Anda di halaman 1dari 5

Karmila, Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan…

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT


PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BANJARBARU

Karmila, Dhian Ririn Lestari, Herawati

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat


Jl. A. Yani KM. 36 Banjarbaru, 70714

Email korespodensi: karmilapsik2218@gmail.com

ABSTRAK
Dukungan keluarga sangat diperlukan oleh penderita gangguan jiwa dalam memotivasi mereka
selama perawatan dan pengobatan. Hal yang dapat memicu kekambuhan dan memperpanjang
proses perawatan gangguan jiwa antara lain penderita tidak minum obat secara teratur.Tujuan
untuk menganalisis dan mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat
pada pasien gangguan jiwa. Metode penelitian korelasional dengan desain penelitian cross
sectional. Responden berjumlah 35 orang, instrumen yang digunakan berupa kuesioner dukungan
keluarga dan kuesioner kepatuhan minum obat. Hasil penelitian menunjukan bahwa 42,86%
memberikan dukungan keluarga baik, 37,14% memberikan dukungan keluarga cukup, dan 20%
memberikan dukungan keluarga kurang. Kepatuhan minum obat pada pasien gangguan jiwa yang
patuh 24 responden (68,57%) dan pasien yang tidak patuh 11 responden (31,43%). Analisis data
hasil penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman dengan nilai p value 0,000 yang berarti p
˂ 0,05, sehingga terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan
minum obat pada pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru dengan nilai r=
0,748 yang berarti kekuatan hubungan kuat dan mempunyai arah positif. Diharapkan keluarga
memberikan dukungan keluarga yang baik kepada pasien gangguan jiwa agar pasien patuh
minum obat untuk kesembuhan dan mencegah kekambuhan.

Kata-kata kunci: dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, gangguan jiwa.

ABSTRACT
Family support is needed by people with mental disorders in motivating them for care and
treatment. Things that can trigger a recurrence and prolong the treatment of other psychiatric
disorders among patients not taking medication regularly.Objective this research aims to analyze
and determine the relationship of family support with drink medicine obediently of mental
disorder patient. Methods of this research was correlational with cross-sectional study design.
Respondents were 35 patient, instruments used in the form of family support questionnaire and
drink medicine obediently questionnaire. Results this research showed that 42.86% gave good
family support, 37.14% providing sufficient family support and 20% provide less support.
Medication adherence in patients with mental disorders who dutifully 24 respondents (68.57%)
and non-adherent patients 11 respondents (31.43%). Analysis of the research data using
spearman correlation test with p value of 0.000, which means p ˂ 0.05, so there was a significant
relationship between family support with medication adherence in patients with mental disorders
in Puskesmas Banjarbaru with r = 0.748, which means strength strong relationships and have a
positive direction. The family was expected to gave a good family support to patients with mental
disorders that adherent patients taking medication to cure and prevent recurrence.

Keywords: family support, compliance drinking drugs, mental disorder.

88
Dunia Keperawatan, Volume 4, Nomor 2, September 2016: 88-92

PENDAHULUAN Rumah Sakit Jiwa (2). Berdasarkan studi


pendahuluan pada bulan September
Kesehatan jiwa adalah kondisi 2015, ditemukan data yang mengalami
dimana seorang individu dapat gangguan jiwa di Puskesmas Banjarbaru
berkembang secara fisik, mental, sebanyak 45 orang, dimana dari 45 orang
spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut terdapat pasien baru sebanyak
tersebut menyadari kemampuan sendiri, 19 orang dari bulan Januari-Oktober
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja 2015, Puskesmas Landasan Ulin
secara produktif, dan mampu sebanyak 16 orang, dan Puskesmas Sei
memberikan kontribusi untuk Besar sebanyak 15 orang.
komunitasnya (1). Penderita gangguan
jiwa dalam masa rehabilitasi yang METODE PENELITIAN
dirawat oleh keluarga sendiri di rumah
atau rawat jalan memerlukan dukungan Desain penelitian ini dengan
untuk mematuhi program pengobatan pendekatan cross sectional, yaitu
(2). penelitian dengan pengukuran atau
Dukungan keluarga sangat penting pengamatan pada saat bersamaan (7).
terhadap pengobatan pasien gangguan Populasi penelitian ini adalah semua
jiwa, karena pada umumnya klien keluarga yang salah satu anggotanya
gangguan jiwa belum mampu mengatur mengalami gangguan jiwa di wilayah
dan mengetahui jadwal dan jenis obat kerja Puskesmas Banjarbaru. Sampel
yang akan diminum. Keluarga harus yang digunakan total sampling dengan
selalu membimbing dan mengarahkan jumlah sampel 35 responden. Instrumen
agar klien gangguan jiwa dapat minum penelitian terdiri dari kuesioner
obat dengan benar dan teratur (3). dukungan keluarga dan kuesioner
Dukungan keluarga yang bisa kepatuhan minum obat yang telah
diberikan kepada pasien meliputi dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
dukungan emosional yaitu dengan
memberikan kasih sayang dan sikap HASIL DAN PEMBAHASAN
menghargai yang diperlukan klien,
dukungan informasional yaitu dengan Penelitian yang berjudul hubungan
memberikan nasihat dan pengarahan dukungan keluarga dengan kepatuhan
kepada klien untuk minum obat, minum obat pada pasien gangguan jiwa
dukungan instrumental yaitu dengan di wilayah kerja puskesmas Banjarbaru.
menyiapkan obat dan pengawasan Pengumpulan data dilaksanakan pada
minum obat, dan dukungan penilaian bulan Desember-Januari 2016. Hasil dari
memberikan pujian kepada kllien jika pengisisan kuesioner terhadap dukungan
minum obat tepat waktu (4,5). keluarga dan kepatuhan minum obat,
Kepatuhan berobat adalah perilaku kemudian dilakukan analisis data
untuk menyelesaikan menelan obat univariat dan bivariat.
sesuai dengan jadwal dan dosis obat
yang dianjurkan sesuai kategori yang Frekuensi Dukungan Keluarga
telah ditentukan, tuntas jika pengobatan
tepat waktu, dan tidak tuntas jika tidak Responden yang memberikan
tepat waktu (6). dukungan keluarga baik sebesar
Penelitian yang dilakukan oleh (42,86%). Hal ini berarti keluarga selalu
Lela Juariah dan Arum Yulianti, memberikan dukungan secara terus-
dukungan sosial keluarga merupakan menerus pada pasien gangguan jiwa.
salah satu faktor yang menyebabkan Hasil penelitian ini diperkuat oleh teori
pasien gangguan jiwa patuh berobat ke yang yang dikemukakan oleh Rock &

89
Karmila, Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan…

Dooley dalam Kuncoro (2002), bahwa memiliki skor tertinggi sebesar (30)
keluarga memainkan suatu peranan yaitu pasien selalu minum obat sesuai
bersifat mendukung selama dengan dosis yang diberikan
penyembuhan dan pemulihan anggota klinik/rumah sakit. Kepatuhan minum
keluarga sehingga mereka dapat obat sangat penting untuk pasien
mencapai tingkat kesejahteraan optimal gangguan jiwa agar sembuh dan
(8). mencegah kekambuhan. Hal ini sesuai
Hasil penelitian yang paling tinggi dengan teori, kepatuhan minum obat
memberikan dukungan emosional yaitu meliputi tingkat ketepatan perilaku
dengan jumlah skor (426), dimana seorang individu dengan nasihat medis,
keluarga menerima kondisi pasien, penggunaan obat sesuai dengan petunjuk
bertekad untuk mendampingi pasien serta mencakup penggunaan pada waktu
sampai keadaannya baik, dan membantu yang benar (11).
pasien dengan ikhlas dan tulus. Berdasarkan tabel 1 dapat
Penelitian ini diperkuat oleh penelitian diketahui bahwa dukungan keluarga
Wardani dkk (2012), bahwa dukungan yang baik dan patuh 15 orang (42,86%),
ini sangat penting karena dengan kasih dukungan keluarga yang cukup dan
sayang, empati, dan perhatian yang patuh 9 orang (25,71%), dukungan
diberikan keluarga, pasien akan merasa keluarga yang kurang dan patuh 0,
dihargai dan dicintai. Kondisi ini dukungan keluarga yang baik dan tidak
memungkinkan klien kooperatif dan mau patuh 0, dukungan keluarga yang cukup
minum obat (5). dan tidak patuh 4 orang (11,43%), dan
Dukungan yang dimiliki oleh dukungan keluarga yang kurang dan
seseorang dapat mencegah tidak patuh 7 orang (20%).
berkembangnya masalah akibat tekanan Berdasarkan tabel diatas dapat
yang dihadapi. Seseorang dengan diketahui bahwa hasil uji korelasi
dukungan yang tinggi akan lebih berhasil Spearman didapatkan nilai p= 0,000 dan
menghadapi dan mengatasi masalahnya koefisien korelasi spearman (r) = 0,748.
dibanding dengan yang tidak memiliki Analisis uji statistik dengan nilai p-value
dukungan (8). 0,000˂ 0.05 sehingga dapat diketahui
bahwa Ho secara statistik ditolak yang
Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien berarti terdapat hubungan bermakna
Gangguan Jiwa antara dukungan keluarga dengan
kepatuhan minum obat pada pasien
Pasien gangguan jiwa yang patuh gangguan jiwa di wilayah kerja
minum obat yaitu (68,57%). Hasil Puskesmas Banjarbaru.
penelitian kepatuhan minum obat

