Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Istilah populasi, sampel dan teknis sampling sering kali kita dengar, namun
terkadang istilah-istilah ini ada yang tidak dipahami betul. Oleh karena itu, tulisan ini akan
membahas mengenai populasi, sampel dan teknik sampling. Populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
sekedar  jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun
dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai  berbagai karakteristik,
misalnya gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain-lain. Sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, hal ini dikarenakan adanya
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu sampel yang akan diambil dari populasi harus
betul-betul representatif (dapat mewakili).
Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat  berbagai
teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam  penelitian. Teknik
sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan
non probability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling proportionate stratified
random  sampling, disproportinate statified random sampling dan cluster sampling (area
sampling). Sedangkan non probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Teknik ini terdiri sampling sistematis, , sampling kuota, sampling aksidental,
sampling purposive, sampling jenuh dan snowball  sampling.

1
Menentukan ukuran sampel merupakan bagian dari teknik sampling, dimana jumlah
anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang 100%
mewakili populasi adalah sama dengan populasi. Makin besar  jumlah sampel mendekati
populasi, maka peluang keselahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil
jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin  besar kesalahan generalisasi (diberlakukan
umum).
Terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya sampel yang
diperlukan dalam  penelitian. Selain itu juga diberikan cara menentukan ukuran sampel yang
sangat  praktis yaitu dengan menggunakan tabel dan nomogram. Tabel yang digunakan
adalah tabel Krejcie dan Nomogram Harry King. Dengan kedua cara tersebut tidak perlu
dilakukan perhitungan yang rumit. Untuk pengertian dan penjelasan lebih lanjut mengenai
probability sampling, non probability sampling serta cara menentukan ukuran sampel akan
dibahas pada tulisan khusus mengenai Teknik Pengambilan Sampling.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari Populasi?
2. Apa saja jenis-jenis populasi?
3. Apa saja sifat populasi?
4. Apakah Pengertian dari Sampel?
5. Apa saja jenis sampel?
6. Apa saja teknik sampel?
7. Bagaimana konsep dasar pengambilan sampel?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari populasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis populasi
3. Untuk mengatahui sifat populasi
4. Untuk mengetahui pengertian dari sampel
5. Untuk Mengetahui jenis sampel
6. Untuk mengetahui teknik sampel
7. Untuk mengetahui konsep dasar pengambilan sampel

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. POPULASI
1. Pengertian Populasi
Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2010:117) populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian, populasi ini di bedakan antara populasi secara umum dengan
populasi target “target population”. Populasi target adalah populasi yang menjadi
sasaran keberlakuan kesimpulan penelitian kita. Populasi umum  penelitian mungkin
seluruh guru SMA negeri di Pringsewu, tetapi populasi targetnya adalah seluruh guru
IPA SMA negeri di Pringsewu. Hasil penelitian kita tidak berlaku bagi guru-guru di
luar IPA SMA negeri, seperti guru Matematika, Bahasa Inggris, PPKN, dan lain-lain.
Menurut Drs. S. Margono (2004), Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi
berhubungan dengan data, bukan manusianya. Jika manusia memberikan suatu data,
maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama  banyaknya dengan ukuran manusia.
Pengertian lain, menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-
gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Hadari Nawawi, 1993:141)

Data yang di gunakan dalam penelitian (bahan penelitian), dapat berupa


populasi (universe) atau sampel.

2. Jenis-jenis populasi
Populasi di bedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Populasi terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara
kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contohnya Jumlah penduduk
kota Bandar Lampung 1.500.000 jiwa.

3
b. Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tak dapat ditentukan batas-batasnya
sehingga relatif tidak dapat dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah. Contohnya
Suatu percobaan seorang bandar akan melemparkan sepasang dadu sampai tak
terhingga kali lemparannya. Maka setiap kali mencatat sepasang bilangan yang
muncul akan mendapatkan sepasang nilai yang tak terhingga pula.
3. Populasi menurut sifatnya
Berdasarkan sifatnya populasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki
sifat yang sama, sehingga tidak perlu di persoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia
cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu mengambil satu botol
darah, karena baik setetes maupun satu  botol hasilnya akan sama saja.
b. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki
sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu di tetapkan  batas-batasnya,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian di  bidang sosial yang
objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia menghadapi
populasi yang heterogen

B. SAMPEL
1. Pengertian Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipelajari dalam suatu penelitian dan
hasilnya akan dianggap menjadi gambaran bagi populasi asalnya, tetapi bukan populasi
itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili
keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik
tidaknya sampel yang diambil.
Menurut Sugiyono (2017:81). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam pemilihan sampel terdapat teknik sampling
untuk menentukan sampel mana yang akan digunakan dalam penelitian.
2. Jenis-jenis sampel
Berdasarkan jenisnya sampel dibedakan menjadi dua jenis yaitu Probability sampel dan
non probability sampel

4
a. Probability sampel
Adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:
 Simple Random Sampling, Dikatakan simple atau sederhana karena
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila
anggota populasi dianggap homogen.
 Proportionate Stratified Random Sampling, Teknik ini digunakan bila populasi
mempunyai anggota/ unsure yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional.
 Dispropotionate Stratified Random Sampling, Teknik ini digunakan untuk
menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
 Cluster Sampling (area sampling), Teknik sampling daerah digunakan untuk
menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas,
misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Untuk
menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka
pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
b. Non Probability sampel
Adalah teknik yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsure
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:
 Sampling sistematisa adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
 Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
 Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan
 Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka
sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.

5
 Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka
sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.
 Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian sampel itu disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan
sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola
salju yang menggelinding makin lama semakin besar.

C. KONSEP DASAR PENGAMBILAN SAMPEL


Pelaksanaan penelitian selalu berhadapan dengan objek yang diteliti atau yang
diselidiki. Objek tersebut dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, dsb. Dalam
melakukan penelitian, kadang-kadang penelitiannya melakukannya terhadap seluruh objek
(sensus), tetapi sering juga peneliti hanya mengambil sebagian saja dari seluruh objek tsb
(survey). Meskipun penelitian hanya mengambil sebagian dari seluruh objek yang diteliti,
tetapi hasilnya dapat mewakili atau mencakup seluruh objek yang diteliti.
Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut adalah populasi penelitian
atau universe. Sedangkan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi ini disebut “sampel penelitian”. Dalam mengambil
sampel penelitian ini digunakan cara atau teknik – teknik tertentu, sehingga sampel tersebut
sedapat mungkin mewakili populasinya. Teknik ini biasa disebut “teknik sampling”. Dalam
penelitian survey, teknik sampling ini sangat penting dan perlu diperhatikan mask – masak.
Sebab teknik pengambilan sampel tang baik akan mempengaruhi validitas hasil penelitian
tersebut.
Alasan kita mengambil metode sampling (pengambilan sampel dalam statistic ) :
a. Ukuran populasi
Ada populasi terhingga dan ada tak terhingga, dalam praktek, populasi terhingga
sering dianggap sebagai populasi tak hingga, jika didalamnya sudah cukup telalu
banyak anggota atau objek. Ambillah popuasi berukuran 5 miliyar objek. Partisikan
mencatat segala karakteristik ke-5 milyar obyek tersebut

6
b. Masalah Biaya
Makin banyak objek yang diteliti maka makin banyak pula biaya yangdiperlukan.
Bagaimanapun juga jika hanya tersedia biaya terbatas, sampling satu-satunya pilihan,
terkecuali jika ukuran populasi sedikit sekali sehingga dengan biaya tersebuit sensus
bisa dilaksanakan. Biaya bukan hanya untuk pengambilan data tetapi juga untuk
analisis, diskusi, perhitungan – perhitungan, gaji ahli dan sebagainya.
c. Masalah Waktu
Sensus memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan sampling. Dengan
demikian sampling dapat memberikan data lebih cepat.
d. Percobaan yang Sifatnya Merusak
Jika penelitian terhadap objek yang sifatnya merusak, maka jelas sampling harus
dilakukan. Tidak mungkin sensus dilakukan untuk mengetahui kekuatan daya ledak
bom yang dihasilkan, kemanjuran obat yang baru dihasilkan, keadaan darah seorang
pasien.
e. Masalah Ketelitian/ hasil akurat
Salah satu segia agar kesimpulan cukup dapat dipertanggung jawabkan ialah
masalah ketelitian. Data harus benar dan pengumpulannya harus dilakukan dengan
benar dan teliti. Demikian pula pencatatan. Pengalaman menyatakan bahwa makin
banyak obyek yang harus diteliti, makin kuran ketelitian yang dihasilkan. Petugas,
peneliti, dan pencacah akan menjadi merasa bosan untuk melakukan tugas yang itu-itu
juga yang jumlahnya sangat banyak.
f. Factor Ekonomis
Diartikan apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu, dan
tenaga yang dikeluarkan untuk itu ataukah tidak.
Factor yang berpengaruh pada pengambilan sampel:
1. Batasan Populasi
Suatu populasi menunjukan pada sekelompok subjek yang menjadi objek atau
sasaran penelitian. Apabila tidak dilakukan penelitian terhadap populasi, maka
kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian, maka kesimpulan yang ditarik dari hasil
penelitian tidak menggambarkan atau mewakili seluruh populasi. Tanpa pembatasan
yang jelas anggota populasi, kita tidak memperoleh sampel yang representative. OKI

7
dalam penelitian apapun populasi tersebut harus dibatasi, misalnya satu wilayah
kelurahan, kecamatan, atau kabupaten, kelompok umur +3, penyakit +3, dan
sebagainya. Perlu diingat disini ialah bahwa nilai suatu hasil penelitian bukan
ditentukan oleh besar kecilnya suatu populasi, melainkan oleh bagaimana peneliti
menggunakan dasar pengambilan kesimpulan atau teknik sampling.
2. Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasi.
Seluruh unit yang menjadi anggota populasi dicatat secara jelas, sehingga dapat
diketahui unit yang termasuk pada populasi dan unit mana yang tidak.
3. Menentukan sampel yang akan dipilih
4. Menentukan teknik sampel
Prosedur pangambilan sampel

a. Menentukan tujuan penelitian


b. Menentukan populasi penelitian
c. Menentukan jenis data yang diperlukan
d. Menentukan teknik sampling
e. Menentukan unit sample yang diperlukan
f. Menentukan besarnya sampel/ sampel size
g. Memilih sampel
Penyimpangan hasil yang didapat dari pengambilan sampel dapat terjadi:

a. Sampling error, sebenarnya hal ini bukanlah kesalahan benar-benar kesalahan tetapi
adalah variasi dari konsekuensi pengambilan sampel. Maksudnya bahwa setiap sampel
yang akan diambil dari suatu populasi akan berdistribusi sekitar nilai populasi.
b. Non sampling error, maksudnya adalah error yang bukan karena sample tetapi
disebabkan pelaksanaan dalam pengambilan sampel sampai analisisnya, yaitu pada saat
perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, analisis, dan interpretasi.

Prinsip dasar perhitungan besar sampel, tergantung pada :

a. Biaya yang tersedia, waktu serta tenaga yang akan melaksanakan

8
b. Variasi yang ada dalam variable yang akan diteleti serta banyaknya variable yang akan
diamati
c. Presisi, ketepatan yang dikehendaki, makin besar sampel kemungkinan akan lebih tepat
menggambarkan populasinya. Ini juga sampai batas t3, karena makin besar sampel
kemungkinan membuat keslahan pada saat pengukuran juga akan menjadi besar (error
meningkat)
d. Rencana analisis, kalau analisis hanya manual tidak mungkin menganalisis data yang
banyaka sekali.

9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN 
Berdasarkan pembahasan pada bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup
dan waktu yang kita tentukan.
b. Jenis-jenis populasi: populasi terbatas dan populasi tidak terbatas
c. Populasi menurut sifatnya: populasi bersifat homogeny dan populasi bersifat
heterogen.
d.  Sedangkan pengertian sampel adalah sebagian dari populasi yang dipelajari dalam
suatu penelitian dan hasilnya akan dianggap menjadi gambaran bagi populasi
asalnya, tetapi bukan populasi itu sendiri.
e. Jenis-jenis sampel ada dua macam yaitu Probability sampel dan non probability
sampel.
f. Probability sampel adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik
ini meliputi: teknik simple random sampling, proportionate stratified random
sampling, disproportionate stratified random sampling, cluster sampling(area
sampling)
g. Non Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental,
sampling purposive, sampling jenuh, dan sampling snowball.

B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alkaf, Halid Nuraida. 2009. Metodologi Penelitian Penelitian.Ciputat: Islamic Research


publishing.

Hadi, Amirul. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan II. Bandung: Pustaka Setia.

Haryono. 1998. Metode penelitian pendidikan II. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Sukmadinata, Nana. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

dianhusadainti.blogspot.com//konsep-dasar-pengambilan-sampel.html

11

Anda mungkin juga menyukai