Anda di halaman 1dari 21

MATA KULIAH :PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI

DOSEN PENGAMPU :ALIFAH MUTHMAINNA S.Pd.,M.Pd

MODEL-MODEL RENCANA PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi syarat mengikuti mata kuliah perencanaan


pembelajaran PAI

ROSMIATI

012.01.01.2017

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM VI

STAI YAPIS TAKALAR

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur pada Allah ‫ﷻ‬ yang telah memberikan
kekuatan cinta hingga seluruh makhluknya bisa merasakan indahnya

kebersamaan. Juga kepada rasulullah ‫ﷺ‬ kita curahkan


Salawat dan salam semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir nanti.
Kita bisa belajar dari sejarah beliau yang memberikan pengetahuan yang luar
biasa untuk setiap insan yang punya mimpi untuk berkarya.

Kali ini penulis menyempatkan menyajikan sebuah tulisan yang cukup


ringkas sebagai kewajiban menunaikan perintah dari dosen pengampu mata kuliah
Perencanaan pembelajaran PAI dengan judul makalah “Model Rancangan
Pembelajaran” yang didalamnya dijelaskan.Semoga penulisan ini bisa
memberikan pencerahan pola pikir kita ke arah yang lebih positif lagi. Aamiin ya
rabb. Jazakallah Khairan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................2
C. Tujuan Makalah..........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran.................................................3


B. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Dick & Carey......3
C. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Kemp.................6
D. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran PPSI...................8
E. model Pembelajaran ASSURE ..................................................11
F. Model Hannafin And Peck.........................................................12
G. Model ADDIE............................................................................13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................16
B. Saran..........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model pembelajaran dapat diartikan sebagai prosedur sistematis dalam


mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Menurut
bloom tujuan pembelajaran meliputi tiga kawasan belajar (learning domain), yaitu
kognitif (kemampuan atau pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor
(ketrampilan). Tujuan kognitif dibagi kedalam enam aspek yang tersusun secara
bertingkat dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi yaitu: pengenalan,
pemahaman, penerapan, analisis, sistesis, evaluasi.

Model pembelajaran dapat dikatakan juga sebagai suatu pendekatan yang


digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun ciri-ciri model pembelajaran
adalah: (1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya, (2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa
belajar, (3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil, dan (4) lingkungan belajar yang diperlukan agar
tujuan dapat tercapai. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya
guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai
tujuan pendidikannya.

Pada kesampatan kali penulis akan membahasa model-model model


rencana Pembelajaran disini penulis akan membahas beberapa model yang bisa
diterapkan dalam proses pembelajaran

1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Model Pembelajaran
2. Jelaskan Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Dick & Carey
3. Jelaskan Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Kemp
4. Jelaskan Model Pengembangan Sistem Pembelajaran PPSI
5. Jelaskan model Pembelajaran ASSURE
6. Jelaskan Model Hannafin And Peck.
7. Jelaskan Model ADDIE

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian model pembelajaran
2. Untuk mengetahui Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Dick &
Carey
3. Untuk mengetahui Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Kemp
4. Untuk mengetahui Model Pengembangan Sistem Pembelajaran PPSI
5. Untuk mengetahui PengertianModel Pembelajaran ASSURE
6. Untuk mengetahui Model Hannafin And Peck.
7. Untuk mengetahui Model ADDIE

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian model pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang


digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dll.
Adapun Soekamto, dkk (dalam Nurulwati, 2000:10) mengemukakan maksud dari
model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar.”
Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus, yaitu:
1. Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya.
2. Landasan pemikiran tenteang apa dan bagaimana siswa belajar
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu
dapat tercapai.1

B. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Dick & Carey

Tahapan model pengembangan sistem pembelajaran (Instructional


Systems Develovment / ISD) Dick, Carey, dan Carey (2001) terdiri dari 10

1
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2011, Cetakan ke-4), hal. 22-23

3
tahapan. Tahapan tersebut dapat dicermati sebagaimana dalam gambar 2.2.
Khusus tahapan ke 10 tidak dimasukkan dalam gambar, karena itu landasan teori
penelitian ini dikembangkan berdasarkan 9 tahapan. Berikut dijelaskan tahapan
pengembangan sistem pembelajaran Dick, Carey, and Carey:

