A. Pembangunan Pembangunan diartikan sebagai, “usaha memajukan kehidupan masyarakat atau warga negara”. Mainstream orang memandang kemajuan yaitu secara materi atau ekonomi. B. Mengukur Pembangunan 1. Kekayaan Rata-rata Suatu Negara (Jumlah Keseluruhan Kekayaan Suatu Negara) Yang diukur adalah produktifitas masyarakat atau negara setiap tahunnya, bahasa teknis ekonominya yaitu Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross Nasional Product (GNP) dan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). Persoalanya setiap negara berbeda jumlah warga negaranya, oleh sebab itu yang dipakai adalah PNB/ Kapita atau PDB/ Kapita. Sebuah negara yang PNB/ Kapita/ Tahun sama dengan US $750 dinilai berhasil pembangunannya. Tinggal dibandingkan antara negara satu dengan negara yang lainnya. 2. Pemerataan Kekayaan keseluruhan suatu negara atau yang diproduksikan suatu negara, niscaya tidak dimiliki secara merata oleh warga negaranya. Oleh sebab itu tidak cukup mengukur pembangunan bedasarkan PNB/ Kapita atau PDB/ Kapita saja, tetapi perlu ditambahkan aspek pemerataan. Pemerataan diukur dengan melihat, berapa persen PNB diraih oleh 40% penduduk miskin, oleh 40% penduduk menengah, oleh 20% penduduk kaya. Bila 40% penduduk miskin menerima < 12%, maka ketimpangan dianggap timggi. Bila antara 12% - 17%, maka dianggap sedang. Bila >17%, maka dianggap lumayan kecil. Cara lain mengukur ketimpangan pembagian pendapatan masyarakat adalah dengan inseks gini. Bila indeks gini = 0, maka ketimpangan tidak ada. Bila indeks gini sama = 1, maka ketimpangan maksimal. Indeks Gini > 0,5 kesenjangan pendapatan tinggi, 0,4 s/d 0,5 moderat, dan < 0,4 kecil. 3. Kualitas Kehidupan Mengukur kesejahteraan penduduk sebuah negara adalah dengan tolak ukur PQLI (Physichal Quality of Life Index), yang dikenalkan oleh Moris. PQLI mengukur, 1) rata- rata harapan hidup setelah berumur satu tahun, 2) rata-rata jumlah kematian bayi, 3) rata- rata persentase buta dan melek huruf. Angka 100 diberikan bila rata-rata harapan hidup mencapai umur 77 tahun, dan angka 1 bila hanya mencapai 28 tahun. Angka 100 diberikan bila rata-rata angka kematian 9 untuk 1000 bayi, dan angka 1 bila angka kematian 229. Angka 100 diberika bila rata-rata persentase melek aksara mencapai 100%, dan 0 bila tak ada yang melek aksara di negara tersebut. Pada prinsipnya negara yang PNB/ Kapitanya tinggi, maka prestasi PLQI nya juga tinggi dan sebaliknya, tetapi faktanya tidak selalu demikian. 4. Kerusakan lingkungan Kriteria pembangunan yang berhasil dari industri-industrinya yang begitu produktif adalah yang terus berkelanjutan (sustainable) untuk jangka waktu yang lama. Yaitu yang memperdulikan dampak lingkungan yakni tidak merusak lingkungan dari limbah- limbahnya tertangani dengan baik sehingga tidak mengganggu keberlangsungan hidup semua makhluk disekitarnya, misalnya dengan berprinsip 3 R (reduce, reuse, recycle) mengurangi-menggunakan kembali-mendaur ulang, pada siklus hidup produknya. Kemudian tidak mengeksploitasi sumber daya alam yang terbatas itu dengan sebebas- bebasnya disamping tetap memerdulikan pembaharuannya, sebab rehabilitasi SDA jauh lebih lambat daripada eksploitasinya. Jika pembangunan abai terhadap faktor ini dampaknya adalah pembangunan yang akan terhambat. 5. Keadilan Sosial Keadilan sosial artinya tidak adanya kesenjangan yang begitu tinggi antara orang- orang kaya dan orang-orang miskin. Sehingga tidak terjadi penolakan status quo dari orang-orang miskin terhadap orang-orang kaya, yang dapat memicu konflik dan berujung pada penghancuran hasil pembangunan yang telah dicapai. Analisisi langkah penolakan status quonya adalah diawali dengan penolakan status quo, lahir kesadaran bersama ingin berubah, lalu terorganisir menjadi kekuatan massa. II. Beberapa Cabang Ilmu Ekonomi A. Ekonomi Tradisional Ilmu ekonomi berhubungan dengan pembangunan dalam arti pertumbuhan secara material, dengan pokok bahasan mengenai pengelolaan SDA dan SDM untuk menyejahterakan masyarakat. Ilmu ekonomi tradisional berfokus pada sumber-sumber produksi agar dapat digunakan secara efektif, efisien, dan terus menerus sehingga selalu bisa menghasilkan barang atau jasa. Contohnya keputusan pemerintah untuk memberikan subsidi pada usaha pertanian yang dikelola oleh suatu perusahaan swasta dibandingkan kepada suatu desa pertanian, sebab pertanian yang dikolala perusahaan swasta sumber produksinya sudah modern dibandingkan sumber prosuksinya desa pertanian, yang tentunya lebih produktif dalam menghasilkan produk pertanian. Misalnya dari sistem irigasi, manajemen organisasi, dan mesin pengelolaan pasca panen. B. Ekonomi Politik Fokus bahasan ilmu ekonomi politik adalah hubungan politik dan ekonomi, terkait peran kekuasaan (pemerintah) dalam pengambilan keputusan ekonomi. Detailnya adalah terkait proses-proses sosial dan institusional dimana elite politik dan ekonomi berusaha mempengaruhi keputusan terkait pengalokasian sumber daya langka/ produksi untuk masa sekarang dan akan datang, demi kepentingan kelompok tersebut atau kepentingan masyarakat luas.