Anda di halaman 1dari 7

KOMUNIKASI BISNIS

PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI


DALAM KOMUNIKASI BISNIS

KELOMPOK 6
Sherly Lhoren (1707531053)
Putu Tiya Kirana Wibawa (1707531054)
Nyoman Gayatri Dewi (1707531064)
Putu Asri Darsani (1707531074)

KELAS B1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
A. Mengkomunikasikan Informasi Melalui Internet dan teknologi lain
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi
diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau
menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
Persaingan yang keras di dunia bisnis tentunya akan sangat membutuhkan suatu
perusahaan yang dapat menangani akan hal tersebut dalam berbagai situasi yang
menantang. Semua bisnis tentunya membutuhkan informasi yang aktual, cepat, dan dapat
dipercaya, dimana semua masalah tersebut hanya dapat diselesaikan dengan teknologi
informasi dan komunikasi. Pergerakan bisnis yang semakin cepat menuntut komunikasi
(suara, data, dan informasi) yang lebih cepat guna mempertahankan pelanggan, pemasok,
dan menghadapi persaingan.
1. Telepon sebagai media komunikasi bisnis
Pada awalnya, komunikasi dalam dunia bisnis dilakukan menggunakan telepon,
dimana dengan alat ini para pelaku bisnis dapat menyampaikan informasi dan
berkomunikasi dengan pihak lain dalam rangka menjalankan bisnisnya
2. Internet sebagai salah satu media komunikasi bisnis
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia,
yaitu menghubungkan pemakai komputer dan alat pengguna internet lain seperti
smartphone dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya
terdapat informasi secara statis hingga dinamis dan interaktif. Secara umum,
manfaat internet adalah sebagai berikut:
 Informasi untuk kebutuhan pribadi : Kesehatan, rekreasi, hobi,
pengembangan pribadi, media social, dan lainnya
 Informasi untuk kehidupan profesional / kerja : sains, teknologi,
perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, dan lainnya.
Satu hal yang menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara,
ras, kelas ekonomi, ideologi, ataupun faktor-faktor lain nya. Internet adalah suatu
tempat komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik
sendiri. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama pribadi atau
kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu. Salah satu penggunaan internet
sebagai media komunikasi bisnis adalah penggunaan E-Mail. Karena E-Mail
adalah sarana internet yang menyajikan informasi berupa tulisan atau dapat
disisipkan pesan multimedia lain seperti video atau gambar.
B. Menemukan, Mengevaluasi, dan Memproses Informasi
1. Menemukan Informasi
Pertanyaan bagi semua pencari informasi pada saat membutuhkan informasi adalah
dimanakah saya dapat menemukan informasi yang saya butuhkan? Bagaimana saya
mengetahuinya? Maka pengetahuan dalam mengidentifikasi berbagai jenis sumber
informasi perlu dipahami oleh pencari informasi untuk mengetahui dimana
informasi tersebut dapat ditemukan kembali. Dengan menempatkan lokasi sumber
yang sesuai dengan topic atau subjek maka akan mudah menemukan informasi yang
sesuai tersebut. Dan juga dalam kegiatan menempatkan lokasi ini adalah
pengetahuan apa saja sumber – sumber informasi tersebut dan adalah sarananya
untuk dapat menemukan informasi itu perlu dipahami bagaimana cara
menggunakannya oleh pencari informasi.
2. Mengidentifikasi atau Mengevaluasi Informasi
Mendefinisikan informasi disini dimaksudkan adalah bagaimana kita dalam mencari
informasi dapat benar – benar mengetahui apakah informasi yang dicari itu adalah
yang dibutuhkan untuk menjawab dan membantu dalam menyelesaikan tugas atau
keperluan akan suatu informasi. Untuk itu diperlukan keterampilan dan kemampuan
untuk benar – benar mengetahui apa kegunaan informasi itu bagi pencari informasi
sehingga tidak sia – sia, namun informasi itu akan bermanfaat baginya. Oleh karena
itu perlu dipertanyakan sebelum mengambil keputusan mengapa membutuhkan
informasi tentang sesuatu tersebut sehingga memunculkan alasan yang tepat.
Mendefinisikan informasi dalam model literasi informasi lain sering pula
dilaksanakan dalam proses pengidentifikasian informasi dimana dalam proses ini
pencari informasi harus mampu memberi definisi dan mengidentifikasikan topic atau
subjek, menentukan dan memahami sasara penyajian, menetapkan format yang
sesuai dengan rencana yang dipikirkan, mengetahui atas permasalahannya dengan
solusinya. Dengan demikian dapat menentukan semua kemungkinan berdasarkan
sumber – sumber yang tersedia.
3. Memproses Informasi
Hal yang dapat dilakukan seperti :
 Memilih Informasi
Proses memilih informasi ini dilakukan dengan cara pencari informasi
memilih informasi yang relevan, sehingga informasi yang dibutuhkan akan
dapat digunakan dengan baik. Pencari informasi menentukan sumber mana
yang sesuai atau tidak, terlalu mudah dan terlalu sulit. Informasi yang didapat
apakah nta dipercaya? Dan pencari informasi dapat mencatat informasi yang
relevan dengan cara membuat catatan atau atau membuat rekaman dan
pengorganisasian visual seperti grafik, bagan, carta, dan lain – lain yang sesuai
dengan kebutuhan.
 Mengolah Informasi
Informasi yang beragam dan bermacam – macam perlu dipilah – pilah
sehingga dapat dibedakan ntara fakta, pendapat, gossip atau informasi sampah
sehingga nantinya dapat digunakan informasi itu dengan baik. Pencari
informasi yang paling tahu tentang kecukupan informasi yang akan digunakan,
apakah akan menggunakan semua informasi yang ada atau tidak. Informasi
dapat digabungkan dari berbagai sumber yang tidak sama. Dengan
pembelajaran dapat mengecek ada tidaknya bias dalam sumber, mengatur
informasi yang diperoleh dalam urutan yang logis dan menggunakan
pengorganisasian visual untuk membandingkan atau membuat kontras
informasi – informasi yang diperoleh.
 Mempresentasikan Informasi
Pada proses ini, pencari informasi telah mendapatkan apa yang diperoleh yaitu
informasi yang dibutuhkan dan setelah berasimilasi, maka dapat terbentuk
informasi baru yang dapat disebarluaskan dalam format yang berbeda dari
aslinya. Oleh sebab itu, kini dibutuhkan cara bagaimana memberikan
informasi itu dengan mempraktekan aktivitas penyajian dengan berbagai
informasi dengan orang lain atau pihak yang sesuai. Mempresentasikan disini
berarti pula memaparkan informasi dalam format yang tepat dan menyusun
informasi dengan menggunakan peralatan yang sesuai kepada siapa informasi
ini disampaikan sehingga menarik perhatian. Bila informasi ini dapat
disampaikan dengan mudah dan jelas kepada penerimanya berarti berhasil.
Untuk itu diperlukan pula keterampilan dan kemampuan dalam
berkomunikasi, berhubungan dengan orang dan mempromosikan akan sesuatu
informasi.
 Mengakses Informasi
Dengan mengakses informasi, kita dapat menilai apa yang harus dipelajari dari
informasi ini, dalam setiap tahap dari proses informasi dapat menerima
masukan dari orang lain atau audiens dimana informasi ini disampaikan
sehingga kita mendapatkan tanggapan dari suatu karya yang dihasilkan. Dan
untuk merefleksikan seberapa jauh keberhasilan yang telah mereka lakukan,
sehingga dapat menentukan apakah masih diperlukan keterampilan baru dan
dapat mempertimbangkan apa yang dapat dilakukan lebih baik pada
kesempatan berikutnya.
C. Menkomunikasikan Informasi Melalui Grafik dan Alat Visual Lainnya
Desain komunikasi visual memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan
kita sehari-hari. Kemanapun kita pergi, kita akan menjumpai informasi-informasi yang
berkomunikasi secara visual. Tanda-tanda dan rambu-rambu lalu lintas, poster-poster
promosi tentang restoran, hotel dan lain sebagainya, semua dapat memberikan informasi
kepada pengamatnya yang terdiri dari berbagai kelompok usia dan berasal dari berbagai
kalangan dan golongan. Hal ini juga yang membedakan desain komunikasi visual dari
seni murni, di mana desain komunikasi visual harus bersifat universal (dapat dimengerti
oleh semua orang), sedangkan dalam seni murni lebih bersifat emosional, di mana
maksud dari seniman itu tidak harus dapat diartikan dan dibaca oleh orang lain.
Pengertian Dan Fungsi Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah desain yang mengkomunikasikan informasi dan
pesan yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi visual berusaha untuk
mempengaruhi sekelompok pengamat. Mereka berusaha agar kebanyakan orang dalam
target group (sasaran) tersebut memberikan respon positif kepada pesan visual tersebut.
Oleh karena itu desain komunikasi visual harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan
dimengerti oleh target group tersebut.
Seorang desainer komunikasi visual yang profesional harus memiliki pengetahuan
dan kemampuan yang luas tentang komunikasi visual. Selain visualisasi dan bakat yang
baik dalam berkomunikasi secara visual, ia juga harus mempunyai kemampuan untuk
menganalisa suatu masalah, mencari solusi masalah tersebut dan mempresentasikan
secara visual. Alat-alat canggih seperti komputer dan printer yang up-to-date hanya
berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan produktifitas. Dalam perkembangannya
selama beberapa abad, desain komunikasi visual mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu
sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan yang terakhir
sebagai sarana presentasi dan promosi.
 Desain Komunikasi Visual sebagai sarana identifikasi
Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana
identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau
dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika
mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah
dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah
membeli minyak goreng dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada
hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita akan membeli minyak
goreng merek X karena logonya berkesan bening, bersih, dan “sehat”.
 Desain Komunikasi Visual sebagai sarana informasi dan instruksi
Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan
menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk,
arah, posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah.
Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada
waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan
dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai
sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat-tempat
umum seperti telepon umum, toilet, restoran dan lain-lain harus bersifat
informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang dari berbagai
latar belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu alasan mengapa desain
komunikasi visual harus bersifat universal.
 Desain Komunikasi Visual sebagai sarana presentasi dan promosi
Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi
adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata
(secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster.
Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai
satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka
gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena
tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET (Penerbit Andi)
Ellen Guffey, Mary, dkk. 200. Komunikasi Bisnis : Proses dan Produk. Edisi 4. Jakarta :
Salemba Empat
https://ngurahobelixs.blogspot.com/2016/11/peranan-informasi-dan-teknologi-dalam.html#
diakses pada 1 April 2019

Anda mungkin juga menyukai