Anda di halaman 1dari 64

Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar

RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS


TAHUN ANGGARAN 2019

BAB XII. SPESIFIKASI DAN SYARAT – SYARAT

Pekerjaan : RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS

Lokasi : KOMP. RSUD SOEDARSO, KOTA PONTIANAK

Lingkup Pekerjaan :
- Renovasi total 1 ( satu ) unit bangunan Laboratorium non permanen
menjadi 1 ( satu ) unit bangunan Laboratorium permanen
- Hasil akhir pekerjaan berupa 1 ( satu ) unit bangunan dengan 2 ( dua )
lantai

PASAL 1

PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. PENGUKURAN, DUGA DAN PATOK UTAMA

1.1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Meliputi: pekerja-pekerja, ahli, bahan, peralatan dan kegiatan-

kegiatan yang diperlukan, untuk menyelesaikan semua pekerjaan

pengukuran sesuai dengan RKS dan gambar.

b. Pekerjaan pengukuran antara lain:

 Penentuan lokasi bangunan, jalan, trotoar, door lop, landscaping


dan lain-lain.

 Penentuan duga.

c. Uitzet & pemasangan bowplank:

 Kontraktor wajib melaksanakan pengukuran/uitzet dahulu untuk


menentukan peil (muka lantai jadi) dan as bangunan.

 Tanda-tanda as bangunan dinyatakan pada bouwplank dan

ditulis dengan cat meni / minyak yang tidak terhapus air. . Untuk

itu Kontraktor harus mengajukan permohonan secara tertulis

kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan

persetujuannya.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

1.1.2 Syarat-syarat

a. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dan


berpengalaman.

b. Pemeriksaan: hasil pengukuran harus segera di laporkan kepada

KONSULTAN PENGAWAS , Panitia Pembangunan, Pemilik dan

atau yang ditunjuk dan dimintakan persetujuannya. KONSULTAN

PENGAWAS akan menentukan patok utama sebagai dasar dari

gedung, jalan dan bangunan-bangunan lainnya.

c. Pelaksana wajib melakukan pengukuran ulang dengan cermat tidak

sekedar melaksanakan titik dalam gambar perencanaan.


d. Kesalahan penentuan titik di lapangan menjadi tanggung jawab

penuh kontraktor.
1.1.3 Bahan dan Peralatan

Meteran serta peralatannya dan patok-patok yang kuat diperlukan dalam

pengukuran. Semua peralatan ini harus dimiliki kontraktor dan harus

selalu ada bila sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan.

1.1.4 Tata Kerja :

Lokasi, ukuran dan duga gedung, doorlop, trotoar, jalan maupun

bangunan-bangunan lainnya ditentukan dalam gambar. Jika terdapat

keragu-raguan supaya menanyakan kepada KONSULTAN PENGAWAS


.

1.2. PEMBONGKARAN, PEMBERSIHAN DAN PERATAAN LAPANGAN

1.2.1 Lingkup Pekerjaan :

Secara umum Kontraktor Pelaksana menerima lahan sesuai yg terdapat

di lokasi pekerjaan.

a. Meliputi semua pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-

peralatan, kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan

semua pekerjaan : stripping, grubbing, penggalian, pengurugan,

pemadatan dan lain-lain sesuai dengan RKS dan gambar-gambar.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

b. Pekerjaan pada seksi-seksi lain yang berhubungan dengan hal ini

antara lain pekerjaan untuk konstruksi.


c. Pelaksana menerima dan wajib melakukan cek ulang, verifikasi atas

data daya dukung tanah untuk menggunakannya sebagai basis data.

1.2.2 Syarat-syarat :

a. Standar: Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.

b. Laporan penyelidikan tanah: Laporan mengenai hal ini dapat

diperoleh di kantor Konsultan Perencana atau Pemberi Tugas.

1.2.3 Bahan-bahan

Urugan: bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas


dan ditentukan sebagai berikut:

a. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan


b. Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis tanah

yang berbutir kasar, tidak mengembangkan dan bebas sampah-

sampah, akar dan bahan-bahan organik lainnya.

c. Lapisan teratas urugan setebal 30 cm tidak boleh dimasuki butir-butir

yang lebih kasar dari 3 cm.

d. Tanah untuk keperluan pengurugan taman.

1.2.4 Tata Kerja :


1.2.4.1 Pengertian clearing, stripping dan grubbing :

 Clearing: Membersihkan semua sampah-sampah dan

barang-barang yang tidak perlu.

 Stripping: Memapras semua rumput dan tumbuh-

tumbuhan lainnya kecuali pohon-pohon yang memang

dipertahankan.

 Grubbing: Menyingkirkan dan membuang semua

sampah dari tempat kerja.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

1.2.4.2 Finish grading :

Di daerah untuk landscaping, elevasinya tidak boleh berbeda


lebih atau kurang dari 3 cm dengan elevasi yang tercantum

dalam gambar.

1.2.4.3 Pekerjaan-pekerjaan untuk melindungi kerusakan:

 Kontrol air di permukaan dan di bawah tanah selama

masa pembangunan dan masa pemeliharaan dengan

jaminan. Lindungilah seluruh lapangan terhadap air yang

menggenang, yang mengalir yang dapat menimbulkan

erosi, serta tanah longsor. Ini meliputi pembuatan


tanggul-tanggul, selokan-selokan sementara, sumur-

sumur, alat-alat pompa dan lain-lain guna mencegah


kerusakan atau dibawah tanah ditempat yang

berdekatan, serta pengaruhnya terhadap bangunan

disekitarnya.

 Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya terhadap

kerusakan-kerusakan termasuk kerusakan-kerusakan

bangunan dan infrastruktur disekitarnya akibat

pelaksanaan proyek tersebut.

 Perpanjangan jangka waktu kontrak yang disebabkan


lapangan belum siap tidak akan dipertimbangkan, kecuali

bila Kontraktor telah melakukan semua usaha-usaha

perlindungan yang mungkin.

1.3. PEKERJAAN TANAH UNTUK KONSTRUKSI

1.3.1 Lingkup Pekerjaan :

a. Meliputi: Pekerja-pekerja, peralatan-peralatan, bahan-bahan yang

sehubungan dengan galian dan urugan untuk konstruksi seperti

yang tercantum dalam spesifikasi dan gambar-gambar.

b. Pekerjaan ini berhubungan dengan:

 Pembersihan dan perataan lapangan


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

 Pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan seksi ini.

1.3.2 Syarat-syarat
a. Standar: Pengujian seperti disyaratkan dalam bab ini.

b. Laporan penyelidikan tanah untuk pondasi bangunan ini dapat dilihat

di kantor Konsultan Perencana Pemberi Tugas atau Panitia

Pembangunan, Konsultan Pengawas .

c. Pemeriksaan dan pengujian: Pekerjaan tanah yang dilakukan akan

diperiksa dan diuji pada laboratorium Penyelidikan Tanah yang

dipilih oleh KONSULTAN PENGAWAS , KONSULTAN PENGAWAS

disetujui Panitia Pembangunan.


Jasa-jasa Laboratorium akan meliputi :

 Pengujian daya dukung tanah melalui metode sondir dan boring


dalam jumlah titik sample sesuai persyaratan sipil.

 Menghasilkan data–data daya dukung tanah mendasar seperti

persyaratan sipil.

 Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi

persyaratan dan spesifikasi.

1.3.3 Bahan-bahan :

Urugan: bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas

dan ditentukan sebagai berikut:


a. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan

b. Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis tanah

yang berbutir kasar, tidak mengembang dan bebas sampah-

sampah, akar dan bahan-bahan organik lainnya.

c. Lapisan teratas urugan setebal 30 cm tidak boleh dimasuki butir-butir

yang lebih kasar dari 5 cm.

d. Tanah untuk keperluan pengurugan taman merupakan tanah subur

berhumus.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

1.3.4 Tata Kerja :

1.3.4.1
Galian untuk Konstruksi: Urugan dan perataan tanah galian untuk

Konstruksi harus dikerjakan sesuai dengan Pasal 1.2.4 dan harus selesai

sebelum pekerjaan seksi ini dimulai. Semua galian dan pemadatan tanah

dari seksi ini harus mengikuti persyaratan dari Pasal 1.2.4 dengan

persyaratan lain sebagai berikut:

a. Konsultan Pengawas memeriksa dan menyetujui semua

permukaan sebelumnya pengecoran beton.

b. Semua sisa tanah dan bongkaran yang berasal dari galian harus
dibuang seluruhnya keluar lapangan sehingga bersih.

c. Jika galian tanah vertikal selalu runtuh maka alternatif ini tidak
diijinkan.

d. Galian tanah vertikal ini jika memenuhi syarat di atas juga pada

masing-masing sisinya lebih besar 2,5 cm dari pada yang

ditunjukkan dalam gambar.

e. Bila galian tanah dibuat terlalu dalam tanpa persetujuan Konsultan

Pengawas terlebih dahulu kelebihan dari galian ini tidak boleh

diurug kembali dengan tanah, tetapi harus diisi dengan pasir urug

atau beton tergantung dari jenis pondasinya.


f. Tata kerja pekerjaan galian tanah untuk konstruksi didasarkan pada

prosedur keamanan dan keselamatan dari ancaman runtuh dan

longsor.

g. Semua metode kerja dan peralatan pendukung harus sesuai

prosedur keamanan dan keselamatan kerja galian atas ancaman

runtuh dan longsor.

1.3.4.2

Pemadatan di area bangunan, Tanah urug / pasir urug harus dipastikan

padat.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

1.4. PEKERJAAN DIREKSI KEET

Direksi keet merupakan fasilitas kerja untuk Tim teknis yang ditunjuk Pengguna

Jasa di lapangan (Direksi) serta Konsultan Pengawas . Pembuatan direksi keet

beserta perangkat pendukungnya mengikuti instruksi dari Direksi / Konsultan

Pengawas .

Bangsal, gudang / Direksi keet setelah pekerjaan selesai, akan menjadi milik

Proyek dimana Pembongkaran dan pembersihan bangunan bangsal kerja

menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa konstruksi.

Kantor untuk direksi ini dapat pula berupa suatu ruangan yang disewa oleh

penyedia jasa konstruksi atas ijin Pejabat Pembuat Komitmen.

1.5. PERSYARATAN UMUM

1. Spesifikasi Umum

a. Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh

Gambar Kerja serta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis,

seperti yang akan diuraikan dalam Buku ini.

b. Apabila terdapat ketidakjelasan, perbedaan-perbedaan dan / atau

kesimpangsiuran informasi dalam pelaksanaan, Penyedia Jasa konstruksi

diwajibkan mengadakan pertemuan dengan Direksi / Konsultan Pengawas

untuk mendapat, kejelasan pelaksanaan.

2. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai yang dinyatakan dalam Gambar

Kerja serta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Teknis.

b. Menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat

bantu lainnya.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

c. Mengadakan pengamanan, Pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan,

alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung


sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna.

d. Pekerjaan pembongkaran, pembersihan dan pengamanan dalam Tapak

Bangunan sebelum pelaksanaan dan setelah pembangunan.

e. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pembangunan gedung Serbaguna

Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.

3. Gambar Dokumen

Apabila terdapat ketidakjelasan, kesimpangsiuran, perbedaan dan / atau ketidak

sesuaian dan keragu-raguan diantara setiap Gambar Kerja, Penyedia Jasa


konstruksi diwajibkan melaporkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas gambar

mana yang akan dijadikan pegangan. Hal tersebut di atas tidak dapat dijadikan

alasan dan Penyedia Jasa konstruksi untuk memperpanjang / meng- claim biaya

maupun waktu pelaksanaan

4. Shop Drawing

a. Penyedia Jasa konstruksi wajib membuat shop drawing untuk detail khusus

yang belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak maupun

yang diminta oleh Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana.

b. Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantuKonsultan Pengawas an dan

digambarkan semua data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh bahan,

keterangan produk, cara pemasangan dan / atau spesifikasi / persyaratan


khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik.

5. Ukuran

a. Pada dasarnya semua ukuran dalam Gambar Kerja A (Arsitektur) pada

dasarnya adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan selesai.

b. Penyedia Jasa konstruksi tidak dibenarkan merubah atau mengganti ukuran

yang tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan/Dokumen Kontrak tanpa


sepengatahuan Direksi.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

6. Sarana Kerja
a. Penyedia Jasa konstruksi wajib memasukkan identitas, nama, jabatan,

keahlian masing-masing anggota kelompok kerja pelaksana dan inventarisasi

peralatan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini

b. Penyedia Jasa konstruksi wajib memasukkan identifikasi tempat kerja

(workshop dan peralatan yang dimiliki dimana pekerjaan Penyedia Jasa

konstruksi akan dilaksanakan serta jadwal kerja

c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/material di lapangan harus aman dari

segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan


lain yang sedang berjalan serta memenuhi persyaratan penyimpanan bahan

tersebut.

7. Standard Yang Dipergunakan

Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia,

Standard Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya

dengan pekerjaan, antara lain :

a. NI-2 PBI-19711 Peraturan Beton Indonesia ( 1971]

b. SKSNI T-15-1991 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk

Bangunan Gedung.

c. PUBI – 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia

d. NI-3 PMI PUBBI Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia


e. NI-4 Persyaratan Cat Indonesia

f. SKSNI S-05 - 1990 Spesifikasi Ukuran Kayu Untuk Bangunan

g. NI-8 Peraturan Semen Portland Indonesia

h. NI-10 Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan

i. PUIL-2000 Peraturan Umum Instalasi Listrik

j. SNI - 1728-1989-F Tata cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk

Gedung
k. Peraturan Teknis lain yang berlaku di Indonesia.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

8. Syarat Bahan

a. Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik
tidak cacat, sesuai dengan spesifikasinya yang diminta dan bebas dari noda

lainnya yang dapat mengganggu kualitas maupun penampilan.

b. Untuk pekerjaan khusus/tertentu, selain harus mengikuti standard yang

dipergunakan juga harus mengikuti persyaratan Pabrik yang bersangkutan

9. Merk Pembuatan Bahan

a. Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam uraian pekerjaan &

persyaratan Pelaksanaan teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan


kualitas dan tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat, kecuali bila
ditentukan lain.

b. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus sesuai

dengan yang tercantum dalam Gambar, memenuhi standard spesifikasi bahan

tersebut.

c. Dalam pelaksanaanya, setiap bahan/material dan komponen jadi keluaran

pabrik harus di bawah KONSULTAN PENGAWAS an / supervisi Tenaga Ahli

yang ditunjuk.

d. Direksi / Konsultan Pengawas berhak menunjuk Tenaga Ahli yang ditunjuk


Pabrik dan/atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai pelaksana

e. Diisyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang yang

diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam pekerjaan

ini, kecuali ada ketentuan lain yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas .

f. Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi /

Konsultan Pengawas / Perencana

g. Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi /

Konsultan Pengawas / Perencana sebanyak empat buah dari satu bahan

yang ditentukan untuk menetapkan standard of appearence.

h. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah dua minggu setelah SP

KONSULTAN PENGAWAS turun


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

10. Contoh Bahan/Material & Komponen Jadi

a. Untuk detail-detail hubungan tertentu, Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan


membuat komponen jadi (mock up) yang harus diperlihatkan kepada Direksi /

Konsultan Pengawas / Perencana untuk mendapat persetujuan.

b. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji sesuai dengan

standard yang berlaku.

11. Koordinasi Pelaksanaan

a. Penunjukan Supplier dan/atau Sub Penyedia Jasa konstruksi harus

mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas

b. Penyedia Jasa konstruksi wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas

petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana dengan Penyedia Jasa


konstruksi bawahan atau Supplier bahan

c. Supplier wajib hadir mendampingi Direksi / Konsultan Pengawas / Perencana

di lapangan untuk pekerjaan tertentu atau khusus sesuai instruksi Pabrik

12. Persyaratan Pekerjaan

a. Penyedia Jasa konstruksi wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan

mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian

bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan uraian Pekerjaan &

Persyaratan Pelaksanaan Teknis dan / atau khusus sesuai intruksi Pabrik

b. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di Lapangan, Penyedia Jasa

konstruksi wajib memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja terkait

pekerjaan lain antara lain pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal,

Plumbing / Sanitasi dan mendapat ijin tertulis dari Direksi.

13. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Semua ukuran dan posisi termasuk pemasangan patok-patok di Lapangan

harus tepat sesuai Gambar Kerja.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

b. Kemiringan yang dibuat harus cukup untuk mengalirkan air hujan menuju ke

selokan yang ada di sekitarnya serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang


tertera di dalam Gambar Kerja. Tidak dibenarkan adanya genangan air.

c. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa konstruksi wajib

meneliti Gambar Kerja dan melakukan pengukuran kondisi lapangan.

d. Setiap bagian dari pekerjaan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu

dari Direksi / Konsultan Pengawas sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan

tersebut.

e. Semua pekerjaan yang sudah selesai terpasang, apabila perlu harus

dilindungi dari kemungkinan cacat yang disebabkan oleh pekerjaan lain.


f. Penyedia Jasa konstruksi tidak boleh menclaim sebagai pekerjaan tambah

bila terjadi Kerusakan suatu pekerjaan akibat keteledoran Penyedia Jasa


konstruksi, Penyedia Jasa konstruksi harus memperbaikinya sesuai dengan

keadaan semula.

g. Memperbaiki suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan yang

berlaku/Gambar pelaksanaan atau Dokumen Kontrak.

h. Penunjukan Tenaga Ahli oleh Direksi / Konsultan Pengawas yang sesuai

dengan kegiatan suatu pekerjaan.

i. Semua pengujian bahan, pembuatan atau pelaksanaan di Lapangan harus

dilaksanakan oleh Penyedia Jasa konstruksi.

14. Pekerjaan Pembongkaran & Perbaikan Kembali

a. Penyedia Jasa konstruksi harus sudah memperhitungkan segala kondisi yang


ada / existing di Lapangan yang meliputi dan tidak terbatas pada Saluran

Drainase, Pipa Air Bersih, Pipa lainnya yang masih berfungi dan kabel bawah

tanah apabila ada.

b. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan pombongkaran

untuk pekerjaan lain, maka Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan

memperbaiki kembali atau menyelesaikan pekerjaan tersebut sebaik mungkin

tanpa mengganggu sistem yang ada. Dalam kasus ini, Penyedia Jasa
konstruksi tidak dapat menclaim sebagai pekerjaan tambah.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

Penyedia Jasa konstruksi wajib melapor kepada Direksi / Konsultan Pengawas

sebelum melakukan pembongkaran / pemindahan segala sesuatu yang ada di


Lapangan.

PASAL 2

PEKERJAAN STRUKTUR

B. 1. PEKERJAAN GALIAN TANAH

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-peralatan

dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.

b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi untuk pekerjaan sub

struktur, ‘cut and fill’ dan pekerjaan lain seperti yang disebutkan/ ditunjukkan dalam

gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

c. Juga termasuk pengamanan galian dan cara-cara pelaksanaannya (jika ada),

terutama untuk galian yang membahayakan bangunan eksisting dan pekerja.

d. Pembuangan sisa galian yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya

Penyedia Jasa Konstruksi.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Kedalaman galian pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai dengan peil-peil
yang tercantum dalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu,

jaringan jalan/aspal, akar dan pohon-pohon yang terdapat dibagian galian yang akan

dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang.

b. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain

yang masih digunakan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus secepatnya

memberitahukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas, atau kepada

Penguasa/intansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

seperlunya. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas segala kerusakan-

kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.

Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap

langkah apapun untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan yang berlangsung tersebut

tidak terganggu.

c. Pengurugan/Pengisian kembali bekas galian harus dilakukan selapis demi selapis,

dan ditumbuk sampai padat sesuai dengan yang disyaratkan pada pasal mengenai

Pekerjaan Urugan & Pemadatan“. Pekerjaan Pengisian/Pengurugan kembali ini

hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaaan dan mendapatkan

persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.

d. Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih
terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus digali keluar

sedang lubang-lubang diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga

mendapatkan kembali dasar yang waterpas. Pemadatan dilakukan secara berlapis-

lapis dengan tebal setiap lapisan 20 cm lepas, dengan cara pemadatan dan

pengujian sesuai dengan spesifikasi pemadatan.

e. Apabila terdapat air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu

pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang memadai

atau pompa lumpur yang diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk

menghindari tergenangnya air lumpur pada dasar galian.

f. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai

jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat

yang dianggap perlu dan atas petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

g. Jika terdapat kedalaman yang berbeda dari galian yang berdekatan, maka galian

harus dilakukan terlebih dahulu pada bagian yang lebih dalam dan seterusnya.

B. 2. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu lainnya yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

b. Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan dan pemadatan kembali untuk

pekerjaan substruktur, ‘cut and fill’ dan pekerjaan lain yang ditunjukkan dalam
gambar atau petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Bahan yang digunakan menggunakan material bekas galian atau tanah urug yang

didatangkan. Tanah urug yang didatangkan harus disetujui oleh Direksi / Konsultan

Pengawas.

b. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max tiap-

tiap lapisan 20 cm tanah lepas dan dipadatkan dan mencapai peil permukaan tanah

yang direncanakan.
c. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan

sebagainya.

d. Jika tidak ada persetujuan tertulis sebelumnya dari Direksi / Konsultan Pengawas

maka pemadatan pada material urug tidak boleh dengan dibasahi air. Pemadatan

urugan dilakukan dengan memakai alat pemadat/Compactor. Pemilihan jenis dan

kapasitas Compactor harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan

Pengawas.

e. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan

adalah ± 10 mm terhadap kerataan yang ditentukan.

f. Setelah pemadatan selesai, sisa urugan tanah harus dipindahkan ketempat tertentu

yang disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia

Jasa Konstruksi.

B. 3. PEKERJAAN URUGAN PASIR URUG / SIRTU PADAT

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk memperoleh

hasil pekerjaan yang baik.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

b. Pekerjaan urugan pasir urug /sirtu dilakukan diatas dasar galian tanah, dibawah

lapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur yang berhubungan
dengan tanah seperti pondasi, sloof, dll.

c. Penggunaan pasir urug atau sirtu sesuai yang ditunjukkan di dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

a. Sirtu/pasir urug yang digunakan harus tediri dari butir-butir yang bersih, tajam

dan keras, bebas dari lumpur, tanah lempung, dan lain sebagainya,.

b. Untuk air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung

minyak, asam alkali dan bahan-bahan organik lainnya, serta memenuhi syarat-

syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu, Direksi /
Konsultan Pengawas dapat minta kepada Penyedia Jasa Konstruksi, supaya air

yang dipakai untuk keperluan ini diperiksa di laboraturium pemeriksaan bahan

yang resmi dan sah, atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan di atas dan harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan

Pengawas.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Lapisan sirtu /pasir urug padat dilakukan lapis demi lapis maksimum tiap lapis 5

cm, hingga mencapai tebal padat yang diisyaratkan dalam gambar.

b. Setiap lapisan sirtu/pasir urug harus diratakan, disiram air dan atau dipadatkan

dengan alat pemadat yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.

c. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang kering agar dapat

diperoleh hasil kepadatan yang baik.

d. Kondisi yang kering tersebut harus dipertahankan sampai pekerjaan pemadatan

yang bersangkutan selesai dilakukan.

e. Pemadatan harus diulang kembali jika keadaan tersebut diatas tidak dipenuhi.

(Jika perlu dibuatkan sump pit untuk menangkap air ).


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

f. Tebal lapisan sirtu/pasir urug minimum 10 cm padat atau sesuai yang ditnjukkan

dalam gambar. Ukuran tebal yang dicantumkan dalam gambar adalah ukuran
tebal padat.

g. Lapisan pekerjaan diatasnya, dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat

persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.

B. 4. PEKERJAAN LANTAI KERJA

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenega kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan dibawah lapisan finishing lantai / atau pekerjaan
struktur pada seluruh detail yang ditunjukkan dalam detail gambar.

2. Persyaratan Bahan

Semen, pasir, split dan air lihat di pekerjaan beton.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan

dengan contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi /

Konsultan Pengawas.

b. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan diatas, tetapi dibutuhkan

untuk penyelesaian penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik

dari jenisnya dan harus disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

c. Untuk lantai kerja yang langsung diatas tanah, maka lapisan batu pecah

dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai

persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal.

d. Pekerjaan lantai kerja merupakan campuran antara PC, pasir beton dan krikil atau

split dengan perbandingan 1:3:5 .


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

e. Permukaan lapisan lantai kerja harus dibuat rata / waterpas. Kecuali pada lantai

ruangan-ruangan yang diisyaratkan pada kemiringan tertentu, supaya diperhatikan


mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk

Direksi / Konsultan Pengawas.

B. 5. PEKERJAAN ACUAN / BEKISTING

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan

pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan gambar-

gambar konstruksi, dengan memperhatikan ketentuan tambahan dari arsitek dalam


uraian dan syarat-syarat pelaksanaannya.

2. Persyaratan Bahan

a. Bahan acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk : Beton, baja, pasangan

bata yang diplester atau kayu.

b. Pada prinsipnya semua penunjang bekisting (perancah) harus menggunakan

steger besi (scafolding).

c. Pemakaian perancah bambu tidak diperbolehkan. Jenis lain yang akan

dipergunakan harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan

Pengawas terlebih dahulu.

d. Untuk papan Acuan harus menggunakan multiplek dengan tebal minimum 9 mm.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk dapat

menahan beban-beban, tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan dan

peninjauan terhadap beban angin dan lain-lain, peraturan harus dikontrol

terhadap Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

b. Semua ukuran-ukuran penampang Struktur Beton yang tercantum dalam

gambar struktur adalah ukuran bersih penampang beton, tidak termasuk


plesteran/finishing.

c. Sebelum memulai pekerjaannya, Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan

gambar dan perhitungan acuan serta sample bahan yang akan dipakai, untuk

disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

d. Pada dasarnya tiap-tiap bagian dari bekisting, harus mendapat persetujuan dari

Direksi / Konsultan Pengawas, sebelum bekisting dibuat pada bagian itu.

e. Acuan yang direncanakan sedemikian rupasehingga tidak ada perubahan

bentuk dan cukup kuat menampung beban-beban sementara maupun tetap


sesuai dengan jalannya pengecoran beton.

f. Susunan acuan dengan penunjang-penunjang yang diatur sedemikian rupa

sehingga memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Direksi /

Konsultan Pengawas.

g. Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu

pembongkarannya tidak menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang

bersangkutan.

h. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran yang melekat

seperti potongan-potongan kayu, potongan-potongan kawat, paku, tahi gergaji,

tanah dan sebagainya.

i. Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran,

kerataan/kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan gambar-gambar


konstruksi.

j. Papan acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dulu sebelum pengecoran.

Harus diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan

tersebut pada sisi bawah.

k. Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi

kebocoran atau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak

berubah bentuk )dan tidak bergoyang.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

l. Sebelumnya dengan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan

Pengawas baut-baut dan tie rod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton
harus diatur sedemikian, sehingga bila bekisting dibongkar kembali, maka

semua besi tulangan harus berada dalam permukaan beton.

m. Pada bagian terendah ( dari setiap phase pengecoran ) dari bekisting kolom atau

dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.

n. Setelah pekerjaan diatas selesai, Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta

persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas dan minimum 3 (tiga) hari

sebelum pengecoran Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan permohonan

tertulis untuk izin pengecoran kepada Direksi / Konsultan Pengawas.

4. Pembongkaran

a. Pembongakaran dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia, dimana

bagian konstruksi yang dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri

dan beban-beban pelaksanaannya.

b. Cetakan – cetakan bagian konstruksi dibawah ini boleh dilepas dalam waktu

sebagai berikut :

- Sisi-sisi balok dan kolom yang tidak terbebani 7 hari

- Sisi-sisi balok dan kolom yang terbebani 21 hari

c. Setiap rencana pekerjaan pembongkaran cetakan harus diajukan terlebih dahulu

secara tertulis untuk disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

d. Permukaan beton harus terlihat baik pada saat acuan dibuka, tidak

bergelombang, berlubang, atau retak-retak dan tidak menunjukkan gejala

keropos/tidak sempurna.

e. Acuan harus dibongkar secara cermat dan hati-hati, tidak dengan cara yang

dapat menimbulkan kerusakan pada beton dan material-material lain


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

disekitarnya, dan pemindahan acuan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga

tidak menimbulkan kerusakan akibat benturan pada saat pemindahan.


f. Perbaikan yang rusak akibat kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi menjadi

tanggungan Penyedia Jasa Konstruksi.

g. Apabila setelah cetakan dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang

keropos atau cacat lainnya, yang akan mempengaruhi konstruksi tersebut, maka

Penyedia Jasa Konstruksi harus segera memberitahukan kepada Direksi /

Konsultan Pengawas, untuk meminta persetujuan tertulis mengenai cara

perbaikan pengisian atau pembongkarannya.

h. Penyedia Jasa Konstruksi tidak diperbolehkan menutup/mengisi bagian beton


yang keropos tanpa persetujuan tertulis Direksi / Konsultan Pengawas. Semua

resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut dan biaya-biaya perbaikan,
pembongkaran, atau pengisian atau penutupan bagian tersebut, manjadi

tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

i. Seluruh bahan-bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus dibersihkan dari

lokasi proyek dan dibuang pada tempat-tempat yang ditentukan oleh Direksi /

Konsultan Pengawas sehingga tidak mengganggu lahan kerja.

j. Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Direksi / Konsultan

Pengawas mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat

sebagai berikut :
- Konstruksi beton yang keropos yang dapat mengurangi kekuatan konstruksi.

- Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk/ukuran yang direncanakan

atau posisi-posisinya tidak seperti yang ditunjuk oleh gambar.

- Konstruksi beton yang tidak tegak lurus atau rata seperti yang telah

direncanakan.

- Konsruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya yang memperlemah

kekuatan konstruksi.

- Dan lain-lain cacat yang menurut pendapat Perencana/Direksi / Konsultan

Pengawas dapat mengurangi kekuatan konstruksi.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

k. Alternatif Acuan/Bekisting :

Penyedia Jasa Konstruksi dapat mengusulkan alternatif jenis acuan yang akan

dipakai, dengan melampirkan brosur/gambar acuan tersebut beserta

perhitungannya untuk mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan

Pengawas. Dengan catatan bahwa alternatif acuan tersebut tidak merupakan kerja

tambah dan tidak menyebabkan keterlambatan dalam pekerjaan.Sangat

diharapkan agar Penyedia Jasa Konstruksi dapat mengajukan usulan acuan yang

dapat mempersingkat waktu pelaksanaan tanpa mengurangi/ membahayakan

mutu beton dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

B. 6. PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat

bantu lainnya serta pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua

pekerjaan beton berikut pembersihannya sesuai yang tercantum dalam gambar, baik

untuk pekerjaan Struktur Bawah/Pondasi maupun Struktur Atas.

2. Peraturan-peraturan

Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar

pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :

- Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, SNI-2847-2013.

- Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 1726 -

2002 ).

- Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

- Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur

Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.

- Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)-NI-3.

- Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).

- Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).

- Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).

- Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).

- Peraturan Bangunan Nasional 1978.

- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.

- Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya

Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987

UDC:699.81:624.04).

3. Keahlian dan Pertukangan

a. Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan

beton sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan,

toleransi dan penyelesaian.

b. Khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung diatas tanah,

harus dibuatkan lantai kerja dari beton tak bertulang dengan campuran 1 PC : 3

pasir : 5 split setebal minimum 5 cm atau seperti tercantum pada gambar

pelaksana.

c. Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang-tukang yang

berpengalaman dan mengerti benar akan pekerjaannya.

d. Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sesuai dengan

gambar dan spesifikasi struktur.

e. Apabila Direksi / Konsultan Pengawas memandang perlu, untuk melaksanakan

pekerjaan-pekerjaan yang sulit dan atau khusus Penyedia Jasa Konstruksi harus

meminta nasihat dari tenaga ahli yang ditunjuk Direksi / Konsultan Pengawas atas

beban Penyedia Jasa Konstruksi.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

4. Persyaratan Bahan

a. Semen.
1). Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal yang memenuhi

syarat-syarat dari :

- Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.

- Mempunyai sertifikat uji (test sertificate) dari lab yang disetujui secara

tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.

2). Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak

diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis/merk semen untuk


suatu konstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim
dalam kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.

3). Saat pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Semen harus

diterima dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup

rapat, dan harus disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan

pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Sak-sak semen

tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m atau

maximum 10 sak. Setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan,

dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan

pengirimannya.

4). Untuk semen yang diragukan mutunya dan terdapat kerusakan akibat salah

penyimpanan, dianggap sudah rusak, sudah mulai membantu, dapat ditolak

penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus

segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2x24 jam atas

biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

b. Aggregat (Aggregates).

1). Semua pemakaian batu pecah (agregat kasar) dan pasir beton, harus

memenuhi syarat-syarat :
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

- Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.

- Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat

atau kotoran-kotoran lainnya).

2). Kerikil dan batu pecah (agregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar

dari 38 mm, untuk penggunaanya harus mendapat persetujuan tertulis

Direksi / Konsultan Pengawas. Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara

keseluruhan harus dapat menghasilkan mutu beton yang diisyaratkan, padat

dan mempunyai daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam porporsi

campuran yang akan dipakai.


3). Direksi / Konsultan Pengawas harus meminta kepada Penyedia Jasa

Konstruksi untuk mengadakan test kwalitas dari agregat-agregat tersebut


dari tempat penimbunan yang ditunjuk oleh Direksi / Konsultan Pengawas,

setiap saat di laboratorium yang disetujui Direksi / Konsultan Pengawas atas

biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

4). Apabila ada perubahan sumber dari mana agregat tersebut disupply, maka

Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis

kepada Direksi / Konsultan Pengawas.

5). Agregat harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras permukaannya

dan dicegah supaya tidak terjadi percampuran dengan tanah dan terkotori.

c. Air

1). Air yang digunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan dilapangan adalah air

bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali),

tulangan, minyak atau lemak dan memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton

Indonesia serta uji terlebih dahulu oleh Laboraturium yang disetujui secara

tertulis oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

2). Air yang mengandung garam (air laut) sama sekali tidak diperkenankan untuk

dipakai.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

d. Besi Beton ( Steel Bar ).

1). Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :

- Peraturan-peraturan relevan yang tercantum pada pasal ini butir 2.

- Baru, bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak/karat dan tidak cacat

(retak-retak, mengelupas, luka dan sebagainya).

- Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar dan

bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan

Peraturan Beton Indonesia.

- Mempunyai penampang yang sama rata.

2). Kecuali bila ditentukan lain di dalam gambar maka mutu besi beton yang

digunakan adalah :
 ≤ ø12mm : BJTP U-24 ( Tulangan Polos )

 > ø12mm : BJTD U-40 ( Tulangan Ulir )

3). Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan

diatas, harus mendapat persetujuan tertulis Perencana Struktur. Besi beton

harus disupply dari satu sumber (manufacture) dan tidak dibenarkan untuk

mencampur adukan bermacam-macam sumber besi beton tersebut untuk

pekerjaan konstruksi.

4). Sebelum mengadakan pemesanan Penyedia Jasa Konstruksi harus

mengadakan pengujian mutu besi beton yang akan dipakai, sesuai dengan

petunjuk-petunjk dari Direksi / Konsultan Pengawas.


5). Barang percobaan diambil dibawah kesaksian Direksi / Konsultan Pengawas,

berjumlah min.3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis percobaan, yang

diameternya sama dan panjangnya ± 100 cm. Percobaan mutu besi beton juga

akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu oleh Direksi / Konsultan

Pengawas.

6). Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa kesaksian Direksi /

Konsultan Pengawas tidak diperkenankan sama sekali dan hasil test yang

bersangkutan tidak sah.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

7). Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab

Penyedia Jasa Konstruksi.


8). Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh atau yang

semacam itu, harus mendapat persertujuan tertulis Perencana Struktur.

9). Besi beton harus dilengkapi dengan label yang memuat nomor pengecoran

dan tanggal pembuatan, dilampiri juga dengan sertifikat pabrik yang sesuai

untuk besi tersebut.

10). Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya tidak sesuai

dengan spesifikasin struktur harus segera dikeluarkan dengan site setelah

menerima instruksi tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas, dalam waktu


2x24 jam atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

11). Untuk menjamin mutu besi beton, Direksi / Konsultan Pengawas mempunyai
wewenang untuk juga meminta Penyedia Jasa Konstruksi melakukan

pengujian tambahan untuk setiap pengiriman 5 ton dengan jumlah 3 (tiga) buah

contoh untuk masing-masing diameter atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi

atau setiap saat apabila Direksi / Konsultan Pengawas mempunyai keraguan

terhadap mutu besi beton yang dikirim.

e. Kualitas Beton

1). Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, beton menggunakan Ready Mix
dengan kualitas beton adalah:

a). Beton mutu K-250 untuk beton struktur (Pondasi, sloof, kolom, balok,

plat lantai, dan dinding beton).

b). Mutu beton K-175 digunakan untuk kolom-kolom praktis, ring balok pada

pasangan bata / batako.

c). Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang

terdapat dalam Peraturan Beton Indonesia.

2). Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan jaminan atas kemampuannya

membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman


pelaksanaan dilain tempat dan dengan mengadakan trial-mix dilaboraturium.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

3). Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda

uji per 1,5 m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda uji yang
pertama. Pengambilan benda uji harus dengan periode antara yang

disesuaikan dengan kecepatan pembetonan.

4). Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat laporan tertulis atas data-data

kualitas beton yang dibuat dengan disahkan oleh Direksi / Konsultan

Pengawas dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan perhitungan tekanan

beton karakteristiknya.

5). Laporan tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboraturium.

6). Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m3, harus dilakukan pengujian
slump (slump test), dengan syarat minimum 8 cm dan maksimum 12 cm. Cara

pengujian sebagai berikut :

Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton

(bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang rata

atau plat beton. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian

adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 16 mm panjang 30

cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru).

7). Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap

lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu

lapisan yang dibawahnya. Setelah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat

perlahan-lahan dan diukur penurunannya.

8). Slump Test dilakukan dibawah pengawasan Direksi / Konsultan Pengawas dan

dicatat secara tertulis.

5. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Pada dasarnya pelaksanaan Pekerjaan Beton Bertulang harus dilakukan

dengan peraturan-peraturan yang disebutkan pada butir 2 pasal ini.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

Syarat Khusus untuk Beton Ready Mix.

1). Pada prinsipnya semua persyaratan-persyaratan untuk yang dibuat


dilapangan berlaku juga untuk Beton Ready Mix, baik mengenai persyaratan

Material Semen, Aggregat, air ataupun Admixture, Testing Beton, Slump dan

sebagainya.

2). Disyaratkan agar pemesanan Beton Ready Mix dilakukan pada supplier

Beton Ready Mix yang sudah terkenal mengenai stabilitas mutunya,

kontinuitas penyediaannya dan mempunyai/mengambil material-material

dari tempat tertentu yang tetap dan bermutu baik.

3). Selain mutu beton maka harus diperhatikan betul-betul tentang kontinuitas
pengadaan agar tidak terjadi hambatan dalam waktu pelaksanaan.

4). Direksi / Konsultan Pengawas akan menolak setiap Beton Ready Mix yang
sudah mengeras dan menggumpal untuk tidak digunakan dalam

pengecoran. Usaha-usaha yang menghaluskan / menghancurkan Beton

Ready Mix yang sudah mengeras atau menggumpal sama sekali tidak

diperbolehkan.

5). Penambahan air dan material lainnya kedalam Beton Ready Mix yang sudah

berbentuk adukan sama sekali tidak diperkenankan, karena akan merusak

komposisi yang ada dan bisa menurunkan mutu beton yang direncanakan.

6). Untuk mencegah terjadi pengerasan/penggumpalan beton sebelum


dicorkan, maka Penyedia Jasa Konstruksi harus merencanakan secermat

mungkin mengenai kapan Beton Ready Mix harus tiba di Lapangan dan

berapa jumlah volume yang dibutuhkan, termasuk didalamnya dengan

memperhitungkan kemungkinan macetnya transportasi dari/ke Lapangan.

7). Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta jaminan tertulis kepada Supplier

Beton Ready Mix jaminan tentang mutu beton, stabilitas mutu dan kontinuitas

pengadaan dan jumlah / volume beton yang digunakan.

8). Walaupun demikian, untuk mengecek mutu beton yang dipakai maka baik

Penyedia Jasa Konstruksi maupun Supplier Beton Ready Mix masing-

masing harus membuat silinder atau kubus beton percobaan untuk di Test di

Laboratorium yang ditunjuk/disetujui secara tertulis oleh Direksi / Konsultan


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

Pengawas dan jumlah silinder atau kubus beton dibuat sesuai dengan

Peraturan Beton Indonesia.


9). Beton Ready Mix yang tidak memenuhi mutu yang diisyaratkan, walaupun

disupply oleh Perusahaan Beton Ready Mix, tetap merupakan tanggung

jawab sepenuhnya dari Penyedia Jasa Konstruksi.

10). Beton Ready Mix yang sudah melebihi waktu 3 (tiga) jam, yaitu terhitung

sejak dituangkannya air kecampuran beton kedalam truk ready mix di

plant/pabrik sampai selesainya beton ready mix tersebut dituangkan dicor,

tidak dapat digunakan atau dengan perkataan lain akan ditolak. Segala

akibat biaya yang ditimbulkannya menjadi beban dan resiko Penyedia Jasa
Konstruksi.

c. Adukan Beton Yang Dibuat di tempat (Site Mixing)

Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat :

1). Semen diukur menurut berat.

2). Agregat diukur menurut berat.

3). Pasir diukur menurut berat.

4). Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (concrete

batching plant).

5). Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk.

6). Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan

lebih dulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai.

d. Test Kubus Beton (Pengujian Mutu Beton).

1). Direksi / Konsultan Pengawas berhak meminta setiap saat kepada Penyedia

Jasa Konstruksi untuk membuat benda uji silinder atau kubus dari adukan
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

beton yang dibuat, dengan jumlah sesuai dengan peraturan beton bertulang

yang berlaku.
2). Untuk benda uji berbentuk silinder, cetakan harus berbentuk silinder dengan

ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan memenuhi syarat dalam

Peraturan Beton Indonesia. Untuk benda uji berbentuk kubus, cetakan harus

berbentuk bujur sangkar dalam segala arah dengan ukuran 15x15x15 cm

dan memenuhi syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.

3). Pengambilan adukan beton, percetakan benda uji kubus dan curingnya

harus dibawah pengawasan Direksi / Konsultan Pengawas. Prosedurnya

harus memenuhi syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.


4). Pengujian.

Pada umunya pengujian dilakukan sesuai dengan Peraturan Beton

Indonesia, termasuk juga pengujian-pengujian susut (slump) dan pengujian

tekan (Crushing test).

Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat pengujian slump, maka kelompok

adukan yang tidak memenuhi syarat itu tidak boleh dipakai, dan Penyedia

Jasa Konstruksi harus menyingkirkannya dari tempat pekerjaan. Jika

pengujian tekanan gagal maka perbaikan-perbaikan atau langkah-langkah

yang diambil harus dilakukan dengan mengikuti prosedure-prosedure

Peraturan Beton Indonesia atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

5). Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan benda uji kubus menjadi

tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

6). Benda uji kubus harus ditandai dengan suatu kode yang menunjukkan

tanggal pengecoran, bagian struktur yag bersangkutan dan lain-lain data

yang perlu dicatat.

7). Semua benda uji kubus harus di Test diLaboraturium bahan bangunan dan

tempat pengetesan tersebut harus disetujui oleh Direksi / Konsultan

Pengawas.

8). Laporan asli (bukan photo copy) hasil Percobaan harus diserahkan kepada

Direksi / Konsultan Pengawas segera sesudah selesai percobaan, dengan


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

mencantumkan besarnya kekuatan karakteristik, deviasi standard, campuran

adukan dan berat benda uji kubus tersebut. Percobaan/test kubus beton
dilakukan untuk umur-umur beton 3,7 dan 14 hari dan juga untuk umur beton

28 hari.

9). Apabila dalam pelaksanaan nanti ternyata bahwa mutu beton yang dibuat

seperti yang ditunjukkan oleh benda uji kubusnya gagal memenuhi syarat

spesifikasi, maka Direksi / Konsultan Pengawas berhak meminta Penyedia

Jasa Konstruksi supaya mengadakan percobaan-percobaan non destruktif

atau bila perlu untuk mengadakan percobaan loading (Loading Test) atas

biaya Penyedia Jasa Konstruksi. Percobaan-percobaan ini harus memenuhi


syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia.

10). Apabila gagal, maka bagian pekerjaan tersebut harus dibongkar dan
dibangun baru sesuai dengan petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

11). Semua biaya-biaya untuk percobaan dan akibat-akibat gagalnya pekerjaan

tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

e. Pengecoran Beton.

1). Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian

struktural dari pekerjaan beton, Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan

permohonan izin pengecoran tertulis kepada Direksi / Konsultan Pengawas

minimum 3 (tiga) hari sebelum tanggal/hari pengecoran.

a). Permohonan izin pengecoran tertulis tersebut hanya boleh diajukan

apabila bagian pekerjaan yang akan dicor tersebut sudah “siap” artinya

Pemborng sudah mempersiapkan bagian pekerjaan tersebut sebaik

mungkin sehingga sesuai dengan gambar dan spesifikasi.

b). Atas pertimbangan khusus Direksi / Konsultan Pengawas dan pada

keadaan-keadaan khusus misalnya untuk volume pekerjaan yang akan

dicor relatif sedikit/kecil dan sederhana maka izin pengecoran dapat

dikeluarkan lebih awal dari 3 (tiga)hari tersebut.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

c). Izin pengecoran tertulis yang sudah dikeluarkan dapat menjadi batal

apabila terjadi salah satu keadaan sebagai berikut :


- Izin pengecoran tertulis telah melewati 7 (tujuh) hari dari tanggal

rencana pengecoran yang disebutkan dalam izin tersebut.

- Kondisi bagian pekerjaan yang akan dicor sudah tidak memenuhi

syarat lagi misalnya tulangan, pembersihan bekesting atau hal-

hal lain yang tidak sesuai gambar-gambar & spesifikasi.

d). Jika tidak ada persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas,

maka Penyedia Jasa Konstruksi akan diperintahkan untuk

menyingkirkan /membongkar beton yang sudah dicor tanpa


persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas, atas biaya

Penyedia Jasa Konstruksi sendiri.

2). Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan

menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak

memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-

kotoran atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkut mesin

harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas,

sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat

pengangkut yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-

sisa adukan yang mengeras.

3). Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi

beton selesai diperiksa dan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi /

Konsultan Pengawas.

4). Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih

dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu,batu,

tanah dan lain-lain) dan dibasahi dengan air semen.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

5). Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan

adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian lebih dari 1,5 m yang akan
menyebabkan pengendapan/pemisahan agregat.

6). Pengecoran harus dilakukan secara terus menerus (continue/tanpa berhenti).

Adukan yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah

keluar dari mesin adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama

pengangkutan, tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.

f. Pemadatan Beton.

1). Beton yang dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan ukuran yang
sesuai selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa

sehingga tidak merusak acuan maupun posisi/rangkaian tulangan.


2). Pekerjaan beton yang telah selesai harus bebas kropos (honey comb), yaitu

memperlihatkan permukaan yang halus bila cetakan dibuka.

3). Penyedia Jasa Konstruksi harus menyiapkan vibrator-vibrator dalam jumlah

yang cukup untuk masing-masing ukuran yang diperlukan untuk menjamin

pemadatan yang baik.

4). Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara

mencampur dan mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat tidak

diperlukan penggunaan sesuatu admixture. Jika penggunaan admixture masih

dianggap perlu, Penyedia Jasa Konstruksi diminta terlebih dahulu

mendapatkan persetujuan tertulis dari Perencana Struktur dan Direksi /

Konsultan Pengawas mengenai hal tersebut.

5). Untuk itu Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan memberitahukan nama

perdagangan admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-

data bahan, nama pabrik produksi jenis bahan mentah utamanya, cara-cara

pemakaiannya resiko/efek sampingan dan keterangan-keterangan lain yang

dianggap perlu.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

g. Siar Pelaksanaan dan Urutan / Pola Pelaksanaan.

1). Posisi dan pengaturan siar pelaksanaan harus sesuai dengan peraturan beton

yang berlaku dan mendapat persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan

Pengawas.

2). Umumnya posisi siar pelaksanaan terletak pada 1/3 bentang tengah dari suatu

konstruksi. Bentuk siar pelaksanaan harus vertikal dan untuk siar pelaksanaan

yang menahan gaya geser yang besar harus diberikan besi tambahan/dowel

yang sesuai untuk menahan gaya geser tersebut.

3). Sebelum pengecoran beton baru, permukaan dari beton lama supaya

dibersihkan dengan seksama dan dikasarkan. Kotoran-kotoran disingkirkan

dengan air dan menyikat sampai agregat kasar tampak. Setelah permukaan
siar tersebut bersih, “Calbond” harus dilapiskan merata seluruh permukaan.

4). Untuk pengecoran dengan luasan dan atau volume besar maka untuk

menghindarkan/meminimalkan retak-retak akibat susut, pengecoran harus

dilakukan dalam pentahapan dengan pola papan catur, urutan pekerjaan harus

diusulkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi untuk mendapat persetujuan tertulis

dari Direksi / Konsultan Pengawas.

h. Curing Dan Perlindungan Atas Beton.

1). Beton harus dilindungi sejauh mungkin terhadap matahari selama

berlangsungnya proses pengerasan, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran

air dan perusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.

2). Semua permukaan beton harus dijaga tetap basah terus menerus selama 14

hari. Khusus untuk kolom, maka curing beton dapat dilakukan dengan cara

menutupi dengan karung basah sedangkan untuk lantai selama 7 hari pertama

dengan cara menutupi dengan karung basah, mnyemprotkan air atau

menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.

3). Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan

perlindungan atas beton harus lebih diperhatikan. Penyedia Jasa Konstruksi

bertanggung jawab atas retaknya beton karena susut akibat kelalaian ini.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

4). Konstruksi beton secara natural harus diusahakan sekedap mungkin. Beton

yang keropos/bocor harus diperbaiki. Prosedure perbaikan beton yang keropos


harus mendapat persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas, dan Penyedia

Jasa Konstruksi tidak dikenakan biaya tambahan untuk perbaikan tersebut.

I. Pembengkokan dan Penyetelan Besi Beton.

1). Pembengkokan besi harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti/tepat pada

posisi pembengkokan sesuai gambar dan tidak menyimpang dari Peraturan

Beton Indonesia.

2). Pembengkokan tersebut harus dilakukan oleh tenaga ahli, dengan


menggunakan alat-alat (Bar Bender) sedemikian rupa sehingga tidak

menimbulkan cacat patah, retak-retak, dan sebagainya. Semua


pembengkokan tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin, dan

pemotongan harus dengan “Bar Cutter”, tidak boleh dengan api.

3). Sebelum penyetelan dan pemasangan besi beton dimulai, Penyedia Jasa

Konstruksi diwajibkan membuat gambar kerja (Shop Drawing) berupa

penjabaran gambar rencana Pembesian Struktur, rencana kerja pemotongan

dan pembengkokan besi beton (bending schedule) yang diserahkan kepada

Direksi / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan tertulis.

4). Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil, sesuai dengan gambar

dan harus sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunannya.

5). Pemasangan selimut beton (beton decking) harus sesuai dengan gambar

detail standard penulangan.

6). Sebelum besi beton dipasang, besi beton harus bebas dari kulit besi karat,

lemak, kotoran serta bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat.

7). Pemasangan rangkaian tulangan yaitu kait-kait, panjang penjangkaran,

overlap, letak sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar standar

penulangan. Apabila ada Keraguan tentang rangkaian tulangan maka

Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukan kepada Direksi / Konsultan

Pengawas / Perencana Struktur untuk klarifikasi. Untuk hal itu sebelumnya


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat gambar pemengkokan baja

tulangan (bending schedule), diajukan kepada Direksi / Konsultan Pengawas


untuk mendapatkan persetujuan tertulis.

8). Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada

kedudukan yang teguh untuk menghindari pemindahan tempat. Pembesian

harus ditunjang dengan beton atau penunjang besi, spacers atau besi

penggantung lainnya sedemikian rupa sehingga rangkaian tulangan

terpasang kokoh, kuat dan tidak bergerak saat dilakukan pengecoran beton.

9). Ikatan dari kawat harus dimasukkan dalam penampang beton, sehingga

tidak menonjol kepermukaan beton.


10). Sengkang-sengkang harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus

sesuai dengan gambar.


11). Beton decking harus digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada

tulangan, dan minimum mempunyai kekuatan beton yang sama dengan

beton yang akan dicor.

12). Sebelum pengecoran semua penulangan harus betul-betul bersih dari

semua kotoran-kotoran.

13). Penggantian Besi

a). Penyedia Jasa Konstruksi harus mengusahakan supaya besi yang

dipasang adalah sesuai dengan apa yang tertera pada gambar.


b). Dalam hal ini dimana berdasarkan pengalaman Penyedia Jasa

Konstruksi atau pendapatnya terdapat kekeliruan atau kekurangan atau

perlu peyempurnaan pembesian yang ada maka Penyedia Jasa

Konstruksi dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi

pembesian yang tertera dalam gambar. Usulan pengganti tersebut

harus disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

c). Jika Penyedia Jasa Konstruksi tidak berhasil mendapatkan diameter

besi yang sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat

dilakukan penukaran diameter besi dengan diameter yang terdekat

dengan catatan :

c.1. Harus ada persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

c.2. Jumlah luas besi di tempat tersebut tidak boleh kurang dari yang

tertera dalam gambar. Khusus untuk balok induk, jumlah luas


penampang besi pada tumpuan juga tidak boleh lebih besar jauh

dari pembesian aslinya.

c.3. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan

pembesian ditempat tersebut atau didaerah overlapping yang

dapat menyulitkan pembetonan atau pencapaian

penggetar/vibrator.

c.4. Tidak ada Pekerjaan Tambah dan tambahan waktu pelaksanaan.

j. Pemasangan Alat-Alat Didalam Beton.

1). Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan untuk membobok, membuat

lubang atau memotong konstruksi beton yang sudah jadi tanpa

sepengetahuan dan ijin tertulis dari Direksi / Konsultan Pengawas.

2). Ukuran dan pembuatan lubang, pemasangan alat-alat didalam beton,

pemasangan sparing dan sebagainya, harus sesuai gambar atau menurut

petunjuk-petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas.

k. Kolom Praktis dan Ring Balok untuk Dinding

1). Setiap dinding yang bertemu dengan kolom harus diberikan penjangkaran

dengan jarak antara 60 cm, panjang jangkar minimum 60 cm di bagian

dimana bagian yang tertanam dalam bata dan kolom masing-masing 30 cm

dan berdiameter 10 mm.

2). Tiap pertemuan dinding, dinding dengan luas yang lebih besar dari 9 m² dan

dinding dengan tinggi lebih besar atau sama dengan 3 m harus diberi kolom-

kolom praktis dan ring-ring balok, dengan ukuran minimal 13 cm x 13 cm.

3). Tulangan kolom praktis/ring balok adalah 4 diameter 12mm dengan


sengkangdiameter 8 mm jarak 20 cm.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

4). Untuk listplank bata dan dinding-dinding lainnya yang tingginya > 3 m harus

diberi kolom praktis setiap jarak 3m dan bagian atasnya diberikan ring balok.
Ukuran dan tulangan kolom praktis dan ring balok seperti pada butir 2.

PASAL 3

PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

2.1. PEKERJAAN PASANGAN BATAKO

2.1.1 Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan tenaga kerja, material-material,

peralatan dan peralatan pendukung yang diperlukan untuk pelaksanaan


pekerjaan untuk pelaksanaan pekerjaan untuk memperoleh hasil yang

memuaskan.

b. Pekerjaan tersebut meliputi :

1) Pemasangan dinding batako.

2) Pekerjaan lain yang disebutkan dalam gambar kerja.

2.1.2 Bahan / Material

a. Batako

Bata ringan yang dipakai adalah ukuran 20 x 40 x 7, atau ukuran lain seijin

Pengendali Kegiatan dan Konsultan Pengawas.

Kontrktor harus menunjukkan contoh terlebih dahulu kepada Konsultan

Pengawas . Konsultan Pengawas berhak menolak batako yang tidak

memenuhi syarat. Bahan- bahan yang ditolak harus segera diangkut keluar

dari tempat pekerjaan.

b. Mortar/ plester
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

Adukan terdiri dari bahan dry- mix dan air dipakai untuk pemasangan

dinding batu bata ringan. Komposisi adukan sesuai dengan yang


disyaratkan oleh pabrikan.

Bahan dry- mix yang dipakai adalah produk Mortar Utama

c. Semen

Semen yang digunakan harus bermutu baik terdiri dari satu jenis merk atau

kuat tekan terpenuhi eks. Semen Gresik atau yang setara dan harus atas

persetujuan Konsultan Pengawas . Semen yang telah mengeras sebagian

atau keseluruhan tidak dibenarkan untuk digunakan. (Standart untuk

semen P–C NI – 8)

d. Pasir

Pasir yang dipakai adalah jenis yang digunakan untuk pemasangan bata

dengan permukaan tajam, keras, bebas dari tanah dan lumpur, kandungan

organik dan sesuai dengan syarat-syarat pasir (Standart untuk pasir NI-3).

e. Air

Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung

minyak, asam, alkali,dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu

pekerjaan.

Apabila dipandang perlu kontraktor dapat memeriksakan air yang dipakai

di Laboratorium Pemeriksaan Bahan yang resmi dan sah atas biaya

kontraktor.

2.1.3 Pelaksanaan / Persyaratan Pekerjaan

a. Untuk pekerjaan ini, kontraktor harus memperhatikan secara detail sesuai

aturan, ikatan-ikatan dan hubungan batu bata dengan material lain dan

pelaksanaan pekerjaan harus dengan gambar kerja.

b. Sebelum pemasangan, batu bata harus direndam dalam air bersih sampai

jenuh. Pada saat pemasangan tidak boleh ada air dipermukaan batu bata.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

c. Spesi atau campuran perekat :

1) Untuk seluruh pemasangan batu batako campuran 1 ; 5 persyaratan


terdapat dalam gambar kerja.

2) Pemasangan harus benar-benar diperhatikan, ketebalan spesi kira-kira

1 cm s/d 1,5 cm seluruh kotak horisontal maupun vertikal harus

sempurna dan terisi sepenuhnya.

d. Pemasangan batu bata harus rapi, sama ketebalannya, lurus dan tegak.

Perencanaan pengikat harus benar-benar diperhatikan selama

pelaksanaan seluruh pekerjaan.

f. Untuk pelaksanaan / pemasangan kolom praktis / kolom-kolom dengan

tulangan :
1) Masing-masing untuk menghubungkan pasangan dinding ½ batu.

2) Pemasangan dengan batu ½ batu untuk bagian dalam dan bagian luar

bangunan.

3) Ukuran kolom praktis beton bertulang harus sesuai dengan gambar

kerja.

g. Di atas setiap lubang pintu dan jendela atau lubang-lubang lain harus

dipasang ring balok, walaupun tidak terdapat dalam gambar kerja, begitu

pula untuk bidang dinding yang lebih dari 12 m2 ditambahkan kolom

maupun balok penguat beton bertulang.

h. Pada setiap kotak dinding bata dengan kolom praktis, ring balk maupun

pekerjaan beton lain seperti terdapat dalam gambar kerja harus

dilaksanakan dengan angker yang sesuai dengan gambar kerja.

i. Seluruh batu bata yang dipasang pada bagian dasar harus diplester kasar.

j. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap

bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton

diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik

pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan

bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

k. Selama pemasangan dinding belum selesai kontraktor diharuskan untuk

menjaga dan menghindari kerusakan-kerusakan atau bekas-bekas yang


disebabkan oleh material-material lain .

Jika pada saat akhir terjadi kerusakan dan lain-lain, kontraktor harus

memperbaiki sampai diterima, disetujui oleh MK lapangan.

Biaya-biaya untuk perbaikan dan lain-lain harus ditanggung kontraktor dan

tidak boleh dituntut sebagai pekerjaan tambahan.

2.2. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

A. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan acian pada seluruh dinding bata

termasuk kolom, dinding beton, rumah genset dan lain-lain seperti yang dijelaskan
dalam gambar pelaksanaan. Meliputi pembuatan sudut baik lengkung pada kolom,

sudut siku pada pertemuan dinding, sudut siku pada pertemuan komponen bangunan

dengan dinding. Meliputi pula pembuatan tali air pada dinding serta profil acian

menonjol pada dinding sesuai gambar.

Plesteran dinding terselenggara hingga 15 cm diatas plafon sehingga didapat kerapian

maksimal atas pertemuan dinding dengan plafon.

B. Pengendalian Pekerjaan

Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam :

1. NI - 2 - 1971

2. NI - 3 - 1970

3. NI - 8 – 1974

C. Bahan- bahan

1. Portland Cement

Menggunakan MU. Portland Cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-

bagian yang membatu dan dalam zak yang tertutup seperti yang disyaratkan

dalam NI-8..
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

2. Air

Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti minyak,
asam, atau unsur-unsur organik lainnya.

3. Pasir

Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur

atau campuran-campuran lain sesuai dengan :

a. NI - 3 pasal 14

b. NI - 2 pasal 3.3

D. Perencanaan
1. Campuran Plesteran

Perbandingan campuran dan pengujiannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1

(satu) minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.

Plesteran harus dicampur dan dilaksanakan dengan baik untuk mencegah

keretakan yang tidak diinginkan dan terlebih dahulu mendapat persetujuan

Konsultan Pengawas .

2. Pergunakan peralatan yang memadai. Bersihkan semua permukaan yang akan

diplester dari bahan-bahan yang akan merusak plesteran dan disiram air hingga
jenuh. Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Konsultan Pengawas ,

dengan tebal plesteran dinding 10 mm dengan toleransi minimal 15 mm dan

maksimal 20 mm, kecuali ditentukan lain.

3. Pencampuran

Membuat campuran plesteran tanpa mesin pengaduknya dapat dilaksanakan bila

ada ijin dari Konsultan Pengawas .

E. Pelaksanaan

1. Umum

a. Bersihkan permukaan dinding bata ringan dari noda-noda debu, minyak cat

dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plesteran agar benar-

benar siap untuk dilakukan pekerjaan plesteran.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

b. Singkirkan semua hal yang dapat merusak/mengganggu pekerjaan plesteran.

c. Bentuk screed sementara (untuk pembentukan dasar yang permanen) untuk


menjamin adanya ketebalan yang sama, permukaan yang datar/rata, contour

dan profil-profil akurat.

d. Basahi seluruh permukaan bidang plesteran untuk peresapan. Jangan

menjenuhkan permukaan dan jangan dipasang plesteran sampai permukaan

air yang terlihat tersebut telah lenyap / kering kembali.

e. Letakkan / tempelkan campuran plesteran selama 2,5 jam (maksimal) setelah

proses pencampuran, kecuali selama udara panas / kering, kurangi waktu

penempatan itu sesuai yang diperlukan untuk mencegah pengerasan yang


bersifat sementara dari plesteran.

f. Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
g. Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan ketebalan sesuai dengan yang

disyaratkan, maka dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat terlebih

dahulu “kepala plesteran”.

2. Plesteran ke Dinding Bata

a. Pasangkan lapisan plesteran setebal yang disyaratkan (15-20 mm) dan

diratakan dengan roskam aluminium, kemudian basahkan terus selama 3

(tiga) hari.

b. Pelaksanaan plesteran dilakukan minimal setelah pasangan dinding berumur


2 (dua) minggu.

3. Plesteran Interior

a. Pemasangan

Pasang lapisan dasar pertama dan kedua dengan ketebalan  7 mm.

Ketebalan lapisan finishing harus ditambahkan di atasnya.

b. Ukur/periksa ketebalan plesteran dari bagian dasar belakang yang rata.

c. Aplikasikan lapisan dasar pertama dengan bahan-bahan secukupnya ; dan

tekan untuk menjamin adanya kesatuan dengan dasar. Setelah lapisan

pertama diletakkan, sikat dengan hanya satu arah/cara, untuk membentuk

ikatan mekanik bagi lapisan kedua. Pada permukaan-permukaan vertikal,

sikat secara horizontal.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

d. Aplikasikan lapisan dasar kedua dengan bahan-bahan secukupnya dan tekan

untuk menjamin melekat eratnya lapisan ini dengan lapisan dasar pertama.
e. Aplikasikan lapisan finishing di atas lapisan dasar setebal 2 mm.

4. Plesteran Exterior

a. Pemasangan

Pemasangan lapisan dasar dengan ketebalan  3 mm. Ketebalan lapisan

finishing harus ditambahkan di atasnya. Finishing berupa 2 lapis acian

waterproof setebal masing-masing 1,5 mm.

b. Periksa/ukur ketebalan plesteran dari dasar bagian belakang yang rata.

PASAL 4

PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING

3.1. UMUM

A. Persyaratan

1. Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan

plafond dan pemasangan lapisan-lapisan pada dinding selesai dikerjakan. Apabila

dipandang perlu dapat ditentukan lain dengan persetujuan Konsultan Pengawas .


2. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan mengadakan

pengecekkan terhadap peil lantai dan kemiringannya.

3. Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya, namun sebelum

dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas untuk

menentukan warna yang akan dipakai.

B. Pelaksanaan :

1. Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan

Konsultan Pengawas , Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

2. Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi bahan penutup lantai

yang dipakai.
3. Pada setiap pertemuan dua bahan penutup lantai yang berbeda, diberi border

sesuai gambar.

4. Pada bahan penutup lantai yang berlubang akibat pengunci pintu, harus dibingkai

dengan aluminium yang direkatkan dengan silicone sealant.

5. Pemasangan bahan lantai dilakukan oleh tenaga ahli.

PEKERJAAN PLINT LANTAI

A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pemasangan plint ceramic pada sudut sambungan antara lantai dan

dinding. Plint lantai khusus plint ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas .

B. Pengendalian Pekerjaan

Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam :

1. ASTM

2. Keramik Indonesia (NI - 19)

3. PUBI 1982

C. Bahan-bahan

1. Spesifikasi Bahan

a. Jenis : Homogeneus plint, ceramic plint.

b. Finishing : Berglazuur

c. Ukuran : berdasar gambar kerja

d. Warna : ditentukan kemudian

e. Merk : NIRO GRANIT, GRANITO, ESSENZA

f. Kekuatan Tekan : Sesuai dengan PUBI – 1982 (450 kg/cm2)

g. Bahan Perekat : Tile adhesive Mortar Utama 405

h. Bahan Pengisi Siar : Tile grout Mortar Utama 408


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

2. Persyaratan Bahan-bahan

a. Keramik seperti tersebut pada spesifikasi


b. Semen Portland harus memenuhi NI - 8

c. Pasir dan air harus memenuhi PUBB - 1970 (NI - 3) dan PU - 1982

2. Sebelum dipasang, bahan-bahan yang akan dipakai harus diserahkan contoh-

contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.

3. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis

operatif dari pabrik pembuat sebagai informasi bagi Konsultan Pengawas .

4. Bahan lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi dibutuhkan untuk

penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru dan jenis dari
kualitas terbaik serta disetujui Konsultan Pengawas .

D. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Alas dari plint adalah plesteran dinding dengan ketebalan minimal syarat plesteran

dalam RKS Arsitektur 3.2.

2. Kemudian permukaan plesteran tersebut dikasarkan (dengan menggaruk

menyilang) agar lapisan plint yang akan dipasang terikat kuat.

3. Adukan pengikat menggunakan bahan perekat Tile adhesive Mortar Utama

405/AM adhesive atau setara.

4. Bidang plint yang terpasang harus benar-benar rata dengan memperhatikan

tegak lurus dinding terhadap lantai.

5. Pola pemasangan plint harus sesuai dengan gambar atau petunjuk Konsultan

Pengawas .

6. Lebar siar-siar plint harus sama dengan jarak naad atau siar hemogenious tile

maupun ceramic tile lantai maksimal 1 mm membentuk garis lurus atau sesuai

dengan gambar atau petunjuk Konsultan Pengawas . Siar-siar harus diisi bahan

pengisi Tile grout Mortar Utama

7. Jika plint ditempel pada dinding partisi gypsum atau komponen lain kecuali

konkret maka pemasangan harus tegak lurus rapi atas lantai.

8. Pemotongan plint harus menggunakan alat pemotong khusus, sesuai dengan


petunjuk pabrik.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

9. Sebelum plint dipasang, terlebih dahulu harus direndam dalam air hingga jenuh.

10. plint yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang
melekat, sehingga benar-benar bersih.

11. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan

dengan pekerjaan lain; jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor

tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan.

12. Tidak ada toleransi kecacatan atas plint terpasang.

E. Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Sebelum dilaksanakan pemasangan, Kontraktor Wajib memberikan “Certificate

Test” kepada Konsultan Pengawas mengenai bahan plint dari produsen.


2. Bila tidak ada sertifikat itu, Kontraktor harus melakukan pengujian atas bahan

plint di laboratorium yang akan ditunjuk kemudian.


3. Hasilnya pengujian dari laboratorium diserahkan kepada Konsultan Pengawas

secepatnya.

4. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut menjadi

tanggungan Kontraktor.

PASAL 5

PEKERJAAN PENGECATAN DAN PELAPISAN

7.1. UMUM

A. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan cat (kecuali ditentukan lain) dan

peralatan untuk melaksanakan pekerjaan ini termasuk alat-alat bantunya dan alat

angkutnya (bila diperlukan), ke tempat pekerjaan seperti yang tercantum dalam

gambar, uraian dan syarat teknis ini dan perjanjian kerja.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

Pekerjaan ini Harus menggunakan aplikator resmi dari produk Cat yang dipakai.

B. Bahan-bahan
1. Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai

dengan spesifikasi dari pabrik cat yang bersangkutan.

2. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut mengenai hal-hal

menunjukkan kemurnian cat yang digunakan, antara lain :

a. Segel kaleng

b. Test laboratorium

c. Hasil akhir pengecatan

Hasil dari test kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis dari
produsen untuk diketahui Konsultan Pengawas . Biaya test tersebut menjadi

tanggungan Kontraktor.
3. Sebelum memulai pengecatan, Kontraktor wajib menyerahkan 1 contoh bahan

yang masih dalam kaleng, 3 contoh bahan yang telah dicatkan pada permukaan

plywood ukuran 40 x 40 cm, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik.

4. Sebelum memulai pengecatan, Kontraktor wajib menyerahkan kelayakan kondisi

dinding menyangkut tingkat kekeringan, kelembaban, asam, basa dan kerataan

termasuk tanpa cracked. Kelayakan dikeluarkan oleh penyedia produk cat.

C. Pelaksanaan

1. Umum

a. Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Konsultan

Pengawas beserta ketentuan/persyaratan jaminan pabrik untuk

mendapatkan persetujuannya. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa

biaya tambahan.

b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian, bahan pengganti

harus disetujui oleh Konsultan Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan

Kontraktor.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

c. Untuk pekerjaan cat di daerah terbuka, jangan dilakukan dalam keadaan

cuaca lembab dan hujan atau keadaan angin berdebu, yang akan
mengurangi kualitas pengecatan dalam keadaan terlindung dari basah dan

lembab ataupun debu.

d. Permukaan bahan yang akan dicat harus benar-benar sudah dipersiapkan

untuk pengecatan, sesuai persyaratan pabrik cat dan bahan yang

bersangkutan. Permukaan yang akan dicat harus benar-benar kering, bersih

dari debu, lemak / minyak dan noda-noda yang melekat.

e. Setiap pengecatan yang akan dimulai pada suatu bidang, harus mendapat

persetujuan dari Konsultan Pengawas . Sebelum memulai pengecatan,


Kontraktor wajib melakukan percobaan untuk disetujui Konsultan Pengawas

.
f. Kontraktor tidak diperkenankan memulai suatu pekerjaan di suatu tempat bila

ada kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

g. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dan lain-lainnya, maka

Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Konsultan Pengawas .

h. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti kerusakan yang terjadi

selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas beban biaya Kontraktor,

selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.

2. Teknis

a. Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang umum dilakukan kecuali

spesifikasi lain. Jadi urutan pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan dasar

dan tebal lapisan penutup minimal sama dengan persyaratan pabrik.

Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas-

bekas yang menunjukkan tanda-tanda sapuan atau semprotan dan roller.

b. Sapukan semua dasar dengan cat dasar memakai kuas. Penyemprotan

hanya diijinkan dilakukan bila disetujui Konsultan Pengawas .

c. Pengecatan kembali dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang

menutupi, atau lepas. Pengulangan pengecatan dilakukan sebagaimana


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas , serta harus mengikuti petunjuk dan

spesifikasi yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.


d. Pembersihan permukaan harus mendapat persetujuan. Pekerjaan termasuk

penggunaan ongkos, pencucian dengan air, maupun pembersihan dengan

kain kering.

e. Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori dan menggangu

pekerjaan finishing lain, atau pekerjaan lain yang sudah terpasang. Pekerjaan

yang tidak sempurna diulang dan diperbaiki atas tanggungan Kontraktor.

D. Pengujian Mutu Pekerjaan

1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib melakukan percobaan atas


semua pekerjaan yang akan dilaksanakan atas biaya sendiri. Pengecatan yang

tidak disetujui Konsultan Pengawas harus diulangi/diganti, atas biaya Kontraktor.


2. Pada waktu penyerahan, pihak pabrik dengan Kontraktor harus memberi jaminan

selama minimal 2 tahun atas semua pekerjaan pengecatan, terhadap

kemungkinan cacat karena cuaca warna dan kerusakan cat lainnya.

3. Konsultan Pengawas wajib menguji semua hasil berdasarkan syarat-syarat yang

telah diberikan baik oleh pabrik maupun atas petunjuk Konsultan Pengawas .

Peralatan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor.

4. Konsultan Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila dianggap

perlu.
5. Dalam hal pengujian yang telah dilakukan dengan baik atau kurang memuaskan,

maka biaya pengujian/pengulangan pengujian merupakan tanggung jawab

Kontraktor.

E. Pengamanan Pekerjaan

1. Daerah-daerah yang sedang dicat agar ditutup dari pekerjaan-pekerjaan lain,

maupun kegiatan lain dan juga daerah tersebut terlindung dari debu dan kotoran

lainnya sampai cat tersebut kering.

2. Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau bahan lain yang dekat dengan

pekerjaan ini seperti fitting-fitting, kusen-kusen dan sebagainya dengan cara

menutup/melindungi bagian tersebut selama pekerjaan pengecatan berlangsung.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki atau mengganti bahan yang rusak

akibat pekerjaan pengecatan tersebut.

7.2. PENGECATAN LANGIT-LANGIT DAN DINDING BETON EKSPOSE

A. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan langit-langit dan dinding beton

ekspose sesuai dengan gambar atau petunjuk Konsultan Pengawas .

B. Bahan-bahan
1. Cat Acrylic Emulsion untuk eksterior dan Cat Emulsion untuk interior.

2. Plamur menggunakan merk yang sama yang sudah disetujui Konsultan


Pengawas .

C. Pelaksanaan

1. Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan langit-langit harus diperhatikan

mengenai:

1. Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan, berdasarkan peil-

peil yang ditentukan.

2. Permukaan langit-langit harus datar dan sempurna sesuai dengan pola yang

telah ditentukan.
3. Pada permukaan langit-langit tidak terjadi lubang-lubang atau cacat lain.

2. Pada permukaan langit-langit yang sudah siap untuk dicat, terlebih dahulu harus

diplamur dengan bahan plamur yang sudah disetujui Konsultan Pengawas .

3. Plamuran dilakukan bilamana permukaan sudah sempurna, tidak terdapat retak-

retak dan dilakukan setelah ada persetujuan Konsultan Pengawas .

4. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau roller, dimana

penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan keadaan lokasinya.

5. Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan terjadinya

sentuhan-sentuhan selama 1,5 sampai 1 jam.

6. Pengecatan akhir harus dilakukan secara ulang paling sedikit selama 2 (dua)

jam kemudian.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

7.3. PENGECATAN DINDING


A. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengecatan dinding bata ringan seperti yang dinyatakan dalam

gambar dan petunjuk Konsultan Pengawas , antara lain:

1. Pengecatan seluruh dinding bangunan bagian luar seperti dalam gambar dan

petunjuk Konsultan Pengawas .

2. Seluruh pekerjaan ini harus mengacu pada ketentuan dalam SNI.T11-1990- F.

3. Pengecatan dinding bangunan bagian dalam seperti yang dinyatakan dalam

gambar dan petunjuk Konsultan Pengawas .

B. Bahan-bahan
1. Untuk dinding bangunan bagian luar :

a. Cat dasar Alkali Resisting Primer

b. Acrylic Wall Filler

c. Cat Acrylic Emulsion

dengan warna-warna yang akan ditentukan kemudian.

2. Untuk dinding bangunan bagian dalam:

a. Plamur

b. Cat Emulsion Interior biasa dengan warna-warna yang akan ditentukan


kemudian.

C. Pelaksanaan

1. Sebelum dilakukan pengecatan pada permukaan dinding tersebut, maka harus

diperhatikan permukaan plesterannya dari:

a. Profil yang diminta sesuai dengan gambar sudah dilakukan, berdasarkan peil-

peil yang ditentukan.

b. Permukaan plesteran harus datar dan sempurna sesuai dengan pola yang

telah ditentukan.

c. Permukaan plesteran telah diberi lapisan aci dengan hasil yang rata dan

halus.

d. Permukaan acian telah berumur 14 hari atau sesuai dengan ketentuan pabrik.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

e. Permukaan acian tidak lembab yang ditunjukkan oleh alat ukur khusus yang

sesuai dengan ketentuan pabrik.


f. Seluruh bidang pengecatan sudah bersih dari segala noda-noda atau kotoran

/ debu.

2. Bila pengecatan dilakukan di atas permukaan dinding tidak diplester, maka

Kontraktor harus memeriksa apakah permukaan dinding sudah bersih dari noda,

seperti yang disyaratkan.

3. Setelah permukaan dinding siap untuk dicat, dilakukan pengecatan dengan

lapisan-lapisan sebagai berikut:

a. Untuk dinding bangunan bagian luar:


 1 Lapis Cat dasar Alkali Resisting Primer

 1 lapis Acrylic Wall Filler


 2 lapis Cat Acrylic Emulsion

b. Untuk dinding bangunan bagian dalam :

 1 lapis Plamur

 2 lapis Cat Emulsion

4. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan alat kuas atau roller, dimana

penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan keadaan lokasinya dengan

mutu yang baik.

5. Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan terjadinya
sentuhan-sentuhan selama 1,5 sampai 1 jam. Pengecatan akhir harus dilakukan

secara ulang paling sedikit selama 2 (dua) jam kemudian.

PASAL 6

PEKERJAAN WATER PROOFING

13.1. Lingkup Pekerjaan :

a. Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat

bantu lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai yang
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat-syarat dibawah ini serta

memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.


b. Bagian yang diwater proofing :

 Plat atap dan overstek

 Daerah WC, kamar mandi, ruang cuci dan daerah basah lain

 Ground Reservoir Tank , STP and Sump pit

 Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar

13.2. Pengendalian Pekerjaan :

Seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam :


 SNI.SO4 - 89.F

 ASTM 828
 ASTME - 154

 ASTMD - 146

 TAPP I 803 dan 407

13.3. Bahan-bahan :

a. Spesifikasi Bahan

Untuk lapisan kedap air digunakan BASF/Bithutane/Sikka atau yang setara yaitu :

- Untuk ground water reservoir dan STP water proofing dipasang pada bagian dinding
dan lantai luar dalam menggunakan tipe Integral.

- Untuk daerah lantai atap beton, toilet dan pantry serta pada daerah lain sesuai gambar

dan petunjuk Konsultan Pengawas , digunakan BASF/Bithutane/Sikka atau yang

setara, yaitu lapisan kedap air bentuk lembaran atau membrane yang terdiri dari

lapisan polyethylene high density berlapis silang (cross laminated) setebal 0,1 mm

dan lapisan aspal karet yang dapat merekat sendiri (self adhesive) setebal 1,4 mm.

- Sistem yang digunakan adalah system dingin (cold applied). Kemasannya dalam roll

dengan panjang 20 m dan lebar 1 m.

b. Persyaratan bahan kedap air untuk rangka / kosen dan sambungan kaca.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

- Untuk eksterior adalah S - Dine caulking dan sealant 4200 Polysulfide atau yang

setara dan disetujui Konsultan Pengawas .


- Bahan tidak bersifat mengisap dan tebal sealant yang tampak minimal harus 3 mm.

- Bahan pembersih untuk pemasangannya seperti Xilol, Toluene atau yang setara

yang disetujui Konsultan Pengawas .

- Gunakan foam yang lembut untuk back up material seperti polyurethane foam.

- Gunakan neoprane rubber dengan kekerasan 90 atau lebih untuk bahan setting

blocks untuk dudukan kaca dengan ukuran :

Panjang : (25 x luas kaca dalam m2) mm

Lebar : (tebal kaca + 5) mm


Tebal : 6 s/d 12 mm

- Untuk sambungan kaca gunakan high modulus acetate silicon sealant atau yang
setara dan disetujui Konsultan Pengawas

c. Contoh-contoh

- Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik

minimal 10 (sepuluh) tahun.

- Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas

sebanyak minimal 2 (dua) produk setara dari berbagai merk bahan, kecuali

ditentukan lain oleh Perencana, untuk mendapatkan persetujuan Konsultan

Pengawas .
- Keputusan jenis bahan, warna, tekstur dan produk akan diambil oleh Konsultan

Pengawas dan akan diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7

(tujuh) hari kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.

- Apabila diinginkan, Kontraktor wajib membuat “mock up” sebelum pekerjaan

dimulai / dipasang.

13.4. Pelaksanaan

1. Umum

 Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Konsultan

Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya, lengkap dengan ketentuan /


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. Bahan-bahan yang tidak disetujui

harus diganti atas tanggungan Kontraktor.


 Apabila dianggap perlu diadakan penukaran / penggantian, maka bahan-

bahan pengganti harus disetujui Konsultan Pengawas berdasarkan contoh

yang diajukan oleh Kontraktor.

 Sebelum pekerjaan dimulai di atas suatu permukaan, permukaan harus bersih,

pengerjaannya harus sudah disetujui Konsultan Pengawas serta peil-peil dan

ukuran sesuai dengan gambar.

 Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari

pabrik yang bersangkutan dan atas petunjuk Konsultan Pengawas .


 Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan pada suatu tempat apabila ada

kelainan / perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.


 Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan

dengan pekerjaan lain ; jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka

Kontraktor tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan.

2. Cara Pelaksanaan

a. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman


(ahli dari pihak supplier) dan terlebih dahulu harus mengajukan “metode

pelaksanaan” sesuai dengan spesifikasi dari pabriknya untuk mendapatkan

persetujuan Konsultan Pengawas .

b. Permukaan beton dimana produk waterproofing akan dipasang harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Halus, rata terbebas dari tonjolan tajam, rongga maksimum diameter 1 cm.

2. Bersih dari segala kotoran, debu, batuan kecil dan minyak.

3. Water proofing lama dan beton screed pelindung lama harus dibongkar dan

dibersihkan terlebih dahulu dari segala kotoran permukaan harus rata dan

kering.
c. Produk waterproofing tidak boleh dipasang pada suhu dibawah 5C.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

d. Pekerjaan primer harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Alat yang digunakan untuk primer ialah menggunakan spray atau roller.

2. Pemasangan produk waterproofing harus menunggu sampai primer kering,

minimal 1 (satu) jam setelah pemasangan.

3. Primer dilaksanakan hanya untuk area yang akan dilapisi membrane

Bitumen pada hari yang sama.

4. Lantai yang sudah diprimer harus sesegera mungkin dilapisi oleh membrane

Bitumen, untuk menghindari debu/kotoran yang terbawa oleh angin, dll.

5. Lantai yang sudah terprimer tetapi belum dilapisi dengan membrane bitumen

dalam waktu 24 jam, harus diprimer ulang.

6. Lantai yang sudah terprimer dan terkena hujan harus dikeringkan,


dibersihkan dari semua lumpur yang melekat, untuk kemudian diprimer

ulang.

e. “Corner Detail” pada setiap sambungan bidang horisontal dan vertikal harus

diberi “filler” cement mortar, dan detail overlap sesuai dengan standard drawing

dari pabrikan.

f. Joint pada seluruh “construction joint” dan “expansion joint” harus diberi

Waterstop.

g. Pemasangan pada bidang horisontal harus dipasang sesuai dengan kemiringan

bidang permukaan, dari “low point” ke “high point” dengan overlap minimum 6,5

cm. Untuk bidang vertikal Bituthene dipasang vertikal memanjang dengan

panjang maksimum 2,5 m (misal, jika tinggi dinding basement 3 m, maka tinggi

membrane yang boleh sekaligus dipasang adalah max. 2,5 m dan kemudian di

overlap 0,5 m).

Pada setiap sambungan overlap, baik pada bidang horisontal maupun vertikal

harus diberi penguat mastic.

h. Flood test, harus dilaksanakan dengan minimum ketinggian air 5 cm dan

minimum selama 24 jam.

i. “Protection”, Waterproofing harus secepat mungkin dilindungi dengan

menggunakan ServiPak Protection Board, atau Screed dengan tebal minium 25


mm, atau dengan pasangan dinding bata.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

Pekerjaan screed atau pemasangan bata sebaiknya dilaksanakan oleh

applicator waterproofing itu sendiri apabila pihak Main Contractor ingin


melaksanakan pekerjaan tersebut pada saat pelaksanaan harus diawasi oleh

Supervisor dari applicator tersebut untuk meyakinkan tidak ada benda tajam

yang dapat merusak membrane Bitumen.

j. Proteksi terhadap bitumen harus dilaksanakan pada hari yang sama pada waktu

membrane dipasang atau maksimal 24 jam setelah flood test.

13.5. Pengujian Mutu Pekerjaan:


1. Kontraktor wajib untuk melakukan percobaan / pengetesan hasil

pekerjaan atas biaya Kontraktor seperti dengan cara memberi siraman


di atas permukaan yang telah diberi lapisan kedap air.

2. Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan

dari Konsultan Pengawas .

3. Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas

semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah

dan cacat lainnya sebagai akibat dari kegagalan dari bahan / hasil

pekerjaan yang digunakan, selama 5 (lima) tahun termasuk mengganti

dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.


4. Bila ada pekerjaan yang harus dibongkar / diperbaiki akan menjadi

tanggungan Kontraktor

PASAL 7

PEKERJAAN FINISHING MELAMIN

15.1 Lingkup Pekerjaan.

Digunakan pada semua finishing kayu pintu/jendela, panel-panel atau pada bagian-bagian

sesuai yang ditunjukkan pada gambar kerja untuk pelaksanaan.


Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

15.2 Persyaratan Bahan.

a. Wood Filler, Stain, Base Coat dan Top Coat : ex IMPRA atau produk lain yang setara.
b. Thinner dengan kualitas no. 1

c. Warna dari melamic adalah ditentukan dalam Tabel/Skema Material yang ditentukan

kemudian ( By Owner )

d. Tingkat kilap dari melamic adalah SEMI GLOSS (tidak terlalu mengkilap).

e. Kontraktor wajib membuat contoh/sample melamic di atas material yang akan dipakai

dalam proyek ini dan diajukan dan disetujui Konsultan Pengawas /MK, Perencana dan

Pemberi Tugas.

15.3 Syarat-syarat Pelaksanaan.

a. Melamic harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang trampil dalam pekerjaan ini dan
pekerjaan ini harus dipimpin oleh seorang mandor yang betul-betul ahli dan berpengalaman.
b. Sebelum pekerjaan finishing mellamic / polyurethane dimulai harus dipastikan bahwa

tersedia ventilasi / sirkulasi udara bersih dalam ruangan yang akan dicat.

c. Permukaan kayu yang retak-retak, lubang-lubang atau bercelah harus digosok dengan

amplas kayu, dicat dasar di dempul kemudian diamplas kembali sehingga benar-benar halus

permukaannya.

d. Permukaan plywood veneer sebaiknya diamplas secukupnya agar serat kayu pada

lembaran veneer tidak habis dan serat masih terlihat baik.

e. Setiap mata kayu yang besarnya lebih dari 1 cm harus dipotong dan diganti dengan kayu

yang mulus, atau permukaannya diperbaiki dengan potongan kayu.

f. Mata kayu yang besarnya kurang dari 1 cm cukup diberi 2 lapis plamir yang tipis.

g. Setiap lubang paku dan lubang-lubang atau cacat-cacat lainnya harus didempul.

h. Semua permukaan kayu/plywood yang hendak di-melamic dibersihkan dari debu Minyak

dan kotoran yang mungkin melekat disitu.

i. Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh permukaan

kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan

kayutersebut.

j. Apabila seluruh permukaan kayu/plywood sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan

wood filler secukupnya dengan menggunakan kape, sampai pori-pori tertutup sempurna.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

k. Permukaan kayu/plywood yang telah diplamur dengan wood filler tersebut, setelah kering

dihaluskan dengan amplas duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut
dibersihkan.

l. Setelah bersih permukaan kayu/plywood diberi Stain (pewarna), dengan menggunakan

Spray gun atau kuas, dan diratakan dengan kain bal setelah kurang lebih 30 detik mengering.

Warna akan ditentukan kemudian oleh perencana.

m. Setelah itu diberi Base Coat/Cat Dasar atau sanding sealer. Dibutuhkan minimal 2 lapis

cat dasar setiap lapisan, dan setiap lapisan harus diamplas sempurna sehingga diperoleh

permukaan yang halus dan rata.

n. Lapis pertama Top-Coat/Cat diulaskan dengan rata sampai sempurna dan diamplas
sempurna, kemudian ulaskan top coat lapis ke 2 dan yang terakhir lapis 3 adalah lapisan

finished tidak perlu diamplas.


o. Hasil pekerjaan melamic ini harus merupakan suatu hasil pekerjaan yang rata dan jelas

menunjukkan serat kayunya serta tidak cacat.

p. Setelah pekerjaan melamic kayu selesai harus dijaga terhadap kemungkinan kerusakan

terkena benda lain atau noda-noda dan sebagainya.

q. Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau material lain yang dekat dengan pekerjaan

ini seperti fitting-fitting, kosen-kosen dan sebagainya dengan cara menutup / melindungi

bagian tersebut selama pekerjaan pengecatan berlangsung.

PASAL 8

PEKERJAAN FINISHING LAIN

16.1. PERSYARATAN UMUM

Lingkup Pekerjaan

Lingkup Kerja : Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk membuat

Finishing Interior, seperti yang dispesifikasikan dan tertera dalam gambar desain.
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

16.2. Produk

Bahan / Material
a Jenis : jenis bahan / material yang digunakan dalam pembuatan finishing interior adalah

sebagai berikut :

1. Bahan utama : lapis epoxy lantai, t = 3000 mikron.

2. Dan bahan / material lain seperti yang tercantum dalam gambar rancangan/desain,

b. Persyaratan : Pemilihan jenis bahan / material dan sumbernya harus sesuai dengan

spesifikasi.

c . Pengajuan Alternatif : Apabila karena suatu hal, Pelaksana akan mengganti jenis bahan /
material atau sumber yang telah dispesifikasikan, pengajuan alternatif tersebut harus

memenuhi persyaratan yang ada dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas /MK .

16.3. SYARAT PELAKSANAAN

3.1. Mock Up

3.1.1. Pekerjaan Interior dalam pelaksanaannya kontraktor diwajibkan untuk membuat 1

(satu) contoh / mock up.

3.1.2. Penilaian : Mock up tersebut dinilai dan diuji oleh Perencana dan Konsultan Pengawas

/MK. Hasil penilaian mengikat di dalam proses pengerjaan selanjutnya.

3.1.3. Revisi : Bila diperlukan, maka revisi yang menyangkut pekerjaan konstruksi,

metodepelaksanaan atau ukuran-ukuran masih dapat dilakukan oleh Pelaksana, dengan

mempertimbangkan penilaian dan pengarahan dari Perencana dan Konsultan Pengawas /MK

PASAL 9

DOKUMENTASI & PEMBERSIHAN

PEMBERSIHAN AKHIR

Pengamblan Dokumentasi dilakukan sebelum pekerjaan dimulai sampai pekerjaan selesai.

Tahapan pengambilan dokumen rekaman proyek diatur sedemikian rupa sehingga point-point
pekerjaan penting tidak terlewatkan
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

Pengambilan photo rekaman proyek juga dilakukan setiap bulannya sebagai lampiran
kelengkapan administrasi pada saat pengajuan laporan bulanan

Photo rekaman proyek disusun sedemikian rupa dan dijadikan sebuah album lengkap dengan
keterangannya

Photo yang diambil harus mencakup / menggambarkan kegiatan pelaksanaan pada saat :
0%, 50% dan 100%

PEMBERSIHAN AKHIR

Kontraktor diwajibkan memelihara kebersihan selesai pekerjaan baik berupa sampah-


sampah, gundukan tanah maupun bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi dan
lain sebagainya.
Pembersihan dan kebersihan bangunan setelah kegiatan selesai sampai dengan
penyerahan kedua, menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor.

PENUTUP

Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini pada penjelasan kerja ternyata
diperlukan akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Kerja.
Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan, akan
dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dengan Kontraktor dan bila
diperlukan akan dibicarakan bersama Pemberi Tugas.

Pontianak, ............................. 2019

Selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Konsultan Perencana


Kasi Pengembangan Perumahan dan CV. BELLAVEGA TERRA CONSULTANT
Pemukiman
Bidang Cipta Karya

AZHARI WINANDI, ST. IAI


SRI NURHAYATI, ST. MT. MM. MSc Team Leader
NIP. 19710104 199803 2 003
Rencana Kerja dan Syarat Teknis Spesifikasi Teknis dan Gambar
RENOVASI / REHABILITASI GEDUNG LABORATORIUM KESMAS
TAHUN ANGGARAN 2019

Anda mungkin juga menyukai