Anda di halaman 1dari 2

Lili Amelia

XI IPA 3

Waktunya Belanja
Weekend bulan lalu aku dan ibu pergi ke sebuah pasar modern atau lebih dikenal dengan sebutan
Pasar Grosir Cirebon (PGC). Di pasar tersebut terkenal dengan para penjualnya yang mnawarkan
harga setinggi langit. Jika kita tidak pintar-pintar untuk menawar maka kita akan mudah tertipu dan
rela membeli dengan harga yang mahal.

Penawaran saat berbelanja pakaian itu merupakan suatu hal yang wajar untuk dilakukan khususnya
seorang ibu-ibu. Salah satu contohnya yaitu ibuku. Di salah satu sebuah toko pakaian terjadi sebuah
perselisihan sengit antara ibuku dengan sang penjual toko. Cerita berawal dari aku yang
inginmembeli sebuah jaket.

Sambil berjalan-jalan kita melihat-lihat ke sebuah toko.

Penjual : “silahkan mba cari apa ?”

Ibu : “ ini mba anak saya mau cari jaket.“

Penjual : “Ada mba Sebentar ya saya ambilkan dulu.”

Lalu penjual mengambil jaket yang diinginkan dan diberikan kepada kami. Aku dan ibu pun melihat-
lihat jaket tersebut.

Ibu : “mau yang mana teh ?”

Aku : “Kata ibu bagusan yang mana ?Yang merah apa yang abu ?”

Ibu : “Ya terserah kamu, orang kamu yang mau pake.”

Aku : “Yaudah... mau yang ini aja.”

Ibu : “Yang ini berapa mba ?”

Penjual : “Kalau yang ini harganya 190.000, bu.”

Aku : “Mahal juga ya.. “

Ibu : “Mahal sekali itu mba, Rp. 100.000 bisa kali mba..” (Luar biasa!)

Penjual : “ Belum bisa kalau segitu mba, paling pasnya Rp. 180.000 aja mba.”

Ibu : “ Turunin lagi lah mba, Rp. 120.000 lah mba..”

Sementara ibu dan penjual sedang mengalami situsi yang sengit, aku hanya bisa terdiam
bersembunyi dibelakang ibuku. Karena kebiasaan ibuku itu senang menawar jika membeli suatu
barang khususnya pakaian. Dan jika menawar itu tidak tangung-tangung hingga setengah harga.
Lebih memalukannya lagi jika tidak jadi membeli pakaian yang sudah ditawar.

Perdebatan pun berlanjut.

Ibu : “ Ayo mba itu udah saya tambahin.”

Penjual : “belum bisa mba, yang ini bahannya bagus.”

Ibu : “Gak lah mba, udah segitu aja. Kalau dikasih ya saya beli.”
Dengan gerakan sedikit berjalan menjauhi toko.

Penjual : (memanggil) “mba,,mba,, ya udah ini mba tambah lagi ya mba buat ongkos Rp. 5.000.”

Ibu : berjalan kembali ke toko “ Berapa mba jadinya ?”

Penjual : “ Rp. 125.000 mba. Udah mba yang ini aja, yang lainnya barangkali mau.”

Ibu : “Udah ini aja mba, tar gampang kesini lagi.”

Setelah perdebatan yang cukup sengit akhirnya perdebatan itupun dimenangkan oleh ibuku..
yeayyy. Sepulangnya dari toko tersebut kami pun mampir disebuah restoran untukmakan siang.

Ibu : “ Kamu mah kalau ibu lagi nawar teh ngejauh aja.”

Aku : “Atuh da malu, tarnya teh udah nawar-nawar eh malah ga jadi. Mana nawarnya ga kira-kira
lagi sampe setengah harga.”

Ibu : “yeh kalau di PGC emang harus gitu. Kalau ga gitu ketipu nanti.”

Aku : “Mmm deh..”

Begutilah perngalamanku saat berbelanja dengan ibuku.. semoga kamu dapat terhibur dan
mengambil pelajaran dari ceritaku. Pesan dariku satu yaitu ‘belanjalah dengan ibumu karna kamu
akan mendapatkan harga dan barang yang okee’

Anda mungkin juga menyukai