Anda di halaman 1dari 6

Nama : Marwendah

NIM : 030433256

Kelas : Analisis Informasi Keuangan 18

Tugas.1

1. Jelaskan unsur dan kedudukan prinsip akuntansi berterima umum !


Jawaban :
1.
Prinsip Akuntansi Bersifat umum dan universal, dalam arti bahwa prinsip ini
merupakan seperangkat konsep, standar, prosedur, metode,
dan teknik sebagai objek pengetahuan akuntansi.

Prinsip Akuntansi Berupa sekumpulan konsep, standar, prosedur, metode,


Berterima Umum konvensi, kebiasaan, dan praktik yang dipilih atau
dianggap berterima umum serta dijadikan pedoman umum
di lingkungan (Negara) tertentu.

Standar Pengumuman/ ketentuan resmi yang dikeluarkan oleh


Akuntansi badan yang berwenang mengenai konsep, standar, dan
metode yang dinyatakan sebagai pedoman utama dalam
praktik akuntansi perusaaan dalam lingkungan
(Negara) sepanjang ketentuan ini relevan dengan
keadaan perusahaan atau unit usaha tertentu.

Praktik akuntansi yang dilaksanakan harus mengacu pada prinsip akuntansi yang
berterima umum (PABU). Berterima/ berlaku umum mempunyai makna bahwa laporan
keuangan sutau perusahaan bias dimengerti oleh siapapun dengan latar belakang apapun.
PABU merupakan standar yang harus diikuti dimanapun profesi akuntan berada, kecuali
jika keadaan membenarkan pengecualian terhadap standar yang ada. Jika manajemen
merasa bahwa keadaan yang dihadapi tidak memungkinkan ketaatan terhadap standar
yang ada, pengecualian dapat dilakukan, tentu saja disertai dengan pengungkapanyang
memadai.

Bentuk dari PABU mencakup konvensi, aturan, dan prosedur yang diperlukan untuk
merumuskan praktik akuntansi yang berlaku umum pada saat tertentu.

Prinsip akuntansi berterima umum mengacu pada berbagai sumber. Sumber acuan prinsip
akuntansi itu berlaku umum di Indonesia. Menurut IAI, hal tersebut yaitu:

a. Prinsip akuntansi yang ditetapkan atau dinyatakan berlaku oleh badan pengatur
standar dari Ikatan Akuntan Indonesia.
b. Pernyataan dari badan yang terdiri atas pakar pelaporan keuangan yang
mempertimbangkan isu akuntansi dalam forum public dengan tujuan menetapkan
prinsip akuntansi atau menjelaskan praktik akuntansi yang adadan berlaku umum. Hal
ini denga syarat proses penerbitan tersebut terbukauntuk dikomentari oleh public dan
badan pengatur standar dari Ikatan Akuntan Indonesia yang tidak menyatakan
keberatan atas penerbitan pernyataan tersebut.
2. Jelaskan tiga pengelompokan arus kas dan contoh transaksi yang termasuk didalamnya !
Jawaban :
a. Arus Kas Aktivitas Operasi
Merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan yaitu kegiatan utama atau
kegiatan operasional badan usaha tersebut.
Adapun arus kas masuk yang berasal dari kegiatan operasional antara lain:
 Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan hasil dari penjualan barang dan
jasa.
 Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan pendapatan bunga atas piutang
yang ada.
 Penerimaan retur (pengembalian dana) dari supplier.
Sedangkan arus kas keluar dari kegiatan operasional antara lain:
 Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan dijual.
 Pembayaran hutang dan bunga atas hutang-hutang perusahaan tersebut baik
hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
 Pembayaran pajak penghasilan pada pemerintah atas keuntungan yang diperoleh
perusahaan dan pembayaran kewajiban serta denda lainnya.
 Pembayaran gaji, juga seluruh pembayaran tunai yang tidak berasal dari transaksi
investasi atau pendanaan seperti pengembalian dana kepada langganan dan
sumbangan, pembayaran tuntutan di pengadilan dan lainnya.
b. Arus Kas Aktivitas Investasi
Merupakan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan
dan pelepasan aset tetap sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Aktivitas investasi meliputi siklus kegiatan jangka panjang yang mempengaruhi
investasi dalam aktiva tetap, juga investasi serta pemberian dan penagihan pinjaman
kepada perusahaan lainnya. Arus kas masuk terjadi bila kas diterima dari hasil atau
pengubahan investasi yang dilakukan sebelumnya.
Adapun arus kas masuk dari aktivitas investasi misalnya dari:
 Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud serta aktiva produktif lainnya
(tidak termasuk persediaan).
 Hasil penjualan surat berharga baik surat berharga yang merupakan investasi
maupun milik sendiri seperti saham.
 Hasil penagihan pinjaman jangka panjang yang merupakan kegiatan investasi dan
tidak termasuk bunga.
Sedangkan arus kas keluar dari aktivitas investasi antara lain dari:
 Pembayaran untuk pembelian aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud.
 Pemberian pinjaman pada entitas lainnya berupa aktiva tetap.
c. Arus Kas Aktivitas Pendanaan
Klasifikasi arus kas berdasarkan arus kas pendanaan (financing activities) meliputi
pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas pendanaan berkaitan dengan
bagaimana kegiatan kas diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk biaya
operasinya. Aktivitas ini mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi
modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan. Dalam hal ini arus kas masuk
merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan/pembiayaan perusahaan.
Sedangkan arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditur
atas dana yang diberikan sebelumnya.
Arus kas pendanaan meliputi:
 Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.
 Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus
saham perusahaan.
 Penerimaan kas dari emisi obligasi pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman
lainnya.
 Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesee) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (financial lease)
Arus kas masuk dari kegiatan pendanaan antara lain:
 Pengeluaran surat berharga berupa saham
 Menerbitkan surat hutang jangka panjang berupa obligasi dan wesel bayar jangka
panjang.
 Pengeluaran hipotek dan lainnya.
Arus kas keluar dari kegiatan pendanaan misalnya:
 Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan pada pemegang
saham.
 Pembayaran atas pembelian/pemilikan kembali saham (treasury stock) dan
obligasi.
 Pembayaran hutang pokok dana yang dipinjam kecuali bunga karena termasuk
kegiatan operasi.
3. Pada tanggal 20 Desember 2018 dibeli persediaan dagang senilai Rp.20 juta, tetapi
pembayaran atas pembelian tersebut akan dilakukan pada 10 Januari 2019.
Dari ilustrasi di atas jelaskan pengakuan transaksi basis akrual !
Jawaban :
Pengakuan berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi dimana transaksi ekonomi
atau peristiwa akuntansi diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan
berdasarkan pengaruh transaksi pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa
memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan.
Dari ilustrasi di atas diketahui bahwa pembelian persediaan dilakukan pada tanggal 20
Desember 2018 secara kredit dan baru aakan dibayar pada tanggal 10 Januari 2019.
Jika menggunakan pengakuan akuntansi berbasis akrual, maka pencatatan yang
dilakukan pada jurnal umum yaitu :
Tanggal 20 Desember 2018
Persediaan 20.000.000
Utang – Jangka Pendek 20.000.000
Oleh karena itu, atas pembelian tersebut pada Laporan Keuangan Tahun 2018 tercatat
tambahan Persediaan sebesar Rp 20.000.000 dan Utang – Jangka Pendek sebesar Rp
20.000.000
Selanjutnya pada tanggal 10 Januari 2019 membuat jurnal:
Utang – Jangka Pendek 20.000.000
Kas 20.000.000
Sehingga pada laporan keuanga, saldo utang akan berkurang Rp 20.000.000 dan saldo
kas berkurang Rp 20.000.000

4. Berikanlah contoh ilustrasi dengan kenaikan harga untuk menentukan penggolongan


inflasi berdasarkan tingkatannya !
Jawaban :
Penggolongan inflasi berdasarkan tingkatannya :
a. Inflasi Ringan (Creeping Inflation)
Inflasi yang lajunya kurang dari 10 % setahun, sehingga inflasi ini tidak begitu
dirasakan. Inflasi ini sering disebut juga inflasi yang merayap, dan tidak begitu
mengganggu perekonomian secara nasional. Seperti pada tahun 2004 lalu di
Indonesia laju inflasi di bawah 10 %, sehingga perekonomian Indonesia pada
posisi yang stabil.
b. Inflasi sedang
Inflasi yang lajunya antara 10%-30% setahun. Pada tingkatan ini mulai dapat
dirasakan naiknya harga-harga meski tidak begitu signifikan, dan jika tidak segera
diatasi akan menjadi inflasi berat.
c. Inflasi berat
Inflasi yang lajunya berada pada batas antara 30%-100% setahun. Pada tingkat ini
harga-harga kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan.
Indonesia pernah mengalami inflasi berat pada tahun 1998. Pada waktu itu inflasi
per Desember mencapai 77,63 %.
d. Hiperinflasi
Jenis inflasi ini sangat dirasakan karena dapat terjadi secara besar-besaran dan jika
diukur berada di atas 100% setahun. Di Indonesia pada tahun 1966 pernah
mengalami inflasi sebesar 600%, hal ini disebab-kan pencetakan uang baru secara
besar-besaran untuk menutup defisit anggaran pada waktu itu.

Contoh Ilustrasi:
Tingkat Inflasi Indonesia (perubahan % tahunan pada indeks harga konsumen)
5. Diketahui saldo kas pada 31 Desember tahun 2016 adalah 24.000. saldo kas pada 31
Desember tahun 2017 adalah 36.000, dengan angka indeks tahun 2016 adalah 100.
Selanjutnya diketahui saldo kas pada tahun 2018 adalah 18.000.
Dari ilustrasi di atas buatlah analisis tren angka indeks tahun ke 2017 & 2018.
Jawaban :
Jawab:

Tahun 2017
Saldo kas 31/12/2016 24.000
Saldo kas 31/12/2017 36.000
Perubahan saldo kas 12.000 atau terdapat kenaikan saldo kas sebesar 50%
Angka indeks tahun 2016 adalah 100,
maka angka indeks tahun 2017 adalah 150% x 100 = 150

Tahun 2018
Saldo kas 31/12/2017 36.000
Saldo kas 31/12/2018 18.000
Perubahan saldo kas 18.000 atau terdapat penurunan saldo kas sebesar 50%
Angka indeks tahun 2017 adalah 150,
Maka angka indeks tahun 2018 adalah 50% x 150 = 75

Anda mungkin juga menyukai