Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

MYALGIA

A.DEFINISI
Myalgia adalah suatu keadaan dimana badan terasa pegalpegal, mulai diakibatkan oleh
olahraga yang menyebakan tubuh meregang terlalu banyak. Myalgia yang terjadi tanpa
riwayat trauma mungkin disebabkan oleh infeksi virus.
Nyeri otot (Myalgia) adalah suatu istilah umum untuk suatu gejala yangdisebabkan
berbagai kelainan dan kondisi medis. Penyebab yang paling seringdisebabkan oleh
ketegangan ( kontraksi ) yang berlebihan, saat latihan atau bekerja berat

B. PENYEBAB
Umum
1. Penyebab umum myalgia adalah penggunaan otot yang salah atau otot yang terlalu
tegang.
2. Myalgia yang berlangsung dalam waktu yang lama menunjukkan myopati
metabolik,defisiensi nutrisi atau sindrom fatigue kronik.
3. Kelelahan (setelah latihan tidak terbiasa atau mengikuti kontraksi intens kejang).
4. Cedera langsung pada otot (memar, luka atau cedera tekan).
Gangguan Sistemik
1. Virus (influenza, Epstein-Barr, herpes simpleks, poliomielitis)
2. Infeksi bakteri (radang tenggorokan, penyakit Lyme, tetanus)
3. Jamur (Histoplasmosis)
4. Parasit (malaria, toksoplasmosis, trichinosis)
Imunisasi
1. Vaksinasi terhadap berbagai penyakit)
2. Obat (antikonvulsan, antibiotika, agen antikanker, meurunkan kolesterol agen, diuretik)
3. Penyalahgunaan obat
4. Racun
Penyebab Lain
1. Kekurangan vitamin C dan B kompleks.
2. Kekurangan mineral dan elektrolit (kalsium, fosfor, magnesium, kalium, natrium)

C.GEJALA
1. Nyeri sendi
2. Kekakuan
3. Gejala neurologis (mati rasa, tremor, gangguan penglihatan, telinga berdenging)
4. Kelelahan
5. Ruam

D. CARA MENCEGAH
1. Istirahat yang cukup, 6-8 jam
2. Cukupkan masukan nutrisi. Sarapan pagi, minum susu atau multivitamin B dan C, cukup
bagus untuk membantu aktifitas berat seharian.
3. Bekerja secara ergonomis. Cara bekerja yang aman, nyaman dan sehat. Seperti cara
duduk yang benar, cara mengangkat beban yang benar.
4. Adakan jeda istirahat. Saat kebanyakan duduk maka berikan waktu sekitar 5 menit untuk
berdiri, untuk gerak ringan guna menghindara ketegangan otot. Usahakan waktu istirahat
untuk meluruskan punggung walau sebentar.
5. Apabila ada otot yang terasa tegang maka dapat dilakukan pemijatan, pemijatan dapat di
bantu dengan air hangat atau balsam guna memperlancar aliran darah.
E.CARA MENGATASI
1. rileks dan lembut meregangkan daerah yang terlibat.
2. Mandi air hangat.
3. Pijat.
4. latihan peregangan harus digunakan sesering mungkin.
5. Olahraga teratur, perlahan-lahan meningkat dari setiap gerakan lembut untuk lebih kuat,
dapat membantu mengembalikan otot yang tepat.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak, erosi
sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan (perubahan awal) berkembang
menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasio. Perubahan
osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.
2. Scan radionuklida :mengidentifikasi peradangan sinovium
3. Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan irregularitas/ degenerasi
tulang pada sendi
4. Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih besar dari normal:
buram, berkabut, munculnya warna kuning ( respon inflamasi, produk-produk
pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit, penurunan viskositas dan
komplemen ( C3 dan C4 ).
5. Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan perkembangan panas.
6. Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA (Fine Needle Aspiration) atau atroskopi;
cairan sendi terlihat keruh karena mengandung banyak leukosit dan kurang kental
dibanding cairan sendi yang normal.

G. PENATALAKSANAAN
1. Jika merupakan suatu gejala penyakit, pengobatan utama ditujukan pada penyakit
tersebut.
2. Meningkatkan aliran darah atau suhu dalam otot, membantu untuk mengurangiakumulasi
zat metabolik yang merugikan.
3. Mengurangi aktivitas yang memperkuat timbulnya nyeri
4. Medications
a) NSAID
b) COX-nonselektif : asam mafenamat, piroksikam, indometasin,aspirin, naproksen,
ibuprofen
c) COX 2 preferential : meloxicam, diclofenac Analgetik ascorbic acid (vitamin C)
dan antioxi

H. PENGKAJIAN
a. Aktivitas
a) Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
b) Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.

b. Sirkulasi
a) Gejala : Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan
penyakit cebrovaskuler, episode palpitasi.
b) Tanda : Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis, tikikardi,
murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit pucat, sianosis, suhu dingin
(vasokontriksi perifer) pengisian kapiler mungkin lambat/ tertunda.
c. Integritas Ego
a) Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress multiple
(hubungan,keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan).
b) Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan continue perhatian, tangisan
meledak,otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.

d. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat penyakit ginjal pada
masa yang lalu).

e. Makanan/cairan
a) Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak
sertakolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini (meningkat/turun),
Riwayatpenggunaan diuretic
b) Tanda: Berat badan normal atau obesitas, adanya edema, glikosuria.

f. Neurosensori
a) Gejala: Keluhan pening pening/pusing, berdenyut, sakit kepala, suboksipital (terjadi
saatbangun dan menghilangkan secara spontansetelah beberapa jam), Gangguan
penglihatan (diplobia, penglihatan kabur,epistakis).
b) Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,efek, proses
piker,penurunan kekuatan genggaman tangan.

g. Nyeri/ ketidaknyaman
Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung), sakitkepala.

h. Pernafasan
a) Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea,ortopnea,dispnea, batuk
dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
b) Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyinafas
tambahan(krakties/mengi), sianosis.

i. Keamanan
Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.

I. DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
2. Deficit derawatan diri : berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
3. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
4. Resiko jatuh berhubungan dengan factor usia 75 tahun

Anda mungkin juga menyukai