Dosen Pembimbing :
dr. David Rubiakto, Sp.J
Disusun oleh :
Farah Nabila M (P17311191003)
Maulida khofifah M. (P17311191007)
Rizky Ramadhani (P17311193013)
Luckyta Wahyuning Dewi (P17311193017)
Silvi Eka Wulandari (P17311193021)
Hana Aisyatul Rohma (P17311193025)
Nina Sefia Sari (P17311193029)
Rifa Ulfiana (P17311193033)
Rizky Ferina A. (P17311193037)
Silvia Ochta Ayunda (P17311193041)
Nadhila Rifky Vania (P17311193045)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JURUSAN KEBIDANAN
D-IV KEBIDANAN MALANG
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Doppler dan Alat
Monitoring Kesejahteraan Janin” Makalah ini disusun dalam rangka untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Fisika Kesehatan.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan serta
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang mendukung dari pembaca untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Kami
selaku penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tanpa dukungan dari berbagai pihak maka makalah ini akan tidak bermakna,
oleh karena itu kami mempersembahkan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya
kepada :
1. Dr. David Rubiakto, Sp.J selaku dosen pembimbing mata kuliah Fisika
Kesehatan
2. Teman-teman kelompok yang saya sayangi dan saya banggakan
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini, angka kematian dan kesakitan
perinatal telah menurun secara signifikan, akan tetapi kematian janin
antenatal masih merupakan masalah. Kematian janin terjadi tidak selalu
pada kelompok kehamilan resiko tinggi, namun juga terjadi pada
kehamilan dengan risiko rendah bahkan normal. Mengetahui dan
memantau perkembangan janin merupakan proses yang penting bagi ibu
hamil dan petugas medis. Perkembangan janin yang terpantau akan
memudahkan untuk mendeteksi adanya gejala janin tidak normal,
sehingga dapat dilakukan tindakan medis sesegera mungkin.
Perkembangan janin yang dipantau antara lain adalah prediksi berat serta
usia janin.
Proses pemantauan yang selama ini ada adalah dengan aktif
melakukan pengontrolan dan kunjungan ke tenaga medis seperti bidan dan
dokter kandungan. Untuk daerah dengan jumlah tenaga medis yang
terbatas, konsultasi dan kunjungan kepada petugas medis menjadi lebih
sulit. Karenanya diperlukan sebuah sistem yang menanggulangi
keterbataasan jarak tersebut, sehingga proses pemantauan tetap dapat
dilakukan meskipun terpisah secara fisik.
Masyarakat pada abad ini terus melakukan inovasi dan terobosan c
anggih disegala bidang. Termasuk pada perkembangan ilmu kesehatan dan
kedokteran. Dalam bidang obstetrik dan ginekologi, kebidanan
berkembang dengan pesat. Modernisasi alat pemeriksaan dan alat
diagnostiik serta alat therapis tidak dapat ditolak.
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip kerja fetal doppler ?
2. Apa manfaat fetal doppler?
3. Bagaimana prinsip kerja fetal ultrasonografi ?
4. Bagaimana prinsip kerja monitoring kesejahteraan janin?
5. Apa manfaat monitoring kesejahteraan janin ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip kerja fetal doppler.
2. Untuk mengetahui manfaat fetal doppler.
3. Untuk mengetahui prinsip kerja ultrasonografi.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja monitoring kesejahteraan janin.
5. Untuk mengetahui manfaat monitoring kesejahteraan janin.
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Fetal doppler
Fetal Doppler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk
mendeteksi denyut jantung bayi yang menggunakan prinsip
pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini sangat berguna
untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, dan aman digunakan
dan bersifat non invasif.
8
1. USG 2 Dimensi Menampilkan gambar dua bidang
(memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik
sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
9
denyut jantung janin dalam keadaan reaktif, gerakan janin aktif dan
dibarengi dengan kontraksi rahim yang adekuat.
Apabila kemungkinan terdapat masalah pada janin maka dokter
akan melakukan pemeriksaan NST (non stress test) dengan memberikan
infus oksitosin untuk menimbulkan kontraksi rahim (his) dan denyut
jantung janin diperiksa dengan CTG. Apabila tampak kelainan pada hasil
pemeriksaan CTG maka dokter kandungan akan melakukan tindakan
persalinan dengan segera.
Pemeriksaan dengan CTG sangat diperlukan pada fasilitas
pelayanan persalinan. Dengan adanya kemajuan teknologi dan produksi
harga peralatan CTG dapat menjadi lebih ekonomis. Dahulu hanya rumah
sakit yang menyediakannya.Agar pelayanan pemantauan pada ibu hamil
dan bersalin berjalan dengan baik rumah bersalin, klinik dokter bahkan
bidan praktek swasta sebaiknya memiliki CTG agar tidak ada kasus
keterlambatan dalam mendiagnosis adanya masalah pada ibu hamil dan
melahirkan.
10
BAB III
PEMBAHASAN
Dengan alat ini energi listrik diubah menjadi energi suara yang
kemudian energi suara yang dipantulkan akan diubah kembali menjadi
energi listrik. Fetal Doppler memberikaninformasi tentang janin mirip
dengan yang disediakan oleh stetoskop janin. Satu keuntungan dari fetal
Doppler pada monitor, mengkonversi sinyal dibanding dengan stetoskop
janin yang diterima dengan mencampur (murni akustik) adalah output
audio terlebih dahulu dengan sinyal darielektronik, yang memungkinkan
orang osilator, yang mempunyai frekuensi selain pengguna untuk
mendengar berbeda dengan frekuensi transmisi. detak jantung janin Sinyal
11
resultan kemudian diubah kembali untuk mendeteksi gerakanjantung
sehingga dapat menjelaskan aktivitas jantung janin.
menghidupkan Doppler
12
Pada hakekatnya, mesin ultrasonografi paling modern tidak
menggunakan efek Doppler untuk mengukur percepatan, sebagaimana
telah dipercayakan pada lebar pulsa Doppler. Mesin lebar pulsa
memancarkan pulsa ultrasonik, kemudian disaklar dalam mode menerima.
Dengan demikian pulsa direfleksikan sehingga yang diterima bukan
subyek pergeseran phasa, melainkan seperti resonansi tidak kontinyu. Oleh
karena itu dengan membuat beberapa pengukuran, pergeseran fase dalam
urutan pengukuran dapat digunakan untuk mencapai pergeseran frekuensi
(karena frekuensi adalah tingkat perubahan phasa). Untuk mencapai
pergeseran phasa antara sinyal yang dipancarkan dan yang diterima, pada
umumnya digunakan satu dari dua algoritma Kasai atau cross-correlation.
Proses ultrasonografi Doppler biasanya diawali dengan
mengoleskan jel pada permukaan kulit bagian tubuh yang akan dipindai.
Selanjutnya, perangkat genggam yang disebut transduser, akan diletakkan
di atas permukaan kulit untuk memulai pemindaian. Perangkat ini
kemudian akan mengirimkan gelombang suara yang kemudian akan
diperkuat melalui mikrofon.
1. Transduser
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada
bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau
dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam
transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap
pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser.
Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang
akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini
adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi
gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer
sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
3. Mesin USG
13
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya
untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang.
Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat
komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC, USG
merubah gelombang menjadi gambar.
14
tidak ada kasus keterlambatan dalam mendiagnosis adanya masalah pada ibu
hamil dan melahirkan.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17