1. Analisis Kebutuhan Untuk Menentukan Tujuan

Analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan pembelajaran adalah langkah


pertama yang dilakukan untuk menentukan apa yang anda inginkan setelah warga
belajar melaksanakan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat diperoleh dari
serangkaian tujuan pembelajaran yang ditemukan dari analisis kebutuhan, dari
kesulitan-kesulitan warga belajar dalam praktek pembelajaran, dari analisis yang
dilakukan oleh orang-orang yang bekerja dalam bidang, atau beberapa keperluan
untuk pembelajaran yang aktual.

2. Melakukan Analisis Pembelajaran

Setelah mengidentifikasi tujuan-tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya


adalah menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut. Langkah terakhir dalam proses analisis tujuan
pembelajaran adalah menentukan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang
disebut sebagai entry behavior (perilaku awal/masukan) yang diperlukan oleh
warga belajar untuk memulai pembelajaran.

3. Menganalisis Warga Belajar Dan Lingkungannya

Analisis pararel terhadap warga belajar dan konteks dimana mereka


belajar, dan konteks apa tempat mereka menggunakan hasil pembelajaran.
Keterampilan-keterampilan warga belajar yang ada saat ini, yang lebih disukai,
dan sikap-sikap ditentukan berdasarkan karakteristik atau setting pembelajaran
dan setting lingkungan tempat keterampilan diterapkan.Langkah ini adalah
langkah awal yang penting dalam strategi pembelajaran.

4. Merumuskan Tujuan Khusus

4
Menuliskan tujuan unjuk kerja (tujuan pembelajaran). Berdasarkan analisis
tujuan pembelajaran dan pernyataan tentang perilaku awal, catatlah pernyataan
khusus tentang apa yang dapat dilakukan oleh warga belajar setelah mereka
menerima pembelajaran. Pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh dari analisis
pembelajaran. Analisis pembelajaran dimaksudkan untuk mengidentifikasi
keterampilan-keterampilan yang dipelajari, kondisi pencapaian unjuk kerja, dan
kriteria pencapaian unjuk kerja.

5. Mengembangkan instrumen penilaian,

Berdasarkan tujuan pembelajaran yang tertulis, kembangkan produk


evaluasi untuk mengukur kemampuan warga belajar melakukan tujuan
pembelajaran. Penekanan utama berada pada hubungan perilaku yang tergambar
dalam tujuan pembelajaran dengan untuk apa melakukan penilaian.

6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran meliputi; kegiatan prapembelajaran (pre-activity),


penyajian informasi, praktek dan umpan balik (practice and feedback, pengetesan
(testing), dan mengikuti kegiatan selanjutnya.Strategi pembelajaran berdasarkan
teori dan hasil penelitian, karakteristik media pembelajaran yang digunakan,
bahan pembelajaran, dan karakteristik warga belajar yang menerima
pembelajaran.Prinsip-prinsip inilah yang digunakan untuk memilih materi strategi
pembelajaran yang interaktif.

7. Mengembangkan Materi Pembelajaran

Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, produk


pengembangan ini meliputi petunjuk untuk warga belajar, materi pembelajaran,
dan soal-soal. Materi pembelajaran meliputi : petunjuk untuk tutor, modul untuk
warga belajar, transparansi OHP, videotapes, format multimedia, dan web untuk
pembelajaran jarak jauh. Pengembangan materi pembelajaran tergantung kepada
tipe pembelajaran, materi yang relevan, dan sumber belajar yang ada disekitar
perancang.

5
8. Merancang & Mengembangkan Evaluasi Formatif

Dalam merancang dan mengembangkan evaluasi formative yang


dihasilkan adalah instrumen atau angket penilaian yang digunakan untuk
mengumpulkan data.Data-data yang diperoleh tersebut sebagai pertimbangan
dalam merevisi pengembangan pembelajaran ataupun produk bahan ajar. Ada tiga
tipe evaluasi formatif : uji perorangan (one-to-one), uji kelompok kecil (small
group) dan uji lapangan (field evaluation).

