Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok: Dian Purnama Sari S (17031058)

Egatri Winalda (17031013)

PERLUNYA SEKS EDUCATIOAN DITERAPKAN SEJAK DINI

Abstrak : Terjadinya kekerasan seksual pada diri anak dapat di sebabkan karena anak
belum mendapatkan pendidikan seks. Pendidikan seks bagi anak usua didini
merupakan salah satu bagian terpendting pendidikan yang harus di sampaiakan
kepada anak-anak se dini mungkin. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi perilaku-
perilaku atau perlakuan menyimpang, baik yang berasal dari anak-anak sendiri
maupun dari orang lain. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahawa orang tua
belum memberikan pengetahuan tentang pendidikan seks sejak dini terhadap anak
mereka. Adapun solusi yang diberikan yaitu orang tua hendaknya mencari informasi
yang akurat dan tepat tentang pengenalan pendidikan seks bagi anak sesuai dengan
tahap perkembangannya.

PENDAHULUAN
Anak adalah tunas, potensi, dan generasi penerus cita-cita bangsa yang
memiliki peran strategis dalam menjamin eksistensi bangsa dan negara di masa
mendatang. Agar mereka kelak mampu memikul tanggung jawab itu, maka perlu
mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh secara optimal, baik fisik,
mental, sosial, maupun spritual. Mereka perlu mendapat hak-haknya, perlu dilindungi
dan disejahterakan. Karenanya, segala bentuk kekerasan pada anak perlu dicegah dan
diatasi.
Setiap hari kita masih mendengar rintihan anak-anak dari tayangan berita di
televisi tentang anak yang disiksa, dan dianiaya hingga ada yang terbunuh, baik yang
dilakukan keluarganya maupun masyarakat. Anak-anak ditelantarkan, diperkosa,
disodomi, atau anak-anak yang diperdagangkan. Itulah anak-anak korban kekerasan
seksual, yang hingga kini belum mendapatkan pelayanan dan bantuan yang memadai,
baik dari negara dan pemerintah maupun masyarakat.
Dunia anak yang seharusnya diwarnai oleh kegiatan bermain, belajar, dan
mengembangkan minat serta bakatnya untuk masa depan, realitasnya diwarnai data
kelam yang menyedihkan, dan anak Indonesia masih dan terus mengalami kekerasan
seksualmencegah anak untuk mencari tahu tentang seks melalui cara atau orang yang
salah.
Maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi belakangan ini tidak lagi
hanya mengancam para anak maupun remaja yang rentan terhadap informasi yang
salah mengenai seks. Eksploitasi seks pada anak dibawah umur yang nyatanya juga
sering terjadi oleh orang-orang terdekat bahkan dilakukan oleh keluarga korban
sendiri. Meningkatnya kasus kekerasan seksual merupakan bukti nyata kurangnya
pengetahuan anak mengenai pendidikan seks yang seharusnya sudah mereka peroleh
dari tahun pertama oleh orangtuanya.
Peran orangtua terhadap pendidikan seks yang masih menganggap tabu untuk
dibicarakan bersama anak menjadi sebab yang harus dibenahi bersama untuk
membekali anak melawan arus globalisasi yang semakin transparan dalam berbagai
hal termasuk seksualitas.
Pendidikan seks seharusnya menjadi bentuk kepedulian orangtua terhadap
masa depan anak dalam menjaga apa yang telah menjadi kehormatannya, terlebih
bagi seorang anak perempuan dan laki-laki. Pendidikan seks menjadi penting
mengingat banyaknya kasus-kasus yang terjadi mengenai tindak kekerasan seksual
terhadap anak dan remaja.
Di lapangan justru orangtua bersikap apatis dan tidak berperan aktif untuk
memberikan pendidikan seks sejak usia dini kepada anaknya. Mereka beranggapan
bahwa pendidikan seks akan diperoleh anak seiring berjalannya usia ketika ia sudah
dewasa nanti. Orangtua lebih menyerahkan pendidikan seks peran orangtua sangat
penting dalam memberikan pendidikan, terutama pendidikan seks anak usia dini. oleh
sebab itu bimbingan, pengawasan, dan keteladanan orangtua sangatlah berarti bagi
perkembangan anak untuk memperoleh perkembangan yang optimal mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkannya. Demikian pentingnya peran orangtua dalam
pendidikan seks anak usia dini, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana peran
orangtua dalam menanamkan pendidikan seks pada anak usia dini.
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang
pendidikan seks yang secara operasional didefiniskan sebagai pengetahuan yang
diperoleh individu tentang upaya mendapatkan informasi mengenai masalah-masalah
yang berkaitan dengan seks secara jelas dan benar dengan menanamkan moral, etika,
serta komitment agama untuk diperoleh kehidupan yang harmoni sesuai dengan
harapan dan norma masyarakat di mana individu tersebut berada.
Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini semua warga di daerah Air Tawar Barat kota
Padang yang berada dalam kategori dewasa dan memiliki anak usia remaja yaitu
antara 12-19. Sedang teknik pengambilan sampelnya adalah dengan menggunakan
cluster sampling. Jumlah subjek penelitian sebanyak 158 orang dari 5 RT yang ada di
sekitar Air Tawar Barat.
Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan skala yang disusun
berdasarkan konsep dasar pendidikan seks milik Oladipo dan Akintayo (1991) yaitu ;
1. Pengetahuan tentang reproduksi manusia
2. Penyalahgunaan seksual
3. Penyebaran dan Pencegahan penularan penyakit kelamin
4. Bahaya kehamilan pada usia remaja
5. Pentingnya hubungan inter-personal
6. Memilih pasangan
7. Metode perencanaan hidup berkeluarga
Sedangkan untuk model pendidikan yang diterapkan oleh orang tua mendasarkan
pada
skala yang disusun berdasarkan pada :
1. Memberikan penjelasan
2. Menerapkan aturan dalam bentuk larangan
3. Diskusi
4. Memberikan saran dan informasi
5. Modelling
6. Pembicaraan singkat
Dari skala yang disebar dilakukan analisa dengan menggunakan teknik analisis
distribusi frekuensi untuk mengetahui prosentase tentang pengetahuan pendidikan
seks dan penerapan model pendidikan seks yang dilakukan oleh subjek penelitian.

Anda mungkin juga menyukai