Anda di halaman 1dari 3

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN dr.

FAHMI
Konsep diri
Proses pembentukan konsep diri dimulai sejak anak masih kecil. Masa kritis
pembentukan konsep diri adalah saat anak masuk sekolah dasar. Kita dapat melihat konsep
diri seseorang dari sikap mereka. Konsep diri yang jelek akan mengakibatkan rasa tidak
percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal-hal yang
menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak
berharga, merasa tidak layak sukses, pesimis, dan lainnya.
Komponen konsep diri terdiri dari 5 komponen, salah satunya adalah citra diri atau
citra tubuh.
Citra tubuh adalah opini, dugaan, dan perasaan seseorang tentang penampilan
fisiknya sendiri. Mempunyai citra tubuh positif artinya dia merasa puas dengan
penampilannya saat ini, menghargai segala yang diberikan oleh tubuhnya, dan menerima
segala kekurangan dari tubuhnya.
Citra tubuh adalah bagian dari total citra diri seseorang. Jadi, apa yang seseorang
rasakan tentang tubuhnya dapat memengaruhi kepercayaan dirinya.
Menciptakan citra tubuh yang baik, salah satunya dengan mengenali apa yang
menjadi kekuatan diri sendiri. Perhatikan, apa kelebihan diri sendiri. Apakah kekuatannya,
kecepatannya, koordinasinya, atau lainnya. Atau mungkin menyanyi, menggambar, melukis,
dan lainnya. Dengan mengenali bakat diri sendiri, akan membantu kita membangun rasa
percaya diri, dan berfikir positif terhadap diri sendiri.

Body Shaming
Body Shaming terdiri dari 2 suku kata, body yang berarti tubuh, dan shaming yang
berarti mempermalukan. Body shaming adalah istilah yang merujuk kepada kegiatan
mengkritik dan mengomentari secara negatif terhadap fisik atau tubuh orang lain atau
tindakan mengejek atau menghina dengan mengomentari fisik (bentuk tubuh atau ukuran
tubuh) dan penampilan seseorang.
Awalnya, body shaming hanya menjadi tren untuk bahan candaan saja, namun lama-
kelamaan menjadi serius hingga menjatuhkan atau menjelek-jelekkan orang lain yang
mengakibatkan ketidaknyamanan dari orang yang menjadi objek body shaming tersebut.
Bila body shaming ini masih tetap berlanjut dalam jangka waktu yang lama, maka
akan memengaruhi harga diri atau self esteem seseorang, meningkatkan isolasi menarik diri,
menjadikan seseorang rentan terhadap stress dan depresi serta rasa tidak percaya diri.

Sumber :

Hukum, M., & Indonesia, P. (n.d.). TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA
PENGHINAAN CITRA TUBUH ( BODY SHAMING ), 1–15.

Wilayah, D. I., & Rob, B. (n.d.). Gambaran Psikologis : Konsep Diri Pada Anak Usia
Sekolah ... ( R . Suwargarini ) Pendahuluan, 1–11.

Priyatna, A. (2009). Be a Smart Teenager! (For Boys and Girls). Jakarta: PT elex Media
Komputindo.
Poin penyampaian
1. Kelebihan diri sendiri, agar meningkatkan kepercayaan diri (memperbaiki dari
faktor personal)
2. Cara pergaulan. Dalam keseharian apakah anak memanggil temannya dengan
nama julukan tersendiri?
3. Apakah anak menghina teman bermainnya dikarenakan bentuk tubuh yang
berbeda?
4. Memberikan action kepada anak berupa cara pergaulan yang sesuai

GAME EDUKASI

Anda mungkin juga menyukai