Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


MATERI : EKONOMI ISLAM

DOSEN PENGAJAR : H. NURDIN AMINUDDIN, S.HI., M.Ed

KELOMPOK 13 :

1.ARIEF RAHMAN (1803025077)


2.RIFKON ALFIAN (1803025069)
3.IRVAN YADI (1803025034)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS
MULAWARMAN
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah membimbing kami  menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan dan petunjukNYA, penyusun tidak akan menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kelancaran.
Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memahami tentang Ekonomi Dalam Islam. Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberi wawasan dan pemahaman yang
luas kepada pembaca.
Penyusun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kami masih mengharap
kritik dan saran dari para pembaca.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang sudah berkenan membaca
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan pembaca. Amin.

Samarinda, 05 September 2018

Tim Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................1


KATA PENGANTAR           ..........................................................................................2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang            ..........................................................................................4
B.     Rumusan Masalah       ..........................................................................................4
C.     Tujuan Penulisan         ..........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A.    Definisi Ekonomi Islam      ..................................................................5
B.     Prinsip-prinsip Ekonomi Islam      ..............................................................................5
C.     Bentuk-bentuk Transaksi Ekonomi Islam    ..............................................................................
D.    Basis Kebijakan dan nilai-nilai Dasar Ekonomi Islam........................................................................
E.     Etos Kerja dalam Islam  .....................................................

BAB III PENUTUP


A.    Kesimpulan  ........................................................................................................
B.      Saran  ................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekonomi islam di bangun  untuk tujuan suci di tuntun oleh ajaran islam dan dicapai dengan
cara-cara yang di tuntunkan pula oleh ajaran islam. Oleh karena itu, ke semua hal tersebut saling terkait
dan terstruktur secara hierarkis, dalam arti bahwa spirit ekonomi islam tercermin dari tujuannya, dan di
topang oleh pilarnya. 
Tujuan untuk mencapai  falah hanya bisa (Islamic values),dan pilar operasional, yang
tercermin dalam prinsip-prinsip ekonomi (Islam principles). Dari sinilah akan tampak suatu bangunan
ekonomi islam dalam suatu paradigma, baik paradigma dalam berpikir dan berperilaku maupun bentuk
perekonomiannya. Pilar ekonomi islam adalah moral. Hanya dengan moral islam inilah bangunan
ekonomi islam dapat tegak. Moralitas islam berdiri di atas suatu postulat keimanan dan postulat ibadah.
Esensi dan moral islam adalah tauhid. Implikasi dari tauhid, bahwa ekonomi  islam memiliki sifat
transcendental ( bukan sekuler), di mana peranan Allah dalam seluruh aspek ekonomi menjadi mutlak.

B.     RumusanMasalah

Dari paparan pendahuluan diatas, untuk itu dalam pembuatan makalah ini penulis mengambil
sebuah judul “EKONOMI ISLAM”. Maka penulis mengemukakan pokok masalah sebagai berikut :
1) Apa pengertian ekonomi islam?
2)Apa Prinsip-prinsip Ekonomi Islam?
3)  Apa Bentuk-bentuk Transaksi Ekonomi Islam?
4)  Apa Kebijakan dan nilai-nilai dasar Ekonomi Islam?
5) Bagaimana Etos kerja dalam Islam?

C. TujuanPenulisan

Adapun tujuan utama penulisan pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut :
1) Untuk memenuhi salahsatu tugas mata kuliah PAI.
2) Untuk memberikan penjelasan tentang ekonomi dalam islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi Islam


Sistem ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan
nilai-nilai Islam, bersumber dari Al-Qur’an, As- Sunah, ijma dan qiyas. Ini telah dinyatakan
dalam surah Al- Maidah ayat 3. Sistem ekonomi Islam berbeda dengan sistem ekonomi
kapitalis maupun sosialis. Sistem ekonomi Islam memiliki sifat-sifat baik dari system
ekonomi sosial dan kapitalis, namun terlepas dari sifat-sifat buruknya. Ilmu ekonomi Islam
merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang
diilhami oleh nilai-nilai Islam.

Ada beberapa pengertian ekonomi Islam dari pakar ekonom muslim (Muhammad Umer
Chapra, 2000: 141) diantaranya adalah:

1. Ekonomi Islam adalah suatu ilmu dan aplikasi petunjuk dan aturan syari’ah yang
mencegah ketidakadilan dalam memperoleh dan menggunakan sumber daya material agar
memenuhi kebutuhan manusia dan agar dapat menjalankan kewajibannya kepada Allah dan
masyarakat (hasanuzzaman, 1986:18).

2. Ekonomi Islam adalah tanggapan pemikir-pemikir muslim terhadap tantangan ekonomi


pada zamannya. Dalam upaya ini mereka dibantu oleh AL-Qur’an dan hadist,serta alas an dan
pengalaman . (Shidiqi, 1992: 69)

B. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam


Prinsip-prinsip ekonomi islam adalah seperangkat ajaran islam yang mendasari dan menjadi
acuan segala aktivitas ekonomi manusia (umat islam).

1. Harta kepunyaan Allah dan manusia merupakan khalifah atas harta

a. Semua harta baik benda maupun alat-alat produksi adalah milik allah. Seperti tercantum dalam surah
al-Baqarah ayat 284.
b. Manusia adalah khalifah atas harta miliknya.Seperti tercantum dalam surah al-Hadiid ayat 7. Terdapat
pula sabda Rasullulah yan juga menjelaskan bahwa segala bentuk harta yang dimiliki manusia pada
hakikatnya adalah milik Allah semata dan manusia diciptakan untuk menjadi khalifah “Dunia ini hijau
dan manis. Allah telah menjadikan kamu khalifah (penguasa) di dunia. Karena itu hendaklah kamu
membahas cara berbuat mengenai harta di dunia ini”.

2. Ekonomi terikat dengan akidah, syariat (hukum), dan moral.

Bukti-bukti hubungan ekonomi dan moral dalam islam:

a. Larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat menimbulkan kerugian atas harta
orang lain atau kepentingan masyarakat. Sabda Rassululah “Tidak boleh merugikan diri sendiri dan
orang lain”. (HR. Ahmad)
b. Larangan melakukan penipuan dalam transaksi , ditegaskan dalam sabda Rasullulah “Orang-orang yang
menipu kita bukan termasuk golongan kita”.
c. Larangan menimbun emas, perak atau sarana moneter lainnya sehingga dapat mencegah peredaran uang
dan menghambat fungsinya dalam memperluas lapangan produksi. Hal ini seperti tercantum dalam
surah al-Taubah ayat 34.
d. Larangan melakukan pemborosan karena dapat menghancurkan individu dalam masyarakat.

3. Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan

Aktivitas keduniaan yang dilakukan manusia tidak boleh bertentangan atau bahkan mengorbankan
kehidupan akhirat. Apa yang kita lakukan hari ini adalah untuk mencapai tujuan akhirat kelak. Prinsip ini jelas
berbeda dengan ekonomi kapitalis maupun sosialis yang hanya bertujuan untuk kehidupan duniawi saja. Hal
ini jelas ditegaskan oleh surat al-Qashash ayat 77 yang artinya:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikamatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaiman Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan
di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orawg yang berbuat kerusakan. ” (QS.
Al-Qashash [28]: 77)

4. Ekonomi Islam menciptakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan umum.

Islam tidak mengakui hak mutlak dan atau kebebasan multak, tetapi mempunyai batasan-
batasan tertentu termasuk dalam hak milik. Hal ini tercamtum dalam surah AL-Hasyr ayat 7, AL-
Ma’un ayat 1-3, serta surah Al-Ma’arij ayat 24-25.

5. Kebebasan Individu dijamin dalam Islam

Islam memberikan kebebasan tiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi namun tentu
saja tidak bertentangan dengan aturan Al-Quran dan AS-Sunnah, seperti tercantum dalam surah al-
Baqarah ayat 188.
6. Negara diberi kewenangan turut campur dalam perekonomian

Dalam Islam, negara berkewajiban melindungi kepentingan masyarakat dan ketidakadilan yang dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang ataupun dari negara lain, berkewajiban memberikan kebebasan dan
jaminan sosial agar seluruh masyarakat dapat hidup dengan layak. Seperti sabda Rasulullah, “Barangsiapa
yang meninggalkan beban, hendaklah dia datang kepada-Ku, karena Aku-lah Maula (pelindung)nya” (Al-
Mustadrak oleh AI-Hakim).

7. Bimbingan konsumsi

Dalam hal konsumsi, Islam Islam melarang hidup berlebih-lebihan, terlalu hidup kemewahan dan bersift
angkuh. Hal ini tercermin dalam surah al-Isra’ ayat 6.

8. Petunjuk investasi
Kriteria yang sesuai dalam melakukan investasi ada 5:
1. proyek yang baik menurut Islam
2. memberikan rezeki seluas mungkin pada masyarakat
3. memberantas kekafiran, memperbaiki pendapatan dan kekayaan
4.memelihara dan menumbuhkembangkan harta
5. melidungi kepentingan anggota masyaakat.

9. Zakat
Zakat adalah karakteristik khusus yang tidak terdapat dalam system ekonomi lainnya manapun,
kegunaannya sangat efektif guna melakukan distribusi kekayaan di masyarakat.

10. Larangan riba


Islam sangat melarang munculnya riba (bunga) karena itu merupakan salah satu penyelewengan uang
dari bidangnya. Seperti tercermin dalam surah Al-Baqarah ayat 275. (Amiruddin Al-Islami, 2007)

C. Bentuk-bentuk Transaksi Ekonomi Islam

Anda mungkin juga menyukai