Anda di halaman 1dari 14

MODEL PERENCANAAN PERTANIAN ORGANIK TANAMAN TOMAT

(PTP 1515)

Oleh :

Cahya Permata Sari


17754003

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PANGAN

JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020
ii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 2
1.3 Tujuan.................................................................................................. 2

II. METODOLOGI

2.1 Alat Pengumpulan Data ...................................................................... 3

2.2 Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 3

III. PEMBAHASAN

3.1 Langkah-Langkah  Teknis Budidaya Yang Akan Dilakukan............ 4

3.2 Persiapan Lahan Tanam..................................................................... 5

3.3 Persiapan Benih Persemaian.............................................................. 7

3.4 Cara Tanam........................................................................................ 7

3.5 Perawatan Tanaman........................................................................... 8

IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................... 10
4.2 Saran................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
1

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian memegang
peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional (Mubyarto, 1989).
Sistem pertanian di Indonesia hingga saat ini masih bersifat konvensional.
Menurut Gliesman (2007), dampak negatif dari penerapan sistem pertanian
konvensional yaitu dapat menyebabkan degradasi dan penurunan kesuburan tanah,
mengurangi kelembaban tanah, merusak ekosistem yang berada di lingkungan
sekitarnya, menyebabkan erosi, hingga masalah serius yang berdampak pada
gangguan kesehatan para konsumen akibat penggunaan pestisida.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menangani dampak yang
ditimbulkan dari penerapan sistem pertanian konvensional tersebut yaitu dengan
mengubahnya menjadi sistem pertanian berkelanjutan. Praktek pertanian
berkelanjutan mencakup penggunaan nutrisi organik dan biologis, rotasi tanaman,
pengelolaan hama terpadu, dan peningkatan keberagaman biologis. Pertanian
organik merupakan suatu bagian integral dari pertanian berkelanjutan dengan
penggunaan bahan organik alami (Mayrowani, 2012).
Salah satunya adalah budidaya tanaman tomat dengan metode pertanian
organik. Bagi masyarakat tomat sudah tidak asing lagi. Hampir semua orang pasti
sudah mengenal tanaman ini. Dalam kehisupan sehari-hari tomat memegang
peranan yang penting, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga. Mereka sering
menggunakan tomat dalam masakan.

Apalagi jika metode pertanian yang dilakukan dengan sitem organik


pemanfaatkan unsur-unsur hara yang tersedia dari alam, ini akan berdambak baik
untuk ekologis alam itu sendiri. Model pertanian yang seperti ini memang sedang
banyak dikembangkan dalam pertanian-pertanian di negara kita saat ini. Oleh
sebab itu saya berpikir kenapa tidak kalau misalkan sistem pertanian organik ini
kita kembangkan di kampus kita.Tujuanya adalah supaya kita tidak
ketergantungan dengan model pertanian yang menggunakan pupuk atau obat-
obatan kimia. Kita tahu jika pertanian seperti ini terus-menerus dilakukan maka
2

efek dan bahayanya akan sangat terasa. Baik efek pada alam, pada kesehatan
petani itu sendiri dan para konsumen hasil produksi pertanian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perencanaan model pengolahan lahan pada tanaman tomat
organik?
2. Bagaimana perencanaan model persemaian pada tanaman tomat organik?
3. Bagaimana perencanaan model penanaman pada tanaman tomat organik?
4. Bagaimana perencanaan model pemeliharaan pada tanaman tomat
organik?
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan model pengolahan lahan pada
tanaman tomat organik.
2. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan model persemaian pada
tanaman tomat organik.
3. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan model penanaman pada
tanaman tomat organik.
4. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan model pemeliharaan pada
tanaman tomat organik.
3

II. METODOLOGI

2.1 Alat Pengumpulan Data


Alat pengumpulan data pada makalah ini adalah:
1. Metode yang digunakan
Metode yang digunakan dala penulisan makalah ini adalah metode
deskriptif, suatu metode yang dapat memberikan gambaran umum
mengenai fenomena atau gejala dari suatu keadaan tertentu baik berupa
keadaan sosial, sikap, pendapat, maupun cara yang meliputi berbagai
aspek.
2. Pendekatan pengumpulan data
Pendekatan yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu pendekatan
kualiatif, yaitu penjabaran atau pendekatan tanpa penggunaan matematis
tapi degan uraian.

