1.

Anatomi
Lokasi vesica urinaria bervariasi tergantung pada jumlah urin; ketika kosong, VU terletak
di dalam rongga panggul. Pada anjing dengan berat 12 kg, Vunya mampu menampung
hingga 120 ml urin tanpa perbesaran abdomen. Kandung kemih dibagi menjadi trigonum,
yang menghubungkannya dengan uretra, dan tubuh. Kandung kemih menerima suplai
darah dari arteri vesikalis kranial dan kaudal, yang masing-masing merupakan cabang
dari arteri umbilikalis dan urogenital. Persarafan simpatis berasal dari saraf hipogastrik,
sedangkan persarafan parasimpatis melalui saraf panggul. Saraf pudendus melewati
persarafan somatik ke sfingter kandung kemih eksternal dan otot lurik uretra. Uretra pada
anjing dan kucing jantan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu prostat, membranus
(panggul), dan penis.
2. Perawatan pasca operasi
Urolitiasis sering menjadi penyebab obstruksi pada saluran urin dengan tingkat kejadian
rendah pada anjing jantan. Situs obstruksi yang paling sering dilaporkan yaitu di
proksimal langsung ke os penis, tetapi obstruksi juga dapat terjadi pada lengkung
iskiadika. Teknik pencitraan diagnostik direkomendasikan untuk mengkonfirmasi
diagnosis dan penghapusan kalkuli setelah perawatan. Pengobatan urolitiasis penis uretra
dapat dicoba dengan hidropropulsi uretra retrograde diikuti oleh sistotomi. Jika ini tidak
berhasil karena posisi, ukuran atau bentuk urolith (s), perawatan bedah yang terdiri dari
urethrotomy atau urethrostomy diindikasikan (Smeak 2000). Sayatan uretrotomi dijahit
atau dibiarkan sembuh sendiri karena kemampuan regeneratif epitel uretra sangat baik
(Boothe 2000). Kemungkinan komplikasi urethrotomy termasuk perdarahan, stenosis
uretra, infeksi dan kekambuhan obstruksi . Tujuan dari laporan ini adalah untuk
menggambarkan pendekatan bedah baru untuk pengobatan canine urolithiasis di uretra
penis langsung di atas bagian ekor penis. Sejauh pengetahuan kami, teknik ini belum
dilaporkan dalam literatur kedokteran hewan.

KASUS
Dari 2008 hingga 2013, tiga, anjing jantan utuh, campuran, berbobot 6 hingga 18 kg dan
berusia 5 hingga 10 tahun dirujuk ke klinik kami karena stranguria dan hematuria.
Pemeriksaan fisik menunjukkan nyeri ringan selama palpasi perut dan kandung kemih
yang membesar, yang dikonfirmasi oleh ultrashonograpy. radiografi dan ultrasonografi
dari masing-masing anjing menunjukan uroliths di uretra penis di sepanjang alur ventral
dari os penis. Anjing 1 memiliki lima batu berukuran 2-5 mm, anjing 2 memiliki enam
batu berukuran 2-6 mm dan anjing 3 memiliki sembilan batu berukuran 2-5 mm. Anjing-
anjing dibius dengan metadon hidroklorida 0/3 mg / kg (Semfortan 10 mg / mL) secara
intramuskuler (im) dan kandung kemih didekompresi dengan pengumpulan urin melalui
kistosentesis yang dipandu USG transkutan. Kultur bakteri urin negatif, dan hasil jumlah
sel darah lengkap dan biokimia darah juga dalam interval referensi pada masing-masing
anjing. Anestesi umum diinduksi dengan 2-3 mg / kg propofol intravena (iv) dan
dipertahankan dengan isofluran dalam oksigen 2%. Sebelum operasi 22 mg / kg
Cefazolin (Cefazolina Teva 1 g) iv diberikan secara profilaksis.
Retrograde urohydropropulsion dengan Foley catheter diulang beberapa kali tetapi tidak
berhasil pada ketiga anjing. Para pasien kemudian ditempatkan dalam posisi telentang,
kateter Foley diangkat, dan perut kaudal dan preputium disiapkan untuk operasi aseptik.
Penis dengan lembut dieksternalisasi dan kateter polipropilen steril dengan ukuran yang
sesuai dimasukkan ke dalam uretra penis untuk mengidentifikasi lokasi pasti urolit.
Sepotong kasa steril diikatkan di sekitar pangkal penis ke bulbus glandis dan ditarik
secara kaudal untuk menarik preputium selama operasi. Sayatan longitudinal dibuat
dalam epitel penis di sepanjang garis tengah ventral kelenjar penis ke dalam lumen uretra
(Gbr. 2). Pembukaan uretra kemudian diperpanjang untuk panjang total 2 · 5 cm
menggunakan gunting Metzenbaum untuk memungkinkan ekstraksi urolith dengan
bantuan hemostatik forsep. Penghapusan lengkap semua kalkuli dikonfirmasi
menggunakan pemeriksaan inspeksi non-trauma, dengan memasukkan kateter urin ke
dalam kandung kemih dan dengan pemeriksaan fluoroskopi intraoperatif dan radiografi
pasca operasi dari abdomen ekor dan daerah penis. Penis diposisikan ulang ke dalam
preputium, dan sayatan uretra dibiarkan sembuh dengan niat kedua. Anjing-anjing itu
dikeluarkan dari rumah sakit 24 jam setelah operasi. Komplikasi pasca operasi terbatas
pada perdarahan ringan selama 6 jam pertama setelah operasi. Anjing-anjing diberi obat
penghilang rasa sakit 3 mg / kg tramadol hidroklorida (Altadol) setiap 24 jam selama 3
hari. Analisis kimia mengidentifikasi kalkuli sebagai xanthine pada anjing 1 dan 2 dan
sebagai kalsium fosfat brushite pada anjing 3. Pasca operasi anjing diberi diet untuk
mencegah penyakit saluran kemih yang lebih rendah (U / C kemih rendah purin pada
anjing 1 dan 2; S / O kemih Royal Canin in dog 3®). Anjing-anjing diperiksa secara fisik
pada 10 hari, 1 bulan dan 6
bulan setelah operasi. Penyembuhan total dari luka bedah terjadi dalam 1 bulan pada
semua anjing (Gambar 3), dan pada 6 bulan, semua anjing sehat secara klinis. Tidak ada
kekambuhan urolitiasis pada salah satu anjing. Perdarahan tetap minimal setelah kasa
dilepas, dan karena itu memungkinkan kompresi berkepanjangan yang disebabkan oleh
kalkulus juga mengurangi perdarahan intraoperatif. Sayatan dibiarkan sembuh dengan
niat kedua, dan komplikasi seperti perdarahan tidak ditemukan. Perdarahan adalah
komplikasi potensial dari pendekatan bedah pre-skrotum, skrotum dan perineum ke uretra
(Weber et al. 1985). Penutupan primer sayatan uretra pada pangkal penis dikaitkan
dengan perdarahan yang lebih sedikit dibandingkan dengan penutupan luka sekunder
tetapi jahitan memiliki risiko striktur uretra yang lebih besar (Waldron et al. 1985). Air
mata longitudinal atau sayatan bedah uretra membran dapat sembuh dalam 7 hari asalkan
epitel kontinu (Weaver & Schulte 1962), dan epitelisasi cepat sering terjadi terlepas dari
apakah sayatan dijahit atau tidak, dengan atau tanpa pengalihan kemih (Weber et al. al.
1985). Berbagai komplikasi dapat terjadi setelah operasi saluran kemih bagian bawah
(McLoughlin 2011). Namun, satu-satunya komplikasi yang ditemukan pada pasien kami
adalah pendarahan ringan selama operasi dan selama beberapa jam sesudahnya. Sayatan
sembuh dalam 1 bulan operasi. Penting untuk dicatat bahwa jumlah pasien terlalu kecil
untuk penilaian konklusif risiko komplikasi dari teknik ini. Singkatnya, urethrotomy
langsung di atas os penis adalah prosedur langsung yang berhubungan dengan perdarahan
minimal dan memiliki tingkat komplikasi yang rendah. Ini adalah pendekatan bedah yang
menjanjikan untuk resolusi batu uretra pada tingkat os penis.

DISKUSI ;
Canine urolithiasis dapat menyebabkan oklusi lengkap akut atau obstruksi parsial kronis
uretra (Franti et al. 1999). Uretra relatif panjang (10 sampai 35 cm) pada anjing jantan
dan dibagi menjadi bagian prostat, membran dan penis. (McLoughlin 2011). Bagian
membran dan penis relatif proksimal terhadap penis os, sedangkan alur tulang ventral
dari tulang penis yang menahan uretra penis membatasi ekspansi uretra (Evans &
Christensen 1993, McLoughlin 2011). Karena itu, obstruksi uretra yang disebabkan oleh
urolith lebih sering terjadi pada pangkal penis daripada di sepanjang tulang (Osborne et
al. 1999). Prosedur standar untuk meringankan obstruksi uretra terdiri dari
urohidropropulsi retrograde diikuti oleh sistotomi (Osborne et al. 1999). Urethrotomy
atau urethrostomy diindikasikan ketika prosedur ini tidak berhasil (Smeak 2000).
Sistotomi dan laser serta elektrohidraulik berbantuan laparoskopi telah dilaporkan
sebagai alternatif yang layak untuk pembedahan tetapi teknik ini membutuhkan peralatan
yang mahal (Rawlings dkk. 2003, Adams dkk. 2008, Defarges & Dunn 2008).
Penempatan kateter kemih kecil-bore ke dalam uretra dikombinasikan dengan
urohydropropulsion retrograde tidak memadai untuk mobilisasi urolith dalam penelitian
kami, dan pendekatan bedah baru dipilih sebagai gantinya. Insisi garis tengah ventral dari
uretra penis di daerah proksimal kelenjar penis adalah pendekatan yang optimal karena
posisi dangkal uretra. Selain itu, ada sedikit jaringan kavernosa dan tidak ada otot
bulbospongiosus yang mengelilingi uretra di wilayah ini, yang meminimalkan
perdarahan. Akses bedah ke uretra di wilayah ini juga difasilitasi oleh tidak adanya otot
penis retractor (Evans & Christensen 1993, Smeak 2000). Mengejutkan betapa sedikit
perdarahan intraoperatif yang terjadi menggunakan teknik ini; kain kasa yang digunakan
untuk menarik preputium mungkin memberikan efek tourniquet. Perdarahan tetap
minimal setelah kasa dilepas, dan karena itu memungkinkan kompresi berkepanjangan
yang disebabkan oleh kalkulus juga mengurangi perdarahan intraoperatif. Sayatan
dibiarkan sembuh dengan niat kedua, dan komplikasi seperti perdarahan tidak ditemukan.
Perdarahan adalah komplikasi potensial dari pendekatan bedah pre-skrotum, skrotum dan
perineum ke uretra (Weber et al. 1985). Penutupan primer sayatan uretra pada pangkal
penis dikaitkan dengan perdarahan yang lebih sedikit dibandingkan dengan penutupan
luka sekunder tetapi jahitan memiliki risiko striktur uretra yang lebih besar (Waldron et
al. 1985). Air mata longitudinal atau sayatan bedah uretra membran dapat sembuh dalam
7 hari asalkan epitel kontinu (Weaver & Schulte 1962), dan epitelisasi cepat sering terjadi
terlepas dari apakah sayatan dijahit atau tidak, dengan atau tanpa pengalihan kemih
(Weber et al. al. 1985). Berbagai komplikasi dapat terjadi setelah operasi saluran kemih
bagian bawah (McLoughlin 2011). Namun, satu-satunya komplikasi yang ditemukan
pada pasien kami adalah pendarahan ringan selama operasi dan selama beberapa jam
sesudahnya. Sayatan sembuh dalam 1 bulan operasi. Penting untuk dicatat bahwa jumlah
pasien terlalu kecil untuk penilaian konklusif risiko komplikasi dari teknik ini.
Singkatnya, urethrotomy langsung di atas os penis adalah prosedur langsung yang
berhubungan dengan perdarahan minimal dan memiliki tingkat komplikasi yang rendah.
Ini adalah pendekatan bedah yang menjanjikan untuk resolusi batu uretra pada tingkat os
penis.