V. Manajemen Pemasaran Dalam Agribisnis PDF
V. Manajemen Pemasaran Dalam Agribisnis PDF
A. Pengertian Pemasaran
Menurut Phillip Kotler, Pengertian Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain.
B. Fungsi Pemasaran
1. Fungsi Pertukaran, dimana terdiri dari fungsi pembelian dan fungsi penjualan.
2. Fungsi Fisis, yaitu meliputi : fungsi Pengangkutan, fungsi penyimpanan dan fungsi
pemrosesan.
3.Fungsi Penyediaan Sarana, meliputi informasi pasar, penanggunan risiko,
pengumpulan, komunikasi, standardisasi, penyortiran dan pembiayaan.
1. Fungsi Pertukaran
Produk harus dijual dan dibeli sekurangnya sekali dalam proses pemasaran. Fungsi
pertukaran yaitu melibatkan kegiatan yang menyangkut pengalihan hak
kepemilikan dari satu pihak ke pihak lainnya dalam sistem pemasaran. Pihak-pihak
1
yang terlibat dalam proses ini ialah pedagang, distributor dan agen yang
memperoleh komisi karena mempertemukan pembeli dan penjual.
a. Fungsi penjualan
b. Fungsi pembelian
2
2. Fungsi Mencari Kontak. Fungsi ini meliputi usaha-usaha mencari sumber
produk yang mereka inginkan. Penting bagi seorang pembeli agar mencari para
penjual yang dapat menawarkan produk atau jasa tertentu.
3. Fungsi assembling. Persediaan bahan harus dikumpulkan untuk digunakan
dalam proses produksi oleh para produsen dan pedagang eceran atau untuk
dikonsumsi sendiri oleh para konsumen akhir.
4. Fungsi mengadakan perundingan. Dalam hal ini syarat serta kondisi pembelian
harus dirundingkan terlebih dahulu dengan pihak penjual agar tidak ada
perselisihan di kemudian hari.
5. Fungsi kontrak. Setelah syarat dan kondisi tertentu yang telah disepakati,
selanjutnya dibuat perjanjian akhir dalam bentuk kontrak jual beli dan
perpindahan hak milik terjadi.
2. Fungsi Fisis
Kegunaan waktu, tempat dan bentuk ditambahkan pada produk ketika produk
diangkut, diproses dan disimpan untuk memenuhi keinginan konsumen. Oleh
karena itu, fungsi fisis meliputi hal-hal berikut.
1. Pengangkutan. Pengangkutan merupakan gerakan perpindahan barang-barang
dari asal mereka menuju ke tempat lain yang diinginkan (konsumen).
2. Penyimpanan atau penggudangan. Penyimpanan berarti menyimpan barang
dari saat produksi mereka selesai dilakukan sampai dengan waktu mereka akan
dikonsumsi.
3. Pemrosesan. Bahan hasil pertanian sebagian besar adalah bahan mentah bagi
industri sehingga pengolahan sangat diperlukan untuk memperoleh nilai
tambah (value added).
3. Fungsi Penyedia Sarana
3
menggaji tenaga kerja. Proses pemasaran pun menghendaki pemberian kredit
kepada pembeli.
C. Aspek Pemasaran Agribisnis
Pengertian pemasaran jauh lebih luas dari pasar. Di dalam pemasaran tercakup semua
kegiatan yang berkaitan dengan usaha memasarkan produk, termasuk juga jalur
pemasaran/tata niaganya. Untuk lebih jelasnya akan dibahas mengenai pasar, jalur
pemasaran/ tata niaga, dan kegiatan pemasaran.
1. Pasar
Pasar dapat diartikan sebagai suatu organisasi tempat para penjual dan pembeli
dapat dengan mudah saling berhubungan. Bagi pengusaha agribisnis pertanian,
pasar merupakan tempat melempar hasil produksinya.
Saluran distribusi langsung yaitu saluran distribusi yang langsung mengarah pada
konsumen, seperti hotel, restauran, rumah sakit dan rumah tangga. Saluran
distribusi langsung ini biasanya dilakukan oleh pengusaha agribisnis pertanian
dalam skala kecil atau pengusaha agribisnis pertanian yang sudah besar tetapi
secara khusus mengadakan kerjasama dengan pihak konsumen dengan kriteria
dan kualitas hasil peroduksi yang sudah disepakati. Dalam hal ini misalnya
seorang pengusaha agribisnis pertanian mengadakan kerjasama dengan pihak
industri pengolahan yang berbasis pertanian.
Saluran distribusi yang terakhir adalah eksportir. Dari eksportir inilah nantinya
konsumen luar negeri dapat dijangkau. Untuk melakukan ekspor hasil produksi
agribisnis pertanian, biasanya ditetapkan standar mutu yang dikeluarkan oleh
negara tujuan terhadap kualitas produk agribisnis pertanian. Dalam melakukan
ekspor perlu memperhatikan keadaan dan kebutuhan pasar negara yang akan
dituju.
4
pada sifat dari produk agribisnis pertanian yang secara umum bukan merupakan
komoditas yang tahan lama. Karena sifat inilah maka pasar relatif tidak boleh
terlalu jauh dengan sentral produksi. Kalaupun terpaksa memperoleh pasar yang
jauh, maka harus diimbangi dengan kelancaran lancar transportasi dan sistem
pengemasan yang aman.
Pada umumnya jalur tata niaga ada dua macam yaitu jalur langsung sederhana dan
jalur dengan perantara.
Macam pedagang perantara yang biasa dijumpai dalam usaha agribisnis pertanian
adalah pedagang eceran, pedagang besar, dan pedagang pengumpul. Pedagang
eceran merupakan perantara yang menjual barang dagangannya langsung kepada
konsumen akhir. Sementar pedagang besar adalah pedagang yang menerima
produk agribisnis pertanian dari petani atau pedagang pengumpul dan
menyalurkan kepada pedagang kecil atau eceran. Sedangkan pedagang
pengumpul merupakan pedagang yang mengumpulkan sejumlah kecil produk dan
beberapa produsen dan menjualnya dalam jumlah besar pada langganannya.
5
Pendek kata, semua pedagang yang berfungsi sebagai penyalur dan produsen ke
konsumen adalah pedagang perantara.
Banyaknya pedagang perantara membuat mata rantai tata niaga menjadi semakin
panjang. Akibatnya tingkat harga yang diterima petani relatif sangat rendah
dibanding dengan harga yang harus dibayar oleh konsumen. Untuk mengatasi hal
ini, perlu adanya upaya memperpendek jalur tata niaga, disamping upaya
peningkatan efisiensi peranan lembaga tata niaga serta perbaikan sarana
transportasi.
Secara garis besar produk agrobisnis pertanian dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok besar, yaitu produk agribisnis tanaman pangan dan produk agribisnis
hortikultura. Produk tanaman pangan diantaranya adalah padi, jagung, sagu,
singkong, dan ketela rambat. Sementara produk hortikultur mencakup semua
produk sayur dan buah-buahan.
6
Studi pemasaran ini mencakup aspek yang cukup luas, antara lain studi pasar,
studi mengenai produk yang dihasilkan, distribusi, konsumen, dan promosi (jika
perlu). Studi pemasaran dimaksudkan untuk mencari data-data mengenai
permintaan terhadap jenis komoditas agribisnis pertanian pada waktu lalu,
sekarang, dan yang akan datang.
b. Memperkirakan Jumlah Produksi Agribisnis Pertanian
Perkiraan jumlah produksi berfungsi untuk mengetahui sejauh mana
pelaksanaan pemasaran telah sesuai dengan yang direncanakan. Pada umumnya
permintaan terhadap produk usaha agribisnis pertanian selalu mengalami pasang
surut. Jika tidak diatasi dengan usaha memperkirakan jumlah penjualan maka
akan terjadi kelebihan produk yang tidak bisa dilempar ke pasar. Atau, kalaupun
bisa memasuki pasar maka harganya akan turun jauh di bawah harga yang di
inginkan.
7
Dalam menentukan saluran distribusi produk atau komoditas, pengusaha
agribisnis pertanian dapat memilih untuk melakukannya sendiri atau melalui
perantara. Ada beberapa alasan pengusaha memilih perantara dalam
mendistribusikan produknya antara lain
a. Pertimbangan dana dan personalia penjualan.
b.Efisiensi kerja,
c. Keadaan prasarana daerah pemasaran setempat, dan
d. Pengetahuan dan pengalaman menangani daerah pemasaran setempat.
6. Menentukan Kebijakan Promosi Produk Agribisnis
Promosi merupakan kegiatan memperkenalkan, meyakinkan, dan mengingatkan
kembali manfaat dan kualitas produk kepada konsumen. Promosi biasanya
dilakukan terhadap jenis komoditi agribisnis baru atau peluncuran varietas baru.
Kegiatan promosi harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:
a. Jumlah dana yang tersedia untuk promosi,
b. Masa tahapan siklus produksi,
c. Konsumen yang ingin dituju, dan
d. Sifat atau ciri khusus produk yang dihasilkan.
Kebanyakan pengusaha agribisnis pertanian belum begitu memperhatikan
masalah promosi, karena rata-rata usahanya belum begitu intensif. Akan tetapi
jika kapasitas usahanya sudah semakin besar dan melakukan ekspansi usaha
pada kegiatan pengolahan hasil agribisnis pertanian, maka mau tidak mau
kegiatan promosi ini harus dilakukan.
D. Kebijakan Pemasaran
Kebijaksanaan pemasaran line produk tidak hanya terbatas pada jenis-jenis produk
atau jasa yng di jual tetapi juga menyangkut pariasi produk, diferensiasi produk,
perubahan rancangan produk, revisi line produk atau jasa. Dalam penentuan line
produk yang di pasarkan adalah suatu persoalan yang harus di hubungkan pula
dengan kebijaksanaan lainnya.
1. Biaya diversitas
Para konsumen biasanya menanyakan berbagai variasi produk atau jasa
yang ditawarkan. Begitu pula penjual akan berpendapat bahwa volum
8
penjualan akan meningkat tajam jila terdapat berbagai variasi produk atau
jasa yang di jual . tetapi seringkali kenaikan penjualan berbagai variasi
produk atu produk baru tersebut tidak dapat menutup biaya yang timbul,
yaitu meliputi produksi dan biaya pemasaran. Biaya pemasaran meliputi
biaya penggudangan, promosi, penjualan, pengepakan dan pengiriman,
kredit dan pengmpulan, serta administrasi pemasaran.
b. Diperensiasi produk
a. Kualitas produk
Kualitas tidak dapat didefinisi kan secara pasti. Kualitas tergantung pada
jenis para konsumen yang membeli produk tersebut dan sifat daya tarik ang
di gunakan dalam penjualan.
9
Frekuensi perubahan rancangan produk dipengaruhi factor biaya pengubahan
rancangan, tkanan untuk mengubah rancangan, dan frekuensi pengubahan
rancangan itu sendiri.
Sering kali diperlukan kebijak sanaan untuk merivisi line produk agar
perusahaan mencapai sukses. Pesaing atau pengembang teknologi mendorong
kea rah kebijaksanaan terhadap line produk
2. Kebijaksanaan Langganan
b. Jenis-jenis konsumen
c. Lokasi konsumen
Lokasi konsumen menetukan kebijak sanaan pelayanaan pada para
konsumen.
2. Saluran distribusi
a. Pedagang besar
b. Langsung kepada pengencer
c. Lansung kepada konsumen
d. Melalui para agen atau broker
10
3. Ukuran Para langganan
Longkan Para langganan dapat di golongkan langanan besar, kecil dan sedang.
Langgana besar biasanya jumlahnya sedikit tetapi membeli produk dalam
jumlah besar. Langanaan sedang biasanya jumlahnya tidak terlalu banyak tetapi
juga tidak terlalu sedikit demikian pula tidak terlalu sedikit demikian pula
jumlah produk yang mereka beli. Langganaan kecil biasanya jumlahnya banyak
tetapi produk yang di beli relative sedikit.
Kebijaksanaan penentuan harga jual produk atau jasa yang dikalikan perusahaan
adalah salah satu masalah penting dan komplek yang harus dihadapi para penentu
kebijaksanaan. Penentuan harga jula di suatu perusahaan harus di kordinasikan
dengan strategi yang dipilih perusahaan dan kebijak sanaan yang berhubungan
dengan produk langganan, promosi penjualan, dan persaingan.
Hubungan dengan harga jula produk pesaing meliputi perbandingan kualitas dan
harga dan reaksi para pesaing.
11
c. Pengaruh volum terhadap biaya dan laba
a. Lapisan harga
b. Penggunaan harga pasar yang diterima
Efektif dapat memberikan kepuasan pada para langganan. Beberapa daya tarik
penjualan yang penting adalah:
1. a. Pelayanaan langganan
- Bantuan personal
- Memberikan kesenangan atau kenyaman pembeli
- Reparasi dan pemiliharaan
- Pemberian kredit
2. Adpertensi
3. Solisstasion personal
4. Campuran pemasaran
12