Anda di halaman 1dari 22

Management Reprorting System

telusuri
JUN
7
Management Reporting System
Tugas Makalah Mata Kuliah SIM

“Management Reprorting System”

DISUSUN OLEH :
Kelompok 1- TI A Malam
1. Agung Anugrokho (14429007)
2. Aulia Nurlaila (14429020)
3. Ahmad Zainuddin (14429009)
4. Wulandari (14429094)

Dosen : Asep Jalaludin ST, MM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER


(STMIK) CIKARANG
Jl. Kapten Sumantri No.16 Cikarang Utara-Bekasi
Telp (021) 8900158

MANAJEMEN PROGRAM PLS


1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaporan manajemen sering disebut pelaporan diskresioner karena tidak dimandatkan seperti
pelaporan keuangan. Orang bisa mengambil masalah dengan kebijaksanaan panjang,
bagaimanapun, dan berpendapat bahwa sistem pelaporan manajemen yang efektif
(MRS) yang diamanatkan oleh undang-undang SOX, yang mensyaratkan bahwa
semua perusahaan publik memantau dan melaporkan efektivitas pengendalian
internal atas pelaporan keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang pembahasan makalah ini, kami berinisiatif membahas beberapa
persoalan dalam tema ini, yaitu :
1. Apa yang dimaksud Sistem Pelaporan Manajemen ?
2. Apa Fungsi Sistem Pelaporan Manajemen ?
3. Apa Saja Prinsip-prinsip Sistem Pelaporan Manajemen ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah makalah ini, maka kami bertujuan untu menjawab rumusan
masalah, sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian Sistem Pelaporan Manajemen.
2. Menjelaskan fungsi Sistem Pelaporan Manajemen.
3. Memahami Prinsip-prinsip Sistem Pelaporan Manajemen.

MANAJEMEN PROGRAM PLS


2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pelaporan Manajemen


Sistem Pelaporan Manajemen adalah pelaporan keuangan yang datanya diskresioner karena
tidak dimandatkan. Orang bisa mengambil masalah dengan kebijaksanaan panjang,
bagaimanapun, dan berpendapat bahwa sistem pelaporan manajemen yang efektif
(MRS) yang diamanatkan oleh undang-undang SOX, yang mensyaratkan bahwa
semua perusahaan publik memantau dan melaporkan efektivitas pengendalian
internal atas pelaporan keuangan.

2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi MRS


1. Prinsip manajemen (Management principles)
Prinsip manajemen memberikan wewenang pada kebutuhan informasi manajemen. Prinsip
yang paling langsung memengaruhi MRS adalah formalisasi pekerjaan, pertanggung
jawaban dan wewenang, jangkauan pengendalian, dan manajemen dengan
pengecualian.
a) Formalisasi pekerjaan (formalization of task) adalah foramalisasi yang gunanya untuk
menghindari suatu struktur organisasi di mana kinerja, kemampuan dan eksistensi
berkelanjutan perusahaan bergantung pada individu tertentu.
b) Tanggung jawab dan wewenang ini mendefinisikan jalur laporan vertikalperusahaan di
mana informasi mengalir, lokasi manajer dalam jalur pelaporan mempengaruhi ruang
lingkup dan perincian informasi yang di laporkan.
c) Jangkauan pengendalian (Span of Control) ini sering terlibat dengan operasi yang
terperinci operasi dan keputusan tertentu, jangkauan pengendalian yang luas
menghindari manajer karena para manajer ini lebih banyak mendelegasikan
wewenang pengabilan keputusan kepada para bawahannya.
d) Manajemen dengan pengecualian (management by excepetion) ini menunjukan informasi
yang mengidentifikasi operasi atau sumber daya yang meresiko tidak dapat
dikendalikan .
2. Fungsi, Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen.

MANAJEMEN PROGRAM PLS


3
Fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen secara mendasar memengaruhi sistem
pelaporan manajemen. Fungsi perencanaan berkaitan dengan pengambilan keputusan
tentang aktivitas - aktivitas akan dating dari suatu perusahaan. Perencanaan dapat
dilakukan untuk jangka panjang atau jangka pendek. Keputusan perencanaan dan
pengendalian sering diklasifikasikan dalam empat kategori: perencanaan strategis,
perencanaan taktis, pengendalian manajerial, dan pengendalian operasional.
1. Fungsi keputusan perencanaan strategis
• Menetapkan maksud dan tujuan perusahaan
• Menentukan ruang lingkup aktivitas bisnis, seperti pangsa pasar yang diinginkan, pasar
yang ingin di masuki atau di tinggalkan, tambahan lini produk baru dan penghapusan
produk lama, serta keputusan mergerdan akuisisi.
• Menentukan atau memodifikasi struktur organisasi.
• Menetapkan filosofi manajemen.
2. Ciri-ciri keputusan perencanaan strategi
• Kerangka waktunya jangka panjang, karena menangani masa depan, para manajer yang
membuat keputusan strategi memerlukan informasi yang mendukung peramalan.
• Informasi yang lebih ringkas, keputusan strategis lebih terfokus pada tren umum dari
pada aktivitas tertentu.
• Cenderung tidak berulang, keputusan strategis biasanya merupakan peristiwa satu waktu
tertentu. Akibatnya, terdapat sedikit informasi historis yang tersedia untuk
mendukung keputusan tertentu.
• Keputusan strategis berkaitan dengan ketidak pastian tingkat tinggi, pengambilan
keputusan harus bergantung pada wawasan dan intuisi. Penilaian seringkali menjadi
inti keberhasilian suatu keputusan.
• Ruang lingkupnya luas dan sangat mempengaruhi perusahaan, ketika sudah dilakukan,
keputusan strategis secara per unitmanen memperbgaruhi perusahaan di semua
tingkat.
• Keputusan strategis memperlukan sumber informasi eksternal maupun internal.
3. Struktur Masalah.
Struktur suatu masalah mencerminkan seberapa baik pengambil keputusan memahami
masalah tersebut. Struktur masalah memiliki tiga elemen.

MANAJEMEN PROGRAM PLS


4
1. Data-nilai yang digunakan untuk mewakili factor-faktor yang relevan dengan masalah
tersebut.
2. Prosedur-urutkan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk
memecahkan masalah.
3. Tujuan-hasil yang ingin dicapai oleh pengambil keputusan dengan memecahkan masalah
tersebut.
4. Jenis Laporan Manajemen
Pada kenyataannya, laporan manajemen dapat berbentuk fisik sesuai dengan yang diinginkan
atau dibutuhkan oleh penggunanya. Laporan ini dapar berupa dokumen kertas atau
gambar elektronik yang disajikan di terminal lomputer. Laporan tersebut dapat berisi
informasi verbal, numeric, atau grafis atau kombinasinya.
Ø Tujuan laporan : mengurangi tingkat ketidak pastian yang berkaitan dengan suatu masalah
yang dihadapi pengambil keputusan, dan mempengaruhi perilaku pengambil
keputusan dengan cara yang positif.
Ø Pelaporan terprogram : memberikan informasi untuk memecahkan masalah yang telah
diantisipasi pengguna.
Ø Atribut laporan : agar lebih efektif, suatu laporan harus memiliki atribut antara lain relevan,
ringkas, berorientasi pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat.
Ø Pelaporan khusus : sumber data untuk mendukung kebutuhan pelaporan khusus melalui
konsep yaitu penggalian data. Dan ada dua pendekatan umum untuk pendekatan
data, antara lain model verifikasi dan model penemuan.
5. Atribut Laporan.
Agar efektif, suatu laporan harus memiliki atribut beriktu ini: relevan, ringkas, berorientasi
pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat.:
• Relevan setiap elemen informasi dalam suatu laporan harus mendukung keputusan
manajer, hal-hal yang tidak relevan memboroskan sumberdaya dan bahkan dapat
menjadi dis fungsional dengan mengganggu manajer dari kandungan informasi
dalam laporan.
• Ringkasan adalah laporan yang harus di ringkas sesuai dengan tingkat manajer dalam
hirarki perusahaan. Secara umum, tingkat keringkasan semakin tinggi ketika
informasi mengalir dari manajemen tingkat lebih rendah kemanajemen tingkat atas.

MANAJEMEN PROGRAM PLS


5
• Berorientasi pengecualin adalah laporan-laporan pengendalian harus mengidentivikasi
aktivitas yang beresiko keluar dari pengendalian dan harus mengabaykan aktivitas
yang dibawah pengendalian.
• Akurat adalah informasi dalam laporan harus bebas dari kesalahan yang mengganggu,
suatu kesalahan yang sifatnya mengganggu akan membuat pengguan mengambil
keputusan yang salah.
• Lengkap adalah informasi harus lengkap munkin. Setiap informasi yang esensial bagi
pengambilan keputusan harrus ada dalam laporan.
• Tepat waktu adalah jika para manajer selalu memiliki waktu, mereka mungkin tidak
pernah mengambil keputusan yang buruk oleh karena itu, MRS harus menyadiakan
informasi yang tepat watu kepada manajer.
• Singkat adalah informasi dalam suatu laporan harus di sajikan sesingkat mungkin.
Laporan harus menggunakan skema pengkodean untuk menampilkan klasifikasi data
kompleks dan menyediakan perhitungan yang perlu (seperti perluasan dan fariasi).

6. Akuntansi Pertanggungjawaban
Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi pertanggungjawaban. Konsep ini
menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang memengaruhi perusahaan adalah
tanggungjwab manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing manajer. Prinsip yang
mendasar dari konsep ini adalah bahwa tanggung jawab para manajer area dapat
dipertanggungjawabkan hanya untuk item-item yang mereka kendalikan (biaya,
pendapatan, dan investasi), Dua tahap akuntansi pertanggung jawaban yaitu :
1. Menciptakan serangkaian tujuan kinerja keuangan atau anggaran yang berkaitan
dengan tanggung jawab manajer.
2. Melaporkan dan mengukur kinerja actual ketika dibandingkan dengan tujuan-tujuan
yang ingin dicapai.
Untuk mencapai akuntabilitas, aktivitas bisnis secara teratur mengorganisasikan kegiatan
operasi kedalam unit-unit yang disebut sebagai pusat pertanggung jawaban, dengan
bentuk yang paling umumya itu pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.
7. Pertimbangan Perilaku

MANAJEMEN PROGRAM PLS


6
a. Keserasian Tujuan, Ketika manajer berusaha memenuhi tujuan kerjanya, manajer
tersebut juga melayani tujuan perusahaannya. Sistem pelaporan manajemen yang
terstruktur rapi berperan penting dalam meningkatkan dan mempertahankan
keserasian tujuan.
b. Informasi yang Berlebihan. Muncul ketika seorang manajer menerima informasi berlebih
dari yang dapat dicernanya.
c. Ukuran Kinerja yang Tidak Tepat. Ingat kembali bahwa salah satu tujuan laporan adalah
untuk menstimulasi perilaku yang konsisten dengan tujuan perusahaan. Akan tetapi,
ketika ukuran kinerja yang tidak tepat digunakan, laporan itu akan berpengaruh
sebaliknya.

2.3 Prinsip Manajemen


1. Formalisasi tugas-tugas
Formalisasi menunjukkan tingginya standardisasi atau pembakuan tugas-tugas maupun
jabatan dalam suatu organisasi. Semakin tinggi derajat formalisasi maka semakin
teratur perilaku bawahan dalam suatu organisasi.
Formalisasi bisa dicapai melalui pengaturan yang bersifat on the job dimana organisasi akan
menggunakan lebih banyak peraturan maupun prosedur untuk mengatur kegiatan
karyawan. Akan tetapi, formalisasi juga bisa dicapai apabila latihan maupun
pendidikan dilakukan di luar organisasi (off the job), yaitu sebelum seseorang
menjadi anggota organisasi.
2. Hubungan tanggung jawab dan wewenang
Menentukan wewenang apa yang diperlukan kepada bawahan dan bertanggung jawab kepada
siapa, merupakan penentuan hubungan wewenang dan tanggung jawab.
Dalam hubungan ini ada 3 bentuk organisasi yaitu :
1. Organisasi lini
Organisasi lini adalah organisasi dimana hubungan wewenang dan tanggung jawab langsung
dari atasan kepada bawahan. Dalam organisasi lini wewenang terbesar diatas dan
makin kebawah makin kecil. Pada umumnya organisasi lini dibagi dalam bagian-
bagian yang mempunyai kedudukan sama.
a. Keuntungan dari organisasi lini adalah :
• Bentuknya sederhana sehingga mudah dipahami.

MANAJEMEN PROGRAM PLS


7
• Pendelegasian wewenang jelas hingga diketahui oleh semua pihak.
• Disiplin mudah dijaga.
b. Kerugiannnya :
• Pimpinan dituntut mengetahui semua hal yang berhubungan dengan perusahaan, kurang
adanya sepesialisasi.
• Sering sukar mengadakan koordinasi karena wewenang yang besar dari kepala-kepala
bagian.
• Beban tanggung jawab pimpinan lebih besar untuk organisasi yang besar.

2. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah organisasi dimana tenaga ahli diberi wewenang dalam
bidangnya untuk keseluruhan organisasi.
a. Keuntungan organisasi fungsional :
· Memperoleh keuntungan dalam hal spesialisasi.
· Wewenang pimpinan bagian fungsional tidak dibatasi oleh pengelompokan dalam
bagian-bagian hingga dapat merencanakan untuk seluruh organisasi dengan lebih
baik.
· Karena bagian fungsional berhubungan dengan semua bagian organisasi maka dapat
mengadakan koordinasi yang lebih baik.
b. Kerugian-kerugiannya :
· Dari pihak karyawan, banyak orang yang memeberikan perintah hingga dapat
menimbulkan kebingungan.
· Banyak organisasi besar menyadari bahwa dengan adanya banyak ahli pengambilan
keputusan menjadi bertambah.
· Kalau terjadi kesalahan sukar menentukan penanggung jawabnya karena akan saling
melemparkan kesalahan pada pihak lain.
3. Organisasi garis dan staf
Organisasi garis dan staf merupakan penggabungan antara organisasi lini dan organisasi
fungsional, dimana bawahan mendapat wewenang dari atasan yang bertanggung
jawab kepada seorang atasan saja, tetapi pimpinan juga menggunakan tenaga ahli
yang tidak mempunyai wewenang untuk memerintah bawahan, hanya memberikan