9. Merevisi pembelajaran

Data yang diperoleh dari evaluasi formative dikumpulkan dan


diinterpretasikan untuk memecahkan kesulitan yang dihadapi warga belajar dalam
mencapai tujuan.Bukan hanya untuk ini, singkatnya hasil evaluasi ini digunakan
untuk merevisi pembelajaran agar lebih efektif.

10. Mengembangkan Evaluasi Sumatif

Di antara kesepuluh tahapan desain pembelajaran di atas, tahapan ke-10


(sepuluh) tidak dijalankan. Evaluasi sumative ini berada diluar sistem
pembelajaran model Dick & Carey, (2001) sehingga dalam pengembangan ini
tidak digunakan.2

C. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Kemp

Kemp menyebut modelnya “Instructional Design Plan”. Model ini dapat


digunakan pada sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Rancangan ini dibuat
untuk menjawab tiga pertanyaan pokok yaitu:

1. Apa yang harus dipelajari? (tujuan)


2. Prosedur dan sumber apa yang sebaiknya ada agar tingkat belajar yang
dikehendaki (aktivitas dan sumber)

Https://Www.Academia.Edu/13181477/Model_Pengembangan_Sistem_P
2

embelajaran_Dick_And_Carey

6
3. Bagaimana kita tahu bahwa belajar telah berlangsung (evaluasi) Model ini
meliputi delapan langkah yang saling berkaitan, serta merupakan proses
yang luwes dalam arti dapat dimulai dari mana saja, bahkan arahnya pun
dapat bergantian.

Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut:

1. Perumusan tujuan umum, kemudian menjabarkan topik-topik disertai


rumusan tujuan untuk tiap pokok.
2. Identifikasi ciri-ciri penting dari si belajar kepada siapa program
isntruksional ditujukan.
3. Perumusan tujuan belajar yang harus dikuasai si belajar dengan rumusan
yang dapat diukur.
4. Kumpulan isi bahan ajaran yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
5. Penjajagan awal latar belakang dan kemampuan si belajar yang
berhubungan dengan topik-topik yang telah ditentukan.
6. Pemilihan aktivitas belajar mengajar dan sumber Pembelajaran yang
sesuai dengan isi bahan ajaran untuk dipergunakan dalam kegiatan belajar.
7. Koordinasi pelayanan penunjang seperti anggaran, personel, fasilitas,
peralatan, dan penjadwalan guna melaksanakan rancanga istruksional.
8. Evaluasi penguasaan tujuan oleh si belajar, serta revisi dan penilaian
kembali setiap langkah dalam rancangan untuk disempurnakan (garis
putus-putus dalam gambar model menunjukkan revisi dari tipa unsur atau
langkah, didasarkan pada evaluasi sejauh mana si belajar telah mencapai
tujuan).

7
D. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran PPSI

PPSI, merupakan singkatan dari Prosedur Pengembangan Sistem


Pembelajaran, digunakan sebagai metode penyampaian dalam rangka kurikulum
1975 untuk SD, SMP dan SMA, dan kurikulum 1976 untuk sekolah-sekolah
kejuruan. PPSI menggunakan pendekatan sistem yang mengutamakan adanya
tujuan yang jelas sehingga dapat dikatakan bahwa PPSI menggunakan pendekatan
yang berorentasi pada tujuan “Sistem Isntruksional” dari PPSI menunjuk kepada
pengertian sebagai suatu sistem, yaitu sebagai suatu kesatuan yang terorganisasi,
yang teridri atas sejumlah komponen yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan sebagai suatu sistem,
pengajaran mengandung sejumlah komponen, antara lain; materi, metode, alat
evaluasi, yang kesemuanya berinteraksi antara satu denga yang lainnya untuk
mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.

8
Ada lima langkah pokok dalam PPSI:

1. Perumusan Tujuan

Tujuan Pembelajaran khusus adalah rumusan yang jelas tentangf


kemampuan dan tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki siswa sesudah
mengikuti program pengajaran tertentu.

