Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(Minggu 5 / Sesi 7)
Pengantar:
Tugas kelompok kedua akan mengambil bahan dari materi-materi yang dibahas pada minggu keempat
dan minggu kelima, baik yang berasal dari Lecturer Notes, materi ppt, buku yang menjadi bahan
referensi, dan peraturan perundangan yang terkait dengan materi minggu keempat dan kelima.
Uraian Tugas:
Tentang Perlindungan Hak Cipta
1. Pilihlah salah satu karya novel (bebas pilih novel Indonesia maupun asing) yang kemudian
diadaptasi ke dalam sebuah film. Kemudian lakukan analisa :
- Perlindungan yang muncul atas karya cipta berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta
- Hak moral, hak ekonomi dan hak terkait yang muncul dari karya cipta tersebut
3. Aturan penulisan: huruf TNR 12, spasi 1.5, margin masing-masing 3 cm, disusun dalam 5 sampai 7
halaman (tidak termasuk halaman cover). Setiap tugas wajib dilengkapi dengan daftar pustaka
4. Cantumkanlah sumber dari setiap kutipan yang diambil untuk bahan menulis tugas, terutama pada
setiap akhir kutipan dan harus sesuai dengan apa yang dicantumkan dalam daftar pustaka (misalnya
jika dari buku, tulislah nama penulisnya, judul buku, tahun terbit dan halaman yang dikutip. Jika
dari sumber internet tulislah link sumber tersebut dan tanggal berapa kalian mengakses sumber
tersebut).
5. Dalam cover disebutkan judul, nama pembuat tugas dan nomor induk mahasiswa. Jika ada nama
mahasiswa yang tidak dicantumkan dalam lembar jawaban, maka dianggap tidak aktif
mengerjakan tugas.
== Selamat Mengerjakan ==
Novel fenomenal “ Laskar Pelangi “ karya Andre Hirata secara garis bersar,
novel ini bercerita kehidupan kanak-kanak beberapa bocah di Belitong.
Andrea Hirata memulainya dengan kisah miris dunia pendidikan di
Indonesia dimana sebuah sekolah yang kekurangan murid hendak ditutup.
Sekolah tersebut adalah SD Muhammadiyah di Gantung Belitung Timur.
Namun, karena murid yang terdaftar genap 10, sekolah dengan bangunan
seadanya tersebut tetap diijinkan beraktifitas seperti biasanya. Ke-sepuluh
murid tersebut adalah para laskar pelangi. Nama yang diberikan guru
mereka bernama Bu Mus, oleh karena kegemaran mereka terhadap pelangi.
Film ini juga berkisah tentang perjuangan dua orang guru SD Muhamadiyah
dan sepuluh muridnya untuk bertahan dalam mendapatkan pendidikan.
Film ini mengambil setting kehidupan masyarakat di pulau Belitong
(Kepulauan Bangka Belitung) dipertengahan 1970-an.
Kisah ini juga memperlihatkan sisi ironi bagaimana kesenjangan social nampak
nyata di pulau Belitong yang sangat kaya dengan hasil alam berupat timah. Tapi
kekayaan Belitong tak menjadi nikmat bagi kebannyakan penduduk melayu
yang tinggal disana. Mereka tetap hidup miskin dan serba berkekurangan.
Bahkan kebanyakan anak disana tidak bisa bersekolah karena harus ikut banting
tulang mencari makan. Novel inipun diadaptasi kedalam sebuah film dan rilis
pada 25 September 2008 yang mendapat sambutan baik dari seluruh masyarakat
Indonesia dan membukakan mata banyak orang tentang pendidikan di Indonesia.
Esensi film ini juga lebih difokuskan pada kritik sosial yang disampaikan
melalui film ini. Secara teoritis, pendidikan memiliki dua fungsi yang saling
bertentangan. Menurut perspektif fungsional, pendidikan berfungsi positif untuk
mentransmisikan nilai-nilai antargenerasi. Sebaliknya, perspektif konflik
menjelaskan bahwa pendidikan justru menyebabkan terjadinya ketimpangan
sosial. Perspektif interaksionisme simbolik lebih melihat pada bagaimana aktor-
Hak moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan hak yang melekat
secara abadi pada diri Pencipta untuk:
a. tetap mencantumkan atau tidak mencantumkan namanya pada salinan
sehubungan dengan pemakaian Ciptaannya untuk umum;
b. menggunakan nama aliasnya atau samarannya;
c. mengubah Ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat;
d. mengubah judul dan anak judul Ciptaan; dan
e. mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi Ciptaan, mutilasi Ciptaan,
modifikasi Ciptaan, atau hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau
reputasinya.
Sementara itu, perihal hak ekonomi diatur dalam Pasal 8 UUHC sebagai
berikut:
Hak ekonomi merupakan hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas Ciptaan.
a. Penerbitan Ciptaan;
Film sebagai salah satu ciptaan yang dilindungi dalam hukum hak cipta ada dua
jenis kategorinya, karya sinematografi dan karya sinematografi adaptasi. Untuk
karya sinematografi adaptasi dapat ditunjukkan dengan adanya pengalihwujudan
suatu ciptaan menjadi bentuk lain. Contoh karya sinematografi ini misalnya
adalah novel “Laskar Pelang” yang ditulis oleh Andrea Hirata kemudian
dialihwujudkan oleh produser Mira Lesmana menjadi film “Laskar Pelangi”.
C. KESIMPULAN
Novel “Laskar Pelangi” yang diangkat menjadi karya sinemotografi adaptasi
merupakan salah satu contoh dari sebuah karya yang memiliki hak kekayaan
intelektual. Dimana hak kekayaan intelektual ini diberikan kepada setiap orang
yang mampu membuat suatu karya yang khas dan bersifat pribadi dan berguna
untuk kehidupan manusia.
“Laskar Pelangi” memiliki 2 hak cipta, yaitu hak cipta terhadap keasilaan tulisan
tangan berupa novel yang dipegang oleh Andrea Hirata selaku penulis dari novel
“Laskar Pelangi”. Sedangkan untuk film “Laskar Pelangi” hak cipta dipegang
oleh produser dari film tersebut sesuai yang diatur dalam Undang-undang hak
cipta.