OLEH
NADYA IZDAMIA RAHMI
NIM 1600698
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UPI KAMPUS SUMEDANG
i
Nama : Nadya Izdamia Rahmi
Tempat / Tanggal Lahir : Nabire, 08 Juni 1998
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus
Sumedang
Perguruan Tinggi : Universitas Pendidikan Indonesia
Judul Karya Tulis : Penanaman Karakter Wirausaha Siswa Sekolah
Dasar melalui “Emuter” sebagai Upaya Mencapai
SDGs 2030
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya sampaikan pada
kegiatan Pilmapres ini adalah benar karya saya sendiri tanpa tindakan plagiarisme
dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba karya tulis.
Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya tersebut tidak benar, saya
bersedia menerima sanksi dalam bentuk pembatalan predikat Mahasiswa
Berprestasi.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga karya tulis ilmiah yang berjudul “Penanaman Karakter
Wirausaha Siswa Sekolah Dasar melalui “Emuter” sebagai Upaya Mencapai
ii
SDGs 2030” ini dapat selesai tepat pada waktunya. Karya tulis ilmiah ini diajukan
untuk mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi tingkat program studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD) UPI Kampus Sumedang Tahun 2019.
Karya tulis ilmiah ini mengkaji mengenai “Emuter” (Ekstrakurikuler
Pramuka Berkarakter) untuk menanamkan karakter wirausaha siswa sekolah dasar
dalam mencapai SDGs 2030. Secara lebih rinci, karya tulis ilmiah ini mengkaji
mengenai “Emuter” sebagai penanaman karakter wirausaha siswa sekolah dasar,
pelaksanaan “Emuter” dalam menanamkan karakter wirausaha, langkah-langkah
“Emuter”, pihak-pihak yang dilibatkan dalam “Emuter”, dan sumbangan
“Emuter” dalam mencapai SDGs 2030. Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
tidak terlepas dari adanya kekeliruan baik itu teknik penulisan maupun tata bahasa
yang digunakan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diperlukan demi
perbaikan penulisan karya tulis ilmiah di masa yang akan datang.
Ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik
secara materiil maupun nonmateriil terhadap penulisan karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca khususnya dari kalangan pendidikan guru sekolah dasar dan umumnya
bagi seluruh pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... i
SURAT PERNYATAAN................................................................................ ii
iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................ 3
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................... 3
1.5 Uraian Singkat Gagasan................................................................. 4
1.6 Metode Penulisan .......................................................................... 4
BAB II TELAAH PUSTAKA........................................................................ 5
2.1 Karakter Wirausaha....................................................................... 5
2.2 Ekstrakurikuler Pramuka............................................................... 6
2.3 SDGs 2030 .................................................................................... 8
2.4 Uraian Pemecahan Masalah yang Pernah Dilakukan.................... 9
BAB III ANALISIS DAN SINTESIS............................................................ 11
3.1 “Emuter” sebagai Penanaman Karakter Wirausaha Siswa Sekolah
Dasar............................................................................................. 11
3.2 Pihak-pihak yang Dilibatkan dalam Implementasi Gagasan........ 13
3.3 Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan....................... 13
3.4 “Emuter” pada Siswa Sekolah Dasar sebagai Upaya Mencapai
SDGs 2030.................................................................................... 17
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI............................................. 19
4.1 Simpulan........................................................................................ 19
4.2 Rekomendasi.................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 21
DAFTAR TABEL
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat dan bangsa Indonesia mengalami keterpurukan dalam seluruh
aspek kehidupan (Tilaar, 2009). Begitu pun pendidikan di Indonesia yang masih
berkualitas rendah. Hak atas pendidikan sebenarnya telah dijamin di dalam UUD
1945 khususnya di dalam pasal 31, yang bukan saja mengakui bahwa pendidikan
adalah hak, namun menetapkan kewajiban bagi negara untuk mengalokasikan
anggaran paling sedikit 20% dari APBN. Namun masih banyak fenomena-
fenomena dalam pendidikan yang masih meresahkan rakyat seperti kurangnya
sarana dan prasarana, bantuan pendidikan yang kurang merata, dan akses
pendidikan di berbagai daerah yang kurang layak. Selain itu, lulusan lembaga
pendidikan baik sekolah menengah hingga perguruan tinggi terkesan belum
mampu untuk mengembangkan kreativitas dalam kehidupan mereka (Afifah,
2015).
Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya target-target yang harus dicapai dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Berdasarkan tujuan pembangunan
berkelanjutan (SDGs 2030) menurut Basis data Terpadu dan Tim Nasional
Percepatan Pengentasan Kemiskinan (2015) Indonesia memiliki 10 target yang
berkaitan dengan bidang pendidikan yang salah satunya adalah “meningkatkan
secara substansial jumlah anak muda dan orang dewasa yang memiliki
keterampilan yang relevan termasuk keterampilan teknis dan vokasi, untuk
bekerja, pekerjaan layak, dan kewirausahaan.” Oleh karena itu, pendidikan di
Indonesia harus bisa memfasilitasi siswa untuk dapat menguasai keterampilan-
keterampilan tertentu termasuk keterampilan kewirausahaan.
Kemampuan berwirausaha saat ini memang sangat penting. Semakin
padatnya jumlah penduduk, mengakibatkan semakin tingginya persaingan untuk
mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengakibatkan jumlah pengangguran semakin
membengkak. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2018,
data pengangguran tercatat 5,34 persen atau 7 juta orang (Sukmana, 2018).
Berdasarkan hal tersebut, maka sangat penting untuk mencipatakan lapangan
pekerjaan sendiri atau berwirausaha. Menurut Tilaar (2009) mengungkapkan
1
2
tali-menali, semaphore, kode etik, kemah, dan lain-lain. Namun, hakikat dari
kegiatan pramuka sebenarnya adalah penanaman karakter (Boyman, 2016). Hal
itulah yang kadang tidak dirasakan pada siswa, karena kegiatan pramuka saat ini
hanya menekankan pada aspek psikomotor dan kognitif saja. Oleh karena itu,
setiap kegiatan pramuka perlu ditekankan untuk penanaman karakter-karakter
pada siswa. Karakter-karakter yang ada pada kegiatan pramuka, umumnya adalah
karakter yang harus dimiliki seorang wirausahawan seperti disiplin, hemat, berani
dalam mengambil keputusan, tekun, dan sabar. Dengan adanya “Emuter”
(Ekstrakurikuler Pramuka Berkarakter) diharapkan karakter wirausaha dapat lebih
mudah ditanamkan serta dapat menghasilkan sosok wirausahawan yang sukses di
masa datang sehingga salah satu target SDGs 2030 dapat terpenuhi.
1.4.2 Bagi guru dan sekolah, dapat dijadikan sebagai referensi dalam praktik
penanaman nilai karakter wirausaha di sekolah dasar.
5
6
2.2.15 Bersahaja
2.2.16 Rajin
2.2.17 Terampil
Menurut Putra (2017) pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh
para entrepreneur yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan
pemerintah sangat terbatas. Selain itu, ditegaskan oleh Rachbini (dalam Putra,
2017) kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh
keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan saat ini. Berdasarkan hal
tersebut, maka wirausaha merupakan sebuah urgensi yang perlu dikembangkan
dalam mencapai target SDGs 2030 sekaligus meminimalisir dampak negatif dari
SDGs 2030.
pelajaran menjadi kurang relevan karena pada sekolah dasar seharusnya menjadi
pondasi pembentukkan karakter wirausaha terlebih dahulu, bukan melibatkan
siswa secara langsung dalam praktek berwirausaha.
Upaya-upaya tersebut hanya menekankan pada pelaksanaan berwirausaha.
Akibatnya, masih banyak dari para wirausahawan yang berhenti di tengah jalan
karena tidak mampu menjalankan usahanya, atau bahkan mengalami kerugian
yang besar. Menurut Andriani (2009) kewirausahaan diawali dengan adanya
inovasi yang dipicu oleh faktor pribadi dan lingkungan. Faktor pribadi yang
mempengaruhi kewiraushaan adalah locus of control, nilai-nilai pribadi,
pendidikan, dan pengalaman. Nilai-nilai pribadi tersebut yakni karakter
kewirausahaan seperti berani mengambil resiko, tanggungjawab, kerja keras,
kerjasama dengan orang lain, dan perencanaan yang terorganisir.
Dengan demikian, sebelum menjalankan usaha, seorang wirausahawan perlu
memiliki karakter-karakter wirausaha yang menjadi pondasi dalam menjalankan
usaha agar sukses dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan
agar seorang wirausahawan sanggup untuk menghadapi segala tantangan dalam
menjalankan usahanya. Oleh karenanya, upaya penanaman karakter wirausaha
dapat dilakukan sejak sekolah dasar. Menurut Waruwu (2010) menyatakan bahwa
anak usia 0-10 tahun berada pada tahap modelling yang akan mengikuti dengan
patuh instruksi orang tua atau gurunya dan pembiasaan lebih mudah dibentuk.
Gagasan program ekstrakurikuler pramuka berkarakter efektif dan mudah
digunakan dan diterapkan di sekolah dasar sebagai bentuk penanaman karakter
wirausaha pada siswa sekolah dasar.
BAB III
ANALISIS DAN SINTESIS
11
12
3.4 “Emuter” pada Siswa Sekolah Dasar sebagai Upaya Mencapai SDGs
2030
Pembangunan berkelanjutan memberikan tantangan beragam. Tingginya
persaingan, membuat seseorang harus memiliki keterampilan yang unggul. Selain
itu, lapangan pekerjaan pun menjadi lebih sedikit mengingat jumlah penduduk
yang semakin banyak. Dalam dunia pendidikan, SDGs 2030 mengusulkan 10
target yang di antaranya adalah “meningkatkan secara substansial jumlah anak
muda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan yang relevan termasuk
keterampilan teknis dan vokasi, untuk bekerja, pekerjaan layak, dan
kewirausahaan.” Menurut Putra (2017) pembangunan akan lebih berhasil jika
ditunjang oleh para entrepreneur yang dapat membuka lapangan kerja karena
kemampuan pemerintah sangat terbatas. Selain itu, ditegaskan oleh Rachbini
(dalam Putra, 2017) kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat
ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan saat ini.
Pengembangan kewirausahaan akan berimbas pada sektor ekonomi, sosial,
dan pendidikan. Pada sektor ekonomi, kewirausahaan dapat meningkatkan
pendapatan perkapita suatu negara. Pada sektor sosial, kewirausahaan dapat
mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan sosial seperti
mengurangi kemiskinan, kriminalitas, dan kesenjangan sosial. Pada sektor
pendidikan, keterampilan kewirausahaan dapat meningkatkan mutu pendidikan itu
sendiri, agar lulusan lembaga pendidikan mampu untuk mengembangkan
kreativitas dalam kehidupan mereka.
Pengembangan wirausaha dapat dimulai dari pengembangan karakter
wirausaha terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Andriani
(2009) bahwa kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi yang dipicu oleh
faktor pribadi dan lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi kewiraushaan
adalah locus of control, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Nilai-
nilai pribadi tersebut yakni karakter kewirausahaan seperti berani mengambil
resiko, tanggungjawab, kerja keras, kerjasama dengan orang lain, dan perencanaan
yang terorganisir. Dengan demikian, karakter wirausaha menjadi sebuah prioritas
dalam membangun sumber daya manusia yang menjadi subjek dalam berjalannya
SDGs 2030.
18
4.1 Simpulan
Karakter wirausaha sangat dibutuhkan dalam era saat ini. Pada salah satu
target SDGs 2030 dalam bidang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan
Indonesia harus dapat meningkatkan secara substansial jumlah anak muda dan
orang dewasa yang memiliki keterampilan dalam kewirausahaan. Seorang
wirausahawan akan menciptakan lapangan pekerjaan baru, mengurangi jumlah
pengangguran, dan meningkatkan kualitas pendidikan. Hal tersebut akan
memperbaiki bidang ekenomi, sosial, dan pendidikan di Indonesia. Sekolah dasar
sebagai lembaga formal menjadi sasaran utama dalam penanaman karakter
wirausaha. Salah satu wadah untuk menanamkan karakter adalah dengan
memanfaatkan esktrakurikuler yang sudah ada di sekolah dasar.
Ekstrakurikuler Pramuka Berkarakter merupakan inovasi penerapan
ekstrakurikuler pramuka yang lebih menekankan pada penanaman nilai-nilai
karakter dalam setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Langkah-langkah
pelaksanaan program “Emuter” dimulai dengan mensosialisasikan kemudian
pelaksanaan di sekolah. Pada pelaksanaan di sekolah, dalam setiap kegiatannya,
siswa harus memaknai karakter apa yang terkandung dalam kegiatan tersebut
melalui lembar monitoring yang diberikan oleh pembina. Siswa harus dapat
menilai sendiri dalam setiap kegiatannya, karakter apa yang sudah dimiliki siswa
secara jujur. Kemudian karakter-karakter tersebut dipantau oleh pembina, wali
kelas, dan orang tua melalui kegiatan yang dilakukan siswa di rumah atau di
sekolah. Karakter yang ada dalam kegiatan kepramukaan di antaranya adalah
disiplin, kerja keras, berani mengambil resiko, percaya diri, dan rasa
tanggungjawab.
Selain itu, program unggulan dalam Emuter adalah Outdoor Emuter.
Program tersebut adalah program yang dilaksanakan satu bulan sekali.
Keunggulan program tersebut adalah menanamkan enam karakter wirausaha
sekaligus serta mengkaji isu-isu globalisasi termasuk SDGs 2030. Hal tersebut
bertujuan agar pramuka saat ini moderen dan melek terhadap tantangan global.
19
20
Pada Karakter-karakter tersebut juga merupakan karakter yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan. Oleh karena itu, “Emuter” pada sekolah dasar sangat
relevan dalam menanamkan karakter wirausaha.
Ekstrakurikuler Pramuka Berkarakter inipun sangat relevan dengan salah
satu goals SDGs 2030 yakni mewujudkan pemuda yang terampil dalam
kewirausaahaan. Dengan demikian pelaksanaan “Emuter” secara rutin dan
terstruktur diharapkan mampu menghasilkan siswa yang unggul, berkarakter, dan
memiliki jiwa berdaya saing yang tinggi. “Emuter” ini tidak secara langsung
membuat siswa menjadi seorang wirausaha dengan berbisnis atau berjualan,
namun dengan kegiatan kepramukaan siswa akan tertanam karakter-karakter yang
relevan dengan karakter yang dimiliki seorang wirausahawan sukses. Karena
keberadaan wirausaha dapat memperbaiki kondisi suatu negara sehingga tujuan
pembangunan berkelanjutan akan tercapai. Dengan demikian, pelaksanaan
“Emuter” dapat menjadi alternatif untuk mencapai target SDGs 2030.
4.2 Rekomendasi
Adapun saran yang penulis ajukan adalah sebagai berikut.
4.2.1 Bagi pemerintah, untuk mewujudkan kegiatan “Emuter” bukanlah hal
yang mudah. Pemerintah harus menjamin keberlangsungan kegiatan
“Emuter” misalnya dengan menyediakan sarana dan prasarana yang dapat
menunjang keberlangsungan kegiatan kepramukaan di sekolah.
4.2.2 Bagi pembina, pembina merupakan seseorang yang menguasai
pengetahuan kepramukaan dan memiliki sertifikat KMD (Kursus Mahir
Dasar), penggerak dan fasilitator keberlangsungan kegiatan “Emuter”.
Seorang pembina harus memberikan motivasi, menjadi teladan, dan
memahami setiap kegiatan kepramukaan agar kegiatan “Emuter” berjalan
sesuai dengan kurikulum kepramukaan dan tidak membosankan.
4.2.3 Bagi siswa, senantiasa belajar dan berusaha untuk tetap mengembangkan
dan mengoptimalkan potensi diri. Karena kehidupan akan terus berlanjut
dan berganti.
DAFTAR PUSTAKA
21
22