Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

INDARTY ELVINDIANA NENOTEK

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI


KUPANG
2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan paper ini dapat
diselesaikan. Paper ini dikerjakan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Pendidikan anti korupsi. .
Demikianlah tugas ini penulis susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi
tugas mata kuliah pendidikan anti korupsi. Dan penulis berharap semoga
paper ini bermanfaat dan berguna bagi orang lain khususnya untuk pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif kami
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan paper pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ciri- ciri utama terjadinya suatu tindakan korupsi
2.2 Unsur- unsur serta contoh yang terjadi dalam tindakan korupsi
2.3 faktor terjandinya suatu tindakan korupsi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Hari-hari ini kita menyaksikan berita tentang tindak pidana korupsi dan
perilaku koruptif di mana-mana. Terjadi di hampir semua daerah di Tanah Air,
di semua level, dan di semua segi kehidupan dengan beragam jenis, modus,
dan kompleksitas. Perilaku koruptif telah merasuki semua elemen bangsa.
Padahal kita semua tahu bahwa korupsi adalah perilaku yang tidak bermoral.
Korupsi pun menjadi permasalahan yang sungguh serius dinegeri ini. Kasus
korupsi sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Berkembang dengan pesat,
meluas dimana–mana, dan terjadi secara sistematis dengan rekayasa yang
canggih dan memanfaatkan teknologi modern. Kasus terjadinya korupsi dari
hari kehari kian marak. Hampir setiap hari berita tentang korupsi menghiasi
berbagai media. Bahkan Korupsi dianggap biasa dan dimaklumi banyak orang
sehingga masyarakat sulit membedakan nama perbuatan korup dan mana
perbuatan yang tidak korup. Meskipun sudah ada komisi pemberantasan
korupsi (KPK) dan beberapa instansi antikorupsi lainnya, faktanya negeri ini
menduduki rangking teratas sebagai negara terkorup di dunia.Selanjutnya
pada makalah ini penulis akan menguraikan berbagai hal mengenai ciri-ciri
utamatindakan korupsi, contoh-contoh dan cara penyelesainnya.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa ciri- ciri utama terjadinya tindakan korupsi ?
2. Apa saja unsur yang terkandung serta contoh yang terjadi pada tindakan
korupsi ?
3. Faktor yang mendorong seseorang dapat melakukan tindakan korupsi ?
1.3 tujuan pembelajaran
1. Untuk mengetahui ciri- ciri utama terjadinya tindakan korupsi.
2. Untuk mengetahui unsur yang terkandung serta contoh yang terjadi pada
tindakan korupsi.
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mendorong seseorang melakukan
tindakan korupsi.?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri- ciri utama terjadinya suatu tindakan korupsi

Korupsi saat ini menjadi salah satu tindak pidana yang paling fenomenal di
berbagai negara tak terkecuali di Indonesia. Tindak pidana korupsi hampir
melanda setiap negara baik itu negara miskin, berkembang, atau pun negara kaya.
Korupsi juga dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin,
agama, pangkat, dan derajat.

Pengertian korupsi secara umum adalah suatu tindakan penyalahgunaan


jabatan atau wewenang yang dilakukan oleh seorang pejabat demi mendapatkan
keuntungan pribadi. Kata korupsi berasal dari bahasa latin “Corruptio” atau
‘Corruptus” yang berarti sesuatu yang rusak, busuk, menggoyahkan,
memutarbalik, menyogok, penyuapan. Selanjutnya dalam Ensiklopedia Nasional
Indonesia, korupsi diartikan sebagai gejala di mana para pejabat badan-badan
negara menyalahgunakan wewenang dengan terjadinya penyuapan, pemalsuan,
serta ketidakberesan lainnya. Sedangkan secara harfiah korupsi merupakan
sesuatu yang busuk, jahat, dan merusak.

Pengertian korupsi sangat luas, oleh karena itu penulis memaparkan beberapa
pendapat para ahli mengenai pengertian korupsi sebagai berikut.
 Black’s Law Dictionary
Pengertian Korupsi Menurut Black’s Law Dictionary adalah suatu
perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan keuntungan
yang tidak resmi dengan menggunakan hak-hak dari pihak lain, yang secara
salah dalam menggunakan jabatannya atau karakternya di dalam memperoleh
suatu keuntungan untuk dirinya sendiri atau orang lain, yang berlawanan
dengan kewajibannya dan hak-hak dari pihak lain.
 Robert Klitgaard
Pengertian Korupsi Menurut Robert Klitgaard adalah suatu tingkah laku
yang menyimpang dari tugas-tugas resmi jabatannya dalam negara, dimana
untuk memperoleh keuntungan status atau uang yang menyangkut diri pribadi
atau perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri, atau dengan melanggar
aturan pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku pribadi.

Muara dari persoalan korupsi adalah hilangnya nilai-nilai antikorupsi (jujur,


peduli, mandiri, disiplin, tanggung- jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil)
dari dalam diri individu.
Ciri – Ciri Perbuatan Korupsi Secara Umum adalah sebagai berikut :
 Korupsi senantiasa melibatkan lebih dari satu orang;
 Korupsi pada umumnya melibatkan keserbarahasiaan, kecuali ia telah
begitu merajalela, dan begitu mendalam berurat akar, sehingga
individu-individu yang berkuasa, atau mereka yang berada daalam
lingkungannya tidak tergoda untuk menyembunyikan perbuatan
mereka;
 Korupsi melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik;
 Mereka yang mempraktikkan cara – cara korupsi biasanya berusaha
untuk menyelubungi perbuatannya dengan berlindung di balik
pembenaran hukum;
 Mereka yang terlibat korupsi adalah mereka yang menginginkan
keputusan – keputusan yang tegas dan mereka yang mampu untuk
mempengaruhi keputusan – keputusan itu;
 Setiap tindakan korupsi mengandung penipuan biasanya pada badan
publik atau masyarakat umum;
 Setiap bentuk korupsi adalah suatu pengkhianatan kepercayaan;
 Setiap bentuk korupsi melibatkan fungsi ganda yang kontradiktif dari
mereka yang melakukan tindakan itu
 Korupsi tidak hanya berlaku di kalangan pegawai negeri atau anggota
birokrasi negara, korupsi juga terjadi di organisasi usaha swasta;
 Korupsi dapat mengambil bentuk menerima sogok, uang kopi, salam
tempel, uang semir, uang pelancar, baik dalam bentuk uang tunai atau
benda atau pun wanita;
 Setiap perbuatan korupsi melanggar norma-norma tugas dan
pertanggungjawaban dalam tatanan masyarakat,
 Di bidang swasta, korupsi dapat berbentuk menerima pembayaran
uang dan sebagainya, untuk membuka rahasia perusahaan tempat
seseorang bekerja, mengambil komisi yang seharusnya hak
perusahaan.

Syed Hussein Alatas seorang sosiolog asal Malaysia, mengungkapkan


beberapa ciri dari korupsi, yaitu :
 Suatu pengkhianatan terhadap kepercayaan. Seseorang yang diberikan
amanah seperti seorang pemimpin yang menyalahgunakan
wewenangnya untuk kepentingan pribadi, golongan, atau
kelompoknya;
 Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga swasta, atau masyarakat
umumnya. Usaha untuk memperoleh keuntungan dengan
mengatasnamakan suatu lembaga tertentu seperti penipuan
memperoleh hadiah undian dari suatu perusahaan, padahal perusahaan
yang sesungguhnya tidak menyelenggarakan undian;
 Dengan sengaja melalaikan kepentingan umum untuk kepentingan
khusus. Contohnya, mengalihkan anggaran keuangan yang semestinya
untuk kegiatan sosial ternyata digunakan untuk kegiatan kampanye
partai politik.
 Dilakukan dengan rahasia, kecuali dalam keadaan di mana orang-orang
yang berkuasa atau bawahannya menganggapnya tidak perlu. Korupsi
biasanya dilakukan secara tersembunyi untuk menghilangkan jejak
penyimpangan yang dilakukannya.
 Melibatkan lebih dari satu orang atau pihak. Beberapa jenis korupsi
melibatkan adanya pemberi dan penerima.
 Adanya kewajiban dan keuntungan bersama, dalam bentuk uang atau
yang lain. Pemberi dan penerima suap pada dasarnya bertujuan
mengambil keuntungan bersama.
 Terpusatnya kegiatan korupsi pada mereka yang menghendaki
keputusan yang pasti dan mereka yang dapat memengaruhinya.
Pemberian suap pada kasus yang melibatkan petinggi Makamah
Konstitusi bertujuan memengaruhi keputusannya.
 Adanya usaha untuk menutupi perbuatan korup dalam bentuk
pengesahan hukum. Adanya upaya melemahkan lembaga
pemberantasan korupsi melalui produk hukum yang dihasilkan suatu
negara atas inisiatif oknum – oknum tertentu di pemerintahan.

2.2 Unsur- unsur serta contoh yang terjadi dalam tindakan korupsi.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
perbuatan melawan hukum,penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau
sarana, memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara.

Jenis tindak pidana korupsi namun bukan semuannya, adalah :


- memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan),
- penggelapan dalam jabatan,
- pemerasan dalam jabatan,
- ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara),
dan
- menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan
jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan
rentan korupsi dalam praktiknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling
ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan
menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan
sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya
pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada
sama sekali.

Contoh –contoh tindakan korupsi adalah sebagai berikut :


 Merugikan keuangan negara
Tindakan korupsi jenis merugikan keuangan negara diatur dalam Pasal 2 dan 3
Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 juncto Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001. Disebutkan bahwa, segala sesuatu yang merugikan negara baik
langsung maupun tidak langsung termasuk kategori perbuatan korupsi.
Contohnya adalah penggunaan fasilitas yang diberikan negara untuk pejabat
ataupun pegawai negeri sipil, termasuk tentara dan polisi, tetapi dipergunakan
untuk urusan pribadi yang tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan. Fasilitas
mobil dinas dari negara adalah fasilitas yang kerap digunakan untuk urusan
pribadi keluarga sehingga hal ini dapat digolongkan sebagai korupsi.
 Memberi uang pada petugas kelurahan pada saat mengurus KTP
merupakan perbuatan korupsi. karena memberikan uang kepada Pegawai
Negeri yang berhubungan dengan jabatannya bertentangan dengan Pasal
12B ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001.
Pembuatan KTP sudah menjadi tanggung jawab dan kewajibannya
sehingga tidak perlu memberikan uang karena dapat menimbulkan
perlakuan khusus dalam layanan yang diberikan yang seharusnya sama
bagi setiap orang. Ucapan terima kasih tidak perlu diwujudkan dalam
bentuk uang atau barang.
 Sikap boros dapat menimbulkan korupsi karena menyebabkan pengeluaran
lebih besar daripada pendapatan, sehingga ada tekanan kebutuhan ekonomi
yang tinggi yang mendorong seseorang melakukan segala cara, termasuk
berbuat korupsi untuk memenuhi kebutuhannya.

2.3 Faktor terjadinya suatu tindakan korupsi


Tindakan korupsi merupakan tindak kejahatan yang terjadi akibat
penyelewengan wewenang atau tanggung jawab. Perilaku korupsi menyangkut
berbagai hal yang bersifat kompleks. Faktor –faktor penyebabnya bisa dari
internal pelaku – pelaku korupsi dan juga bisa berasal dari situasi lingkungan yang
kondusif untuk melakukan korupsi (faktor eksternal). Dengan demikian secara
garis besar penyebab korupsi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: faktor
internal dan faktor eksternal.
Faktor Internal, merupakan faktor pendorong korupsi yang berasal dari dalam diri
setiap individu. Faktor internal dapat diperinci menjadi:
a) Sifat tamak/rakus manusia.
Sifat tamak merupakan sifat yang berasal dari dalam diri setiap individu.
Hal itu terjadi ketika seseorang mempunyai hasrat besar untuk memperkaya diri
dan tidak pernah merasa puas terhadap apa yang telah dimiliki.
b) Gaya hidup konsumtif.
Pada era-modern ini, terutama kehidupan dikota- kota besar merupakan
hal yang sering mendorong terjadinya gaya hidup konsumtif. Oleh karena itu,
apabila Perilaku konsumtif tidak diimbangi dengan pendapatan yang memadai,
maka hal tersebut akan membuka peluang seseorang untuk melakukan berbagai
tindakan demi memenuhi hajatnya. Salah satu kemungkinan tindakan itu adalah
dengan korupsi.
c) Moral yang kurang kuat
Seseorang yang mempunyai moral lemah cenderung mudah tergoda untuk
melakukan tindakan korupsi. Godaan itu bisa berasal dari atasan, teman setingkat,
bawahan, atau pihak lain yang memberi kesempatan untuk melakukan korupsi.
Faktor Eksternal,merupakan faktor pemicu terjadinya tindakan korupsi yang
berasal dari luar diri pelaku. Faktor eksternal dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Faktor Politik.
Politik merupakan salah satu sarana untuk melakukan korupsi. Hal ini dapat
dilihat ketika terjadi intrabilitas politik atau ketika politisi mempunyai hasrat
untuk mempertahankan kekuasaannya.
2. Hukum
Pada faktor hukum dapat dilihat dari sistem penegakan hukum yang hanya pro
pada pihak-pihak tertentu saja yang memiliki kepentingan untuk dirinya sendiri.
Faktor hukum juga dibagi menjadi dua yaitu konsistensi penegakan hukum dan
kepastian hukum.
3. Ekonomi
Faktor ekonomi juga salah satu faktor yang meyebabkan terjadinya korupsi.
Hal tersebut dapat dilihat dari apabila gaji atau pendapatan seseorang tersebut
tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Faktor
ekonomi juga terbagi menjdai dua yaitu gaji atau pendapatan dan sistem ekonomi.
4. Organisasi
Faktor organisasi memiliki beberapa aspek yang menyebabkan korupsi ,
diantaranya yaitu :
 Kultur atau budaya
 Pimpinan
 Akuntabilitas
 Manajemen atau sistem

Korupsi yang terjadi saat ini sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat
karena permasalahan ini bersifat mendunia artinya tindakan korupsi ini menyebar
luas dari wilayah terkecil sampai wilayah terbesar. Dengan contoh-contoh kasus
korupsi yang terjadi maka terdapat cara bagaimana agar korupsi dapat berkurang
dan sebisa mungkin bisa terselesaikan. Berikut ini adalah cara menyelesaikan
tindakan korupsi yang terjadi saat ini :
Untuk penyelesaiannya ada 3 cara untuk menanggulangi korupsi yang terjadi saat
ini,yaitu :
1. Strategi Preventif (pencegahan) yaitu untuk mencegah, dan dapat
dilakukan dengan cara :
Pertama, pastikan bahwa anda bukan pelaku korupsi. Ini dapat dialakukan
dengan cara menolak segala pungutan yang tidak resmi. Dan yang
kemudian adalah melakukan kegiatan kampanye dan dakwa untuk
mengajak masyarakat agar melawan perbuatan-perbuatan yang mengarah
kepada korupsi.
2. Strategis Detektif (deteksi ) yang menyelidiki atau mencari tahu apabila
terjadi tanda-tanda korupsi.
3. Strategi Edukasi, cara ini bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk
berperan serta dalam memerangi korupsi dengan kewenangan masing-
masing. Maka pada masyarakat perlu di tanamkan nilai-nilai
kejujuran,serta menumbuhkan sikap antipati terhadap perlakuan yang
mengarah kepada korupsi melalui pesan-pesan moral.
BAB III
KESIMPULAN

Korupsi adalah suatu tindak pidana yang memperkaya diri sendiri yang
secara langsung merugikan negara atau perekonomian negara. Jadi,unsur dalam
perbuatan korupsi meliputi dua aspek. Aspek yang memperkaya diri dengan
menggunakan kedudukannya dan aspek penggunaan uang negara untuk
kepentingannya. Adapun penyebab antara lain, ketiadaan dan kelemahan
pimpinan,kelemahan pengajar dan etika, kemiskinan,tidak adanya hukuman yang
keras.,rendahnya sumber daya manusia, serta struktur ekonomi.
Korupsi dapat disimpulkan menjadi tiga jenis , yaitu bentuk,sifat,dan
tujuan. Dampak korupsi dapat terjadi di berbagai bidang diantaranya, bidang
demokrasi,ekonomi,dan kesejahteraan negara.
Korupsi yang terjadi saat ini sangat mengganggu dan meresahkan
masyarakat karena permasalahan ini bersifat mendunia artinya tindakan korupsi
ini menyebar luas dari wilayah terkecil sampai wilayah terbesar. Dengan contoh-
contoh kasus korupsi yang terjadi maka diharapkan tindakan ini dapat berkurang
dan sebisa mungkin bisa terselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://http716.wordpress.com/2017/01/25/pengertian-dan-unsur-unsur-
korupsi/amp/
http://blog.unnes.ac/itsnarizqiistiqomah/2017/12/02/faktor-penyebab-karupsi/
http://www.academia.edu//resource/work/27358522/makalah_pendidikan_anti_k
orupsi_di_perguruan_tinggi?email_work_card=thumbnail
https://www.kompasiana.com/amp/nurfiatul/faktorfaktor-yang-menjadi-
penyebab-terjadinya-korupsi_57ec78208ffdfdda09288722

Anda mungkin juga menyukai