MANAJEMEN PROGRAM PLS


8
nasehat atau saran kepada atasannya. Jadi staf bertugas membantu pimpinan lini
dalam bidang-bidang yang diserahkan kepadanya.
a. Kelemahan yang sering terjadi pada organisasi garis dan staf :
• Pimpinan lini tidak mengindahkan naseha staf.
• Staf tidak bekerja dengan efektif karena tidak mempunyai wewenang.
• Saran/nasehat dari staf disampaikan melalui pimpinan yang sering ditafsikan secara
salah.
• Pimpinan lini sering merasa bahwa staf mengurangi kekuasaannya.
3. Perbandinan Jangkauan Pengendalian Secara Luas dan Sempit.
1. Sempit (narrow)
mensyaratkan berapa orang setepattepatnya harus berada di bawah kekuasaan pimpinan
sehingga mampu dilakukan pengawasan. Hal ini penting karena menyangkut
efektivitas pengendalian anggota kelompok.
2. Luas (wide)
ini sering terlibat dengan operasi yang terperinci operasi dan keputusan tertentu, jangkauan
pengendalian yang luas menghindari manajer karena para manajer ini lebih banyak
mendelegasikan wewenang pengabilan keputusan kepada para bawahannya.
4. Manajemen dengan pengecualian (management by excepetion).
Manajemen dengan pengecualian adalah informasi yang mengidentifikasi operasi atau
sumber daya yang meresiko tidak dapat dikendalikan.

2.4 Fungsi, Tingkat, dan Jenis Keputusan Manajemen.


1. Keputusan Perencanaan Strategis.
a. Menetapkan maksud dan tujuan perusahaan.
b. Menentukan ruang lingkup aktivitas bisnis, seperti pangsa pasar yang di inginkan, pasar
yang ingin di masuki atau di tinggalkian, tambahan lini produk baru dan
penghapusan produk lama, serta keputusan mergerdan akuisisi.
c. Menentukan atau memodifikasi struktur organisasi.
d. Menetapkan filosofi manajemen.
2. Keputusan perencanaan taktis.
Keputusan perencanaan praktis (tactical planning decision) berada di bawah keputusan
straregis dan di buat oleh manajemen tengah. Jangka waktu keputusan ini lebih

MANAJEMEN PROGRAM PLS


9
pendek, lebih spesifik, berulang, hasilnya lebih pasti, dan kurang berpengaruh pada
perusahaan dibandingkan keputusan strategis.

3. Keputusan Pengendalian Manajemen.


Salah satu kegiatan pengendalian manajemen adalah memotivasi para manajer di semua
wilayah fungsional untuk menggunakan sumber daya, termasuk bahan baku,
personel dan aktiva keuangan, seproduktif mungkin. Manjer yang mengawasi
membandingkan kinerja manajer di bawahnya dengan standar-standar yang
sebelumnya sudah ditetapkan. Jika bawahan tidak memenuhi standar, supervisor
harus melakukan tindakan perbaikan. Ketika para bawahannya memnuhi atau
melampaui harapan, mereka harus di beri penghargaan.
4. Keputusan Pengendalian Operasional.
Pengendalian operasional memastikan bahwa perusahaan beroprasi sesuai dengan criteria
yang telah di tetapkan sebelumnya. Keputusan pengendalian oerasional (operation
control decision) lebih sempit dan lebih terfokus dari pada keputusan strategis dan
taktis karna berkaitan dengan pekerjaan operasional rutin. Keputusan pengendalian
operasional lebih terstruktur dari pada keputusan pengendalian manajemen, lebih
bergantung pada perincian dari pada keputusan perencanaan, dan kerangka waktunya
lebih pendek dari pada keputusan taktis atau strategis. Keputusan pengendalian
operasional memiliki tiga elemen dasar : penetapan standar, evaluasi kinerja, dan
pengambilan tindakan evaluasi kinerja.
a. Standar
Standar merupakan tingkat kinerja yang di tetapkan sebelumnya yang di yakini oleh para
manajer dapat di capai. Standar diterapkan pada semua aspek oprasi, termasuk
volume penjualan, pengendalian kualitas terhadap operasional produksi, biaya
barang persediaan, penggunaan bahan baku dalam proses produksi produk, dan biaya
tenaga kerja dalam produksi.
b. Evaluasi kinerja
Pengambilan keputusan membandingkan kinerja operasional yang di pertanyakan dengan
yang ada standar yang ada. Perbedaan di antara dua hal ini disebut varian (variance).
Misalnya, varian harga untuk suatu item persediaan merupakan selisih antara harga

MANAJEMEN PROGRAM PLS


10
yang di harapkan-standar-dengan harga sebenarnya yang dibayarkan. Jika harga
aktual lebih besar dari standar, varian dikatakan tidak menguntungkan (unfavorable).
c. Pengambilan tindakan perbaikan
Setelah membandingkan kinerja dengan standar yang ada, manajer mengambil tindakan
untuk mengatasi setiap kondisi yang di luar kendali. Tanggapan yang tidak tepat
terhadap pengukuran kinerja dapat menghasilkan tindakan yang tidak diinginkan.
Misalnya, untuk mencapai varian harga yang menguntungkan, agen pembelian harus
mencapai pemasok bahan baku yang menawarkan harga rendah dan mengorbankan
kualitas.

2.5 Struktur Masalah.


Struktur suatu masalah mencerminkan seberapa baik pengambilan keputusan memahami
masalah tersebut. Struktur masalah memiliki 3 (tiga) elemen:
1. Data nilai yang digunakan untuk mewakili faktor-faktor yang relevan dengan masalah
tersebut.
2. Prosedur urutan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang digunakan untuk
memecahkan masalah.
3. Tujuan hasil yang ingin dicapai oleh pengambil keputusan dengan memecahkan
masalah tersebut.
Ketika ketiga elemen tersebut diketahui dengan pasti, masalah akan menjadi terstruktur.
Perhitungan gaji merupakan salah satu contoh masalah yang terstruktur (structured
problem):
1. Kita dapat mengidentifikasi data untuk perhitungan ini dengan pasti (jam kerja, tarif per
jam, pemotongan pajak, tarif pajak, dan sebagainya).
2. Prosedur pembayaran gaji diketahui dengan pasti:
Gaji kotor = Jam kerja × Tarif gaji
Gaji bersih = Gaji kotor – Pajak – Pemotongan pajak
3. Tujuan penggajian adalah melaksanakan kewajiban perusahaan kepada para
pegawainya.
2.6 Masalah Tidak Terstruktur.
Masalah tidak terstruktur (Unstructured problem) adalah masalah yang tidak memiliki teknik
solusi tertentu. Kebutuhan data tidak pasti, prosedurnya tidak spesifik, atau tujuan

MANAJEMEN PROGRAM PLS


11
solusi belum sepenuhnya dikembangkan. Dalam situasi ini, analisis sistem tidak
dapat sepenuhnya mengantisifasi kebutuhan informasi dari pengguna, sehingga
teknik pemrosesan data tradisional menjadi tidak efektif.

Figur 8-14 mengilustrasi struktur masalah dan tingkat organisasi. Tingkat manajemen yang
lebih rendah lebih banyak menghadapi masalah-masalah yang sepenuhnya
terstruktur, sementara tingkat manajemen atas menghadapi masalah tidak terstruktur.
Manajer tingkat menengah cenderung bekerja dengan masalah yang sebagian tidak
terstruktur. Ingat bahwa klasifikasi struktural ini adalah generalisasi. Manajer tingkat
atas juga menghadapi beberapa masalah terstruktur, dan manajer tingkat lebih rendah
kadang-kadang menghadapi masalah yang kurang terstruktur.
Figur 8-14 juga menunjukan penggunaan sistem informasi oleh berbagai tingkat manajemen
yang berbeda. Sistem informasi tradisional paling efektif untuk menghadapi
masalah-masalah terstruktur. Oleh karena itu, manajemen operasional dan
manajemen taktis menerima manfaat paling besar dari sistem ini. Karena
pengendalian manajemen dan keputusan perencanaan strategis kurang terstruktur,
manajer yang melakukan keputusan ini tidak menerima dukungan yang mencukupi
dari sistem tradisional saja.
1. Istilah-istilah atribut laporan berikut ini:
• Relevan setiap elemen informasi dalam suatu laporan harus mendukung keputusan
manajer, hal-hal yang tidak relevan memboroskan sumberdaya dan bahkan dapat
menjadi dis fungsional dengan mengganggu manajer dari kandungan informasi
dalam laporan.
• Ringkasan adalah laporan yang harus di ringkas sesuai dengan tingkat manajer dalam
hirarki perusahaan. Secara umum, tingkat keringkasan semakin tinggi ketika
informasi mengalir dari manajemen tingkat lebih rendah kemanajemen tingkat atas.
• Berorientasi pengecualin adalah laporan-laporan pengendalian harus mengidentivikasi
aktivitas yang beresiko keluar dari pengendalian dan harus mengabaykan aktivitas
yang dibawah pengendalian.
• Akurat adalah informasi dalam laporan harus bebas dari kesalahan yang mengganggu,
suatu kesalahan yang sifatnya mengganggu akan membuat pengguan mengambil
keputusan yang salah.

MANAJEMEN PROGRAM PLS


12
• Lengkap adalah informasi harus lengkap munkin. Setiap informasi yang esensial bagi
pengambilan keputusan harrus ada dalam laporan.
• Tepat waktu adalah jika para manajer selalu memiliki waktu, mereka mungkin tidak
pernah mengambil keputusan yang buruk oleh karena itu, MRS harus menyadiakan
informasi yang tepat watu kepada manajer.
• Singkat adalah informasi dalam suatu laporan harus di sajikan sesingkat mungkin.
Laporan harus menggunakan skema pengkodean untuk menampilkan klasifikasi data
kompleks dan menyediakan perhitungan yang perlu (seperti perluasan dan fariasi).
2.7 Akuntansi Pertanggung jawaban
Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting), konsep ini menyatakan bahwa
setiap peristiwa ekonomi yang memengaruhi perusahaan adalah tanggung jawab
manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing manajer. Sistem akuntansi
pertanggungjawaban mempersonalisasikan kinerja dengan mengatakan kepada
manajer. Kebanyakan perusahaan menstrukturkan sistem pelaporan
pertanggungjawaban di sekitar area tanggung jawab perusahaan. Prinsip yang
mendasar dari konsep ini adalah bahwa tanggung jawab para manajer area dapat
dipertanggungjawabkan hanya untuk item-item yang mereka kendalikan (biaya,
pendapatan, dan investasi).
Arus informasi pertanggungjawaban mengalir ke atas dan ke bawah melalui saluran
informasi. Figur 8-15 mengilustrasikan bahwa arus informasi yang ke atas dan ke
bawah ini mewakili dua tahap akuntansi pertanggungjawaban yaitu:
1. Menciptakan serangkaian tujuan kinerja keuangan (anggaran) yang berkaitan dengan
tanggung jawab manajer.
2. Melaporkan dan mengukur kinerja aktual ketika dibandingkan dengan tujuan-tujuan
tersebut.
2.8 Pusat Pertanggung jawaban
Istilah-istilah dari pusat pertanggungjawaban (responsibility center) yang paling umum yaitu:
1. Pusat Biaya (Cost Center)
Merupakan suatu unit organisasional dengan tanggung jawab terhadap manajemen biaya
dalam batas-batas anggaran. Misalnya, departemen produksi dapat untuk
bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban produksi teteap tetap
mempertahankan biaya produksi seperti tenaga kerja, bahan baku, dan overhead.

MANAJEMEN PROGRAM PLS


13
Laporan kinerja untuk manajer pusat biaya mencerminkan perilaku biaya yang dapat
dikendalikan dengan fokus pada biaya yang dianggarkan, biaya akrual, dan variabel
dari anggaran.

2. Pusat Laba (Profit Center)


Bertanggung jawab untuk mengendalikan biaya dan menghasilkan pendapatan. Misalnya,
seorang manajer lokal dari suatu pertokoan nasional dapat saja bertanggung jawab
atas keputusan tentang:
a. Barang mana yang disimpan di gudang.
b. Berapa harganya.
c. Jenis aktivitas promosi untuk produk.
d. Tingkat iklanya.
e. Jumlah staf dan perekrutan karyawan.
f. Pemeliharaan bangunan dan peningkatan modal yang terbatas
3. Pusat Investasi (Investment Center)
Memiliki wewenang umum untuk mengabil keputusan yang secara mendasar memengaruhi
perusahaan. Asumsikan bahwa salah satu divisi perusahaan adalah pusat biaya
dengan tujuannya adalah memaksimalkan tingkat pengembalian investasi aktiva.
2.9 Pertimbangan Perilaku
1. Keserasian Tujuan
Keserasian tujuan (goal congruence) ini membahas tentang prinsip-prinsip manajemen, yaitu
wewenang, tanggung jawab, dan pormalisasi pekerjaan. Prinsip ini berguna untuk
meningkatkan keserasian tujuan (goal congruence) yang dimana di dalamnya
manajer tingkat lebih rendah yang berusaha mencapai tujuannya berkontribusi secara
positif ke tujuan atasannya.
Sistem pelaporan manajemen yang terstruktur rapih berperan penting dalam meningkatkan
dan mempertahankan keserasian tujuan. Sedangkan MRS yang dirancang dengan
buruk dapat menimbulkan tindakan-tindakan yang disfungsional yang bertentangan
dengan tujuan perusahaan.
2. Informasi yang Berlebihan

MANAJEMEN PROGRAM PLS


14
Informasi yang berlebihan (information overload) ini muncul ketika seorang perancang
sistem pelaporan tidak mempertimbangkan tingkat organisasional dan jangkauan
pengendalian manajer dengan tepat.
Informasi yang berlebihan akan membuat manajer mengabaikan informasi formalnya dan
bergantung pada petunjuk-petunjuk informal dalam membuat keputusan. Jadi, sistem
informasi formal diganti oleh heuristis (rules of thumb), tips, prasangka, dan dugaan.
Keputusan yang di hasilkan kemungkinan besar tidak akan optimal dan
disfungsional.
3. Ukuran Kinerja yang Tidak Tepat
Ukuran kinerja yang tidak tepat (inappropriate performance measure) digunakan, laporan itu
akan berpengaruh sebaliknya hal ini dapat terjadi dengan menggunakan ukuran
kinerja yang umum. Tingkat pengembalian investasi (Return On Investment-ROI).
Setiap tujuan manajer adalah memaksimalkan ROI yang biasanya perusahaan menginginkan
hal ini terjadi melalui manajemen biaya yang hati-hati dan meningkatkan margin
laba. Ketika ROI digunakan sebagai kriteria tunggal untuk mengukur kinerja, kriteria
itu sendiri menjadi pusat perhatian dan objek manipulasi.

MANAJEMEN PROGRAM PLS


15
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pelaporan manajemen sering disebut pelaporan diskresioner karena tidak dimandatkan seperti
pelaporan keuangan. Orang bisa mengambil masalah dengan kebijaksanaan panjang,
bagaimanapun, dan berpendapat bahwa sistem pelaporan manajemen yang efektif
(MRS) yang diamanatkan oleh undang-undang SOX, yang mensyaratkan bahwa
semua perusahaan publik memantau dan melaporkan efektivitas pengendalian
internal atas pelaporan keuangan.

Diposting 7th June 2016 oleh Tentang Tugas

0 Tambahkan komentar

Memuat

Skip to main content


Academia.edu
LOG INSIGN UP

MANAJEMEN PROGRAM PLS


16
MAKALAH KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
maya pratiwie
Maya Pratiwie

MAKALAHKONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKANKATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannyamakalah
Pengantar Manajemen Pendidikan ini. Terima kasih kami ucapkan kepada dosen
pembimbing,Makalah ini terdiri dari tiga bab tentang manajemen pendidikan,
khususnya tentangManajemen Komponen Pendidikan. Makalah ini ditulis dengan
tujuan untuk mengetahui danmemahami tentang komponen-komponen apa saja yang
mendukung jalannya proses pendidikan, serta bagaimana implementasinya dalam
pengajaran di sekolah.Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan
makalah ini, masih jauh dari sempurna. leh karena itu, saran dan kritik yang
membangun tetap kami nantikandemi kesempurnaan penulisan makalah
ini.Makassar, Maret !"#$ Penulis
DAFTAR ISI HalamanSAMPUL................................................................................................
iKATA PENGANTAR........................................................................... iiDAFTAR
ISI.......................................................................................... iiiBAB I
PENDAHULUAN
A. %atar belakang..................................................................... #&. 'umusan
masalah............................................................. #(.
Tujuan................................................................................... #). 'uang
lingkup..................................................................... #

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian manajemen pendidikan................................ !&. Pengertian manajemen
pendidikan menurut para ahli......... *(. Komponen-komponen manajemen
pendidikan............ +). Prinsip-prinsip manajemen pendidikan.......................... +E.
ungsi manajemen pendidikan........................................ . Administrasi
manajemen pendidikan.............................. #*
BAB III PENUTUP

MANAJEMEN PROGRAM PLS


17
A. impulan.............................................................................. #/&.
aran..................................................................................... #/
DAFTAR PUSTAKABAB IPENDAHULUAN
A.

Latar belakan
Manajemen sebagai ilmu yang dibutuhkan oleh manusia sebagai tatanan di dalam kehidupan
baik secara indi0idu maupun kelompok,Manajemen sebagai kolekti1itas orang-orang
yangmelakukan akti1itas manajemen yang merupakan ilmu
perencanaan,pengorganisasian dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan.&.

R!m!"an ma"ala#
Adapun pokok-pokok permasalahan didalam makalah ini diantaranya sebagai berikut 2-
Apakah de1inisi dari manajemen pendidikan 3- Apa sajakah komponen-komponen
dalam manajemen pendidikan3- Apa sajakah prinsip-prinsip dalam manajemen
pendidikan 3- &agaimanakah administrasi manajemen pendidikan itu 3- Apakah
1ungsi manajemen pendidikan itu 3(.

T!$!an

Tujuan dari materi makalah ini,diharapkan agar mampu menguasai materi


mengenaimanajemen pendidikan beserta dari bagian-bagian nya.Memahami konsep
dasar manajemen,beserta de1inisinya dan tujuan serta man1aat dari manajemen
pendidikan.).

R!an Link!%
'uang lingkup dari makalah ini diantaranya2Konsep )asar Manajemen mengenai de1inisi
Manajemen, komponen-komponen manajemen pendidikan, 1ungsi, prinsip dan
administrasi manajemen pendidikan.
BAB IIPEMBAHASAN
A.

MANAJEMEN PROGRAM PLS


18
Penertian Mana$emen Pen&i&ikan
Manajemen berasal dari kata 4manus5 yang berarti 4tangan5, berarti menangani
sesuatu,mengatur, membuat sesuatu menjadi seperti yang diinginkan dengan
mendayagunakanseluruh sumber daya yang ada. Menurut )onnely 6ibson dan
70ance0ich 8#9/#:$;,Manajemen sebagai suatu proses dimana suatu indi0idu dan
kelompok dikoordiinasikanuntuk mencapai tujuan bersama. edangkan pendidikan
berasal dari kata Yunani 4educare5yang berarti memba<a keluar yang tersimpan,
untuk dituntut agar tumbuh dan berkembang.)an dalam bahasa arab dikenal dengan
istilah 4tarbiyah5, berasal dari kata 4raba-yarbu5 yang berarti mengembang, tumbuh.
Menurut 70an 7llich, Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup. )apat disimpulkan secarasederhana
manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan praktik yang
terkaitdengan organisasi pendidikan. ehingga diharapkan melalui kegiatan
manajemen pendidikantersebut, tujuan pendidikan dapat dilaksanakan secara e1ekti1
dan e1isien.Manajemen Pendidikan dalam kamus bahasa &elanda-7ndonesia
disebutkan bah<aistilah manajemen berasal dari 4administratie5 yang berarti tata-
usaha. )alam pengertianmanajemen tersebut, administrasi menunjuk pada pekerjaan
tulis-menulis di kantor.Pengertian inilah yang menyebabkan timbulnya contoh-
contoh keluhan kelambatanmanajemen yang sudah disinggung, karena manajemen
dibatasi lingkupnya sebagai pekerjaantulis-menulis.

Pengertian lain dari 4manajemen5 berasal dari bahasa 7nggris 4administration5sebagai 4the
management o1 e=ecuti0e a11airs5. )engan batasan pengertian seperti ini
makamanajemen disinonimkan dengan 4management5 suatu pengertian dalam
lingkup yang lebihluas 8Encyclopedia Americana, #9/, p. #/#;. )alam pengertian
Manajemen Pendidikan ini,manajemen bukan hanya pengaturan yang terkait dengan
pekerjaan tulis-menulis, tetapi pengaturan dalam arti luas.&.

Penertian Mana$emen Pen&i&ikan men!r!t a#li

MANAJEMEN PROGRAM PLS


19
Pada <aktu ini istilah-istilah yang digunakan dalam menunjuk pekerjaan pelayanan
kegiatanadalah manajemen, pengelolaan, pengaturan dan sebagainya, yang
dide1inisikan oleh berbagai ahli secara bermacam-macam. &eberapa pengertian
Manajemen Pendidikan yangkiranya ada man1aatnya disadur maknanya atau hanya
dikutip dari sumbernya sebagai berikut.a. Menurut %eonard ). >hite, manajemen
adalah segenap proses, biasanya terdapat padasemua kelompok baik usaha negara,
pemerintah atau s<asta, sipil atau militer secara besar- besaran atau secara kecil-
kecilan. b. Menurut The %iang 6ie, manajemen adalah segenap proses
penyelenggaraan dalam setiapusaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai
tujuan tertentu.elanjutnya untuk memperoleh <a<asan yang lebih luas, di sini
dikutipkan lagi beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen dari sumber-
sumber lain sebagai berikut :#. Menurut ondang Palan iagian, manajemen
adalah keseluruhan proses kerjasama antaradua orang atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yangditentukan sebelumnya.!. Menurut
Pariata >estra, manajemen adalah segenap rangkaian perbuatan
penyelenggaraandalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai
tujuan tertentu.*. )alam kurikulum #9/? yang disebutkan dalam &uku Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum777), baik untuk ekolah )asar, ekolah Menengah
Pertama maupun ekolah MenengahAtas, manajemen ialah segala usaha bersama
untuk mendayagunakan semua sumber-sumber 8personil maupun materiil; secara
e1ekti1 dan e1isien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan.)ari pengertian
Manajemen Pendidikan yang terakhir tersebut maka secara eksplisitdisebutkan bah<a
manajemen sebagaimana yang digunakan secara resmi oleh )epartemenPendidikan
@asional seperti dimuat dalam kurikulum #9/? dan kurikulum kelanjutannya,

diarahkan kepada tujuan pendidikan. %ebih luas lagi, apabila ditinjau dari de1inisi-
de1inisiyang lain, pengertian manajemen tersebut masih dapat diartikan untuk semua
jenis kegiatan,yang dapat diambil suatu kesimpulan de1inisi yaitu :Manajemen
adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama antaradua
orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.)e1inisi lain dari
manajemen yang lebih lengkap sebagaimana dikemukakan oleh Mulyani A. @urhadi
adalah sebagai berikut :Manajemen adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan

MANAJEMEN PROGRAM PLS


20
yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang
tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan sebelumnya, agar e1ekti1 dan e1isien.)ari de1inisi-de1inisi tersebut
dapat disimpulkan bah<a di dalam pengertianmanajemen selalu menyangkut adanya
tiga hal yang merupakan unsur penting, yaitu: 8a;.usaha kerjasama, 8b;. oleh dua
orang atau lebih, dan 8c; untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan. )alam
pengertian tersebut sudah menunjukkan adanya gerak, yaitu usahakerjasama,
personil yang melakukan, yaitu dua orang atau lebih, dan untuk apa
kegiatandilakukan, yaitu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tiga unsur
tersebut, yaitugerak, orang, dan arah dari kegiatan, menunjukkan bah<a manajemen
terjadi dalam sebuahorganisasi, bukan pada kerja tunggal yang dilakukan oleh
seorang indi0idu.ika pengertian Manajemen Pendidikan ini diterapkan pada usaha
pendidikan maka sudahtermuat hal-hal yang menjadi objek pengelolaan atau
pengaturan. %ebih tepatnya, de1inisiManajemen Pendidikan adalah sebagai
berikut :Manajemen Pendidikan adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk
kepada usahakerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.)engan menerapkan de1inisi tersebut pada usaha pendidikan yang
terjadi dalam sebuahorganisasi, maka de1inisi Manajemen Pendidikan selengkapnya
adalah sebagai berikut :Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian
kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang
tergabug dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan sebelumnya, agar e1ekti1 dan e1isien.%ebih lanjut Mulyani A. @urhadi
menekankan adanya ciri-ciri atau pengertian ManajemenPendidikan yang terkandung
dalam de1inisi tersebut sebagai berikut : 8Mulyani A. @urhadi,#9*, pp. !-?;

DOWNLOAD FILE
Find new research papers in:
Physics
Chemistry
Biology
Health Sciences
Ecology

MANAJEMEN PROGRAM PLS


21
Earth Sciences
Cognitive Science
Mathematics
Computer Science

MANAJEMEN PROGRAM PLS


22

Anda mungkin juga menyukai