Anda di halaman 1dari 16

KOMUNIKASI DALAM KONSELING

Konseling pada dasarnya melibatkan komunikasi antara dua pihak, yaitu konselor dan klien yang
berlangsung dalam situasi konseling. Keberhasilan konseling sangat ditentukan oleh keefektifan
komunikasi diantara partisipan konseling, yaitu konselor, klien dan pihak lain yang terkait. Salah satu
keterampilan yang diperlukan oleh konselor adalah keterampilan berkomunikasi secara dialogis
khususnya dengan klien. Komunikasi biologis pada dasarnya merupakan salah satu bentuk komunikasi
interaktif antara satu pihak dengan pihak lain melalui penciptaan suatu situasi dalam upaya untuk
memperoleh informasi yang diperlukan dalam pembuatan keputusan secara tepat.

Komunikasi itu merupakan landasan bagi berlangsungnya suatu konseling, dan dapat juga diartikan
sebagai suatu proses pembinaan informasi antara dua orang manusia atau lebih dengan menggunakan
simbol-simbol bersama. Komunikasi akan lebih efektif apabila tercapai saling pemahaman, yaitu pesan
yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh penerima. Secara umum proses komunikasi
sekurang-kurangnya mengandunglimaunsur yaitu pemberi, pesan, media, penerima, dan umpan balik.

A. KETERAMPILAN-KETERAMPILAN KOMUNIKASI

Penghampiran

Dapat dikembangkan dengan berbagai cara:

Ungkapan salam dan sapaan yang penuh sopan, dengan nada suara yang baik

Penampilan diri dengan postur fisik yang meyakinkan.

Gerakan fisik yang disertai dengan perhatian secara menyeluruh.

Pengakuan, sentuhan, dan kontak fisik yang sederhana dan penuh perhatian, disertai dengan sikap yang
menunjukan bahwa kehadiran konselor sebagai suatu yang akan memberikan makna bagi klien.

Memelihara kontak mata secara menyeluruh dan tepat sesuai dengan situasi dan topik bahasan.

Mengamati dan menyimak dengan penuh perhatian.

Empati

Keterampilan empati dapat dilakukan dengan memberikan respon dalam bentuk:


Sikap menerima dan memahami ungkapan klien

Memberikan perhatia yang mendalam terhadap ungkapan klien.

Pernyataan yang mengambarkan ungkapan suasana persaan yang diungkapkan.

Memberikan dukungan terhadap ungkapan tertentu.

Merangkumkan

Dapat dilakukan dengan cara:

Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan ungkapannya secara lengkap.

Menunjukan sikap memberikan perhatian dan menyimaknya dengan penuh perhatian.

Membuat catatan-catatan seperlunya untuk merangkum pebicaraan .

Pada akhirnya klien menyampaikan ungkapannya, konselor memberikan respon dalam bentuk
menyampaikan rangkuman pembicaraan.

Bertanya

Dapat dikembangkan dengan cara:

Perhatikan suasana konseling dan klien.

Kuasai materi yang berkaitan dengan pertanyaan.

Ajukan pertanyaan dengan cara yang jelas dan terarah, serta tidak keluar dari topik pembahasan.

Segera berikan respon balikan terhadap jawaban pertanyaan yang diajukan, dengan sikap yang baik dan
empatik.

Kejujuran

Adaempat kondisi yang harus diperhatikan:

Ungkapan perasaan yang sebenarnya.

Kejadian tertentu yang membuat persaan itu.

Alasan mengapa berperasaan seperti itu.


Pengaruh persaan itu terhadap kegiatan selanjutnya.

Asertif

Keterampilan asertif mencakup keterampilan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dengan cara jujur
dan sopan, dan menghargai hak asasi orang lain. Keterampilan ini dapat dikembangkan melalui
ungkapan nonverbal dan verbal.

Konfrontasi

Keterampilan konfrontasi merupakan cara konselor untuk membetulkan titik perbedaan atau
pertentangan dalam situasi sebagai berikut:

Perbedaan antara apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan klien.

Perbedaan antara apa yang telah dikatakan seseorang dengan apa yang dilaporkan orang lain tentang
dia.

Perbedaan antara apa yang dikatakan dengan apa yang nampak.

Pemecahan masalah

Adatujuh tahapan yang dapat ditempuh dalam pemecahan masalah:

Menjajaki masalah

Memahami masalah

Membatasi masalah

Menjabarkan alternatif

Mengevaluasi alternatif.

Memilih alternatif terbaik

Menerapkan alternatif

B. KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Komunikasi antar pribadi merupakan proses pemberian dan penerimaan pesan antara dua atau diantara
orang-orang dalam kelompok kecil melalui satu saluran atau lebih, dengan melibatkan beberapa
pengaruh dan umpan balik. Komunikasi antar pribadi memungkinkan terjadinya interaksi yang bersifat
pribadi antara konselor dan klien.

Prinsip-prinsip komunikasi antar pribadi:

Kita tidak mungkin terhindar dari kehidupan tanpa komunikasi.

Semua komunikasi merujuk kepada isi dan hubungan diantara partisipan.

Komunikasi tergantung pada pertukaran antar partisipan atas dasar kesamaan sistem tanda dan makna.

Setiap orang berkomunikasi menggunakan rangsangan dan respon berdasarkan sudut pandangannya
sendiri.

Komunikasi antar pribadi dapat merangsang timbulnya Saling meniru atau saling melengkapi prilaku
antara individu satu dan yang lainnya.

1. Persepsi Dalam Komunikasi Antar Pribadi

Persepsi adalah proses individu menjadi sadar dan memberi makna terhadap objek dan peristiwa diluar
dirinya melalui bernacam alat indera. Persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor:

a) Harapan individu

b) Kesan pertama

c) Kesan kelompok

d) Derajat kesamaan prilaku orang lain

e) Konsistensi prilaku dalam berbagai situasi

f) Motivasi internal dan eksternal


2. Menyimak Dalam Komunikasi Antar Pribadi

Menyimak merupakan keterampilan yang sangat diperlukan dalam proses komunikasi antar pribadi.
Fungsi menyimak dalam komunikasi antar pribadi adalah sebagai bentuk memeperoleh: rasa senang,
informasi dan bantuan.

Menyimak yang efektif dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Berhenti bicara

2) Tempatkan pembicara dengan mudah

3) Bereaksi secara baik

4) Kosentrasi pada apa yang sedang dibicarakan

5) Jangan terlalu tergesa-gesa memberikan tafsiran

6) Berbagi tanggung jawab dalam komunikasi

7) Ungkapan dengan cara yang benar

8) Meyatakan pemahaman

9) Mengajukan pernyataan
10) Bersikap secara baik

3. Keefektifan Komunikasi Antar Pribadi

Keefektifan komunikasi antar pribadi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1) Keterbukaan

2) Empati

3) Mendukung

4) Positif

5) Keseimbangan

6) Percaya diri

7) Kesegaran

8) Manajemen

9) Pengungkapan

10) Orientasi kepada orang lain

C. MEMBUKA DIRI
Membuka diri merupakan hal yang penting dalam mewujudkan komunikasi antar pribadi secara efektif.
Membuka diri merupakan tindakan dengan menunjukan diri sendiri sehingga membuat oleh orang lain
jadi mengenal diri sendiri. Suatu tindakan dapat disebut membuka diri apabila memilki karakteristik :

1) Diri sendiri sebagai isi

2) Disengaja

3) Diarahkan kepada orang lain

4) Jujur

5) Membuka pikiran

6) Berisi informasi yang tidak terdapat dalam sumber lain

7) Berlangsung dalam suasana keakraban

Membuka diri dilakukan dengan berbagai alasan antara lain :

1) Katarsis

2) Klarifikasi diri

3) Validasi diri
4) Pertukaran

5) Pembentukan impresi

6) Pemeliharaan dan peningkatan hubungan

7) Kontrol sosial

8) Manipulasi

D. KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM KONSELING

Keterampilan berkomunikasi merupakan salah satu unsur kompetensi konselor dalam melaksanakan
konseling baik individual maupun kelompok. Komunikasi non-verbal merupakan bentuk komunikasi yang
ikut mewarnai corak konseling sebagai suplemen komunikasi verbal.¹

Gazda et al (1977) yang dikutip oleh george dan cristiani (1981) membagi komunikasi nonverbal dalam
empat kategori, yakni:

Prilaku Komunikasi Nonverbal Dengan Mempergunakan Waktu.

Yakni sikap seseorang dalam mempergunakan waktu, apakah tepat atau terlambat berhubungan dengan
kehadiran seseorang atau sebagai reaksi dari cara berkomunikasinya. Demikian pula cara seseorang
dalam mempergunakan sejumlah waktu untuk berkomunikasi dengan orang lain menunjukan ada arti
tersendiri dibelakangnya.

Prilaku komunikasi nonverbal dengan mempergunakan badan.

Hal ini dilakukan dengan :

1) Kontak melalui mata


2) Mata

3) Kulit

4) Ekspresi muka

5) Gerakan pada tangan dan lengan

6) Postur

7) Melukai atau memprlihatkan anggota badan

8) Gerakan yang diulang-ulang

9) Sentuhan

10) Tanda-tanda

Prilaku Komunikasi Nonverbal Dengan Nada Suara.

Dilihat dari :

1) Tekanan pada suara

2) Kecepatan dalam ucapan


3) Kekuatan suara

4) Cara mengucapkan kata

Prilaku Komunikasi Nonverbal Dengan Mempergunakan Lingkungan.

1) Menjauh kalau seseorang mendekat atau sebaliknya

2) Pengaturan lingkungan fisik

3) Pakaian

4) Posisi dalam ruangan

Dalam kegiatan konseling, perilaku nonverbal yang diperlihatkan klien penting sekali diperhatikan. Acap
kali hal ini bisa menjadi petunjuk penting, menjadi bahan informasi untuk proses wawancara atau
konseling lebih lanjut.

Johnson (1972) mengidentifikasi ciri-ciri nonverbal sebagai sarana komunikasi yaitu:

1) Nada suara lemah lembut berarti ada kehangatan dan begitu juga sebaliknya

2) Senyuman dan menaruh perhatian sebagai tanda adanya sikap hangat

3) Anggukan kepala/badan, relaks seabagai tanda kehangatan


4) Tatapan mata secara langsung sebagai tanda adanya kehangatan dan sebaliknya adalah mengelak
bertatapan muka

5) Sentuhan halus adalah tanda adanya sikap hangat dan sebaliknya

6) Gerakan tubuh dengan aba-aba terbuka dan menyambut mengandung arti senang

7) Gerakan yang mempersempit jarak yang juga menandakan kehangatan

Perilaku nonverbal juga diperlihatkan oleh konselor dan mempengsruhi kese;uruhan kegiatan konseling.
Kehadiran konselor secara fisik yang berpengaruh terhadap klien dalam kegiatan konseling, disebut
sebagai “attending behaviour”. Menurut egan (1975), faktor-faktor “attending behaviour” adalah:

Kontak mata. Kontak mata dengan klien harus sewajarnya dan dipertahankan dengan baik.

Sikap tubuh terbuka. Menunjukan ada perhatian dan melibatkan diri dalam percakapan dan masalah
klien.

Menghadapi klien dengan tulus hati.

Sedikit membungkukan badan kedepan yang juga sebagai tanda keterlibatan dalam masalah klien.

Perlihatkan posisi yang wajar dan tenang. Sebagian besar klien memasuki ruangan dengan tegang dan
cemas, oleh karena itu konselor harus bersikap wajar dan tenang.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Surya, Muhammad, Psikologi Konseling,Bandung : CV Pustaka Bani Quraisy,2003


Gunarsa, Singgih, Konseling Dan Psikoterapi, Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia, 1992

PENDAHULUANA.Latar Bea!a"#

Konseling tidak da,at le,as dari komunikasi timbal-balik antara konselor dan konseli.Komunikasi disini
diartikan sebagai ,roses ,en#am,aian inormasi dari satu ,ihak ke ,ihak lain agar saling memengaruhi di
antara keduan#a. Komunikasi meru,akan landasan bagi berlangsungn#akonseling. Di dalam relasi
konselor-konseli terjadi komunikasi /erbal (bahasa lisan)0 #ang di dalamn#aterlibat ,erilaku non /erbal.
Maka untuk terlaksanan#a komunikasi #ang dialogis dan mengajak konseli ber,artisi,asi se1ara akti0
selain dari memahami karakter konseli adalah juga ,erlu menguasaiketeram,ilan komunikasi dalam
konseling.$ebagai suatu ,roses komunikasi0 konseling melibatkan keteram,ilan konselor dalam
menangka,atau meres,on ,ern#ataan konseli dan mengkomunikasikann#a kembali ke,ada konseli
tersebut.2algito (%* *: &) mende inisikan konseling sebagai suatu bantuan #ang diberikan ke,ada
indi/iduuntuk meme1ahkan masalah kehidu,ann#a dengan 1ara 3a3an1ara dan 1ara #ang sesuai
dengankeadaan #ang dihada,i indi/idu untuk men1a,ai kesejahteraan hidu,n#a. Untuk itu0 kegiatan
konselingtidak da,at berjalan a,abila seorang konselor tidak mem,un#ai keteram,ilan komunikasi #ang
baik0sebab hubungan ,ersonal antara konselor dengan konseli meru,akan inti #ang ,erlu di1i,takan
dandikembangkan dalam ,roses konseling.Komunikasi #ang baik dalam konseling meru,akan suatu hal
mutlak #ang harus dikuasai dandi,ahami oleh konselor0 #ang nantin#a akan dilaksanakan selama ,roses
konseling berlangsung.$eorang konselor da,at dikatakan berhasil men1a,ai tujuan konseling a,abila telah
mam,umelaksanakan ,roses konseling atau,un meres,on konseli dengan menggunakan komunikasi #ang
benar sesuai dengan keadaan #ang dihada,i konseli0 sehingga konseli mem,eroleh kesadaran se1ara
,enuh. leh karena itu0 sebagai 1alon guru bimbingan dan konseling4 konselor0 sa#a sangat tertarik
membahas komunikasi dalam konseling ,ada makalah ini.

B.R$%$&a" Ma&aa'

Berdasarkan latar belakang di atas0 maka rumusan masalah #ang akan dibahas dalam makalah
iniadalah: .",a ,engertian komunikasi dalam konseling5%.",a saja unsur-unsur dalam
komunikasi56.Bagaimana komunikasi #ang eekti dalam konseling5.",a saja keteram,ilan komunikasi
#ang harus dikuasai dalam

 .Komunikator (

who

5)0 sebagai ,elaku komunikasi #aitu orang #ang men#am,aikan ,esan0 dalam ,roses konseling unsur ini
adalah konselor itu sendiri #ang mem,un#ai ,eran sentral dan sangatmenentukan keberhasilan dari
keseluruhan ,roses konseling.%.Komunikan (
to whom

5)0 #aitu ,elaku komunikasi #ang menerima ,esan0 dalam ,roses konselingunsur ini adalah konseli0
meski,un tam,ak ber,eran =,asi> namun juga mem,un#ai andil dalammenentukan arah dan hasil ,roses
konseling.6.Pesan (

says what

5)0 #aitu materi4 ob#ek4 stimulan #ang disam,aikan oleh komunikator4 konselor.Dalam hubungann#a
dengan ,roses konseling maka ,esan ini men1aku, sebagai ,engarah didalam usaha untuk mengubah sika,
dan ,erilaku komunikan4 konseli..Media (

in which chanel

5)0 #aitu sarana dan ,rasarana sebagai alat ,enunjang untuk terjadin#akomunikasi baik

hardware

mau,un

software

n#a. Dalam katagori media ini termasuk jugasuasana0 tem,at dan kualitas interaksi #ang terjadi antar
,elaku komunikasi (konselor dankonseli).'.Um,an balik4

feedback

with what effect

5)0 #aitu meru,akan res,on #ang diberikan olehkomunikan (konseli) #ang meru,akan hasil dari ,roses
komunikasi (konseling). es,on ini bisa beru,a ,esan balik (dalam hal ini komunikan akan beralih menjadi
komunikator dan sebalikn#a)0atau juga beru,a ,erubahan sika, atau ,erilaku sebagai hasil akhir (

outcome

) dari ,roseskomunikasi (konseling).

(.K+%$"*!a&* Ya"# E e!t*  Da a% K+"&e *"#

Komunikasi disebut eekti a,abila ter1a,ai saling ,emahaman atau ,enerimamenginter,retasikan ,esan
#ang di teriman#a sebagaimana dimaksudkan oleh ,engirim (komunikator).Keeektian komunikasi
antar ,ribadi menurut Moss dan Tubbs (%***: %6) ada lima kriteria #ang harusdi ,enuhi:

1.
PemahamanMaksudn#a komunikasi diangga, eekti a,abila ,enerima (komunikan) menerima
,emahaman #ang 1ermat atas ,esan #ang disam,aikan#a. Misaln#a seorang konselor (komunikator)
memberikan ,esan ,ada konseli (komunikan) bah3a konseli hendakn#a men#usun ,rogram kerja
keseharian#a0 dan si konseli mengerjakan semua #ang di,erintahkan oleh konselor0maka komunikasi
antara konselor dan konseli sudah bisa di katakana eekti.

2.

KesenanganMaksudn#a bah3a dalam komunikasi ter1i,ta hubungan #ang men#enangkan se,ertisuasana


#ang kondusi0 ngobrol bersama0 saling tegur sa,a0 dan lain sebagain#a. ?ontoh: ,adasaat terjadi
komunikasi antara seorang konselor dengan konseli0 ,ada saat itu terjadi saling tegur

sa,a0 mengobrol bersama dan ada

feedback

dari keduan#a maka akan ter1i,talah suasana #angmen#enangkan dan kondusi.

,.

Pengaruh ,ada sika,Maksudn#a setelah berkomunikasi maka sika, komunikan menjadi berubah dan
tentun#ake arah #ang ,ositi. ?ontohn#a: ada seorang konseli datang ke konselor untuk
men#elesaikanmasalah-maalah #ang ada ,ada dirin#a0 dan si konselor memberikan solusi tentang
masalah #angada ,ada diri konseli dan setelah bebera,a hari si konseli tern#ata sudah bisa mengatasi
masalah#ang ada ,ada dirin#a serta bisa merubah sika,n#a menjadi lebih baik dari sebelumn#a.

/.

@ubungan #ang semakin baik Maksud dari ,ern#atan di atas adalah bah3a melalui komunikasi antar
,ribadi seseorangda,at mem,erbaiki hubungan#a. ?ontoh: ,ada saat ,embi1araan antara konselor dengan
konseliterjadi kesalah,ahaman ,enasiran terhada, ,esan #ang disam,aikan sehingga terjadi adu
mulut0maka dengan komunikasi antar ,ribadi #ang lebih eekti da,at mengurangi kesalah ,ahaman
diantara mereka0 sehingga mereka #ang semula salah ,aham da,at menjadi baik.

5.

TindakanMaksudn#a bah3a melalui komunikasi antar ,ribadi0 komunikan tidak han#a memahami ,esan
#ang disam,aikan teta,i juga melakukan tindakan sesuai #ang dihara,kan komunikator atau ikut
ber,artisi,asi. $ebagai 1ontoh: dalam ,roses konseling (komunikasi antar ,ribadi) telahterjadi kese,akatan
bersama bah3a konseli (komunikan) akan melakukan tindakan tertentu0sesuai dengan isi dan ,roses
la#anan #ang diteriman#a0 namun konseli tidak melakukan a,a #angtelah dise,akati bersama0 maka
komunikasi antar ,ribadi tersebut dikatakan tidak eekti.

D.Ketera%*a" K+%$"*!a&* Daa% K+"&e*"#


Untuk terlaksanan#a suatu komunikasi konseling #ang dialogis dengan mengajak konseli ber,artisi,asi
se1ara akti0 selain dari memahami karakter konseli0 ,enguasan materi dan jugamenguasai
keteram,ilan komunikasi sangat ,enting untuk jalann#a komunikasi. leh karena itu0 di ba3ah ini akan
dibahas lebih rin1i keteram,ilan-keteram,ilan dalam konseling #ang harus dikuasaioleh konselor sebagai
modal a3al dalam komunikasi ($ur#a dalam @ann#0 %*   ) .  . Pengham,iramPengham,iran (

attending

) meru,akan keteram,ilan berkomunikasi melalui is#arat-is#arat/erbal dan non /erbal sehingga da,at
menarik ,erhatian ke,ada ,embi1ara ,ada taha, a3al. lehkarena itu0 ,engham,iran ini meru,akan
keteram,ilan dasar dalam setia, ,roses komunikasi#ang bersiat dialogis. @al ini biasan#a dilakukan
dengan sa,aan dan nada #ang baik0 se,erti :=assalamualaikum>0 =selamat ,agi> 0 dan lain sebagain#a.
@al se,erti itu dilakukan

BAB IIIKESIMPULAN

Berdasarkan ,ada ,embahasan bab %0 da,at ditarik kesim,ulkan sebagai berikut: .Komunikasi dalam
konseling meru,akan suatu ,roses ,emindahan4 ,en#am,ain inormasi0 ,ikiran dan sika, antara konselor
dan konseli0 terjadi dalam konteks tertentu0 mem,un#ai ,engaruh tertentu dan ada kesem,atan untuk
melakukan um,an balik sehingga da,atmeningkatkan ,emahaman inormasi diantara kedua belah ,ihak.
%.Unsur-unsur #ang harus ada dalam komunikasi khususn#a dalam kegiatan konseling #aitu
adan#akomunikator (konselor)0 komunikan (konseli)0 ,esan #ang disam,aikan0 media sebagai
,enunjangdalam berkomunikasi0 dan um,an balik (

feedback

) beru,a res,on.6.Komunikasi #ang eekti dalam konseling memiliki lima kriteria0 #aitu ,emahaman
#ang 1ermatatas ,esan #ang disam,aikan0 ter1i,tan#a hubungan #ang men#enangkan0 sika, komunikan
berubah ke arah #ang ,ositi0 hubungan #ang semakin baik0 dan komunikan melakukan tindakansesuai
dengan a,a #ang dihara,kan komunikator..Keteram,ilan dalam konseling #ang harus dikuasai oleh
konselor sebagai modal a3al dalamkomunikasi #aitu keteram,ilan ,engham,iran (

attending

)0 em,ati0 merangkum ,en#am,aiankonseli #ang ,anjang0 bertan#a0 kejujuran0 aserti0 konrontasi0


dan ,eme1ahan masalah.'.Dalam ,roses konseling selain menggunakan komunikasi /erbal dengan
melakukan 3a3an1ara0ada komunikasi dalam bentuk lain0 #aitu komuikasi non /erbal #ang juga
memegang ,eran ,enting. Komunikasi non /erbal adalah ,

DAFTAR PUSTAKA

Barata0 "d#a. %**6.


Dasar-dasar Pelayanan Prima.

Aakarta: 9le Media Kom,utindo.@ann#. %*.

Komunikasi dalam Konseling

. EnlineF. Tersedia: htt,:44hann#%. blogs,ot.1o.id4%*4*4komunikasi-dalam-konseling.html0


diakses ,ada % $e,tember %*'.Moss0 $#l/ia dan Tubbs0 8. $te3art. %***.

Human Communication: Prinsip  Prinsip Dasar

. Bandung:PT. emaja osdakar#a.$ur#a. %**.

Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran

. Bandung: Pustaka Bani urais#.$ur#anita0 9ni. %*.

Komunikasi dalam Konseling

. EnlineF.
Tersedia:htt,:44enisur#anitas6.blogs,ot.1o.id4%* 4*64komunikasidalamkonseling.html0diakses ,ada
% $e,tember %*'.2algito0 Bimo. %**.

!imbingan " Konseling #$tudi % Karier&

. Yog#akarta: "ndi.2illis0 $o#an. %*6.

Konseling 'ndi(idual )eori dan Praktik

. Bandung: "labeta

Anda mungkin juga menyukai