Vs + Vml = Vmb
6
7
Keterangan :
Vs = Volume solid, gallon
Vm = Volume lumpur lama, gallon
Vmb = Volume lumpur baru, gallon
ρs = densitas solid, ppg
ρml = densitas lumpur lama, ppg
ρmb = densitas lumpur baru, ppg
( ρmb−ρml ) Vml
Vs =
ρs−ρmb
( ρmb−ρml ) Vml
Ws= ρs
ρs− ρmb
% volume solid :
Vs ( ρmb−ρml)
x 100 %= x 100 %
Vmb ρs−ρml
8
% berat solid :
Maka bila yang digunakan sebagai solid adalah barite dengan SG 4.3
untuk menaikkan densitas lumpur lama seberat ρml ke lumpur baru sebesar
ρmb setiap bbl, lumpur lama memerlukan berat solid, Ws sebanyak :
Ws =
Keterangan :
Ws = berat solid zat pemberat , kg barite/bbl lumpur.
Sedangkan jika yang digunakan sebagai pemberat adalah bentonite dengan
SG 2.5 maka untuk tiap barrel lumpur diperlukan :
Ws =
Keterangan :
Ws = kg bentonite/bbl lumpur lama
yang masuk kedalam lumpur selama sirkulasi. Alat-alat ini yang biasanya
disebut “Conditioning Equipment” adalah:
Shale shaker
Fungsinya membersihkan lumpur dari serpihan-serpihan atau cutting yang
berukuran besar.
Degasser
Fungsinya membersihkan lumpur dari gas yang mungkin masuk ke
lumpur pemboran.
Desander
Fungsinya membersihkan lumpur dari partikel-partikel padatan yang
berukuran kecil yang biasanya lolos dari shale shaker.
10
Desilter
Fungsinya sama dengan desanser tetapi desilter dapat
membersihkan lumpur dari partikel-partikel yang berukuran kecil.
Vs
n= x 100 %
Vm
11
Dimana:
n = Kandungan pasir
Vs = Volume pasir dalam lumpur
Vm = Volume lumpur
2.3.2. Bahan
1. Barite
2. Bentonite
3. Air tawar (aquades)
Gambar 2.13.Aquades
Harga densitas dan sand content perludi perhatikan. Karena jika harga
densitas terlalu tinggi maka akan terjadi lost circulation (lumpur pemboran
hilang ke formasi), lalu jika harga densitas terlalu rendah akan terjadi kick
(fluida formasi masuk ke sumur). Jika harga sand content terlalu tinggi
dapat menaikkan denistas yang kemudian menambah beban pompa
sirkulasi lumpur dan dapat terjadi proses abrasi atau pengikisan pada
peralatan pemboran. Penambahan additive dalam percobaan adalah untuk
menaikkan densitasl umpur, dan apabila berdasar efisiensi maka saya
memilih menggunakan barite karena dengan gram yang sediki tmampu
menaikkan harga densitas secara signifikan dan menstabilkan harga sand
content, berbeda dengan carbonate. Sehingga barite dapat dikatakan sebagai
additive yang berfungsi menambah densitas dari lumpur dan secara
langsung mempengaruhi tekanan hidrostatik dari lumpur
18
3. Barite (BaSO4) memiliki SG dari 4,2 – 4,5. Dari data diatas perkirakan
SG dari Barite tersebut. Jika diketahui SG Bentonite = 2,6 ( ρ air = 8,33
ppg).
Jawab:
Diketahui :
Sg Bentonite = 2,6
ρair =8,33 ppg
Ditanya : SG Barite ?
Penyelesaian :
Vs ρ lumpur−ρ m
x 100 %=
Vml ¿¿
21,658 ppg−8,33 ppg
0,50 =
( 8,33 ppg x SG Barite )−8,33 ppg
4,165 ppg x SG Barite – 4,265 ppg = 13, 328 ppg
19
5. Dari tabel diatas terlihat bahwa selain densitas juga diukur kadar pasir.
Jelaskan secara singkat mengapa perlu dilakukan pengukuran kadar
pasir dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut dalam operasi
pemboran !
Jawab:
Pengukuran kadar pasir perlu dilakukan, karena dapat mempengaruhi
karakteristik lumpur yang disirkulasikan. Dalam hal ini akan menambah
densitas lumpur yang telah disirkulasi dan akan menambah beban
pompa pada saat operasi. Cara mengatasinya adalah dengan proses
pembersihan menggunakan “Conditioning Equipment” yang fungsinya
ialah untuk menghilangkan partikel – partikel yang masuk ke dalam
lumpur selama disirkulasikan.
Shale Shaker : untuk cutting yang berukuran besar.
Desander : untuk cutting yang berukuran pasir.
Desiter : untuk cutting yang berukuran lebih kecil dari pasir.
20
6. Pada saat ini, selain Barite dapat juga digunakan Hematite (Fe2O3) dan
Ilmenite (FeO.TiO2) sebagai density control additive. Hematite
mempunyai harga SG antara 4,9 – 5,3. Sedangkan Ilmenite dari 4,5 –
5,11 dengan kekerasan masing – masing 2 kali lebih dari Barite. Dari
data tersebut, buatlah analisa kelebihan dan kekerungan additive
tersebut jika dibandingkan dengan Barite.
Jawab:
Kelebihan:
a. Cocok untuk pemboran yang dangkal.
b. Loss Circulation akan lebih mudah untuk di tanggulangi.
c. Pengontrolan tekanan static lumpur akan lebih rendah.
Kekurangan:
a. Tidak ekonomis apabila ingin menaikkan densitas.
b. Sukar larut dan bercampur dengan lumpur yang lama.
c. Tidak sesuai dengan pemboran yang tekanan formasinya cukup
tinggi.
7. Galena (Pbs) mempunyai harga sekitar 7,5 dan dapat digunakan untuk
membuat lumpur dengan densitas lebih dari 19 ppg. Pada
penerapannya, galena jarang digunakan sebagai additive pemboran.
Jelaskan mengapa material ini jarang digunakan sebagai density control
additive dan hanya digunakan untuk masalah – masalah pemboran
khusus ?
Jawab:
Karena Galena memang hanya digunakan untuk masalah pemboran
khusus, SG Galena (Pbs) tinggi, sehingga meningkatkan densitas
mencapai lebih dari 19 ppg. Dan juga, karena terdapat unsur (Pb =
timbal) dan (S = Belerang) yang apabila terjadi Loss Circulation
sehingga akan mencemari lingkungan (air tanah).
21
8. Suatu saat saudara berada dilokasi pemboran. Pada saat itu bit mencapai
kedalaman 1600 ft. Saudara diharuskan menaikan densitas dari 200 bbl
dengan catatan bahwa volume akhir tidak di batasi. Hitung jumlah
barite yang diperlukan (dalam lb) dan 200 bbl lumpur 11 ppg menjadi
11,5 ppg dengan menggunkana barite (SG = 4,2).
Jawab:
Diketahui: ρmb = 11,5 ppg
ρml = 11 ppg
Vml = 200 bbl
= 200 bbl x 42 gal = 8400 gal
SG = 4,2
ρs = 4,2 x 8,33
= 34,986 ppg
Ditanya: W Barite ?
Penyelesaian :
(11,5−11 )
W Barite ¿ xVmlxρbarite
ρs−ρmb
( 11,5−11 )
¿ x 8400 gal x 35 ppg
3 4,986−11,5
¿6256,544 lb
9. Sebutkan hal – hal yang terjadi akibat sand content terlalu besar !
Jawab:
Akibatnya adalah:
Dapat mempengaruhi karakteristik lumpur yang akan
disirkulasikan.
Rusaknya peralatan pemboran akibat sand content yang abrasive,
akan memperbesar cost.
Dapat merusak peralatan pemboran, karena sand content bersifat
22
abrasive.
Meningkatkan densitas lumpur sehingga dapat menambah beban
pompa sirkulasi lumpur.
2.7. KESIMPULAN
1. Densitas lumpur yang terlalu kesat menyebabkan terjadinya
loss circulation
2. Densitas lumpur yang terlalu besar menyebabkan kick.
3. Alat pengkondisian lumpur adalah shale shaker, degasser
,disander dan desilter.
4. Aditif yang digunakan adalah Barito,bentonite dan air tawar
(aqua).