Depression
Depression
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu tugas Mata Kuliah Psikologi Anak & Remaja yang
diampu Oleh ibu Ananda Rachmaniar M.Pd.
Disusun Oleh:
1. Bunga (19559003)
2. Leffi Naf Virgiantini (19559007)
3. Mohamad Anugrah Faisal (19559008)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ......................................................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................
BAB I
Pendahuluan .........................................................................................................................
A. Latar
Belakang ..............................................................................................................................
B. Rumusan
Masalah..........................................................................................................................
C. Tujuan ..........................................................................................................................................
.
BAB II
Pembahasan ........................................................................................................................
A. Pengertian
Depresi ........................................................................................................................
B. Gejala –gejala
Depresi .................................................................................................................
C. Penyebab
Depresi ..........................................................................................................................
D. Cara
mendiagnosa..........................................................................................................................
E. Gejala –gejala
Depresi ..................................................................................................................
F. Treatment
Depresi ........................................................................................................................
G. Mencegah
Depresi .........................................................................................................................
BAB III
Penutup ..............................................................................................................................
Kesimpulan .......................................................................................................................................
.
Saran .................................................................................................................................................
.
Daftar
Pustaka ....................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Depresi merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa yang dilatarbelakangi oleh berbagai
permaslahan kehidupan yang dihadapi oleh setiap individu. Seiring dengan perkembangan
zaman, stress dan depresi menjadi suatu penyakit yang tidak dapat dihindarkan lagi terutama
pada kota kota besar. Depresi dan stress tersebut dapat dialami oleh semua usia mulai dari anak-
anak hingga dewasa. Tuntutan kebutuhan hidup yang tinggi dan tertekan dari lingkungan atau
pergaulan menjadi pemicu munculnya depresi pada manusia.
Depresi sering kali terjadi pada lanjut usia. Masalah tersebut ditandai dengan perasaan sedih
mendalam yang berdampak pada gangguan interaksi sosial. Tidak jarang gejala depresi juga
berupa gangguan fisik seperti insomnia dan berkurangnya napsu makan. Meskipun secara medis
gangguan mental atau gangguan emosional tidak lebih memalukan dari pada penyakit fisik, akan
tetapi masyarakat masih melaukakan deskriminasi atau hal lainnya sehingga penderita makin
menyembunyikan keluhan atau gangguan mental emosionalnya dibalik keluhan fisiknya.
Setiap orang tentu akan menemukan kesulitan dan cobaan hidup. Mungkin dia tidak merasa
sedemikian berputus asa sehingga bunuh diri, tetapi dia mempunyai pengalaman depresi
sewaktu-waktu. Yang terkadang diaplikasikan atau dicurahkan dalam beberapa bentuk, dan tak
jarang membawa mereka kedalam pemikiran yang menyulitkan, dan lain sebagainya.Biasanya
semua orang tidak mengakui bahwa mereka telah terpelosok ke dalam kancah penderitaan.
Banyak dari mereka berpikir tentang tingkat-tingkat depresi yang mereka sebut ”perasaan sedih”
atau seperti yang dilakukanoleh wanita dengan menangis. Tapi mereka sadar bahwa sekali waktu
kehidupan mereka tidak bahagia. Jelaslah ada perbedaan antara ketidakbahagiaan dan penyakit
mental. Bagaimanapun juga, bentuk depresi yang paling ringan akan menumpulkan ketajaman
kehidupan yang paling keras. Sehingga beberapa orang yang terjebak dalam kesedihan ataupun
ketidakbahagiaan lainnya, mengambil langkah berbahaya yang dapat merugikan dirinya, yaitu
dengan tindakan bunuh diri dan sebagainya.
Maka dari itu, diharapkan dengan mengetahui apa itu depresi, cirri-cirinya, dan cara
penanganannya dapat mengurangi jumlah pengidap depresi. Dan bisa mengeudukasi kepada
masyarakat tentang pencegahan depresi agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
dikemudian hari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Depresi?
2. Apa gejala-gejala Depresi?
3. Apa penyebab Depresi?
4. Bagaimana cara mendiagnosanya?
5. Treatmeant Depresi?
6. Mencegah Depresi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Depresi
2. Untuk mengetahui gejala-gejala Depresi
3. Untuk mengetahui penyebab Depresi
4. Untuk mengetahui cara mendiagnosa Depresi
5. Untuk mengetahui treatment Depresi
6. Untuk mengetahui pencegahan depresi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Depresi
Depresi adalah suatu kondisi medis berupa perasaan sedih yang berdampak negatif
terhadap pikiran, tindakan, perasaan, dan kesehatan mental . Kondisi depresi adalah reaksi
normal sementara terhadap peristiwa-peristiwa hidup seperti kehilangan orang tercinta.
Depresi juga dapat merupakan gejala dari sebuah penyakit fisik dan efek samping dari
penggunaan obat dan perawatan medis tertentu. Dalam kaitannya dengan gangguan mental
lain, depresi dapat juga menjadi gejala dari gangguan kejiwaan seperti Gangguan depresi
mayor dan distimia.
Dalam kondisi depresi umumnya mengalami perasaan sedih, cemas, atau kosong; mereka
juga cenderung merasa terjebak dalam kondisi yang tidak ada harapan, tidak ada pertolongan,
penuh penolakan, atau perasaan tidak berharga. Gejala-gejala lain yang mungkin muncul
adalah perasaan bersalah, mudah tersinggung, atau kemarahan.Lebih jauh, individu yang
mengalami depresi dapat juga merasa malu atau gelisah.
Selain perubahan suasana hati, individu dengan gejala depresi cenderung kehilangan minat
untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang sebelumnya ia anggap menyenangkan; kehilangan
napsu makan atau sebaliknya, makan dengan porsi berlebih. Penderita juga akan kesulitan
untuk berkonsentrasi, mengingat detail-detail umum, membuat keputusan, ataupun mengalami
kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain. Pengalaman-pengalaman ini dapat
mendorong individu untuk mencoba bunuh diri. Gejala Insomnia, Hipersomnia, kelelahan,
kesakitan, gangguan pencernaan, dan stamina yang menurun juga kerap ditemukan pada
individu dalam kondisi depresi.
Gejala Psikis
Adapun tanda-tanda gejala psikis sebagai berikut:
1. Kehilangan rasa percaya diri. Penyebabnya, orang yang mengalami depresi cenderung
memandang segala sesuatu dari sisi negative, termasuk menilai diri sendiri.
2. Sensitive. Orang yang mengalami depresi senang sekali mengaitkan segala sesuatu dengan
dirinya. Perasaannya sensitive sekali, sehingga sering peristiwa yang netral jadi dipandang
dari sudut pandang yang berbeda oleh mereka, bahkan disalahartikan.
3. Merasa diri tidak berguna. Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa
menjadi orang yang gagal terutama dibidang atau lingkungan yang seharusnya mereka
kuasai.
4. Perasaan bersalah. Perasaan bersalah terkadang timbul dalam pemikiran orang yang
mengalami depresi. Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu
hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya
dikerjakan.
5. Perasaan terbebani. Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang
dialaminya.
Gejala social
Jangan heran jika masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya memengaruhi
lingkungan dan pekerjaan (aktivitas rutin lainnya). Bagaimana tidak, lingkungan tentu akan
bereaksi terhadap prilaku orang yang depresi tersebutyang pada umumnya negative (mudah
marah, tersinggung, menyendiri, sensitive, mudah letih, mudah sakit).
C. Penyebab Depresi
1. Faktor genetic
Seseorang yang dalam keluarganya diketahui menderita depresi berat memiliki resiko lebih
besar menderita gangguan depresi aripada masyarakat pada umumnya. Gen berpengaruh
dalam terjadinya depresi, tetapi ad banyak gen di dalam tubuh kita dan tidak ada seorangpun
peneliti yang mengetahui secara pasti bagaimana gen bekerja. Dan tidak ada nukti langsung
bahwa ada penyakit depresi yang disebabkan oleh faktor keturunan.
2. Susunan kimia otak dan tubuh
Beberapa bahan kimia di dalam otak dan tubuh memegang peranan yang besar dalam
mengendalikan emosi kita. Pada orang yang depresi ditemukan adanya perubahan dalam
jumlah bahan kimia tersebut. Hormone noradenalin yang memegang peranan utama dalam
mengendalikan otak danaktivoitas tubuh, tampaknya berkurang pada mereka yang mengalami
depresi. Pada waniata, perubahan hormone dihubungkan dengan kelahiran anak dan
menopause juga dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi.
3. Faktor usia
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia muda yaitu remaja dan orang
dewasa lebih banyak terkena depresi. Hal ini dapat terjadi karena pada usia tersebut terdapat
tahap-tahap serta tugas perkembangan yang penting, yaitu peralihan dari masa anak-anak
kemasa remaja, remaja ke dewasa, masa sekolah ke masa kuliah atau bekerja, serta masa
pubertas hingga ke pernikahan. Namun sekarang ini usia rata-rata penderita depresi semakin
menurunyang menunjukkan bahwa remaja dan anak-anak semakin banyak yang terkena
depresi. Survey masyarakat terakhir melaporkan adanya prevalensi yang tinggi dari gejala-
gejala depresi pada golongan usia dewasa muda yaitu 18-44 tahun.
4. Gender
Wanita dua kali lebih sering terdiagnosis menderita depresi daripada pria. Bukan berarti
wanita lebih mudah terserang depresi, bisa saja karena wanita lebih sering mengakui adanya
depresi daripada pria dan dokter lebih dapat mengenali depresi pada wanita. Bagaimanapun,
tekanan sosialpada wanita yang mengarahkan pada depresi . misalnya, seorang diri dirumah
dengan anak-anak kecil lebih jarang ditemui pada pria daripada wanita. Ada juga perubahan
hormonal dalam siklus menstruasi yang berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran dan
juga menopause yang membuat wanita lebih rentan menjadi depresi atau menjadi pemicu
penyakit depresi .
5. Gaya hidup
Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada penyakit misalnya penyakit
jantung juga dapat memicu kecemasan dan depresi. Tingginya tingkat stress dan kecemasan
digabung dengan makanan yang tidak sehat dan kebiasaan tidur serta tidak olahraga untuk
jangka waktu yang lama dapat menjadi faktor beberapa orang yang mengalami depresi
penelitian menunjukkan bahwa kecemasan dan depresi berhubungan dengan gaya hidup yang
tidak sehatpada pasien berisiko penyakit jantung. Gaya hidup yang tidak sehat misalnya tidur
tidak teratur,makan tidak teratur, pengawet dan pewarna buatan, kurang berolahraga,
merokok, dan minum-minuman keras.
6. Penyakit fisik
Penyakit fisik dapat menyebabkan penyakit. Perasaan terkejut karena mengetahui kita
memiliki penyakit serius dapat mengarahkan pada hilangnya kepercayaan diri dan
penghargaan diri, juga depresi. Alasan terjadinya depresi cukup kompleks. Misalnya, depresi
sering terjadi setelah serangan jantung, mungkin karena seseorang merasa mereka baru saja
mengalami kejadian yang dapat menyebabkan kematian atau karena mereka tiba-tiba menjadi
orang yang tidak berdaya . pada individu lanjut usia penyakit fisik adalah penyebab yang
paling umum terjadinya depresi.
7. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan untuk pengobatan dapat menyebabkan depresi. Namun bukan berarti
obat tersebut menyebabkan depresi, dan menghentikan pengobatan dapat lebih berbahaya
daripada depresi.
8. Obat-obatan terlarang
Marijuana/Ganja
Heroin/ Putauw
Kokaina
Ekstasi
Sabu-sabu
9. Sinar matahari
Kebanyakan dari kita merasa lebih baik dibawah sinar matahari daripada mendung, tetapi hal
ini sangat berpengaruh pada beberapa individu. Mereka baik-baik saja ketika musim panas
tetapi menjadi depresi ketika musim dingin. Mereka disebut menderita seasonal affective
disorder (SAD)
10. Kepribadian
Aspek-aspek kepribadian ikut pula mempengaruhi tinggi rendahnya depresi yang dialami
serta kerentanan terhadap depresi. Ada individu-individu yang lebih rentan terhadap depresi,
yaitu yang mempunyai konsep diri serta pola piker yang negative, pesimis, juga tipe
kepribadian.
F. Pencegahan Depresi
Belum ada cara yang pasti untuk mencegah depresi. Akan tetapi, melakukan hal-hal berikut
ini yang mungkin dapat bermanfaat untuk mencegah datangnya depresi berkelanjutan:
1. Lakukan langkah-langkah pengendalian stres, untuk meningkatkan ketahanan dan
kepercayaan diri.
2. Dekatkan diri dengan keluarga dan teman, terutama pada masa-masa yang berat, untuk
menolong Anda melewatinya.
3. Segera mencari pengobatan saat tanda depresi paling awal muncul, untuk menolong
mencegah depresi bertambah berat.
4. Pertimbangkan untuk mendapatkan terapi pemeliharaan jangka panjang untuk mencegah
gejala depresi muncul kembali.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Stress, cemas, dan gelisah sebagai gejala depresi masih saja kita anggap sebagai bukan penyakit.
Padahal dibanding AIDS yang menjadi momok saat ini, stress dan depresi jauh lebih
bertanggung jawab terhadap banyaknya kematian. Sariawan, serangan jantung, susah tidur, usus
buntu, diabetes, asma,skizofrenia, gangguan pencernaan, dan bahkan kanker disinyalir berasal
dari depresi.
Depresi adalah gangguan mood. Kata “mood” menggambarkan emosi seseorang, serangkaian
perasaan yang menggambarkan kenyamanan atau ketidaknyamanan emosi. Kadang-kadang,
mood diartikan sebagai emosi yang bertahan lama yang mewarnai kehidupan dan keadaan
kejiwaan seseorang
Mood berbeda dengan emosi. Emosi biasanya berlangsung sementara .emosi kita terus menerus
menanggapi berbagai gagasan, kegiatan, dan keadaan social yang kita hadapi sepanjang hari.
Saran
Dalam menghindari depresi marilah kita untuk selalu berpikiran positif terhadap apa yang terjadi
dan dialami, serta marilah melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Daftar Pustaka
Lumongga Namora. (2009). Depresi Tinjauan Psikologis, Jakarta: Kencana
Pranada.http://artikelkesmas.blogspot.com/2013/01/makalah-psikologi-kesehatan-depresi.html?
m=1
Psychiatric Association. Depressive disorders. Dalam: Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders. Washington DC: American Psychiatric Publishing; 2013. h. 155-88.
Lyness J, Roy-Byrne P, Solomon D. Unipolar depression in adults: Assessment and diagnosis.
UpToDate. 2016. Diakses dari: https://www.uptodate.com/contents/unipolar-depression-in-
adults-assessment-and-diagnosis
Depression 2018 : https://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7033/5485