Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN PELAYANAN MUTU RUMAH SAKIT

DAN AKREDITASI RUMAH SAKIT


Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu Pelayanan Dan Program Jaminan Mutu

Oleh Kelompok 1

1. Ni Wayan Ari Satya Wijayanti (1802010032)


2. Gusti Agung Ayu Putu Indah Pertiwi (1802010064)

PROGRAM D2
MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
ALFA PRIMA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Bidang kesehatan yang paling terpengaruh oleh dampak globalisasi, yakni antara lain bidang
perumahsakitan, tenaga kesehatan, industri farmasi, alat kesehatan dan asuransi kesehatan.

Di bidang perumahsakitan misalnya, manajemen pelayanan kesehatan belum efisien.


Mutunya masih relatif rendah. Disinilah justru letak keunggulan rumah sakit swasta asing yang
telah terbiasa bekerja dengan sistem manajemen profesional. Kehadiran rumah sakit swasta asing
akan menguntungkan kelompok konsumen tertentu karena mempunyai lebih banyak pilihan
pelayanan kesehatan yang kian bermutu, namun rumah sakit swasta nasional akan tersaingi dan
kesenjangan pelayanan kesehatan antara kelompok yang mampu dan yang kurang mampu akan
menjadi lebih lebar.

Oleh karena itu upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah langkah terpenting
untuk meningkatkan daya saing usaha Indonesia di sektor kesehatan. Hal ini tidak ringan karena
peningkatan mutu tersebut bukan hanya untuk rumah sakit saja tetapi berlaku untuk semua
tingkatan pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas Pembantu dan Puskesmas, baik di fasilitas
pemerintahan maupun swasta.

Peningkatan kualitas pelayanan adalah salah satu isu yang sangat krusial dalam manajemen,
baik dalam sektor pemerintah maupun sektor swasta. Hal ini terjadi karena di satu sisi tuntunan
masyarakat terhadap perbaikan kualitas pelayanan dari tahun ke tahun menjadi semakin besar,
sedangkan disisi lain, praktek penyelenggaraan pelayanan tidak mengalami perbaikan yang
berarti.

Dalam Undang-Undang Dasar Negara Indonesia diamanatkan bahwa Kesehatan merupakan


salah satu aspek dari hak asasi manusia, yaitu sebagaimana yang tercantum dalam pasal 28 H
ayat (1) : “ setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat
lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

Pembangunan Kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan


dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum sebagai yang dimaksud dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan Kesehatan tersebut diselenggarakan
dengan berdasarkan kepada Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ) yaitu suatu tatanan yang
menghimpun berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sebagai pelaku dari pada penyelenggaraan
pembangunan kesehatan adalah masyarakat, pemerintah ( pusat, provinsi, kabupaten/kota ),
badan legeslatif serta badan yudikatif. Dengan demikian dalam lingkungan pemerintah baik
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus saling bahu membahu secara sinergis
melaksanakan pembangunan kesehatan yang terencana, terpadu dan berkesinambungan dalam
upaya bersama-sama mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan

Perkembangan Upaya Perbaikan Mutu Pelayanan kesehatan di Indonesia Sejarah


perkembangan tentang upaya perbaikan mutu yang dikutip dari Tjahyono Koentjoro, 2004
menerangkan bahwa upaya perbaikan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan di Indonesia telah
mulai di lakukan sejak tahun 1986 dengan diterapkannya gugus kendali mutu di rumah sakit dan
di puskesmas serta pada pelayanan kesehatan yang lain. Perbaikan ini dilanjutkan dengan
dikenalkannya total quality management pada tahun 1994 dan performance management pada
tahun 1996. Untuk pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, diperkenalkan program jaminan
mutu (quality assurance) pada tahun 1995 di Provinsi Jawa Barat, Jawa timur, Nusa Tenggara
Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Barat melalui Proyek Kesehatan IV
(Health Project IV). Di Jawa Tengah, pelayanan kesehatan tersebut diperkenalkan melalui
Proyek Community Health and Nutrition III, sedangkan di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta,pengenalan dilakukan melalui Provincial Health Project I dengan tiga tahapan, yakni
analisis sistem, supervisi dan pembinaan, dan pendekatan tim. Empat standar pelayanan telah
disusun melalui program jaminan mutu tersebut, yaitu standar penanganan diare, standar
pelayanan imunisasi, standar penanganan infeksi saluran nafas atas, dan standar pelayanan
antenatal, dalam bentuk lembar periksa yang harus diikuti oleh petugas pelayanan kesehatan di
puskesmas 3.

2. Program Jaminan Mutu

A. Pengertian
Program jaminan mutu layanan kesehatan merupakan suatu proses yang dilaksanakan dan
dilakukan secara berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu yang digunakan dalam
menetapkan suatu masalah dan penyebab dari masalah tersebut yaitu cara mencari solusi atau
mengatasi masalah sehingga mutu layanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan standar yang
telah ditetapkan dan menilai hasil yang telah dicapai untuk meningkatkan mutu layanan
kesehatan lebih lanjut.

B. Tujuan Jaminan Mutu Layanan Kesehatan

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jaminan mutu layanan kesehatan
memiliki manfaat dan tujuan yang baik guna meningkatkan pelayanan kesehatanuntuk
masyarakat. yang mana tujuan dan manfaat jaminan mutu layanan kesehatan adalah sebagai
berikut :

1. Tujuan jaminan mutu layanan kesehatan.

Tujuan jaminan mutu layanan kesehatan dibedakan menjadi dua yaitu :

a) Tujuan umum: 

Tujuan Program Jaminan Mutu adalah untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan yang
diselenggarakan 
b) Tujuan Khusus: 
Tujuan khusus Program Jaminan Mutu layanan kesehatan dapat dibedakan atas lima macam
Yaitu : 

1. Diketahuinya penyebab munculnya masalah mutu layanan kesehatan yang


diselenggarakan; 

2. Tersusunnya upaya penyelesaian masalah dan penyebab masalah mutu layanan kesehatan
yang ditemukan; 

3. Terselenggaranya upaya penyeleaian masalah dan penyebab masalah mutu layanan


kesehatan yang ditemukan; 

4. Tersusunnya saran dan tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu layanan kesehatan
yang diselenggarakan 
C. Manfaat Program Jaminan Mutu

1. Jaminan mutu pelayanan kesehatan atau Quality Assurance in Healthcare merupakan


salah satu pendekatan atau upaya yang sangat mendasar dalam memberikan pelayanan
terhadap pasien. Kita sebagai profesional pelayanan kesehatan baik sebagai perorangan
ataupun kelompok harus selalu berupaya memberikan pelayanan kesehatn yang terbaik
mutunya kepada semua pasien.
2. Pendekatan jaminan mutu pelayanan kesehatan tersebut baik yang menyangkut
organisasi, perencanaan ataupun penyelenggaraan pelayanan kesehatan itu sendiri telah
menjadi suatu kiat manajemen yang sistematis serta terus menerus dievaluasi dan
disempurnakan. Bidan berperan penting dalam penerapan mutu manajemen pelayanan
kesehatan baik secara langsung ataupun tidak langsung saat penyelenggaraan pelayanan
kesehatan kepada pasien.
3. Adanya perubahan sosial budaya masyarakat dan perkembangan pengetahuan dan
teknologi, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan
informasi yang begitu cepat , serta diikuti oleh tuntutan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang baik , mengharuskan sarana pelayanan kesehatan untuk mengembangkan
diri secara terus- menerus seiring dengan perkembangan yang ada pada masyarakat
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai