Anda di halaman 1dari 3

Nama : Uswatul Annisa Suciati

Nim : 10116362

“Penerapan Pancasila dalam Bidang Pekerjaan/Usaha”

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, sebagai warga negara Indonesia sudah
seharusnya di dalam jiwa kita terdapat nilai-nilai pancasila yang selama ini kita pelajari atau kita
dapatkan. Sebagaimana pancasila sebagai pedoman, kitapun juga harus selalu mengamalkan atau
menerapkan nilai-nilai pancasila tersebut di kehidupan sehari-hari termasuk di dalam dunia kerja
maupun bisnis. Segala sesuatu pasti ada dasarnya, saat bekerja pasti juga kita harus memiliki
dasar mengapa kita mau bekerja dan harus memiliki pedoman sebagai acuan untuk apa yang
akan dilakukan atau dikerjakan di perusahaan tersebut. Pancasila dapat digunakan sebagai
patokan yang mendasar tentang bagaimana cara kita berhubungan dengan Tuhan Yang Maha
Esa, dengan sesama manusia, dengan pemerintah, dan dengan masyarakat di seluruh negara.
Oleh karena itu, saat kita bekerja sebaiknya memiliki pedoman dasar yang dapat kita jadikan
patokan dan pedoman dasar tersebut dapat kita ambil dari nilai-nilai pancasila, karena di dalam
pancasila sudah mencakup semua hal yang dibutuhkan/ hal yang harus dilakukan oleh setiap
orang khususnya warga negara Indonesia.

Sila pertama pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, dari sini kita bisa
mengambil ajaran untuk mengingat seberapa tinggi jabatan yang kita inginkan/ seberapa besar
bisnis yang kita inginkan, tidak akan bisa kita dapatkan/capai atau berjalan jika tidak diizinkan
oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, kita harus bersungguh-sungguh dan berhati-hati
dalam melangkah agar selalu berada di jalan yang benar. Langkah yang kita ambil akan
menentukan hasil di kemudian hari. Hati nurani merupakan benteng terakhir sebelum kita
bertindak, sehingga keyakinan iman kepercayaaan akan Tuhan Yang Maha Esa menjadi suatu
dasar mutlak agar kita tidak lupa diri, tidak merasa paling berkuasa, namun berpegang pada
norma berperilaku secara etis di perusahaan/ dalam berbisnis, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menerapkan sila pertama ini, karena
kita hidup di lingkungan dimana setiap orang memiliki kepercayaan agama masing-masing.
Sehingga cara yang kita lakukan pastinya juga berbeda, sesuai dengan kepercayaan masing-
masing. Baik menjadi intrapreneur maupun entrepreneur kita akan mendapat kesulitan-kesulitan
atau cobaan saat bekerja, itulah ujian yang harus kita hadapi. Sesuai dengan sila pertama, kita
harus berusaha sekuat tenaga dan menjaga diri agar berada di jalan yang benar. Hal ini harus
selalu dipegang teguh karena rejeki sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Sila kedua pancasila berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Suatu dasar dalam
penanganan masalah hak asasi manusia yang hakiki. Bagaimana kita memperlakukan sesama
manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang sama. Sebagai manusia yang beradab kita harus
menghargai jerih payah tenaga kerja di seluruh posisi dalam perusahaan. Jangan sampai tenaga
kerja yang memiliki posisi di bawah kehilangan haknya karena kerakusan orang-orang di
atasnya. Kita harus senantiasa mendengarkan apapun pendapat, kritik, dan saran yang mereka
berikan, asalkan pendapat/masukan tersebut yang dapat membangun perusahaan untuk lebih
maju. Saat di dunia kerja antara atasan dengan bawahan maupun antar karyawan harus
diperlakukan dengan sama tanpa mempermasalahkan suku, ras, agama, maupun golongan dari
orang tersebut. Semua diperlakukan sama tanpa terkecuali dan berjuang bersama untuk
membangun perusahaan lebih baik lagi dengan adanya perbedaan tersebut. Tingginya sikap
tenggang rasa antar sesama pekerja/karyawan menandakan pelaksanaan pancasila sudah sesuai
dengan sila kedua. Bila kita benar berpegang kepada dasar ini maka kita dapat membangun suatu
budaya yang saling menghargai secara adil baik dalam lingkungan kecil dalam berorganisasi,
dalam perusahaan, maupun dalam lingkungan yang lebih luas dalam masyarakat.

Sila ketiga pancasila berbunyi “Persatuan Indonesia”. Sila ini merupakan cermin dari
kebutuhan untuk bersatu di sebuah perusahaan, karena saat semua staf/karyawan di perusahaan
dari atasan hingga bawahan bersatu dan sama-sama memiliki keinginan untuk mengembangkan
perusahaan, maka keinginan tersebut akan lebih mudah dicapai. Kesamaan dalam tekad menjadi
dasar patokan yang dapat dipakai agar suatu perusahaan dapat bergerak bersama menjalankan
kegiatannya untuk mencapai apa yang diinginkan. Tanpa kesamaan pandangan dan kebersamaan
suatu perusahaan akan sulit melaksanakan kegiatan usahanya secara efektif dan efisien. Dengan
kesamaan dan kebersamaan pasti akan sangat menguntungkan, tidak hanya menguntungkan
untuk perusahaan tapi juga akan berdampak positif untuk semua staf/karyawan.

Sila keempat pancasila berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan”. Dari sila ini dapat diambil pelajaran bahwa di antara
manusia kita tidak mempunyai kekuasaan mutlak kecuali melalui permusyawaratan/perwakilan.
Maka dari itu, dalam pengambilan keputusan di perusahaan lebih baik jika kita melalui jalur
musyawarah dengan stakeholder yang bersangkutan. Dalam perusahaan harus ada mekanisme
perwakilan suara dari karyawan yang juga harus didengar dalam menentukan kebijakan-
kebijakan yang akan diambil dalam perusahaan sehingga kepentingan
semua stakeholder diperhatikan. Sehingga hasil yang diputuskan akan diterima semua pihak
dengan tanggung jawab yang baik. Yang tidak kalah penting, keputusan yang diambil harus
benar-benar dipertimbangkan secara matang untuk kebaikan semua orang, bukan hanya
keuntungan beberapa orang saja. Hal ini sesuai dengan penerapan pancasila dalam bisnis bahwa
dalam pengambilan keputusan tidak memberatkan sebelah pihak saja.

Sila kelima pancasila berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dari sila
ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa, jangan sampai pekerjaan/bisnis kita mengambil hak yang
bukan seharusnya milik kita. Kita harus memperlakukan karyawan dengan adil, sesuai dengan
kinerja yang mereka berikan untuk perusahaan. Kita harus benar-benar bisa memperhatikan
setiap karyawan agar tidak ada yang merasa tidak mendapat keadilan di perusahaan, padahal
kewajiban/kontribusi yang mereka lakukan untuk perusahaan sudah sangat banyak. Kita juga
harus memberikan tunjangan kesehatan, pendidikan, dan sebagainya kepada karyawan, karena
dengan begitu mereka akan merasa kesejahteraan hidup mereka diperhatikan oleh perusahan dan
dengan begitu kontribusi yang mereka berikan ke perusahaan juga akan maksimal. Jadi, antara
hak dan kewajiban setiap karyawan di perusahaan akan seimbang. Pengamalan sila terakhir ini
diwujudkan dengan mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan serta gotong-royong di perusahaan, karena suasana kekeluargaan dan
gotong royong adalah ciri khas dari warga negara Indonesia.

Beberapa hal diatas adalah penerapan pancasila yang akan saya terapkan di dalam
pekerjaan saya, entah sebagai intrapreneur maupun entrepreneur nantinya. Saya juga berharap
agar pancasila menjadi sebuah pedoman mendasar, bukan hanya untuk setiap warga negara
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari tapi juga untuk setiap perusahaan-perusahaan di
Indonesia. Karena, selain kita memiliki pedoman dari agama yang kita percayai untuk menjalani
kehidupan ini, pancasila merupakan dasar negara yang harus kita bangun untuk menjadikan
negara Indonesia kokoh dan berdiri tegak, tanpa ada perpecahan atau permusuhan diantara suku,
ras, agama, ataupun golongan tertentu. Selain itu, agar Indonesia dapat bersaing dengan negara
lain dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai