosa bibir pucat, pasien tampak gelisah, pasien tampak
tidak nyaman, Tanda-tanda vital: Tekanan darah 120/90 mmHg, Nadi 90x/menit ,
Respirasi 24 x/menit, Suhu 36,8℃. Tindakan yang dilakukan pemberian Quanocain
spinal heavy 15 mg, dexametason 1 ampul, ondan sentron 4 mg, pantroprazole 1
gram. Tindakan keperawatan
1) monitor tanda-tanda vital,
2) temani pasien untuk mengurangi kecemasan,
3) ajarkan pasien untuk relaksasi nafas dalam ( tarik nafas dalam).

5. Seorang laki-laki berusia 18 tahun diobservasi diruang IGD selam 2 jam dengan
masalah utama nyeri akut dengan diagnose medis fraktur. Pasien mengeluh nyeri
pada jari-jari kanan seperti ditusuk, skala 7, pada jari manis dan jari kelingking nyeri
hilang timbul dalam waktu 2 menit. Keadaan umum baik, pasien tampak meringis
kesakitan, pasien tidak dapat mengontrol nyeri, terdapat fraktur pada jari ke IVdan
V kaki kanan dan terdapat pendarahn 20cc, pemasangan infus asering 2o tetes
permenit, heting sebanyak 8 jahitan, omepelazole 40 mg dan ketorolac 30 mg.
tindakan keperawatan yang dilakukan 1) observasi tanda-tanda vital 2) ajarkan
teknik manajemen nyeri Tarik nafas dalam, 3) dilakukan pengkajian nyeri secara
komprenhensif, 4) observasi keefektifan obat, 5) kalaborasi pemberian analgesic.

6. Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat diruang ICU dengan masalah utama nyeri
akut dengan diagnose medis edema sirebral PQRST tidak dapat terkaji . Keadaan
umum koma, Tanda-tanda vital: Tekanan darah 150/90 mmHg, Nadi 97 x/menit,
Respirasi 26 x/menit, Suhu 36,9℃ terapiyang dilakukan pemasangan infus asering,
Dit nutrisi lunak, Dopamin 10 mcg / kg BB/menit , Dobutamin 3mg/kg BB/menit,
Omeprazole 160 mg x 24 jam, morpin 10 mcg/kg BB/jam, ondan 8mg/12
jam,Floxaris 1x400mg dan nasal canul 2 liter permenit. Tindakan keperawatan
1) identifikasi lokasi, karakteristik nyeri, frekuensi dan kualitas nyeri,
2) identifikasi skala nyeri,
3) identifikasi respon nyeri,
4) identifikasi factor yang memperberat nyeri,
5) observasi ttv ,
6) kalaborasi pemberian nalgesik.

7. Seorang pasien perempuan berusia 65 tahun dirawat diruang Zal Dalam dengan
masalah utama alergi obat dengan diagnose medis syok analfilatik . Pasien
mengeluh lemas, muntah, gatal – gatal seluruh tubuh, sesak nafas , Tanda-tanda
vital: Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 90x/menit, Respirasi 23x/menit, Suhu
36,2℃,Hasil laboratorium: Hemoglobin 4,9 , Leokosit 13,1dan Eritrosit 9, Tindakan
yang dilakukan pemasangan tranfusi darah, infus nacl 20 tetes permenit, antasit
sirup, pracetamol 3x30mg dan pracetamol infus 1gram. Tindakan keperawatan
1) observasi tanda-tanda vital ,
2) observasi membran mukosa , warna kulit,
3) berikan posisi semi fowler,
4) berikan tranfusi darah lengkap sesuai indikasi,
5) observasi hasil pemeriksaan laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai