1. Mempertahankan jalan nafas yang 1. Pencegahan Primer
lapang Pencegahan primer yaitu upaya 2. Pastikan kepala dan leher tetap lurus dan pencegahan sebelum peristiwa sebisa mungkin hindari menggerakan kepala dan leher terjadinya kecelakaan lalu lintas 3. Bila ada perdarahan, hentikan seperti untuk mencegah faktor- perdarahan dengan menekan luka dengan menggunakan kain bersih faktor yang menunjang terjadinya 4. Jika dicurigai ada patah tulang tengkorak, jangan menekan luka dan cedera seperti pengatur lalu lintas, Senyum - Mudah - Aman - Rapi - Tumbuh jangan membersihkan luka, tetapi memakai sabuk pengaman, dan (SMART) langsung tutup luka dengan pembalut luka steril memakai helm.
5. Jika orang dengan cedera kepala tersebut muntah, miringkan posisinya 2. Pencegahan Sekunder agar tidak tersedak oleh muntahannya. - Memberikan jalan nafas yang 6. Jangan mencoba mencabut benda lapang apapun yang tertancap di kepala, - Memberi nafas buatan langsung bawa ke unit gawat darurat - Menghentikan perdarahan terdekat. 3. Pencegahan Tersier
- Rehabilitasi fisik (fisioterapi,
transplantasi tendon) - Rehabilitasi psikologis(memotivasi agar pasien segera menerima RSU HARAPAN IBU PURBALINGGA ketidakmampuannya dan Jl. Mayjend Soengkono KM 1 Purbalingga motivasi untuk rencana masa Telp (0281) 892277/ 892222 depan) Fax (0281) 893031 - Rehabilitasi sosial (membawa Email : rsuhipbg@yahoo.co.id penderita untuk bersosialisasi dengan masyarakat) PENGERTIAN: KLASIFIKASI TANDA DAN GEJALA Cedera kepala atau trauma capitis adalah suatu cedera yang mengenai daerah kulit kepala 1. Cedera Kepala Ringan : hilangnya tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat kesadaran < 10 menit, pasien masih Gambaran klinis secara umum pada trauma injury baik secara langsung maupun tidak mampu menilai dan berespon dengan kepala : langsung pada kepala baik, mual, muntah, nyeri kepala 1. Pada kontusio segera terjadi kehilangan dengan tingkat kesadaran (GCS 14-15 ) kesadaran dan tanpa adanya perubahan struktur 2. Pola pernafasan secara progresif otak menjadi abnormal PENYEBAB 2. Cedera Kepala Sedang : hilangnya 3. Respon pupil mungkin lenyap 1. Kecelakaan kesadaran > 10 menit sampai 2-5 jam, 4. Nyeri kepsla dapat muncul 2. Jatuh pasien kehilangan daya untuk mengenal segera/bertahap seiring dengan lingkungan namun tidak parah, mual, peningkatan TIK 3. Cedera akibat benda keras muntah, tingkat kesadaran (GCS 9-13) 5. Dapat timbul mual-muntah akibat disertai kerusakan otak tetapi organ peningkatan tekanan intracranial otak masih utuh 6. Perubahan perilaku kognitif dan perubahan fisik pada berbicara dan 3. Cedera Kepala Berat : hilangnya gerakan motorik dapat timbul segera kesadaran > 24 jam, pasien atau secara lambat mengalami kehilangan daya untuk mengenal lingkungan sangat parah, tingkat kesadaran (GCS 3-8) otak KOMPLIKASI mengalami memar dan perdarahan 1. Perdarahan 2. Infeksi 3. Pembengkakan