Bab 3 Manajemen Konstruksi
Bab 3 Manajemen Konstruksi
Bab 3 Manajemen Konstruksi
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Pengantar
Bab ini akan menguraikan pengertian dari Manajemen Konstruksi, sebagai salah satu cara
pengelolaan proyek Konstruksi. Pada proyek yang besar dalam arti biaya dan volume
pekerjaan serta kompleks dilihat dari rumitnya pekerjaan, sistem ini akan membantu
karena adanya hal yang khusus dibandingkan dengan sistem kontraktor utama.
Tujuan Umum
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa memahami pengertian Manajemen
Konstruksi sebagai suatu sistem pengelolaan proyek Konstruksi.
Tujuan Khusus
Setelah mempelajari teori Manajemen Konstruksi ini, diharapkan mahasiswa dapat :
Menyebutkan dengan betul pengertian Manajemen Konstruksi.
Menyebutkan perbedaan macam-macam sistem Manajemen Konstruksi.
Menyebutkan keuntungan dari sistem Manajemen Konstruksi.
Uraian Kuliah :
Dari uraian diatas, nampak sistem Manajemen Konstruksi dapat menghemat biaya
keseluruhan 9,32%.
Tahap perencanaan
1. Melaksanakan koordinasi dan pengawasan pekerjaan pemetaan (topografi) dan
penyelidikan tanah (soil investigation) sebagai dasar perencanaan.
2. Menyusun jadwal review dan lelang bersama-sama dengan konsultan perencana.
3. Melakukan review (peninjauan kembali) setiap gambar rencana dan persyaratan
teknis yang diajukan oleh konsultan perencana dan desain.
4. Membuat buku rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
5. Membuat perkiraan biaya per paket pekerjaan sesuai dengan perkembangan
desain yang senantiasa diperbaharui.
6. Memberikan rekomendasi dalam aspek biaya, waktu dan mutu mengenai
pembelian dan subtitusi material.
7. Mengurus ijin-ijin yang diperlukan untuk pembangunan.
Tahap pelelangan
1. Mengadakan prakualifikasi calon peserta lelang bersama pemilik proyek.
2. Mengadakan rapat persiapan lelang (pre tender meeting) bersama konsultan
perencana dan pemilik proyek.
3. Mengusulkan daftar calon rekanan yang akan diundang lelang.
4. Membuat perincian jenis pekerjaan dan volume (bill of quantity) yang akan
dipakai sebagai pedoman bagi semua peserta lelang dalam mengajukan
penawaran.
5. Mengadakan rapat penjelasan lelang (aanwisjing) bersama konsultan perencana
dan pemilik proyek.
6. Menyiapkan dokumen lelang.
7. Membuat perhitungan biaya pasti untuk setiap paket pekerjaan yang akan dipakai
sebagai dasar evaluasi penawaran peserta lelang.
8. Melaksanakan evaluasi setiap paket lelang dan memberikan rekomendasi kepada
pemilik proyek dalam penentuan pemenang lelang.
9. Menyiapkan dokumen kontrak antara pemilik dan kontraktor pemenang lelang.
Tahap pelaksanaan
1. Membuat rencana induk pelaksanaan secara terpadu untuk seluaruh paket
pekerjaan.
2. Menyusun semua prosedur yang diperlukan di lapangan.
3. Mengadakan rapat pra pelaksanaan (preconstruction meeting) dengan kontraktor
pemenang lelang.
4. Mengkoordinir pekerjaan fasilitas penunjang sementara (prasarana kerja)..
5. Mengarahkan rencana kerja masing-masing kontraktor agar sejalan dengan
rencana induk pelaksanaan.
6. Mengkoordinir, mengarahkan serta mengendalikan pelaksanaan masing-masing
kontraktor dalam aspek waktu, mutu dan keselamatan kerja.
7. Memproses ijin-ijin yang diperlukan selama pelaksanaan.
8. Mengkoordinir asuransi masing-masing paket pekerjaan.
9. Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing) dan contoh material yang
diajukan kontraktor.
10. Memimpin rapat koordinasi proyek, baik yang rutin (mingguan) maupun yang
khusus.
11. Membuat laporan kemajuan pekerjaan dan laporan keuangan secara periodik.
12. Mengevaluasi perintah perubahan pekerjaan (change order) dari aspek biaya dan
waktu.
13. Menghitung biaya dan memproses pekerjaan tambah kurang akibat perubahan
pekerjaan.
14. Mengevaluasi dan memperbarui (updating) rencana biaya proyek secara periodik.
15. Menyiapkan dan memeriksa dokumen pembayaran para kontraktor.
16. Mengevaluasi dan merekomendasikan pada pemilik proyek mengenai tuntutan
(claim) kontraktor.
17. Membuat dokumentasi pembangunan proyek.
18. Melaksanakan pemeriksaan akhir sebelum penyerahan pertama untuk membuat
daftar perbaikan pekerjaan (defect list).
19. Menyiapkan dan memeriksa berita acara penyerahan pertama.
Yang diperlakukan sebagai satu sistem yang menyeluruh dan terpadu (integrated) dengan
tujuan untuk mencapai hasil yang optimal dalam aspek biaya, mutu dan waktu.
Sistem Manajemen Konstruksi mempunyai berbagai keuntungan dari segi biaya
waktu dan mutu.
Latihan:
1. Bilamanakah sistem Manajemen Konstruksi dipakai dalam suatu proyek?
2. Apakah perbedaan antara sistem MK dengan sistem Kontraktor Utama?
3. Sebutkan keuntungan penggunaan Manajemen Konstruksi dari segi waktu?
4. Mengapa dengan sistem Manajemen Konstruksi dapat dikatakan lebih mudah
dibandingkan dengan menggunakan sistem Kontraktor Utama?