Anda di halaman 1dari 13

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

FISIOTERAPI KESEHATAN MASYARAKAT


KELURAHAN PAJANG KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA

Laporan ini disusun guna untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Kerja
Lapangan Fisioterapi Kesehatan Masyarakat. Telah memenuhi persyaratan dan
disetujui oleh pembimbing praktik kerja lapangan pada tanggal 30 November
2019.

Menyetujui dan Mengesahkan

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

( Ipa Sari Kardi, M.Or., AIFO) (Kusdwi Hastuti, Amd.Fis)

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Fisioterapi Kesehatan
Masyarakat di RT 06/ RW 03 Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan Kota
Surakarta
Dan tak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada
berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu kami, yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu. Diantaranya :

1. Ibu Ari Sapti Mei Lani, SST.,Ft.,M.Or selaku ketua program studi DIV
Fisioterapi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Surakarta.
2. Ibu Ipa Sari Kardi, M.Or., AIFO selaku dosen pembimbing.
3. Ibu Kusdwi, Amd.Fis selaku pembimbing lahan PKL Kesmas di RW
03 kelurahan Pajang, Laweyan, Surakarta.
4. Kedua orangtua, dosen – dosen, temen seperjuangan, serta para pasien
yang telah memberikan do’a dan dukungan yang teramat besar kepada
kami.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.


Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
dibutuhkan demi meningkatkan kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga
tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Surakarta, 30 November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... 1

KATA PENGANTAR ....................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………….. 4


B. Tujuan ……………………………………………………... 5
C. Manfaat …………………………………………………… 5
D. Sasaran, Waktu dan Tempat ………………………………. 5
E. Langkah Kerja …………………………………………….. 6

BAB II Pembahasan
Perencanaan, Pelaksanaan dan Program …………………... 7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………... 11
B. Saran ……………………………………………………..... 12

LAMPIRAN

A. Daftar Hadir
B. Dokumentasi
C. Materi Penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangan jaman, kebutuhan manusia yang


semakin kompleks, yang membuat manusia semakin sibuk dengan aktifitas
sebagai makhluk sosial. Hal ini menuntut manusia untuk dapat
meningkatkan performance dan mengurangi resiko kesakitan guna
melangsungkan aktifitas sehari-hari agar dapat hidup produktif, bahagia dan
sejahtera.
Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
pada individu dan kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan
memulihkan gerak fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan
menggunakan penanganan secara manual, peralatan (fisik, elektroterapeutik
dan mekanik), komunikasi dan pelatihan fungsi yang dapat meningkatkan
perfomance guna meningkatkan aktifitas masyarakat dan lansia di
Kelurahan Pajang khususnya RW 3 dengan cara mengadakan observasi,
penyuluhan, senam dan terapi gratis.
Penyuluhan bertujuan dalam mencapai perubahan perilaku individu,
keluarga, dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat
dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal. Penyuluhan kesehatan berperan penting, karena
saat ini banyak terjadinya perubahan gaya hidup di dalam masyarakat
seperti posisi kerja non ergonomis dan overuse.
Hasil dari observasi RT 06/RW 03 Bendosari, Kelurahan Pajang,
Kecamatan Laweyan terdapat prevalensi masyarakat lebih banyak menderita
osteoarthritis dan trigger finger, dari penyakit tersebut kebanyakan wanita
lebih banyak terkena daripada pria. Maka dari itu kami mahasiswi PKL
Stikes ‘Aisyiyah Surakarta bermaksud ingin mengadakan penyuluhan dari
masalah tersebut.

4
B. Tujuan Umum dan Khusus
1. Tujuan Umum
Masyarakat mampu memahami permasalahan yang umumnya terjadi
baik dalam pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari, mampu
memahami peran fisioterapi dimasyarakat, serta bersedia menerima
tindakan fisioterapi dari mahasiswa PKL Stikes ‘Aisyiyah Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat mampu menerima observasi mahasiswa dalam
Fisioterapi Kesehatan Masyarakat.
b. Masyarakat mampu menerima proses pengkajian dari
mahasiswa PKL.
c. Masyarakat mampu memahami pemaparan materi penyuluhan
yang diberikan mahasiswa PKL.
d. Masyarakat mampu menerima pelayanan dari mahasiswa PKL
yang berkaitan dengan Fisioterapi Kesehatan Masyarakat.

C. Manfaat

1. Bagi masyarakat setempat sekiranya dengan adanya kegiatan praktik


kerja lapangan (PKL) ini dapat memperoleh pemahaman mengenai
masalah kesehatan yang di hadapi pada wilayah tersebut.
2. Bagi Mahasiswa,
mahasiswa dapat merealisasikan ilmu yang didapat dari kampus maupun
praktek klinik.

D. Sasaran, Tempat dan Waktu


Sasaran : Ibu- ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Tempat : Rumah Ketua RT 06
Waktu : 16.30 – 18.00 WIB

5
E. Langkah Kerja
1. Menemui ketua RT
2. Konfirmasi ibu kader PKK
3. Observasi door to door ke rumah warga
4. Menanyakan jadwal kegiatan kepada ketua PKK
5. Mengikuti agenda perkumpulan ibu – ibu PKK / arisan
6. Melakukan penyuluhan dengan tema “Kenali Trigger Finger Atau Jari
Macet Sejak Dini”

6
BAB II
PEMBAHASAN
PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PROGRAM

A. Pembahasan
Trigger finger atau tenosyvitis stenosing digambarkan sebagai kondisi
dimana terkuncinya tendon jari pada saat di gerakan dari posisi fleksi ke arah
posisi ekstensi. Hal ini dikarenakan adanya inflamasi lokal atau adanya
pembengkakan pada pembungkus tendon fleksor yang mengakibatkan
pembungkus itu tidak dapat melucur secara normal. (Kesler dalam Ari dan
Eko, 2019). Trigger finger primer biasanya idiopatik dan lebih sering didapat
pada wanita usia 50 sampai 60 tahun serta pada anak-anak. Sedangkan pada
trigger finger sekunder terjadi akibat trauma lokal (stress) dan proses
degeneratif. Pergerakan jari terus menerus dan adanya trauma lokal pada jari
diduga menjadi penyebab utama trigger finger. Adapun klasifikasi trigger
fingeryaitu yang umum dipakai adalah Green’s Classification. Klasifikasi
trigger finger menurut Green, yaitu:
1. Pretriggering: nyeri, riwayat catching tanpa bukti pada pemeriksaan fisik,
nyeri pada pulley A-1.
2. Akut: terdapat catching, tetapi pasien dapat mengekstensikan jari secara
aktif.
3. Pasif: terdapat locking, memerlukan pasif ekstensi atau tidak dapat fleksi
aktif.
4. Terdapat kontraktur fleksi pada sendi proximal interphalangeal (PIP).
Gejala yang biasa terjadi pada trigger finger berupa jari menekuk dan
terkunci. Awalnya pasien akan mengeluh jari-jari berbunyi tanpa rasa sakit
saat digerakkan dan secara progresif akan menimbulkan nyeri yang
terlokalisir mulai dari telapak tangan hingga sendi-sendi
metacarpophalangeal (MCP) atau proximal interphalangeal (PIP). Pasien
akan mengeluh kekakuan pada sendi MCP dan PIP sampai tidak dapat

7
melakukan fleksi dan ekstensi. Gejala ini dapat timbul di pagi hari dan
berangsur-angsur berkurang di siang hari (Clinic, 2015).
Program Fisioterapi biasanya dengan menggunakan laser, ultrasound,
terapi dingin, kompres hangat (pagi hari dan malam sebelum tidur untuk
membantu mengurangi kekakuan), stimulasi listrik atau tens, massage dan
terapi latihan jari-jari yang bertujuan untuk menghilangkan peradangan,
pembengkakan, nyeri serta memperbaiki kelenturan tendon dan jaringan
sekitarnya.

B. Perencanaan Program
1. Perizinan
Sebelum melakukan pelaksanaan observasi di daerah Bendosari RT 06
/RW 03, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Maka
dilakukan perizinan terlebih dahulu kepada Ketua RW 03, Ketua RT 06,
Kader – Kader, dan Ibu-Ibu PKK.
2. Observasi
Setelah mendapat perizinan dari pihak terkait maka mahasiswa PKL
melakukan observasi dengan mendatangi dari rumah kerumah warga RT
06/RW 03, sehingga mendapatkan prevalensi dari kasus yang sering
dialami masyarakat setempat.

8
3. Sosialisasi
Dari hasil observasi didapatkan kasus yang mayoritas dialami adalah
“trigger finger”.

No Nama Usia Diagnose


1 Ibu Sunarti 62 Oa Genu Bilateral
2 Ibu Jamil 65 Oa Genu Bilateral
3 Ibu Diah 63 Trigger Finger
4 Ibu Indah 40 Oa Genu Dextra
5 Ibu Sari Putri 56 Frozen Shoulder
6 Ibu Tatik 39 Cts
7 Ibu Nanik 40 Cts
8 Bapak Dariyadi 40 Ischialgia
9 Ibu Noto Subagyo 66 Lbp
10 Ibu Indri 52 Lbp
11 Ibu Sarsini 57 Trigger Finger
12 Ibu Rebinem 64 Oa Genu Sinistra
13 Ibu Daryatmi 53 Trigger Finger
14 Ibu Sri Kamto 54 Oa Genu Bilateral
15 Ibu Yuni 48 Trigger Finger
16 Ibu Watinah 50 Trigger Finger
17 Ibu Supartini 48 Trigger Finger
18 Ibu Watik 44 Lbp
19 Ibu Sri Rejeki 50 Oa Genu Bilateral
20 Ibu Daryatmi 56 Lbp

DATA
5% 5% 30% OA Genu
20% Trigger Finger
CTS
LBP
Ischialgia
Frozen Shoulder
10% 30%

9
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa warga RT 06 / RW 03 banyak
yang menderita OA genu dan Trigger Finger, serta ibu-ibu lebih sering
terkena karena wanita banyak beraktivitas sebagai ibu rumah tangga dan
pekerja. Maka dari itu kelompok kami tertarik mengadakan penyuluhan
tentang Trigger Finger atau jari macet karena banyak masyarakat yang
belum mengetahui apa itu Trigger Finger.

C. Pelaksanaan Program
1. Nama Kegiatan : Penyuluhan Fisioterapi “Trigger Finger” ibu – ibu
PKK di Songgalan Rt 06 / Rw 03
2. Tujuan Kegiatan : Agar Masyarakat Mengetahui Gejala Trigger
Finger Sejak Dini khususnya PKK RT 02/RW 03,
Pajang, Laweyan, Surakarta.
3. Waktu : 24 November 2019
4. Tempat : Rumah Ketua RT 06
5. Media : LCD dan Leaflet
6. Sasaran : Ibu- ibu PKK
7. Hasil : Ibu-Ibu PKK mendapatkan pengetahuan tentang
penanganan fisioterapi.

D. Pogram
Realisasi perencanaan kegiatan mahasiswa praktik kerja lapangan (PKL).
Program yang telah terealisasi di RT 06/RW 03 Pajang, Laweyan, Surakarta
pada tanggal 24 November 2019 program yang direncanakan telah berhasil
terlaksana. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi
kepada para ibu-ibu PKK mengenai informasi seputar gejala triger finger.
Program ini mendapat respon yang baik dan positif dari ibu – ibu PKK di
lingkungan Bendosari RT 06/RW 03, Pajang, Laweyan, Surakarta.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Fisioterapi Kesehatan Masyarakat Bendosari RT 06/ RW 03 Kelurahan
Pajang, Kecamatan Laweyan, Surakarta yang dilaksanakan pada tanggal
24November 2019 antara lain :
1. Program kerja yang dilakukan pada masyarakat Bendosari dapat
terlaksana dengan baik dan ibu-ibu PKK sangat kooperatif.
2. Secara umum faktor – faktor yang mendukung jalanya program –
program kerja kami antara lain :
a. Kerja sama antar anggota tim PKL Fisioterapi Kesehatan Masyarakat
RW 03 Kelurahan Pajang yang sangat baik dalam pelaksanaan
program.
b. Pihak Ketua RW 03, RT06, Kader Kelurahan Pajang yang senantiasa
memberi masukan dan dukungan terhadap terlaksananya program
kerja kami.
c. Masyarakat BendosariRT 06/ RW 03 yang sangat mendukung adanya
program PKL Fisioterapi Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan di
desanya.
d. Rasa ingin menambah pengetahuan yang besar dari anggota PKK
e. Kegiatan PKL Fisioterapi Kesehatan Masyarakat di Kelurahan
Bendosari RT 06/ RW 03 mendapat sambutan yang baik dari
masyarakat setempat yaitu dengan dukungan moril maupun materi
demi kelancaran pelaksanaan kegiatan kami.

11
B. Saran
Untuk melaksanakan kegiatan PKL Fisioterapi Kesehatan Masyarakat tentang
penyuluhan trigger finger selanjutnya agar lebih menyeluruh dan masyarakat
lebih paham.

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai