Anda di halaman 1dari 21

METODE

PELAKSANAAN
PEKERJAAN

PAKET PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR P.
MARSELA (SBSN)

PT. BELA CO
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
d. 3.3.(1) – Penyiapan Badan Jalan
METODE IV. DIVISI 4 – PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU
JALAN

PELAKSANAAN V.
a. 4.2.(2b) – Lapis Pondasi Agregat Kelas S
DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR
a. 5.1.(1) – Lapis Pondasi Agregat Kelas A
PEKERJAAN VI.
b. 5.1.(2) – Lapis Pondasi Agregat Kelas B
DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL
a. 6.1.(1).(a) – Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair
PA K E T P E K E R J A A N : P E M B A N G U N A N J A L A N b. 6.1.(2).(a) – Lapis Perekat – Aspal Cair
L I N G K A R P. M A R S E L A ( S B S N )
c. 6.3.(3a) – Lataston Lapis Aus (HRS-WC) (gradasi
senjang/semi senjang)
d. 6.3.(4a) – Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base)
NAMA PERUSAHAAN : PT. BELA CO (gradasi senjang/semi senjang)
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR P. MARSELA e. 6.3.(4b) – Lataston Lapis Pondasi Perata (HRS-
Base(L)) (gradasi senjang/sem senjang)
LOKASI : KAB. MALUKU BARAT DAYA f. 6.3.(8) - Bahan anti pengelupasan
TAHUN ANGGARAN : 2016 VII. DIVISI 7 – STRUKTUR
a. 7.1.(7).a – Beton Mutu sedang fc’20 Mpa
LINGKUP PEKERJAAN b. 7.3.(1) – Baja Tulangan U24 Polos
I. DIVISI 1 – UMUM c. 7.9.(1) – Pasangan Batu
a. 1.2 – Mobilisasi VIII. DIVISI 8 – PENGEMBALIAN KONDISI DAN
b. 1.8.(1) – Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas PEKERJAAN MINOR
c. 1.21 – Manajemen Mutu a. 8.4.(1) – Marka Jalan Termoplastik
II. DIVISI 2 – DRAINASE b. 8.4.(3a) – Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan
a. 2.2.(1) – Galian Selokan Drainase dan Saluran Air Pemantul Engineer Grade
b. 2.2.1) – Pasangan Batu dengan Mortar c. 8.4.(5) – Patok Pegarah
III. DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH Semua item-item pekerjaan tersebut di atas akan dilaksanakan
a. 3.1.(1a) – Galian Biasa sesuai spesifikasi teknis dan menurut volume pekerjaan yang
b. 3.1.(2) – Galian Batu tersedia dalam Daftar Kuantiras dan Harga.
c. 3.2.(1a) – Timbunan Biasa dari Sumber Galian ***

Page 1
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksaan
PEKERJAAN FISIK
pekerjaan.
1. PEKERJAAN MOBILISASI 1.1.3. Pengaturan Arus Transportasi dan

1.1. Pekerjaan Persiapan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas

1.1.1. Pembuatan Job Mix Design Untuk kelancaran pelaksanaan


pekerjaan, penganturan arus lalu lintas
Sebelum pekerjaan utamautama transportasi dilakukan dengan pembuatan
dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan tanda-tanda lalu lintas yang memadai
pengambilan sampel bahan dari quary yang disetiap kegiatan lapangan. Bila diperlukan
berada di lokasi setempat atau yang dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat
berdekatan dengan lokasi tersebut, yang bertugas mengatur arus lalu lintas pada
diantanya: batu, pasir dan bahan Timbunan saat pelaksanaan.
Pilihan selanjutnya dibawa ke laboratorium
job Mix Formula/Job Mix Design yang akan 1.1.4. Rekayasa Lapangan

dipakai sebagai acuan kerja dalam Dengan petunjuk Direksi Teknis


pelaksanaan proyek. survey/rekayasa lapangan dilaksanakan

1.1.2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya untuk menentukan kondisi fisik dan strucktural
dari pekerjaan dan fasilitas yang ada
Tahap berikutnya penentuan lokasi dilokasi pekerjaan, sehingga dimungkinkan
basecamp, pembuatan Kantor Lapangan dan untuk mengadakan peninjauan ulang
fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian terhadap rancangan kerja yang telah
dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan yang diberikan sytem dan tatacara survey
dikordinasikan dengan direksi teknis

Page 2
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.1.5. Material dan Penyimpanan d. Bulldozer 100-150 Hp 1 unit
e. Compressor 4000-6500 L/M 1 unit
Bahan yang akan digunakan didalam
f. Concrete Mixer 0,3-0,6 m3 1 unit
pekerjaan harus menemui spesifikasi dan
g. Dump Truck 3-4 m3 15 unit
standard yang berlaku, baik ukuran, type
h. Generator Set 1 unit
maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk
i. Motor Grader >100 HP 1 unit
Direksi Teknis. Semua material yang akan
j. Wheel Loader 1,0-1,6 m3 1 unit
digunakan untuk proses pembuatan Concrete
k. Tandem Roller 6-8 T 1 unit
diambil dari Quary Sungai yang berada di
l. Tire Roller 8-10 T 1 unit
lokasi setempat
m. Vibratory Roller 5-8 T 2 unit
1.1.6. Jadwal Konstruksi n. Concrete Vibrator 1 unit
o. Stone Crusher 1 unit
Jadwal kontruksi dibuat pihak
p. Water Tanker 3000-4500 L1 unit
kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis
q. Tronton 1 unit
untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan
pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan 1.1.8. Papan Nama Proyek
(Pre Construction Meeting/PCM)
a. Papan Nama ini digunakan
1.1.7. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan sebagai identitas dan informasi
mengenai proyek
Dalam pelaksanaan proyek ini,
b. Papan Nama proyek dibuat
mobilisasi alat meliputi :
dengan ukuran atas persetjuan
a. Asphalt Mixing Plant (AMP)1 unit direksi pekerjaan
b. Asphalt Finsher 1 unit c. Bahan yang dipakai : Kayu Kaso,
c. Asphalt Sprayer 1 unit baliho dll.

Page 3
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
d. Papan Nama proyek dipasang 2. DIVISI 2 – DRAINASE
dipangkal dan ujung lokasi
2.1. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
pekerjaan
e. Papan Nama dipelihara selama
pelaksanaan proyek

1.2. Relokasi Utilitas dan Pelayanan antara lain :

Relokasi Utilitas untuk telkom. PDAM, PLN serta utilitas


umum lainnya melalui beberapa tahapan, yaitu :

a) Pendapatan teradap sarana yang masuk dalam


ketentuan relokasi yang sudah ditetapkan
b) Pelaporan terhadap Departemen terkait
c) Pemindahan Utilitas setelah mendapatkan
persetujuan dan departemen terkait

Pekerjaan Galian untuk selokan Drainase dan saluran


air dilakukan baik pada sisi kanan dan kiri jalan sepanjang
jalan yang akan dikerjakan. Pelaksanaan galian untuk
selokan drainase dan saliran air meliputi :

• Penggalian dilakukan dengan menggunakan


Excavator.
• Selanjutnya Ecavator menuangkan material
hasil galian ke dalam Dump Truck.

Page 4
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

• Dump Truck membuang material hasil galian 3. DIVISI 3 – PEKERJAAN TANAH


keluar lokasi jalan.
3.1. Galian Biasa
• Sekelompok pekerja akan merapikan hasil
galian.

2.2. Pasangan Batu dengan Mortar

Pekerjaan ini menggunakan bahan semen, pasir dan


air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan alat bantu
bantu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya
sebelum dipasang, kemudian pekerjaan pasangan batu
dilaksanakan sesuai dengan tempat yang telah
direncanakan. Penyelesaian dan perapian dilakukan
setelah pemasangan. Selama kegiatan pasangan batu
Pekerjaan Galian Biasa harus mencakup seluruh
dengan mortar pengontrolan kelurusan dan elevasi
galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu,
dilakukan dengan waterpass.
galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation),
Pekerjaan ini mencakup pelapisan sisi atau dasar galian perkerasan beraspal, galian perkerasan berbutir
selokan dan saluran air dengan menggunakan pasangan dan galian perkerasan beton.
batu dengan mortar yang dibangun diatas suatu dasar
Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai
yang telah disiapkan memenuhi garis, ketinggian dan
berikut :
dimensi sesuai gambar.
1. Pengukuran dan pemasangan bowplank atau
menentukan kedalaman galian. Pengukuran
dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur
theodolit dengan mempedomani hasil rekayasa yang

Page 5
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyek. • Penggalian menggunakan tenaga manusia
Pemasangan bowplank dilakukan setelah hasil dari • Selanjutnya material hasil galian di masukkan
pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan direksi kedalam Dump Truck
Pekerjaan. • Dump Truck membuang material hasil galian
2. Penggalian secara ManuaL keluar lokasi jalan sejauh 1,1 (satu koma satu)
Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah Km.
pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan Asumsi :
kedalaman galian. Tanah yang digali secara manual • menggunakan alat berat(cara mekanik)
dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke
• Lokasi pekerjaan Sepanjang jalan
Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek.
Urutan kerja/Metode Kerja :
3. Penggalian dengan Menggunakan Alat Berat
• Tanah yang dipotong umumnya berada disisi
Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah
jalan (kiri/kanan jalan)
pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan
• Penggalian menggunakan alat berat
kedalaman galian.Tanah yang digali oleh Excavator
(Excavator)
langsung dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut
• Selanjutnya Excavator menuangkan material
keluar lokasi proyek.
hasil galian kedalam Dump Truck
4. Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini :
Asumsi : • Dump Truck membuang material hasil galian
keluar lokasi proyek.
• Menggunakan tenaga manusia
• Kapasitas kerja berkelompok 3.2. Galian Batu
• Kedalaman sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan
Galian Berbatu adalah penggalian tanah yang
Urutan kerja/Metode kerja :
mengandung batu lepas dengan menggunakan alat berat
• Tanah yang digali dikumpulkan umumnya
seperi Excavator PC 100 / PC 200 (tergantung kebutuhan).
berada disisi jalan (kiri/Kanan jalan)

Page 6
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Penyedia jasa harus melakukan penggalian ini dengan 3.3. Timbunan Biasa dari Sumber Galian
mengikuti gambar rencana

Cara Pelaksanaan :
a) Galian tanah Berbatu yang tidak dapat
dipakai sebagai bahan timbunan harus
dibuang ke luar areal kerja
b) Material dari hasil galian yang akan
digunakan sebagai bahan timbunan harus
mendapat persetujuan dari direksi.
c) Setiap material yang berlebih untuk
kebutuhan bahan timbunan tersebut harus
dibuan oleh penyedia jasa ke lokasi yang
ditentukan oleh direksi.
d) Penyedia Jasa harus bertanggungjawab Pada pekerjaan timbunan ini tanah yang digunakan
untuk seluruh pengaturan, perolehan ijin untuk berasal dari luar yang biasa disebut borrowpitt. Tanah ini
pembuangan material dari pemilik tanah digunakan apabila nilai CBR tanah dari timbunan kurang
dimana pembuangan dilakukan. dari 6%. Proses pemadatan tanah dimaksudkan untuk
e) Penyedia jasa dalam melaksanakan memadatkan tanah dasar sebelum melakukan proses
pekerjaan galian harus diusahakan cukup penghamparan material untuk memenuhi kepadatan 95%,
aman dari longsoran terlebih pada tempat dengan menggunakan alat berat seperti Vibrator Roller,
alat berat berpijak. Dump Truck, Motor Grader.
f) Apabila pekerjaan selesai maka penyedia
jasa harus memberitahukan kepada direksi
untuk pemeriksaan.

Page 7
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Adapun langkah kerja dari proses pemadatan tanah, 3.4. Penyiapan Badan Jalan
yaitu :
a) Mengangkut material dari quary menuju
lokasi dengan menggunakan Dump Truck.
b) Menumpahkan material pada lokasi tempat
dimana akan dilaksanakan pekerjaan
penimbunan.
c) Meratakan material menggunakan Motor
Grader sampai ketebalan yang
direncanakan.
d) Memadatkan tanah dengan menggunakan
Vibrator Roller yang dimulai sepanjang tepi
dan bergerak sedikit demi sedikit ke

e) sumbu jalan dalm keadaan memanjang, Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan dilakukan setelah
sedangkan pada tikungan (alinyemen seluruh pekerjaan galian tanah (cutting) untuk lereng-lereng
horizontal) harus dimulai pada bagian yang gunung selesai dan telah memenuhi ketentuan elevasi yang
rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke ditentukan dalam perencanaan serta telah disetujui oleh
arah yang tinggi, pemadatan tersebut Direksi Lapangan barulah dilakukan penyiapan badan
dipadatkan dengan 6 pasing (12 x lintasan) jalan dengan ukuran sesuai gambar rencana/bestek.
hingga didapatkan tebal padat yang
Prosedur pelaksanaan Penyiapan Badan Jalan
direncanakan hingga didapat elevasi top
sebagai berikut:
subgrade yang sesuai dengan rencana.
a. Motor Grader meratakan permukaan hasil galian.

Page 8
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
b. Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai
dipotong/diratakan oleh Motor Grader. berikut :
c. Sekelompok pekerja akan membantu meratakan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini dilakukan
badan jalan dengan alat bantu
terlebih dahulu pengujian material (Quality control)
Agregat klas S yang akan digunakan dan pada saat
pelaksanaan sesuai Spesifikasi Teknik yang
disyaratkan.
4. DIVISI 4 – PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU 2. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
JALAN dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
3. Material Agregat Kelas S dicampur di Base camp
4.1. Lapis Pondasi Agregat Kelas S dengan menggunakan wheel loader dengan
komposisi sesuai Quality control yang telah disetujui
kemudian material agregat S dibawa ke lokasi
pekerjaan menggunakan dump truck.
4. Material agregat kelas S dihampar dengan
menggunakan alat berat grader dengan lebar dan
ketebalan padat sesuai gambar rencana.
5. Hamparan pondasi agregat disiram air dengan
Setelah pekerjaan perkerasan aspal maupun menggunakan Water Tank Truck (sebelum
perkerasan jalan beton selesai dilaksanakan, selanjutnya pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan
dilaksanakan pekerjaan pelapisan pondasi agregat kelas S vibratory roller dan finishing dengan Pneumatic Tyre
untuk pekerjaan bahu jalan. Pekerjaan ini dilaksanakan Roller.
untuk meningkatkan daya dukung pada bahu jalan dan
keamanan bagi pengguna jalan.

Page 9
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
6. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan komposisi sesuai job mixdesign yang telah disetujui
merapihkan tepi hamparan dan level permukaan kemudian material agregat kelas A dibawa kelokasi
dengan menggunakan alat bantu. pekerjaan menggunakan dump truck.
• Material agregat kelas A dihampar dengan alat
motor grader dan dengan ketebalan padat sesuai
5. DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR gambar.
• Hamparan pondasi agregat disiram dengan air
5.1. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
dengan menggunakan water tank truck dan
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi
pada pekerasan jalan. Lapis Pondasi agrergat kelas
A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada
perkerasan jalan dengan ketebalan sesuai dengan gambar
rencana.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
• Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuk untuk disetujui
• Sebelum melaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu
dibuatkan pengujian material (job mix design)
agregat kelas A yang akan digunakan pada saat
dipadatkan dengan menggunakan vibratory roller
pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang
dan pemadatan terakhir dengan alat pneumatic tire
disyaratkan.
roller.
• Material agregat kelas A dicampur di base camp
• Selama pemadatan, sekelompok pekerja
dengan menggunakan wheel loader dengan
merapihkan tepi hamparan dan level permukaan

Page 10
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
dengan menggunakan alat bantu. Setelah • Hamparan pondasi agregat disiram air dengan
pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan menggunakan Water Tank Truck (sebelum
kepadatan lapangan dengan test sencon untuk pemadatan) dan di padatkan dengan menggunakan
mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam Vibratory Roller.
spesifikasi teknik. • Selama pemadatan sekelompok pekerja akan
merapihkan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu.
5.2. Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan ini dilaksanakan untuk perbaikan lapis


pondasi pada perkerasan jalan sebelum pekerjaan
perkerasan jalan hotmix dilaksanakan. Lapis pondasi
agregat kelas B merupakan lapisan pondasi bawah dari
lapis pondasi pada perkerasan jalan
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
• Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dan diserahkan kepada direksi untuki untuk disetujui
• Lokasi perbaikan pondasi dibentuk dan di gali sesuai
dengan ukuran rencana perbaikan pondasi.
• Material agregat kelas B dihampar dengan alat
berat (motor grader) dan dengan ketebalan
bervariasi.

Page 11
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

6. DIVISI 6 – PERKERASAN ASPAL ◦ Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu
dan kotoran dengan Air Compressor.
6.1. Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair
◦ Bahan dasar berupa aspal dan kerosene dicampur
dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal
cair.
◦ Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt
Sprayer ke atas permukaan yang akan dilapisi.
◦ Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2
dilakukan paper test dilokasi pekerjaan.

6.2. Lapis Perekat – Aspal Cair

Sebelum laston Lapis Aus (AC - WC) dihampar


pada existing jalan, untuk merekatkan antara permukaan
lama dengan yang baru (AC-WC) digunakan bahan lapis
perekat yang diseprotkan dengan menggunakan aspal
Sebelum laston Lapis Antara (AC - BC)dihampar
sprayer.
pada existing jalan, dimana untuk perekatan ke agregat
antara lapis pondasi agregat dengan Laston Lapis antara Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
(AC - BC) menggunakan Lapis Resap Pengikat yang ◦ Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat
disiramkan dengan menggunakan aspal sprayer. request dan diserahkan kepada direksi untuk
disetujui
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
◦ Permukaan yang akan dilapis dibersihkan
◦ Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
dari debu dan kotoran dengan Air
dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui
Compressor.

Page 12
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

◦ Bahan dasar berupa aspal dan kerosene Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat
dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi yang awet untuk lapis perata, lapis pondasi atau lapis
campuran aspal cair. campuran aspal yang terdiri dari agregat dan bahan aspal

◦ Campuran aspal cair disemprotkan dengan yang dicampur di AMP, serta menghampar dan memadatkan
campuran tersebut diatas pondasi atau permukaan jalan yang
Asphalt Sprayer ke atas permukaan yang
telah disiapkan.
akan dilapisi.
◦ Untuk mengetahui kadar lapis perekat per Tahapan dan Tata Cara Pelaksanaan :
m2 dilakukan paper test dilokasi pekerjaan.
◦ Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat
6.3. Lataston Lapis Aus (HRS-WC) (gradasi senjang/semi request dan diserahkan kepada direksi untuk
senjang) disetujui
◦ Menyerahkan hasil pengujian material (Job Mix
design) material hot mix laston Lapis Aus (HRS-
WC) yang akan digunakan dan komposisi harus
sesuai Spesifikasi teknik yang disyaratkan.
◦ Sebelum pelaksanaan pekerjaan HRS-WC
dilakukan trialmix agar bisa diketahui
ketebalan dan densitynya.

Pencampuran dilakukan dengan Asphal Mixing Plant, ◦ Pencampuran material hotmix HRS-WC di olah

diangkut dengan dump truck dan dihampar dengan asphal menggunakan AMP.

finisher, dipadatkan dengan tandem Roller dan Pneumatic Tyre ◦ Material hot mix HRS-WC Levelling dimuat
Roller. serta dirapikan oleh pekerja dengan alat bantu. langsung kedalam dump truck dan diangkut ke
Dilaksanakan sesuai dengan rencana. lokasi pekerjaan
◦ Material HRS-WC dihampar dengan alat
asphalt finisher dan dipadatkan dengan alat

Page 13
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
tandem roller dengan lintasan minimum sesuai yang dicampur di AMP, serta menghampar dan memadatkan
spesifikasi teknik, kemudian dipadatkan campuran tersebut diatas pondasi atau permukaan jalan yang
kembali dengan menggunakan alat pneumatic telah disiapkan.
tire roller dengan lintasan sesuai hasil trial dan
Tahapan dan Tata Cara Pelaksanaan :
dipadatkan finishing dengan alat tandem
roller. ◦ Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat
◦ Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan request dan diserahkan kepada direksi untuk
merapihkan tepi hamparan dengan disetujui
menggunakan alat bantu. ◦ Menyerahkan hasil pengujian material (Job Mix
◦ Setelah penghamparan dan pemadatan selesai design) material hot mix laston Lapis Aus (HRS-
dilaksanakan pengambilan sample dengan Base) yang akan digunakan dan komposisi
core drill untuk ditest dilab agar diketahui harus sesuai Spesifikasi teknik yang
ketebalan dan densitynya. disyaratkan.
◦ Sebelum pelaksanaan pekerjaan HRS-Base
6.4. Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base)(gradasi senjang/semi
dilakukan trialmix agar bisa diketahui
senjang)
ketebalan dan densitynya.
Pencampuran dilakukan dengan Asphal Mixing Plant, ◦ Pencampuran material hotmix HRS-Base di olah
diangkut dengan dump truck dan dihampar dengan asphal menggunakan AMP.
finisher, dipadatkan dengan tandem Roller dan Pneumatic Tyre ◦ Material hot mix HRS-Base Levelling dimuat
Roller. serta dirapikan oleh pekerja dengan alat bantu. langsung kedalam dump truck dan diangkut ke
Dilaksanakan sesuai dengan rencana. lokasi pekerjaan
◦ Material HRS-Base dihampar dengan alat
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat
asphalt finisher dan dipadatkan dengan alat
yang awet untuk lapis perata, lapis pondasi atau lapis
tandem roller dengan lintasan minimum sesuai
campuran aspal yang terdiri dari agregat dan bahan aspal
spesifikasi teknik, kemudian dipadatkan

Page 14
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
kembali dengan menggunakan alat pneumatic campuran tersebut diatas pondasi atau permukaan jalan yang
tire roller dengan lintasan sesuai hasil trial dan telah disiapkan.
dipadatkan finishing dengan alat tandem
Tahapan dan Tata Cara Pelaksanaan :
roller.
◦ Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan ◦ Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat
merapihkan tepi hamparan dengan request dan diserahkan kepada direksi untuk
menggunakan alat bantu. disetujui
◦ Setelah penghamparan dan pemadatan selesai ◦ Menyerahkan hasil pengujian material (Job Mix
dilaksanakan pengambilan sample dengan design) material hot mix laston Lapis Aus (HRS-
core drill untuk ditest dilab agar diketahui Base) yang akan digunakan dan komposisi
ketebalan dan densitynya. harus sesuai Spesifikasi teknik yang
disyaratkan.
6.5. Lataston Lapis Pondasi Perata (HRS-Base(L))(gradasi
◦ Sebelum pelaksanaan pekerjaan HRS-Base
senjang/semi senjang)
dilakukan trialmix agar bisa diketahui
Pencampuran dilakukan dengan Asphal Mixing Plant, ketebalan dan densitynya.
diangkut dengan dump truck dan dihampar dengan asphal ◦ Pencampuran material hotmix HRS-Base di olah
finisher, dipadatkan dengan tandem Roller dan Pneumatic Tyre menggunakan AMP.
Roller. serta dirapikan oleh pekerja dengan alat bantu. ◦ Material hot mix HRS-Base Levelling dimuat
Dilaksanakan sesuai dengan rencana. langsung kedalam dump truck dan diangkut ke
lokasi pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat
◦ Material HRS-Base dihampar dengan alat
yang awet untuk lapis perata, lapis pondasi atau lapis
asphalt finisher dan dipadatkan dengan alat
campuran aspal yang terdiri dari agregat dan bahan aspal
tandem roller dengan lintasan minimum sesuai
yang dicampur di AMP, serta menghampar dan memadatkan
spesifikasi teknik, kemudian dipadatkan
kembali dengan menggunakan alat pneumatic

Page 15
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
tire roller dengan lintasan sesuai hasil trial dan • Proses pencampuran aditif kelekatan dan anti
dipadatkan finishing dengan alat tandem pengelupasan dengan agregat ini dilakukan di mesin
roller. pencampuran panas yaitu Asphalt Mixer Plant (AMP)
◦ Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapihkan tepi hamparan dengan
menggunakan alat bantu.
Setelah penghamparan dan pemadatan selesai dilaksanakan
pengambilan sample dengan core drill untuk ditest dilab agar 7. DIVISI 7 – STRUKTUR
diketahui ketebalan dan densitynya.
7.1. Beton Mutu Sedang fc 20 Mpa
6.6. Bahan Anti Pengelupasan
a) Volume pekerjaan beton mutu sedang digunakan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan material aditif sesuai gambar atau petunjuk Direksi dan atau
kelekatan dan anti pengelupasan sesuai dengan syarat pekerjaan lainnya sesuai hasil field engineering yang
yang ditetukan dalam spesifikasi pekerjaan. telah disetujui Direksi.

Uraian Pekerjaan adalah : b) Beton mutu sedang di produksi secara manual


(concrete mixer). Material berupa pasir, semen dan
• Pengadaan bahan material aditif kelekatan dan anti
agregat kasar diterima dilokasi pekerjaan.
pengelupasan berdasarkan syarat dan spesifikasi
yang disyaratkan Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

• Aditif dala kelekatan dan anti pengelupasan harus 1. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu

ditambahkan dalam bentuk cairan ke dalam gambar request dan diserahkan kepada direksi

campuran agregat dengan menggunakan pompa untuk disetujui.

penakar pada saat proses pencampuran basah di 2. Pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan dan
pugmil pemasangan bekisting yang terbuat dari balok kayu

Page 16
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
dan multiplex untuk membentuk dimensi struktur 7.2. Baja Tulangan U24 Polos
sesuai shop drawings

3. Sebelum dilakukan pengecoran beton, maka semua


hasil rakitan bekisting dibersihkan terlebih dahulu
dan meminta persetujuan Direksi.

4. Untuk menjaga agar tidak terjadi pemisahan


agregat (segredasi) dari beton, maka pengecoran
beton akan dilakukan dengan menggunakan luncuran
manual.

5. Selama proses pengecoran, beton akan diperiksa


kekentalannya dengan uji slump dan terhadap beton
yang lolos uji, akan dituangkan dan pemadatan
a. Material baja tulangan U-24 yang telah disetujui
beton akan dilakukan dengan menggunakan berdasarkan hasil uji / sertifikat mutu, akan disupply
concrete vibrator sedemikian rupa agar tidak terjadi oleh suplier dan diterima dilokasi basecamp
pendukung.
bleeding.
b. Baja tulangan U-24 akan distock dan dipisahkan
6. Untuk mengetahui kondisi kekuatan beton, maka atas sesuai ukuran diameternya.
persetujuan Direksi, akan dilakukan pengambilan c. Perakitan ( cuting dan bending ) akan dilakukan
dan pembuatan benda uji kubus/silinder dengan menggunakan alat pemotong (bar cutting)
dan alat pembengkok (bar bending) sesuai dengan
7. Pembongkaran bekisting kemudian akan dilakukan ukuran yang ada didalam shop drawing yang
setelah beton mengeras dan sesuai dengan disetujui.

persyaratan Spesifikasi. d. Baja tulangan yang telah dipotong dan dibentuk,


kemudian diangkut kelokasi pekerjaan dengan

Page 17
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
menggunakan Dump truck akan dilakukan dengan c. Lokasi pekerjaan dilokasi-lokasi tertentu disepanjang
menggunakan tenaga manusia (manual)/alat. jalan penanganan.
e. Untuk tetap menjaga mutu baja tulangan sebelum
digunakan dilapangan, maka semua stock yang ada d. Prosedur Pekerjaan :
di base camp ataupun yang belum terpasang 1) Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu
dilokasi pekerjaan akan dilindungi dengan penutup
gambar request dan diserahkan kepada direksi
agar terhindar dari pengkaratan.
untuk disetujui.
2) Menyerahkan hasil pengujian material (job mix
7.3. Pasangan Batu design) yang akan digunakan harus sesuai
Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
3) Menyerahkan daftar peralatan yang akan
digunakan, seperti Concrete Mixer.
4) Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama
direksi apakah lokasi pekerjaan sudah
memenuhi syarat untuk dilaksanakan pekerjaan
tersebut.

a. Pasangan batu dilaksanakan untuk pembuatan


tembok penahan tanah (TPT) pada lokasi-lokasi
tertentu untuk mencegah kelongsoran.

b. Bahan material yang digunakan batu belah, pasir


pasang dan semen.

Page 18
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

8. DIVISI 8 – PENGEMBALIAN KONDISI DAN • Permukaan jalan dibersihkan dari debu/kotoran


PEKERJAAN MINOR dengan Air Compresor.
• Cat disemprotkan dengan Compressor diatas
8.1. Marka Jalan Termoplastik
permukaan perkerasan jalan.
• Peralatan beserta bahan dibawa oleh Dump Truck.
• Glass Bit diberikan / ditebarkan dengan tenaga
manusia segera setelah cat marka di semprotkan.
• Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

8.2. Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul


Engineer Grade

Pekerjaan ini dilaksanakan pada akhir seluruh


pekerjaan dari paket ini berupa pengecatan Marka Jalan
dengan Termoplastik. Pekerjan ini dilaksanakan diatas
permukaan jalan AC -WC yang telah selesai dilaksanakan.

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :


• Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat
request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk
disetujui

Page 19
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan ini merupakan bagian pekerjaan • Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request
pelengkap jalan dan pengatur lalu lintas berupa dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
pemasangan rambu jalan tunggal baru atau penggantian • Areal patok pengarah di gali sampai kedalaman
rambu jalan tunggal lama dengan yang baru menggunakan tertentu sesuai dengan rencana kedalaman patok.
plat rambu dengan lembaran pemantul/cotchlite jenis • Patok yang telah jadi dan diterima dilokasi
engineering grade. pekerjaan, untuk pemasangannya dilakukan dengan
Pekerjaan pemasangan dilakukan secara manual / menggali tanah lalu memasang patok dan
peralatan dengan urutan pekerjaan sebagai berikut : menimbunkan kembali tanah agar patok dapat

• Perakitan, pemasangan plat dan pipa untuk rambu berdiri dengan benar.

dilakukan di base camp, selanjutnya proses • Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum atau
pengecoran kaki rambu pada posisi yang sesudah patok pengarah dipasang
disyaratkan dilakukan pada lokasi pekerjaan. • Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.
Perapihan dilakukan sekelompok pekerja dengan
alat bantu
• Peralatan yang digunakan adalah : Dump Truck dan Ambon, 28 Januari 2016

alat bantu

8.3. Patok Pengarah Penawar,


PT. Bela Co
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan bahu
jalan selesai dilaksanakan. Patok pengarah terbuat dari
beton dengan mutu K-175. Metode kerja dari pekerjaan ini
adalah sebagai berikut : Kaharuddin, ST
Direktur

Page 20

Anda mungkin juga menyukai