Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN PERLOMBAAN MEMILIH JAJANAN SEHAT DAN TIDAK

SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI GAMPONG BUENG BAKJOK

ACEH BESAR

OLEH :

HELMIDA SARI

NIM :19175052

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERITAS ABULYATAMA

TAHUN 2020
LAPORAN PENADHULUAN LOMBA MEMILIH JAJANAN SEHAT
DAN TIDAK SEHAT DI GAMPONG BUENG BAKJOK
KECAMATAN KUTA BARO
ACEH BESAR

A. Latar Belakang
Anak sekolah dasar yaitu anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih
kuat yang mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang
tua. Anak usia sekolah ini merupakan masa dimana terjadi perubahan yang bervariasi
pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan mempengaruhi
pemebentukan karakteristik dan kepribadian anak. Periode usia sekolah ini menjadi
pengalaman inti anak yang dianggap mula bertanggung jawab atas perilakunya sendiri
dalam hubungan dengan teman sebaya, orang tua dan lannya. Selain itu usia sekolah
merupakan masa dimana anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan dalam
menentukan keberhasilan untuk menyesuaikan diri pada kehidupan dewasa dan
memperoleh keterampilan tertentu (Diyantini, et al. 2015)
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan
di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi
umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel (Yasmin, 2010).
Pada periode perkembangan anak sekolah ini adalah satu tahap perkembangan ketika
anak mulai menjauh dari kelompok keluarga dan mulai berpusat pada kelompok usia
sebaya yang lebih luas. Salah satu yang perlu diperhatikan pada masa ini adalah kebiasaan
makan anak di sekolah yang dipelajari tanpa sengaja yang tidak melalui proses pendidikan.
Mereka juga mulai dapat memilih dan membeli sendiri menu makanan (Yuliastuti, 2012).
Tingkat keamanan jajanan anak sekolah yang masih rendah merupakan masalah serius
karena terkait dengan pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Rendahnya kualitas
makanan jajanan anak sekolah dapat memperburuk status gizi anak sekolah akibat
terganggunya asupan gizi. Untuk mewujudkan dan menjaga keamanan, mutu dan gizi
makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak, perlu adanya peran orang tua, keluarga, orang
terdekat, produsen makanan, elemen masyarakat dan pemerintah (Kemenkes RI, 2014).
Konsumsi makanan jajanan anak diharapkan dapat memberikan kontribusi energi dan
zat gizi lain yang berguna untuk pertumbuhan anak. Anak-anak terutama anak sekolah,
rentan terhadap penyakit gangguan pencernaan yang diakibatkan oleh mikroorganisme
tertentu seperti penyakit diare dan tifus. Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa insiden
dan periodprevalence diare untuk seluruh kelompok umur di Indonesia adalah 3,5% dan
7%. Insiden diare pada kelompok usia balita adalah 10,2%, sementara untuk anak usia
sekolah (5-14 tahun) adalah 2 %.
Anak sekolah belum mengerti cara memilih jajanan yang sehat sehingga berakibat
buruk pada kesehatannya sendiri. Anak membeli jajan menurut kesukaan mereka sendiri
tanpa memikirkan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Anak sekolah biasanya
mempunyai lebih banyak perhatian, aktivitas di luar rumah, dan sering melupakan waktu
makan sehingga mereka membeli jajanan di sekolah untuk sekedar mengganjal perut
(Safriana, 2012).
Salah satu upaya untuk membentuk perilaku sehat yaitu dengan memberikan
pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan sebaiknya diberikan sedini mungkin. Usia
anak yang sesuai untuk diberikan pendidikan gizi adalah anak yang berada pada periode 6
sampai 14 tahun, karena pada usia ini anak mulai matang secara seksual dan matang untuk
belajar serta merupakan periode intelektual. Dari rentang usia tersebut yang paling tepat
diberikan pendidikan gizi adalah usia 10 tahun karena pada usia itu anak berada dalam
tahap operasional formal, yaitu mampu berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan
menarik kesimpilan dari informasi yang tersedia (Pratiwi, 2015).
Makanan jajanan sebaiknya tidak dikonsumsi pada waktu makan utama. Konsumsi
jajanan dapat menjaga kecukupan energi anak sebelum waktu makan utama tiba. Namun,
konsumsi jajanan yang berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan
apabila pilihan jajanan berupa makanan yang tinggi kalori, lemak, gula, dan rendah zat gizi
yang dibutuhkan oleh anak-anak. Banyak iklan makanan yang menawarkan jajanan seperti
keripik, kue kering, permen, dan minuman soda yang tidak termasuk pilihan jajanan yang
baik (Koukel, 2009)
Konsumsi makan yang tidak sehat dan tingginya infeksi penyakit merupakan faktor
penyebab langsung menurunnya status gizi (WHO, 2005). Jajanan anak sekolah yang
kurang terjamin kesehatannya dapat berpotensi menyebabkan keracunan, gangguan
pencernaan dan jika berlangsung lama akan menyebabkan status gizi yang buruk (Suci,
2009).

B. Rencana Keperawatan
1. Dioagnosa keperawatan
Masyarakat / Anak sekolah kurang pengetahuan tentang jajanan sehat dan tidak sehat
pada anak sekolah.
2. Tujuan umum
Untuk memberikan kontribusi energi dan zat gizi lain yang berguna untuk
pertumbuhan anak.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan 1x45 menit diharapkan:
a. Anak dapat mengetahui pengertian jajanan sehat dan tidak sehat
b. Anak dapat mengetahui contoh jajanan sehat.
c. Anak dapat mengetahui contoh jajanan yangtidak sehat.

C. Rencana Kegiatan
1. Nama kegiatan : Lomba memilih jajanan sehat dan tidak sehat
2. Metode : Ceramah, tanya jawab, lomba
3. Alat dan bahan : Ppt, Lcd, lefleat, jajanan
4. Waktu :
5. Tempat : Di Gampong Bung Bakjok Kecamatan Kuta Baro
6. Strategi pelaksanaan :
Penanggung
No Alokasi Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Masyarakat
Jawap
1 14.00 – 14.15 Pembukaan: Moderator

1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam


2. Membuat kontrak 2. Menyetujui
waktu kontrak waktu
3. Menjelaskan 3. Mendengar tujuan
maksud dan tujuan persetujuan
2 14.15 – 14.30 Pelaksanaan : Mendemonstrasikan Penyaji
Menjelaskan tentang : tentang jajanan yang
sehat dan tidak sehat
1. Menjelaskan
pengertian jajanan
sehat dan tidak sehat
2. Anak dapat
mengetahui contoh
jajanan sehat
3. Anak dapat
mengetahui contoh
jajanan tidak sehat
3 14.30– 14.40 Penutup Moderator

1. Membuat 1. Bertanya tentang


kesimpulan materi yang
bersama diberikan
masyarakat 2. Menjawab salam
2. Mengucapkan
salam

7. Pengorganisasian
a. Penanggung jawab : Helmida Sari
b. Presenter : Ftria Susanti
c. Demonstrator : Helmida Sari
d. Moderator :
1. Eka Afrilia
2. Ilham Amin

e. Notulen :
1. Mariya Ulfa
2. Cut Riska Balqis
f. Obeserver :
1. Cut Asri Yosinta
2. Fitria Yunizar
3. Zuraida
4. Fahmi
g. Fasilitator :
1. Andayani Saputri
2. Aja Rahmawati
h. Dokumentasi :
1. Elli Yani
2. Budi Hermansyah
i. Konsumsi :
1. Maulinda Yanti
2. Lisma wita
j. Perlengkapan :
1. Asmaina
2. Deni Margunas

D. Kriteria Hasil
1. Struktur
a. Pemberitahuan kepada masyarakat sekitar
b. Adanya partisipasi masyarakat dalam mengikuti Penyuluhan
c. Alat yang tersedia: lcd, power point, leaflet, jajanan
d. Tempat kegiatan di Menasah Bueng Bakjok
2. Proses
a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
b. Masyarakat berpartisipasi aktif dalam kegiatan

3. Hasil
a. Bahan di jelaskan dengan jelas oleh penyaji selama 45 menit
b. Adanya partisipasi masyarakat dalam kegiatan penyuluhan dan demonstrasi
c. Adanya antusias masyarakat untuk memperhatikan jalannya acara penyuluhan dan
demonstrasi
d. Masyarakat dapat memahami tentang apa yang disampaikan dengan cara
penyuluhan dan demonstrasi.

Anda mungkin juga menyukai