Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

PENDIDIKAN PANCASILA
“ NILAI NILAI PANCASILA “

DOSEN PEMBIMBING

Setiadi, S.Pd., S.Sos., M.AP

DISUSUN OLEH :

Abi Pamungkas ( 190211001)

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH BANDUNG

PRODI ADMINISTRASI PUBLIK 2019


1. PENDAHULUAN

Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata “panca” yang berarti lima dan “sila” yang berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila tertuang pada lima sila yang ada ( didalam
nya tertuang nilai nilai yang jadi dasar hidup berbangsa dan bernegara masyarakat
Indonesia). Pada pembahasan ini penulis ( saya) akan membahas nilai nilai yang tertuang
dalam setiap butir sila yang ada di Pancasila.

2. PEMBAHASAN

2.1 TENTANG BUTIR ATAU SILA SILA DALAM PANCASILA

Pancasila sebagai ideologi negara terdiri dari lima sila yang masing – masing sila
mewakili semangat dan roh keberagaman bangsa Indonesia . Berikut sila sila yang
tertuang dalam Pancasila :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusian Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Merupakan setiap kewajiban warga negara untuk tidak sekedar hafal, tetapi juga
menjadikan sila sila tersebut landasan berperilaku sebagai warga negara yang baik.

2.2 NILAI NILAI YANG TERTUANG DALAM SILA SILA PANCASILA

A. KETUHANAN YANG MAHA ESA

Sila yang pertama, yaitu Ketuhan Yang Maha Esa mengandung niai yang religius atau
bersifat rohani. Sila pertama ini menunjukan bahwa rakyat Indonesia memiliki
keyakinan yang sangat besar dan dalam terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sila ini juga
menyiratkan ketaqwaan masyarakat Indonesia kepada satu satunya pencipta langit
dan bumi. Sila ini menjadi yang pertama karena rakyat iIndonesia sangatlah
beragam. Terdapat banyak keyakinan dan agama yang dianut oleh masyarakat
Indonesia. Sila ini menjadi pemersatu keberagaman yang ada di masyarakat, dimana
setiap perbedaan yang ada pada setiap warga negara dapat dihilangkan karena
keberadaan sila tersebut.
Sila ini mengingatkan rakyat Indonesia untuk selalu menghormati semua penganut
kepercayaan dan pemeluk agama yang berbeda. Semua warga negara juga
menyadari bahwa sila ini menjamin kebebasan setiap orang untuk beribadah sesuai
dengan keyakinanya, dan tidak boleh ada pemaksaan untuk memeluk agama dan
kepercayaan kepada siapapun itu.
B. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

Sila kedua ini dilambangkan dengan rantai emas, dimana untaian nya adalah rantai
lingkaran dan persegi yang menggambarkan pria dan wanita Indonesia. Sila tersebut
memberian penjelasan bahwa tidak ada perbedaan antara wanita dan pria dimata
negara, baik pria atau wanita memiki persamaaan hak, misal hak memperoleh
pendidikan, pekerjaaan ataupun menerima dan menikmati fasililtas umum yang ada.

Bentuk kemanusiaan yang lain yang juga dilambangan oleh rantai emas adalah
perilaku adil yang berhak diterima oleh setiap warga negara. Rakyat Indonesia yang
mengamalkan sila ini akan selalu menghargai dan menghormati sesama manusia.

C. PERSATUAN INDONESIA

Sila ke tiga dari Pancasila ini dilambangan dengan pohon beringin berlatar putih,
menggambarkan bahwa bangsa indonesia adalah bangsa yang besar, dan akar
tunjangnya mencerminkan persatuan dan kesatuan yang kuat dan mendalam.
Negara Keatuan Republik Indonesia terdiri dari berbagai macam budaya, agama dan
suku yang beragam dari Sabang sampai Merauke . Simbol phon beringin tersebut
memberi arti bahwa semua warga indonesia akan senantiasa bertindak dan berbuat
baik tanpa niatan memecah belah persatuan bangsa dimanapun berada.

Seorang warga negara yang baik dan menghormati sila ketiga ini akan menjadi
pribadi yang bersedia mengenal perbedaan, rela berkorban untung bangsa,
mencintai tanah air serta produk produk dalam negeri. Prinsip ini lah yang
mempersatukan seluruh warga Indonesia yang tersebar di ribuan pulau.

D. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT DALAM


PERMUSYARAWATAN/PERWAILAN

Sila ke empat disimbolkan dengan kepala banteng berwarna hitam, binatang ini
merupakan binatang yang sosial, kuat dan terbiasa hidup berkelompok. Binatang ini
merupakan gambaran sempurna dari perwujutan sila ke empat, masyarakat
indonesia yang identik dengan musyawarah tentunya perlu berkumpul sehingga
mendiskusikan berbagai hal hingga mengambil keputusan yang disepakati bersama.

Indonesia adalah negara demokrasi, sesuai dengan yang tercantum di sila ke empat,
menunjukan bahwa kekuasaan ada di tangan gengaman rakyat. Kedaulatan adalah
kekuasaan tertinggi.

Dalam lingkup yang lebih kecil, sila ini mengajarkan setiap warga negara untuk
menghargai pendapat yang di berikan oleh orang lain, dan tidak memaksakan
pendapatnya sendiri. Rakyat bebas terbatas berdemokrasi, dengan tetap
memperhatikan kaidah kaidah yang berlaku di masyarakat.
E. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Sila terahir ini mencerminkan kebutuhan pokok, padi dan kapas. Tidak ada seorapun
penduduk Indonesia yang tidak membutuhkan makanan serta pakaian, tidak peduli
status sosial mereka. Disamping itu ada nilai persamaan sosial , dimana tidak boleh
ada kesenjangan sosial atau ekonomi antara warga yang satu dengan yang lain. Sila
kelima ini menitik beratkan keadilan yang berkelanjutan. Warga negara yang
mengamalkan sila ini, menerapkan nilai nilai hemat dalam memanfaatkan sumber
daya, dan menjamin pemerataan distribusi sumberdaya agar bisa dinikmati
kebanyakan masyarakat.

3. PENUTUP

Pancasila tidak hanya dasar dasar negara, tetepi juga sebagai nilai nilai yang dapat dihidupi
masyarakat Indonesia. Setiap sila yang ada dipancasila mempunyai makna/nilai sendiri
sendiri dan dapat diterapkan di kedhidupan sehari hari sesuai dengan yang terkandung
pada makna tersebut.

PEMAHAMAN ADAB DAN ILMU

Adab adalah kesopanan, tingkah laku yang baik, saya menyebutkan tata krama yang harus
dimili seseorang dalam pergaulanya. Ilmu adalah usaha sadar sesoarng dalam memahami
suatu permasalahan atau keahlian tertentu. Dalam prakteknya, saya berpendapat bahwa
seseorng harus mengutamakan memahami adab dahulu, baru belajar untuk mengamalkan
ilmu nya. Ilmu adalah sesuatu yg sifat nya bergantung pada orang yang bersangkutan. Ilmu
yang baik tidak dibekali adab/ tingkah laku yang baik cenderung merusak, hanya
mementingkan kepuasan pribadi, dan abai terhadap asas manfaat untuk orang lain dan
sekitarnya.

Orang yang beradab selalu santun dalam menerapkan ilmu yang dimiliki, berhati hati dalam
berucap hawatir menyinggung perasaan orang lain, hawatir ilmu nya masih belum
seberapa. Tidak ada perasaaan paling hebat dalam benaknya, sehingga bisa menjadi orang
yang menengahi, memberi solusi, mencerdaskan, dan semua hal baik lainya.

Adab harus diletakkan dahulu sebelum ilmu, karena adab yang akan menjadikan seseorang
seperti oase yang memberi manfaat untuk lingkunganya. Misal tanpa adab, bosa jadi ilmu
tersebut seperti air bah, tidak dapat dimanfaatkan dan cenderung merusak.

Anda mungkin juga menyukai