Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
situasi ketika perilaku individu sesuai dengan tindakan yang dianjurkan atau
nasehat yang diberikan dalam suatu brosur promosi kesehatan melalui suatu
aturan dosis yang sebenarnya. Hal ini sejalan dengan definisi yang
dikemukakan oleh Yosep (2011) bahwa kepatuhan minum obat adalah suatu
perilaku dalam menyelesaikan menelan obat sesuai dengan jadwal dan dosis
13
14
obat yang telah dianjurkan sesuai kategori yang ditentukan, tuntas jika
pengobatan tepat waktu, dan tidak tuntas jika tidak tepat waktu.
dalam minum obat secara benar sesuai dosis, frekuensi, dan waktunya.
Ketaatan sendiri memiliki arti pasien menjalankan apa yang telah dianjurkan
dapat diartikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh
Menurut Nasronudin (2014) salah satu target pemberian terapi ARV adalah
mencapai tingkat supresi virus yang optimal, setidaknya 95% dari semua
ARV diminum dalam dosis sesuai jenis obat yang diberikan oleh
terlupakan sesuai dengan jadwal minum obat yang telah disepakati dan
obat (Kemenkes RI, 2011). Terapi ARV lebih efektif jika menggunakan
kombinasi obat ARV karena mempunyai khasiat yang lebih baik sesuai
obat ialah suatu perilaku menelan obat sesuai dengan anjuran dokter atau
perilaku kepatuhan ini merupakan sebuah interaksi yang terjalin baik antara
2. Aspek-Aspek Kepatuhan
antara lain:
b) Tidak mengganti obat dengan obat lain yang tidak dianjurkan, yaitu
dikonsumsi.
berbagai sumber,
dapat diambil kesimpulan bahwa aspek kepatuhan minum obat terdiri atas:
minum obat sesuai jadwal, tidak mengganti obat, jumlah obat sesuai dosis,
untuk menggunakan aspek kepatuhan minum obat dari Aryono (2008) sebab
a. Faktor petugas
b. Faktor obat
c. Faktor penderita.
Pradana (2015).
c) Pekerjaan
(Notoatmodjo, 2007).
al, 2013)
kepatuhan adalah:
penyakitnya.
2) Keyakinan
(Niven, 2002).
b. Dukungan Keluarga
c. Dukungan sosial
baru tersebut merupakan hal yang penting, begitu pula mereka dapat
(Niven, 2002).
faktor yang mempengaruhi kepatuhan ODHA minum obat ARV yaitu faktor
penderita atau individu yang dibagi menjadi dua: sikap dan keyakinan,
Sehati Madiun. Penelitian lain yang juga relevan dilakukan oleh Hardiyatmi
Hidup Dengan HIV AIDS). Tujuan dari hal tersebut agar mereka dapat
ODHA dan OHIDHA dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik
(http://www.victoryplusaids.org/, 2013).
B. Dukungan Keluarga
nyata, dan penilaian positif terhadap individu yang dikenal dengan istilah
dukungan yang dirasakan amat sangat penting. Menurut Cobb (dalam Smet,
baik secara verbal maupun non-verbal, pemberian bantuan tingkah laku atau
ODHA dari anggota keluarga lainnya. Hal ini sejalan dengan pendapat
dari orang-orang terdekat (significant others) seperti suami, istri, serta anak-
diperlukan.
keluarga adalah suatu bentuk dukungan sosial yang diterima dan dirasakan
individu dari keluarga inti yaitu ibu, bapak, istri, kakak dan atau anak
a. Dukungan emosional
stress. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh sosial support
jenis ini akan merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau
b. Dukungan instrumental
c. Dukungan Informasi
d. Dukungan penghargaan
antara lain:
menyelesaikan tugas.
27
karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang paling dekat
(Dharmono, 2007).
2006).
untuk mencapai supresi virologis yang optimal dari semua dosis obat tidak
keluarga.
(Friedman, 1998).
maka seseorang akan merasa dibutukan dan timbul keinginan untuk sembuh
pengobatan ARV dengan mengikuti anjuran dokter yaitu minum obat sesuai
dengan waktu yang dianjurkan, tidak mengganti obat ARV, dan jumlah obat
medis. Penelitian yang dilakukan oleh Sherwood dalam Brannon & Feist
30
berlebihan.
dibutuhkan pasien atau orang yang sedang sakit untuk mendapatkan sarana
pengobatan, agar ODHA dapat minum obat ARV sesuai dengan ajuran
uang untuk membeli obat dari keluarga, maka ODHA tidak dapat membeli
obat sesuai dengan anjuran dokter sehingga ODHA tidak patuh minum obat
sesuai dengan obat yang dianjurkan, waktu minum obat, maupun dosis obat
uang, ODHA dapat membeli obat sesuai dengan ajuran dokter yaitu ARV
31
sehingga patuh minum obat sesuai dengan waktu, jenis obat, dan dosis obat
yang dianjurkan.
paham terhadap dampak apabila tidak patuh minum obat serta paham
mengenai cara dan aturan minum obat yaitu minum obat sesuai waktu yang
dianjurkan, tidak mengganti obat ARV dengan yang lain, dan tidak
dari keluarga selain dari tenaga kesehatan memilki peran dalam memberikan
dukungan.
dan dorongan maju dengan gagasan atau perasaan individu (Smet, 1994).
motivasi dan semangat untuk tetap hidup sehat dengan meminum obat
sesuai jadwal dengan tidak mengubah dosis obat maupun hal lain yang tidak
dalam hal meminum obat sesuai jam dan dosis yang telah ditentukan.
33
terhadap kepatuhan ODHA dalam minum ARV. Biasanya orang tua, suami
untuk minum obat. Keluarga dalam hal ini bisa berfungsi sebagai Pengawas
minum obat yaitu dengan patuh minum obat sesuai waktu yang dianjurkan,
tidak mengganti obat ARV dengan obat lain, dan tidak mengubah dosis
obat. Apabila dukungan keluarga yang diterima ODHA tinggi, maka akan
lain, sehingga ODHA dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya
D. Hipotesis
diterima ODHA, maka semakin tinggi pula kepatuhan ODHA untuk minum
ODHA, semakin rendah pula kepatuhan minum obat ARV pada ODHA.