Anda di halaman 1dari 12

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMASANGAN KASA 3 SISI (OPEN

PNEUMOTHORAKS), NEEDLE THORACOTOMY,VERBAN ELASTIS (FLAIL


CHEST)

Oleh

SRI SARTIKA JR

14420191052

PRECEPTOR INSTITUSI

Wa Ode Sri Asniar, S.Kep.,Ns.,M.Kes

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN DISASTER NURSING

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN IX

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2020
SOP PEMASANGAN KASSA 3 SISI (OPEN PNEUMOTHORAKS)

A. Defenisi
Memasang kasa 3 sisi adalah suatu tindakan kegawatdaruratan yang dilakukan
pada pasien yang mengalami keadaan Pneumothorax terbuka ( Sucking chest wound )
dimana dilakukan penutupan luka dengan kasa steril yang diplester hanya pada 3
sisinya saja.
B. Indikasi
Defek atau luka yang besar pada dinding dada yang terbuka menyebabkan
pneumotoraks terbuka. Tekanan di dalam rongga pleura akan segera menjadi sama
dengan tekanan atmosfir. Jika defek pada dinding dada mendekati 2/3 dari diameter
trakea maka udara akan cenderung mengalir melalui defek karena mempunyai
tahanan yang kurang atau lebih kecil dibandingkan dengan trakea. Akibatnya
ventilasi terganggu sehingga menyebabkan hipoksia dan hiperkapnia. Langkah awal
adalah menutup luka dengan kasa steril yang diplester hanya pada 3 sisinya
saja ( kasa harus dilapisi zalf/sofratulle pada sisi dalamnya supaya kedap udara).
C. Tujuan

Dengan penutupan luka menggunakan kasa 3 sisi ini diharapkan akan terjadi
efek flutter Type Valve dimana saat inspirasi kasa penutup akan menutup luka,
mencegah kebocoran udara dari dalam. Saat ekspirasi kasa penutup terbuka untuk
menyingkirkan udara keluar.Setelah itu maka sesegera mungkin dipasang selang dada
yang harus berjauhan dari luka primer. Menutup seluruh sisi luka akanmenyebabkan
terkumpulnya udara di dalam rongga pleura yang akan menyebabkan tension
pneumothorax kecuali jika selang dada sudah terpasang. Kasa penutup sementara
yang dapat dipergunakan adalah Plastic Wrap atau Petrolotum Gauze, sehingga
penderita dapat dilakukan evaluasi dengan cepat dan dilanjutkan dengan penjahitan
luka.
D. Perlengkapan
1. Sarung tangan
2. Kasa steril
3. Zalf/sofratulle
4. Plastic Wrap / Petrolotum Gauze / kasa oklusif
5. Gunting
6. Plester
E.Persiapan Pasien
1. Cek kesadaran pasien
2. Perhatikan luka pada daerah thorakas
3. Gelembung-gelembung udara dapat terlihat bergerak melewati darah di dalam
luka.
4. Bunyi desis yang khas dapat terdengar ketika udara melintasi defek dinding dada.
5. Komunikasikan kepada pasien untuk pemasangan kasa 3 sisi.
E. Tahapan Prosedur
1. Penatalaksanaan kasus pneumotoraks terbuka dilakukan dengan terlebih dulu
menjaga patensi Airway, Breathing,  dan Circulation
2. Buka pakaian penderita
3. Bersihkan luka yang akan dipasang kasa 3 sisi
4. Tutuplah lubang tersebut.
5. Menutup luka terbuka pada toraks dapat dengan memasang kasa kedap udara di
atas lukanya atau dengan menggunakan Plastic Wrap / Petrolotum Gauze / kasa
oklusif
6. Jika tidak ada kasa kedap udara, pakailah kasa biasa tetapi dengan ditambahkan
salep pada kasa tersebut.
7. Kemudian pasanglah plester pada 3 sisi dari kasa.
8. Plester pada sisi bawah.
9. Plester pada sisi kiri.
10. Dan plester pada sisi kanannya.
11. Sedangakan Sisi atas dibiarkan terbuka.
12. Jika tidak ada kasa, dapat memakai plastik (misalnya, plastik botol infus).
13. Jika tidak ada apapun pakailah tangan (bersarung tangan) untuk
menutup lubang tersebut.
14. Apabila pada pemasangan kasa kedap udara sesak menjadi bertambah, bukalah
kasa, karena kemungkinan sedang terjadi pneumotoraks tekanan.
15. Tentu saja berikan oksigen, dan bantu pernapasan jika diperlukan.
16. Jika kasa 3 sisi telah terpasang, maka miringkan pasien.
F. Cara pemasangan kasa 3 sisi
SOP PEMASANGAN NEEDLE THORACOTOMY

A. Pengertian
Menusukkan jarum dengan lumen yang besar ke rongga pleura
B. Tujuan
- Mengurangi rasa sesak nafas
-Mengeluarkan udara dari rongga pleura
-Mengurangi rasa sakit
C. Indikasi
Pasien dengan tension pneumatorax
D. Persiapan
Alat :
- Alat pelindung diri (masker, handscoen)
- Jarum IV line No. 14
- Betadine
- Kassa
- Handscoe
- Plester
Pasien :
- Inform consent
- Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
- Pasien tidur terlentang / sesuai kebutuhan
Petunjuk :
- 2 orang
E. Pelaksanaan
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker, handscoen)
2. Petugas I mengamankan jalan nafas sambil mengamankan servicall
3. Petugas II mendesinfeksi daerah yang akan dilakukan penusukan, yaitu pada
daerah dada yang mengalami tension pneumatorax
4. Melakukan penusukan dengan jarum yang sudah disiapkan di daerah mid
clavicula pada sela iga ke tiga
5. Setelah jarum ditusukkan pada sela iga ke tiga miringkan jarum 30-45 derajat
ke arah atas.
6. Jika jarum sudah masuk ditandai oleh suara keluarnya udara. Mandrain
dicabut dan kateternya ditinggal.
7. Tutup ujung IV cath. Dengan klap buatan dari potongan sarung tangan telah
diberikan lubang pada ujungnya.
8. Fiksasi IV cath dengan memberikan plester pada persambungan antara sarung
tangan dengan IV cath
9. Catat seluruh tindakan yang sudah dilakukan dan monitor respon pasien
F. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Jumlah nafas dan kualitas pernafasan
2. Keluhan pasien
3. Segera lanjutkan dengan pemasangan WSD
SOP PEMASANGAN VERBAN ELASTIS (FLAIL CHEST)

A. Pengertian
Mengganti balutan atau verban adalah suatu tindakan keperawatan untuk
mengganti perban perawatan luka untuk mencegah infeksi dengan cara mengganti
balutan yang kotor dengan balutan yang bersih. 
Pada prinsipnya dalam merawat luka atau menganti verban dibutuhkan
sterilitas mengingat luka sangat rentan terhadap masuknya mikroorganisme dan
adanya disintegritas jaringan.Dalam melakukan perawatan luka, dan yang
digunakan bervariasi.Bahan ini disesuaikan dengan kondisi luka kotor, bersih,
steril atau terinfeksi.
B. Tujuan
1. Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan dan dapat
menjaga kebersihan luka 
2. Melindungi luka dari kontaminasi
3. Dapat menolong hemostasis (bila menggunakan elastis verban)
4. Membantu menutupnya tepi luka secara sempurna
5. Menurunkan pergerakan dan trauma
6. Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan 
C. Kebijakan 
1. Pada balutan ynag sudah kotor
2. Pada penderita yang lukanya akan diperiksa oleh dokter atau akan diberi
obat kompres yang baru.
D. Peralatan 
Alat-alat steril 
1. Pinset anatomis 1 buah 
2. Pinset sirugis 1 buah
3. Gunting bedah/ jaringan 1 buah
4. Kassa kering dalam kom tertutup secukupnya
5. Kassa desinfektan dalam kom tertutup
6. Sarung tangan (Handschoon) 1 pasang
7. Korentnag/ forcep 
Alat-alat non steril 
8. Gunting verban 1 buah
9. Plester
10. Pengalas
11. Pinset anatomi 1 buah
12. Kom kecil 2 buah bila dibutuhkan
13. Nierbeken 2 buah
14. Kapas alkohol
15. Aceton/bensin
16. Larutan NaCl 0,9%
17. Larutan savlon
18. Larutan H2O2
19. Larutan Boor Water (BWC)
20. Bethadine
21. Sarung tangan 1 pasang
22. Masker
23. Kantong plastik/baskom untuk tempat sampah
E. Prosedur Pelaksanaan  
Tahap PraInteraksi 
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan 
3. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
Tahap orientasi 
1. Memberi salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
F.  Tahap Kerja 
1. Menutup sampiran
2. Pasang masker dan sarung tangan yang tidak steril
3. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
4. Letakkan pengalas dibawah area luka
5. Letakkan nierbeen didekat pasien 
6. Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka) dengan
menggunkan pinset anatomi, Buang balutan bekas kedalam nierbeken. Jika
menggunakan plester lepaskan plester dengan cara melepaskan ujungnya dan
menahan kulit di bawahnya, setelah itu tarik secara perlahan sejajar dengan
kulit dan kearah balutan. Bila masih terdapat sisa perekat dikulit, dapat
dihilangkan dengan aceton/ bensin
7. Bila balutan melekat pada jaringan dibawah, jangan dibasahi, tapi angkat
balutan dengan berlahan
8. Letakkan balutan kotor ke nierbeken lalu buang ke kantong plastik, hindari
kontaminasi dengan permukaan luar wadah
9. Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka
10. Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril
11. Membersihkan luka sesuai dengan jenis lukanya apakah luka bersih atau
kotor serta sejenisnya.
12. Menutup luka dengan cara tertentu sesuai keadaan luka
13. Plester dengan rapi
14. Buka sarung tangan dan masukkan kedalam nierbeken
15. lepaskan masker
16. Atur dan rapikan posisi pasien
17. Buka sampiran
18. Evaluasi keadaan umum pasien
19. Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih,
kering dan rapi
G. Tahap Terminasi 
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
7. Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan 
Jenis luka kotor & Luka bersih 
 Jenis luka kotor
Gunakan kassa steril yang dipegang dengan pinset, dicelupkan/ diberi
larutan Savlon, dan lakukan pembersihan pada luka.bila perlu berikan
H2O2 (bila ada jaringan yang mati dan sulit diangkat). Lanjutkan
pembersihan dengan Boor Water(BWC) hingga bersih
 Jenis luka bersih
Gunakan kassa steril yang dipegang dengan pinset. Celupkan/ diberi
larutan NaCl 0,9% atau BWC. kemudian bersihkan luka sampai bersih dan
lanjutkan dengan pengobatan luka menggunakan Bethadine atau
sejenisnya.
Cara menutup luka
 Balutan kering
- Lapisan pertama kassa kering steril untuk menutupi daerah insisi da
bagian sekeliling kulit
- Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap
- Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
 Balutan basah-kering 
- Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan steril atau
antimikrobial untuk menutupi area luka
- Lapisan kedua kassa steril yang lebab yang sifatnya menyerap
- Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
 Balutan basah-basah
- Lapisan pertama kassa steril yang telah dilembabkan dengan cairan
fisiologik untuk menutupi area luka
- Lapisan kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap
- Lapisan ketiga (lapisan palling luar) kassa steril yang sudah
dlmebabkan dengan cairan fisiologik

Anda mungkin juga menyukai