Anda di halaman 1dari 3

Nama : Harris Adyttya

NIM : 331610031
Kelas : TL.18.F4

TUGAS LABORATORIUM LINGKUNGAN

1. Menurut anda klorin pada air terdapat secara alamiah atau buatan? Jelaskan cara terbentuknya
klorin tersebut beserta reaksi kimia nya.

Jawab :
Klorin ini adalah halogen kedua paling ringan, berada diantara fluor dan bromin dalam tabel
periodik dan sifat-sifatnya sebagian besar di antara mereka. Klorin merupakan unsur yang
terdapat secara ilmiah, Klorin berwujud gas berwarna kuning-hijau pada suhu kamar. ini
merupakan elemen sangat reaktif dan oksidator kuat: klorin mempunyai afinitas elektron tertinggi
dan elektronegativitas ketiga tertinggi di belakang oksigen dan fluor. Senyawa klorin yang paling
umum, natrium klorida (garam dapur), telah dikenal sejak zaman kuno. Tingginya potensial
oksidasi dari unsur klorin memicu pengembangan pemutih dan desinfektan komersial, serta reagen
untuk banyak proses di industri kimia. Klorin digunakan dalam pembuatan berbagai macam produk
konsumen, sekitar dua-pertiganya merupakan bahan kimia organik seperti polivinil klorida. Klorin
juga digunakan sebagai intermediet dalam produksi plastik dan produk akhir lain yang tidak
mengandung unsur ini. Sebagai disinfektan, unsur maupun senyawa klorin digunakan langsung di
kolam renang untuk kebersihan dan sanitasi. Unsur klorin dalam konsentrasi yang tinggi sangat
berbahaya dan beracun bagi semua makhluk hidup. Senyawa ini digunakan dalam Perang Dunia I
sebagai yang gas senjata kimia pertama. Reaksi dengan air:

Cl2 (aq)+ H2O(l)↔ HOCl(aq)+ H+(aq)+ Cl-(aq)

Keq= 4x10-4= [H+][Cl-][HOCl]/[Cl2]

2. Peningkatan konsentrasi sulfat didalam air dapat menghasilkan senyawa lain seperti H2SO4
dan H2S. Kenapa pada perairan alami yang cukup aerasi biasanya tidak ditemukan H2S?

Jawab:
Karena aerasi pada perairan memiliki kosentrasi oksigen terlarut dalam air sehingga perairan
kaya dengan oksigen. Hal ini akan menurunkan kandungan hydrogen sulfida (H 2S) dalam
perairan karena sulphur yang dihasilkan oleh proses dekomposisi bahan organic akan teroksidasi
dan terionisasi dalam bentuk lain yang tidak berbahaya bagi organisme perairan. Hubungan
antara hydrogen sulfida dengan perairan adalah sangat terkait erat, dimana peningkatan kosentrasi
kandungan H2S yang tidak terionisasi melewati ambang batas sebesar 1 ppm dapat
mengakibatkan kematian organisme perairan secara massal. i perairan, sulfur berikatan dengan

ion hydrogen dan oksigen. Beberapa bentuk sulfur di perairan adalah sulfida (S 2-), hydrogen
sulfida (H2S), ferro sulfida (FeS), sulfur oksida (SO2), sulfit (SO3) dan sulfat (SO4).
Daya racun hidrogen sulfida (H 2S) bebas tergantung pada keadaan ionisasinya. Hidrgen
sulfida yang tidak terionisasi sangat beracun, tetapi dalam bentuk lain tidak berbahaya. Daya
racun paling berbahaya adalah pada keadaan pH rendah dan kondisi anaerob.

3. Nutrien (N dan P) pada dasarnya dibutuhkan pada dosis tertentu. Mengapa keberadaan nitrogen
dan fosfat yang berlebihan dapat berbahaya bagi ekosistem perairan?

Jawab:
Kondisi ini sangat memungkinkan alga, tumbuhan air berukuran mikro, untuk tumbuh
berkembang biak dengan pesat (blooming) akibat ketersediaan fosfat yang berlebihan serta
kondisi lain yang memadai. Hal ini bisa dikenali dengan warna air yang menjadi kehijauan,
berbau tak sedap, dan kekeruhannya yang menjadi semakin meningkat. Banyaknya eceng gondok
yang bertebaran di rawa-rawa dan danau-danau juga disebabkan fosfat yang sangat berlebihan ini.
Akibatnya, kualitas air di banyak ekosistem air menjadi sangat menurun. Rendahnya konsentrasi
oksigen terlarut, bahkan sampai batas nol, menyebabkan makhluk hidup air seperti ikan dan
spesies lainnya tidak bisa tumbuh dengan baik sehingga akhirnya mati. Hilangnya ikan dan
hewan lainnya dalam mata rantai ekosistem air menyebabkan terganggunya keseimbangan
ekosistem air. Permasalahan lainnya, cyanobacteria (blue-green
algae) diketahui mengandung toksin sehingga membawa risiko kesehatan bagi manusia dan
hewan. Algal bloom juga menyebabkan hilangnya nilai konservasi, estetika, rekreasional, dan
pariwisata sehingga dibutuhkan biaya sosial dan ekonomi yang tidak sedikit untuk mengatasinya.

4. Menurut anda logam berat apa yang paling sering ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada air
sungai? Darimana logam berat tersebut berasal dan bagaimana kita mengetahui konsentrasinya
sesuai baku mutu air atau tidak?

Jawab:
Logam berat yang sering muncul yaitu Contoh nya logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn,
Ni dan sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, di
mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat
racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam berat ini dapat menimbulkan efek kesehatan
bagi manusia tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Apabila
kepekatan logam-logam ini tinggi dari biasa, logam-logam ini akan menjadi suatu ancaman bagi
kesehatan manusia jika memasuki rantai makanan. Oleh karena itu pemantauan kadar logam berat
dalam air sungai sangat perlu dilakukan. Logam-logam berat ini biasa nya berasal dari kegiatan
seperti dari limbah domestic dan industry yang dibuan tanpa ada pengolahan yang sesuai dengan
lingkungan terlebih dahulu sehingga tidak sesuai dengan baku mutu air yang sudah ditentukan
oleh peraturan pemerintah. Kawasan sungai sering dicemari oleh logam-logam berat yang
terdapat dalam air buangan dari kawasan industri yang biasanya tidak diolah terlebih dahulu.
Pencemaran logam berat seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Kadmium (Cd), Cromium
(Cr), Tembaga (Cu), Timbal (Pb), Nikel (Ni) dan Raksa (Hg), Berdasarkan sudut pandang
toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah logam berat
esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup,
namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun.

Anda mungkin juga menyukai