Hakim Harjono memberikan alasan yang berbeda terhadap putusan MK. Harjono menyatakan bahwa
rumusan Pasal 1 UU Penodaan Agama mengandung kelemahan. Untuk mengatasinya dapat dilakukan
dengan cara melakukan revisi Pasal 1 UU Penodaan Agama. Sedangkan apabila Pasal 1 UU Penodaan
Agama dicabut maka akan terdapat ke-vakum-an hukum yaitu ketiadaan aturan yang dapat
menimbulkan akibat sosial yang luas. Meskipun akibat itu sendiri dapat diatasi dengan aturan hukum
yang ada, namun untuk melakukan hal yang demikian akan memerlukan social cost yang tinggi. Harjono
berpendapat bahwa untuk sementara waktu UU perlu dipertahankan, sambil menunggu revisi UU
Penodaan Agama selesai dilakukan