Laporan Progres Hidrologi
Laporan Progres Hidrologi
DEPOSITION AREA-MODADA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................2
DAFAR TABEL...........................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................4
1 Pendahuluan..........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................5
1.2 Maksud dan Tujuan.................................................................................................6
1.3 Metode pendekatan................................................................................................6
1.4 Lingkup Pekerjaan...................................................................................................7
2 Lokasi Kajian (Modified Ajkwa Deposition Area-ModADA).............................9
3 Metodologi..........................................................................................................11
3.1 Site Visit dan Pengumpulan Data...........................................................................11
3.2 Survey hidrometri..................................................................................................11
3.3 Kajian Hidrologi.....................................................................................................11
3.4 Pengambilan contoh endapan sedimen di beberapa lokasi tersebar di ModADA.14
3.5 Metoda penentuan kecepatan jatuh partikel tailing.............................................17
4 Survey Lapangan.................................................................................................18
4.1 Site Visit.................................................................................................................19
4.2 Pengumpulan Data................................................................................................21
5 Analisis Hidrologi...............................................................................................23
5.1 Daerah Aliran Sungai Otomona.............................................................................23
5.2 Debit Harian Sacramento......................................................................................23
5.3 Pemodelan Banjir..................................................................................................30
6 Jadwal Pekerjaan.................................................................................................32
7 Progress dan Rencana Kerja Selanjutnya............................................................33
DAFAR TABEL
Sementara Amar Keenam menuliskan tahapan untuk periode 2018-2019 adalah “tahap
penetapan konseptualisasi pengelolaan dan pengendalian tailing yang melengkapi langkah-
langkah kerja operasi, penyusunan studi kelayakan konstruksi tanggul, studi isolasi dampak,
studi pemanfaatan tailing dan pengembangan wilayah, studi perlindungan ekosistem, serta
kerja-kerja operasi teknis”.
Berdasarkan SK MENLHK tersebut, beberapa studi kelayakan yang akan dilakukan pada
tahun 2019 adalah a) studi kelayakan konstruksi tanggul (tunggal elevasi rendah dan multi
tanggul), b) studi isolasi dampak tailing di estuari, c) studi perlindungan ekosistem dan d)
studi pemanfaatan tailing dan pengembangan wilayah.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah kajian kelayakan konstruksi tanggul, baik elevasi
rendah dan multi-tanggul. Proses penyusunan KAK ini telah diselesaikan melalui diskusi-
diskusi yang dilakukan antara tim pakar, PTFI dan KLHK untuk penyempuraannya.
3. Melakukan kajian effektifitas metoda retensi tailing yang sudah dan sedang
diterapkan di ModAda.
a) Aspek hidrologi yang akan mengkaji karakteristik hidrologi ModADA, baik yang
dipengaruhi oleh catchment area sungai Otomona maupun catchment area
ModADA.
b) Aspek hidrolika dan transport sedimen yang akan mempelajari perilaku transport
sedimen (tailing dan non-tailing) di dalam wilayah ModADA, khususnya proses
pengendapan dan erosi yang terjadi baik sebelum maupun sesudah dibangun
tanggul melintang sehingga dapat diperkirakan tingkat retrensi tanggul melintang
terhadap tailing. Material non tailing yang perlu diperhitungkan dalam kajian ini
adalah material hasil erosi yang berasal dari kawasan penambangan PTFI maupun
material akibat erosi alami (natural erosion) lahan di kawasan daerah pengaliran di
bagian hulu ModAda.
c) Aspek geoteknik yang akan melakukan telaah rinci tentang kondisi geoteknik di
tapak tanggul:
Identifikasi kondisi pelapisan tanah bawah permukaan pada rencana lokasi
tanggul melintang di ModADA;
Pemeriksaan kondisi kegempaan dan potensi geohazard berdasarkan
peraturan Gempa yang relevan diadopsi di Indonesia serta hasil
kajian/studi sekunder yang relevan terhadap kegiatan ini;
Penyusunan rekomendasi desain tanggul melintang pada level basic-design
di ModADA melalui rangkaian analisis dan perhitungan stabilitas geoteknik
berdasarkan seluruh data dan informasi yang tersedia.
Hasil kajian ketiga aspek tersebut selanjutnya menjadi dasar dalam perancangan tanggul,
yang mencakup volume tailing yang dapat diendapkan dengan memasukkan skenario
pemanfaatan tailing dan volume tailing yang diendapkan di daerah hulu ModADA, lokasi
tapak, geometri, fondasi, dan rincian konstruksi tanggul. Dari rancangan tanggul tersebut
dapat diidentifikasi kebutuhan material yang mencakup spesifikasi dan jumlah material
konstruksi, risiko dalam aspek teknis, lingkungan, keamanan khususnya seismic hazard ,
likuifaksi dan operasional pembanguan serta biaya konstruksi. Diagram pendekatan
diberikan pada Gambar 1.
Sebaran dan gradasi butiran material endapan tailing dan non-tailing di ModADA,
muara dan pantai.
Morfologi sungai/ModADA.
Potensi kendala pekerjaan lapangan. Dari hasil kunjungan lapangan akan diketahui
kendala dan kemungkinan perubahan lokasi survei dan metoda dari yang diusulkan
sebelumnya, terutama untuk pekerjaan-pekerajaan lokasi sondir, boring dan soil
sampling; lokasi pengambilan contoh endapan sedimen; lokasi pengukuran TSS dan
kecepatan jatuh sedimen
Data hujan yang digunakan adalah hujan yang berpengaruh di daerah pengaliran sungai
Otomona (Gambar 4). Sebelum dapat digunakan untuk simulasi debit Model hidrologi perlu
dikalibrasi dengan data pengukuran. Selanjutnya dilakukan simulasi debit jangka panjang,
sekitar 15 sd 20 tahun tergantung ketersediaan data hujan untuk memprediksi pola aliran di
Banti dan di Jembataan Otomona. Dari hasil simulasi aliran ini kemudian dibuatkan
lengkung debit (flow duration curve) untuk menentukan peluang kejadian debit. Informasi
ini penting sebagai masukan dalam pemodelan hiddaulika dan angkutan sedimen di
modADA, khsususnya proses pengendapan (deposition) dan erosi di ModADA.
Kajian hidrologi seperti ini pernah dilakukan sebelumnya, namun untuk kajian ini perlu
menambahkan data-data hujan dan hasil pengukuran debit terbaru. Contoh hasil kalibrasi
model, pola debit dan lengkung debit hasil studi terdahulu dapat dilihat pada Gambar 5, 6
dan 7.
Gambar 3 Sistem pengelolaan tailing PTFI
700
600
500
Q (m3/dtk)
400
300
200
100
0
Jan-98 Jan-99 Jan-00 Jan-01 Jan-02 Jan-03 Jan-04 Jan-05 Jan-06 Jan-07 Jan-08 Jan-09 Jan-10
Waktu
Peralatan ini terdiri dari sebuah tabung dengan panjang 1 m dan diameter dalam 0.05m
seperti dapat dilihat pada Gambar 12. Pada bagian bawah tabung terdapat nozzle untuk
mengeluarkan sampel. Tabung Owen digunakan untuk mengambil volume sedimen layang
di dalam aliran. Setelah diperoleh volume sedimen layang di aliran diperoleh, tabung diatur
dalam posisi vertikal dan selanjutnya diambil contoh sedimen layang dari tabung Owen
melalui nozzle. Pengambilan contoh sedimen layang dilakukan pada waktu 3, 6, 10, 20, 40,
60, dan 120 menit. Volume tiap contoh sedimen layang sekitar 0.2 liter. Selanjutnya
konsentrasi setiap contoh sedimen layang yang didapat ditentukan melalui analisis
laboratorium.
Gambar 12 Ilustrasi tabung Owen untuk uji keceptan jatuh sedimen tailing
4 Survey Lapangan
Site visit dan pengumpulan data sudah dilaksanakan. Kegiatan pengumpulan data dilakukan
dengan pengukuran data lapangan secara langsung sesuai dengan metodologi yang
diusulkan. Pengambilan data dilakukan untuk pengambilan sampel sedimen dasar dan
sedimen layang (TSS). Pengukuran TSS dilakukan di lokasi rencana tanggul melintang dan
di tempat dimana dilakukan pengambilan contoh sedimen dasar di ModADA. Lokasi survey
hidrometri diberikan pada Gambar 13.
Gambar 13. Lokasi pengukuran kecepatan dan TSS
Kelandaian Sungai Otomona baik Barat dan Timur cukup curam mengingat
hulu sungai berada di elevasi ± 4000 dpl, dan Otomona Bridge (jembatan sungai
Otomona, yang dipakai sebagai acuan batas hulu ModADA) sendiri berada di elevasi
± 200 dpl. Kondisi ini mengakibatkan tingginya potensi erosi yang terjadi di
sepanjang alur sungai tersebut.
Selang nilai :
T p T0,3 t Tp T0,3 1,5T0,3
t T p 0,5T0,3
1,5T0,3
Q t Q p .0,3
t Tp T0,3 1,5T0,3
Selang nilai :
t T p 0,5T0,3
2T0,3
Q t Q p .0,3
Berikut parameter dari HSS Nakayasu.
Karakteristik DAS Lama Hujan Satuan (Tr)
Luas DAS (A) = 550,137 km2 T r=0,75 T g =2,88 jam
Panjang sungai utama (L) = 57 km Waktu Puncak (Tp)
Tinggi hujan satuan (R) = 1 mm T p=T g +0,8 T r=6,13 jam
Parameter hidrograf (α) = 2
Parameter Hidrograf Satuan Waktu penurunan debit, dari
Sintetis puncak sampai 30%
Time Lag (Tg) T 0,3=∝ T g=7,67 jam
T g=0,4+0,058 L
¿ 0,4+ 0,058 ×57 Debit Puncak
¿ 3,83 jam Debit puncak banjir (Qp)
ARe
Q p= =16,07m3/s
3,6 ( 0,3 T p+ T 0,3 )
Distribusi hujan diasumsikan terjadi selama 4 jam dengan terdistribusi seragam. Unit
Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu dikombinasikan dengan curah hujan jam-jaman
menghasilkan superposisi HSS Nakayasu. Berikut ini adalah tabel superposisi dari
hujan jam-jaman HSS Nakayasu. Debit puncak yang terjadi menurut kurva hidrograf
tersebut adalah 3206.572 m3/s pada jam ke 8.
Tabel xx Superposisi HSS Nakayasu
Tinggi Hujan (mm/jam)
Waktu HSS Q (m 3/s) Volume
1 2 3 4
(jam) Nakayasu Limpasan
62.750 62.750 62.750 62.750 251.000
0.00 0.000 0.000 0.000 0.000
1.00 0.207 12.974 0.000 12.974 23352.657
2.00 1.091 68.476 12.974 0.000 81.449 169961.374
3.00 2.888 181.199 68.476 12.974 0.000 262.648 619374.888
4.00 5.760 361.416 181.199 68.476 12.974 624.064 1596081.730
5.00 9.840 617.436 361.416 181.199 68.476 1228.526 3334662.886
6.00 15.241 956.372 617.436 361.416 181.199 2116.423 6020907.946
7.00 14.029 880.343 956.372 617.436 361.416 2815.567 8877582.057
8.00 11.991 752.421 880.343 956.372 617.436 3206.572 10839850.507
9.00 10.248 643.086 752.421 880.343 956.372 3232.222 11589828.806
10.00 8.759 549.639 643.086 752.421 880.343 2825.489 10903880.610
11.00 7.486 469.771 549.639 643.086 752.421 2414.917 9432731.219
12.00 6.399 401.508 469.771 549.639 643.086 2064.005 8062058.862
13.00 5.469 343.165 401.508 469.771 549.639 1764.084 6890559.221
14.00 4.723 296.354 343.165 401.508 469.771 1510.799 5894788.888
15.00 4.253 266.901 296.354 343.165 401.508 1307.929 5073710.665
16.00 3.831 240.375 266.901 296.354 343.165 1146.796 4418504.902
17.00 3.450 216.485 240.375 266.901 296.354 1020.116 3900441.112
18.00 3.107 194.970 216.485 240.375 266.901 918.731 3489925.129
19.00 2.798 175.593 194.970 216.485 240.375 827.423 3143077.670
20.00 2.520 158.141 175.593 194.970 216.485 745.189 2830701.771
21.00 2.270 142.424 158.141 175.593 194.970 671.128 2549371.462
22.00 2.044 128.270 142.424 158.141 175.593 604.428 2296001.266
23.00 1.841 115.521 128.270 142.424 158.141 544.357 2067812.358
24.00 1.658 104.040 115.521 128.270 142.424 490.256 1862302.087
UZTWM 75 25 - 75
UZFWM 100 10 - 100
LZTWM 50 0
LZFSM 80
LZFP M 50
UZK 0.40
LZSK 0.30
LZP K 0.40
ZPERC 0.10
REXP 1.80
P FREE 0.2
RSERV 0.3
P CTIM 0.50
Luas(km2) 130.00
300
250
Debit (m3/s)
200
150
100
50
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Hari
Gambar 23 Kalibrasi Model Hujan Limpasan Sacramento Sungai Otomona
Kalibrasi Flow Duration Curve S.Otomona (2018-2019)
400
Qobs Qcomp
350
300
250
Debit (m3/s)
200
150
100
50
0
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0
Probabilitas
350
300
250
Debit (m3/s)
200
150
100
50
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Hari
Gambar 25 Model Hujan Limpasan Sacramento Sungai Otomona Tahun 2016 – 2019
Flow Duration Curve S.Otomona (2016-2019)
800
Qobs Qcomp
700
600
500
Debit (m3/s)
400
300
200
100
0
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0
Probabilitas
Gambar 26 Flow Duration Curve Sungai Otomona
6 Analisis Hidraulika
Analisis hidraulika berupa pemodelan banjir dengan bendung 15 m pada cross section
MA50 menggunakan model HEC-RAS 1D, HEC-RAS 2D dan Delft 3D.
6.1 HEC RAS 1D
Data dan kondisi yang diperlukan dalam analisis penampang saluran dengan bantuan software
HEC RAS adalah:
1. Penampang memanjang sungai
2. Potongan melintang saluran tiap 50 m yang dibuat dari DEM
3. Data debit banjir Q100 sebesar 3206.572 m3/s
4. kondisi pada hilir terdapat bendung dengan tinggu 15 m dengan kondisi awal sudah terisi air.
Berikut ini adalah gambar dari geometri data HEC RAS.
Gambar xx Profil Memanjang dan Cross Section Hulu dan Hilir dari Hasil Simulasi HEC RAS
1D
Dari gambar diatas terlihat bahwa kecepatan saluran pada daerah dekat dengan bendung sangat
kecil sekitar 0,1 m/s.
Berdasarkan distribusi kecepatan diatas maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Dari model HEC RAS 1D dapat dilihat bahwa pada hulu saluran mempunyai kecepatan yang
sangat tinggi karena luas penampang yang kecil dan slope yang lebih curam dibandingkan
dengan hilir hal ini dibuktikan dengan hasil simulasi kecepatan HEC RAS 2D sebagai berikut.
Gambar xx Hasil Simulasi Kecpatan Banjir HEC RAS 2D
6.3 Delft 3D
Untuk perbandingan hasil simulasi HEC RAS akan digunakan software Delft3D. Data dan
kondisi yang diperlukan dalam analisis banjir dengan bantuan software Delft 3D adalah:
1. Data XYZ hasil konversi dari Digital Elevation Model (DEM) beserta dengan bendungnya
2. Data debit banjir Q100 sebesar 3206.572 m3/s
Dari data tersebut kemudian disimulasikan dengan parameter yang sama diperoleh hasil sebagai
berikut.
Dari hasil simulasi Delft 3D diperoleh hasil yang kurang lebih sama seperti dengan HEC RAS.
7 Pengendapan Tailing di ModADA
7.1 Distribusi Ukuran Partikel
Distribusi ukuran partikel dengan menggunakan hand process. Berikut ini adalah hasil dari
analisis distribusi ukuran partikel.
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa ukuran partikel d60, d30 dan d10 cenderung meningakat
dengan peningkatan kedalaman dari permukaan sampel yang dikumpulkan.
7.2 Tingkat Erosi
Tingkat erosi diukur dengan metode van rijn dengan data-data dari hasil pengukuran lab dengan
membandingkan dengan eksperimen lapi. Data-data yang digunakan pada analisis tingkat erosi
adalah sebagai berikut.
Tailing density, ρs = 2800 kg/m3
Fluid density, ρ = 1000 kg/m3
porosity of tailing, p = 0,58
bulk desity of tailing = 1176 kg/m3
Kinematic viscosity = 1 x 10-6 m2/s
Dari hasil diatas terlihat bahwa hasil tingkat erosi dari metode Van Rijn lebih besar dibandingkan
dengan eksperimen LAPI.
Berikut ini adalah hasil tingkat erosi untuk cross section MA-40.
Tabel xx perbandingan Tingkat Erosi MA-40 titik 1 0m
LAPI's experiment van Rijn's pickup function
No KEGIATAN SEPT OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survey Awal
Survey dan pengumpulan data
2 sedimen
3 Survey geoteknik dan geofisik
Uji lapangan dan laboratorium
4 karakteristik sedimen
5 Uji laboratorium mekanika tanah
Analisis dan kajian seismic
hazard dan liquifaksi
Analisis tata letak, basic design,
6 dan stabilitas tanggul
7 Analisis hidrologi
Kajian efektifitas
peningkatanretensi dengan
8 berbagai metode
Pemodelan hidraulik dan
angkutan sedimen di ModADA
9 (saat ini)
Analisis dan desain kombinasi
10 struktur pengambilan sedimen
11 Pemodelan hidraulik dan
angkutan sedimen di ModADA
setelah dibangun tanggul
melintang dan beberapa
bangunan retensi, serta analisis
efektifitas retensi sistem
ModADA
Kajian kerangka tanggul
12 melintang
13 Reporting
9 Progress dan Rencana Kerja Selanjutnya
No KEGIATAN Bobot SEPT OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI
% 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survey Awal 1 1
2 Survey dan pengumpulan data sedimen 3 1 1 1
3 Survey geoteknik dan geofisik 5 1 1 1 1 1
4 Uji lapangan dan laboratorium karakteristik sedimen 3 1 1 1
5 Uji laboratorium mekanika tanah 4 1 1 1 1
6 Analisis dan kajian seismic hazard dan liquifaksi 8 1 1 3 3
7 Analisis tata letak, basic design, dan stabilitas tanggul 10 1 1 2 2 2 2
8 Analisis hidrologi 7 1 1 2 3
9 Kajian efektifitas peningkatan retensi dengan berbagai metode 8 1 1 3 3
10 Pemodelan hidraulik dan angkutan sedimen di ModADA (saat ini) 8 1 1 3 3
11 Analisis dan desain kombinasi struktur pengambilan sedimen 12 1 1 1 2 3 4
12 Pemodelan hidraulik dan angkutan sedimen di ModADA setelah
dibangun tanggul melintang dan beberapa bangunan retensi,
serta analisis efektifitas retensi sistem ModADA 9 3 3 3
13 Kajian kerangka tanggul melintang 14 1 1 1 2 3 3 3
14 Reporting 8 2 2 2 2
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan = 100 1 5 1 1 4 0 0 5 1 0 9 3 1 6 3 1 10 3 3 13 0 3 3 0 3 4 3 0 6 0 0 3 0 0 3 2
Kumulatif Rencana Pelaksanaan Pekerjaan = 1 6 7 8 12 12 12 17 18 18 27 30 31 37 40 41 51 54 57 70 70 73 76 76 79 83 86 86 92 92 92 95 95 95 98 100
Realisasi Pelaksanaan Pekerjaan = 1 5 1 1 4 0 0 5 1 0 9 3- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
30
Kumulatif Realisasi Pelaksanaan Pekerjaan = 1 6 7 8 12 12 12 17 18 18 27 30 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -