Anda di halaman 1dari 5

NAMA : EFA FORIA PRASTI DINA HIDAYAT

NIM : 013STYC18

KELAS : A1/II/IV

1. Bagai mana jika anda mengidap HIV/AIDS


 Jika anda terkena HIV, apakah anda ingin mengetahuinya?
Iya saya ingin mengetahuinya karna semakin cepat kita mengetahui bahwa kita
mengidap penyakit HIV maka makin cepat juga di tangani
 Apa yang mendorong anda untuk mengetahui status HIV anda?
Mungkin keingintahuan karena jika tidak di lakukan tes HIV sedini mungkin bisa
berdampak bahaya bagi diri sendiri keluarga bahkan temn-teman dekat.
 Bagai mana yang anda rasakan jika seseorang melakukan tes HIV pada anda
tanpa anda ketahui atau tanpa persetujuan anda?
Mungkin awalnya saya akan marah karerna mungkin itu termasuk privasi, tapi
jika orang itu menjelaskan kepada saya kenapa dia melakukan tes Hiv kepada
saya secara diam-diam dan menjelaskan tujuan tes tersebut bisa mengetaui apakah
saya terkena HIV atau tiak jika iya makan bisa di lakukan penanganan segera.
 Seandainya anda divonis mengidap HIV, apa sisi kehidupan anda yang akan
berubh?
Mungkin lebih suka menyendiri
2. Bagai mana jika anda mengidap HIV/AIDS
 Mungkin jika saya di vonis terkena HIV orang pertama yang akan saya beri tahu
adlah kedua orang tua saya. Cara saya memberitahunya ya mungkin dengan
berbisaca kepada orang tua saya bahwa saya ternyata di vonis ternena HIV
 Mungkin saya akan merahasiakan bawa saya di vonis HIV kepada teman-teman
saya, karena saya takut jika mereka mengetahui bawa saya ternyata di vonis HIV
mereka akan menjahui saya.
 Saya akan marah dan kecewa jika ada orang lain menyebarkan bahwa saya
terkena HIV tanpa sepengetahuan saya, karena menurut saya lebih baik saya
sendiri yang memberi tahu kepada orang-orang bawa saya terkena Hiv daripada
orang-orang tersebut mendapat informasi dari orang lain.
 Mungkin jika bos saya bersetigma bawa HIV itu berbahaya mungkin saya
langsung di kluarkan dari pekerjaan tersebut. Bahkan sebaliknya jika bos saya
berstigma bawa HIV itu tidak berbahaya mungkin bos saya tersebut akan
memberikan memberi dukungan yang positif untuk menghadapi penyakit HIV
tersebut.
 Saya ingin di perlakukan sebagai mana orang-orang yang tidak terkena Hiv, selalu
di perlakukan dengan baik, tidak di jauhi bahkan tidak di kucilkan.
 Saya ingin di perlakukan seperti pasien pada umumnya, tidak ada membeda-
bedakan pasien yang satu dengan pasien yang lain.
3. Pengalaman propesional dengan HIV
 Perasaan pertama ketika memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien HIV
mungkin cemas, mungkin perlakuan terhadap pasien HIV dengan pasien lainnya
mungkin sedikitberbeda hanya di sini sebagi seorang tenaga medis yang
memberikan pelayanan terhadap pasien HIV harus menggunakan APD seprti
masker dan handscon.
 Seharusnya di perlakukan sama dengan pasien lainnya , karena ketika kita
memprakukan pasien kita dapat melakukan pendampingan dan mempertahankan
hubungan yang sering dengan si pasien sehingga pasien tersebut tidak merasa
sendiri dan di telantarkan. Dan sebagi seorang yang memberikan pelayanan kita
harus menunjukan rasa menghargai dan menerima orang yang terkena HIV
tersebut. Karna hal ini bisa meningkatkan rasa percaya diri orang tersebut.
 Ketakuan saat memberikan pelayanan terhadap orang-orang yang terkena HIV
mungkin takut tertular oleh sipasien tersebut. Tapi sebagi tenaga medis kita bisa
menggunakan APD sebagi perlindungan diri supaya tidak tertular.
4. Prinsip etik
 Self-determination
Sebuah pendekatan motivasi dengan keperibadian manusia yang menggunakan
metode empiris tradisional dengan menggunakan metateori organismic yang
menyoroti pentingnya sumber daya manusia untuk pengembangan keperibadian
dan prilaku regulasi diri.
Contoh nya pada pasien dengan HIV adalah pendekatan untuk memberikan
motivasi terhadap paisen tersebut
 Privacy
kondisi dimana seseorang tidak ingin diganggu oleh orang lain. Keadaan
semacam ini menggambarkan, keinginan pribadi untuk menjaga dan melindungi
urusan diri sendiri agar tidak diketahui oleh publik. Kata tersebut juga
mengandung makna adanya keleluasaan pribadi atau kebebasan untuk mengatur
kehidupan diri sendiri.
Contoh nya pada pasien dengan HIV adalah pasien Hiv tidak ingin diganggu
melindungi diri agar penyakit pasien tersebut tidak di ketahui orang lain
 Anonymity & confidentiality
Anonymity adalah proses menyembunyikan identitas seseorang yang sebenarnya.
usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Privacy
lebih ke arah data-data yang sifatnya privat, sedangkan confidentiality biasanya
berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu
(misalnya sebagai bagian dari pedaftaran sebuah sevice) dan hanya diperbolehkan
untuk keperluan tertentu tersebut.
Contoh nya pada pasien dengan HIV adalah menyembunyikan penyakit HIV
berusaha menyembunyikan penyakit HIV dari orang-orang.
 Fair treatmen
Perlakuan adil
Contoh nya pada pasien dengan HIV adalah biasanya pasien Hiv selalu ingin di
perlakukan dengan adil di kalangan masyarakat
 Protection from discomfort & harm
Perlindungan dari ketidaknyamanan dan bahaya
Contoh nya pada pasien dengan HIV adalah pasien dengan HIV biasanya
membutuhkan perindungan dari lingkungan sekitar, seperti orang-orang yang
selalu berstigma negative terhadap mereka
 Informant conset
Peroses penyampaian informasi terkait tindakan medis yang
ditawarkan dokter atau peraway pada pasien sebelum pasien
menyetujui tindakan medis tersebut. Informant conset menjadi
bentuk komunikasi dokter dan petugas medis serta memberi
waktu untuk pasien bertanya menyetujui atau menolak
penanganan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai