Abstrak
Seni tari merupakan cermin dari realitas manusia yang dicoba dikemas lewat
"gerak-musikal". Kekuatan seni tari terletak pada makna di belakang setiap gerakan
yang dipandu dengan alunan iringan musik. Realitas alam fisik maupun non fisik
ditampilkan seni tari dengan gerakan yang mempunyai arti bagi manusia itu
sendiri. Sejak jaman prasejarah telah diketahui bahwa tari lahir didasari oleh
kegunaannya pada masyarakat jamannya. Pada masyarakat primitif sangat
dirasakan tari sebagai sarana atau media untuk mencapai suatu kebutuhan, mereka
sangat percaya dengan menari akhirnya apa yang diinginkan akan tercapai. Tari
upacara sebagai media persembahan dan pemujaan terhadap kekuasaan yang lebih
tinggi dengan maksud untuk mendapatkan perlindungan, demi keselamatan,
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup masyarakat. Dengan demikian, tari upacara
juga disebut tari ritual. Pada tari upacara (ritual) faktor keindahan adalah
sekunder, yang mengutamakan kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia sendiri ataupun hal-hal di luar diri manusia. Keindahan jiwa manusia itu
sendiri dimanifestasikan menjadi bentuk gerak tari. Tari dilaksanakan untuk
mendapatkan makanan, menghormati orang mati, atau untuk menjamin tertib yang
baik dalam kosmos. Tarian tersebut dilangsungkan pada kesempatan inisiasi,
upacara magis-religius, perkawinan, dan sebagainya.