Tabel 1. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Gangguan
Jiwa.

Kepatuhan minum obat


Dukungan Total
Patuh Tidak patuh p-value
keluarga
N% N% N%
Baik 15 (42,86%) 0 (0%) 15 (42,86%)
Cukup 9 (25,71%) 4 (11,43%) 13 (37,14%)
Kurang 0 (0%) 7 (20%) 7 (20%) 0,000
Total 24 (68,57%) 11(31,43%) 35 (100%)
r 0,748

90
Dunia Keperawatan, Volume 4, Nomor 2, September 2016: 88-92

Nilai r = 0,748 yang berarti Berdasarkan hasil penelitian di


terdapat hubungan antara dukungan atas, peneliti berpendapat bahwa
keluarga dengan kepatuhan minum obat dukungan keluarga sangat berhubungan
pada pasien gangguan jiwa. Arah dari dengan kepatuhan minum obat pada
korelasi kedua variabel tersebut adalah pasien gangguan jiwa. Dukungan
positif yang menunjukkan bahwa keluarga sangat diperlukan oleh pasien
semakin baik dukungan keluarga yang gangguan jiwa dalam memberikan
diberikan maka semakin tinggi semangat dan motivasi kepada pasien
kepatuhan minum obat pada pasien gangguan jiwa selama perawatan dan
gangguan jiwa. pengobatan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Keterbatasan dari penelitian ini
penelitian yang dilakukan Yoga (2011), adalah pada penelitian ini jumlah
bahwa terdapat hubungan dukungan responden tidak sesuai karena kecilnya
keluarga dengan kepatuhan minum obat jumlah angka pasien gangguan jiwa di
pada pasien gangguan jiwa dimana wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru,
didapatkan nilai korelasi pearson usia responden di atas 40 tahun
product Moment atau r sebesar 0,566 mengalami kesulitan dalam mengisi
dan memiliki hubungan positif dengan kuesioner sehingga peneliti harus
interpretasi kuat (r diatas 0,5 dengan menjelaskan keseluruhan isi kuesioner,
nilai p 0,001< 0,05 menunjukan bahwa dan pada saat menjawab responden
hubungan antara kedua variabel tersebut kurang terbuka tentang kondisi yang
signifikan (8). sebenarnya.
Hasil penelitian dukungan
keluarga kurang yang tidak patuh adalah PENUTUP
7 orang (20%). Hal ini disebabkan
keluarga tidak mengingatkan pasien Kesimpulan penelitian ini adalah
dalam minum obat atau memotivasi sebesar 42,86% memberikan dukungan
pasien gangguan jiwa, kurangnya keluarga baik. Untuk kepatuhan minum
pengawasan minum obat dan pasien obat pada pasien gangguan jiwa
kurang mengerti dengan instruksi didapatkan hasil 68,57% patuh dimana
penggunaan obat. Oleh karena itu, pasien gangguan jiwa minum obat sesuai
keluarga berperan penting dalam dengan dosis yang diberikan dari
mempengaruhi kepatuhan minum obat. klinik/rumah sakit. Terdapat hubungan
Hasil penelitian ini diperkuat oleh dukungan keluarga dengan kepatuhan
Niven (2002), penderita akan merasa minum obat pada pasien gangguan jiwa
senang dan tentram apabila mendapat di wilayah kerja Puskesmas Banjarbaru.
perhatian dan dukungan dari Saran bagi keluarga diharapkan
keluarganya karena dukungan akan meningkatkan dukungan penilaian
menimbulkan kepercayaan diri untuk seperti memberikan pujian kepada
menghadapi atau mengelola penyakitnya pasien gangguan jiwa dan juga keluarga
dengan baik serta penderita mau harus melakukan pengawasan minum
menuruti saran-saran yang diberikan obat. Bagi petugas kesehatan hendaknya
oleh keluarga untuk menunjang senantiasa memotivasi keluarga untuk
pengelolaan penyakitnya (12). terus memberikan dukungan selama
Dukungan keluarga sangat penting untuk proses perawatan dirumah. Untuk
membantu pasien bersosialisasi kembali, peneliti selanjutnya disarankan
menciptakan kondisi lingkungan membahas dukungan keluarga seperti
suportif, menghargai pasien secara dukungan keluarga emosional,
pribadi, dan membantu pemecahan instrumental,
masalah pasien (10).

91
Karmila, Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan…

KEPUSTAKAAN rumah sakit jiwa daerah provinsi


sumetra utara medan, universitas
1. Undang-undang republik indonesia sumatera utara, medan(http:
nomor 18 tahun 2014 pasal 1 //repository. usu. ac. id/
tentang kesehatan jiwa. bitstream/123456789/27432/7/Cove
(http://sinforeg. litbang. depkes. go. r.pdf,diakses pada tanggal 2
id/ upload/ November 2015).
regulasi/UU_No._18_Th_2014_ttg_
Kesehatan_Jiwa_.pdf, diakses 9. Saputra R, 2012, Hubungan
tanggal 10 November 2015). dukungan keluarga dengan
kepatuhan menkonsumsi obat
2. Juriah L., Yulianti a, 2009, antipsikotik pada pasien yang
Hubungan dukungan psikososial mengalami gangguan jiwa di poli
keluarga terhadap kepatuhan rawat jalan RSJD Surakarta,
berobat pada pasien gangguan jiwa fakultas ilmu kesehatan universitas
di unit rawat jalan rumah sakit jiwa muhammadiyah, surakarta, (http:
provinsi jawa barat, jurnal kesehatan //eprints. ums. ac. id/ pdf diakses
kartika. Stikes a.yani cimahi. (http: tanggal 17 September 2015).
//www. stikesayani. ac. Id /
publikasi/ e-journal/ files/ 10. Keliat B. A. Peran serta keluarga
2011/201108/201108-008.pdf dalam perawatan klien gangguan
diakses tanggal 14 September jiwa. Jakarta: EGC, 1996.
2015).
11. Arisandy W dan Ismalinda M, 2014,
3. Nasir A., Muhith A. Dasar-dasar Hubungan dukungan keluarga
keperawatan jiwa. Jakarta: Salemba dengan kepatuhan minum obat pada
Medika, 2011. pasien skizofrenia di poliklinik
rumah sakit dr. ernaldi bahar
4. Bart S. Psikologi kesehatan, Jakarta: provinsi sumatera selatan, akademik
Grasindo, 1994. keperawatan’aisyiyah
palembang.(http://stikesaisyiyahpale
5. Wardani I Y, Achir Y S H, Wiwin mbang.ac.id pdf, diakses tanggal 17
W dkk, 2012, Dukungan keluarga: September 2015
faktor penyebab ketidakpatuhan
klien skizofrenia menjalani 12. Niven Nich Julie. Psikologi
pengobatan, fakultas ilmu kesehatan universitas indonesia:
keperawatan univeritas indonesia, pengantar untuk perawat &
Depok, (http: //id. portalgaruda. org/ professional kesehatan lain. Jakarta:
article =134653, diakses tanggal 17 EGC, 2002.
September 2015).

6. Yosep., Iyus. Keperawatan jiwa,


Bandung: Refika aditama, 2011.

7. Hidayat AA. Metode penelitian


keperawatan dan teknik analisa data.
Jakarta: Salemba Medika, 2014.

8. Yoga M. I. S., 2011, Hubungan


dukungan keluarga dengan
kepatuhan minum obat di poliklinik

92

Anda mungkin juga menyukai