Intisari
Abstract
Health development is an integral and most important part of national development. One of
health development is community empowerment that relies on healthy countryside development as
its base. One of the parties expected to provide assistance in the implementation of alert
countrysides is the countryside apparatus. The implementation of clean and healthy life can be
achieved if the background is motivated by strong motivation. The aim of the study was to find out
the relationship between the motivation of the countryside apparatus on countryside alert and the
implementation of the need for clean and healthy living. The research method used descriptive
correlational and cross sectional design with a sample of 38 respondents who met the inclusion and
exclusion criteria. The instrument used to find out the motivations of countryside officials about
countryside alert and the implementation of clean and healthy life is a questionnaire consisting of
40 questions, analysis of data using the Spearman rank statistical test. The results showed that
there were 19 respondents (50.0%) good motivation and 22 healthy respondents (57.9%). Statistical
tests using the rank of spearman obtain a value of ρ <0.05 or 0.00 <0.05, so Ho is rejected, so it
can be denied that there is a realtion a meaning of between motivation peripheral of countyside
with behavior of healthy and clean life countryside of Kadipiro Sambirejo Sragen.
Keywords: Motivate, alert countryside, execution
1
Pendahuluan ”masyarakat sehat” mendorong Kabupaten
Sragen untuk lebih meningkatkan kesejahteraan
Program-program pembangunan di bidang masyarakatnya, terutama dalam hal kesehatan
kesehatan yang telah di tetapkan pemerintah dengan membentuk desa siaga.
dalam Renstra Departemen Kesehatan 2005- Kabupaten Sragen mempunyai 20
2009 adalah promosi kesehatan dan kecamatan dan terdiri dari 208 desa. Adapun 80
pemberdayaan masyarakat, lingkungan sehat, desa di antaranya telah menjadi desa siaga
upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan (38,5%). Salah satunya adalah desa Kadipiro
perorangan, pencegahan dan pemberantasan yang berada di kecamatan Sambirejo. Untuk
penyakit, perbaikan gizi masyarakat, sumberdaya melaksanakan program-program desa siaga itu
kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, diperlukan kerjasama dari beberapa pihak terkait.
kebijakan dan manajemen pembangunan Diantaranya perangkat desa, tokoh masyarakat,
kesehatan, penelitian dan pengembangan kader, pemuda, LSM, dan seluruh warga
kesehatan, pendidikan kedinasan, pengelolaan masyarakat.
SDM aparatur, penyelenggaraan pimpinan Selaku pemangku kepentingan terkait,
kenegaraan dan kepemerintahan, peningkatan perangkat desa mempunyai peran yang sangat
pengawasan dan akuntabilitas aparatur Negara besar dalam pelaksanaan desa siaga. Salah satu
(Sjaff, 2007). wujud nyata pelaksanaan desa siaga adalah
Satu di antara program pembangunan di perangkat desa menyelenggarakan penyuluhan,
bidang kesehatan adalah pemberdayaan memberikan contoh dan mengajak anggota
masyarakat, agar mau dan mampu untuk hidup masyarakat lainnya untuk menerapkan perilaku
sehat yang bertumpu pada pencapaian desa sehat hidup bersih dan sehat (PHBS).
sebagai basisnya. Menyimak kenyataan tersebut, Pelaksanaan tersebut dapat diraih atau
Pemerintah melalui Departemen Kesehatan dicapai jika dilatarbelakangi dengan motivasi
meluncurkan strategi pembangunan kesehatan yang kuat, tidak kenal menyerah atau putus asa.
dengan membentuk desa siaga (Depkes RI, Itulah sebabnya seorang perangkat desa yang
2006). mempunyai motivasi, semangat dan rasa percaya
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya diri yang kuat akan lebih berhasil dalam
memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan pelaksanaan tugas-tugasnya. Indikator
serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi keberhasilan pelaksanaan desa siaga dapat
masalah-masalah kesehatan, bencana dan terlihat dari dampak dan respon masyarakat
kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri setelah mendapatkan penyuluhan, contoh dan
(Depkes RI, 2006). ajakan dari perangkat desa untuk menerapkan
Hingga tahun 2008, jumlah desa siaga di perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dari
Indonesia sudah mencapai 39.000 desa. Desa fenomena tersebut di atas peneliti tertarik untuk
siaga ini membantu melaporkan suspect penyakit mengetahui hubungan antara motivasi perangkat
di suatu desa. Diharapkan pada tahun 2009 desa tentang desa siaga dengan pelaksanaan
seluruh desa yang jumlahnya sekitar 70.000 perilaku hidup bersih dan sehat di Desa Kadipiro
desa telah menjadi desa siaga (Tempo, 2008). Sambirejo Sragen.
Sekarang ini jumlah desa siaga di Jawa Tengah
baru terbentuk di 4.470 desa atau kelurahan. Tujuan Umum Penelitian
Sedangkan jumlah desa atau kelurahan di Jawa
Tengah jumlahnya sekitar 8.100 desa Mengetahui hubungan antara motivasi
(Kedaulatan Rakyat, 2008). perangkat desa tentang desa siaga dengan
Kabupaten Sragen merupakan satu dari 35 pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat di
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Sesuai Desa Kadipiro Sambirejo Sragen.
dengan visi Departemen Kesehatan ”masyarakat
yang mandiri untuk hidup sehat” dan misi
2
Tujuan Khusus Populasi dan Sampel
3
22 responden (57,9%). Adapaun yang apa yang menggerakkan arah bagi aktivitas
mempunyai pelaksanaan perilaku hidup atau pelaksanaan tugas tertentu. Sehingga
bersih dan sehat yang cukup sebanyak 15 motivasi perangkat desa yaitu apa yang
responden (39,5%) dan pelaksanaan memberikan arah bagi pelaksanaan desa siaga
kurang sebanyak 1 responden (2,6%) dari (Djaali, 2008).
38 responden yang dilakukan penelitian. Hasil penelitian yang pernah dilakukan
2. Analisa bivariat oleh Purwaningsih (2008), diperoleh hasil ada
Hasil uji Spearman Rank didapat nilai ρ < hubunga tingkat pendidikan dan motivasi ibu
0,05 atau 0,00 < 0,05 maka H0 ditolak, jadi rumah tangga dengan upaya pemberantasan
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan sarang nyamuk. Upaya pemberantasan sarang
antara motivasi perangkat desa tentang desa nyamuk merupakan bagian dari pelaksanaan
siaga dengan pelaksanaan perilaku hidup perilaku hidup bersih dan sehat dalam
bersih dan sehat di Desa Kadipiro Sambirejo pelaksanaan desa siaga, sehingga dapat
Sragen. disimpulan ada hubungan antara motivasi
perangkat desa tentang desa siaga dengan
Pembahasan pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat.
Hal ini sesuai dengan kajian referensi yang
Hubungan antara motivasi perangkat desa ada.
tentang desa siaga dengan pelaksanaan perilaku Faktor lain yang mendukung dan
hidup bersih dan sehat di Desa Kadipiro berpengaruh pada motivasi seseorang antara
Sambirejo Sragen. lain faktor fisik atau proses mental, faktor
hereditas, faktor lingkungan, faktor instrinsik
Hasil uji Spearman Rank, nilai ρ value sesorang, fasilitas (sarana dan prasarana),
< 0,05 maka H0 ditolak atau (0,000 < 0,05) situasi dan kondisi serta program dan aktivitas
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan (Widayatun, 2000).
antara motivasi perangkat desa tentang desa
siaga dengan pelaksanaan perilaku hidup Simpulan
bersih dan sehat di Desa Kadipiro Sambirejo
Sragen. Ada hubungan antara motivasi perangkat desa
Menurut Zainudin tahun 1979 yang tentang desa siaga dengan pelaksanaan perilaku
dikutip oleh Djaali (2008), pengertian hidup bersih dan sehat di Desa Kadipiro
motivasi adalah bagian fundamental dari Sambirejo Sragen.
kegiatan manajemen, sehingga dapat
ditujukan untuk pergerakan potensi dan daya Saran
manusia dengan jalan menimbulkan dan
menumbuhkan keinginan yang tinggi, 1. Bagi institusi kesehatan (DKK dan
kebersamaan dalam menjalankan tugas. Puskesmas), agar lebih meningkatkan
Hubungan motivasi dengan pelaksanaan pemberian penjelasan kesehatan tentang
adalah motivasi dapat sebagai dorongan untuk pelaksanaan desa siaga kepada perangkat desa
mengerjakan atau melaksanakan suatu tugas sebagai ujung tombak pelaksanaan desa siaga
dengan sebaik-baiknya berdasarkan standar agar pelaksanaan desa siaga menjadi lebih
atau aturan. Motivasi bukan sekedar dorongan berhasil.
untuk berbuat, tetapi mengacu kepada suatu 2. Bagi desa dan masayarakat (pembaca), agar
ukuran keberhasilan berdasarkan penilaian lebih mengintensifkan dan ikut berperan aktif
tugas yang dilakukan atau dikerjakan dalam setiap kegiatan penyuluhan dan upaya-
seseorang. Sedangkan menurut Gage dan upaya pelaksanaan perilaku hidup bersih dan
Berline tahun 1984 motivasi menggambarkan sehat untuk meningkatkan derajat kesehatan
apa yang memberikan energi bagi seseorang , masyarakat.
4
3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini 8. Sjaff, C. A. (2007). Sinkronisasi
dapat dijadikan sebagai sumber referensi pada RPJMN/Renstra Depkes- RKP -
penelitian selanjutnya dan perlu adanya PP38/2007-Permendagri 59/2007.
penelitian dengan metode observasional
Departemen Administrasi dan Kebijakan
analitik.
4. Bagi peneliti sendiri, agar menambah Kesehatan Fakultas Kesehatan
pengetahuan tentang teori-teori motivasi dan Masyarakat-Universitas Indonesia.
pelaksanaan desa siaga yang baru dan up to Jakarta.
date, juga lebih memperdalam cara 9. Widayatun, T. R. (2000). Ilmu Perilaku.
pembuatan atau melakukan penelitian dengan Jakarta : Fajar Interpratama.
cara atau metode yang berbeda.
Daftar Pustaka