2. Pengembangan Alat Evaluasi

Setelah tujuan-tjuan Pembelajaran dirumuskan, langkah berikutnya adalah untuk


menilai sampai diman mahasiswa telah menguasai kemampuan-kemampuan yang
telah dirumuskan dalam tujuan

Pembelajaran khusus di atas. Berbeda dari apa yang biasanya dilakukan,


pengembangan alat evaluasi tidak dilakukan pada langkah terakhir dari kegiatan
Pembelajaran, melainkan pada langkah kedua sesudah tujua Pembelajaran khusus
dirumuskan.

Hal ini didasarkan pada prinsip yang berorientasi pada tujuan atau hasil,
yaitu penilaian terhadap suatu sistem Pembelajaran didasarkan atas hasil yang
dicapai, untuk mengecek apakah rumusan tujuan Pembelajaran tersebut dapart
diukur (dinilai) atau tidak, perlu dikembangkan terlebih dahulu alat evaluasinya
sebelum melangkah lebih jauh.

3. Menentukan Kegiatan Belajar dan Materi Pelajaran

Langkah selanjutnya sesudah TIK dirumuskan dan alat evaluasi disusun,


adalah menetapkan kegiatan belajar siswa/mahasiswa yang perlu ditempuh agar
nantinya mereka dapat melakukan apa yang telah dirumuskan dalam tujuan
Pembelajaran khusus.

4.Merencanakan Program Kegiatan

9
Pada langkah ini perlu disusun strategi proses pengajaran dengan jalan
merumuskan peranan dan kegiatan mengajar, kegiatan belajar yang disusun secara
sistematis sesuai dengan situasi kelas. Metode pengajaran yang akan digunakan di
pihak yang paling sesuai untuk mencapai tujuan. Termasuk ke dalam langkah ini
ialah menyusun proses pelaksanaan evaluasi.

5.Melaksanakan Program

Langkah-langkah yang dilakukan pada fase ini adalah sebagai berikut:

a. Mengadakan tes awal


b. Menyampaikan materi pelajaran
c. 3.Mengadakan evaluasi tes akhir3

MODEL DESAIN PEMBELAJARAN MENURUT PPSI

http://fik.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/buku-rancangan-
3

pembelajaran.pdf

10
E. Model Pembelajaran ASSURE
Model ASSURE adalah jembatan antara peserta didik, materi, dan semua
bentuk media, berbasis teknologi dan bukan teknologi. Model ini mengasumsikan
bahwa cara pembelajaran tidak hanya menggunakan pertemuaan kuliah / buku
teks, tetapi juga memungkinkan untuk menggabungkan belajar di luar kelas dan
teknologi ke dalam materi pelajaran. Artinya, model ini memastikan
pengembangan instruksional dimaksudkan untuk membantu pendidik dalam
pengembangan instruksi yang sistematis dan efektif. Hal ini digunakan untuk
membantu para pendidik mengatur proses belajar dan melakukan penilaian hasil
belajar peserta didik. Model ASSURE didasarkan pada enam proses belajar
bahwa:
A Analyze Learners (Menganalisa Si Belajar)
S State Objectives (Kesatuan Tujuan/Sasaran)

11
S Select Methods, Media, and Materials (Memilih Metode, Media dan Bahan-
Bahan)
U Utilize Media and Materials (Memanfaatkan Media dan Bahan-Bahan)
R Require Learner Participation (Keharusan Partisipasi Si Belajar)
E Evaluate and Revise (Evaluasi dan Revisi)

Langkah-langkah Model ASSURE dalam Pembelajaran

1. Analyze Learners (Analisis Pebelajar)


2. State Standards and Objectives (Menentukan Standard Dan Tujuan)
3. Select Strategies, Technology, Media, and Materials (Memilih, Strategi,
Teknologi, Media dan Bahan ajar)
4. Utilize Technology, Media and Materials (Menggunakan Teknologi, Media
dan Bahan Ajar)
5. Require Learner Parcipation (Mengembangkan Partisipasi Pebelajar)
6. Evaluate and Revise (Mengevaluasi dan Merevisi)4

F. Model Hannafin And Peck.


Model Hannafin dan Peck adalah model desainp embelajaran yang terdiri
dari pada tiga fase yaitu fase Analisis keperluan, fase desain, fase pengembangan
4
Https://Www.Academia.Edu/13180381/Model_Assure_Formulasi_Pemb
elajaran_Berorientasi_Pengalaman

12
dan implementasi (Hannafin& Peck, 1988). Dalam model ini, penilaian dan
pengulangan perlu dijalankan dalam setiap fase.
— Tahap-tahap model Hannafin and Peck
— Tahap analisa kebutuhan: mengidentifikasi kebutuhan yang meliputi
kebutuhan dalam mengembangkan suatu media pembelajaran; (a) tujuan dan
objek media pembelajaran yang dibuat, (b) pengetahuan dan kemahiran yang
diperlukan oleh kelompok sasaran, (c)peralatan dan keperluan media
pembelajaran.
— Setelah semua keperluan diidentifikasi, Hannafin dan Peck menekankan untuk
menjalankan penilaian terhadap hasil itu sebelum melanjutkan ke tahap desain.
— Tahap desain; bertujuanuntuk mengidentifikasikan dan mendokumenkan
kaedah yang paling baik untuk mencapai tujuan pembuatan media tersebut
(informasi dari tahap analisa kebutuhan).
— Salah satu dokumen yang dihasilkan dalam fase ini ialah dokumen story board
yang mencakup urutan aktivitas pembelajaran berdasarkan keperluan pelajaran
dan objek media pembelajaran seperti yang diperoleh dalam tahap analisis
keperluan.
— Penilaian perlu dijalankan dalam tahap ini sebelum dilanjutkan ke tahap
pengembangan dan implementasi.
— Tahap pengembangan dan implementasi; penghasilan diagram alur, pengujian,
serta penilaian formatif (dilakukan sepanjang proses pengembangan media) dan
penilaian sumatif (dilakukan setelah media selesai dikembangkan).
— Dokumen story board akan dijadikan landasan bagi pembuatan diagram alur
yang dapat membantu proses pembuatan media pembelajaran, serta untuk menilai
kelancaran media yang dihasilkan seperti kesinambungan link,penilaian dan
pengujian.
— Hasil dari proses penilaian dan pengujian ini akan digunakan dalam proses
penyesuaian untuk mencapai kualitas media yang dikehendaki.

13
Model ini sangat menekankan proses penilaian dan evaluasi yang
mengikutsertakan proses meliputi: proses pengujian dan penilaian media
pembelajaran yang melibatkan ketiga fase secara berkesinambungan.5

G. Model ADDIE
ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or
Production, Implementation or Delivery and Evaluations. Menurut langkah-
langkah pengembangan produk, model penelitian dan pengembangan ini lebih
rasional dan lebih lengkap daripada model 4D. Model ini memiliki kesamaan
dengan model pengembangan sistem basisdata yang telah diuraikan sebelumnya.
Inti kegiatan pada setiap tahap pengembangan juga hampir sama. Oleh sebab itu,
model ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk
seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar.
Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) untuk merancang
sistem pembelajaran. Berikut ini diberikan contoh kegiatan pada setiap tahap
pengembangan model atau metode pembelajaran, yaitu

a. Analysis Pada tahap ini, kegiatan utama adalah menganalisis perlunya


pengembangan model/metode pembelajaran baru dan menganalisis
kelayakan dan syarat-syarat pengembangan model/metode pembelajaran
baru. Pengembangan metode pembelajaran baru diawali oleh adanya
masalah dalam model/metode pembelajaran yang sudah diterapkan.
Masalah dapat terjadi karena model/metode pembelajaran yang ada
sekarang sudah tidak relevan dengan kebutuhan sasaran, lingkungan
belajar, teknologi, karakteristik peserta didik, dsb. Setelah analisis
masalah perlunya pengembangan model/metode pembelajaran baru,
peneliti juga perlu menganalisis kelayakan dan syarat-syarat
pengembangan model/metode pembelajaran baru tersebut. Proses analisis
misalnya dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:

https://rismaalqomar.wordpress.com/2010/06/08/model-model-
5

pengembangan-sistem-pembelajaran/

14
(1) apakah model/metode baru mampu mengatasi masalah pembelajaran
yang dihadapi, (2) apakah model/metode baru mendapat dukungan
fasilitas untuk diterapkan; (3) apakah dosen atau guru mampu
menerapkan model/metode pembelajaran baru tersebut Dalam analisis ini,
jangan sampai terjadi ada rancangan model/metode yang bagus tetapi
tidak dapat diterapkan karena beberapa keterbatasan misalnya saja tidak
ada alat atau guru tidak mampu untuk melaksanakannya. Analisis metode
pembelajaran baru perlu dilakukan untuk mengetahui kelayakan apabila
metode pembelajaran tersebut diterapkan.
b. Design
Dalam perancangan model/metode pembelajaran, tahap desain memiliki
kemiripan dengan merancang kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini
merupakan proses sistematik yang dimulai dari menetapkan tujuan
belajar, merancang skenario atau kegiatan belajar mengajar, merancang
perangkat pembelajaran, merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi
hasil belajar. Rancangan model/metode pembelajaran ini masih bersifat
konseptual dan akan mendasari proses pengembangan berikutnya.
c. Development
Development dalam model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan
produk. Dalam tahap desain, telah disusun kerangka konseptual
penerapan model/metode pembelajaran baru. Dalam tahap
pengembangan, kerangka yang masih konseptual tersebut direalisasikan
menjadi produk yang siap diimplementasikan. Sebagai contoh, apabila
pada tahap design telah dirancang penggunaan model/metode baru yang
masih konseptual, maka pada tahap pengembangan disiapkan atau dibuat
perangkat pembelajaran dengan model/metode baru tersebut seperti RPP,
media dan materi pelajaran.
d. Implementation
Pada tahap ini diimplementasikan rancangan dan metode yang telah
dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu di kelas. Selama
implementasi, rancangan model/metode yang telah dikembangkan

15
diterapkan pada kondisi yang sebenarnya. Materi disampaikan sesuai
dengan model/metode baru yang dikembangkan. Setelah penerapan
metode kemudian dilakukan evaluasi awal untuk memberi umpan balik
pada penerapan model/metode berikutnya
e. Evaluation
Evaluasi dilakukan dalam dua bentuk yaitu evaluasi formatif dan sumatif.
Evaluation formatif dilaksanakan pada setiap akhir tatap muka
(mingguan) sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah kegiatan
berakhir secara keseluruhan (semester). Evaluasi sumatif mengukur
kompetensi akhir dari mata pelajaran atau tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Hasil evaluasi digunakan untuk memberi umpan balik kepada
pihak pengguna model/metode. Revisi dibuat sesuai dengan hasil evaluasi
atau kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh model/metode baru
tersebut.6

6
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808329/pengabdian/7cpengembangan
-model-pembelajaran.pdf

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang


digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dll.

Macam macam model dalam pembelajaran, yaitu :

1. Pengertian Model Pembelajaran


2. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Dick & Carey
3. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Kemp
4. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran PPSI
5. model Pembelajaran ASSURE
6. Model Hannafin And Peck.
7. Model ADDIE

B. Saran

Sesuatu yang paling utama dimiliki guru adalah kaitan dengan model-model
pembelajaran, model belajar ini perlu mendapat perhatian, sebab hal ini menjadi

17
salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan pengajaran yang diberikan
kepada siswa. Dengan kata lain, agar siswa belajar mencapai taraf yang lebih
tinggi, diperlukan kemampuan guru dalam menerapkan model-model
pembelajaran sebagaimana yang telah diuraikan di atas.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa terdapat banyak


kekurangan, oleh sebab itu kami minta kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Daftar Pustaka

Trianto, 2011, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,


Jakarta: Kencana Prenada Media Group,  Cetakan ke-4

Https://Www.Academia.Edu/13181477/Model_Pengembangan_Sistem_Pe
mbelajaran_Dick_And_Carey

http://fik.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/buku-rancangan-
pembelajaran.pdf

Https://Www.Academia.Edu/13180381/Model_Assure_Formulasi_Pembel
ajaran_Berorientasi_Pengalaman

https://rismaalqomar.wordpress.com/2010/06/08/model-model-
pengembangan-sistem-pembelajaran/

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808329/pengabdian/7cpengembangan-
model-pembelajaran.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai