Makalah Zoologi Vertebrata Reptil Aves D
Makalah Zoologi Vertebrata Reptil Aves D
halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
A. Kesimpulan.................................................................................. 8
B. Saran............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
Tugas makalah
ZOOLOGI VERTEBARATA
OLEH
JURUSAN : TARBIYAH
PRODI : BIOLOGI 4
SEMESTER : V (LIMA)
(IAIN) TERNATE
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah dan tiada kalimat yang paling sempurna
pertama-tama dan yang paling utama adalah kita panjatkan puji dan syukur kita
kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayahnya sehingga penulis
Namun demikian penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan jiwa besar, penulis
kita semua, terutama teman-teman mahasiswa pada umumnya dan Bapak/Ibu dosen
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
melimpah baik flora maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan
Protein sebagai salah satu sumber pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan
(nabati) dan hewan (hewani). Protein yang berasal dari hewan mempunyai kandungan
yang sempurna dibandingkan dengan protein nabati. Oleh karena itu pengadaan
Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia
merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas
dengan peru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain
adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi
seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo
tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total yaitu
pada anggota Sub-ordo Ophidia dan pengelupasan sebagian pada anggota Sub-
ordo Lacertilia. Sedangkan pada Ordo Chelonia dan Crocodilia sisiknya hampir
tidak pernah mengalami pergantian atau pengelupasan. Kulit pada reptil memiliki
sedikit sekali kelenjar kulit (Zug, 1993).
Reptilia merupakan haiwan berdarah sejuk yang dibahagi kepada empat order
yang masih hidup. Reptilia boleh di dapati diseluruh dunia dari kawasan padang
pasir yang kering, di pusat bandar, sehingga beratus meter di dalam laut.
Bagaimanapun reptilia tidak terdapat di kawasan kutub dan puncak gunung.
Disebabkan reptilia berdarah sejuk, mereka tidak dapat mengawal suhu badan
mereka. Hewan reptilia mempunyai kulit yang bersisik atau berketul yang terdiri
daripada selaput bertulang atau bergading, mempunyai kaki yang pendek atau
tidak mempunyai kaki langsung. Kebanyakan reptilia bertelur (oviparous),
walaupun sesetengahnya adalah (ovoviviparous), menyimpan telur di dalam perut
ibu sehingga menetas.
A. Ciri-ciri umum
A.1. Morfologi
Tubuh memanjang
berkaki besar dan cenderung pendek
Sesetengah reptilia mempunyai empat kaki dan sesetengah tiada kaki.
Tubuh ditutupi kulit yang kering, keras, dan bersisik
Pada kura-kura rangkanya mengalami modifikasi menjadi karapaks (perisai
punggung dan plastron (perisai perut) yag tersusun dari protein keratin
bergerak dengan cara melata
A.2. Anatomi
Bernafas melalui paru-paru
Biasanya bertelur dan telur bercangkerang keras.
Berdarah sejuk (suhu badan berubah mengikut suhu persekitaran)
Jantung beruang empat
A.3. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada reptilia. Seperti dicontohkan kadal yang mempunyai
saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka.
Kadal mempunyai hati dan pancreas sebagai kelenjar pencernaan. Lambung pada
reptilia bentuknya sesuai dengan bentuk badannya, misalnya lambung kura-kura
berbentuk agak bulat.
Kelas reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu
1. Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara)
2. Testudinata / Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus)
3. Squamata (Contohnya: Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena)
4. Crocodilia (contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman).
2. Aves
Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves atau burung
memiliki ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang.
Kelas aves adalah satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu.
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang
memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal
sebagai Archaeopteryx. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung
kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang.
Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar
1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia.
Aves memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan tetap, tidak terpengaruh
suhu lingkungan). Memiliki tubuh berbulu melindungi tubuh dan bulu yang
membentuk sayap digunakan untuk terbang. Tulangnya berongga sehingga ringan.
Berkembang biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di dalam tubuh. Telur aves
bercangkang dan memiliki kuning telur yang besar. Bernafas dengan paru-paru dan
memiliki pundi-pundi udara yang membantu pernafasan saat terbang. Contoh : ayam,
kasuari, pinguin, bebek, angsa dan lain-lain.
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-
buahan. Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara
rongga mulut dan tanduk,
faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada
bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan
yang dapat diisi dengan cepat,
lambung terdiri atas:
- roventrikulus (lambung kelenjar)
- ventrikulus (lambung pengunyah/empedal).Pada burung pemakan biji-
bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang
berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen’s teeth”,
intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar
pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada
burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
3. Mammalia
Ciri khas dari mammalia adalah memiliki kelenjar susu. Susu dihasilkan oleh
kelenjar (mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada. Mammalia disebut juga
hewan menyusui karena menyusui anaknya. Tubuh mammalia tertutup oleh rambut
yang berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan
lingkungan, sebagai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari
gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi
dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin. Mammalia berkembang biak dengan cara
melahirkan (vivipar). Hewan ini memiliki suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh tetap)
dan bernafas dengan paru-paru. Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang
dibandingkan dengan hewan vertebrata yang lain.
A. Sistem Organ Pada Mamalia
1. Sistem Saraf
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih
tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan
bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah.
Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal
menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian
yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus,
cerebellum dan medulla oblongata.
2. Sistem Respirasi
Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang
memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung
pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase
aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari
diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
3. Sistem Sirkulasi
Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang
terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner).
Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada
pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih
sempurna dari reptile. Sebgai hewan endotermik, mammalia memerlukan lebih
banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain dengan
ukuran tubuh yang sama.
4. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar
pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital,
submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan
saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding
tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing)
yang bentuknya seperti jari. Sedangkan organ pencernaannnya terdiri dari mulut,
kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum, dan anus.
5. Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis
berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih
mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia
dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain
yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan
melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
6. Sistem Reproduksi
Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di
dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis
hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara
reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki tingkatan-
tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah, seperti Ordo
Monotremata (platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan kangguru), platypus
masih bertelur dan mengerami telurnya. Sedangkan pada kangguru yang telurnya
sangat kecil itu berkembang dalam uterus selama beberapa hari, larva yang kemudian
menetas segera keluar dari uterus dan masuk dalam kantong perut (marsupium) dan
menghisap air susu dari putting-putting induknya. Pada mamalia yang lebih tinggi
tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh
menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama. Sistem sirkulasi dan
nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh
induknya.
1. Kesimpulan
2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati dan jiwa besar, penulis mengharapkan
kritikan, saran, ataupun masukan yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini dan makalah selanjutnya.
kita semua, terutama teman-teman mahasiswa pada umumnya dan Bapak/Ibu dosen
pada khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://sukasains.com/materi/mengenal-hewan-bertulang-belakang-vertebrata/
http://erickvand.blogspot.com/
http://www.scribd.com/doc/45029576/BAB-I-Mamalia
http://feradesliaahyar.wordpress.com/2012/10/07/makalah-biologi-keragaman-
hewan-vertebrata-dan-invertebrata/
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/13/mengenal-vertebrata/