2.2 Teknik Pengumpulan Data


Tujuan penulisan makalah ini, untuk mendapatkan informasi dan data
yang diperlukan, penulis menggunakan metode studi pustaka, yaitu dengan cara
mendapakan informasi tertulis yang bersumber dari buku, koran, artikel, dan lain-
lain atau yang biasa disebut dengan pengambilan data sekunder.
4

III. PEMBAHASAN

3.1 Langkah-Langkah  Teknis Budidaya Yang Akan Dilakukan

Dalam budidaya ini saya akan membudidayakan tanaman tomat atau


nama latinnya  Lycopersicon Esculentum.Tanaman ini dapat tumbuh di dataran
rendah maupun dataran tinggi. Tanaman tomat pada fase vegetativ memerlukan
curah hujan yang cukup.Sebaliknya pada fase generativ memerlukan curah hujan
yang sedikit.Jika curah hujan relative tinggi pada fase pemasakan buah itu dapat
menyebabkan tumbuh benih rendah.Idealnya selama pertumbuhan tanaman tomat
curah hujan berkisar 750 - 1250 mm per tahun.

Suhu yang paling ideal untuk perkecambahan benih tomat adalah 25- 30
derajat  Celsius.Sementara itu idealnya untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah
24- 28 derajat Celsius.Jika suhu terlalu rendah maka pertumbuhan tanaman akan
terhambat. Demikian juga nanti yang akan berdapmak pada  bunga dan buahnya.

Kelembaban relatif  yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman tomat


ini berkisar 80%. Sewaktu musim hujan kelembaban akan meningkat beresiko
tanaman terkena bakteri dancandawan. Karena itu jarak tanam perlu diperlebar
dan area tanam perlu dibebaskan dari segala jenis gulma (Wiryanata, 2004).

Tanaman tomat perlu penyinaran penuh sepanjang hari untuk produksi


yang menguntungkan , tetapi sinar matahari yang sangat terik tidak disukai.Maka
cocok untuk daerah yang beriklim sejuk. Angin kering dan udara panas sering
juga menyebabkan krontokan pada daun dan pohon menjadi layu,sehingga hal ini
dapat menghabat pertumbuhan tanaman tomat ini.

Tomat dapat ditanam diberbagi jenis tanah , seperti andosol, regosol,


latosol, ultisol,dan grumusol. Namun demikian tanah yang paling ideal dalah
tanah  lempung berpasir dan subur, gembur, memiliki bahan organic yang tinggi
,serta mengikat air.Selin itu ketersediaan oksigen dalam tanah sangat penting bagi
pernapasan akar. Oksigen yang mencukupi sekitar akar  bisa menigkatkan
5

produksi buah. Okigen disekitar akar bisa juga meningkatkan penyerapan unsur
hara fosfat , kalium, dan  besi (Redaksi Agromedia, 2007).

3.2 Persiapan Lahan Tanam

Hal ini perlu dilakukan karena sangat penting dan bertujuan untuk
menambah daya kemampuan tanah dalam menampung unsur hara dalam jumlah
yang cukup dan seimbang, serta memberikan hasil yang maksimal. Untuk
persiapan dan menjaga kesuburan tanah perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut

1. Mebersihan lahan

Lahan terlebih diberisihkan dari gulma-gulma, dan sisa-sisa tanaman yang


masih ada padalahan yang akan ditanami. Ini bertujuan untuk mempermudah
penanaman dan lebih cepat dalam pengerjaan. Pembersihan lahan ini bisa di
lakukan dengan cara dibabad dengan mesin rumpur atau dibersihkan secara
manual pake kored.

2.  Menggemburkan tanah

Tahap selanjutnya adalah menggemburkan lahan, dalam tahap ini kita


harus sesuaikan dengan tekstur tanah yang akan jadi objek penanaman
maksudnya, jika tekstur tanah keras sebaiknya tanah di gemburkan terlebih
dahulu, tetapi apabila tekstur tidak keras tanah bisa langsung
dicangkul.Tujuannyauntuk menggemburkan tanah, selainitu manfaat
dari menggemburkan tanah ini, agar sirkulasi udara dalam tanah menjadi lebih
baik, gas-gas racun yang terdapat dalam tanah akan menguap ketika terkena
langsung sinar matahari, dan gulma-gulma akan mati ketika tertimbun oleh tanah
yang kemudian akan menjadi humus. Kehalusan tanah juga akan dihasilkan dari
penggemburan tanah tersebut dengan cara dicangkul tadi. Penggemburan lahan
dengan cara dicangkul ini, dilakukan sampai kedalaman 20-40 cm dan tanah yang
sudah dicangkul tadi lebih baik dibiarkan selama 2 minggu, supaya terkena
langsung sinar matahari.
6

3. Pembuatan Bedengan

Tahap yang selanjutnya adalah tahap pembuatan bedengan, yang biasa


dilakukan setelah tahap penggemburan tanah tadi, dalam tahap ini hal yang
dilakukan adalah membentuk tanah menjadi sebuah bedengan (Bet), biasanya
sebuah bedengan (Bet) memiliki lebar 80 – 120cm,memiliki tinggi 30
cm dan panjang 8 -10m atau bisa kita sesuaikan dengan kondisi lahan yang ada.
Ukuran ini sangat cocok untuk menanam tanaman tomat.

4. Pemberian Pupuk Dasar

Sesuai dengan teknis budidaya pertanian organik, semua hal otomatis


menggunakan bahan organik, termasuk pupuk dasar yang berbahan dasar dari
ktoran ayam ataupun sapi (Pupuk kandang) dan unsur  pupuk alami lainya.

Pemupukan dasar dimaksudkan untuk memberikan bahan makanan yang


cukup sesuai dengan kebutuhan  pertumbuhan tanaman tomat agar mencapai mutu
dan daya saing yang berkualitas.

Pupuk dasar yang diberikan yaitu pupuk kandang berupa kotoran ayam
dan sapi yang suah dipermentasi dengan campuran merang padi dan rumput-
rumput sisa makan ternak yang berbentuk pupuk kompos.Dalam pembuatan
pupuk dasar ini , membutuhkan waktu sekitar 1 bulan.Ukuranya 1:3:2 , 1 karung
kotran ayam, tambah  3 karung merang, tambah 2 karung kotoran sapi. Untuk
kotoran sapi bisa diganti sama kotoran kambing jika tidak ada.

Dalam pemberian pupuk dasar ini bisa kita langsung kita lakukan jika
bedengan sudah siap. Caranya , pertama atas bedengan dibuat lubang dengan
kedalaman 10 cm, lebar 100 cm dan panjang sesuai ukuran bedengan. Kedua jika
lubang diatas bedengan sudah dibut, maka kita tinggal memasukan pupuk kompos
kedalam lubang  tadi, lalu tutup kembali dengan tanah. Untuk ukuran pupuk
kompos yang dibutuhkan untuk setiap bedengan itu sekitar 30 kg.
7

3.3 Persiapan Benih Persemaian          

Sebelum melakukan penanaman, tomat harus di semai dahulu . Untuk


banyaknya benih yang akan kita semai harus sesuai kebutuhan. Lama penyemaian
benih sekitar 30 hari, dengan media tanah yang sudah dicampur pupuk kandang
selanjutnya benih tomat disemai menggunakan plastik polibek yang sudah diisi
campuran tanah.

1. Persiapan Lahan Untuk Penyemaian Benih Tomat

Dalam persiapan lahan untuk persemain ini sangant mudah kita hanya
mencampur kan tanah dengan pupuk kompos organik dan ditambah pupuk
batre(kotoran ayam yang sudah keing).Lalu masukan campuran tanah dan pupuk
kandang kedalam plastik polibek satu persatu.

2. Penyemaian Benih

Setelah media semai selesai dibuat,baru kita semai benih dimedia tadi.


Untuk perawatan benih, kita harus menyiramnya 2 kali sehari yaitu, pagi-pagi
sekitar pukul 06:00 dan sorenya selitar pukul 16 : 00. Tujuanya supaya
benih benih tomat tetap tumbuh subur dan untuk mempercepat pertumbuhan akar
tomat.Untuk 200 pohon benih tomat, membutuhkan air sebanyak 10 liter.

Setelah benih berumur  30 hari di polibek, barulah kita bisa pindahkan


benih tomat  ke lahan yang sudah disediakan sebelum penyemaian.Caranya benih
di cabut satu persatu daripolibek ,usahakan tanah dalam polibek harus tetap
melekat di akar benih tomat tersebut.Untuk mempermudah penyabutan sebaiknya
benih disiram dulu agar akar-akar tomat ini tidak mudah patah atau rusak.

3.4 Cara Tanam

Tanam benih tomat yang sudah dipindahkan  kebedengan sesuai lubang


yang sudah dibuat yaitu ukuran lubangsekitar diameter 8cm denganjarak 100cm x
60 cm. Usahakan benih yang ditanam dibagian akarnya agak ditekan pada tanah
supaya benih menancap kuat dan beri ajir disetiap lubang yang sudah ditanami 
benih tomat dengan ukuran tinggi ajir 120 cm.Ikat benih yang sudah ditanam
8

dengan menggunakan tali rapia ke ajir yang sudah ditanjabkan dekat


pohon.Usahakan ikatan tersebut jangan terlalu kuat supaya pertumbuhan pohon
tomat tidak terhambat.

3.5 Perawatan Tanaman

1. Penyiraman

Lakukan penyiraman secukupnya segera setelah tanam. Terus penyiraman


berlanjut setiap harinya pagi dan sore hari. Tujuanya supaya tanaman cepat
tumbuh subur dan mencukupi kebutuhan air untuk tanaman tomat dalam masa
pertumbuhanya.

2. Pemupukan(pengecoran)

Dilakukan dengan pupuk cair organikdari kotoran ayam murni yang


dicampur dengan air dan didiamkan selama 2 minggu.Perbandingan dosisnya 200
liter berbanding 3 karung kotoran ayam.Tujuanya untuk mempercepat
pertumbuhan dan menambah nutrisi pada tanman.Pengecoran ini
dilakukan 2 minggu setelah tanam. Dilakukan minimal 1 minggu sekali sampai
panen.

3. Penjarangan

Lakukan penjarangan agar tanaman tomat tumbuh dengan


baik dan terhindar dari persaingan unsur hara,sinar matahari dan
oksigen.Penjarangan adalah membersihkan hama gulma tanaman yang ada
disekitar tanaman tomat,hal ini harus dilakukan dengan hati-hati dianjurkan
dilakukan pada sore hari.Tujuanyauntuk membasmi gulma yang berakibat jelek
pada tanaman.

4. Penyulaman

Ini harus dilakukan sekitar 7 hari setelah tanam.Penyulaman ini adalah


kegiatan penggantian tanaman yang rusak atau tidak bisa tumbuh lagi untuk
ditanam,yang diakibatkan oleh hama,cuaca atau benih yang jelek.Tujuan
penyulama ini untuk memperbaharui lagi tanaman yang sudah tidak layak
9

hidup atau mati untuk menyetarakan dengan tanaman yang lainya.Untuk


budidaya tomat ini biasany ada penyulaman karena tanaman ini sangat rentan
terhadap cuaca,apa lagi kalau sedang musim hujan.
10

IV. PENUTUP

4.1    Kesimpulan

Jadi kesimpulanya adalah bahwa dalam metode pertanian organik kita


tidak akan kesulitan dan tidak membutuhkan banyak biyaya untuk melakukan
budidaya petanian. Selain itu juga kita akan mendapatkan banyak manfaat yang
akan kita dapatkan baik secara ekonomi, kesehatan maupun kelestarian ekologis
lahan pertanian. Sebab metode pertanin secara organik sangat ramah lingkungan
dan bersahabat dengan alam.

Dalam konsep pertanian organik yang saya tulis dalam makalah ini adalah
tentang budidaya tanaman tomat.Tomat merupakan sayuran buah yang sangat
banyak digemari dan dibutuhkan setiap hari oleh kita.Maka tanaman tomat ini
mempunyai prosfek yang bagus untuk kita budidayakan dan kita kembangkan
dengan metode pertanian organik ini. Selain itu perawatan tanaman ini tidak
terlalu susah jadi sangat cocok untuk para petani pemula membudidayakan tomat
ini.

4.2 Saran

Jadi, kalau kita lihat lagi dari isi laporan ini maka saran saya adalah kenapa
saya berpikir untuk mengembangkan pertanian organik ini. Saya ingin kita
sebagai kaum muda , kaum intelektual dan kaum yang peduli akan nasib petani .
Sadar untuk membuka mata, membuka telinga dan membuka pola pikir kita
terhadab metode pertanian yang selama ini nyatanya telah membuat petani kita,
membuat bangsa kita menjadi petani yang miskin, dodoh dan tertindas. Sebab
dengan metode yang dikembangkan sejak zaman orde baru tahun 1976, yang
disebut revolusi hijau , nyatanya telah merubah metode pertanian kita menjadi
pertanian yang monoculture (pertanian tanaman satu jenis). Selain itu akibat dari
revolusi hijau petani tidak lagi mengenal bibit-bibit lokal, karena semua bibit
ataupun pukupuk dan pestisida.itu kita dipaksa untuk membeli dengan kebijakan –
kebijakan pemerintah yang memaksa. Dari situ muncul-muncul pabrik pupuk
11

kimia, pestisida dan bibit-bibit hibrida.Akhirnya pertanian yang ramah lingkungan


tergerus oleh pertanian konvensional yang menguntungkan kaum kapitalis.

Akhirnya petani kita ketergantungan terhadap pola pertanian yang seperti


ini.Karena mereka telah diubah pola pikirnya dengan pertanian yang instan,tapi
nyatanya itu membuat unsur tanah dinegara kita menjadi rusak dan juga merusak
ekosistem amaupun ekologis yang ada.

Dewasa ini kita mulai merasakan dampak pertanian yang dikembangkan dengan
metode pertanian secara kimia. Dengan berkurangnya hasil panen petani, semakin
berkembangnya hama penyakit tanaman, gejala alam yang timbul seperti tanah
longsor, tandus dan tidak produktif dan juga merebaknya gejala- gejala penyakit
yang dialami oleh petani dan konsumen.

Untuk itu marilah kita merubah pola pertanian kita menjadi pertanian yang ramah
lingkungan yang nantinya tidak berdampak buruk bagi kesehatan dan kelestarian
alam kita.Kita mulai dari hal kecil dari sekarang. “Go Green – Back To Nature”

            
12

DAFAR PUSTAKA

Gliessman, S.R. 2007. The Ecological Sustainable Food System. University of


California, Santa Cruz.

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Lembaga Penelitian, Pendidikan


Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta.

Mayrowani, H. 2012. Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia. Bogor:


Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Susila,A.D. 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Departemen Agronomi


dan Hortikultura. Fakultas Pertanian IPB.
Redaksi.http://waskitamandiribk,wordpress.com/2010/02/Metode Pertanian
Organik /. Diunduh tanggal 16 Apil 2020.
Juns.http://www.bbpp-
lembang.info/index.php/2012/04/BudidayaTomat/.Diunduhtanggal 16
April 2020

Anda mungkin juga menyukai