Anda di halaman 1dari 9

Program Studi Teknik Sipil – Universitas Bhayangkara Surabaya

BAB II

DASAR TEORI

2.1 PENGERTIAN HIDROLIKA

Hidrolika (Hydraulics dari bahasa Greek/Yunani yang berarti Air) adalah


Ilmu yang mempelajari/menyelidiki tentang pengaliran air, tapi sering pula
dipakai untuk jenis cairan lain, misalnya dalam “Hydraulic control gear” yang
biasanya memakai oli sebagai cairannya. (buku Mekanika Fluida & Hidrolika
1983 Ir. A Soedradjat. S halaman 1)

2.2 PENAMPANG SALURAN

Yang dimaksud penampang saluran adalah penampang yang diambil


tegak lurus arah aliran, sedangkan penampang yang diambil vertical disebut
penampang vertical. Bentuk-bentuk penampang saluran terdiri dari:

1. Bentuk Penampang Trapezium


Bentuk penampang trapezium adalah bentuk yang digunakan untuk
saluran irigasi atau saluran-saluran drainase. Pada kondisi riil dilapangan
kemiringan tebingnya menyesuaikan dengan sudut lereng lokasi saluran
tersebut dibangun.
2. Bentuk Penampang Segi Empat atau Segitiga
Bentuk ini merupakan penyederhanaan dari bentuk trapezium yang
biasanya digunakan untuk saluran-salurab drainase yang melalui lahan-
lahan sempit.
3. Bentuk Penampang Lingkaran
Bentuk ini biasanya digunakan pada perlintasan jalan atau saluran
ini biasanya disebut gorong-gorong.

2.3. PERHITUNGAN KECEPATAN ALIRAN DENGAN PELAMPUNG

Bahan pelampung yang digunakan untuk pengukuran harus bahan yang


dapat terapung di permukaan air, tidak berubah sifat dan bentuknya, dengan
ukuran antara 10 cm sampai 100 cm, bagian yang tenggelam maksimum 25%
dari kedamlaman aliran dan bagian yang tidak tenggelam berkisar antara 3 cm

Tugas Laporan Praktikum Hidrolika | 6


Program Studi Teknik Sipil – Universitas Bhayangkara Surabaya

sampai dengan 10 cm. (SNI 8066:2015 Tata Cara pengkuran debit aliran
sungai dan daluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung,
pasal 3.8)

Pengukuran kecepatan aliran dengan pelampung hanya disarankan


apabila pengukuran kecepatan dengan alat ukur arus tidak dapat dilaksanakan.
Ketentuan pelaksanaannya adalah sebagai berikut.

a. Menggunakan jenis pelampung permukaan atau pelampung yang sebagian


tenggelam di dalam aliran dan tergantung pada bahan yang tersedia dan
kondisi aliran.
b. Lintasan pelampung harus mudah diamati, kalua perlunpelampung diberi
tanda khusus terutama untuk pengukuran debit pada malam hari.
c. Pengukuran kecepatan aliran harus dipilih pada bagian alur yang lurus, dan
memenuhi salah satu syarat berikut.
1) Bagian alur yang lurus paling sedikit tiga kali lebar aliran, atau
2) Lintasan pelampung pada bagian alur yang lurus paling sedikit
memerlukan waktu tempuh lintasan 40 detik.
d. Adanya fasilitas untuk melemparkan pelampung, misalnya jembatan.
e. Lintasan pelampung paling sedikit mencakup tiga titik dan di setiap titik
lintasan paling sedikit dilakukan dua kali pengukuran.
f. Kecepatan aliran dapat dihitung dengan rumus:

= ×

Keterangan:
V = Kecepatan Aliran (m/s)
L = Panjang lintasan pelampung (m)
t = Waktu tempuh lintasan pelampung (s)
c = Koefisien Kecepatan
g. Kecepatan rata-rata yang diperoleh harus dikalikan dengan suatu koefisien
yang ditentukan dari hasil perbandingan kecepatan aliran yang diukur
menggunakan pelampung dengan kecepatan aliran yang diukur
menggunakan alat ukur arus (besarnya k berkisar antara 0,50-0,98)

Tugas Laporan Praktikum Hidrolika | 7


Program Studi Teknik Sipil – Universitas Bhayangkara Surabaya

= × ×

Keterangan:
V = Kecepatan aliran rata-rata pada rai vertical (m/s)
k = Koefisien
v = Kecepatan aliran (m/s)

(SNI 8066:2015 Tata Cara pengkuran debit aliran sungai dan


daluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung, pasal 8.3.2)

2.4. PERHITUNGAN DEBIT DENGAN CURRENT METER

Prinsip pelaksanaan pengukuran debit adalah mengukur kecepatan


aliran, luas penampang basah, dan kedalaman. Penampang basah dihitung
berdasarkan lebar rai dan muka air.

Debit dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan:

qx = Debit pada bagian ke x, (m3/s)

Vx = Kecepatan aliran rata-rata pada bagian penampang ke x (m/s)

ax = Luas penampang basah pada bagian ke x (m2)

Q = Debit seluruh penampang (m3/s)

n = Banyaknya penampang bagian

(SNI 8066:2015 Tata Cara pengkuran debit aliran sungai dan daluran
terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung, pasal 6.1)

Untuk mendapatkan ketelitian dalam pengukuran debit, peralatan


pengukuran debit terutama current meter harus dikalibrasi. Kalibrasi dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang tertera pada kartu/label kalibrasi kecuali jika
telah terjadi hal-hal yang mengakibatkan perubahan pada alat yang

Tugas Laporan Praktikum Hidrolika | 8


Program Studi Teknik Sipil – Universitas Bhayangkara Surabaya

bersangkutan, misalnya: jatuh, membentur benda keras, dan tercelup ke dalam


cairan asam. Kalibras current meter dilakukan dengan menggunakan
calibration flume dan dilaksanakan oleh instansi yang berwenang dan telah
terakreditasi. (SNI 8066:2015 Tata Cara pengkuran debit aliran sungai dan
daluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung, pasal 4.3)

2.5. PELIMPAH / PELUAP

Pelimpah merupakan jenis bangunan yang digunakan untuk menaikkan


tinggi muka air serta menentukan debit aliran air. Dalam merancang bangunan
air, perlu diketahui sifat-sifat atau karakteristik aliran air yang melewatinya.
Selain itu, pelimpah juga dapat digunakan untuk mementukan debit air yang
mengalir pada saluran terbuka.

Pelimpah yang biasanya digunakan dapat dibedakan menjadi:

a. ambang tipis (tajam), bila t < 0,5 H


b. ambang lebar (tajam), bila t > 0,66 H

Nilai : 0,5 < t < 0,66 aliran tidak stabil dan bersifat aliran ambang tipis
atau ambang lebar. Contoh pelimpah seperti pada gambar berikut:

Gambar 1 : Bentuk pelimpah ambang tipis dan tajam

Aliran pada pelimpah ambang yang merupakan aliran yang berubah-


ubah, sehigga dengan memperhatikan aliran pada ambang dapat dipelajari
karakteristik dan sifat aliran. Pelimpah ambang yang digunakan biasanya
digunakan ambang lebar dan ambang tipis (tajam). (Modul Praktikum
Hidrolika 2019 halaman 5 Universitas Bhayangkara Surabaya)

Tugas Laporan Praktikum Hidrolika | 9


Program Studi Teknik Sipil – Universitas Bhayangkara Surabaya

DEBIT ALIRAN PADA PELIMPAH

1. Debit aliran melalui peluap penampang segiempat (REHBOCK)


Alat ukur debit pelimpah ambang tajam berbentuk segiempat
digunakan untuk mengukur debit saluran terutama pada saluran irigasi
adalah hasil percobaan Rehbock pada tahun 1929. Bentuk peluap
penampang segiempat seperti pada gambar 2.

Z1 + + = Z2 + +

Z1 + 0 + 0 = Z2 + +

V2 = ( − )= ………………………………………(1)

Luas pias adalah : dA=b.dh

/
Debit melalui pias : dQ = v2.dA = 2 ℎ .ℎ .dh
Dengan memasukkan koefisien debit Cd, maka debit aliran menjadi :
/
dQ = Cd. 2 ℎ .ℎ .dh

Q=∫ = Cd. 2 ℎ ∫ ℎ1/2.dh

Q = Cd.b.

.H2/3…………………………………………….(2)

Gambar 2 : Peluap penampang segiempat

Bila air yang melaui peluap mempunyai kecepatan awal maka dalam
rumus debit tersebut tinggi peluap harus ditambah dengan tinggi kecepatan
(gambar 3)

Tugas Laporan Praktikum Hidrolika | 10


Program Studi Teknik Sipil – Universitas Bhayangkara Surabaya

Gambar 3 : Peluap dengan kecepatan awal

Sehingga aliran debit menjadi :

ha = , sehingga rumus debit menjadi :

Q = Q = Cd.b. [(H + ha)3/2 -ha3/2]……………………………(3)

Hasil percobaan Rehbock, rumus empiris untuk menghitung koefisien debit


(Cd) adalah sebagai berikut :
,
Cd = 0,605 + 0,08. + ………………………………………….(4)

Keterangan :

H = Tinggi peluapan/head (m)

Z = Tinggi puncak ambang (m)

Sehingga rumus debit rehbock menjadi :


,
Q = 2/3.[0,605 + 0,08. + ]. . .H2/3………………………..(5)

(Modul Praktikum Hidrolika 2019 halaman 8-10 Universitas


Bhayangkara Surabaya)

2. Debit Aliran Melalui Peluap Penampang Segitiga (THOMPSON)


Alat ukur pelimpah ambang tajam segitiga ini dikembangkan oleh
Thompson untuk mengukur debit yang lebih kecil dibandingkan peluap

Tugas Laporan Praktikum Hidrolika | 11


Program Studi Teknik Sipil – Universitas Bhayangkara Surabaya

segiempat (gambar 4). Ditinjau aliran melaui peluap segitiga, dengan tinggi
peluapan H dan sudut peluap α, maka lebar muka air adalah :

B = 2.H.tg ……………………………………………………..(6)

Gambar 4 : Model peluap penampang segitiga

Jika diambil pias setebal dh pada jarak h dari permukaan air, maka
Panjang pias tersebut adalah :

b = 2.(H-h).tg

luas pias :

da = 2.(H-h) tg .dh

Kecepatan aliran melalui pias : v = 2 ℎ


Debit aliran melalui pias :
dQ = Cd.da. 2 ℎ

dQ = Cd.2.(H-h).tg .dh. 2 ℎ

Integrasi persanaan tersebut menghasilkan debit aliran melaui peluap


segitiga :
Q = 2.Cd.tg . 2 ℎ.∫ ( − ℎ).h1/2.dh

Q = 2.Cd.tg . 2 ℎ.∫ ( .h1/2 – h3/2).dh


/
Q = 2.Cd.tg . 2 ℎ. [ .H.h3/2 - . ℎ ]

Q = 2.Cd.tg . 2 ℎ. [ .H5/2 - .h5/2]

Tugas Laporan Praktikum Hidrolika | 12


Program Studi Teknik Sipil – Universitas Bhayangkara Surabaya

Sehingga debit rumus Thompson menjadi :

Q = .Cd. tg . .H5/2………………………………………..(7)

Thompson melakukan percobaan dengan sudut α = 90⁰ , koefisien debit


Cd = 0,6 dan percepatan gravitasi 9,18 m/s2 , maka rumus debit menjadi
lebih sederhana :
Q = 1,417.H5/2……………………………………………………(8)

(Modul Praktikum Hidrolika 2019 halaman 10 Universitas


Bhayangkara Surabaya)

2.6 PENGUKURAN ALIRAN MELALUI LUBANG (BERNOULLI)

Percobaan ini didasarkan untuk mengetahui hubungan antara debit air


dan jarak pancar air secara horizontal maupun vertikal. Yang mana kedepannya
kita juga bisa mengetahui berapa tekanan yang didapat oleh air sehingga bisa
mencapai jarak pancar seperti berikut.

Rumus Perhitungan

untuk menghitung DebitAliran( )dapat dihitung dengan rumus berikut :


= /
Dimana :
= Debit Aliran Air( ⁄ )
v =Volume Air( )
t =Waktu Pancaran Air( )

untuk menghitung Kecepatan Aliran Air ( ) dapat menggunakan rumus


berikut :
=
Dimana :
V = Kecepatan Aliran Air( ⁄ )
= Percepatan Gravitasi( ⁄ )
= Tinggi Lubang dari Permukaan Air( )

Tugas Laporan Praktikum Hidrolika | 13


Program Studi Teknik Sipil – Universitas Bhayangkara Surabaya

Untuk waktu yang dibutuhkan semburan air untuk mencapai tanah( t ) dapat
dihitung menggunakan rumus :

Dimana :
t= Waktu yang Dibutuhkan Semburan Air untuk Mencapai Tanah( )
= Tinggi Lubang Dari Permukaan Tanah( )
= Percepatan Gravitasi( ⁄ )

untuk menghitung jarak jangkauan air ( x ) dapat dihitung menggunakan rumus


sebagai berikut :
= .
Dimana :
= Jarak Jangkauan Air( )
= Tinggi Lubang dari Permukaan Air( )
= TinggiLubangdariPermukan Tanah( )

Tugas Laporan Praktikum Hidrolika | 14

Anda mungkin juga menyukai