Anda di halaman 1dari 1

Nama : Arfian Setyo Abdi

NIM : 263
Kelas : 4E / kel. 4

1. faktor bibit, pupuk, dan pengelolaan tanaman yang kurang optimal, kehadiran pabrik gula baru
yang cenderung mengandalkan bahan baku gula mentah impor dinilai memengaruhi gairah petani
tebu menanam tebu dan meningkatkan produktivitas.

2. a. fase perkecambahan (0-1 bulan) , Fase perkecambahan pada tanaman tebu dimulai saat terjadinya
pertumbuhan mata tunas tebu yang awalnya dorman menjadi tunas muda yang dilengkapi dengan
daun, batang, dan akar
b. Fase Pertunasan atau Fase Pertumbuhan Cepat (1 – 3 bulan), Pertumbuhan anakan adalah
perkecambahan dan tumbuhnya mata-mata pada batang tebu di bawah tanah menjadi tanaman tebu
baru
c. Fase Pemanjangan Batang (3 – 9 bulan), Proses pemanjangan batang pada dasarnya merupakan
pertumbuhan yang didukung dengan perkembangan beberapa bagian tanaman yaitu perkembangan
tajuk daun, perkembangan akar dan pemanjangan batang.
d. Fase Kemasakan/Fase Generatif Maksimal (10-12 bulan), Fase kemasakan ini diawali dengan
semakin melambat bahkan terhentinya pertumbuhan vegetatif.  Tebu yang memasuki fase kemasakan
secara visual ditandai dengan pertumbuhan tajuk daun berwarna hijau kekuningan, pada helaian daun
acapkali dijumpai bercak berwarna coklat.

3. Pelaksanaan panen pada tanaman tebu meliputi beberapa kegiatan utama, yaitu taksasi hasil
perencanaan tebang berdasarkan analisis pendahuluan kemasakan tebu dan tabang angkut. Untuk
menentukan periode kemasakan optimal tebu dan sekaligus untuk memperkirakan waktu yang tepat
penebangan tebu, dilaksanakan analisis kemasakan tebu (Maturity Test). Analisis kemasakan tebu
dilaksanakan tiga kali dengan interval 2 minggu (satu ronde), pada saat tanaman menginjak umur
delapan bulan. Prioritas penebangan dilakukan dengan memperhatikan faktor lain selain kemasakan,
yaitu jarak kebun dari pabrik, kemudahan transportasi, keamanan tebu, kesehatan tanaman, dan faktor
tenaga kerja.

4. Tanaman RPC menurut saya lebih baik dikarenakan tanaman tebu yang di tanam dari
pembongkaran tanaman tebu yang sudah ada sebelumnya , jika tanaman tebu yang sebelumnya
menghasilkan tanaman dengan kualitas yang baik nantinya tanaman yang seterusnya akan mempunyai
kualitas yang baik juga dan hasilnya bias lebih maksimal.

5. judul : penyakit pada tanaman tebu


Kesimpulan : penyakit pada tenaman tebu meliputi : noda merah , pokhabung, penyakit mosaik,
noda kuning , noda cincin, karat orange, penyakit pembuluh, penyakit beledok.
Pengendalian hama pada tenaman tebu dilakukan dengan cara hayati dengan menafaatkan parasitoid.
Pengendalian hama tidak ada pengaruh negative pada tanaman tebu.
Pengendalian penyakit pada tanaman tebu dengan pemakaian zat kimia seperti fungisida , bakterisida
dan virisida. Pengendalian juga dapat menggunakan mikroganisme seperti jamur Trichoderma sp dan
jamur gliocladium .

Anda mungkin juga menyukai