Anda di halaman 1dari 2

FENTANIL

Merupakan obat narkotik sintetik yang paling banyak digunakan dalam praktek anestesiologi.
Mempunyai potensi 1000 kali lebih kuat disbanding dengan petidin dan 50-100 kali lebih kuat
dari morfin. Mulai kerjanya cepat dan masa kerjanya pendek. Pada awalnya digunakan sebagai
obat analgesia nerolept yang dikombinasikan dengan droperidol yang dikenal denga n nama
“inovar”.

Efek farmakologi

- Terhadap susunan saraf pusat


Seperti halnya preparat opioid yang lain, fentanil bersifat depresan terhadap susunan saraf
pusat sehingga menurunkan kesadaran pasien. Pada dosis lazim, kesadaran pasien menurun
dan khasiat analgetiknya dengan kuat. Pada dosis tinggi akan terjadi depresi pusat napas dan
kesadaran pasien menurun sampai koma.
- Terhadap system respirasi
Menimbulkan depresi pusat napas. Pada dosis 1-2 mcq/kgBB, menimbulkan depresi
frekuensi napas sedangkan dosis diatas 3 mcq/kgBB menimbulkan depresi frekuensi dan
volume napas.
- Terhadap system kardiovaskular
System kardiovaskuler tidak mengalami perubahan baiik kontraktilitas otot jantung maupun
tonus otot pembuluh darah.
- Terhadap system endokrin
Fentanil mampu menekan respon system hormonal dan metabolic akibat stres anestesi dan
pembedahan, sehingga kadar hormon katabolik dalam darah relative stabil.

Metabolism dan ekskresinya

Dimetabolisme dalam hati menjadi norfentanil, hidroksipropionil fentanil dan hidroksipropionil


norfentanil, selanjutnya dibuang lewat empedu dan urin.

Penggunaan dosis dan dosis, digunakan sebagai :

1. Komponen analgesia pada anestesi umum balans


2. Komponen analgesia pada analgesia norelept
3. Induksi anestesiia

Dosis

1. Untuk analgesia, 1-2 mcq/kgBB, diberikan intramuscular


2. Untuk induksi anesthesia, 100-200 mcq/kgBB intravena
3. Untuk suplemen analgesia 1-2 mcq/kgBB intravena

Anda mungkin juga menyukai